Anda di halaman 1dari 7

1.

REAKSI UNSUR HALOGEN DENGAN NON LOGAM


Halogen bereaksi dengan hampir semanya nonlogam. Jenis senyawa yang terbentuk sebagian besar
adalah senyawa kovalen. Beberapa contoh reaksi halogen yang banyak ditemukan senyawanya adalah
hidrogen halida atau biasa disebut asam halida jika dilarutkan dalam air dan nonlogam halida (reaksi
halogen dengan unsur-unsur penting seperti O, P, C, maupun S).

1.1. HIDROGEN HALIDA


Hydrogen bereaksi dengan halogen membentuk senyawa hydrogen halida yang semuanya adalah gas
tidak berwarna. Persamaan reaksi halogen (X) dengan hydrogen adalah sebagai berikut: H2(g) + X2(g) –>
2HX(g)

CONTOH REAKSI HIDROGEN DAN HALIDA


#1 Reaksi antara Hidrogen dan Fluor : reaksi berlangsung hebat.

H2 + F2 –> 2HF
#2 Reaksi antara hidrogen dan Clor : reaksi berlangsung lambat di tempat gelap. Tetapi, jika di bawah sinar
matahari, akan terjadi ledakan.
H2 + Cl2 –> 2HCl
#3 Reaksi antara Hidrogen dan Brom : reaksi berlangsung pada suhu 300oC dan menggunakan katalis Pt.
H2 + Br2 –> 2HBr
#4 Reaksi kesetimbangan antara Hidrogen dan Yod : reaksi berlangsung lambat pada suhu 300oC
menggunakan katalis Pt. reaksi bersifat dapat balik dan hanya sebagian yang bereaksi.
H2 + I2 <–> 2HI

1.2. NONLOGAM HALIDA


Halogen bereaksi dengan unsur-unsur nonlogam seperti C, P, O, dan S membentuk senyawa nonlogam
halida. Contoh nonlogam halida adalah CCl4, PCl3, PF3, OF2, SCl2, dan S2Cl2.

CONTOH REAKSI NON LOGAM DENGAN HALIDA


#1 Reaksi karbon dengan Clor : reaksi memerlukan panas (bersifat endotermik)
C(s) + 2Cl2(g) –> CCl4(l)

#2 Reaksi fosfor dengan clor : pemanasan bertahap fosfor dalam aliran lambat klorin menghasilkan PCl3.
2P(s) + 3Cl2(g) –> 2PCl3(l)

Jika klorin yang direaksikan berlebih, maka akan dihasilkan padatan PCl5 dengan warna kuning pucat.
2P(s) + 5Cl2(g) –> 2PCl5(s)

2. REAKSI HALOGEN DENGAN LOGAM


Reaksi halogen dengan logam menghasilkan senyawa ionik. Contoh reaksi halogen dengan logam adalah
sebagai berikut:

2Na(s) + Cl2(g) –> 2NaCl(s)


Ca(s) + F2(g) –> CaF2(s)
Mg(s) + Cl2(g) –> MgCl2(s)

3. REAKSI HALOGEN DENGAN AIR


Fluorin bereaksi dengan air membentuk asam fluorida dengan reaksi sebagai berikut:
2F2(g) + H2O(g) <–> 4HF(g) + O2(g)

Reaksi air dan fluorin berlangsung hebat karena air terbakar di dalam fluorin. Sementara halogen lainnya
bereaksi dengan air melalui reaksi disproporsionasi membentuk asam halida dan senyawa oksihalogen
dengan reaksi sebagai berikut:
X2 + H2O <–> HOX + HX

Contoh reaksi halogen (kecuali F2) dengan air adalah sebagai berikut:
Cl2 + H2O <–> HOCl + HCl
Br2 + H2O <–> HOBr + HBr
I2 + H2O <–> HOI + HI
4. REAKSI HALOGEN DENGAN BASA
Halogen bereaksi dengan basa membentuk senyawa halida yang kemudian mengalami reaksi
disproporsionasi membentuk senyawa oksihalogen.

Berikut contoh reaksi halogen dengan basa:

#1 Fluorin bereaksi dengan basa membentuk oksigen difluorida OF2 dan ion fluoride F–, dengan reaksi
sebagai berikut:
2F2(g) + OH–(aq) –> OF2(g) + 2F–(aq) + H2O(l)

#2 Klorin, bromine, dan iodine bereaksi dengan basa membentuk ion hipohalit OX– dan ion halida X–
dengan reaksi sebagai berikut:
X2(g) + 2OH–(aq) –> OX–(aq) + X–(aq) + H2O(l)

Ion OX– yang terbentuk mengalami reaksi disproporsionasi membentuk ion halat XO3– dan ion halida X–,
dengan reaksi sebagai berikut:

3OX–(aq) –> XO3–(aq) + 2X–(aq)

Contoh reaksi halogen dengan basa membentuk ion hipohalit OX– dan ion halida X–
#1 Chlorine dan basa : ion OCl– yang stabil pada suhu ruang akan terdisproporsionasi menjadi ClO3– jika
dipanaskan, reaksinya adalah sebagai berikut:
Cl2(g) + 2OH–(aq) –> OCl–(aq) + Cl–(aq) + H2O(l)
3OCl–(aq) –> ClO3–(aq) + 2Cl–(aq)

#2 Bromine dan basa : ion OBr– terdisproporsionasi dengan cepat pada suhu ruang, reaksinya adalah
sebagai berikut:
Br2(g) + 2OH–(aq) –> OBr–(aq) + Br–(aq) + H2O(l)
3OBr–(aq) –> BrO3–(aq) + 2Br–(aq)

#3 Iodine dan basa : ion OI– bereaksi sangat cepat, sehingga sulit untuk diamati, reaksinya adalah sebagai
berikut:
I2(g) + 2OH–(aq) –> OI–(aq) + I–(aq) + H2O(l)
3OI–(aq) –> IO3–(aq) + 2I–(aq)

5. REAKSI ANTAR HALOGEN


Reaksi antar halogen termasuk reaksi substitusi, membentuk senyawa antar halogen, dengan reaksi
sebagai berikut:

X2 + Y2 –> 2XY
Contoh reaksi antar halogen adalah sebagai berikut:
Cl2 + F2 –> 2ClF
I2 + Cl2 –> 2ICl
At2 + Br2 –> 2AtBr
Unsur halogen dengan periode 3 ke atas (Cl, Br, I, At) dapat bereaksi menurut persamaan reaksi berikut:
X2 + nY2 –> 2XYn
Reaksi ini menghasilkan senyawa halogen dengan beberapa bilangan oksidasi. Contoh reaksinya adalah
sebagai berikut:
Biloks +3: Cl2 + 3F2 –> 2ClF3
Biloks +5: Br2 + 5F2 –> 2BrF5

1. Asam Halogenida
Asam ini juga dikenal sebagai asam halida yaitu asam yang diperoleh dari reaksi antara hidrogen dengan
unsur halogen, disimbolkan HX. Contohnya: HF, HCl, HBr, dan HI.
Semua asam halida (HX) berwujud gas, tidak berwarna, merangsang dan berbahaya, berikatan kovalen,
serta bersifat polar. Dalam keadaan murni asam halida bukan merupakan elektrolit sehingga tidak dapat
menghantarkan arus listrik. Namun, ketika di dalam air, HX akan larut dan mengion membentuk H+ dan X–,
sehingga dalam wujud larutan asam halida bersifat elektrolit.
Nah, masih ada nih sifat-sifat lain asam Halida diantaranya sebagai berikut.
a. Titik didih
Titik didih dipengaruhi oleh massa atom relative (Mr) dan ikatan antar molekul.
Semakin besar Mr maka titik didih semakin tinggi. Sama halnya dengan semakin kuatnya ikatan
antarmolekul maka titik didih semakin tinggi.

Pengurutan titik didih asam halida:


HF > HI > HBr > HCl

Mengapa HF memiliki titik didih yang tinggi, Mr-nya kan kecil?


Tingginya titik didih HF dibandingkan dengan asam halida lain disebabkan karena HF memiliki ikatan
hidrogen antar molekulnya yang tidak dimiliki asam halida yang lain, sehingga ikatan antar molekulnya
paling kuat.

b. Kekuatan keasaman (Ka)


Semakin besar harga Ka menunjukkan makin mudahnya ion H+ terlepas, yang artinya makin kuatnya asam
Halida tersebut.
Jadi, nilai Ka sebanding dengan jari-jari unsur halogen. Semakin panjang jari-jari maka semakin mudah
juga unsur tersebut melepas ion H+. Urutan kekuatan asam :
HF < HCl < HBr < HI

Oh iya, selain HF, asam Halida yang lain merupakan asam kuat, sedangkan HF merupakan asam lemah.

c. Urutan sifat reduktor: HF < HCl < HBr < HI

d. Urutan kepolaran: HF > HCl > HBr > HI

2. Asam Oksihalogen
Unsur-unsur halogen (kecuali F) dapat membentuk asam-asam yang mengandung oksigen (asam
oksihalogen) dengan bilangan oksidasi +1, +3, +5, dan +7 seperti ditunjukkan dalam tabel di bawah ini.
img_20200222_1442237311056733614904732.jpg
Kekuatan asam oksihalogen sebanding dengan harga biloksnya.

Urutan kekuatan asamnya yaitu:

HXO4 > HXO3 > HXO2 > HXO

Makin tinggi bilangan oksidasi halogen pada asam oksihalogen, makin besar kestabilannya terhadap
pemanasan, tetapi kekuatan oksidatornya berkurang.

Kekuatan Oksidator:
XO– > XO2– > XO3– > XO4–

Jadi, unsur-unsur halogen dapat membentuk senyawa-senyawa asam, seperti asam halogenida, dan asam
oksihalogen.

b. Sifat-Sifat Fisik Unsur Halogen


Berikut tabel sifat dari 4 unsur halogen teratas

Propertis Fluorin Klorin Bromin Iodin


Nomor Atom 9 17 35 53
Konfigurasi Elektron [He]2s22p5 [Ne]3s23p5 [Ar]4s24p5 [Kr]5s25p5
Wujud gas gas cair padat
Warna kuning muda kuning kehijauan merah kecoklatan ungu
Jarin-jari ion (amstrong) 1,36 1,81 1,95 2,16
Titik Leleh (ºC) -220 -101 -7,2 113
Titik Didih (ºC) -188 -34 59 183
Elektronegativitas 4,0 3,0 2,8 2,5
Energi Ionisasi (kJ/mol) 1.672,52 1.251 1.138,41 1.004,97
Afinitas Elektron (kJ/mol) 331,52 347,36 323,18 294,40
Energi Ikatan (kJ/mol) 157,63 241,03 191,82 150,12
Bilangan oksidasi -1,0 -1,0,+1,+3,+5,+7 -1,0,+1,+5,+7 -1,0,+1,+5,+7
Dari tabel sifat unsur halogen di atas, semua unsur golongan VII A punya bilangan oksidasi positif kecuali
unsur fluorin (F). Hal ini karena Fluorin mempunyai nilai elektronegativitas yang sangat besar. Dari atas ke
bawah titik didih dan titik leleh unsur halogen semakin tinggi. Hal ini akibat adanya peningkatan ukuran
molekul yang disebabkan bertambahnya jari-jari sehingga gaya Van Der Waals semakin besar. Energi yang
diperlukan untuk melawan gaya vander waals semakin tinggi.

Dari atas ke bawah nilai energi ikatan halogen semakin kecil. Hal ini mengakibatkan semakin lemahnya
ikatan X-X. Ada pengecualian pada unsur F. Pada unsur ini energi ikatannya kecil karena adalanya gaya
tolak menolak yang relatif besar antara elektron bebas dalam molekul F2. Unsur halogen adalah unsur
yang mudah mengalami reduksi sehingga ia disebut oksidator. Urutan kekuatan oksidator halogan yaitu

Kegunaan halogen dalam kehidupan sehari-hari


Kegunaan Halogen
Halogen berasal dari kata halos=garam, genes=pembentuk maka dari itu halogen disebut pembentuk
garam. Halogen memiliki 7e- valensi, sehingga sangat reaktif karena mudah menerima 1e. Mereka
membutuhkan satu tambahan elektron untuk mengisi orbit elektron terluarnya, sehingga cenderung
membentuk ion negatif bermuatan satu. Ion negatif ini disebut ion halida.Rumus kulit dari halogen ini adalah
ns2 np5 dan pada suhu kamar, unsur-unsur halogen dapat membentuk molekul diatomik.

Fluorin
Membuat senyawa klorofluoro karbon (CFC), yang dikenal dengan nama Freon.
Membuat Teflon.
Memisahkan isotop U-235 dari U-238 melalui proses difusi gas.
Senyawa Flouorin
CFC (Freon) digunakan sebagai cairan pendingin pada mesin pendingin, seperti AC dan kulkas. Freon juga
digunakan sebagai propelena aerosol pada bahan-bahan semprot. Penggunaan Freon dapat merusak
lapisan ozon.
Teflon (polietrafluoroetilena). Monomernya CF2=CF2, yaitu sejenis plastik yang tahan panas dan anti
lengket serta tahan bahan kimia, digunakan untuk melapisi panci atau alat rumah tangga yang tahan panas
dan anti lengket.
Asam fluoride (HF) dapat melarutkan kaca, karena itu dapat digunakan untuk membuat tulisan, lukisan,
atau sketsa di atas kaca.
Garam fluoride ditambahkan pada pasta gigi atau air minum untuk mencegah kerusakan gigi.
Klorin
Untuk klorinasi hidrokarbon sebagai bahan baku industri serta karet sintesis.
Untuk pembuatan tetrakloro metana (CCl4).
Untuk pembuatan etil klorida (C2H5Cl) yang digunakan pada pembuatan TEL (tetra etillead) yaitu bahan
adaptif pada bensin.
Untuk industri sebagai jenis pestisida.
Sebagai bahan desinfektans dalam air minum dan kolam renang.
Sebagai pemutih pada industri pulp (bahan baku pembuatan kertas) dan tekstil.
Gas klorin digunakan sebagai zat oksidator pada pembuatan bromin.
Senyawa Klorin
Senyawa natrium hipoklorit (NaClO) dapat digunakan sebagai zat pemutih pada pakaian.
Natrium klorida (NaCl) digunakan sebagai garam dapur, pembuatan klorin dan NaOH, mengawetkan
berbagai jenis makanan, dan mencairkan salju di jalan raya daerah beriklim dingin.
Asam klorida (HCl) digunakan untuk membersihkan logam dari karat pada elektroplanting, menetralkan sifat
basa pada berbagai proses, serta bahan baku pembuatan obat-obatan, plastik, dan zat warna.
Kapur klor (CaOCl2) dan kaporit (Ca(OCl2)) digunakan sebagai bahan pengelantang atau pemutih pada
kain.
Polivinil klorida (PVC) untuk membuat paralon.
Dikloro difenil trikloroetana (DDT) untuk insektisida.
Kloroform (CHCl3) untuk obat bius dan pelarut.
Karbon tetraklorida (CCl4) untuk pelarut organik.
KCl untuk pembuatan pupuk.
KClO3 untuk bahan pembuatan korek api.
Bromin
Untuk membuat etil bromida (C2H4Br2).
Untuk pembuatan AgBr.
Untuk pembuatan senyawa organik misalnya zat warna, obat-obatan dan pestisida.
Senyawa Bromin
Etil bromida (C2H4Br2) suatu zat aditif yang dicampurkan kedalam bensin bertimbal (TEL) untuk mengikat
tibal, sehingga tidak melekat pada silinder atau piston. Timbal tersebut akan membentuk PbBr2 yang
mudah menguap dan keluar bersama-sama dengan gas buangan dan akan mencemarkan udara.
AgBr merupakan bahan yang sensitif terhadap cahaya dan digunakan dalam film fotografi.
Natrium bromide (NaBr) sebagai obat penenang saraf. Make Google view image button visible.
Iodin
Iodin Banyak digunakan untuk obat luka (larutan iodin dalam alkohol yang dikenal dengan iodium tingtur)
Sebagai bahan untuk membuat perak iodida (AgI)
Untuk menguji adanya amilum dalam tepung tapioka.
Senyawa Iodin
KI digunakan sebagai obat anti jamur.
Iodoform (CHI3) digunakan sebagai zat antiseptik.
AgI digunakan bersama-sama dengan AgBr dalam film fotografi.
NaI dan NaIO3 atau KIO3 dicampur dengan NaCl untuk mencegah penyakit gondok. Kekurangan iodium
pada wanita hamil akan mempengaruhi tingkat kecerdasan pada bayi yang dikandungnya.

Anda mungkin juga menyukai