Anda di halaman 1dari 5

Nama : MUHAMMAD HAPIF

Kelas : X - 7
Mapel : Biologi

Artikel Pelestarian Keanekaragaman Hayati

Keanekaragaman hayati merupakan istilah yang digunakan


untuk keanekaragaman sumber daya alam, meliputi jumlah,
spesies, gen, flora dan fauna dari suatu ekosistem di suatu
kawasan yang sangat penting karena berkaitan erat dengan
kehidupan manusia sebagai salah satu bagian di dalam sistem
kehidupan itu.

Pada dasarnya keanekaragaman melukiskan keadaan yang


bermacam-macam terhadap suatu benda yang terjadi akibat
adanya perbedaan dalam hal, ukuran, bentuk, tekstur maupun
jumlah.

Sedangkan kata hayati itu sendiri berarti sesuatu yang hidup,


jadi Keanekaragaman Hayati dapat di artikan sebagai
keanekaragaman atau keberagaman mahluk hidup yang bisa
terjadi akibat adanya Perbedaan-perbedaan mulai dari
perbedaan bentuk, ukuran, warna, jumlah tekstur, penampilan
dan juga sifat-sifatnya.

Tingkatan Keanekaragaman Hayati


1. Keanekaragaman Hayati Tingkat Gen
2. Keanekaragaman Hayati Tingkat Spesies
3. Keanekaragaman Hayati Tingkat Ekosistem
1. Flora Dan Fauna Asiatis

Flora Fauna ini berada di wilayah Pulau Sumatra, Jawa, Bali, dan
Kalimantan.
Ciri-Ciri Fauna Asiatis
- Memiliki ukuran tubuh yang besar.
- Terdapat beragam jenis kera dan reptil.
- Tidak banyak burung dengan beragam warna, namun
cenderung memiliki suara merdu.

Contoh Fauna Asiatis


Burung Jalak Bali
Jalak bali merupakan hewan endemik Indonesia karena hanya
bisa ditemukan di hutan bagian barat Pulau Bali.
Ciri-Ciri Flora Asiatis
-Memiliki daun yang lebat
-Berukuran Besar

Contoh Flora Asiatis

Kantung Semar

Kantung semar adalah tumbuhan yang biasa ada di daerah


pegunungan atau dataran tinggi. Tumbuhan ini memiliki bentuk
unik pada bagian kantungnya yang menggembung.Pada bagian
kantong tersebut terdapat cairan lengket untuk menarik
serangga.
2. Flora Dan Fauna Peralihan

Flora Fauna ini berada di wilayah Sulawesi, Maluku, Nusa


Tenggara, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya.

Ciri-Ciri Fauna Peralihan

-Merupakan hewan endemik, yang hanya terdapat di wilayah


Indonesia
-Berbeda dari fauna di Indonesia Barat yang mirip Benua Asia
dan di Indonesia Timur yang mirip Benua Australia
-Umumnya berupa mamalia berukuran sedang dan tidak
berbulu
-banyak terdapat burung khas

Contoh Fauna Peralihan

Babirusa

Babirusa disebut sebagai satwa aneh karena memiliki taring


yang menyerupai rusa

Ciri-Ciri Flora Peralihan


-Daunnya cenderung kecil dan bertumbuh pendek
-Tumbuhannya kecil

Contoh Flora Peralihan


Anggrek Serat

Anggrek serat adalah salah satu tumbuhan endemik Indonesia.


Tumbuhan ini menjadi flora identitas Provinsi Sulawesi
Tenggara.
3. Flora Dan Fauna Australis

Flora Fauna ini berada di wilayah Papua, Halmahera, dan


Kepulauan Aru.

Ciri-Ciri Fauna Australis


-Banyak jenis burung yang berwarna warni
-Mamalia Berukuran kecil dan berbulu lebat
Contoh Fauna Australis
Koala
Koala adalah salah satu binatang berkantung khas dari Australia
dan merupakan wakil satu-satunya dari keluarga
Phascolarctidae
Ciri-Ciri Flora Australis
-Memiliki Daun Paralel
-Berdaun panjang

Contoh Flora Australis

Siwalan

Pada wilayah australis, tumbuhan siwalan juga tumbuh subur.


Tumbuhan siwalan adalah jenis palma yang memiliki batang
kuat.
Upaya Melestarikan Keanekaragaman Hayati

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melestarikan


keanekaragaman hayati, yaitu:

-Reboisasi adalah pemulihan lahan yang rusak dengan cara


menanam kembali tanaman atau pohon-pohon yang terdapat
di wilayah tersebut.

-Tebang Pilih adalah proses seleksi untuk menentukan pohon-


pohon mana yang layak ditebang, sehingga jumlah pohon di
wilayah tersebut tidak berkurang secara signifikan.

-Pengendalian Hama secara biologi dapat dilakukan dengan


melepaskan atau mengembangbiakkan predator alami ke
habitat tersebut.

-Pelestarian Alam adalah tindakan untuk menjaga spesies


tertentu dari kepunahan. Pelestarian alam dapat dilakukan
secara insitu maupun eksitu. Pelestarian alam insitu dilakukan
di habitat asli spesies tersebut, sementara pelestarian alam
eksitu dilakukan di luar habitat aslinya.

Untuk menjaga keseimbangan ekosistem, keanekaragaman


hayati perlu dijaga. Sayangnya, banyak kegiatan manusia yang
justru merusaknya. Kegiatan manusia yang tidak memikirkan
efek jangka panjang sering menjadikan satwa dan tumbuhan
sebagai korban.

Anda mungkin juga menyukai