ADISI IKATAN C = C
Disusun Oleh :
NPM : F1G019010
PENDAHULUAN
1.1 Tujuan
Untuk menentukan adanya ikatan rangkap (ikatan tidak jenuh) pada suatu
senyawa.
Reaksi adisi terjadi pada senyawa tak jenuh. Molekul tak jenuh dapat
menerima tambahan atom atau gugus dari suatu pereaksi. Dua contoh pereaksi
yang mengadisi pada ikatan rangkap adalah brom dan hidrogen. Adisi brom
biasanya merupakan reaksi cepat, dan sering dipakai sebagai uji kualitatif untuk
mengidentifikasi ikatan rangkap dua atau rangkap tiga (Irwandi, 2012).
Reaksi adisi terjadi jika senyawa karbon yang mempunyai ikatan rangkap
menerima atom atau gugus atom lain sehingga ikatan rangkap berubah menjadi
ikatan tunggal. Ikatan rangkap merupakan ikatan tak jenuh, sedangkan ikatan
tunggal merupakan ikatan jenuh. Jadi, reaksi adisi terjadi dari ikatan tak jenuh
menjadi ikatan jenuh (Natsir, 2005).
C = C → C- C
C ≡ C → C = C → C – C (Siswayo, 2009).
Dalam suatu reaksi adisi ikatan pi akan terputus dan pasangan elektronnya
digunakan untuk membentuk dua buah ikatan sigma. Pembentukan ikatan pi
menyebabkan terjadinya penurunan energi. Sebagai contoh adanya pembentukan
ikatan pi antara atom karbon dan atom oksigen setelah pelepasan radikal
hydrogen pada proses fragmentasi pertama dan pelepasan radikal metal pada
proses fragmentasi kedua. Pembentukan ikatan pi ini membuat satu elektron yang
tidak berpasangan pada atom oksigen yang berada pada orbital non-ikatan turun
ke orbital pi ikatan, akibatnya energi dari kedua ion pecahan tersebut menurun
sehingga kelimpahan relatif dari ion pecahan tersebut meningkat karena
kestabilannya meningkat (Thamrin et al, 2011).
METODOLOGI PERCOBAAN
2.1.1 Alat
Tabung reaksi
Pipet tetes
Bunsen / spirit
2.1.2 Bahan
Kalium permanganat
Minyak kelapa
Margarin
Etanol
2.2 Cara Kerja
Sampel Margarin
Sampel Margarin
3.1 Hasil
Minyak Kelapa Warna ungu dari reagen hilang Hasil yang didapat pada
dan terbentuk endapan coklat percobaan adalah positif.
pada sampel.
Margarin Warna ungu dari reagen hilang Hasil yang didapat pada
dan terbentuk endapan coklat percobaan adalah positif.
pada sampel.
3.2 Pembahasan
Asam sulfat, H2SO4, merupakan asam mineral (anorganik) yang kuat dan
bersifat higroskopis. Asam sulfat murni berupa cairan bening seperti minyak.
Asam sulfat dapat bereaksi dengan air. Reaksi hidrasi asam sulfat sangatlah
eksotermik. Reaksi yang terjadi adalah pembentukan ion hidronium. Sebagai
asam, asam sulfat bereaksi dengan kebanyakan basa, menghasilkan garam sulfat
(Edward, 1997).
Larutan jenuh merupakan suatu larutan dimana zat terlarut berada dalam
kesetimbangan dengan fase padat dan zat terlarutnya (molekul atau ion) telah
maksimum pada suhu tertentu. Untuk zat elektrolit yang sukar larut, larutan
jenuhnya dicirikan oleh nilai Ksp. Sedangkan larutan hampir jenuh atau tidak
jenuh merupakan suatu larutan yang mengandung zat terlarut dalam konsentrasi
dibawah konsentrasi yang dibutuhkan untuk penjenuhan sempurna pada
temperatur tertentu (Martin, 1991).
(Marlina. 2011).
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari hasil praktikum adisi pada ikatan C = C dapat disimpulkan bahwa untuk
menentukan adanya ikatan rangkap (ikatan tidak jenuh) pada suatu senyawa kita
dapat menggunakan tes Baeyer dan mereaksikan sampel dengan asam sulfat
pekat. Dari hasil praktikum juga diperoleh bahwa sampel margarin dan minyak
kelapa merupakan senyawa tidak jenuh, karena pada tes Baeyer terdapat endapan
kecoklatan yang menandakan tes tersebut positif dan pada tes dengan mereaksikan
sampel dengan asam sulfat didapatkan hasil bahwa kedua sampel merupakan
senyawa tidak jenuh.
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Adhikary, C., Sana, S., and Chattopadhyay, K. N. 2017. Advance Organiser
Based Anchored Instruction For Teaching Sigma (σ) And Pi (π) Bonds:
An Orbital Overlap Analogy. LJSART, 3(10): 2395-1052.
Ma, Y., Feng, Y., Feng, Y., Liao, G., Sun, Y., & Ma, J. (2020). Characteristics
and mechanisms of controlled-release KMnO4 for groundwater
remediation: Experimental and modeling investigations. Water
Research, 171(1): 115385.
Marlina. 2011. Sintesis Membran Poliuretan dari Asam Lemak Bebas Teroksidasi
Tolulen Diisosianat. Jurnal Rekayasa Kimia dan Lingkungan, 9(1):
20–24.
Nadew, S. G. 2014. Fatliquor Product Development from Vernonia Galamensis
Seed Oil Via Modified Sulphitation Process (Thesis). Ethiopia: Addis
Ababa Univerity.
Rifqi, A., Siadi, K., dan Sudarmin, S. 2014. Isolasi Sitronelal dari Minyak Sereh
dan Oksidasinya dengan KMnO4 dalam Suasana Basa. Indonesian
Journal of Chemical Science, 3(3): 27-33.
Siswayo. 2009. Kimia Universitas Asas dan Struktur. Jakarta: Binaropa Aksara.
Thamrin, R., Runtuwene, M. J., dan Sangi, M. S. 2011. Produksi Bio-Etanol dari
Daging Buah Salak (Salacca zalacca). Jurnal Ilmiah Sains, 11(2): 248-
252.
Tugas
Jawaban :
1. A. Test baeyer
H2C=CH2(aq) + MnO4-(aq) ungu→ HO-HC-CH-OH(aq) + MnO2(s) coklat