Anda di halaman 1dari 12

I.

II.
III.

Judul Percobaan
: Klor, Brom, Iod
Hari/Tanggal Percobaan
: Kamis, 13 Oktober 2016
Tujuan Percobaan
:
1.
Mengetahui sifat sifat klor, brom, iod dan senyawanya
2.
Mengidentifikasi klor, brom, iod dan senyawanya
3.
Mengetahui cara pembuatan gas klor, brom dan iod

IV.

Tinjauan Pustaka
Unsur-unsur yang terletak pada golongan VIIA dalam tabel periodik diberi nama
unsur halogen. Halogen dalam bahasa Yunani halos dan genes yang artinya pembentuk
garam (halos=garam, genes= pembentuk). Dinamakan demikian karena unsur tersebut dapat
bereaksi langsung dengan logam alkali membentuk garam. Unsur nonlogam yang termasuk
ke dalam golongan Halogen yaitu Fluor (F), Klor (Cl), Brom (Br), Iodium (I), dan Astatin
(At).
Halogen merupakan unsur nonlogam paling reaktif. Unsur-unsur ini tidak ditemukan
di alam dalam keadaan bebas, melainkan dalam bentuk garamnya. Konfigurasi elektron
halogen adalah ns2np5 atau pada kulit terluar adalah tujuh elektron, dan halogen kekurangan
satu elektron untuk membentuk struktur gas mulia yang merupakan kulit tertutup. Atom
halogen mengeluarkan energi bila menangkap satu elektron. Jadi, perubahan entalpi reaksi

X(g) + e X-(g) bernilai negatif.


1. Sifat Halogen
Sifat-sifat unsur halogen dapat dilihat dari sifat fisis dan sifat kimianya. Sifat fisi
antara lain titik leleh, titik didih, dan warna, sedangkan sifat kimianya dapat dilihat dari
kereaktifan unsur halogen tersebut.
a. Sifat Fisis
Sifat-Sifat
Nomor Atom
Massa atom relatif
Titik Leleh
Titik Didih
Rapatan pada 25(gram/cm3)
Warna
Energi ionisasi (kJ/mol)
Afinitas elektron(kJ/mol)
Keelektronegatifan
Jari-jari ion ()
Jari-jari atom ()
Potensial
reduksi
standar(volt)

b. Sifat Kimia

Unsur
Fluorin
9
18,99
-219,62
-188,14
1,108
kuning
1681
328
3,98
1,33
0,64

Klorin
17
35,5
-100,98
-34,6
1,367
kuning-hijau
1251
349
3,16
1,81
0,99

Bromin
35
79,9
-7,25
58,78
3,119
merah tua
1139,9
324,7
2,96
1,96
1,14

iodin
53
126,9
113,5
184,35
4,93
Ungu-hitam
1008,4
295,2
2,66
2,2
1,33

Astatin
85
210
302
337
930
270
2,2
2,27
1,4

2,87
F2/F-

1,36
Cl2/Cl-

1,07
Br2/Br-

0,54
I2/I-

-0,2
At2/At-

1. Halogen mudah membentuk ion negatif, karena atom halogen mempunyai 7 elektron
valensi pada kulit terluarnya (ns2 np5). Atom unsur halogen cenderung akan menarik
satu elektron (1e-) dan menjadi ion negatif dalam ranngka membentuk susunan elektron
yang stabil seperti gas mulia (ns2 np6). Oleh karena itu, halogen disebut unsur yang
sangat elektronegatif.
2. Kereaktifan halogen sangat besar. Hal ini disebabkan jari-jari atom halogen sangat kecil
sehingga mudah menarik elektron. Dari Fluorin ke Iodin kereaktifan makin berkurng,
karena jari-jari atom makin besar.
F(g) +
e

F-(g)
H=-328kJ
Cl(g) + e
Cl (g)
H = -349 kJ
Pada reaksi diatas kita dapat melihat, bahwa afinitas electron unsur halogen berkurang
dari atas ke bawah, yaitu klorin ke iodine. Hal itu terjadi karena bertambahnya jari jari
atom, akan tetapi H (energi) fluorin lebih rendah dibandingkan klorin, penyimpangan
ini terjadi karena kecilnya atom fluorin , yang membuat gaya tolak menolak antar
electron.
3. Halogen merupakan oksidator(pengoksidasi) kuat. Unsur-unsur halogen mudah
mengikat elektron karena itu halogen mudah tereduksi:
F2(g)
+ 2e
2F-(aq)
E = +2,87 volt
Cl2(g)
+ 2e
2Cl (aq)
E = +1,36 volt
Br2(l)
+ 2e
2Br-(aq)
E = +1,07 volt
I2(s)
+ 2e
2I (aq)
E = +0,51 volt
Dari data tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa dari fluorin sampai iodin sifat
oksidator/pengoksidasi halogen makin berkurang.
Daya pengoksidasi F2>Cl2>Br2>I2.
2. Reaksi Reaksi Halogen
Halogen adalah golongan unsur yang sangat reaktif, sehingga dapat bereaksi dengan
unsur-unsur maupun dengan senyawa-senyawa lain. Unsur halogen dapat bereaksi dengan
semua unsur, bahkan gas mulia serta zat yang tahan api seperti, air dan asbes dapat terbakar
dalam gas fluorin. Berikut ini beberapa reaksi halogen.
a. Reaksi dengan gas hidrogen
Semua halogen (X2) dapat bereaksi dengan gas hidrogen, membentuk hidrogen halida
(HX). Persamaan reaksinya sebagai berikut:
H2(g)
+
X2

2HX(g)
Fluorin dan klorin bereaksi dengan cepat disertai ledakan, tetapi bromin dan iodin
bereaksi dengan lambat.
b.
Reaksi dengan Logam
Halogen bereaksi dengan semua logam dalam sistem periodik unsur membentuk halida
logam. Jika bereaksi dengan logam alkali dan alkali tanah, hasilnya (halida logam) dapat
dengan mudah diperkirakan, sedangkan bila bereaksi dengan logam transisi, produk (halida
logam) yang terbentuk tergantung pada kondisi reaksi dan jumlah reaktannya. Pada reaksi

halogen dengan logam terbentuk halida yang berupa senyawa ion. Reaksi halogen dengan
logam menghasilkan senyawa ionic. Halogen bersifat sebagai oksidator dan unsur yang
bereaksi dengan halogen bersifat reduktor. Halogen menerima elektron dan logam menjadi
ion halida yang bermuatan negatif.
Tidak seperti unsur logam, semakin ke bawah halogen menjadi kurang reaktif, karena
afinitas elektronnya semakin berkurang, atau dengan kata lain F> Cl> Br> I. Fluorin, klorin
dan bromin bereaksi langsung, sedangkan iodin bereaksi langsung tapi lambat.
c.Reaksi dengan Nonlogam
Kemampuan bereaksi unsur-unsur halogen dengan unsur nonlogam menunjukkan pola
yang sama, yaitu kereaktifannya berkurang dari fluorin sampai iodin. Fluorin bereaksi
langsung dengan semua unsur nonlogam kecuali nitrogen, helium, neon, dan argon. Bahkan
dengan pemanasan fluorin dapat bereaksi dengan intan dan xenon. Fluorin dapat juga
bereaksi dengan kaca, kuarsa, dan silica. Klorin dan Bromin tidak dapat bereaksi langsung
dengan gas mulia, karbon, nitrogen dan oksigen. Iodin tidak bisa bereaksi dengan unsurunsur tersebut, tetapi dapat bereaksi langsung dengan fosfat. Halogen membentuk senyawa
baru dengan nama halida.
d.
Reaksi dengan Air
Semua halogen larut dalam air. Unsur halogen yang dapat mengoksidasi air adalah
fluorin dan klorin (berlangsung lambat). Hal itu disebabkan potensial oksidasi air adalah
-1,23 V, sedangkan fluorin -2,87 V, dan klorin -1,36 V. Reaksinya adalah sebagai berikut
1. Fluorin dalam air
2F2(g)
+
4e
4F-(aq)
E= +2,87 V
+
2H2O(l)

4H (aq)+O2(g)+4e
E= -1,23 V
2F2(g)+ 2H2O(l)

4F-(aq)+ 4H+(aq)+O2(g) E= +1,64 V


Atau
2F2(g)+ 2H2O(l)

4HF(aq) +O2(g)
E= +1,64 V
2. Klorin dalam air
2Cl2(g) +
4e
4 Cl-(aq)
E= +1,36 V
+
2H2O(l)

4H (aq)+O2(g)+4e
E= -1,23 V
2Cl2(g) + 2H2O(l)

4Cl-(aq) + 4H+ (aq) + O2(g) E= +0,13 V


Atau
2Cl2(g) + 2H2O(l)

4HCl(aq)+ O2(g)
E= +0,13 V
Dari data energi potensial pada reaksi diatas (E= +0,13 Volt) menunjukan bahwa
klorin bereaksi dengan air sangat lambat. Hal itu disebabkan karena klorin terlebih dahulu
membentuk asam hipoklorit, kemudian terurai menjadi asam klorida dan oksigen.
Persamaan reaksinya ditulis sebagai berikut.
2Cl2(g) + 2H2O(l)

2Cl-(aq) + 2H+(aq) + 2HClO(aq)


2HClO(aq)

2Cl-(aq) + 2H+(aq) + O2(g)

Reaksi tersebut dapat dipercepat dengan bantuan sinar matahari atau memakai katalis.
Larutan klorin dalam air disebut aqua klorata sedangkan larutan bromin dalam air disebut
aqua bromita.
e.Reaksi dengan Basa
Halogen bereaksi dengan basa membentuk senyawa halida yang kemudian
mengalami reaksi disproporsionasi membentuk senyawa oksihalogen. Klorin, bromin, dan
iodin dapat bereaksi dengan basa dan hasilnya tergantung pada temperatur saat reaksi
berlangsung. Pada temperatur 15 , halogen (X2) bereaksi dengan basa membentuk campuran
halida (X-) dan hipohalit (XO-). Berikut contoh reaksi halogen dengan basa:
1) Fluorin bereaksi dengan basa membentuk oksigen difluorida OF2 dan ion fluoride F-,
dengan reaksi sebagai berikut:
2F2(g) + OH-(aq) OF2(g) + 2F-(aq) + H2O(l)
2) Klorin, bromine, dan iodine bereaksi dengan basa membentuk ion hipohalit OX- dan
ion halida X- dengan reaksi sebagai berikut:
X2(g) + 2OH-(aq)

OX-(aq) + X-(aq) + H2O(l)


Ion OX yang terbentuk mengalami reaksi disproporsionasi membentuk ion halat
XO3- dan ion halida X-, dengan reaksi sebagai berikut:
3OX-(aq)

XO3-(aq)
+
2X-(aq)
Klorin dan basa : ion OCl- yang stabil pada suhu ruang akan terdisproporsionasi
menjadi ClO3- jika dipanaskan, reaksinya adalah sebagai berikut: Cl 2(g) + 2OH-(aq)
OCl-(aq) + Cl-(aq) + H2O(l)
ClO- yang terbentuk apabila dipanaskan akan terurai menjadi Cl- dan ClO3-.
3OCl-(aq)

ClO3-(aq)
+
2Cl-(aq)
Bromine dan basa : ion OBr- terdisproporsionasi dengan cepat pada suhu ruang,
reaksinya adalah sebagai berikut:
Br2(g) + 2OH-(aq) OBr-(aq) + Br-(aq) + H2O(l)
3OBr-(aq)
BrO3-(aq) +
2Br-(aq)
Iodine dan basa : ion OI- bereaksi sangat cepat, sehingga sulit untuk diamati,
reaksinya adalah sebagai berikut:
I2(g) + 2OH-(aq) OI-(aq) + I-(aq) + H2O(l)
3OI-(aq) IO3-(aq) + 2I-(aq)
f. Reaksi dengan Hidrokarbon
Pada umumnya halogen bereaksi dengan hidrokarbon. Reaksi tersebut dikenal
dengan halogenisasi. Kemampuan bereaksi unsur-unsur halogen tidak sama, sesuai dengan
daya reduksi halogen yang berkurang dari fluorin ke iodin. Fluorin bereaksi dahsyat,
sedangkan iodin tidak bereaksi. Reaksi klorin dan bromin dapat berlangsung karena
pemanasan atau pengaruh sinar matahari. Reaksi yang biasa terjadi pada hidrokarbon ialah
sebagai berikut:
1. Reaksi Subsitusi (penggantian gugus H)
Contoh : C2H6 +
Cl2

C2H5Cl+

HCl(aq)

2. Reaksi adisi (pemecahan ikatan rangkap)


Contoh :
H2C = CH2
+
Br2

CH2 - CH2
Br

Br

g.
Reaksi dengan sesama Halogen
Halogen mempunyai molekul diatomik, maka tidaklah mengherankan jika dapat
terjadi reaksi antar unsur dalam golongan halogen. Reaksi antar halogen ini dapat disamakan
dengan proses redoks, di mana unsur yang lebih reaktif merupakan oksidator, sedangkan
unsur yang kurang reaktif merupakan reduktor. Reaksi ini pula disebut dengan istilah reaksi
pendesakan, reaksi pendesakkan ini terjadi jika halogen yang terletak lebih atas dalam
keadaan diatomik mampu mendesak ion halogen dari garamnya yang terletak dibawahnya.
Berlangsung atau tidaknya suatu reaksi dapat dilihat dari reaksi pendesakan halogen.
Contoh:
F2
BrBr2

+
+
+

2KCl
Cl2

2I

2KF
Br2
Br-

+
+
+

Cl2
ClI2

3. Pembuatan Halogen
Halogen dibuat dari senyawa halida yang ada dialam. Caranya adalah dengan
mengoksidasi ion-ion halida. Proses pembuatan halogen tersebut dapat dilakukan dengan
elektrolisis dan reaksi redoks (reduksi-oksidasi), namun tidak dengan cara elektrolisis saja,
banyak cara digunakan dalam proses pembuatan halogen baik dalam lingkup industri
maupun labolatorium.
- Di Laboratorium
Pembuatan senyawa halogen untuk skala laboratotium bisa dilakukan dengan cara
mengoksidasi senyawa halida dengan MnO2 atau KmnO4 dalam asam (H2SO4pekat).
X- + MnO4 + H+ X2 + Mn2+ + H2 O
- Skala industri
Pembuatan fluorin (F2)
Fluorin dibuat dari elektrolisis asam fluorida(HF). Sebagai bahan baku untuk
mendapatkan HF diperoleh dari fluorspar(CaF2) yang direaksikan dengan H2SO4 pekat. HF
yang diperoleh dicampur dengan KHF2 cair(bebas air), ditambahkan LiF 3% untuk
menurunkan suhu sampai 1000 . Wadah untuk reaksi elektrolisis terbuat dari logam
monel(campuran Cu dan Ni), campuran tersebut tidak boleh mengandung air karena F 2 yang
terbentuk akan mengoksidasinya. Dalam elektrolisis dihasilkan gas H 2 di katoda dan gas F2
di anoda. Wadahnya menjadi katode, sedangkan anodenya adalah grafit.
Pembuatan Klorin(Cl2)

Pembuatan klorin dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan cara reaksi redoks dan
dengan cara elektrolisis.
1) Cara reaksi redoks
Dalam laboratorium, klorin dapat dibuat dengan cara mengoksidasi ion klorida. Sebagai
oksidator dapat digunakan MnO2(batu kawi), KMnO4, K2CrO7, atau CaOCl2.
2) Cara Elektrolisis
Dalam industri, klorin dibuat dengan mengelektrolisis larutan natrium klorida pekat dengan
mengguanakan elektrode inert(tidak ikut bereaksi) dan menggunakan diafragma. Sebagai
elektrode dipakai grafit.
Pembuatan Bromin (Br2)
Pembuatan Bromin juga dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan cara reaksi redoks
dan dengan cara elektrolisis.
1) Cara reaksi Redoks
Dalam Industri, bromin dapat dibuat dengan cara mengoksidasi ion bromida yang terdapat
dalam air laut dengan klorin.
2) Cara elektrolisis
Bromin dapat dibuat dengan cara elektrolisis larutan garam MgBr 2 dengan menggunakan
electrode inert.
Pembuatan Iodin ( I2 )
Iodin dapat dibuat dengan dua cara, baik di laboratorium ataupun dalam industry. Cara
tersebut adalah dengan cara redoks dan dengan cara elektrolisis.
1) Cara reaksi redoks
a)

Secara komersial Iodin dapat dibuat dengan mengoksidasi ion iodide yang terdapat

dalam air laut dengan klorin.


Cl2 (g) + 2 I- (aq) I2 (s) + 2 Cl-(aq)
b)

Iodin dapat dibuat dengan mereduksi NaIO3 dengan NaHSO3 dalam suasana asam.

Persamaan reaksinya :
IO3-(aq) + 3 HSO3-(aq)

I-(aq) + 3 H+(aq) + 3 SO42-(aq)

I-(aq) + IO3-(aq) + 6 H+(aq)

I2(s) + 3 H2O (l)

c)

Dilaboratorium iodine dibuat dari MnO4 + KI + H2SO4 pekat yang dipanaskan.

Persamaan reaksinya :
2 KI(s) + MnO4 (s) + 2 H2SO4 (l) K2SO4 (aq) + MnSO4 (aq) + 2H2O(l) +I2(s)
I2 yang terbentuk akan mengkristal pada bagian bawah cawan (terjadi sublimasi).

2) Cara elektrolisis
Iodin dapat dibuat dengan cara elektrosis larutan garam pekat NaI dengan menggunakan
electrode inert.
4. Kegunaan Halogen
1. Kegunaan Fluorin
a.Dengan senyawanya digunakan untuk pembuatan uranium
b. Untuk memisahkan U-235 dan U-238 dalam teknologi nuklir dalam proses difusi
gas.
c.Fluoro-Kloro-Hidrokarbon (freon 12) sebagai pendingan pada kulkas dan AC
d. Garam Fluorida untuk pasta gigi mencegah kerusakan gigi
e.Asam fluorida, digunakan untuk mengukir (mensketsa) kaca karena dapatbereaksi
dengan kaca.
f. Belerang hexafluorida ( SF6 ) sebagai insulator.
g. Kriolit ( Na3AlF6 ) sebagai bahan pelarut dalam pengolahan bahan alumunium.
2. Kegunaan Klorin
a. CaOCl2/( Ca2+ )( Cl- )( ClO- ) sebagai serbuk pengelontang atau kapur klor.
b. Kalsium hipoklorit [Ca(OCl2 )2 ] sebagai zat disenfekton pada air ledeng.
c. Seng klorida (ZnCl2) sebagai bahan pematri (solder).
d. Asam klorida ( HCl ) digunakan pada industri logam. Untuk mengekstrasi logam
tersebut.
e. Kalium klorida ( KCl ) sebagai pupuk tanaman.
f. Amoniumklorida ( NH4Cl ) sebagai bahan pengisi batu baterai.
3. Kegunaan Bromin
a. Digunakan dalam pengasapan, bahan anti api
b. Natrium bromide (NaBr)sebagai obat penenang saraf
c. Perak bromide(AgBr)disuspensikan dalam gelatin untuk film fotografi
d. Metil bromide(CH3Br)zat pemadam kebakaran
e. Etilen dibromida(C2H4Br2)ditambahkan pada bensin untuk mengubah Pb menjadi
PbBr2
f. Etilen Bromida sebagai aditif pada bensin bertimbal yaitu untuk mengikat timbal agar
tidak melekat pada piston dan silinder.
4. Kegunaan Iodin
a. Digunakan dalam industri obat seperti iodoform (CHI3) untuk antiseptik, tinktur iodin
b. AgI bersama AgBr dalam bidang fotografi untuk menangkap cahaya masuk
c. NaIO3atau NaI dengan campuran garam dapur untuk mencegah gondok dan penurunan
intelegensia
d. Dalam bidang kesehatan, industri kimia, radiologi analisis kimia dll
V.

Alat dan bahan


A. Alat:
- Pipet tetes
- Corong gelas
- Gelas kimia 10 ml
- Spatula

secukupnya
1 buah
2 buah
1 buah

Tabung reaksi berpipa samping


1 buah
Tabung reaksi
4 buah
Sumbat karet
1 buah
Selang
1 buah
Kasa
1 buah
Pembakar Bunsen
1 buah
Kaca arloji
1 buah
B. Bahan:
- Serbuk batu kawi MnO2
- Larutan asam klorida pekat 0,1M
- Kaporit
- Larutan asam sulfat pekat
- Larutan natrium kllorida 0,1M
- Larutan perak nitrat 0,1M
- Larutan raksa (1)nitrat 0,1M
- Larutan kalium iodide 0,1M
- Laruttan timbale asetat 0,2M
- Larutan amilum,larutan kalium bromide
- Kristal KI, KBr
- Kertas berwarna
Larutan CS2
-

X.

Daftar pustaka
Lee, J.D.. 1996. Concise Inorganic Chemistry 4th edition. London: Chapman & Hall.
Pratiwi,
Nurina
K.
2015.
Lap.Anor
Klor
Brom
Iod.
(online)
(http://dokumen.tips/documents/lap-anor-klor-brom-iod.html, diakses pada 16 Oktober
2016).
Svehla, G. 1990. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro Bagian I.
Edisi ke-5. Jakarta: PT Kalman Media Pustaka.
Svehla, G. 1990. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro Bagian II.
Edisi ke-5. Jakarta: PT Kalman Media Pustaka.
Tim Dosen Kimia Anorganik. 2015. Penuntun Praktikum Kimia Anorganik II: Unsur-unsur
Golongan Utama. Surabaya: Kimia, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya.
Umawiranda, Findy. 2015. Laporan Praktikum Klor, Brom, Iod.

(online)

(http://dokumen.tips/documents/laporan-praktikum-klorbromiod.html, diakses pada 16


Oktober 2015).

Jawab Pertanyaan

1. Jelaskan pembuatan gas klor dilaboratorium?


Jawab: Pembuatan klorin dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan cara reaksi
redoks dan dengan cara elektrolisis. Untuk cara reaksi redoks dapat dilakukan dalam
laboratorium, klorin dapat dibuat dengan cara mengoksidasi ion klorida. Sebagai
oksidator dapat digunakan MnO2(batu kawi), KMnO4, K2CrO7, atau Ca(OCl)2.
2. Mengapa digunakan kertas saring yang dibasahi larutan kalium iodida dan kanji untuk
menguji terbentuknya gas klor?
Jawab:
Digunakan kertas saring yang dibasahi larutan kalium iodida dan kanji untuk menguji
terbentuknya gas klor, karena gas klor dapat mengoksidasi Iodida menjadi Iodin. Iodin
yang terbentuk akan membentuk kompleks dengan kanji (Iodin-kanji) yang berwarna
ungu.
3. Sebutkan kegunaan gas klor dan senyawanya?
Jawab: Kegunaan gas klor:
o CaOCl2/( Ca2+ )( Cl- )( ClO- ) sebagai serbuk pengelontang atau kapur klor.
o Kalsium hipoklorit [Ca(OCl2 )2 ] sebagai zat disenfekton pada air ledeng.
o Seng klorida (ZnCl2) sebagai bahan pematri (solder).
o Asam klorida (HCl) digunakan pada industri logam. Untuk mengekstrasi
logam tersebut.
o Kalium klorida (KCl) sebagai pupuk tanaman.
o Amoniumklorida (NH4Cl) sebagai bahan pengisi batu baterai.
4. Tuliskan persamaan reaksi pada semua percobaan?
Jawab:
a. Percobaan 1:
-

2NaCl (s) + MnO2 (s) + 2 H2SO4 (aq) MnSO4 (aq) + Na2SO4 (aq) + Cl2 (g)
2H2O (l)

Cl2 (g) + KI (aq) I2 (aq) + 2 KCl (aq)

I2 (aq) + KI (aq) KI3 (aq)

KI3 (aq) + amilum (aq) K(amilum-I3) (aq)

2 KBr (s) + MnO2 (s) + H2SO4 (aq) MnSO4 (aq) + Na2SO4 (aq) + Br2 (g) + 2
H2O (l)

Br2 (g) + 2KI (aq) I2 (aq) + 2KBr (aq)

I2 (aq) + KI (aq) KI3 (aq)

KI3 (aq) + amilum (aq) K (amilum-I3) (aq)

b. Percobaan 2
-

NaCl (aq) + AgNO3 (aq) NaNO3 (aq) + AgCl (s)

KBr (aq) + AgNO3 (aq) KNO3 (aq) + AgBr (s)

NaCl (aq) + Hg2(NO3)2 (aq) NaNO3 (aq) + Hg2Cl (s)

KBr (aq) + Hg2(NO3)2

2NaCl (aq) + (CH3COO)2Pb (aq) 2 CH3COONa (aq) + PbCl2 (s)

2KBr (aq) + (CH3COO)2Pb (aq) 2CH3COOK (aq) + PbBr2 (s)

(aq) 2KNO3 (aq) + Hg2Br2 (s)

c. Percobaan 3
-

Ca(ClO)2 (s) + 2H2O (l) Ca(OH)2 (aq) + 2HCl (aq) + 2O2 (g)

Ca(OCl)2 (aq) + 2HCl (aq) CaCl2 (aq) + 2HOCl (aq)

d. Percobaan 4
-

2NaCl (s) + H2SO4 (aq) Na2SO4 (aq) + 2HCl (g)

2KBr (aq) + 2H2SO4 (aq) Br2 (g) + SO2 (g) + K2SO4 (aq) + 2H2O (l)

2 KI (s) + H2SO4 (aq) 2 HI (g) + K2SO4 (aq)

e. Percobaan 5
-

NaCl (aq) + Cl2 (g) NaCl (aq) + Cl2 (g)

2 KBr (aq) + Cl2 (g) 2 KCl (aq) +Br2 (g)

2KI (aq) + Cl2 (g) 2KCl (aq) + I2 (g)

f. Percobaan 6
-

I2 (s) + H2O (l) tidak larut

I2 (s) + KI (aq) KI3 (aq)

I2 (s) + 2HCl (aq) HI (aq) + Cl2 (aq)

a. Mengapa iod tidak dapat larut dalam air tetapi larut dalam larutan kalium iodida?
Jawab:

Iod tidak dapat larut dalam air ( 0,00134 mol / liter pada suhu 25 C ). Namun

larut cukup banyak dalam larutan larutan yang mengandung ion iodida. Iodin
membentuk kompleks triodida, dengan konstanta kesetimbangan sekitar 710 pada 25 C.

Suatu kelebihan kalium iodida ditambahkan untuk meningkatkan kelarutan dan untuk
menurunkan kestabilan iodin.
5. Bagaimana endapan yang dihasilkan pada percobaan no.2?
Jawab:

Pada semua tabung terbentuk endapan yang merupakan hasil reaksi

terbentuknya garam halida. Namun, banyaknya endapan yang terbentuk berbeda-beda,


banyak endapan yang dihasilkan Ag+ > Hg22+ > Pb2+
6. Mengapa pada percobaan no.4 tidak dihasilkan HBr dan HI?
Jawab:
Pada percobaan 4 tidak dihasilkan HBr dan HI hal itu disebabkan jika menggunakan
pengoksidasi kuat seperti asam sulfat pekat, maka asam sulfat pekat akan mengoksidasi
HBr dan HI akan dioksidasi menjadi Br 2 dan I2. Oleh karena itulah tidak dihasilkan HBr
gan HI

Anda mungkin juga menyukai