Air mempunyai efek penyetaraan yang membuat semua asam kuat setara
dengan H3O+
Kekuatan asam HI dan HBr tidak bisa dibedakan
dalam pelarut air (keduanya terprotonasi dengan
sempurna)
- 2H+ - H+
H2O-E-H2O → HO-E-OH2- → HO-E=O3-
Misal:
4+ 2+ +
OH2 OH O
- 2H+ - H+
Ru Ru Ru
+ 2H+ + H+
OH2 OH OH
• Kekuatan asam akua biasanya meningkat
dengan bertambahnya muatan positif dari
ion logam pusat dan dengan menurunnya
jari-jari ion. (akibat dari delokalisasi
muatan positif pada logam pusat dan
ligan, sehingga muatan positif pada
satu waktu terdapat pada atom yang
dekat dengan proton asam)
Jawab:
Asam terlemah adalah kompleks Fe2+ karena jari-jarinya
yang relatif besar dan muatannya rendah. Pertambahan
muatan menjadi 3+ meningkatkan kekuatan asam.
Tingginya keasaman Al3+ dapat dijelaskan dari kecilnya
jari-jari. Pengecualian terdapat pada kompleks Hg2+,
dimana terdapat transfer muatan positif yang cukup besar
kepada oksigen sebagai akibat dari ikatan kovalen.
LUMO
HOMO
• Contoh lain: BF3 dan dietil eter
C2H5
B + O B O
C2H5
M + C O M C O
M + C O M C O
[BH+]
Ho = pKBH+ - log
[B]
7. Polarisabilitas
= derajat distorsi awan elektron pada
satu atom oleh interaksi dengan ion
lain
– Keras = kecil, muatan tinggi, takterpolarisasi = M3+, O2-
– Lunak = besar, terpolarisasi = M0, S2-
Kesimpulan:
Asam basa keras:
– Atom kecil (contoh O)
– Muatan tinggi (biloks tinggi)
– Ionik
– Tidak dapat dipolarisasi
Kebalikannya adalah ciri-ciri lunak,
– Ukuran atom besar (contoh S)
– Muatan rendah
– Senyawa kovalen
– Dapat dipolarisasi
Perbandingan kecenderungan asam dan
basa keras terhadap asam dan basa lunak
Basa
Aseton 2.02 4.67
Ammonia 2.78 7.08
Benzene 0.57 1.21
Dimetil sulfida 0.70 15.26
Dimetilsulfoksida 2.76 5.83
Metilamin 2.66 12.00
ρ-dioksan 2.23 4.87
Piridina 2.39 13.10
Trimetilfosfina 17.20 13.40
2)Contoh: I2 (as.lunak) + C6H6 (bs.lunak) → I2 • C6H6
-DH = EAEB + CACB
= (2.05 x 0.57 + 2.05 x 1.21)
= 3.65 kcal/mol (lemah)
H3C N B CH3
H3C CH3
• -∆H menjadi:
-∆H = (CB+ EB {[CA+EA/2] + [[CA – EA/2]RB]}
Dimana RB = CB – EB/CB + EB
The Great E + C Plot
EB CB
Tinggi, mewakili
kekuatan
M2S
Slope, mewakili
Me3P kelunakan (+ :
piridina lunak)
-∆H Dioksan
Bila terdapat
CA + EA asam lunak (RA
mendekati +1),
maka interaksi
dengan M2S >
Me3P > piridina >
Dioksan
-1 RA +1
II. Frontier Orbitals (orbital gugus depan) dan Kimia
Asam-Basa
– Kombinasi HOMO-LUMO
• Reaksi Asam-Basa menghasilkan produk
dengan frontier orbitals baru
– 2 H2O + 2 F2 → 4 F- + 4 H+ + O2
» HOMO air >> LUMO F2
» Tidak terlalu sesuai untuk pembentukan adduct asam basa
» Reaksi diduga melibatkan transfer elektron (reduksi F2 oleh H2O)
4) Penataan ulang defenisi asam-
basa Lewis:
a) Basa: punya PEB di HOMO
dengan simetri dan energi
yang sesuai
b) Asam: punya LUMO dengan
simetri dan energi yang
sesuai
5) HSAB menggunakan HOMO-
LUMO
a) keras/keras = elektrostatik,
perubahan energi HOMO-
LUMO besar, tetap terpisah
b) Soft/Soft = energi HOMO dan
LUMO dekat bergabung
membentuk MO baru dengan
energi yang lebih stabil
c) Keras/keras biasanya lebih
disukai karena alasan
interaksi tarik menarik muatan
+/-
B. Karbon Monoksida sebagai basa
Lewis
1) Elektronegativitas menunjuk O
sebagai donor pasangan e-
C O C O M+
2) Nyatanya, C selalu jadi donor
a) Muatan Formal
-1 +1
C O
b) Frontier Orbitals MO
i. HOMO lebih berkarakter C
ii.HOMO dari C sebagai
penyumbang pada asam
Lewis M
O C M+
C. Ikatan Hidrogen
• FHF- (simetris, ikatan yang sama terhadap H)
– Dengan HOMO-LUMO, dapat menggunakan HF + F-
– F- HOMO (basa) + HF(LUMO) dan HOMO (asam), membentuk 3 MO
baru
» Bonding MO dengan energi terendah, terisi
» Orbital Nonbonding, terisi
» Orbital antibonding berenergi tinggi yang kosong
– Ikatan 3-pusat 2 elektron, dengan orde ikatan ½ tiap ikatan H—F
D. Spektrum Elektronik untuk adducts I2 (asam) + Donor (basa)
1) gasI2 : violet dari transisi g*→su* (diteruskan: biru dan
merah = ungu)
2) Pelarut Nondonor heksana tidak memberi perubahan =
ungu
3) Pelarut Donor benzena dan metanol
a) Donor HOMO berinteraksi dengan su* LUMO I2
b) Energi HOMO/LUMO baru untuk adduct menggeser
spektrum
c) Warna berubah (cahaya yang diteruskan)
i. Pada benzena merah-violet
ii. Pada metanol kuning-coklat
4) Larutan KI/H2O dengan I2 membentuk I2—I- adduct I3-
a) Energi g*→su* meningkat, energi LUMO tinggi ke
arah biru
b) Muncul transisi s→s* = muncul Transfer Muatan
bila donor yang baik berinteraksi dengan I2
c) Transfer muatan adalah transisi yang terjadi antara
orbital berkarakter donor dan orbital berkarakter
akseptor.
I 2 • Donor ⎯hνν
⎯⎯ CT
→[I 2 ]− [Donor]+
TERIMAKASIH