1. VALENSI HIDROGEN.
Hidrogen merupakan unsur yang monovalen, hanya membentuk satu
ikatan, tetapi pembentukan ikatan ini dapat secara empat macam :
a. Pembentukan kation H+
Ion H+ terbentuk dari atom H yang melepaskan elektron, ion H+ dalam
air selalu ada dalam bentuk terhidrat, sebagai ion hidronium atau oksonium
atau hidroksonium H3O+.
b. Pembentukan ion H-
Dengan mengikat satu elektron, hidrogen dapat membentuk anion H-.
Hal ini terjadi pada senywa-senyawa hidrida logam alkali dan alkali tanah.
Hidrida ini berupa kristal-kristal tidak berwarna, dapat dibuat dari logamnya
dengan gas H2. Hidrida-hidrida tersebut merupakan enyawa-senyawa ionik,
misalnya :
H- + H2O H2 + OH-
2. IKATAN HIDROGEN
Dalam banyak hal, hidrogen dapat membentuk dua ikatan, misalnya dalam
senyawa-senyawa hidrogen fluorid, yang dari BM-nya diketahui mempunyai
rumus (HF)n. Garam KHF2 dapat dianggap berasal dari asam H2F2.
Mula-mula ikatan antara F dan H dianggap kovalen koordinasi :
(H F H F H F )n
K+ (F H F)
Untuk memecah ikatan hidrogen ini diperlukan panas, hingga titik lebur
dan titik didih relatif tinggi.
Air dalam bentuk padat yaitu es, satuan-sauan molekul H2O nya
tersusun secara tetrahedral.
TABEL 1
TITIK DIDIH HIDRIDA ( C )
Keluarga Keluarga Keluarga Keluarga Hidrogen
Metana Amoniak Air Fluorida
CH4 164 NH3 33* H2O +100 HF +20*
SiH4 112 PH3 87 H2S 61 HCl 85
GeH4 90 AsH3 55 H2Se 41 HBr 67
SnH4 52 SbH3 18 H2Te 2 HI 35
b. Alkohol
Alkohol seperti juga air, membentuk asosiasi molekul dengan ikatan
hidrogen :
Gambar
c. Asam karboksilat
Beberapa asam karboksilat, membentuk dimer dengan ikatan hidrogen
baik dalam bentuk uap atau dalam pelarut-pelarut tertentu. Asam asetat
dalam bentuk uap dan dalam benzena membentuk dimer :
Gambar
Dalam air, ikatan hidrogen terbentuk dengan air, tidak dengan
molekulnya sendiri.
d. Amina
Amina-amina primer dan sekunder membentuk ikatan hidrogen, sedang
amina tersier tidak, karena tidak lagi mempunyai atom H di atom-Nya. Titik
didih dimetil amina ( 7 ) lebih tinggi dari pada trimetil amina ( 4 ).
Dalam air amina primer dan sekunder berekasi dengan air :
H
CH3 NH2 + H2O panah bolak-balik CH3 N H O H
H
Panah [CH3NH3]+ + OH-
Sebagian besar basa diatas ada dalam bentuk molekul, hingga biasanya
sangat lemah, tidak seperti (CH3)4NOH.
Hal ini disebabkan karena H2O yang terakhir ini diikat dengan ikatan
hidrogen.
Struktur dari CuSO4.5H2O terdapat pada Gb.11.2.
Ikatan hidrogen juga terbentuk pada garam-garam hidrat yang lain serta
hidrat dari asam-asam dan basa-basa.
Zat lain yang membentuk ikatan hidrogen dengan cara sama ialah :
b. Etil asetoasetat
Etil asetoasetat didapatkan dalam 2 bentuk tautomer. Pada tahun 1920
Meyer telah berhasil memisahksn kedua bentuk ini dengan jalan destilasi
fraksional pada tekanan direndahkan dalam alat dari kuarsa yang sangat
bersih.
Rumus
Gugus NH2 berikatan dengan gugus COOH dari molekul asam amino
yang lain, dengan membentuk ikatan peptida :
C NH
O
Dua asam amino dapat membentuk dipeptida, 3 asam membentuk
tripeptida, dan seterusnya. Protein adalah polipeptida dengan beratus-ratus
ikatan peptida.
R R R
C NH CH C NH CH C NH CH
O O O
Protein berbeda-beda tergantung dari panjangnya rantai dan bentuk
rantainya. Ikatan-ikatan melintang terjadi, bila dalam molekul terdapat atom S :
S S .
Dalam molekul protein terdapat banyak sekali ikatan-ikatan hidrogen
yaitu antara gugus NH O = C .
Ikatan hidrogen juga terdapat dalam asam nukleat, misalnya DNA ( de-
Oxyribonucleic acid ). Asam nukleat DNA tersusun dari satuan H3PO4,
deoksiribose, dan basa purin ( Adenin dan Guanin ) atau pirimidin ( Sitosin dan
Timin ).
Tiap asam fosfat, deoksiribose dan satu basa, membentuk nukleotide,
misalnya : deoksitimidin 5 fosfat.
Gambar
Dan seterusnya.
Gambar