0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
7 tayangan15 halaman
Makalah ini membahas tentang hidrogen dan hidrida. Hidrogen adalah unsur kimia paling melimpah di alam semesta yang berbentuk gas diatomik, sedangkan hidrida adalah senyawa antara hidrogen dengan unsur lain. Makalah ini menjelaskan pengertian, sifat fisika dan kimia, cara pembuatan, serta kegunaan dari hidrogen dan berbagai jenis hidrida seperti hidrida ionik, kovalen, dan transisi.
Makalah ini membahas tentang hidrogen dan hidrida. Hidrogen adalah unsur kimia paling melimpah di alam semesta yang berbentuk gas diatomik, sedangkan hidrida adalah senyawa antara hidrogen dengan unsur lain. Makalah ini menjelaskan pengertian, sifat fisika dan kimia, cara pembuatan, serta kegunaan dari hidrogen dan berbagai jenis hidrida seperti hidrida ionik, kovalen, dan transisi.
Makalah ini membahas tentang hidrogen dan hidrida. Hidrogen adalah unsur kimia paling melimpah di alam semesta yang berbentuk gas diatomik, sedangkan hidrida adalah senyawa antara hidrogen dengan unsur lain. Makalah ini menjelaskan pengertian, sifat fisika dan kimia, cara pembuatan, serta kegunaan dari hidrogen dan berbagai jenis hidrida seperti hidrida ionik, kovalen, dan transisi.
OLEH KELOMPOK I: LAILA SAFITRI (1930110004) ULFA MUTIA (1930110012)
DOSEN PENGAMPU: KUNTUM KHAIRA, M.Si
JURUSAN TADRIS KIMIA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BATUSANGKAR 2022 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hidrogen berasal dari bahasa latin hydrogenium, merupakan unsur kimia yang pada table periodik dilambangkan dengan symbol H dan nomor atom 1. Pada suhu dan tekanan standar, hydrogen tidak bewarna, tidak berbau, bersifat non logam, bervalensi tunggal, dan merupakan gas diatomik yang sangat mudah terbakar. Dalam keadaan normal, hidrogen muncul sebagai gas diatomik (H2). Namun, gas hidrogen sangat jarang ditemukan di bumi. Karena massanya yang ringan, menyebabkan gas hidrogen lepas dari gravitasi bumi, tetapi gas hidrogen dapat diperoleh secara industri dari berbagai senyawa hidrokarbon seperti metana atau dari gasifikasi batu bara. Hidrogen ditemukan oleh Cavendish pada tahun 1781. Hidrogen di atmosfer bumi tidak ditemukan dalam unsur bebas karena massa molekulnya yang rendah, tetapi dalam bentuk berbagai senyawa, termasuk air. Hidrida merupakan senyawa biner dari unsur hidrogen bereaksi dengan unsur lain dari tabel periodik. Meskipun ion ini tidak akan ada tanpa kondisi yang khusus, istilah hidrida digunakan secara luas untuk menyebut sebuah senyawa hidrogen dengan unsur lain, terutama untuk golongan 1–16. B. Rumusan Masalah Adapun permasalah yang akan dibahas pada makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Pengertian Hidrogen dan Hidrida 2. Bagaimana sifat dari Hidrogen dan Hidrida ? 3. Bagaimana cara pembuatan senyawa Hidrogen dan hidrida ? 4. Bagaimana persenyawaan Hidrogen dan Hidrida ? 5. Apa kegunaan dari Hidrogen dan Hidrida ? C. Tujuan Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui pengertian Hidrogen dan Hidrida. 2. Mengetahui sifat-sifat dari Hidrogen dan Hidrida. 3. Mengetahui cara pembuatan Hidrogen dan Hidrida. 4. Mengetahui persenyawaan Hidrogen dan Hidrida. 5. Mengetahui kegunaan dari Hidrogen dan Hidrida. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Hidrogen dan Hidrida Hidrogen adalah unsur paling melimpah di alam semesta. Dalam sistem siklik, hidrogen adalah nomor satu dan termasuk dalam golongan 1A karena memiliki satu elektron. Tetapi kecenderungan seperti VIIA adalah menerima 1 elektron. Hidrogen dalam keadaan bebas merupakan molekul gas dioksida (H2) dengan titik didih dan titik beku yang sangat rendah karena gaya London antar molekulnya sangat lemah, sehingga hidrogen cukup keras dalam keadaan gas dan mudah digunakan dalam industri. Hidrida adalah senyawa biner di mana hidrogen bereaksi dengan unsur-unsur lain pada tabel periodik. Senyawa ini biasanya terbentuk dengan semua unsur kecuali beberapa gas mulia. Istilah ini biasanya berarti bahwa atom H memperoleh sifat anionik H (Cotton, 1989). B. Sifat-Sifat Hidrogen Dan Hidrida 1. Sifat hidrogen Sifat hidrogen dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu sifat fisika dan sifat kimia: 1) Sifat fisika hidrogen Nomor atom 1 Massa atom 1,008 Titik didih ( ) -252,6 ( ) Titik lebur ( ) -259,2 ( ) Energi ionisasi (KJ/Mol) 1312,0 Jari-jari atom 0,037 Wujud Gas Jenis unsur Non logam Massa jenis 0,0899 Warna Tidak bewarna
2) Sifat kimia hidrogen
Kelarutan dan karakterisasi hidrogen dengan logam yang berbeda merupakan topik yang sangat penting dalam metalurgi karena penggetasan hidrogen dapat terjadi di sebagian besar logam dan dalam penelitian dan pengembangan cara yang aman untuk menyimpan hidrogen sebagai bahan bakar. Hidrogen sangat larut dalam berbagai senyawa termasuk logam tanah tingkat rendah dan logam transisi dan dapat larut dalam kristal dan logam amorf. Pembubaran hidrogen dalam logam adalah karena deformasi lokal atau kotoran dalam kisi logam. Cirinya adalah adanya elektron terluar. Atom H memiliki 1e, dan tidak memiliki efek selektivitas/perisai (Cooton, 2007). Gas hidrogen sangat mudah terbakar, ketika dicampur dengan oksigen akan langsung meledak seketika. H2 bereaksi secara langsung dengan unsur-unsur oksidator lainnya. Ia bereaksi dengan spontan dan hebat pada suhu kamar dengan klorin dan fluorin, berproduksi hidrogen halide berupa hidrogen klorida dan hidrogen fluorida. 2. Sifat hidrida Berdasarkan sifat ikatannya, hidrida dapat dikelompokan menjadi tiga jenis hidrida,yaitu hidrida ionic, hidrida kovalen, dan hidrida transisi. 1) Hidrida ionic Ion hidrida timbul dari reaksi antara hidrogen dan logam. Logam yang membentuk ion hidrogen dengan hidrogen adalah logam dengan nilai energi ionisasi yang rendah (dengan gaya gerak listrik yang tinggi), yaitu golongan alkali dan alkali tanah. Secara umum reaksi ditulis sebagai berikut: L (s) + H2 (g) → LH (s) (L = golongan alkali ) L (s) +H2 (g) → LH2 (s) (L = golongan alkali tanah) Contoh: Na (s) + H2 (g) → 2NaH (s) Mg (s) + H2 (g) → MgH2 (s) Pembentuakn senyawa hidrida umumnya berlangsung pada suhu 300ºC – 400ºC dan menggunakan katalis. Hidrida ionic mempunyai sifat-sifat sebagai berikut a. Hydrogen dalan hidrida ionic bertindak sebagai donor pasangan electron yang kuat (basa lewis) yaitu dalam bentuk ion H- b. Hidrida ionic dalam keadaan lelehnya dapat menghantarkan arus listrik atau bersifat elektrolit c. Bila lelehan hidrida ionic dihidrolisis akan melepaskan gas H2 pada anode. Contoh reaksi elektrolisis lelehan NaH sebagai berikut: Reaksi ionisasi : NaH (l) → Na+ (l) +H- Katode : 2Na+ (l) + 2é → Na (s) Anode : 2H- (l) → H2 (g) + 2é Reaksi kesuluruhan : NaH (l) → Na (s) + H2 (g) d. Hidrida ionic merupakan reduktor kuat, sehingga sangat reaktif terhadap air dan oksigen. Contohnya ; RbH dan CsH menyala spontan dalam udara kering. 2 RbH + O2 → 2RbO + H2 Oleh karena zat tersebut harus disimpan di lingkungan yang bebas air dan oksigen. Reaksi hidrida ionic dalam air adalah sebagai berikut: LH + H2O → LOH +H2 (L = alkali) LH2 + H2O→ L(OH)2 + 2 H2 (L = alkali tanah ) Laju reaksi hidrida logam alkali dengan air lebih cepat dari pada hidrida alkali tanah.Contoh: NaH (s) + H2O (l) → NaOH (aq) + H2(g) (laju reaksi cepat) CaH2 (s) + H2O (l) → Ca(OH)2 (aq) + 2H2(g) (laju reaksi sedang) Reaksi NaH dengan air tersebut lebih cepat disbanding dengan logam Na dengan air ,sehingga dapat terjadi nyala atau ledakan. Oleh karena laju reaksinya sedang, senyawa CaH2 berupa padatan berwarna abu-abu ini digunakan sebagai sumber gas hydrogen yang mudah diangkut untuk mengisi balon pengamat cuaca. Selain itu juga untuk memproduksi gas hydrogen dalam skala laboratorium. e. Ionik hidrida digunakan untuk membuat senyawa pereduksi lainnya, misalnya, LiH untuk pembuatan LiAlH4 (lithium aluminium hidrida); NaH untuk membuat NaBH4 (natrium borohidrida). Senyawa LiAlH4 dan NaBH4 adalah zat pereduksi, karena mampu menghasilkan ion hidrida. 2) Hidrida kovalen Hidrida kovalen terbentuk dari hydrogen dengan unsur-unsur golongan 13, 14, 15, 16, dan 17. Senyawa hidrida kovalen ini dibedakan dalam tiga kelompok, tergantung pada harga keelektronegatifan unsurnya, dengan hydrogen (skala paulling = 2,1 ), yaitu sebagai berikut. a. Hidrida kovalen yang terjadi antara hydrogen dengan unsur-unsur non logam yang keelektronegatifannya lebih tinggi, yaitu pada hidrida kovalen yang dibentuk dengan unsur-unsur golongan 17 ; HF, HCl, HBr, HI, golongan 16 : H2O, H2S, H2Se, H2Te dan golongan 15 : NH3, dan PH3. Senyawa hidrida ini bersifat kofalen polar, dimana atom H pada hidrida bermuatan parsial positif (δ- ) dan dalam reaksi bertindak sebagai donor H+ (asam bronsted) kecuali pada NH3, yang bertindak sebagai akseptor proton. b. Hidrida kovalen yang terjadi antara hydrogen dengan unsur nonlogam yang perbedaan keelektronegatifannya sangat kecil. Contohnya pada metana CH4, senyawa ini bukan asam atau basa, karena bersifat kovalen nonpolar. Tidak adanya pemisahan muatan, mengakibatkan dalam suatu reaksi hidrida ini bertindak sebagai donor atom H melalui mekanisme reaksi radikal bebas. Muatan parsial H sama dengan nol atau mendekati nol dan atom H pada hidrida ini berada dalam bentuk H. (radikal hydrogen). c. Hidrida kovalen yang terjadi antara hydrogen dengan unsur-unsur yang keelektronegatifannya lebih rendah, yaitu dengan unsur-unsur metalloid seperti B, Al, As, Si dan Sn. Contohnya BH3 dab AlH3 yang lebih stabil dalam bentuk dimer, yaitu B2H6 dan Al2H6. Senyawa hidrida ini bersifat kovalen polar, dimana atom H pada hidrida bermuatan parsial negative H δ- dan dalam reaksi dapat mendonorkan H- . Seperti halnya senyawa ionic, hidrida kelmopok ini merupakan reduktor. Contohnya: senyawa B2H6 (diboran) bereaksi secara spontan bila kontak dengan udara, karena bereaksi dengab oksigen B2H6 (s) + 3 O2 (g) → B2O3 (s) + 3 H2O 3. Hidrida transisi Hidrida interstisial atau transisi terjadi antara hidrogen dan unsur logam transisi. Beberapa senyawa hidrida ini memiliki senyawa kimia yang dapat ditulis dengan jelas, seperti NiH2, dan FeH2. Namun, hidrida transisi lainnya bukanlah pengukuran persentil atau memiliki rumus yang ambigu. Misalnya TiH1. 7, ZrH1, 9, PdHx (x < 1). Senyawa ini menyerupai larutan hidrogen dalam suatu logam karena hidrogen terdapat dalam suatu jaringan interatomik (interatomik) dan masih dapat menghantarkan listrik. Hidrida ini dalam reaksi sering bertindak sebagai donor H2 daripada donor H+ atau H. Hidrida bolak-balik seperti PdHx digunakan sebagai bahan bakar gas untuk menyimpan H2 (Farida, 2012). C. Pembuatan Hidrogen dan Hidrida 1. Dilaboratorium (1) Reaksi logam dengan asam encer Zn + HCl → ZnCl2 + H2 } tidak larut dalam air H2SO2 (aq) + Zn (s) → ZnSO4 (aq) + H2 (g) Logam yang terletak dibawah hidrogen merupakan reduktor yang lebih baik daripada hydrogen, menyebabkan H+ direduksi namun reaksi berjalan lambat. Logam logam yang terletak jauh lebih bawah dari hydrogen merupakan reduktor kuat, bereaksi kuat dengan air dengan dahsyat hampir meledak bila dengan asam logam-logam dengan potensial reduksi menengah bereaksi lembut bereaksi lembut dengan asam dan berfungsi sebagai sumber hydrogen cukup praktis, logam yang dimaksud adalah Seng (Zn) (2) Reaksi logam dengan ai panas atau air dingin + logam reaktif. Na + H2O → NaOH + H2 (3) Hidrolisis dengan senyawa-senyawa hibrida 2. Elektrolisa Air (H2O) Elektrolisis air menggunakan arus listrik untuk memecah air menjadi unsur-unsur penyusunnya, yaitu H2 dan O2. Gas hidrogen muncul di katoda atau katoda dan gas oksigen terakumulasi di anoda atau anoda. Hidrogen yang dihasilkan dari elektrolisis air berpotensi menghasilkan emisi nol, jika listrik yang digunakan dihasilkan dari generator yang tidak menimbulkan polusi seperti angin atau panas matahari. 3. Skala Industry (1) Reaksi uap air dengan karbon ( batu bara ) suhu 1000 oC C (s) + H2O (g) → CO (g) + H2 (g) ( gas air / water gas ) (2) Reaksi gas alam ( hidrokarbon ) dengan uap air pada suhu tinggi CH4 (g) + H2O (g) → CO2 (g) + 3 H2 (g) (panas,katalisator) CO (g) + H2O → CO2 (g) + 3 H2 ( g) (panas,katalisator) Hidrogen dan karbon dioksida mudah dipisahkan dengan cara memasukkan campuran gas tersebut kedalam air, dimana H2O mudah larut dan H2 hampir tidak larut sama sekali. (3) Elektrolisis untuk memperoleh H2 murni. Bisa dibuat dari elektrolisis NaCl dalam pembuatan NaOH. 2NaCl + 2H2O → 2NaOH (aq) + Cl2(g) + H2 (g) 4. Persenyawaan Hidrogen dan Halida Hidrogen peroksida dengan rumus kimia H2O2 ditemukan pada tahun 1818 oleh Louis Jacques Thenard. Senyawa ini merupakan bahan kimia anorganik dengan sifat pengoksidasi yang kuat. Bahan baku untuk produksi hidrogen peroksida adalah gas hidrogen (H2) dan gas oksigen (O2). Teknologi yang banyak digunakan dalam industri hidrogen peroksida adalah auto-oksidasi antrakuinon. H2O2 tidak berwarna, berbau khas agak asam, larut dengan baik dalam air. Dalam kondisi normal (kondisi ruangan), hidrogen peroksida sangat stabil dengan laju dekomposisi kurang dari 1% per tahun. Sebagian besar aplikasi hidrogen peroksida dalam penggunaan dan desain reaksi dekomposisi, yang pada dasarnya menghasilkan oksigen. Pada tahap produksi hidrogen peroksida, penstabil kimia sering ditambahkan untuk mencoba menghambat laju dekomposisi. Termasuk dekomposisi yang terjadi selama penyimpanan produk hidrogen peroksida. Selain menghasilkan oksigen, reaksi dekomposisi hidrogen peroksida juga menghasilkan air (H2O) dan panas. Reaksi dekomposisi eksotermis yang terjadi adalah sebagai berikut: H2O2 -> H2O + 1/2O2 + 23.45 kcal/mol Hidrogen peroksida bisa digunakan sebagai zat pengelantang atau bleaching agent pada industri pulp, kertas, dan tekstil. Senyawa ini juga biasa dipakai pada proses pengolahan limbah cair, industri kimia, pembuatan deterjen, makanan dan minuman, medis, serta industri elektronika (pembuatan PCB). Istilah hidrida dipakai untuk menyatakan bahwa bilangan oksidasi hidrogen yang bereaksi dengan unsur yang lain adalah -1 dan dinotasikan sebagai H-. Beberapa contoh senyawa hidrida adalah LiH, NaH, LiAlH4, BeH2 dan lainnya.Ikatan dalam senyawa hidrida dapat bersifat kovalen hingga sangat bersifat ionik dan hidrida ini bisa menjadi bagian molekul, oligomer, polimer, padatan ion, layer dalam absorbsi kimia, atau bahkan menjadi bagian dari suatu logam. Berbagai macam unsur dapat membentuk hidrida dan sekarang menjadi subjek penelitian yang penting untuk menemukan logam yang dapat menyimpan hydrogen untuk pembangkit listrik atau baterai. Hidrida juga memerankan peranan yang penting dalam sintesis senyawa organik disebabkan bersifat sebagai reduktor. Hidrida merupakan nama yang diberikan untuk ion negatifhidrogen H− . . Setiap unsur dalam tabel periodik (kecuali beberapa gas mulia) dapat membentuk satu atau lebih hidrida. Senyawa-senyawa ini dapat diklasifikasikan ke dalam tiga kelompok menurut sifat-sifat ikatan kimianya: a. Hidrida salin, yang mempunyai sifat-sifat ionik secara signifikan. b. Hidrida kovalen, yang meliputi hidrokarbon dan senyawa lainnya. c. Hidrida interstitial (selitan), yang mempunyai ikatan logam. D. Kegunaan Hidrogen dan Hibrida 1. Bahan bakar fosil Bahan bakar fosil atau bahan bakar mineral adalah sumber daya alam yang mengandung hidrokarbon seperti batu bara, petroleum, dan gas alam. Penggunaan bahan bakar fosil ini telah mendorong pengembangan industri dan menggantikan kincir angin, tenaga air, dan juga pembakaran kayu. Ketika menghasilkan listrik, energi dari pembakaran bahan bakar fosil seringkali digunakan untuk menggerakkan turbin. Generator tua seringkali menggunakan uap yang dihasilkan dari pembakaran untuk memutar turbin, tetapi di pembangkit listrik baru gas dari pembakaran digunakan untuk memutar turbin gas secara langsung. 2. Industri pupuk Teori dasae pembuatan dari amonia dari nitrogen dan hidrogen ditemukan oleh Fritz Haber (1908), seorang ahli kimia dari Jerman. Sedangkan proses industri pembuatan amonia untuk produksi secara besar-besaran ditemukan oleh Carl Bosch, seorang insinyur kimia juga dari Jerman. 3. Meningkatkan kejenuhan minyak Melalui hidrogenasi dengan penambahan ion hidrogen, ikatan asam lemak yang semula tidak jenuh akan menjadi jenuh sehingga minyak nabati menjadi lebih padat dan tidak mudah putus. Namun, beralih dari minyak cair ke lemak padat mengubah lemak nabati yang sebelumnya tak jenuh menjadi lemak trans. 4. Hidrodesulfurasi Hidrodesulfurisasi (HDS) adalah katalitik proses kimia banyak digunakan untuk menghilangkan sulfur (S) dari gas alam dan dari produk minyak olahan seperti bensin. bahan bakar jet, minyak tanah, solar, dan minyak bakar. Tujuan menghilangkan belerang ini adalah untuk mengurangi belerang dioksida (SO2) emisi yang dihasilkan dariyang menggunakan bahan bakar di otomotif kendaraan, pesawat, kereta api lokomotif, kapal, gas atau minyak bakar, pembangkit listrik, perumahan dan industri tungku, dan bentuk lain dari bahan bakar pembakaran. 5. Hydrocracking Hydrocracking adalah Proses perengkahan katalitik dibantu oleh peningkatan tekanan parsial gas hidrogen. Mirip dengan hydrotreater, fungsi hidrogen adalah membersihkan aliran hidrokarbon dari heteroatom belerang dan nitrogen. Produk dari proses ini adalah hidrokarbon jenuh, tergantung pada kondisi reaksi (suhu, tekanan, aktivitas katalis), produk ini berkisar dari etana, LPG hingga hidrokarbon berat yang sebagian besar terdiri dari iso- pararaffin. 6. Pemurnian minyak bumi Produk minyak bumi adalah bahan baku yang berguna yang berasal dari minyak mentah (petroleum) setelah diproses di kilang minyak. Tergantung pada komposisi dan permintaan minyak mentah, kilang dapat menghasilkan berbagai jenis produk minyak bumi. Produk minyak bumi yang paling penting digunakan untuk energi, hingga tingkat yang berbeda-beda untuk bahan bakar minyak dan bensin. Pemrosesan juga menghasilkan bahan kimia lain, beberapa di antaranya digunakan dalam proses kimia untuk membuat plastik dan bahan berguna lainnya. Karena minyak bumi biasanya mengandung beberapa persen belerang, sejumlah besar belerang juga biasanya diproduksi sebagai produk minyak bumi. Hidrogen dan karbon dalam bentuk batubara minyak bumi juga dapat diproduksi sebagai produk minyak bumi. Produk hidrogen sering digunakan sebagai perantara untuk proses pengolahan minyak bumi lainnya seperti dekomposisi hidrogen katalitik (hydrocracking) dan hidrodesulfurias (Taro, 2009).
7. Berbagai hidrida logam sedang dipelajari untuk digunakan sebagai
penyimpanan hidrogen dalam sel bahan bakar untuk mobil listrik dan baterai. Gugus 14 hidrida sangat penting dalam teknologi penyimpanan energi listrik pada baterai. Ini juga memiliki peran penting dalam kimia organik sebagai agen pereduksi kuat. Aluminium hidrida dan lithium hidrida adalah agen pereduksi dalam sintesis organik (penambahan hidrogen dalam senyawa organik).
8. Platina hidrida digunakan dalam reaksi halogenasi organik (penambahan
atom Klorin, Fluor, Brom atau Yodium) dalam olefin (alkena, hidrokarbon dengan ikatan rangkap).
9. Hidrida molekuler, merupakan bahan reduktor kuat senyawa anorganik dan
organik. Bahan ini bermanfaat sebagai bahan hidroborasi untuk memasukkan gugus fungsi pada olefin. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Hidrogen adalah unsur paling melimpah di alam semesta. Dalam sistem siklik, hidrogen memiliki nomor satu dan berada di golongan 1A karena memiliki satu elektron. Hidrida adalah senyawa biner di mana hidrogen bereaksi dengan unsur- unsur lain pada tabel periodik. Sifat-sifat hidrogen dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu sifat fisik dan sifat kimia. Berdasarkan sifat ikatannya, hidrida dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis hidrida, yaitu hidrida ionik, hidrida kovalen, dan hidrida transisi. Produksi hidrogen dan hidrida dicapai dengan penghambatan di laboratorium, dengan elektrolisis air dan pada skala industri. Penggunaan hidrogen dan halida sangat banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. B. Saran Dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu penulis meminta saran dan kritikan yang membangun untuk menjadi acuan penulisan makalah selanjutnya. DAFTAR PUSTAKA Cotton dan Wilkinson. 2007. Kimia Anorganik Dasar. Jakarta: Universitas Indonesia. Cotton,F.A dan Geoffrey.W. penerjemah Sahati,S. 1989. Kimia Anorganik Dasar. Jakarta: UI Press Dr.Farida, Ida Ch, M. P. 2012. Kimia Anorganik I. Bandung: CV.Insan Mandiri. Taro, Saito. 2004. Kimia Anorgannik. Tokyo: Universitas Tanagawa.