Anda di halaman 1dari 28

OLEH :

A. A. BAWA PUTRA

1
OLEH :
A. A. BAWA PUTRA

2
HIDROGEN
 Atom hidrogen diantara unsur-unsur lain adalah atom
yang teringan dan paling sederhana, yakni terdiri dari
1 proton dan 1 elektron.

 Atom hidrogen mempunyai 3 isotop : 1H, 2H

(deuterium, D), dan 3H (tritium, T). Sifat kimia dari


ketiganya sama. Kemungkinan bentuk molekulnya H2,
D2, T2, HD, HT, dan DT.

3
 Dalam keadaan normal, hidrogen berbentuk gas yang
tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak larut dalam
air.

 Hidrogen dapat bersenyawa dengan hampir semua


unsur (kecuali dengan gas mulia) dan di alam
kebanyakan merupakan senyawa-senyawa yang sangat
penting, terutama air dan senyawa-senyawa karbon.

4
Ikatan-ikatan Yang Terjadi Dengan
Hidrogen
 Lepasnya elekton valensi
 Dengan melepaskan elektron 1s maka terbentuk
H+ (proton). Muatan proton ini berkemampuan
mempengaruhi awan elektron atom-atom lain.
 Contoh :
 dalam larutan air : HCl, H2SO4,
 dalam protonnya : H3O+,

5
 Pengambilan satu elektron
 Atom hidrogen dapat menerima satu elektron
dan membentuk ion hidrida H- (strukturnya 1s2)
 Pada umumnya berupada senyawaan yang
berbentuk padatan kristal
 Contoh :
 LiH , dimana hidrogen dalam hal ini bermuatan
negatip (H-)

6
 Pembentukan ikatan pasangan elektron
 Atom hidrogen membentuk struktur 1s2 dengan
terjadinya ikatan pasangan elektron.
 Ikatan ini dapat homopolar seperti H2 atau
heteropolar seperti HCl.
 Senyawaannya terbentuk secara ikatan kovalen
 Contoh :
 H2, H2O, HCl(gas), CH4

7
PEMBUATAN HIDROGEN
1000oC
C + H2O CO + H2
gas air

CO + H2 + O2 CO2 + H2O + Panas

+H2O
CO + H2 2H2 + CO2
gas air 450oC Fe2O3
8
CH4 + H2O CO + 3H2
CH4 + 2H2O CO2 + 4H2

CO + H2O CO2 + H2

absorben
K2CO3 + CO2 + H2O 2KHCO3

2HOCH2CH2NH2 + CO2 + H2O (HOCH2CH2NH3)2CO3

9
Elektrolisis
Anoda 2OH- H2O + 1/2O2 + 2e-
Katoda 2H2O + 2e- 2OH- + H2

Keseluruhan H2O H2 + 1/2O2

10
Reaksi Asam dengan Logam
Zn + H2SO4 ZnSO4 + H2

2Al + 2NaOH + 6H2O 2Na[Al(OH)4] + 3H2

11
Reaksi Hidrida Garam dengan Air

LiH + H2O LiOH + H2

12
Ion Hidrida -
(H )
 Hidrogen, disamping dapat membentuk ion
unipositip seperti alkali, juga dapat membentuk
ion hidrida dengan muatan negatip yang analog
dengan halogen.
 Afinitas elektron hidrogen sangat kecil, sehingga
kecenderungan terjadinya ion negatip ini sangat
rendah. Misalnya bila dibandingkan energi
pembentukannya dengan energi pembentukan Br-
sudah sangat jauh bedanya.

13
Reaksi
½H2 H(g) ΔH = 52 kkal/mol
H(g) + e- H-(g) ΔH = -16 kkal/mol

½H2 + e- H-(g) ΔH = +36 kkal/mol


dibandingkan dengan
½Br2 Br(g) ΔH = 27 kkal/mol
Br(g) + e- Br-(g) ΔH = -78 kkal/mol

½Br2 + e- Br-(g) ΔH = +-51 kkal/mol


Karena terbentuknya ion H- bersifat endotermis, maka
pembentukan ion hidrida hanya mungkin dengan unsur-
unsur yang sangat elektropositip saja.
14
Senyawa Hidrida
 Semua senyawa yang terbentuk dari atom
hidrogen dengan unsur lain selain
persenyawaan organik dan asam disebut
senyawa hidrida.
 Umumnya hidrogen dapat membentuk
beberapa macam senyawa dengan hampir
semua unsur meskipun beberapa sifatnya
belum diketahui.
15
Pengelompokan Senyawa Hidrida
hidrida garam / hidrida ion,
hidrida logam / hidrida logam
transisi,
hidrida garis batas / hidrida lanjut,
hidrida kovalen.

16
Hidrida Garam / Hidrida Ion
 Hidrida garam adalah kristal berwarna putih dan umumnya sangat reaktif.
 Dibuat langsung dari unsur-unsurnya pada suhu di atas 700oC.
 Unsur-unsur golongan alkali dan alkali tanah (kecuali Be dan Mg) membentuk
senyawa hidrida garam.
 Hidrida garam dapat larut di dalam alkalihalida, misalnya CaH2 larut dalam
LiCl + KCl (360oC).
 LiH dapat dilelehkan tanpa mengalami penguraian.
 Kereaktifannya dapat dianggap dari rumus H-H sebagai asam dari garam MH,
sehingga dengan sedikit H+ (misalnya dari air) segera bereaksi dengan H- atau
garam hidridanya.
 NaH + H+ Na+ + H2
 (H- + H+ H2)
 Potensial standar H2/H- besarnya sekitar -2,25 V, menyebabkan H- sebagai
pereduksi sangat kuat. Misalnya dalam kimia preparatif digunakan LiH dan
CaH2 (juga sebagai zat pengering), meskipun penggunaannya tidak sesering
hidrida kompleksnya, LiAlH4 atau NaBH4.

17
Hidrida Logam / Hidrida Logam Transisi

 Hidrida logam dibentuk oleh unsur-unsur golongan


transisi.
 Sifat kimia dari senyawa hidrida logam belum banyak
di ketahui. Dari beberapa senyawa hidrida logam
sangat tidak stabil pada suhu kamar sehingga senyawa
ini jarang ditemukan pada suhu kamar.

18
Hidrida Garis Batas / Hidrida Lanjut
 Unsur-unsur yang dapat membentuk hidrida batas
adalah Cu, Ag, Au, Zn, Cd, Hg, In, dan Tl.
 Kebanyakan dari hidrida batas sifat-sifatnya belum
diketahui, kecuali hidrida tembaga CuH. Hidrida
batas dari unsur lainnya tidak stabil dan sukar dibuat.
CuH adalah zat padat berwarna putih, sedikit bersifat
pereduksi, tidak larut dan tahan terhadap air, tetapi
diuraikan oleh asam dan membebaskan hidrogen.

19
Hidrida Kovalen
 Hidrida kovalen terbentuk dari persenyawaan hidrida dengan unsur-unsur B,
Al, Ga, golongan IVA, VA, VIA, dan VIIA.
 Senyawa-senyawa ini terbentuk karena terjadinya pasangan-pasangan elektron
dengan unsur-unsur lain dan unsur-unsur lain ini pada umumnya menentukan
sifat senyawa kovalen yang terbentuk
 Kecuali pada molekul H2 yang mempunyai elektronegativitas sama dengan
nol, sedangkan semua senyawa HX lainnya bersifat polar. Ternyata perbedaan
sifat kimia yang penting dari senyawa-senyawa itu berasal dari perubahan arah
dipol ikatannya.
 Hidrida kovalen dalam larutannya (pelarut polar) memungkinkan terjadinya
ionisasi sehingga dapat bersifat asam, misalnya HCl di dalam air bersifat asam
kuat, sedangkan di dalam pelarut benzena (pelarut non polar) tidak
terionisasi, sehingga sifatnya sama saja dengan HCl dalam keadaan gas.
 Dalam fase cair, antara molekul-molekul hidrida kovalen hanya terdapat gaya
tarik dipol-dipol dan gaya van der Walls saja dan dalam keadaan tertentu
mungkin terjadi ikatan hidrogen.
 Kuatnya ikatan H-X dan kestabilan termal dari hidrida kovalen tergantung dari
keelektronegatipan dan ukuran atom X.

20
 Hidrida magnesium (MgH2) dan hidrida berilium
(BeH2) menunjukkan peralihan dari hidrida garam
ke hidrida kovalen. Keduanya adalah zat berwarna
putih, tidak menguap dan tidak larut dalam
pelarut organik. Menunjukkan polimerisasi dan
menunjukkan terdapatnya jembatan hidrogen,
seperti pada boran.
 Kedua hidrida ini bereaksi hebat dengan air dan
alkohol.
 Juga seperti hidrida garam, bertindak sebagai
pereduksi kuat.

21
Hidrida Kompleks Boron, Aluminium, Galium
 Kompleks dari unsur-unsur ini terdapat sebagai
garam-garam dari anion hidridanya, misalnya
Na[BH4], Li([AlH4], Al[BH4]3, dan sebagainya.
 Struktur MH4- diketahui adalah tetrahedral, seperti
BH4-. Kompleks ini terjadi bila MH3 bertindak sebagai
akseptor elektron.
 Kestabilan kimia dan termal dari ketiga anion itu
banyak tergantung dari sifat asam Lewis dari MH3
yang urutannya B > Al > Ga.

22
 Dari percobaan hidrolisis MH4- :
 4H2O + MH4- 4H2 + M(OH)3 + OH-
 Reaksinya dimulai MH4- dan H+ membentuk H2 dan
MH3, kemudian baru reaksi selanjutnya.
 Natrium borohidrida sangat melarut dalam air dan
hanya pada permulaan saja terurai, karena larutan
basa yang terjadi menahan hidrolisis selanjutnya.
 Dalam asam hidrolisisnya sempurna, tetapi garam Na
dari AlH4- dan GaH4- hidrolisisnya dengan air cepat
bahkan dapat eksplosip.

23
 Dari sifat ikatannya NaBH4 dan kebanyakan
borohidrida lainnya bersifat ionik sempurna,
sedangkan garam-garam AlH4- dan GaH4- lebih banyak
bersifat kovalen. Bila kationnya mempunyai daya
akseptor seperti Be[BH4]2 atau Al[BH4]3 cenderung
menolak gugusan kompleksnya [BH4-], sebagai contoh
Al[BH4]3 sifatnya sangat reaktif, zat cair tidak stabil (td
= -64,5oC) dan sangat larut dalam pelarut organik.
B[BH4]3 adalah zat yang bersublimasi pada 90oC dan
tidak melarut dalam pelarut nonpolar. Hidrida
kompleks kovalen dengan air hidrolisisnya lebih
reaktif adakalanya ekslposip dan di udara dapat
terbakar.
24
Kegunaan Hidrida Komplek
 Terutama untuk pereduksi, baik untuk
pereduksi senyawa anorganik maupun senyawa
organik, misalnya LiAlH4, NaBH4, KBH4, dan
sebagainya. Disamping itu digunakan pula
untuk pembuatan hidrida lainnya.

4MX + LiAlH4 4MH + LiX + AlX3

dimana X = halogen, OCH3, dan lain sebagainya.

25
 LiAlH4 adalah zat berbentuk kristal putih, tidak
mudah terbakar, dan stabil 120oC, dibuat melalui
reaksi :

 4LiH + AlCl3 LiAlH4 + 3LiCl

26
 Hidrida kompleks unsur transisi, sifat dan senyawanya
belum banyak diketahui. Umumnya dibuat dengan
reaksi BH4- terhadap kompleks halogen. Beberapa
contoh kompleks ini misalnya :

Mn(CO)5H, Fe(CO)4H2, Fe(CO)4H-,


Co(CO)4H, Re(C5H5)2H, W(C5H5)2H,
Ta(C5H5)2H3, dan sebagainya.

27
28

Anda mungkin juga menyukai