Anda di halaman 1dari 24

KARAKTERISTIK UNSUR BORON DAN SENYAWANYA

Disusun Oleh :
KELOMPOK 5

Gery Haris Ramadhana


Apri Situmorang
Anggita Efa Rizki
Lili Nur Indah Sari Tarigan
Outline Materi

1) Definisi Boron
2) Sifat fisika unsur Boron
3) Sifat periodik unsur Boron
4) Kereaktifan unsur Boron
5) Persenyawaan Unsur Boron
6) Uji/tes identifikasi unsur Boron melalui percobaan
Definisi Unsur Boron
Suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang
memeiliki lambang B dan nomor atom 5. elemen metaloid
trivalen boron banyak terdapat di batu borax. Ada dua
alotrop boron yaitu boron amorfus adalah berbentuk
serbuk coklat sedangkan boron metalik berwarna hitam.
Tidak pernah ditemukan bebas dalam alam.

Sifat Fisika dan Unsur Boron


1) Berwujud padat
2) Massa jenisnya 2,08 g/𝑐𝑚3
3) Titik leleh : 2180 ◦C
4) Titik didih : 3650 ◦C
5) Kalor peleburan 50,2 kJ/mol
6) Kalor penguapan 480 kJ/mol
7) Kapasitas kalor 11,087 J/mol K
Sifat Periodik Unsur Boron
Kereaktifan Unsur Boron
 Kemampuan boron bereaksi dengan udara bergantung pada
kekristalan sampel tersebut, suhu, ukuran partikel, dan
kemurniannya. Boron tidak bereaksi dengan udara pada suhu
kamar. Pada temperatur tinggi, boron terbakar membentuk
boron (III) Oksida, 𝐵2 𝑂3(𝑠) .
4𝐵(𝑠) + 3O₂ (g) → 2𝐵2 𝑂3(𝑠)

 Boron tidak bereaksi dengan air pada kondisi normal.


 Boron bereaksi dengan hebat pada unsur –unsur halogen seperti
flourin (F₂),klorin (Cl₂), bromine (Br₂) membentuk trihalida
menjadi boron (III) flourida, boron (III) bromida, boron (III)
klorida. Kristal boron tidak bereaksi dengan pemanasan asam
hidroklorida (HCl) atau pemanasan asam hidroflourida (HF).
Boron dalam bentuk serbuk mengoksidasi dengan lambat ketika
ditambahkan dengan asam nitrat.
 Reaksi boron dengan udara kemampuan boron bereaksi
dengan udara bergantung pada kekristalan sampel
tersebut, suhu, ukuran partikel, dan kemurniannya. Boron
tidak bereaksi dengan udara pada suhu kamar. Pada
temperatur tinggi, boron terbakar membentuk boron (III)
Oksida
𝐵2 𝑂3 . 4𝐵(𝑠) + 3𝑂2(𝑔) → 2𝐵2 𝑂3(𝑠)

 Reaksi boron dengan halogen . Boron bereaksi dengan


hebat pada unsur –unsur halogen seperti flourin 𝐹2
klorin 𝐶𝑙2 ,bromine (Br₂), membentuk trihalida menjadi
Boron (III) flourida, boron (III) bromida, boron (III)
klorida
2B (s) + 3𝐹2 𝑔 → 2 B𝐹3(𝑠)
2B (s) + 3𝐶𝑙2(𝑔) → 2 B𝐶𝑙3(𝑠)
2B (s) + 3𝐵𝑟2(𝑔) → 2 B𝐵𝑟3(𝑠)
 Reaksi boron dengan asamKristal boron tidak bereaksi
dengan pemanasan asam hidroklorida (HCl) atau
pemanasan asam hidroflourida (HF). Boron dalam
bentuk serbuk mengoksidasi dengan lambat ketika
ditambahkan dengan asam nitrat.
Persenyawaan Unsur Boron
1. Halida 2. Florida 3. Klorida
4. Bromida 5. Iodida 6. Oksida
7. Sulfida 8. Nitrida
Identifikasi Boron Melalui Percobaan

1) Uji nyala senyawa boraks pada identifikasi senyawa


boraks
2) Uji reaktivitas senyawa boraks pada identifikasi
senyawa boraks
Alat dan Bahan
 Alat
No Nama Alat Ukuran Jumlah
1 Cawan Penguap - 3 Buah
2 Batang Pengaduk - 1 Buah
3 Pembakar Spiritus - 1 Buah
4 Tungku Kasa - 1 Buah
5 Penjepit Tabung - 2 Buah
6 Timbangan Analatik - 1 Buah

7 Pipet Tetes - 4 Buah


8 Sudip - 1 Buah
 Bahan

No Nama Bahan Rumus [] Wujud Warna Jumlah


Kimia

1 Boraks 𝑁𝑎2 𝐵4 𝑂7 . 10𝐻2 𝑂 - Padat Putih 1,1 mL


2 Etanol 𝐶2 𝐻5 𝑂𝐻(𝑙) - Cair Bening 7 mL

3 Natrium Florida 𝑁𝑎𝐹(𝑠) - Padat Putih 0,3 gram

4 Asam sulfat 𝐻2 𝑆𝑂4(𝑎𝑞) 17 M Cair Bening 3 mL

5 Kobalt (II) Klorida 𝐶𝑜𝐶𝑙2(𝑠) - Padat Merah 0,2 gram


Prosedur Kerja
 Uji Nyala Senyawa Boraks

Diuji nyala api, menghasilkan nyala api


bewarna hijau. Menunjukkan uji positif
senyawa boraks.
Pasta dipanaskan pada tempat gelap untuk
uji nyala api dan menghasilnya nyala api
berwana hijau. Ini berarti bahwa campuran
tersebut positif mengandung boraks
 Uji Reaktivitas Senyawa Boraks

Senyawa boraks berwarna putih, setelah


dipanaskan telah telihat meleleh dan bening
seperti kaca. Ditambah senyawa Kobalt (II)
Klorin yang berwarna merah. Dan dibakar
kembali. Warna senyawa tersebut langsung
berubah menjadi merah muda (pink).
Hasil dan Pembahasan

No Perlakuan Hasil Pengamatan

1 UJI NYALA SENYAWA BORAKS Padatan boraks bewarna putih,lalu


0,3 gram boraks dimasukkan ke dalam dicampurkan dengan asam asetat dan
cawan, lalu ditambahkan 3 mL etanol hingga campuran tesebut
H2SO4(aq) + 7 mL etanol. bercampur merata menjadi larutan
Diaduk campuran tersebut hingga berwarna bening. Setelah campuran
merata lalu di uji nyala pada tempat tersebut diuji nyala api, menghasilkan
yang gelap nyala api bewarna hijau.

2 0,5 gram boraks dimasukkan ke dalam Boraks berwarna putih, ditambah


cawan penguap lalu ditambahkan 0,3 natrium florida bewarna putih, dan
gram NaF(s) dan 10 tetes asam sulfat Asam sulfat pekat tidak bewarna .
pekat. Diaduk hingga campuran Campuran tersebut diaduk hingga
merata. Ambil sedikit sampel dan membentuk pasta. Dan cuplikan pasta
bakar pada tempat gelap. itu dipanaskan pada tempat gelap
Amati warna nyala api yang terjadi! untuk uji nyala api dan menghasilnya
nyala api berwana hijau.
1. Uji Nyala Senyawa Boraks

(a) (b)
Perbandingan Teori dan Praktek

Teori Praktek
Dalam percobaan dengan uji
ini menggunakan dua percobaan
yaitu: Ditimbang 0,3 gram senyawa
boraks dan dimasukkan ke dalam
cawan, lalu ditambahkan 3 mL
Menurut Roth (1988) pada H2SO4(aq) + 7 mL etanol, lalu
diaduk campuran tersebut hingga
metode uji nyala pada boraks merata lalu di uji nyala pada tempat
bila timbul nyala hijau maka yang gelap. Uji nyala menggunakan
menandakan adanya boraks kawat dengan mencelupkan kawat
kepada sampel ang dibuat lalu di
bakar ke bunsen. Dari pembakaran
didapat warna yang dihasilkan yaitu
warna hijau. Warna hijau
menunjukkan uji positif adanya
senyawa boraks.
Perbandingan Teori dan Praktek

Teori Praktek
Selanjutnya Ditimbang 0,5
gram senyawa boraks, lalu
dimasukkan ke dalam cawan
penguap. Kemudian ditambahkan
0,3 gram NaF(s) dan 10 tetes asam
sulfat pekat, setelah itu diaduk hingga
Menurut Roth (1988) pada campuran merata. Lalu ambil sedikit
metode uji nyala pada boraks sampel dan bakar pada tempat gelap.
bila timbul nyala hijau maka Setelah melakukan pembakaran
didapatkan nyala api berwarna hijau.
menandakan adanya boraks . Ini berarti bahwa campuran tersebut
positif mengandung boraks. Dari
kedua percoaan diatas dapat
disimpilakan bahwa adanya senyawa
yang mengandung boraks ketika di
uji dengan uji nyala menghasilkan
nyala hijau.
No Hasil Pengamatan
Perlakuan

1 UJI REAKTIVITAS SENYAWA


BORAKS

0,5 gram boraks dimasukkan ke Senyawa boraks berwarna putih,


dalam cawan penguap. Lalu setelah dipanaskan telah telihat
dipanaskan sampai meleleh dan meleleh dan bening seperti kaca.
terlihat bening seperti gelas. Ditambah senyawa Kobalt (II)
Kemudian sesegera mungkin Klorida yang berwarna merah.
tambahkan 0,2 gram CoCl2(s) dan Dan dibakar kembali. Warna
panaskan kembali. Amati senyawa tersebut langsung
perubahan yang terjadi berubah menjadi merah muda
(pink).
2. Uji Reaktivitas Senyawa Boraks
Perbandingan Teori dan Praktek

Teori Praktek
0,5 gram senyawa boraks dan
masukkan ke dalam cawan penguap.
Boron bereaksi dengan hebat
Lalu dipanaskan sampai meleleh dan
pada unsur –unsur halogen terlihat bening seperti gelas. Kemudian
seperti flourin (F₂),klorin (Cl₂), sesegera mungkin tambahkan 0,2 gram
bromine (Br₂) membentuk CoCl2(s) dan panaskan kembali. Terjadi
reaksi yang begitu cepat. Dimana setelah
trihalida menjadi boron (III)
padatan boraks di tambahkan 0,2 gram
flourida, boron (III) bromida, CoCl2(s)) warna padatan langsung
boron (III) klorida. Kristal boron berubah warna menjadi merah muda
tidak bereaksi dengan (pink).
pemanasan asam hidroklorida
(HCl) atau pemanasan asam
hidroflourida (HF).
T
E
R
I
M
A
K
A
S
I
H

Anda mungkin juga menyukai