Anda di halaman 1dari 11

SATUAN PROSES 2

PEMBUATAN SENYAWA ALKANA

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
ANIS WAHYU NINGSIH 0616 4041 1613
JEKASYAH PERMADI 0616 4041 1618
LETRI YOSE DESMELLANI 0616 4041 1620
M. AFRIZAL 0616 4041 1624
MUTMAINNAH NINGTYAS KUSUMA 0616 4041 1626
PEPI ISMARENI 0616 4041 1628
RACHMAD BAYU ALPITANSYAH 0616 4041 1629
SAKINAH LUTHFIAH 0616 4041 1632
M. HABIB YAHYA 0616 4041 1952
RORO RIZQI RAMADHANI AZIZAH 0616 4041 1959
ULFA MEILA ANGGRIANI 0616 4041 1961
KELAS : 4 KIA
INSTRUKTUR : Ir. SITI KHODIJAH,M.T.

JURUSAN TEKNIK KIMIA PRODI TEKNOLOGI KIMIA INDUSTRI


POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
2018
PEMBUATAN SENYAWA ALKANA

I. TUJUAN PERCOBAAN
Dapat mengetahui cara pembuatan senyawa hidrokarbon alifatis jenuh (alkana)

II. ALAT YANG DIGUNAKAN


 Tabung reaksi 2 buah

 Penjepit 2 buah

 Mortar stemper 1 set

 Spatula 1 buah

 Api bunsen 1 buah

 Kapas secukupnya

III. BAHAN YANG DIGUNAKAN


 NaOH 2 gram

 Natrium Benzoat 1 gram

 Asam Asetat 1 ml

IV. GAMBAR ALAT (TERLAMPIR)

V. DASAR TEORI
Alkana merupakan suatu golongan hidrokarbon alifatik jenuh dengan
penyusunnya adalah karbon dalam rantai terbuka. Alkana mempunyai rumus empiric
Cn H2n+2. Pemberian nama pada alkana dengan rantai tidak bercabang yaitu dengan
cara menyatakan jumlah atom karbonnya dan ditambah akhiran –ana yang berarti
senyawa tersebut adalah hidrokarbon alifatik jenuh.

Sifat-sifat Alkana

 Hidrokarbon jenuh (alkana rantai lurus dan siklo/cincin alkana)

 Disebut golongan parafin : affinitas kecil (=sedikit gaya gabung)

 Sukar bereaksi
 C1 – C4 : pada t dan p normal adalah gas

 C4 – C17 : pada t dan p normal adalah cair

 > C18 : pada t dan p normal adalah padat

 Titik didih makin tinggi : terhadap penambahan unsur C

 Jumlah atom C sama : yang bercabang mempunyai TD rendah

 Kelarutan : mudah larut dalam pelarut non polar

 BJ naik dengan penambahan jumlah unsur C

 Sumber utama gas alam dan petrolium

Reaksi- Reaksi pada Alkana

1. Reaksi Oksidasi

R-H + O2 --> CO2 + H2O + Panas (R = Gugus alkil)

2. Halogenasi

R-H + Cl2 --> R-Cl + HCl (R = Gugus alkil)

Alkana dapat bereaksi dengan halogen dalam pengaruh panas atau pengaruh sinar
UV.

3. Nitrasi

R-H + HNO3 --> R-NO2 + H2O (R = Gugus alkil)

Reaksi antara alkana dengan asam nitrat berlangsung antara suhu 150-4750C.

4. Sulfonasi

R-H + H2SO4 --> R-SO3H + H2O (R = Gugus alkil)

Penggunaan Alkana

 Metana : zat bakar, sintesis, dan carbon black (tinta,cat,semir,ban)

 Propana, Butana, Isobutana : zat bakar LPG (Liquified Petrolium Gases)

 Pentana, Heksana, Heptana : sebagai pelarut pada sintesis

TEORI TAMBAHAN

1. Secara komersil ( cracking )


Pemecahan adalah istilah yang digunakan untuk menguraikan molekul –
molekul hidrokarbon yang besar menjadi molekul – molekul yang lebih kecik dan
lebih bermanfaat. Penguraiian ini dicapai dengan menggunakan tekanan dan suhu
yang tinggi tanpa sebuah katali, atau suhu dan tekanan yang lebih rendah dengan
menggunakan katalis. Sumber molekul – mlekul hidrokarbon yang besar biasanya
adalah fraksi nafta atau fraksi minyak gas dari penyulingan minyak mentah
( petroleum ) menjadi beberapa fraksi. Fraksi – fraksi ini diperoleh dari proses
penyulingan dalam bentuk cair, tetapi diuapkan ulang kembali sebelum dipecah.
Tidak ada reaksi unik yang terjadi pada proses pemecahan. Molekul – molekul
hidrokarbon diperoleh secara acak menghasilkan campuran – campuran
hidrokarbon yang lebih kecil. Beberapa di antaranya memiliki ikatan rangkap
karbon – karbon. Sebagai contoh salah satu reaksi yang mungkin terjadi untuk
hidrokarbon C15H32.

C15H32 2C2H4 + C3H6 + C8H18

Ini hanya merupakan salah satu cara untuk memecah molekul C15H32.
Senyawa pemecah yang dihasilkan berupa etana dan propena yang merupakan
bahan yang penting untuk mebuat plastik atau untuk menghasilkan bahan – bahan
kimia organik yang lain. Dan oktana yang merupakan salah satu molekul yang
terdapat dalam petrol ( bensin ).
Pemecahan terbagi menjadi 2 cara:

a. Pemecahan katalis
Pemecahan modern menggunakan zeolit sebagai katalis. Zeolit ini
merupakan aluminosilikat kompleks, dan memiliki kisi besar ( terdiri dari atom
aluminium, silikon dan oksigen )yang membawa muatan negative. Zeolit tentunya
terkait dengan ion – ion positif seperti ion – ion natrium. Anda bisa menjumpai
zeolit jika anda mengerti tentang resin – resin penukar ion yang digunakan dalam
pelicin air. Alkana dicampur dengan katalis pada suhu sekitar 500oc dan pada
tekanan yang cukup rendah. Zeolit digunakan dalam pemecahan katalis untuk
menghasilkan persentase tinggi dari hidrokarbon yang memiliki jumlah atom
karbon atara 5 sampai 10 sangat bermmanfaat untuk pertol ( bensin ). Zeolit juga
menghasilkan proporsi alkana bercabang yang tinggi dan hidrokarbon aromatik
seperti benzen.
b. Pemecahan termal
Pada pemecahan termal, digunakan suhu yang tinggi ( biasanya antara 450oc
sampai 750oc ) dan tekanan tinggi untuk menguraikan hidrokarbon – hidrokarbon
yang besar menjadi hidrokarbon yang lebih kecil. Pemecahan termal menghasilkan
campuran produk yang mengandung banyak hidrokarbon dengan ikatan rangkap,
yakni alkena. Pemecahan termal tidak melibatkan pembentukan senyawa
intermediet ionik seperti pada pemecahan katalis. Justru, ikatan C-C terputus
sehingga masing – masing atom karboon memiliki satu eletron tunggal. Dengan
kata lain, terbentuk radikal bebas. Reaksi – reaksi dari radikal bebas akan
menghasilkan berbagai produk.

2. Secara laboraturium
a. Hidrogenasi senyawa alkena dan alkuna
Alkena (CnH2n) + H2 alkana (CnH2n+2)
Reaksi ini berlangsung dengan menggunakan katalis platina atau nikel.
b. Reduksi aklil halida
c. Reduksi metal dan asam
d. Sintesa dumas
Garam Na-karbosilat jika dipanaskan bersama sama dengan NaOH, maka
akan terbentuk alkana.
CH3-COONa + NaOH CH4 + Na2CO3
Na- asetat metana
CH3CH2CH2-COONa + Na CH3CH2CH3 + Na2CO3
Na-butirat pronana

e. Reaksi wurtz
Suatu reaksi pembuatan parafin hidrokarbon ( alkana ) dengan mengerefluks
alkil halida ( haloalkana ) dengan logam natrium dalam eter kering. Pereduksi
selain alkalimetal dapat digunakan Mg.Ni(CO)4, t-BuLi.

f. Hidrolisis pereaksi grinagnard


Pereaksi grignard memiliki rumus umum RMgX dimana X adalah sebuah
halogen, dan R adalah sebuah gugus alkil atau aril (berdasarkan pada sebuah cincin
benzen.) pada pembahasan halaman ini, kita menggap R sebagai sebuah gugus alkil.
Pereaksi grignard sederhana bisa berupa CH3CH2MgBr.
Hidrolisis dengan pereaksi grignard melewati 2 tahap
 R-X + Mg  R-Mg-X
Reaksi tersebut berlangsung dengan pelarut eter.
Contoh: H3C-CH2-Cl + Mg H3C-CH2-Mg-Cl
 R-Mg-x + H2O  R-H (alkana) + (OH)-Mg-X
Contoh: H3C-CH2-Mg-Cl + H2O  H3C-CH3(etana) +(OH)-Mg-Cl

A. Natrium Benzoat
 Sifat fisik dan kimia :

- Rumus kimia : NaC7H5O2

- Massa molar : 144,1 gr/mol

- Penampilan : bubuk putih/kristal bening

- Bau : tanpa bau

- Densitas : 1,497 gr/cm3

- Titik lebur : 410oC

- Kelarutan : larut dalam amonia cair, piridin

 Kegunaan

- Pengawet makanan

- Farmasi

- Sebagai bahan bakar dalam kembang api

B. Natrium Hidroksida (NaOH)

 Sifat fisik dan kimia

- Rumus molekul : NaOH

- Massa molar : 40 gr/mol

- Nama lain : soda kaustik, soda api, sodium


hidroksida

- Penampilan : zat padat putih

- Densitas : 2,1 gr/cm3

- Titik lebur : 318oC

- Titik didih : 1390oC

- Sifat : tidak mudah terbakar

C. Asam asetat (CH3COOH)

 Sifat fisik dan kimia

- Nama IUPAC : asam asetat


- Nama sistematis : asam etanoat

- Rumus kimia : CH3COOH

- Massa molar : 60,05 gr/mol

- Penampilan : cairan tak berwarna atau kristal

- Bau : menyengat seperti cuka

- Densitas : 1,049 gr/cm3

- Titik lebur : 289 sampai 290K

- Titik didih : 391 sampai 392K

- Kelarutan dalam air : dapat larut

 Kegunaan :

- Pengatur keasaman pada industri makanan

- Pelunak air dalam rumah tangga

- Minuman fungsional misal : cuka apel

- Sebagai bahan baku untuk pembuatan bahan kimia lain vinil


asetat dan lain-lain

VI. PROSEDUR KERJA

1. Menggerus 1 gr Natrium Benzoat dan 1 gr NaOH dalam mortar.

2. Mengambil 1 sendok campuran tadi dan memasukkan dalam tabung reaksi serta
menutup dengan kapas dan memanaskan sampai keluar gelembung.

3. Mengamati apakah ada cairan lain dan bagaimana baunya.

4. Melakukan hal yang sama untuk campuran antara NaOH dan Asam Asetat.

5. Dalam penambahan Asam Asetat, volume yang akan diambil dihitung terlebih
dahulu.

VII. DATA PENGAMATAN


NaOH + C6H5COOH ½ Spatula NaOH + CH3COOH (2) 1 Spatula NaOH +
(1) CH3COOH (3)

Terjadi perubahan Terdapat 3 lapisan yaitu cairan Ada gelembung, terdapat


warna dari putih kuning,endapan putih dan cairan asap
menjadi putih kuning
kecoklatan

Terdapat cairan pada Berbentuk cairan, berasap Terdapat kerak putih pada
dinding tabung dinding tabung reaksi
reaksi

Ada gelembung dan Ada gelembung , berbau Berbau menyengat


berbau harum menyengat

VIII. ANALISA PERCOBAAN

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat dianalisa bahwa dalam


proses proses pembuatan alkana ini menggunakan proses pencampuran dan
pembakaran dengan menggunakan Bunsen dalam tabung reaksi.

Sampel yang digunakan adalah campuran dari NaOH dan C6H5COOH, ½


spatula + CH3COOH, dan 1 spatula NaOH + CH3COOH. Sampel tersebut dilakukan
pemanasan menggunakan Bunsen di dalam tabung reaksi. Pemanasan tersebut
menyebabkan terbentuknya endapan dan gejala fisik lainnya. Seperti gelembung dan
asap, oleh karena itu pada saat terjadi pembakaran, tabung reaksi harus ditutup
menggunakan kapas untuk mengurangi adanya udara yang masuk kedalam tabung
reaksiyang mengganggu jalannya reaksi dan mengurangi terjadinya kecelakaan kerja.

Pada sampel pertama terdapat beberapa perubahan yang menandakan reaksi


tengah berlangsung, yang pertama terdapat perubahan warna. Warna campuran yang
awalnya putih akan berubah menjadi kecokelatan, selain itu juga terdapat perubahan
fase dari pdat menjadi fase cair karena proses pemanasan menggunakan nyala api
Bunsen. Pada saat sampel berada pada fase cair terdapat gelembung disekitar tabung
reaksi serta timbulnya bau harum dari reaksi tersebut. Perubahan yang terjadi
menunjukan bahwa reaksi telah berlangsung.

Pada percobaan sampel ke 2 dan ke 3 juga terjadi perubahan yang menandakan


reaksi telah berjalan dengan proses yang sama. Pada sampel ke 2 perubahan-perubahan
yang terjadi adalah perubahan fase padat menjadi cair, timbulnya asap, gelembung dan
juga terbentuknya 3 lapisan. Selain itu pada sampel ke 2 ini bau yang timbul sangat
menyengat, karena CH3COOH merupakan asam kuat. Pada sampel ke 3 juga terdapat
perubahan-perubahan, yaitu adanya asap, perubahan fase dari padat ke cair, terdapat
gelembung dan terdapat kerak putih pada tabung.
IX. KESIMPULAN

Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :

1. Proses pembuatan alkana ini adalah dengan cara pencampuran dan


pemanasan.

2. Terdapat perubahan fase dari pdat ke cair untuk ke 3 sampel tersebut yang
menandakan reaksi sedang berlangsung.

3. Reaksi-reaksi yang terjadi adalah :

C6H5COOH + NaOH C6H5COONa + H2O (sampel 1)

CH3COOH + NaOH CH3COONa +H2O


DAFTAR PUSTAKA

Jobsheet Penuntun Praktikum Satuan proses II.2017. “Pembuatan Senyawa

Alkana”.Palembang:Politeknik Negeri Sriwijaya

http://ahimmaliza.blogspot.co.id/2016/01/pembuatansenyawa-alkana-1.html diakses pada 7


Maret 2018

http://allanadimaswijaya.blogspot.co.id/2015/04/laporan-kimia-dasar-pembuatan-senyawa.html
diakses pada 7 Maret 2018
GAMBAR ALAT

Tabung reaksi Penjepit Mortar stemper

Spatula

Api bunsen Kapas

Anda mungkin juga menyukai