Anda di halaman 1dari 2

ANILINA

A. Pengertian Anilina
Anilina merupakan senyawa benzena dengan komposisi C6H7N
mengikat gugus amina (-NH2) Anilina merupakan cairan tidak berwarna yang
berbau seperti ikan busuk. Anilina disintesis pertama kali dari pohon indigo
biru. Anilin merupakan bahan kimia yang dapat dibuat dari beberapa macam
cara dan bahan, serta dapat digunakan untuk membuat berbagai macam produk
kimia.

B. Rumus Kimia dan Gambar Anilina


1. Rumus Molekul : C6H5NH2
2. Gambar :

3. Tata nama :
a. Nama IUPAC : Fenilamina
b. Nama trivial : Aminobenzena, Benzenamina

C. Sifat Fisika Anilina


1. Berupa zat cair seperti minyak
2. Sukar larut dalam air
3. Bersifat Beracun (Toxic)
4. Mempunyai titik didih 184°C
5. Mempunyai titik leleh -6°C
6. Mempunyai massa molekul 93.13 gr/mol
7. Mempunyai massa jenis 1.02 gr/ml
8. Mempunyai Indeks bias 1.58
9. Penampilan berupa cairan tak berwarna atau warna kuning

D. Sifat Kimia Anilina


1. Bersifat basa sangat lemah (Kb = 3,8 x 10-10)
2. Anilin dapat bereaksi dengan asam membentuk garam – garamnya
3. Anilin dapat bereaksi dengan H2SO4 membentuk anilin monosulfat dan
anilin monosulfat jika dipanaskan berubah menjadi asam sulfonat
4. Larut pada pelarut organik dengan baik, larut pada air dengan tingkat
kelarutan 3,5 % pada 25°C
5. Anilin bereaksi dengan hidrogen peroksida dan arctonitril dalam larutan
metanol membentuk azoxybenzene
6. Anilin beraksi dengan gliserol membentuk quinoline dengan adanya
nitrobenzen dan asam sulfat

E. Pembuatan Anilina (Reaksi)


1. Aminasi Chlorobenzena
Pada proses aminasi chlorobenzena menggunakan zat pereaksi
amoniak cair, dalam fasa cair dengan katalis Tembaga Oksida dipanaskan
akan menghasilkan 85-90 % anilina. Sedangkan katalis yang aktif untuk
reaksi ini adalah Tembaga Klorida yang terbentuk dari hasil reaksi samping
amonium klorida dengan Tembaga Oksida.
Mula-mula amoniak cair dimasukkan ke dalam mixer dan pada saat
bersamaan chlorobenzena dimasukkan pula, tekanan di dalam mixer adalah
200 atm. Dari mixer campuran chlorobenzena dengan amoniak dilewatkan
ke preheater kemudian masuk ke reaktor dengan suhu reaksi 235°C dan
tekanan 200 atm. Pada reaksi ini ammonia cair yang digunakan adalah
berlebihan. Dengan menggunakan katalis tertentu, reaksi yang terjadi adalah
sebagai berikut :
C6H5Cl + 2 NH3 ===> C6H5NH2 + NH4Cl
Pada proses aminasi chlorobenzena, hasil yang diperoleh berupa nitro
anilin dengan yield yang dihasilkan adalah 96 %.

2. Reduksi Nitrobenzen
a. Reduksi fasa cair Untuk fasa cair, nitrobenzena direduksi dengan
hidrogen dalam suasana asam (HCl) serta adanya iron boring, dengan
suhu sekitar 135-170 °C dan tekanan antara 50-500 atm, dimana asam
ini akan mengikat oksigen sehingga akan terbentuk air, dengan bantuan
katalis Fe2O3 reaksinya sebagai berikut :
4 C6H5NO2 + 11 H2 ===> 4 C6H5NH2 + 8 H2O
Proses reduksi dalam fasa cair sudah tidak digunakan lagi karena
tekanan yang digunakan tinggi sehingga kurang efisien dari segi
ekonomis dan teknis. Yield yang dihasilkan adalah 95 %.

b. Reduksi fasa gas Proses pembuatan anilina dari reduksi nitrobenzen


dalam fasa gas, sebagai pereduksi adalah gas hidrogen dan untuk
mempercepat reaksi dibantu dengan katalisator Nikel Oksida, reaksinya
sebagai berikut :
C6H5NO2 + 3 H2 ===> C6H5NH2 + 2 H2O
Pada proses reduksi fasa gas dengan suhu di dalam reaktor sekitar 275-
350°C dan tekanan 1,4 atm, reaksi yang terjadi adalah reaksi eksotermis
karena mengeluarkan panas. Yield yang dihasilkan pada prosese ini
adalah 98% dan kemurnian dari hasil (Anilin) yang tinggi ini (99 %)
mengakibatkan anilin dari segi komersial dapat digunakan.

F. Penggunaan Analina
1. Sebagai bahan bakar roket
2. Sebagai pembuatan zat warna (Diazonium)
3. Sebagai bahan Obat-obatan (Misalnya parasetamol dan tylenol)
4. Sebagai bahan peledak.
5. Sebagai pembuat senyawa garam diazonium klorida
6. Sebagai karet sintesis dalam dunia industry (Poliuretan)

Anda mungkin juga menyukai