Amonia pada suhu ruang (25oC) mempunyai kelarutan yang tinggi terhadap air
yaitu sekitar 31%. Selain itu, pada suhu ruang ammonia mempunyai kelarutan terhadap
etanol sekitar 10% dan methanol 16% (Suhardjo, 1985).
Percobaan ini terdiri dari dua tahap yaitu pembuatan ammonia dan pengamatan
terhadap kelarutan ammonia (NH3) dalam air.
A. Pembuatan Amonia
Proses pembuatan ammonia diawali dengan mencampurkan KNO3 padat (serbuk putih).
KOH padat (kristal putih) dan serbuk Fe (serbuk abu-abu) dalam sebuah tabung reaksi.
Lalu menyumbat tabung reaksi dengan sumbat yang diberi selang dan selanjutnya
memanaskan tabung reaksi di atas Bunsen sampai terbentuk gas dan timbul bau. Fungsi
serbuk Fe adalah sebagai katalis yang mempercepat terbentuknya ammonia. Fungsi KOH
padat adalah membentuk suasana basa sehingga reaksi yang terjadi adalah reaksi reduksi
KNO3 yang menghasilkan NH3. Fungsi KNO3 adalah sebagai pereaksi pembentuk gas
NH3. Fungsi pemanasan adalah untuk menyempurnakan reaksi antara serbuk Fe, KNO3,
dan KOH padat. Hasil pengamatan serbuk Fe, KNO3, dan KOH padat dalam sebuah
tabung adalah larutan berwarna hijau, adanya gelembung-gelembung gas-gas dan bau
menyengat. Kemudian meletakkan kertas lakmus di ujung selang dan hasilnya kertas
lakmus merah berubah menjadi biru. Adanya gelembung-gelembung gas, bau gas, dan
perubahan kertas lakmus merah menjadi biru telah menandakan terbentuknya gas
ammonia (NH3) yang bersifat basa.
Rangkaian Alat :
Reaksi yang terjadi :
Percobaan ini telah sesuai teori karena ammonia merupakan suatu basa (lemah)
sehingga dapat mengubah lakmus merah menjadi biru. Selain itu bau menyengat
merupakan bau khas dari ammonia.