III
SINTESIS ACETANILIDE
Disusun Oleh
2015430115
2017
JUDUL PERCOBAAN
Pembuatan Acetanilide
PRINSIP PERCOBAAN
Reaksi asetilasi yaitu proses penggantian atom H pada pada NH2 dengan
gugus asetil yang berasal dari senyawa anhidrida asam asetat.
REAKSI
NH2 NH C CH3
+ (CH3CO)2O + CH3COOH
anilin anilin
TINJAUAN PUSTAKA
A. Bahan Baku
1. Anilin (C6H5NH2)
Anilin merupakan cairan seperti minyak, tidak berwarna bila baru disuling,
tetapi bila kena pengaruh cahaya segera akan menjadi kuning hingga coklat.
Anilin merupakan racun kuat yang berbau busuk, tidak dapat terbakar dan bersifat
basa. Anilin sukar larut dalam air, tapi dapat bercampur dengan alkohol, eter dan
kloroform dalam segala perbandingan. Anilin memiliki rumus struktur C6H5NH2
dengan berat jenis 1,022 gr/ml, berat molekul 93,1 gr/mol dengan titik didih
182oC. Anilin banyak dipergunakan dalam industri cat celup, obat-obatan dan
karet sintetik. Di laboratorium dipergunakan untuk menghitamkan meja kerja
(ditambah HCl dan K2Cr2O3).
HCl
4C6H3NO2 + 9Fe + 4H2O 4C6H5NH2 + 3Fe3O4
1.2. Sifat Fisika Anilin
+ H2SO4
+ H2O
SO3H
Pembentukan ester
3. Benzene (C6H6)
Benzene adalah senyawa kimia organik cair yang dikenal pula sebagai
bensol, memiliki bau manis, tidak berwarna, dan mudah terbakar. Benzene
merupakan senyawa aromatis yang paling sederhana. Rumus umum benzene
adalah C6H6. Dengan rumus bangun:
Sebagian besar pasokan benzene saat ini berasal dari industri petrokimia,
dengan hanya sejumlah kecil yang diperoleh dari batu bara, dalam jumlah yang
banyak produsen mulai memproduksi dari minyak bumi. Di
laboratorium, benzena dapat dibuat melalui reaksi reaksi berikut:
Sukar Mengalami Adisi : Benzen bila direaksikan dengan gas hydrogen akan
mengalami reaksi adisi tetapi reaksi akan berjalan lambat walaupun dilakukan
pada suhu tinggi dan katalis Ni.
Mudah Tersubtitusi
o Halogenasi : C6H6 + Cl2 C6H5Cl + HCl
o Alkilasi dengan katalis FeCl3 : C6H6 + R-Cl C6H5R + HCl
B. Produk
1. Acetanilide
Pembuatan acetanilidea dari ketene dan anilin dengan cara ketene (gas)
dicampur ke dalam aniline di bawah kondisi yang diperkenankan akan
menghasilkan akan menghasilkan acetanilidea dengan konversi 90%. Ketena
direaksikan dengan anilin di dalam reactor packed tube pada temperatur 400-625
C dan pada tekanan 2,5 atm.
1. Reaksinya sederhana
2. Tidak menggunakan katalis sehingga tidak memerlukan alat untuk
regenerasi katalis dan tidak perlu menambah biaya yang digunakan untuk
membeli katalis sehingga biaya sintesis lebih murah.
3. Menghasilkan acetanilidee lebih banyak daripada menggunakan asam
asetat.
o Pembentukan Inti
Inti kristal atau bibit kristal adalah partikel-partikel kecil bahkan sangat
kecil yang dapat terbentuk dalam suatu larutan yang lewat jenuh. Cara
memperkecil kristal-kristal yang ada dalam alat kristalisasi yaitu dengan
menambahkan benih kristal ke dalam larutan lewat jenuh atau perubahan suhu
yang cenderung lambat.
o Pertumbuhan Kristal
2. Syarat-syarat Kristalisasi
Larutan harus jenuh
Larutan yang mengandung jumlah zat berlarut berlebihan pada suhu
tertentu, sehingga kelebihan itu tidak melarut lagi. Jenuh berarti
kemampuan pelarut untuk melarutkan seimbang dengan jumlah zat terlarut
atau keadaan dimana larutan tidak dapat lagi melarutkan zat terlarut, jika
larutan jenuh didinginkan perlahan-lahan, sebagian zat terlarut akan
mengkristal, dalam arti diperoleh larutan super jenuh atau lewat jenuh
o Pemanasan
Untuk bahan-bahan yang kelarutannya berkurang sedikit dengan
menurunnya suhu. Kondisi lewat jenuh dapat dicapai dengan penguapan
sebagian pelarut.
o Dalam keadaan cair, atom-atom tidak memiliki susunan teratur dan selalu
mudah bergerak, pada temperatur relatif lebih tinggi memiliki energi
yang cukup untuk mudah bergerak.
o Dengan turunnya temperatur maka energi atom akan semakin rendah,
semakin sulit bergerak dan mulai mengatur kedudukannya relatif
terhadap atom lain, mulai membentuk inti kristal pada tempat yang relatif
lebih tinggi.
o Inti akan menjadi pusat kristalisasi, dengan semakin turunnya
temperature semakin banyak atom yang ikut bergabung dengan inti yang
sudah ada atau membentuk inti baru.
5. Ukuran Kristal
- Melarutkan senyawa yang akan dimurnikan kedalam pelarut yang sesuai pada
atau dekat titik didihnya.
- Menyaring larutan panas dari molekul atau partikel tidak larut
- Biarkan larutan panas menjadi dingin hingga terbentuk kristal.
- Memisahkan kristal dari larutan berair.
7. Langkah-langkah Kristalisasi
Kemurnian hasil
Sebagian besar cairan induk yan terkandung terpisah (dipisahkan) dari
kristal dengan cara filtrasi dan sentry fungsi, sedang sisanya
dikeluarkan dengan mencucinya dengan pelarut encer. Efekifitas
langkah pemurnian tergantung pada ukuran dan keseragaman kristal.
Perolehan
Pada kebanyakan proses kristalisasi, kristal dan cairan induk berada
pada waktu yang cukup lama sehingga mencapai keseimbangan, dan
cairan induk itu jenuh pada suhu akhir proses itu. Perolehan dari proses
itu dapat dihitung dari konsentrasi larutan awal dan kelarutan pada suhu
akhir. Selama proses itu terjadi penguapan yang cukup besar,
kuantitasnya harus diketahui atau dapat diperkirakan, oleh karena
kuantitas yang terakhir ini tetap berada dalam fase zat cair selama
berlangsungnya kristalisasi. Perolehan kristal yang didapat bisa dikethui
dari perhitungan rendemen.
Laju nukleasi
Adalah banyaknya partikel baru yang terbentuk persatuan waktu
persatuan volume magma atau larutan induk bebas zat padat. Nukleasi
digolongkan menjadi 3 kelompok yaitu nukleasi palsu, nukleasi primer,
dan nukleasi sekunder.
Laju pertumbuhan
Adalah suatu proses difusi, yang dimodifikasi oleh pengaruh
permukaan padat pada tempat pertumbuhan itu berlangsung. Molekul-
molekul atau ion-ion zat terlarut mencapai muka kristal yang tumbuh
itu dengan cara difusi melalui fase zat cair.
DIAGRAM ALIR
Saring endapan
Campuran
Panaskan selama diatas kertas saring
dimasukan kedalam
tiga puluh menit yang diketahui
labu dasar bulat
bobotnya
Panaskan
menggunakan Kecilkan suhu karena Keringkan didalam
heater dan reaksi eksoterm oven lalu timbang
pendingin tegak
Tambahkan
anhidrida asam
Panaskan hingga Hitung hasilnya dan
asetat 6 g melalui
mendidih hitung rendemennya
dinding pendingin
tegak
B. Bahan
1. Anilin
2. Benzene
3. Anhidrida asam asetat
4. Es
PROSEDUR PRAKTIKUM
1. Ditimbang 5 gram anilin, lalu dicampurkan dengan 20 cm3 benzene.
2. Campuran dimasukkan ke dalam labu alas bulat yang memiliki pendingin
tegak.
3. Campuran dalam labu alas bulat dipanaskan di atas pemanas listrik
sampai mendidih.
4. Larutan anhidrida asam asetat sebanyak 6 gram dimasukkan ke dalam
cairan yang mendidih sedikit demi sedikit melalui dinding pendingin.
5. Jika cairan mendidih terlalu keras, sebaiknya pemanasan dikurangi.
6. Campuran dipanaskan kembali selama 30 menit setelah anhidrida asam
asetat telah dibubuhkan semua.
7. Cairan yang masih panas dituangkan ke dalam beaker glass yang berisi es
batu.
8. Kristal yang terbentuk diherkristalisasi dengan karbon aktif.
9. Dihitung rendemen teoritis dari hasil yang didapatkan.
RANGKAIAN ALAT
Beaker berisi es
A. Data pengamatan
B. Data perhitungan
a. Anilin (C5H5NH2)
Massa : 5 gram
Densitas : 1.02 g/ml
Berat molekul : 93,13 g/mol
Volume : = = , ml
,
Mol : = = , mol
,
b. Benzene (C6H6)
Volume : 20 cm3 = 20 ml
Mol : = = , mol
C. Mekanisme Reaksi
H O O H O- O
N + C C N+ C O C CH3
H3C O CH3
H H CH3
H
H O
N CH3
N+ C CH3
C + CH COOH
3
H O
O
C
Asetanilida + -O CH3
D. Perhitungan Rendemen
NH2 NH C CH3
+ (CH3CO)2O + CH3COOH
anilin anilin
Mula : 0.054 mol 0.059 mol - -
= 7,263 gram
Data Penimbangan
Massa wadah + Acetanilide 74,688 gram
Massa wadah kosong 70,651 gram
Massa Acetanilide 4,037 gram
Rendemen Acetanilide = 100%
,
= 100%
,
= 55,58 %
PEMBAHASAN
Kesimpulan
Acetanilide dapat disintesis dari reaksi antara anilin dengan asam asetat
anhidrat.
Pemurnian kristal acetanilide dilakukan dengan proses herkristalisasi dan
menggunakan karbon aktif atau norit sebagai pengikat kotoran dan warna.
Kristal acetanilide yang didapat berwarna putih agak kecoklatan, hal ini
kemungkinan disebabkan oleh adanya pengotor didalam bahan baku dan
peralatan yang digunakan atau kurangnya norit dalam proses herkristalisasi.
Rendemen acetanilide yang didapat sebesar 55,58%
Saran
Kesiapan sebelum memulai praktikum lebih baik dilakukan dalam
penyediaan bahan baku hingga kesiapan praktikan dalam memahami diagram
alir kerja.
Praktikan sebaiknya lebih memahami proses yang critical dalam
pembentukan kristal.
Diperlukan ruang khusus untuk kerja dengan aman dalam proses reaksi yang
membahayakan praktikan lain, seperti mendestilasi atau merefluks larutan
berbahaya, blower dan exhaust laboratorium perlu diperhatikan lebih baik.
TUGAS
1. Analisa kesalahan minimal 5!
2. Sebutkan struktur bangun kristal!
3. Sebutkan jenis jenis alat kristalisator!
4. Jelaskan cara pembuatan Acetanilide dengan metode lain!
5. Dalam pembuatan Acetanilide digunakan benzene dan anilin dengan
perbandingan 5:6 dimana benzene sebanyak 37 ml dan asam asetat anhidrida
sebanyak 53 ml dengan konversi 85%. Berapa banyak kristal Acetanilide jika
berat praktisnya 4,00 gram ?
JAWABAN
1. Kesalahan pada saat praktikum yang kemungkinan terjadi adalah
a) Tidak tertutupnya bagian ujung atas kondensor pada saat refluks.
b) Adanya bekas perekat lakban yang masih menempel pada bagian bawah
ujung kondensor sehingga ada sebagian yang larut oleh uap benzene dan
masuk ke dalam larutan.
c) Adanya kebocoran pada selang masuk ke kondensor yang mempengaruhi
pendinginan di kondensor, meski pengaruhnya kecil.
d) Penambahan karbon aktif kurang banyak sehingga masih menyisakan warna
pada larutan dan kristal yang terbentuk pun berwarna.
e) Proses herkristalisasi tidak sempurna, larutan yang dihasilkan tidak tepat
jenuh sehingga setelah pemanasan dan penyaringan, kristal tidak langsung
terbentuk.
2. Struktur bangun kristal dibedakan berdasarkan sudut yang di bentuk oleh 3 axis
atau 3 arah, antara lain.
3. Jenis-jenis alat kristalisator
Draft Tube Baffle Crystallizer Vacum Crystallizer
Cooling Crystallizers Agitated Batch Crystallizer
Evaporative crystallizers Swenson Walker Crystallizer
Forced Circulation Crystallizer Crystal Vacum Crystallizer
Induced Circulation Crystallizer Oslo Surface Cooled Crystalizer
Oslo Type Crystallizer
Benzene (C6H6)
Volume : 37 ml
Jika asam asetat anhidrad yang terkonversi dalam reaksi sebesar 85%, maka :
0,561 mol x 85% = 0,477 mol
NH2 NH C CH3
+ (CH3CO)2O + CH3COOH
anilin anilin
Mula : 0.338 mol 0.561 mol - -
gra
= 100% = 8,766%
, gra
DAFTAR PUSTAKA
Hasannudin. 2015. Benzena dan Turunannya : Struktur, Tata Nama, Pembuatan,
Kegunaan.. http://kimiadasar.com/benzena-dan-turunannya-struktur-tata-nama-
pembuatan-kegunaan/#2_Laboratorium.
Ramadhan, Abdi Naufal., et al. 2014. Sintesis Asetanilida Dari Anilin dan Asam
Asetat GlasialMenggunakan Metode Refluks. Academia