Anda di halaman 1dari 48

Kisi Kisi Biologi US Tahun 2022

1. Peserta didik mampu menentukan tahapan pemecahan selanjutnya menurut metode ilmiah.

Urutan tahap-tahapan dalam metode ilmiah yaitu:


1. Menemukan permasalahan dan menentukan rumusan masalah
Masalah dalam penelitian dapat diidentifikasi sebagai adanya kesenjangan antara apa yang seharusnya dan
apa yang ada dalam kenyataan.
Rumusan masalah dituliskan dalam bentuk kalimat tanya, jelas dan padat serta dapat diadikan dasar dalam
merumuskan hipotesa dan judul penelitian.
2. Melakukan observasi
Dapat dilakukan dengan cara suvey kondisi di lapangan, melakukan studi pusataka, melalui wawancara
dengan narasumber terkait atau ahli.
Dalam observasi sebaiknya dikumpulkan sebanyak mungkin informasi terkait permasalahan yang telah
ditentukan.
3. Membuat hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban atau dugaan sementara dari sebuah penelitian, dugaan yang mungkin benar
dan mungkin salah. Hipotesis akan terbukti benar dan salahnya setelah dilakukan eksperimen dan diperoleh
data.
Hipotesis dibedakan menjadi dua yaitu:
• Hipotesis nol (Ho)
Adalah hipotesis yang menyatakan tidak ada hubungan antara variabel bebas dengan variabel
terikatnya.
• Hipotesis alternatif (Ha)
Adalah hipotesis yang meyatakan terdapat hubungan antara variabel bebas dengan variabel
terikatnya.
4. Melakukan eksperimen
Eksperimen dilakukan dengan membuat rancangan eksperimen melibatkan variabel bebas, variabel terikat
dan variabel kontrol.
Variabel dalam penelitian antara lain:

• Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan atau timbulnya
variabel terikat.
• Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat adanya variabel bebas.
• Variabel kontrol adalah variabel yang dibuat sama agar tidak berpengaruh terhadap variabel bebas
yang diujikan.
5. Menganalisis data
Hasil eksperimen berupa data, baik data kuantitatif serta data kualitatif kemudian dianalisis untuk
mendapatkan kesimpulan yang sesungguhnya.
6. Membuat kesimpulan

• Kesimpulan yang diperoleh dari hasil analisis data eksperimen ini bersifat umum sehingga dapat
diterapkan dalam berbagai kemungkinan.
• Dari kesimpulan ini, dapat diketahui bahwa hipotesis yang telah dibuat sebelumnya benar atau
salah.

7. Mempublikasikan hasil eksperimen


Bertujuan agar dapat digunakan dan bermanfaat bagi masyarakat luas.

Penelitian yang dilakukan menggunakan metode ilmiah akan menghasilkan produk berupa fakta,postulat,
dan teori. Eksperimen yang dilakukan pada metode ilmiah adalah berupa fakta-fakta lapangan bukan
sekedar opini/argumen. Postulat merupakan pernyataan berdasarkan prinsip-prinsip yang kebenarannya
telah diuji. Adapun teori baru dapa muncul dari hasil analisis data hasil penelitian tersebut. Selain itu,
metode ilmiah juga dapat menghasilkan produk berupa prinsip dan hukum.

2. Peserta didik dapat menentukan gambar yang tergolong keanekaragaman jenis/gen dengan tepat

Keanekaragaman hayati adalah suatu keberagaman makhluk hidup yang didasarkan pada ciri-ciri yang
dapat diketahuinya melalui suatu observasi/pengamatan.
Secara umum, keanekaragaman hayati dibagi menjadi 3:

• Tingkat Gen
• Tingkat Individu/spesies
• Tingkat Ekosistem
1. Keanekaragaman Tingkat Genetik
Keanekaragaman tingkat genetik terjadi karena adanya keanekaragaman susunan gen. Jadi, perangkat gen
itulah yang menentukan ciri dan sifat yang dimiliki oleh suatu individu. Contohnya? Ya perbedaan tipe
rambut tadi. Adanya orang yang berambut keriting, lurus, ikal, itu terjadi karena adanya keanekaragaman
tingkat genetik.
Bunga mawar Rosa hybrida.
Salah satu contoh lainnya ada pada bunga mawar. Meski sama-sama bunga
mawar dan mempunyai nama spesies Rosa hybrid, tetapi warna mahkota
pada bunga mawar bisa berbeda. Hal ini karena susunan gen penyusun
bunga mawar yang satu dengan bunga mawar yang lain berbeda.
Lalat buah. (Sumber visualsunlimited.photoshelter.com)
Contoh lain juga terjadi pada lalat buah (Drosophila
melanogaster). Kalau kita perhatikan dari gambar, meskipun
sama-sama lalat buah, tapi mata lalat ini bisa berbeda, kan? Lalat
yang satu berwarna merah, dan yang satunya berwarna putih. Ini
pun menunjukkan bahwa adanya keanekaragaman genetik.

Sekarang, coba kamu pikir, kira-kira ada keanekaragaman genetik apa lagi yang ada di sekitarmu?
Perbedaan rasa pada setiap buah mangga juga termasuk ke dalam keanekaragaman genetik, lho.
2. Keanekaragaman Tingkat Individu/Spesies
Berbeda dengan keanekaragaman tingkat genetik, keanekaragaman tingkat individu/spesies ini
menunjukkan adanya jumlah dan variasi dari jenis-jenis organisme. Lalu, kenapa bisa terjadi
keanekaragaman tingkat individu/spesies?
Keanekaragaman ini bisa terjadi karena adanya pengaruh kandungan genetik dengan habitatnya.
Palem-paleman, contoh keanekaragaman tingkat individu
Contoh dari keanekaragaman individu/spesies ini ada pada
Arecaceae atau palem-paleman. Kalau kita perhatikan secara
sekilas, bentuk fisik tanaman ini mirip, kan, Squad? Padahal,
semuanya merupakan jenis/individu yang berbeda. Pohon aren,
misalnya. Yang mempunyai nama latin Arenga pinnata dan
Pinang yang nama latinnya Areca catechu. Selain itu, habitat
pohon aren yang biasa tumbuh di pegunungan, mempunyai
struktur daun yang jauh berbeda dengan pohon kelapa yang tumbuh di pantai.
Perbedaan habitat inilah yang menyebabkan setiap tanaman tadi mempunyai ciri khusus dari tiap
spesiesnya.
3. Keanekaragaman Tingkat Ekosistem
Di atas keanekaragaman tingkat genetik dan individu, ada
keanekaragaman tingkat ekosistem. Ini artinya, setiap
ekosistem mempunyai keunikan dan ciri khasnya sendiri-
sendiri. Keanekaragaman tingkat ekosistem menggambarkan
jenis populasi organisme dalam suatu wilayah. Adanya
keanekaragaman tingkat ekosistem ini ditunjukkan dengan
adanya perbedaan faktor abiotik serta komposisi jenis
populasi organismenya.
Nah, dari tiap-tiap ekosistem di atas, semuanya memiliki perbedaan baik jenis tanaman yang hidup di
sana, hewan-hewan, serta lingkungan yang saling memengaruhinya.
3. Peserta didik dapat menentukan hubungan divisio, gambar jamur, dan jenis spora dengan tepat.

Berdasarkan spora seksual yang dihasilkan, Kingdom Fungi diklasifikasikan menjadi 4 (empat) Filum,
yaitu Zygomycota, Ascomycota, Basidiomycota, dan Deuteromycota.
1. Zygomycota
Zygomycota merupakan jamur yang sporanya berdinding tebal. Adapun ciri-ciri dari klasifikasi jamur ini
adalah:

• Hifanya tidak bersekat, sehingga mempunyai beberapa inti (senositik).


• Dapat berkembang biak melalui reproduksi seksual dengan membentuk zigospora, serta
melalui reproduksi aseksual dengan membentuk sporangiospora, serta bagian tubuhnya
membentuk rhizoid.
Contoh zygomycota yaitu Rhizopus stolonifer (tumbuh di roti) dan Rhizophus oryzae (jamur tempe).
2. Ascomycota
Ascomycota adalah kelompok fungi yang hifanya bersekat, sehingga di tiap sel hifanya berinti satu. Salah
satu keunikan dari kelompok ini adalah terdapat alat pembentuk spora yang disebut askus.
Kelompok ini dapat berkembang biak baik secara seksual, dengan membentuk askospora,
maupun aseksual, dengan membentuk konidia.
Contoh ascomycota antara lain, Saccharomyces cerevisiae (ragi) dan Sarcoscypha sp.
3. Basidiomycota
Basidiomycota merupakan kelompok fungi yang hifanya bersekat, sehingga di tiap sel hifanya berinti
satu. Pada umumnya, kelompok ini berkembang biak secara seksual dengan
membentuk basidiospora yang terletak di permukaan basidium.
Tetapi, basidiomycota juga bisa bereproduksi secara aseksual, yaitu dengan membentuk
membentuk konidia, oidia, maupun klamidospora. Contoh basidiomycota yaitu Volvariella
volvacea (jamur merang), Jamur Kuping.
4. Deuteromycota
Deuteromycota merupakan kelompok jamur yang tidak memiliki atau belum diketahui reproduksi
seksualnya, sehingga Deuteromycota biasanya berkembang biak hanya secara aseksual. Oleh karena itu,
Deuteromycota disebut juga sebagai Fungi imperfecti, yaitu fungi yang tidak sempurna karena reproduksi
seksualnya belum diketahui.
Deuteromycota biasanya melakukan reproduksi aseksual dengan membentuk konidia. Secara umum,
kelompok ini hifanya bersekat dan hidup secara saprofit dan parasit. Contoh deuteromycota
yaitu Hyphomycetes.
4. Peserta didik dapat menentukan peran salah satu makhluk hidup dalam daur biogeokimia tersebut
dengan tepat.

Daur biogeokimia merupakan daur ulang kimia dan zat kimia lain yang melibatkan makhluk hidup. Bio
berarti organisme atau makhluk hidup dan geo merupakan batu, udara, maupun air. Maka secara umum
Biogeokimia dapat didefinisikan sebagai peredaran unsur-unsur kimia dari lingkungan komponen biotik
dan kembali lagi ke lingkungan dan proses tersebut, terjadi secara berulang-ulang dan tak terbatas.
1. Daur Air atau daur Hidrologi
Daur air atau daur hidrologi merupakan pergerakan air dari bumi menuju atmosfer dan kembali lagi ke
bumi yang terjadi secara terus menerus membentuk sirkulasi. Daur air ini terjadi dengan sinar matahari
yang menguapkan air yang ada di laut, sungai, dan danau yang disebut evaporasi.
Air tersebut akan menjadi uap air dan naik ke atmosfer menjadi partikel es atau titik-titik air, hal ini
disebabkan karena suhu di atmosfer sangat rendah. Partikel-partikel air ini akan membentuk awan yang
dikenal dengan kondensasi. Saat udara tidak mampu menahan titik-titik air ini akan jatuh sebagai hujan
atau salju yang disebut presipitasi.
Air yang jatuh ini sebagian akan diserap oleh tumbuhan dan tanah, sebagian lagi akan menggenang
dipermukaan bumi berupa danau atau kolam, selain itu sebagian itu akan mengalir ke sungai hingga ke
lautan.
2. Daur Fosfor
Daur fosfor merupakan pergerakan fosfor dari atmosfer ke bumi dan kembali lagi ke atmosfer yang
terjadi secara terus menerus membentuk sirkulasi. Fosfor memiliki kemampuan untuk membentuk ikatan
kimia berenergi tinggi, dan fosfor ini sangat penting dalam transformasi energy pada semua organisme.
Daur fosfor dimulai dari adanya fosfat anorganik yang berada d tanah yang diserap oleh tumbuhan.
Hewan yang memakan tumbuhan akan memperoleh fosfor dari tumbuhan yang dimakannya. Disamping
itu, tumbuhan atau hewan yang mati ataupun sisa ekskresi hewan baik urine maupun feses yang ada di
tanah oleh bakteri pengurai akan menguraikan fosfat prganik menjadi fosfat anorganik yang akan
dilepaskan ke ekosistem.
3. Daur Sulfur
Daur biogeokimia berikutnya adalah daur sulfur. Ini merupakan pergerakan sulfur dari atmosfer ke bumi
dan kembali lagi ke atmosfer yang terjadi secara terus menerus membentuk sirkulasi. Dalam tubuh
organisme, belerang merupakan unsur penyusun protein, sedangkan di alam baik belerang atau sulfur
terkandung dalam tanah yang berbentuk mineral tanah dan di atmosfer dalam bentuk gas sulfus dioksida,
Gas sulfur dioksida yang berada di atmosfer bereaksi dengan oksigen dan air, akan membentuk asam
sulfat yang ketika jatuh ke tanah akan menjadi bentuk ion-ion sulfat dan akan diserap oleh tumbuhan
untuk menyusun protein dalam tubuhnya. Jadi ketika manusia dan hewan memakan tumbuhan maka akan
terjadi perpindahan unsur belerang dari tumbuhan ke tubuh hewan atau manusia.
4. Daur Nitrogen
Daur nitrogen merupakan pergerakan nitrogen dari atmosfer ke bumi dan kembali lagi ke atmosfer yang
terjadi secara terus menerus membentuk sirkulasi. Di alam, nitrogen terdapat dalam bentuk senyawa
organic seperti urea, protein dan asam nukleat atau sebagai senyawa anorganik seperti ammonia, nitrit,
dan nitrat.
Nitrogen diperlukan tidak dalam bentuk unsur tetapi persenyawaan, salah satunya atmosfer bumi
mengandung 78 persen nitrogen. Daur nitrogen ini terbagi atas beberapa proses antara lain :

• Fiksasi, proses pengikatan atau pengambilan nitrogen bebas dari udara menjadi senyawa nitrogen
yang dapat dimanfaatkan tumbuhan.
• Amonifikasi, proses pembentukan monium dari nitrogen yang telah di fiksasi
• Nitrifikasi, proses pengubahan ammonium menjadi nitrat oleh aktivitas enzim nitrogenase yang
dimiliki oleh bakteri nitrifikasi
• Asimilasi, proses pemanfaatan nitrat dalam proses fotosintesis di tumbuhan
• Denitrifikasi, proses pelepasan nitrogen kembali ke udara
5. Daur karbon
Daur karbon ini diawali oleh pemanfaatan CO2 oleh tumbuhan dan dijadikan senyawa organic yaitu
glukosa melalui proses fotosintesis. Selanjutnya, glukosa disusun menjadi amilum dan diubah menjadi
senyawa gula yang lain, lemak, protein, dan vitamin. Pada proses pernapasan tumbuhan dan hewan
dihasilkan kembali CO2.
Hewan mendapatkan karbon setelah memakan tumbuhan, dan tubuh hewan maupun tumbuhan yang mati
diuraikan menjadi karbon dioksida, air, dan mineral oleh pengurai. Karbon dioksida yang terbentuk
dilepaskan ke atmosfer, pada ekosistem normal terjadi keseimbangan antara daur karbon dan oksigen.

5. Peserta didik dapat menentukan ciri protista yang menyerupai tumbuhan/hewan/jamur dengan tepat

Alga atau ganggang merupakan protista fotoautotrof yang dapat membuat makanannya sendiri dengan
cara melakukan fotosintesis. Meskipun kelompok ini memiliki klorofil dan mampu untuk berfotosintesis
seperti tumbuhan pada umumnya, tetapi alga atau ganggang tidak memiliki bentuk tubuh yang sama
seperti tumbuhan.
Kenapa bisa begitu? Karena bentuk tubuh alga atau ganggang tidak bisa dibedakan antara akar, batang,
maupun daunnya. Sehingga, alga atau ganggang hanya bisa dikatakan mirip tumbuhan saja, bukan
termasuk jenis tumbuhan. Nah, berikut ini adalah ciri-ciri protista mirip tumbuhan yang bisa kamu
ketahui.
Protista mirip tumbuhan ini dibagi menjadi 6 filum (kelas) yang dikelompokkan berdasarkan pigmen
dominan yang dimilikinya, yaitu:

• Chlorophyta (Alga Hijau)


Kelompok yang pertama adalah Chlorophyta. Chlorophyta memiliki pigmen klorofil a dan klorofil b yang
lebih dominan dibanding dengan pigmen karoten dan xantofil. Apa sih, klorofil a dan klorofil b itu? Kalau
klorofil a adalah pigmen yang menghasilkan warna hijau kebiruan pada tanaman, sedangkan klorofil
b adalah pigmen yang menghasilkan warna hijau kekuningan. Kelompok alga hijau memiliki bentuk
kloroplas yang bermacam-macam lho, di antaranya bintang, mangkuk, dan spiral.
Chlorophyta sebagian besar hidup pada perairan air tawar, tapi dapat juga ditemukan di lingkungan yang
lembab seperti tanah atau batang pohon yang lembab. Contoh Chlorophyta antara
lain Ulva sp. dan Spirogyra sp.

• Chrysophyta (Alga Emas)


Kelompok Chrysophyta memiliki pigmen warna dominan yaitu xantofil dan pigmen warna lain berupa
klorofil a dan klorofil c. Xantofil adalah pigmen yang menghasilkan warna kuning
keemasan. Chrysophyta tersusun atas satu sel atau banyak sel dan memiliki kloroplas berbentuk cakram,
pita, atau oval. Kelompok ini dapat ditemukan di air tawar maupun air laut. Contoh Chrysophyta
adalah Diatom, Navicula sp., dan Pinnularia sp.

• Phaeophyta (Alga Cokelat)


Kelompok alga yang ketiga adalah Phaeophyta. Phaeophyta termasuk ke dalam kelompok alga cokelat
karena memiliki pigmen fukosantin (cokelat) yang lebih dominan serta pigmen klorofil a, klorofil c, dan
karotenoid. Kelompok ini bersifat multiseluler dan sebagian besar dapat ditemukan di
laut. Contoh Phaeophyta antara lain Fucus sp., Turbinaria sp., Laminaria sp., dan Sargassum sp
Rhodophyta (Alga Merah)
Selanjutnya adalah Rhodophyta. Rhodophyta memiliki pigmen fikoeritrin (merah) lebih dominan
dibandingkan dengan pigmen karoten, xantofil, dan klorofil. Rhodophyta pada umumnya bersifat
multiseluler dan makroskopis. Kelompok ini dimanfaatkan sebagai bahan makanan atau pembuatan
kosmetik. Contoh Rhodophyta antara lain Eucheuma spinosum, Gracilaria
sp., Gelidium sp., dan Erythrophyllum sp.

• Pyrrophyta (Alga Api)


Pyrrophyta dikatakan sebagai alga api karena dapat memancarkan cahaya. Pyrrophyta memiliki pigmen
klorofil a dan klorofil c. Kelompok alga ini tersusun atas satu sel dan bergerak dengan menggunakan dua
flagel yang berbentuk cambuk. Pyrrophyta dapat hidup pada air tawar maupun laut. Contoh dari
Pyrrophyta adalah Gymnodinium, Peridinium, Ceratium, dan Gonyaulax.

• Euglenophyta
Kelompok alga yang terakhir adalah Euglenophyta. Euglenophyta dikatakan mirip tumbuhan karena
Euglenophyta memiliki klorofil a, klorofil b, dan karoten sehingga dapat berfotosintesis. Tapi,
Euglenophyta juga bisa mendapatkan makanan secara heterotrof, atau dengan memakan partikel makanan
yang ada di lingkungannya, maka dari itu Euglenophyta juga bisa dikatakan mirip hewan.
Euglenophyta memiliki alat gerak berupa flagel yang keluar dari selnya. Kelompok ini dapat hidup di
daerah perairan. Contoh euglenophyta yaitu Euglena viridis.

6. Lapisan tubuh dan rongga tubuhnya

Lapisan tubuh hewan tersusun atas sel-sel primer yang terbentuk selama embriogenesis. Berdasarkan
lapisan yang menyusunnya, hewan dikelompokkan menjadi dua, yaitu hewan diploblastik yang tubuhnya
tersusun atas dua macam lapisan lembaga (ektoderm dan endoderm) dan hewan triploblastik yang
tubuhnya tersusun atas tiga macam lapisan lembaga (ektoderm, mesoderm dan endoderm).
Beberapa hewan triploblastik ada yang memiliki rongga tubuh dan beberapa ada yang tidak memiliki
rongga tubuh sehingga hewan triploblastik dapat dibedakan menjadi tiga kelompok yaitu:

• Aselomata : tidak memiliki rongga tubuh, contohnya hewan pada filum platyhelminthes.
• Pseudoselomata : memiliki rongga tubuh semu, contohnya seperti nematoda.
• Selomata : memiliki rongga tubuh sejati, contohnya meliputi hewan-hewan pada filum annelida
hingga chordata.
Lapisan tubuh yang terdiri atas ektoderm, mesoderm dan endoderm selanjutnya akan berkembang
menjadi sel-sel yang terspesialisasi selama perkembangan embrio. Lapisan lembaga ini akan
berdiferensiasi dan membentuk seluruh sel hingga organ-organ yang ada pada tubuh. Masing-masing
lapisan lembaga akan terspesialisasi sebagai berikut:

• Ektoderm : akan membentuk lapisan luar embrio dan berkembang menjadi agen pertahanan luar
seperti epidermis, rambut, kuku, dll.
• Mesoderm : hanya terdapat pada hewan triploblastik. Umumnya lapisan ini akan terspesialisasi
menjadi otot, tulang, jaringan ikat, sistem peredaran darah, dll
• Endoderm : lapisan ini akan terspesialisasi menjadi organ viseral seperti lambung, usus, hati,
pankreas, trakea, paru-paru, dll.

7. Peserta didik dapat menentukan jenis interaksi dengan tepat

Interaksi antar makhluk hidup yang terjadi pada sebuah ekosistem, berguna untuk menjaga kestabilan
ekosistem tersebut. Jika interaksi antar makhluk tidak berjalan dengan baik dan seimbang, akan ada
sebuah ketimpangan yang terjadi pada suatu ekosistem, dan itu tidak baik untuk ekosistemnya, atau untuk
makhluk hidup yang ada di dalamnya.
Interaksi dalam sebuah ekosistem digolongkan menjadi 5, di mana semuanya memiliki perannya masing-
masing, interaksinya adalah sebagai berikut:

• Netral
Jika makhluk hidup berinteraksi tetapi tidak mengganggu satu sama lain, maka interaksi yang terjadi
adalah netral. Mereka hanya hidup di dalam ekosistem yang sama, tidak ada persaingan dan mangsa-
memangsa dalam interaksi ini.
Contohnya anak kucing sama anak burung hantu, yaudah, mereka hanya akan main selayaknya anak
kecil, karena memang hanya sebatas itu hubungannya.

• Predasi
Predasi adalah interaksi antara mangsa dan pemangsa dalam sebuah ekosistem, interaksi ini menjaga
keseimbangan jumlah pemangsa dan mangsa dalam sebuah ekosistem.
Contoh interaksinya adalah zebra dan singa di padang savana Afrika. Dengan adanya singa sebagai
predator, singa berfungsi untuk mengontrol populasi zebra agar tidak terlalu banyak, sehingga zebra tidak
mengalami ledakan populasi dan menggangu jalannya ekosistem.

• Simbiosis
Simbiosis adalah interaksi antara 2 makhluk hidup berbeda spesies yang saling berhubungan, dalam
hubungan ini ada 3 bentuk interaksi, ada yang menguntungkan satu sama lain, menguntungkan satu pihak
dan merugikan pihak lain, serta menguntungkan satu pihak, tetapi pihak lainnya tidak dirugikan.
Simbiosis kemudian terbagi menjadi beberapa jenis, di antaranya:
Simbiosis Mutualisme
Simbiosis ini adalah jenis simbiosis dimana 2 makhluk hidup yang berbeda spesies memberikan
keuntungan satu sama lain.
Contohnya adalah lebah madu dan tanaman berbunga. Lebah madu mendapatkan makanan berupa madu
dari bunga, sedangkan bunga mendapatkan keuntungan dalam berkembang biak karena proses
penyerbukan dilakukan oleh lebah madu, sehingga memungkinkan daerah penyerbukan yang lebih luas.
Simbiosis Parasitisme
Dalam simbiosis ini satu makhluk hidup mendapatkan keuntungan tetapi merugikan makhluk yang
menjadi teman simbiosisnya. Hal ini terjadi karena biasanya salah satu makhluk tersebut tidak bisa
melakukan sesuatu karena kekurangan organ atau enzim, tetapi membutuhkannya untuk bertahan hidup.
Contohnya adalah tumbuhan tali putri. Tumbuhan ini tidak memiliki klorofil atau zat hijau daun yang
diperlukan untuk proses fotosintesis, sehingga tumbuhan ini menempelkan dirinya pada tumbuhan lain
untuk mengambil sari-sari makanan.
Simbiosis Komensalisme
Dalam interaksi ini satu organisme mendapatkan keuntungan sedangkan yang lainnya tidak mendapatkan
keuntungan.
Contohnya adalah anemon laut dengan ikan badut. Ikan badut memiliki zat yang melapisi tubuhnya
sehingga kebal dengan sengatan anemon laut. Sementara ikan badut tinggal di sela-sela anemon untuk
mencari perlindungan dari predator. Anemon tidak mendapatkan gangguan atau keuntungan dari hal ini.

• Antibiosis
Antibiosis adalah interaksi antara makhluk hidup dimana makhluk hidup yang satu menghambat
pertumbuhan makhluk hidup lainnya.
Contohnya adalah jamur penicillium, jamur ini menghambat pertumbuhan beberapa jenis bakteri sehingga
tidak bisa berkembang biak di sekitarnya, jamur ini digunakan oleh manusia sebagai obat antibiotik
dengan nama penisilin.

• Kompetisi
Adalah interaksi 2 jenis makhluk hidup yang saling bersaing untuk mendapatkan atau memperebutkan
sebuah hal yang sama.
Misalnya persaingan antara kerbau dan kambing untuk mendapatkan rumput dalam sebuah ekosistem
padang rumput.
8. Peserta didik dapat menganalisis penyebab dan dampak dari perubahan lingkungan

Penyebab Perubahan Lingkungan


Ada setidaknya dua faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan lingkungan. Sebenernya dua faktor
tersebut udah gue singgung di atas, tapi biar elo lebih jelas lagi maka bakal gue jelasin ya guys.
Dua faktor penyebab perubahan lingkungan adalah:
1. Faktor Manusia
Well, memang sebagai manusia kita punya kontribusi dalam menyebabkan perubahan lingkungan.
Contohnya sederhana aja deh yang mungkin bagi kita sepele, yaitu buang sampah sembarangan. Kita
berpikir nggak bakalan kok kenapa-kenapa kan cuma buang sampah sedikit. Nah, gimana kalau
pemikiran ini dimiliki oleh sebagian besar masyarakat? Bisa-bisa akan terjadi banjir sampah.
Contoh lainnya adalah penebangan hutan secara liar dan besar-besaran, penambangan, dan pembangunan
perumahan. Limbah yang dihasilkan oleh manusia, limbah adalah buangan atau material sisa yang
dianggap tidak berguna lagi, berasal dari proses produksi baik industri atau domestik, yang elo lihat ini
baru kumpulan limbah dalam satu tempat dan satu waktu, bayangin banyaknya limbah di seluruh dunia
sama dengan jumlah manusia yang sangat banyak.
2. Faktor Alam
Selain faktor manusia, faktor alam juga menjadi penyebab terjadinya perubahan lingkungan. Beberapa
faktor alam yang menjadi penyebab perubahan lingkungan yaitu gelombang tsunami, gempa bumi, tanah
longsor, banjir, dan kemarau. Selain itu letusan gunung berapi juga dapat menyebabkan terjadinya proses
perubahan lingkungan.
Contoh Perubahan Lingkungan
1. Pencemaran Air
Pencemaran air merupakan perubahan keadaan di tempat penampungan air (sungai, danau, sumur, dan
lain-lain) yang disebabkan oleh limbah organik, anorganik, atau limbah B3. Limbah B3 adalah limbah
beracun dan berbahaya bagi lingkungan. Sifatnya mudah meledak dan terbakar, teroksidasi, korosif,
menyebabkan iritasi dan karsinogen. Contoh: pestisida
2. Pencemaran Udara
Pencemaran udara merupakan tercemarnya udara akibat debu, abu vulkanik, asap, gas, dan lain-lain.
3. Pencemaran Tanah
Pencemaran merupakan pencemaran yang terjadi pada tanah akibat limbah organik, anorganik, dan
limbah B3
4. Pencemaran Suara
Pencemaran suara terjadi ketika masuknya suara terlalu banyak sehingga mengganggu lingkungan.
Pencemar dapat berasal dari suara mesin, alat, atau ledakan.
9. Cara memperbaiki atau menjaga kondisi ekosistem

Pengolahan Limbah Organik

Pengolahan limbah organik dapat dilakukan dengan cara mengolah limbah tersebut menjadi kompos,
biogas, dan dapat dilakukan dengan memanfaatkan makhluk hidup pemakan sampah organik

Pengolahan Limbah Anorganik

Pengolahan limbah anorganik dapat dilakukan dengan memusnahkan sampah dengan cara mengisolasi
sampah hingga terjadi degradasi fisik, kimiawi, maupun biologi dengan cara sanitary landfill. Pengolahan
limbah juga dapat dilakukan dengan proses pembakaran sampah padat menjadi abu, gas, dan energi
panas melalui proses insinerasi.

• Reduce (Meminimalisir limbah atau penggunaan energi)


• Reuse (Menggunakan kembali sebelum dibuang)
• Recycle (Mendaur ulang barang habis pakai menjadi berguna Kembali)
10. Nama jaringan yang dimaksud dan fungsinya dengan tepat.

1. Jaringan Meristematik
Jaringan meristematik terdiri dari sel-sel meristem. Jaringan ini dapat ditemukan pada titik-titik tumbuh
diujung batang dan akar (disebut meristem pucuk/ujung/apikal), di bawah kulit kayu (sebagai kambium
gabus maupun kambium pembuluh, disebut meristem tepi/lateral), dan di tepi ruas atau buku, serta pada
pangkal tangkai daun (meristem antara/interkalar).
2. Jaringan Epidermis
Jaringan epidermis berfungsi melindungi bagian dalam organ sehingga tidak bersentuhan langsung
dengan pengaruh keadaan di luar organ. Sel-sel epidermis biasanya berbentuk segi empat apabila dilihat
dari samping, berjajar homogen. Namun, epidermis dapat mengalami perubahan menjadi sel-sel penutup
atau sel penjaga stomata beserta beberapa sel tetangga, trikoma (rambut daun/batang), duri, serta rambut
kelenjar.
3. Jaringan Pengangkut
Jaringan pengangkut dimiliki oleh tumbuhan terdiri dari jaringan xilem (pembuluh kayu) dan floem
(pembuluh tapis). Jaringan xilem berfungsi untuk mengangkut air dan garam mineral, sedangkan jaringan
floem berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis.
4. Jaringan Dasar/Parenkim
Jaringan dasar menyusun sebagian besar tubuh tumbuhan. Kelompok jaringan ini memiliki banyak fungsi
tergantung tempat jaringan ini berada. Seringkali jaringan ini mengisi bagian terbesar dari suatu organ,
menyusun daging buah, kulit batang, isi umbi atau rimpang yang menyimpan pati atau metabolit sekunder
tertentu.
5. Jaringan Kolenkim
Jaringan kolenkim adalah jaringan yang berfungsi sebagai jaringan penguat atau penyokong pada organ
tumbuhan yang masih aktif mengadakan pertumbuhan dan perkembangan.
6. Jaringan Sklerenkim
Jaringan sklerenkim adalah jaringan penguat atau jaringan penyokong dengan dinding sekunder yang
tebal karena mengandung zat lignin. Jaringan sklerenkim ini hanya dijumpai pada organ tumbuhan yang
tidak lagi mengadakan pertumbuhan dan perkembangan
11. Menentukan ciri- ciri jaringan penyusun organ tersebut dengan tepat.
Jaringan hewan terbagi ke dalam empat kelompok, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan
otot dan jaringan saraf.
• Jaringan epitel : melindungi bagian luar tubuh dan melapisi organ serta rongga di
dalam tubuh. Umumnya jaringan ini tersusun atas sel yang terikat dengan kuat.
• Jaringan ikat : fungsi utamanya sebagai pengikat dan mendukung jaringan lain. Berisi
sel yang tersebar di seluruh matriks ekstraseluler.
• Jaringan otot : tersusun atas sel berbentuk panjang yang disebut serabut otot yang
memiliki kemampuan kontraksi sebagai respon dari adanya sinyal saraf.
• Jaringan saraf : tersusun atas neuron (sel saraf) yang memiliki fungsi penerimaan,
proses dan transmisi informasi (sinyal).

12. Menentukan peran sistem imun berdasarkan informasi tersebut dengan tepat.
Dalam istilah lain, sistem imun sering juga disebut sebagai sistem kekebalan tubuh. Fungsi
utama sistem ini adalah menangkal radikal bebas yang dapat menyerang dan
menimbulkan berbagai macam penyakit. Bila sistem imun atau sistem kekebalan tubuh
berfungsi baik, tubuh Anda tidak akan mendapat proteksi yang semestinya. Sebagai akibatnya,
Anda akan mudah jatuh sakit karena rentan terserang berbagai macam patogen, termasuk
bakteri dan virus. Dalam tubuh manusia, sistem imun terbagi menjadi beberapa tipe, di
antaranya:
• Sistem imun bawaan: Sistem imun yang terbentuk sejak kita lahir. Merupakan garis
pertahanan pertama untuk melawan patogen. Contoh sistem imun bawaan yakni kulit
dan selaput lendir pada tenggorokan dan usus.
• Sistem imun adaptif: Sistem imun ini terbentuk setelah Anda mendapatkan vaksinasi
atau saat tubuh terancam penyakit. Sistem imun adaptif membangun berbagai antibodi
yang mampu membedakan berbagai jenis patogen.
• Sistem imun pasif: Sering disebut juga sebagai sistem imun ‘pinjaman’, di mana
antibodi seseorang dipindahkan ke individu lainnya. Contohnya sistem imun yang
didapatkan bayi dari plasenta ibu sebelum lahir dan dari ASI setelah lahir.

Sistem imun atau sistem kekebalan tubuh memiliki berbagai fungsi dan peran penting dalam
tubuh manusia. Berikut ini beberapa yang perlu Anda ketahui:
• Proteksi tubuh dari berbagai jenis penyakit yang disebabkan oleh patogen, termasuk
jenis penyakit menular.
• Menjaga keseimbangan homeostatis yang berfungsi memenuhi kebutuhan tubuh
melalui interaksi seluruh sistem yang terdapat didalamnya.
• Mendeteksi jaringan sel abnormal dan mengeliminasinya dari tubuh. Juga
menyingkirkan jaringan sel yang rusak atau mati.
• Mampu menghancurkan sel kanker atau zat asing lain yang ingin menginvasi tubuh.

13. Menyimpulkan gangguan/kelainan penyakit berdasarkan gejala tersebut.


Penyakit dan Kelainan pada Jantung
• Angina
Penyakit dan kelainan pada jantung yang pertama adalah angina. Angina adalah
kondisi kurangnya pasokan darah atau suplai oksigen ke otot
jantung akibat penyempitan dan penyumbatan yang terjadi pada pembuluh arteri
jantung. Kondisi tersebut menyebabkan dada menjadi nyeri.
• Aritmia
Selain angina, ada juga aritmia. Aritmia adalah gangguan yang mengakibatkan irama
jantung tidak teratur. Jantung tidak berdetak secara normal, melainkan menjadi
berdetak lebih cepat atau berdetak lebih lambat.
• Cardiomyopathy
Penyakit selanjutnya disebut dengan cardiomyopathy. Otot jantung pada kondisi
cardiomiopathy mengalami kelainan baik secara struktur maupun secara fungsi
yang mengakibatkan otot jantung melemah. Otot jantung yang lemah akan berakibat
pada berkurangnya kemampuan jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh.
• Penyakit Jantung Koroner (PJK)
Selain ketiga penyakit yang sudah disebutkan di atas, ada satu penyakit lagi yang
sepertinya sudah cukup familiar di kalangan masyarakat. Penyakit tersebut
namanya Penyakit Jantung Koroner (PJK). PJK terjadi karena pasokan darah yang
mengandung banyak oksigen tidak berhasil mencapai otot jantung karena ada plak
pada arteri koroner.

Penyakit dan Kelainan pada Darah


• Anemia
Ada beberapa penyakit dan kelainan yang terjadi pada darah. Penyakit yang pertama
pasti sudah cukup familiar dan sudah sering kamu dengar, nih.
Namanya anemia. Anemia merupakan penyakit yang terjadi akibat kekurangan
hemoglobin di dalam darah. Kurangnya hemoglobin dapat terjadi karena penderita
anemia juga menderita kekurangan eritrosit dan kekurangan volume darah itu sendiri.
Penyakit ini disebabkan oleh kekurangan ion K, zat besi, dan kekurangan vitamin
B12.
• Leukimia
Leukimia juga dikenal dengan sebutan kanker darah. Penyakit ini disebabkan
oleh kelebihan produksi sel darah putih yang jumlahnya abnormal. Sel darah putih
tersebut akan memakan eritrosit dan menyebabkan menurunnya jumlah eritrosit.
• Hipertensi
Nah, selain kedua penyakit di atas, ada juga penyakit yang
namanya hipertensi. Hipertensi ini disebut juga dengan penyakit tekanan darah tinggi.
Seseorang disebut menderita hipertensi jika tekanan sistol dan diastolnya lebih dari
140/90 mmHg. Jika terlalu tinggi, dapat menyebabkan pembuluh darah pecah.
• Hipotensi
Ada lagi nggak ya penyakit yang menyerang darah? Masih ada lagi, nih! Kalau
sebelumnya kamu sudah mengenal tentang hipertensi, sekarang ada yang
namanya tekanan darah rendah atau hipotensi. Hipotensi adalah kondisi ketika tekanan
darahmu kurang dari 90/60 mmHg.
• Hemofilia
Masih ada lagi nih, tau penyakit hemofilia, nggak? Hemofilia adalah kelainan pada
darah yang disebabkan karena faktor genetika. Hemofilia menyebabkan darah sulit
membeku. Wah, jadi kalau luka darahnya mengucur terus, ya? Yap, kurang lebih
begitu, ya.
• Thalassemia
Penyakit terakhir yang menyerang darah adalah Thalassemia. Penyakit ini disebabkan
oleh kelainan pada hemoglobin, sehingga menyebabkan bentuk sel darah merah tidak
berbentuk cakram bikonkaf seperti sel darah merah normal, akibatnya kemampuan sel
darah merah mengangkut oksigen akan berkurang. Selanjutnya, kamu akan belajar
mengenai penyakit dan kelainan yang terjadi pada pembuluh darah.

Penyakit dan Kelainan pada Pembuluh Darah

• Varises
Pertama, yaitu penyakit varises. Varises merupakan pembesaran pembuluh darah
vena yang biasanya menyerang bagian kaki. Varises ini terjadi karena penumpukan
darah pada pembuluh darah di kaki.
• Trombus
Trombus adalah gumpalan bekuan darah yang kemudian menyumbat pembuluh
darah di tempat terjadinya kerusakan. Trombus bisa terjadi karena adanya disfungsi
endothel.
• Embolus
Selain trombus, ada juga yang namanya embolus. Embolus merupakan gumpalan
bekuan darah yang bergerak di sistem sirkulasi dan kemudian terjebak di
dalam pembuluh darah kecil. Pembuluh darah ini bisa kehilangan elastisitasnya karena
ada sumbatan. Nah, sumbatan tersebut juga bisa menyebabkan 2 penyakit lainnya,
yaitu ateroskleros dan ateriosklerosis. Ateroskleros adalah penyumbatan yang
disebabkan oleh lemak, sedangkan Ateriosklerosis merupakan penyumbatan oleh zat
kapur.

14. Menentukan fungsi dari organ pencernaan


Secara umum, proses pencernaan terdiri atas 2 jenis, yaitu proses pencernaan mekanis dan kimiawi.

• Proses Pencernaan Mekanik


Proses pencernaan mekanik merupakan proses pencernaan makanan yang dilakukan dengan
gerakan-gerakan seperti mengunyah, menelan, memompa, menghancurkan, dan meremas
makanan. Pencernaan mekanik bertujuan untuk mengubah ukuran makanan menjadi lebih kecil.
• Proses Pencernaan Kimiawi
Proses pencernaan kimiawi adalah proses pencernaan makanan yang melibatkan enzim.
Pencernaan kimiawi ini bertujuan buat mengubah partikel makanan yang kecil-kecil jadi bentuk
yang siap diserap sama tubuh.

Organ-Organ Pencernaan

Sistem pencernaan manusia dimulai dari mulut dan berakhir di anus. Berikut adalah ilustrasi sistem
pencernaan di dalam tubuh manusia:

Mulut

Mulut berfungsi sebagai tempat masuknya makanan dan


dimulainya proses pencernaan. Ini karena di dalam mulut,
terjadi pencernaan secara mekanik oleh gigi dan kimiawi
oleh enzim amilase.

Gigi akan menghancurkan makanan menjadi ukuran yang


lebih kecil, sehingga memudahkan enzim amilase bekerja.
Enzim amilase lalu akan menguraikan kandungan pati atau
amilum dalam makanan, menjadi gula sederhana yang
dapat diserap tubuh. Nah, enzim amilase diproduksi oleh
kelenjar ludah ya. Selain itu, di mulut ada juga lidah, yang
akan mengaduk makanan sehingga bisa bercampur dengan
enzim amilase.
Faring dan Esofagus

Tenggorokan (faring) merupakan saluran pencernaan yang menghubungkan


rongga mulut ke kerongkongan (esofagus). Makanan yang ditelan dari mulut
masuk melalui Faring dan diteruskan ke kerongkongan. Pada dinding
kerongkongan terjadi gerakan peristaltik, yaitu gerakan meremas-remas
yang mendorong makanan menuju lambung.

Lambung

Di lambung terjadi pencernaan kimiawi, dimana makanan


dicerna oleh enzim dalam getah lambung yang dihasilkan oleh
sel kelenjar dinding lambung. Getah lambung terdiri dari:

• Pepsin: enzim yang fungsinya memecah protein menjadi


pepton
• Asam Klorida (HCl): asam yang berfungsi untuk
membunuh kuman dan bakteri pada makananan dan
mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin.

Fungsi lambung untuk:

• Mencerna protein
• Menyimpan makanan (selama 2-5 jam)
• Mematikan mikroorgansime berbahaya yang ada di lambung karena ada asam lambung
• Setelah melalui pencernaan di lambung, makanan akan perlahan-perlahan didorong masuk ke
usus halus.

Pankreas, Hati dan Empedu

Hati adalah organ pelengkap dalam sistem pencernaan karena


akan membentuk cairan empedu yang diperlukan dalam proses
pencernaan lemak. Empedu tersebut lalu akan ditampung di
kantung empedu, sebelum digunakan di usus halus.

Jadi, kantung empedu fungsinya menyalurkan empedu ke usus


halus ya. Kalau hati yang akan menghasilkan empedu.

Nah, kalau pankreas berfungsi untuk memproduksi enzim


pencernaan untuk mencerna karbohidrat, protein dan lemak di
usus halus. Selain itu, pankreas juga akan menghasilkan senyawa
bikarbonat, yang akan menetralkan makanan dari lambung yang sifatnya asam, sehingga tidak melukai
dinding usus halus.

Usus Halus

Usus halus merupakan organ pencernaan yang terletak di


antara lambung dan usus besar. Bentuknya berupa saluran
dengan panjang sekitar 670 cm sampai 760 cm. Nah, usus
halus bisa dibedakan lagi menjadi 3 bagian, yaitu duodenum,
jejunum, dan ileum.

Duodenum (usus dua belas jari) berfungsi sebagai tempat


pencernaan makanan secara kimiawi. Caranya, makanan
dari lambung yang masuk ke duodenum akan dinetralkan
dulu oleh senyawa bikarbonat dari pankreas. Lalu, lanjut
dicerna menggunakan enzim amilase, lipase, dan tripsin
dari pankreas, serta enzim maltase yang dihasilkan usus
halus itu sendiri.

Amilase akan memecah amilum jadi maltosa. Maltosanya lalu lanjut dipecah jadi glukosa oleh enzim
maltase. Kalau lipase memecah lemak jadi asam lemak dan gliserol. Ini dilakukan dengan bantuan
empedu ya, yang akan mengemulsikan lemak sehingga enzim lipase bisa bekerja. Sementara itu, tripsin
akan memecah pepton jadi asam amino.

Nah, glukosa, asam lemak, gliserol, dan asam amino tadi merupakan bentuk zat gizi sederhana yang siap
diserap tubuh. Penyerapannya terjadi di bagian usus halus berikutnya yaitu jejunum dan ileum. Berarti
jejunum (usus kosong) dan ileum (usus penyerapan) sama-sama berfungsi sebagai tempat penyerapan
sari makanan atau zat gizi sederhana. Makanya, strukturnya dipenuhi vili atau jonjot usus yang berfungsi
memperluas area penyerapan sari makanan.

Usus Besar

Usus besar adalah organ pencernaan yang terhubung dengan


usus halus. Sisa makanan yang tidak bisa dicerna dan diserap
tubuh lalu akan diteruskan ke usus besar. Ini karena usus besar
berfungsi untuk membusukkan sisa makanan tadi membentuk
feses, dengan dibantu oleh bakteri Escherichia coli. Di usus besar
terdapat beberapa bagian, yaitu:

• kolon sebagai tempat pemadatan feses atau penyerapan


kembali air dari zat sisa makanan
• rektum sebagai tempat menyimpan feses sementara waktu.
• Umbai cacing, yaitu bagian yang berbentuk memanjang seperti
cacing. Bagian ini bisa membengkak jika ada sisa makanan yang
tersumbat di dalamnya, lalu menimbulkan penyakit usus buntu.
Anus

Berfungsi sebagai tempat pembuangan zat sisa makanan atau feses.

Gangguan Sistem Pencernaan

Gangguan ini bisa disebabkan oleh berbagai hal seperti bakteri pada makanan, stress, atau infeksi.
Seperti:

• Sariawan : disebabkan oleh luka tergigit, kekurangan vitamin C, dll.


• Konstipasi (sembelit) : kesukaran dalam proses defekasi (buang air Abesar)
• Diare : feses yang sangat cair akibat peristaltik terlalu cepat
• Apendisitis : radang usus buntu
• Peritonitis : infeksi pada rongga perut
• Sirosis hati : radang pada hati

15. mekanisme kerja sistem respirasi

16. proses dan hasil dari mekanisme pembentukan urin berdasarkan bagian yang ditunjuk pada
gambar
Ginjal memiliki struktur organ yang memiliki fungsi ialah sebagai proses pembentukan urine melalui tiga
tahapan yaitu :

• Proses filtrasi= penyaringan


• Reabsorbsi =penyerapan kembali zat-zat yang masih dibutuhkan
• Sekresi = pengeluaran zat sisa metabolisme.
Selanjutnya dari sekresi yaitu pengeluaran urine dari kandung kemih. Proses pengeluaran urine tersebut
dimulai dari ginjal setelah itu dialirkan ke ureter sampai berkumpul pada kandung kemih. Pada saat penuh
dikandung kemih maka akan merangsang syaraf –syaraf timbul keinginan untuk berkemih.
Bagian bagian yang perlu diketahui dalam organ ginjal hubungannya dengan proses pembentukan urin
ialah :

• Arteri afferent ialah sebagai input masuknya darah dari vena porta
• Glomerulus ialah sebagai alat filtrasi
• Capsula bowman merupakan suatu tempat penghantar proses filtrasi ke duktus
• Arteri efferent merupakan kembalinya darah dari ginjal ke vena porta, duktus proksimal, loop of
henle terdapat descenden (kebawah)
• Scenden (keatas), tubulus distal merupakan tempat penyerapan kembali zat zat, setelah itu
collecting duktus, ureter, kandung kemih dan uretra.
Proses Pembentukan Urine
1. Filtrasi
Filtrasi atau penyaringan adalah tahap
pertamaa dalam proses pembentukan urine.
Dimana, terdapat kapiler darah bergelung-
gelung di dalam kapsula bowman serta
menembus membran filtrasi yang terdiri dari
tiga lapisan, lapisan itu adalah

• sel endotelium glomelurus,


• membran basiler, dan
• epitel kapsula bowman.
Hasil dari penyaringan tersebut membentuk
urine primer yang di dalamnya itu
terkandung zat-zat glukosa, garam, serta asam amino yang masih bermanfaat bagi tubuh. Urine primer itu
sebenarnya masih serupa dengan darah namun tidak terkandung protein dan tidak terkandung elemen
seluler, seperti sel darah merah.
2. Reabsorpsi
Tahap reabsorpsi adalah tahap terjadinya sebuah penyerapan kembali zat-zat yang masih dibutuhkan oleh
tubuh yang sebelumnya itu sudah difiltrasi. Pada Tahap ini terjadi di dalam tubulus kontortus proksimal
yang dilakukan oleh sel-sel epitelium. Hal tersebut memiliki fungsi untuk menyerap kembali zat-zat di
urine primer yang masih berguna atau bermanfaat bagi tubuh. Diantaranya, seperti

• asam amino,
• glukosa,
• ion-ion Na+,
• Ca,
• K+,
• 2+,
• Cl-,
• HCO3-, dan
• HbO42-.
Pada tahap reabsorpsi tersebut akan terjadi sebuah penyerapan air dengan melalui proses osmosis di
tubulus serta lengkung henle. Bagi zat yang masih berguna itu akan masuk ke dalam pembuluh darah
yang mengelilingi tubulus.
Proses rebsorpsi tersebut menghasilkan urine sekunder dengan kadar urea yang lebih tinggi dibandingkan
urine primer. Setelah itu urine sekunder ini akan masuk ke dalam lengkung henle setelah itu terjadi
osmosis air di lengkung henle desenden sehingga akan menjadikan urine tersebut berubah menjadi pekat
disebabkan karena volume urin sekunder berkurang.
3. Augmentasi atau Sekresi
Sampailah pada tahap augmentasi yakni tahap dimana pengumpulan zat-zat yang tidak diperlukan oleh
tubuh itu ke dalam tubulus kontortus distal. Zat sisa dalam tubuh itu seperti H+, K+, NH3, serta kreatinin
akan dikeluarkan oleh darah kemudian menghasilkan urine yang sedikit mengandung air. Setelah itu urine
menuju tubulus kolektivus untuk dibawah dibawa menuju pelvis selanjutnya menuju kandung kemih
dengan melalui ureter.
Ekskresi
Ekskresi adalah bentuk pengeluaran urin dalam tubuh yang melibatkan ureter, kandung kemih, dan uretra.
Proses tersebut merupakan proses pengeluaran urin yang menstimulus nerves sekitar kandung kemih
sebagai ialah penanda keinginan untuk miksi atau juga berkemih. Urin yang dikeluarkan tersebut
memiliki kandungan zat zat toksik bagi tubuh ialah seperti kreatinin, ureum, asam urat, dan hasil
metabolisme lainnya termasuk sisa obat – obatan yang dikonsumsi. Tingginya sebuah kadar kreatinin
serta juga ureum dalam tubuh itu menyatakan buruknya kondisi ginjal. Kadar kreatini tersebut juga
digunakan ialah sebagai patokan fungsi ginjal dari hasil pemeriksaan laboratorium.
17. menyimpulkan jenis gangguan penglihatan berdasarkan gambar
1. Rabun Dekat (Hipermetropi)

Rabun dekat atau Hipermetropi disebabkan karena lensa mata yang terlalu
pipih, jadi mata tidak dapat melihat benda dari jarak dekat dengan jelas.
Penglihatan orang yang mengalami rabun dekat bisa diperbaiki dengan
menggunakan kacamata berlensa cembung atau (+).

2. Rabun Jauh (Miopi)

Kebalikan dengan rabun dekat, rabun jauh atau miopi adalah keadaan di
mana mata tidak dapat melihat benda dari jarak jauh dengan jelas.
Penyebabnya adalah kelainan pada lensa mata dimana bayangan benda
terbentuk di depan retina. Penglihatan orang yang menderita rabun
jauh dapat dibantu dengan menggunakan kacamata berlensa
cekung atau (-).

Rabun jauh dapat terjadi karena beberapa hal, salah satunya karena
keturunan dari orang tua. Jadi, kamu yang menderita rabun jauh bisa jadi
karena orang tua kamu menderita rabun jauh juga Squad. Selain itu, bisa
juga karena beberapa kebiasaan buruk yang dilakukan sehari-hari
misalnya: nonton TV atau baca buku dari jarak terlalu dekat (jarak
normal 30 cm), dan baca buku di tempat yang kurang pencahayaan.

3. Buta Warna

Buta warna bukan bentuk kebutaan yang tidak bisa melihat apapun Squad, tetapi buta warna adalah
suatu kelainan pada mata. Penyebabnya adalah ketidakmampuan sel-sel kerucut mata menangkap
suatu spektrum warna sehingga mata sulit untuk membedakan warna tertentu .

Ternyata buta warna banyak penyebabnya Squad. Di antaranya adalah keturunan orangtua,
bertambahnya usia, terkena paparan sinar UV yang berlebihan, atau karena kecelakaan yang
menyebabkan pembengkakan di pusat pemrosesan visual otak.

4. Rabun Jauh-Dekat/ Rabun Tua (Presbiopi)

Rabun tua atau presbiopi biasa dialami oleh orangtua. Pada presbiopi, gangguan pada lensa mata terjadi
karena faktor “U” alias usia. Akibatnya, penderita tidak mampu melihat benda dengan jelas dari jarak
jauh maupun dekat. Penderita presbiopi bisa dibantu dengan kacamata berlensa rangkap. Jadi,
kacamatanya ada lensa cembung dan lensa cekungnya Squad.
5. Astigmatisma (Silinder)

Astigmatisma atau mata silinder adalah


kondisi penglihatan mata menjadi kabur.
Astigmatisma terjadi karena ada penyimpangan
dalam pembentukan bayangan pada lensa.
Penglihatan penderita astigmatisma dapat ditolong
dengan kacamata berlensa silinder.

18. nama dan fungsi organel yang ditunjuk dengan sel tumbuhan/hewan

Retikulum endoplasma
Retikulum endoplasma (RE) tersusun dari selapis membran yang
berlekuk-lekuk dan posisinya di dekat atau menempel dengan inti sel.
Ada dua jenis retikulum endoplasma, yaitu RE kasar dan RE halus.
Bedanya apa? Pertama, dari permukaannya. Permukaan RE kasar
ditempeli ribosom. Jadi kalo dilihat, banyak bintik-bintik di
permukaannya. Kalau RE halus, permukaannya lebih halus soalnya nggak
ditempeli oleh ribosom.
Perbedaan kedua, yaitu fungsinya. RE kasar kan ditempeli ribosom, maka
fungsinya berkaitan untuk sintesis protein. Sedangkan RE halus berfungsi
untuk sintesis lemak, metabolisme karbohidrat, dan detoksifikasi racun.
Ribosom
Kalo kamu lihat di suatu sel ada butiran kecil dan padat yang menempel di RE
kasar dan menyebar di sitoplasma, nah itu namanya ribosom. Ribosom itu
butiran nukleoprotein yang ukurannya hanya 15-20 nm, paling kecil dari
organel lainnya. Ada dua komponen utama ribosom, yaitu subunit besar dan
subunit kecil. Saat melakukan kerjanya, kedua subunit ini bergabung dan
membentuk struktur yang mirip dengan burger. Ditengah-tengah tumpukan
kedua subunit yang mirip burger itu, ada mRNA. Fungsi mRNA itu sebagai
cetakan resep untuk bikin protein tertentu. Makanya, peran utama ribosom
adalah sebagai tempat berlangsungnya sintesis protein.

Badan Golgi atau Diktiosom


Sebutan untuk badan golgi bermacam-macam ya. Bisa aparatus golgi
atau khusus untuk tumbuhan disebutnya diktiosom. Letak badan golgi
biasanya ada di pinggir sel deket membran sel. Kalau di sel hewan,
badan golgi bisa membentuk lisosom. Makanya, di sekitar badan golgi
sel hewan juga bisa ditemukan di lisosom. Badan golgi ini paling
gampang dikenali loh! Bentuknya kayak kantung (lumen) atau cakram
pipih yang disebut sisterna. Kantung badan golgi ini bisa lepas dan
nantinya akan membentuk kantung-kantung kecil yang disebut
vesikel. Vesikel ini ada dua macam, yaitu vesikel transfer (untuk
mentransfer protein dari badan golgi ke lisosom) dan vesikel sekretoris
(untuk melepaskan protein atau molekul lain).
Fungsi badan golgi ini bisa dianalogikan kayak kantor pos ya. Kenapa?
Karena dia bakal memodifikasi, mengemas, dan menyortir molekul
yang ada di dalam sel. Setelah itu, akan ditransportasikan di dalam sel
maupun dikeluarkan ke luar sel. Nah, molekul yang bakal
ditransportasikan badan golgi itu, terbungkus di dalam vesikula.
Oke, ada satu poin lagi nih yang harus kamu tau! Pada sel tumbuhan, badan golginya punya fungsi
tambahan yaitu memproduksi selulosa yang menyusun dinding sel.
Mitokondria
Kamu tau nggak sih, mitokondria itu asalnya dari bahasa Yunani loh!
Mitokondria terdiri dari 2 kata, yaitu mitos yang artinya benang
dan chondros yang artinya butir. Jadi, kalo dilihat dari
mikroskop bentuknya seperti benang. Tapi, kalo diperbesar, bentuk aslinya
itu seperti butiran elips. Panjangnya sekitar 2 mikrometer dengan diameter
hanya 0,5 mikrometer.
Mitokondria punya dua lapis membran yang terdiri dari membran dalam dan
membran luar. Di membran dalam ada krista dan matriks. Krista itu lipatan-
lipatan ke arah dalam yang membuat permukaan membran dalam lebih luas.
Sedangkan matriks berisi cairan yang mengandung DNA. Nah, kalo
membran luar mitokondria sendiri banyak mengandung protein dan lipid.
Fungsi mitokondria itu penting banget untuk sel karena sebagai tempat respirasi seluler, menghasilkan
energi/ATP, dan molekul pembawa energi siap pakai. Kamu juga harus tau nih kalo matriks mitokondria
itu punya DNA dan ribosomnya sendiri. Jadi dia mandiri dalam produksi enzim untuk respirasi seluler,
Nah, kalo kamu lihat dari struktur sel secara umum, mitokondria rata-rata menyebar di
sitoplasma. Mitokondria banyak juga loh ditemukan di sel-sel yang butuh banyak ATP buat bekerja,
contohnya sel otot.
Badan Mikro
Badan mikro bentuknya bulat, memiliki membran, dan berisi kristal
protein. Badan mikro ini letaknya tersebar di sitoplasma. Ada dua macam
badan mikro, yaitu peroksisom dan glioksisom. Peroksisom ada di sel
tumbuhan dan hewan. Fungsinya menetralkan racun dan menghasilkan
enzim katalase. Fyi, enzim katalase itu bakal menguraikan hidrogen
peroksida (H2O2) yang bersifat racun menjadi air (H2O) dan oksigen (O2)
yang sifatnya netral. Sementara itu, glioksisom hanya ada di sel tumbuhan
dan fungsinya itu untuk metabolisme lemak. Jadi, nanti dari lemak akan
diubah menjadi karbohidrat.

Lisosom
Lisosom cuma punya selapis membran aja. Di bagian membran lisosom,
ada jalur keluar masuknya protein (protein transport). Nah, di bagian
dalamnya, ada lapisan fosfolipid atau lipid bilayer. Lisosom berfungsi
untuk pencernaan intrasel karena mengandung enzim hidrolitik. Nah,
enzim hidrolitik ini akan menghancurkan zat asing yang masuk ke sel.
Oh iya, lisosom ini cuma ada di sel hewan. Kenapa? Alasannya karena
kalau di sel tumbuhan, fungsi lisosom bisa digantikan sama vakuola.
Vakuola sel tumbuhan juga mengandung enzim hidrolitik, mirip kayak
lisosom.

Sentrosom
Sama kayak lisosom, sentrosom juga cuma ada di sel hewan
ya! Sentrosom ini organel yang di dalamnya ada dua sentriol dan
berperan penting untuk pembelahan sel. Tepatnya, sentrosom yang bakal
mengatur benang-benang spindel yang dihasilkan sentriol selama
pembelahan sel. Jadi, kromosomnya bisa menempel di benang spindel
dan terbagi rata ke dua sel anakan.
Plastida
Kalo lisosom dan sentriol cuma ada di sel hewan, nah
kebalikannya nih, plastida hanya ada di sel tumbuhan.
Kenapa? Karena plastida berfungsi membantu proses
fotosintesis dan menghasilkan pigmen warna pada
tumbuhan. Sedangkan, kalo hewan kan nggak butuh itu
semua. Hehehe...
Plastida terbagi menjadi bermacam-macam jenis, loh! Ada
kloroplas, kromoplas, leukoplas, dan masih banyak
lagi. Kloroplas merupakan plastida yang mengandung
klorofil dan karotenoid. Fungsinya untuk membantu
fotosintesis dengan cara memanfaatkan energi sinar
matahari untuk membuat makanan.
Kalo kromoplas merupakan plastida yang mengandung
pigmen, kayak pigmen warna merah, jingga, maupun
kuning. Fungsinya untuk memberi warna pada bunga. Nah, leukoplas merupakan plastida yang nggak
berwarna. Fungsinya untuk menyimpan cadangan makanan.
Vakuola
Kita sampai di organel yang terakhir nih. Yup, namanya
vakuola! Vakuola itu dibungkus sama tonoplas. Tonoplas ini
merupakan lapisan terluar atau membran luarnya vakuola. Nah,
vakuola juga lebih sering ditemukan di sel tumbuhan, sedangkan di
sel hewan jarang banget. Kalaupun ada, biasanya ukurannya kecil
banget.

Vakuola di sel tumbuhan berisi getah yang mengandung makanan


dan juga zat buangan lain. Makanya, fungsi vakuola di sel
tumbuhan adalah sebagai tempat menyimpan cadangan makanan,
menampung proses pencernaan, dan mengatur konsentrasi air.
Selain itu, ada juga nih vakuola yang fungsinya unik. Namanya vakuola kontraktil. Biasanya ditemukan
di protozoa. Vakuola ini bisa mengembang dan mengempis. Fungsinya untuk mengatur tekanan osmotik
atau konsentrasi air dan tempat pengeluaran cairan tubuh.
19. fungsi bagian kromosom
Bagian-bagian kromosom adalah sebagai berikut:

• Sentromer, bagian kromosom yang menyempit dan berwarna terang.


• Kinetokor merupakan tonjolan dekat sentromer yang berfungsi untuk melekat pada benang
spindel.
• Lengan kromosom merupakan badan yang terbagi oleh sentromer. Lengan kromosom tersusun
atas selaput, matriks dan kromonemata.
• Kromatid merupakan hasil duplikasi dari kromosom.
• Kromonemata pita berbentuk spiral dalam kromosom.
• Kromomer merupakan bahan protein yang mengendap di dalam kromonemata.
• Sentromer merupakan kromonemata yan g berbentuk lurus.
• Lekukan kedua pangkal dari kromonemata. Fungsi lekukan kedua adalah tempat terbentuknya
nukleolus
• Telomer merupakan bagian dari ujung kromosom yang menghalangi bersambungnya kromosom
yang satu dengan kromosom lain
• Satelit merupakan tambahan pada ujung kromosom.
• Berdasarkan letak sentromernya, kromosom terbagi menjadi berikut :
• Metasentrik, sentromer terletak di bagian median, membagi kromosom menjadi 2 lengan yang
sama panjang.
• Submetasentrik, sentromer terletak pada submedian, membagi kromosom menjadi 2 lengan yang
tidak sama panjang.
• Akrosentrik, sentromer terletak pada subterminal, satu lengan sangat pendek lengan lainnya lebih
panjang
• Telosentris, sentrometer terletak diujung kromosom yang memiliki satu lengan lurus berbentuk
batang.

20. menentukan prinsip kerjanya bioteknologi konvensioanal/modern


1. Bioteknologi Konvensional
Bioteknologi konvensional menggunakan prinsip atau cara tradisional dalam menghasilkan produk.
Misalnya, pembuatan tape dengan menaburkan ragi ke permukaan singkong dan mendiamkannya selama
3 hari. Proses ini memerlukan bantuan mikroorganisme berupa jamur Saccharomyces cerevisiae,
jamur Aspergillus sp dan bakteri Acetobacter aceti. Hasilnya, mikroorganisme tadi mengubah rasa
singkong menjadi manis dan mengeluarkan aroma yang khas.
2. Bioteknologi Modern
Bioteknologi modern menggunakan teknologi reproduksi atau rekayasa genetika serta alat-alat yang
canggih dalam menghasilkan produk di bidang pangan, kesehatan, bahkan pertanian. Di dalam rekayasa
genetika terdapat rekombinasi DNA, yaitu proses penyatuan molekul DNA dari 2 spesies yang berbeda
yang dilakukan di luar sel hidup. Hal ini bertujuan untuk menghasilkan spesies baru yang lebih unggul.
Contoh produk bioteknologi modern antara lain: jagung BT, tomat Flavr Savr, vaksin, hormon insulin,
hingga bayi tabung.
Penerapan Bioteknologi di Berbagai Bidang

• Pangan
Pembuatan makanan bergizi, penyedap rasa, dan bernilai jual tinggi. Contohnya: keju, yoghurt,
cuka, kecap, oncom, mentega, nata de coco, roti, dan MSG.
• Kedokteran & Farmasi
Pembuatan hormon insulin, vaksin, antibiotik, vitamin B2, vitamin B12, antibodi monoklonal,
terapi gen, transplantasi stem cell pasien leukimia, dan teknologi IVF (bayi tabung).
• Lingkungan
Memanfaatkan mikroorganisme ataupun tumbuhan dalam pengolahan limbah sehingga
konsentrasinya berada di bawah ambang batas maksimum yang ditetapkan. Proses ini disebut
dengan bioremediasi.
• Pertambangan
Mengekstraksi logam dari bijihnya dengan bantuan bakteri Thiobaccilus Ferrooxxidans. Proses
ini disebut sebagai biohidrometalurgi.
• Pertanian
Menghasilkan bibit unggul, tahan hama, serta meningkatkan produksi tanaman dalam waktu
singkat di lahan terbatas. Contoh: jagung BT, tomat Flavr Savr, Golden Rice, kentang Russet
Burbank.
• Peternakan
Meningkatkan produktivitas dan kualitas hewan ternak, membantu melestarikan spesies yang
hampir punah, serta menjaga kesehatan hewan dari serangan penyakit.
• Bioenergi Terbarukan
Memanfaatkan kotoran hewan, sisa tumbuhan, serta limbah menjadi bahan bakar alternatif,
seperti: biogas, biodiesel, dan etanol.
21. mengurutkan fase pembelahan mitosis
Mitosis adalah peristiwa pembelahan sel yang menghasilkan dua sel anak dengan jumlah kromosom yang
sama seperti sel induknya. Pembelahan mitosis hanya terjadi pada sel eukariotik, sedangkan sel
prokariotik tidak dapat melakukannya. Karena sel prokariotik tidak memiliki nukleus (inti sel), membran
inti sel, dan mitokondria, sedangkan mitosis memerlukan organel-organel tersebut.
Proses pembelahan mitosis terjadi di semua sel-sel tubuh (somatis), kecuali sel-sel kelamin (gamet). Pada
tumbuhan, pembelahan mitosis terjadi di jaringan meristem, seperti ujung akar dan ujung tunas batang.
Pembelahan mitosis berfungsi untuk pertumbuhan sel tubuh, mengganti sel-sel tubuh yang rusak
(regenerasi), dan mempertahankan jumlah kromosom.
Interfase
Pada interfase, terjadi proses persiapan dan
penimbunan energi oleh sel untuk melakukan
pembelahan. Kamu tahu nggak nih, proses ini
memerlukan waktu yang sangat lama dibanding fase
lainnya, loh. Selama interfase, inti sel (nukleus) dan
anak inti sel (nukleolus) tampak terlihat jelas.
Namun, kromosom pada sel tidak terlihat karena masih
dalam bentuk kromatin, yaitu benang-benang halus
yang tersusun atas molekul DNA, RNA, dan protein.
Di bagian luar inti sel terdapat sentrosom, yaitu organel
sel yang berfungsi untuk mempertahankan jumlah kromosom antara sel induk dan sel anak agar tetap
sama selama pembelahan sel. Nah, kalau pada sel hewan, setiap sentrosom akan mengandung
sepasang sentriol yang berbentuk seperti badan silindris kecil.
Tahap interfase terbagi menjadi tiga, yaitu fase G1 (gap pertama), fase S (sintesis), dan fase G2 (gap
kedua).

• Fase G1 disebut juga dengan fase pertumbuhan dan perkembangan sel. Hal ini ditandai dengan
berkembangnya sitoplasma (cairan sel), organel sel, serta sintesis bahan-bahan yang akan
digunakan untuk fase berikutnya, yaitu fase S.
• Pada fase S, terjadi replikasi atau duplikasi DNA sebagai materi genetik yang akan diturunkan
kepada sel anak, sehingga nantinya akan dihasilkan dua salinan DNA.
• Fase terakhir, yaitu fase G2, replikasi DNA telah selesai. Terjadi peningkatan sintesis
protein sebagai tahap akhir persiapan sel untuk melakukan pembelahan.
Profase
Pada awal profase, sentrosom mengalami replikasi, sehingga
menghasilkan dua sentrosom. Kemudian, setiap sentrosom akan
bergerak ke kutub-kutub inti sel yang letaknya berlawanan.
Di saat yang bersamaan, mikrotubulus mulai terlihat di antara
dua sentrosom. Mikrotubulus ini merupakan serat protein
panjang yang memanjang dari sentriol ke segala arah. Lama-
kelamaan, mikrotubulus akan membentuk seperti gulungan
benang yang bisa kita sebut dengan benang-benang spindel.
Di tahap pembelahan sel ini juga, benang-benang kromatin mulai mengalami penebalan yang kemudian
membentuk kromosom. Nah, kromosom ini terdiri dari dua kromatid identik yang terikat pada sentromer
(kepala kromosom). Setiap sentromer memiliki dua kinetokor yang merupakan formasi protein dan
menjadi tempat melekatnya benang-benang spindel nantinya.
Di akhir tahap profase, nukleus dan membran inti sel mulai menghilang. Selain itu, sentrosom telah
sampai di kutubnya masing-masing. Benang-benang spindel pun akan membentang dari kutub satu ke
kutub yang lain. Benang spindel ini nantinya akan berperan untuk menarik kromosom ke bagian tengah
inti sel di tahap selanjutnya.
Metafase
Pada tahap ini, nukleus dan membran inti sel sudah tidak terlihat.
Masing-masing kinetokor pada sentromer dihubungkan ke satu
sentrosom oleh benang-benang spindel. Kemudian, pasangan
kromatid bergerak ke bagian tengah inti sel (bidang ekuator) dan
membentuk lempeng metafase.
Posisi kromosom yang terletak pada bagian tengah inti sel ini
membuat jumlah kromosom dapat dihitung dengan tepat dan
bentuk kromosom juga dapat diamati dengan jelas.
Anafase
Tahap anafase ditandai dengan pemisahan kromatid dari bagian
sentromer yang kemudian membentuk kromosom baru. Masing-
masing kromosom ditarik oleh benang-benang spindel menuju
kutub yang berlawanan. Jumlah kromosom yang menuju ke kutub
yang satu akan sama dengan jumlah kromosom yang menuju ke
kutub lainnya.
Nah, pada tahap akhir anafase, kromosom hampir sampai ke
kutubnya masing-masing. Selain itu, sitokinesis juga mulai terjadi.
Apa itu sitokinesis? Sitokinesis merupakan fase pembelahan atau
pemisahan sitoplasma, organel, dan membran selular. Pembelahan
ini dimulai dari pinggir sel (membran sel) menuju ke bagian tengah
sel, sehingga akan menghasilkan dua sel yang disebut sel anak.
Telofase
Selanjutnya, kita sudah masuk ke tahap akhir pembelahan sel
mitosis, nih, yaitu tahap telofase. Pada tahap ini, kromosom telah
sampai di kutubnya masing-masing. Benang-benang spindel
mulai menghilang dan membran inti sel juga mulai terbentuk di
antara dua kelompok kromosom yang terpisah. Kromosom
semakin lama akan menipis dan berubah menjadi benang-benang
kromatin kembali.
Kemudian, sitokinesis telah selesai. Sel telah membelah dan menghasilkan dua sel anak dengan
kromosom diploid (2n). Nah, kalau kita lihat proses pembelahan mitosis ini secara keseluruhan, maka
akan seperti ini, nih.

22. proses yang terjadi pada respirasi anaerob


Respirasi Anaerob
Respirasi anaerob adalah respirasi yang
tidak memerlukan oksigen pada
prosesnya. Tempat terjadinya respirasi
anaerob berada pada sitoplasma. Tujuan
dari respirasi anaerob adalah mengurai
senyawa organik. Pada prosesnya,
respirasi anaerob terdiri atas dua tahap
yaitu glikolisis dan fermentasi. Adanya
tahapan glikolisis, membuat kesamaan
antara respirasi anaerob dengan aerob,
yaitu sama – sama mengalami proses
glikolisis. Pada fermentasi, proses yang
terjadi adalah produksi energi dalam sel
dalam keadaan anaerobik (tidak ada
oksigen).
Respirasi anaerob dicontohkan melalui fermentasi alkohol dan fermentasi asam laktat.

• Fermentasi alkohol adalah proses biologi di mana gula seperti glukosa, fruktosa, dan sukrosa
diubah menjadi energi seluler yang menghasilkan etanol dan karbon dioksida sebagai produk
sampingan.
Tempat: sitoplasma sel tumbuhan dibantu dengan jamur Saccharomyces sp
Substrat: 1 molekul glukosa
Hasil: 2 molekul alkohol, 2 molekul ATP dan 2 molekul karbon dioksida
• Fermentasi asam laktat adalah respirasi yang terjadi pada sel hewan atau manusia, proses ini
terjadi ketika kebutuhan oksigen tidak tercukupi akibat bekerja terlalu berat.
Tempat: sitoplasma sel hewan dan manusia
Substrat: 1 molekul glukosa
Hasil: 2 molekul asam laktat dan 2 molekul ATP
23. proses yang terjadi sesuai gambar/skema proses anabolisme
Anabolisme merupakan reaksi proses penyusunan (sintesis) senyawa kompleks dari senyawa sederhana
yang berlangsung di dalam sel. Dalam proses penyusunan senyawa kimia tersebut diperlukan energi. Jika
energi berasal dari sinar matahari akan digunakan untuk proses fotosintesis adapun jika energi berasal dari
energi kimia digunakan untuk proses kemosintesis.
1. Fotosintesis
Ingatlah kembali fotosintesis! Persamaan reaksi fotosintesis dapat dituliskan kembali sebagai berikut:

Proses fotosintesis yang terjadi di dalam daun dapat menghasilkan senyawa karbohidrat (amilum) dengan
bantuan energi cahaya (foton). Sumber energi cahaya (foton) adalah matahari. Kloroplas terdapat di
dalam daging daun (mesofil) dan juga dapat ditemukan pada bagian-bagian lain seperti batang dan ranting
yang berwarna hijau. Di dalam kloroplas terdapat pigmen berwarna hijau yang disebut klorofil. Pigmen
inilah yang dapat menyerap energi spektrum cahaya matahari.
Susunan kloroplas terdiri atas membran ganda yang menyelubungi ruangan berisi cairan (stroma).
Membran tersebut membentuk suatu sistem disebut membram tilakoid dan bentuknya seperti suatu
bangunan kantung disebut kantung tilakoid. Kantung-kantung telakoid itu dapat berbentuk berlapis-lapis
disebut grana. Karena letak klorofil berada pada membran tilakoid, maka proses pengubahan energi
cahaya (foton) menjadi energi kimia berlangsung dalam tilakoid, sedangkan proses fotosintesis dengan
produk akhir glukosa dan senyawa lain berlangsung di dalam stroma.
Tahapan dalam proses fotosintesis merupakan rangkaian dari suatu proses penangkapan energi cahaya
(fotosistem), aliran elektron dan penggunaannya. Klorofil hanyalah sebagian dari perangkat fotosistem
untuk menangkap energi cahaya dalam proses fotosintesis.
a. Fotosistem
Fotosistem merupakan suatu unit yang terdiri atas klorofil a, kompleks antene dan akseptor elektron yang
mampu menangkap energi cahaya (foton) matahari. Jika klorofil hanya menyerap cahaya merah, ungu,
dan biru kemudian dipantulkan kembali maka terlihat warna hijau. Warna klorofil dapat berbeda-beda
tergantung dari jenis klorofil dan cahaya yang terserap kemudian dipantulkan. Ada dua macam klorofil,
yaitu sebagai berikut.
Klorofil a, yaitu klorofil yang memiliki pigmen warna hijau, pigmen merupakan senyawa kimia yang
dapat menyerap cahaya tampak.
Klorofil b, klorofil yang memiliki pigmen warna kuning sampai jingga disebut karoten memiliki struktur
mirip dengan klorofil a.
b. Aliran Elektron
Perjalanan yang ditempuh oleh elektron ada dua yaitu sebagai berikut.

• Aliran Elektron Fotosistem I Bersifat Siklus


Cahaya berenergi tinggi yang terserap klorofil a dapat menyebabkan elektron (e-) berasal dari
fotosistem I atau P700 terlempar keluar orbitnya. Pada saat perjalanan elektron (e-) berasal dari
P700 yang terlempar keluar orbit tersebut lalu ditangkap oleh akseptor penerima elektron seperti
plastokuinon atau sitokrom. Kemudian elektron itu pindah ke akseptor lain, lalu pindah kembali
ke klorofil P700 semula. Selama proses perpindahan dari akseptor satu ke akseptor lain terdapat
energi yang terlepas dari elektron, energi tersebut digunakan dalam fotofosforilasi siklik dengan
produk akhir berupa ATP, dan tidak dihasilkan NADPH serta O2.
ATP digunakan sebagai energi yang dapat dimanfaatkan dalam proses biologis sel-sel organisme,
seperti yang telah kita pelajari sebelumnya. Dalam hal ini ATP berguna dalam pembentukan
karbohidrat. Perlu Anda ketahui sintesis ATP dalam kloroplas disebut sebagai fotofosforilasi .
• Aliran Elektron Fotosistem II Bersifat Nonsiklus
Perjalanan aliran elektron fotosistem II, elektronnya (e-) juga berasal dari P700. Elektron (e-)
yang terlempar keluar orbit dan ditangkap oleh akseptor elektron yaitu NADPH2 kemudian
elektron (e-) bersamaan dengan 2H– berasal dari pecahan H2O mengikuti jalannya elektron siklik
pindah ke akseptor lain seperti plastosianin atau feredoksin.
Selanjutnya elektron itu pindah dan tidak kembali ke klorofil P700, tetapi mengalir melalui
membran tilakoid. Dengan pelepasan elektron tersebut, maka P700 menjadi molekul yang
teroksidasi sehingga menyedot elektron dari P680 berenergi tinggi yang berasal dari energi
cahaya (foton) matahari.
Molekul NADPH2 dan ATP yang berenergi tinggi digunakan untuk mengubah CO2 dan H2O
menjadi produk gula (seperti glukosa, maltosa, fruktosa dan amilum) dan O2. Proses
pembentukan gula (karbohidrat) dapat Anda lihat pada siklus Calvin.
c. Siklus Calvin
Siklus Calvin terdiri atas dua tahap reaksi, yaitu reaksi terang akan menghasilkan produk akhir berupa
ATP dan NADPH2 dan reaksi gelap akan menghasilkan gula (karbohidrat), kedua reaksi tersebut terjadi
dalam kloroplas yang terdapat di dalam daging daun (mesofil). Tahapan reaksi siklus Calvin adalah
karboksilasi, reduksi dan regenerasi sebagai berikut.
Siklus Calvin

1) Karboksilasi (Fiksasi) CO2


CO2 diikat (fiksasi) oleh senyawa rebulosa bifosfat (RuBP) yang memiliki atom C sebanyak 5 (C-5),
karena hanya mengikat satu atom C (C-1) maka terbentuk senyawa RuBP dengan atom C sebanyak 6 (C-
6) dalam keadaan yang tidak stabil dan pecah menjadi 2 senyawa gliseraldehid 3-fosfat (G3P).
2) Reduksi
Selanjutnya 2 senyawa gliseraldehid 3-fosfat (G3P) bereaksi dengan ATP, membentuk asam
fosfogliseraldehid yang masih berikatan dengan H2 berasal dari NADPH2 . Siklus reaksinya harus
berjalan 3 kali, baru terbentuk hasil akhir yaitu 6 senyawa gliseraldehid 3-fosfat (G3P).
3) Regenerasi
Regenerasi atau pembentukan kembali senyawa rebulosa bifosfat (RuBP) digunakan untuk mengikat
CO2 . Pembentukan kembali senyawa rebulosa bifosfat (RuBP) dan pecah menjadi 2 senyawa (G3P)
bereaksi dengan ATP membentuk asam fosfogliseraldehid dan NADPH2 . Siklus reaksinya berjalan 3
kali, dan kembali regenerasi lagi. Jadi untuk membentuk 1 molekul glukosa maka dibutuhkan sebanyak 6
kali siklus (siklus Calvin) dengan menangkap sebanyak 6 molekul 6CO2 , reaksinya sebagai berikut.

2. Kemosintesis
Sebagaimana telah Anda ketahui, bahwa sumber energi pada proses reaksi penyusunan (sintesis) molekul
gula (karbohidrat) dari molekul CO2 dan H2O yang berlangsung di dalam sel makhluk hidup, adalah
cahaya (foton) matahari, tetapi tidak semua makhluk hidup menggunakan cahaya sebagai sumber
energinya. Contohnya pada beberapa mikroorganisme seperti bakteri belerang, bakteri nitrit, bakteri
nitrat, dan bakteri besi memperoleh energi dengan cara mengoksidasi senyawa kimia. Jadi, jika pada
proses penyusunan bahan organik yang menggunakan sumber energi dengan cara pengoksidasian
(pemecahan) senyawa kimia disebut kemosintesis
24. mekanisme transport lewat membran
Transpor melalui membran dibedakan menjadi 2 , yaitu
1. Transpor pasif adalah transpor tanpa memerlukan energi
tranpor pasif ada beberapa cara , yaitu :
- transpor dengan cara difusi sederhana
- transpor dengan cara fasilitas
- transpor dengan cara atau lewat ion channel

2. Transpor aktif adalah transpor yang memerlukan energi


transpor aktif lawan atau kebalikan dari transpor pasif , transpor aktif ini membutuhkan bantuan dari
protein.
transpor aktif ada 2 macam , yaitu
1) transpor aktif primer merupakan transport aktif primer merupakan transpor yang memerlukan bantuan
ATP atau aliran elektron. Dengan adanya transport aktif primer dapat mengakibatkan adanya transport
aktif sekunder. Contoh transpor aktif primer adalah transportasi K+ dan Na+. Sel dalam menjaga
konsentrasi K+ di dalam sel lebih besar dari pada di luar sel, sedangkan Na+ konsentrasi di dalam sel
lebih kecil dari pada di luar sel. Pemeliharaan ion K+ dan Na+ maka harus dipompa untuk melawan
konsentrasi yang lebih tinggi dan diperlukan ATP.
2) transpor aktif sekunder ransport aktif sekunder disebabkan oleh adanya transport aktif primer, dimana
konsentrasi Na+ di luar sel lebih banyak dari pada di dalam sel. Protein pembawa akan mengikat Na+
dengan molekul lain seperti gula dan asam amino secara bersama-sama masuk ke dalam sel. Setelah di
dalam sel banyak ion Na+ maka transport aktif primer berlangsung.
25. proses metabolisme sebagai reaksi enzimatis dalam makhluk hidup
METABOLISME KARBOHIDRAT
Karbohidrat adalah suatu sumber energi bagi tubuh yang tersusun atas tiga unsur yaitu karbon dan
hidrogen serta oksigen. Karbohidrat juga merupakan suatu zat gizi yang sangat diperlukan oleh tubuh dan
terdapat di dalam berbagai bahan pangan. Karbohidrat akan ada dalam beras, gandum, jagung dan bahan
pangan lain yang sejenis.
Perlu diketahui pula fungsi dari karbohidrat ialah sebagai berikut:

• Sumber energi
• Pembentuk senyawa yang lain
• Penyusun gen
Proses metabolisme karbohidrat yaitu suatu proses kimiawi yang terjadi di dalam tubuh dengan maksud
untuk mengolah karbohidrat yang telah masuk. Pada karbohidrat, bentuk yang paling penting atau paling
utama yaitu glukosa, gula sederhana atau disebut monosakarida. Lalu untuk susunan gula yang tidak
sederhana atau disebut lebih kompleks disebut dengan polisakarida.
Zat ini lalu akan mengalami suatu proses hidrolisis saat terjadi proses mencerna atau proses pencernaan
makanan di dalam tubuh makhluk hidup. Hidrolisis yaitu suatu proses penguraian polisakarida menjadi
monosakarida dengan bantuan atau menggunakan molekul air atau H2O. Penguraian karbohidrat di mulut
akan dibantu juga oleh enzim ptialin yang menghidrolisis pati.
METABOLISME PROTEIN
Protein adalah protos yang berasal dari bahasa Yunani yang bila diartikan yaitu polimer atau senyawa
kompleks dari monomer asam amino. Metabolisme protein ialah suatu proses deskripsi dan fisik serta
proses kimia yang menyebabkan pembuatan sebuah sintesis pembentukan asam amino menjadi protein.
Asam amino yang menyusun protein mengandung unsur Nitrogen atau N.
Sintesis asam amino sangat diperlukan tubuh karena senyawa ini berperan sebagai pembentuk senyawa
penting yang lain seperti histamin. Tak hanya itu saja, senyawa penting lain yang dibentuk ialah
neurotranmitter dan nukleotida serta asam amino dapat berkonversi menjadi lemak. Lemak ini kemudian
akan dikonversi menjadi sumber energi yang diperlukan oleh tubuh.
Organ hati adalah pusat yang berguna untuk memecah protein dan mendistribusikan asam amino ke
seluruh tubuh saat metabolisme protein berlangsung. Tak hanya itu saja, organ hati juga bertugas sebagai
pembuang kotoran atau limbah dari sisa metabolisme yang terjadi. Perlu diketahui bahwa protein adalah
pembentuk struktur sel dan pengendali reaksi biokimia.
METABOLISME LEMAK
Lemak adalah suatu nutrien yang diperlukan tubuh dalam jumlah yang banyak, dengan kata lain disebut
dengan makronutrien. Lemak tersusun atas gliserol dan asam lemak, gliserol termasuk ke dalam jenis
hidroksil dengan molekul organik di dalamnya. Sedangkan asam lemak juga termasuk jenis hidroksil dan
ia memiliki rantai karbon yang menempel cukup panjang.
Lemak memiliki ciri yaitu tidak dapat larut dalam air, namun ia dapat larut jika pelarutnya ialah pelarut
organik seperti benzena. Lemak biasanya dipakai atau dimanfaatkan keberadaannya oleh organisme
seluler dan memiliki hubungan dengan asam lemak yang lain. Lemak merupakan salah satu sumber
energi yang lain selain karbohidrat dan sering disebut trigiserida.
Metabolisme lemak adalah suatu proses kimiawi yang di dalamnya terdapat proses katabolik dan proses
anabolik dengan hasil energi. Pada proses anabolik akan menghasilkan zat yaitu trigliserida, badan keton
dan hormon serta second messenger. Metabolisme lemak juga disebut dengan suatu proses yang
kompleks dan terjadi dengan berbagai reaksi serta jalur tersendiri.
26. menentukan reaksi katabolisme / anabolisme dengan tepat.
Contoh reaksi anabolisme:
a. Pembentukan lipid dari molekul sederhana gliserol dan asam lemak
b. Pembentukan disakarida dan air dari gula-gula sederhana
c. Pembentukan glukosa dari karbon dioksidaair, dan cahaya pada fotosintesis
d. Sintesis protein dari asam amino-asam amino dasarnya
e. Sintesis materi genetic dari basa-basa nukleotida, glua deoksiribosa, dan fosfat
f. Pembentukan tulang dan otot dari sel-sel osteoklas yang termineralisasi.
Contoh reaksi katabolisme:
a. Pemecahan glukosa dan oksigen menjadi karbon dioksida dan air pada respirasi sel
b. Penguraian hidroksida peroksida dalam sel menjadi air dan oksigen
c. Pemecahan lemak menjadi asam lemak
d. Pemecahan protein menjadi asam amino pembentuk dasarnya
27. tahapan selanjutnya dari proses bioteknologi modern tersebut dengan tepat.
Berbagai penerapan utama dalam bioteknologi modern meliputi:

• Profil DNA
• Kloning DNA
• Analisis genom
• Transgenesis
• Xenotransplantasi
• Sel punca dan rekayasa jaringan

Salah satu contoh bioteknologi modern ini adalah tumbuhan transgenik. Transgenik terdiri dari kata
transfer dan genik, mangkanya arti dari transgenik adalah memiliki materi genetik (DNA) dari organisme
lain. Jadi, tanaman transgenik dibuat dari hasil rekayasa genetika dengan menggabungkan gen tertentu
dengan DNA-nya. Hal ini dilakukan biasanya agar suatu tumbuhan pangan memiliki sifat daya tahan
yang tinggi terhadap hama dibandingkan tumbuhan yang tidak mendapatkan proses transgenik ini.
Untuk membuat tanaman transgenik ini ada beberapa tahapan, temen-temen. Pertama-tama, kita perlu
mencari gen pada makhluk hidup lain yang memiliki sifat yang kita inginkan, yaitu sifat daya tahan yang
bagus terhadap hama yang menyerang tanaman tertentu. Biasanya gen ini diambil dari makhluk hidup
lain, seperti tanaman lain, hewan, bakteri atau jamur. Nah, kalau gen yang diinginkan udah ditemukan,
baru deh gennya diekstrak alias diambil dari makhluk hidup tersebut. Hasil ekstrak gen ini kemudian
diperbanyak dengan istilah kloning gen. Pada tahapan kloning gen ini, DNA asing dimasukkan ke dalam
vektor kloning gen atau agen pembawa DNA. Kemudian vektor kloning ini dimasukkan ke dalam bakteri
supaya DNA dapat diperbanyak seiring dengan perkembangbiakan bakteri tadi. Bila gen yang diinginkan
sudah diperbanyak, maka akan gen asing tersebut akan ditransfer ke dalam sel tumbuhan. Bagian sel
tumbuhan yang digunakan ini biasanya adalah bagian daun.
Nah, hasil dari proses tersebut baru deh muncul varietas tumbuhan baru yang memiliki daya tahan yang
lebih kuat dibandingkan tanaman biasa atau alami yang ada di alam. Tanaman transgenik ini biasanya
lebih tahan serangan hama, tahan cuaca, memiliki kandungan nutrisi yang lebih tinggi, dan lain
sebagainya. Dengan diciptakannya tanaman transgenik ini, kita jadi bisa mengatasi peningkatan
kebutuhan pangan penduduk dunia yang semakin banyak serta dapat mengatasi masalah kekurangan gizi
yang terjadi di dunia
28. persilangan dengan dua sifat beda sampai diperoleh F2, peserta didik dapat menentukan rasio
fenotip hasil keturunan F2 dengan tepat.
29. menentukan jenis mutasi kromosom / gen dengan tepat pada kelainan/sindrom pada manusia
dibuku catetan les sama tugas drib u risma di gcr

30. pernyataan yang sesuai dengan teori evolusi menurut ahli tertentu dengan tepat.
1. Klasifikasi Makhluk Hidup Menurut Aristoteles
Aristoteles berpendapat bahwa organisme menempati posisi yang bertingkat atau memiliki hierarki, mulai
dari yang paling rendah dan sederhana, hingga yang paling tinggi dan kompleks. Selain itu, ia juga
berpendapat bahwa organisme itu tetap/kekal, dan tidak ada perubahan spesies.
Tapi sekarang, melalui metode ilmiah, kita mengetahui bahwa pandangan Aristoteles mengenai
organisme adalah hal yang sangat keliru. Ternyata berbagai spesies yang sangat beragam di bumi ini tidak
muncul dengan begitu saja, dan melalui proses perjalanan evolusi yang sangat panjang.
2. Klasifikasi Makhluk Hidup Menurut Carolus Linnaeus
Carolus Linnaeus disebut sebagai bapak klasifikasi karena telah menciptakan Systema
Natura dan Binomial Nomenclature yaitu tiap organisme dikategorikan ke dalam tingkatan khusus yang
disebut takson. Maksudnya gimana, tuh?
Jadi, klasifikasi makhluk hidup menurut Carolus Linnaeus ini dilihat dari kemiripan yang dimiliki
makhluk hidup, misalnya saat elo melihat kemiripan pada kucing dengan singa, ayam dengan bebek, atau
burung dara dengan burung merpati.
3. Adaptasi Menurut Lamarck
Menurut Lamarck jerapah dulunya berleher pendek tetapi karena ingin menggapai dedaunan yang ada di
pucuk pohon, lambat laun lehernya pun menjadi panjang. Nah, gagasan ini disebut sebagai use and
disuse yang berarti bagian tubuh yang sering digunakan akan berkembang sedangkan yang tidak
digunakan akan tereduksi.
Selain itu, gagasan yang kedua yaitu inheritance of acquired characteristic yang berarti modifikasi pada
suatu tubuh individu dapat diwariskan ke keturunannya.
4. Teori Evolusi Menurut Weismann
Sebelumnya kita sudah membahas teori evolusi menurut Lamarck tentang modifikasi pada suatu tubuh
individu dapat diwariskan ke keturunannya. Nah, sekarang kita akan ngomongin tentang eksperimen yang
membantah teori evolusi Lamarck.
Saat itu, Weismann ingin melakukan sebuah eksperimen terhadap 68 tikus. Tikus-tikus tersebut pun
dipotong ekornya dan dikawinkan satu sama lain. Alih-alih menjadi pendek, hasilnya ekor anak-anak
tikus tersebut masih panjang nih, guys!
Weismann pun melakukan eksperimen kedua terhadap tikus-tikus (generasi kedua) tersebut. Seperti
halnya tikus generasi pertama, tikus generasi kedua ini dipotong ekornya dan dikawinkan satu sama lain.
Namun, hasilnya tetap sama yakni semua tikus tersebut tetap memiliki ekor panjang. Weismann pun
mengulangi eksperimen tersebut hingga ke generasi kelima, namun hasilnya tetap sama. Padahal, teori
Lamarck mengatakan bahwa modifikasi suatu individu dapat diwariskan ke keturunannya.
Namun, dengan adanya hasil eksperimen Weismann ini berhasil membantah teori Lamarck. Dengan
demikian, Weismann menyimpulkan bahwa informasi hanya diwariskan melalui sel gamet
(sperma/ovum), bukan oleh sel somatik.
5. Teori Darwin Tentang Evolusi
Teori evolusi menurut Charles Darwin merupakan salah satu teori paling terkenal yaitu tentang seleksi
alam dan adaptasi. Selama lima tahun Charles Darwin melakukan ekspedisi dari Inggris hingga ke
Amerika Selatan. Di sepanjang perjalanannya, ia melakukan observasi terhadap distribusi organisme dan
beberapa kali menemukan spesies kutilang yang serupa tetapi tidak identik.
Misalnya saja spesies yang memakan biji besar cenderung memiliki paruh yang besar sedangkan spesies
pemakan serangga memiliki paruh yang tipis dan tajam.
Dengan demikian, Darwin pun menyampaikan gagasannya mengenai evolusi makhluk hidup yang terjadi
karena proses adaptasi terhadap lingkungannya atau melewati proses seleksi alam di mana individu yang
sesuai akan dapat bertahan sedangkan yang tidak kuat akan mati.
Banyak juga orang yang berasumsi bahwa Darwin berargumen kalau manusia berasal dari kera. Padahal,
itu sepenuhnya keliru, lho! Pasalnya, kera tidak bisa berevolusi karena yang berevolusi itu hanya spesies
sedangkan kera bukan nama spesies. Selain itu, yang sebenarnya dikemukakan oleh Darwin adalah
adanya kesamaan nenek moyang antara kera dan manusia. Jadi, nenek moyang kita bukan kera,
melainkan makhluk yang punya ciri-ciri menyerupai apes saja.
6. Teori Evolusi Menurut Wallace
Teori evolusi Wallace ini merupakan teori yang mengembangkan teori seleksi alam dari Charles Darwin.
Bermula dari perjalanan Wallace ke Malaysia hingga Indonesia. Ia mengunjungi banyak kepulauan di
Indonesia dan menemukan banyak keanekaragaman fauna. Misalnya saja perbedaan mamalia yang ada di
Indonesia Barat dengan Indonesia Timur.
Selain itu, ia juga menemukan perbedaan bentuk pada kelompok hewan yang sama di pulau berbeda.
Contohnya orang utan Sumatra dengan orang utan Kalimantan lalu badak Jawa dengan badak Sumatera,
dan lain-lainnya. Ia pun memiliki kesimpulan yang sama dengan Darwin bahwa makhluk hidup telah
melewati yang namanya proses seleksi alam.
31. bukti evolusi dengan tepat.
usus buntu

Bagian tubuh pertama dari manusia yang dipercaya sebagai bekas dari evolusi adalah usus buntu. Usus
buntu adalah bagian usus besar yang berbentuk kantung dan dianggap tidak memiliki fungsi apapun.
Organ ini juga ditemukan pada mamalia, burung, dan beberapa reptil.

Khusus pada manusia, usus buntu dianggap sebagai bekas dari bagian kelenjar usus yang membantu
proses pencernaan selulosa (bagian dinding daun) di manusia purba. Seperti yang diketahui, manusia
purba mempunyai makanan pokok berupa dedaunan yang kaya akan selulosa.

Namun, karena pola dan bahan makanan manusia berganti menjadi lebih variatif, tidak hanya
dedaunan, maka organ usus buntu itu semakin mengecil karena jarang digunakan. Darwin pun sempat
mengungkapkan perubahan usus buntu merupakan hasil dari kombinasi evolusi dan adaptasi.
Sedangkan menurut perkembangan ilmu biologi terbaru, usus buntu dinyatakan berfungsi sebagai organ
kelenjar yang berperan membantu meningkatkan kekebalan tubuh.

Tulang ekor

Saat teori evolusi Darwin secara tersirat menyatakan bila manusia bisa saja berasal dari kera, banyak
yang menyatakan bila hal itu salah. Jika dilihat dari luar, kera memiliki ekor yang panjang sedangkan
manusia tidak. Tetapi nampaknya hal ini perlu dikaji ulang.

Secara anatomi, manusia memiliki bagian ekor yang sangat kecil sehingga tidak terlihat secara kasat
mata. Namun, tulang ekor terebut diprediksi dulunya berukuran panjang. Seiring dengan perubahan
tempat tinggal dan pola hidup, ekor tersebut menyusut dengan sendirinya.

Beberapa manusia purba dipercaya merubah pola hidup yang mulanya sering 'berayun' di pohon-pohon
berlahan-lahan menjadi berjalan di daratan, terutama berpindah mendekati sumber-sumber mata air
yang jarang terdapat pepohonan di sekitarnya.

Pada manusia modern, fungsi dari tulang ekor hanyalah sebagai penopang beragam otot yang
membantu gerakan manusia. Misalnya, saat manusia duduk atau berbaring. Bahkan, tulang ekor juga
diketahui ikut menopang posisi anus.

DNA sampah

Proses evolusi diklaim berhubungan erat serta memberikan dampak unik terhadap DNA manusia. Di
dalam DNA manusia modern, ditemukan lebih dari 90 persen bagian DNA yang ternyata tidak berguna.
Bagian DNA 'sampah' tersebut diketahui tidak memiliki kode genetis apapun yang berguna untuk
mewariskan sifat-sifat manusia ke generasi berikutnya.

Sebagian besar ilmuwan percaya bila bagian-bagian kosong DNA tersebut dulunya memiliki fungsi dan
kode protein tertentu. Namun, bagian-bagian DNA kehilangan fungsi genetisnya setelah mengalami
evolusi panjang. Contohnya, manusia diketahui sempat memiliki bagian DNA yang berfungsi mewarisi
kemampuan menghasilkan enzim yang dapat membantu pencernaan vitamin C.

Akan tetapi, karena muncul sebuah evolusi yang radikal, bagian DNA tersebut kehilangan kode
genetisnya dan hanya tersisa bagian 'sampahnya'. Di sisi lain, bagian DNA yang bertugas mewarisi
kemampuan ekskresi enzim itu masih terdapat di hewan lain.

Beberapa bagian DNA sampah juga ditengarai menyimpan catatan historis dan kesamaan manusia
dengan beberapa hewan lain, seperti kera. Sehingga hal ini dianggap sebagai bukti bila dahulu manusia

Gigi bungsu

Gigi bungsu atau 'wisdom teeth' adalah gigi geraham terakhir yang tumbuh pada manusia. Letaknya pun
di ujung belakang deretan gigi geraham, sehingga seringkali menimbulkan masalah kesehatan dan
terpaksa harus di cabut.

Uniknya, gigi bungsu sering dikaitkan dengan teori evolusi yang menunjukkan nenek moyang manusia
dulunya adalah pemakan tumbuhan. Untuk mampu memakan tumbuhan dengan jumlah yang cukup,
manusia purba harus memiliki gigi geraham dengan jumlah yang banyak. Karena alasan ini lah manusia
mempunyai gigi geraham tambahan yang memungkinkan mereka untuk membuat mulut lebih produktif
dalam mengunyah tumbuhan.

Ketika manusia berevolusi akibat seleksi alam dan adaptasi yang mengharuskan perubahan pola makan
menjadi omnivora (pemakan segala), bentuk dari rahang manusia semakin mengecil. Perubahan tulang
geraham secara tidak langsung memaksa gigi bungsu tumbuh tidak sempurna dan menjorok ke dalam.

Bukti evolusi ini semakin diperkuat dengan munculnya beberapa orang yang gigi bungsunya tidak
tumbuh sama sekali. Sementara manusia lain memiliki kecenderungan hingga 100 persen di rahang
mereka akan tumbuh gigi bungsu.

Bulu kuduk

Bulu kuduk atau rambut sensitif yang terdapat di tengkuk dan lengan manusia pun dipercaya sebagai
salah satu bukti evolusi manusia modern. Perubahan posisi (berdiri) yang terjadi pada bulu kuduk saat
seseorang merasa kedinginan, ketakutan, marah, atau terkagum ternyata juga dimiliki oleh hewan lain.

Seringkali kita menemukan anjing atau kucing yang sanggup menegakkan rambutnya ketika merasa
terancam atau kedinginan. Hewan-hewan tersebut mambu menegakkan rambutnya untuk mengisolasi
udara di antara kulit dan rambut. Tindakan ini akan membuat tubuh mereka menjadi lebih hangat.

Manusia sendiri sudah lama tidak mendapat manfaat dari fenomena berdirinya bulu kuduk atau 'goose
bumps' ini karena sudah kehilangan sebagian besar rambut tubuhnya karena evolusi.

Namun, sampai saat ini manusia masih bisa merasakan bulu kuduk berdiri ketika merasa ketakutan dan
kedinginan. Hal ini adalah bukti bila tubuh kita masih mempunyai 'insting' untuk memberikan
perlindungan kepada tubuh seperti yang dilakukan oleh nenek moyang manusia. Alhasil, mekanisme
berdirinya bulu kuduk dipercaya menjadi tanda hubungan kekerabatan manusia dan hewan lain.

32. hewan yang melibatkan dua gen yang terpaut, peserta didik dapat menentukan peluang fenotip
tertentu dengan tepat.
33. peluang genotip/fenotip pada generasi ketiga dari persilangan dua sifat beda dengan tepat

34. mengaitkan berbagai mutasi dengan variasi pada makhluk hidup dengan tepat
Jika mutasi terjadi terus menerus, keanekaragaman organisme akan terus meningkat sehingga memicu
terbentuknya spesies baru dengan sifat yang jauh berbeda dari organisme-organisme asal mulanya (variasi
genetik). Adanya perubahan spesies yang terjadi secara perlahan tersebut menandakan telah terjadi
evolusi.

35. menentukan peluang fenotip dan genotip tertentu dari keturunan gen letal dan alela ganda

36. cara memperbaiki lingkungan yang rusak tersebut dengan tepat.


1. Menerapkan Prinsip 4R
Reduce, Reuse, Recycle dan juga Replant. Yang pertama yaitu Reduce yaitu mengurangi pemakian
barang yang tidak berguna. Reuse yaitu memakai ulang barang yang masih bisa digunakan. Recycle yaitu
mendaur ulang barang ataupun sampah untuk menjadi barang yang berguna. Replant yaitu menimbun
sampah organik untuk dijadikan kompos. Dengan menggunakan prinsip tersebut diharapkan sampah yang
ada di berbagai daerah dikurangi dengan kesadaran masing-masing masyarakat.
2. Reboisasi
Hutan di berbagai negara menjadi paru-paru dunia. Jika ada hutan yang dirusak maka beberapa negara
lain juga akan mendapatan efek tersebut. Tentunya yang akan menerima pertama akibatnya yaitu negara
yang sudah merusak lingkungannya sendiri.
Untuk itu jangan pernah merusak hutan yang ada. Jika and ingin menebang pohon, maka anda harus
memiliki sikap tebang pilih dan menanam benih untuk pohon yang baru.
3. Bioremidiasi
Limbah tidak hanya terjadi di industri saja, ada juga limbah rumah tangga. Tapi, yang sering
menyebabkan efek yang terasa adalah limbah industri.
Untuk itu suatu industri haruslah mengetahui apa itu bioremidiasi. Terutama untuk industri yang
mengeluarkan banyak limbah berbahaya berupa zat-zat toksik. Dampaknya tidak hanya mencari
lingukungan saja, tapi bisa mengganggu kesehatan masyarakat di daerah sekitar.
Bioremidiasi ini yaitu pemanfaatan mikroba ataupun tanaman dari kontaminasi. Jadi limbah yang akan
dibuang harus di bersihkan dahulu kontaminasinya. Jadi dengan adanya bioremidiasi ini limbah yang
akan dibuang tidak menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan.
4. Rehabilitasi Lahan
Adanya rehabilitasi ini juga menjadi salah satu upaya untuk mengembalikan lahan secara ekologis.
Rehabilitasi ini juga menjadi upaya untuk mengembalikan lingkungan fisik untuk bisa di fungsikan lagi.
Tanggung jawab yang membuat rehabilitasi ini adalah pengusaha yang sudah melakukan penambangan di
lahan tersebut. Jika hal ini tidak dilakukan, maka tanah akan menjadi tandus dan mati.
5. Reklamasi Pantai
Reklamasi pantai merupakan kegiatan pemulihan pantai untuk menyelamatkan lahan yang ktitis dan mati
untuk menjadi lahan yang lebih produktif.
Adanya lahan kritis dikarenakan ulah penambangan pasir yang dilakukan oleh manusia. Nah dengan
reklamasi pantai dan penanaman tembakau ini menjadi Cara Menanggulangi Kerusakan Lingkungan
Hidup Akibat Ulah Manusia.
Jika di perhitungkan antara penambangan pasir dan biaya yang dibutuhkan untuk reklamasi pantai
tidaklah seberapa. Justru lebih banyak biaya yang digunakan untuk mereklamasi pantai.
37. peserta didik dapat menjelaskan tiga tahapa pembuatan uri
1.Filtrasi
Proses pembentukan urine yang satu ini dilakukan dengan bantuan dari ginjal. Setiap ginjal mempunyai
sekitar satu juta nefron ,yaitu tempat pembentukan urine. Pada waktu tertentu, sekitar 20 persen dari darah
akan melewati ginjal untuk disaring. Hal ini dilakukan agar tubuh dapat menghilangkan zat-zat sisa
metabolisme (limbah) dan menjaga keseimbangan cairan, pH darah, dan kadar darah. Proses penyaringan
darah pun dimulai di ginjal. Darah yang mengandung zat sisa metabolisme akan disaring karena dapat
menjadi racun untuk tubuh. Tahapan ini terjadi di badan malphigi yang terdiri dari glomerulus dan kapsul
Bowman. Glomerulus bertugas menyaring air, garam, glukosa, asam amino, urea, dan limbah lainnya
agar dapat melewati kapsul Bowman. Hasil penyaringan ini kemudian disebut sebagai urine primer. Urine
primer termasuk urea di dalamnya merupakan hasil dari amonia yang sudah terakumulasi. Hal ini terjadi
ketika hati memproses asam amino dan disaring oleh glomerulus.
2. Reabsorpsi
Setelah filtrasi, proses pembentukan urine selanjutnya adalah reabsorpsi, yakni penyaringan ulang. Sekitar
43 galon cairan melewati proses filtrasi. Namun, sebagian besar akan diserap kembali sebelum
dikeluarkan dari tubuh. Penyerapan cairan tersebut dilakukan di tubulus proksimal nefron, tubulus distal,
dan tubulus pengumpul. Air, glukosa, asam amino, natrium dan nutrisi lainnya diserap kembali ke aliran
darah di kapiler yang mengelilingi tubulus. Setelah itu, air bergerak melalui proses osmosis, yaitu
pergerakan air dari area yang terkonsentrasi tinggi ke konsentrasi lebih rendah. Hasil dari proses ini
adalah urine sekunder. Pada umumnya, semua glukosa akan diserap kembali. Namun, hal ini tidak
berlaku pada penyandang diabetes karena glukosa berlebih akan tetap dalam filtrat. Setelah proses
reabsorpsi berlangsung terbentuklah urin sekunder. Jika zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh diserap
kembali, dibawa kemana ya zat-zat yang tidak diperlukan oleh tubuh? Nah, zat-zat ini akan disekresikan
pada tahap augmentasi.
3. Augmentasi
Augmentasi merupakan tahap terakhir dari proses pembentukan urin pada tubuh manusia. Jadi, seperti
yang disebutkan di atas, zat-zat yang tidak diperlukan oleh tubuh akan disekresikan, di sinilah tempatnya.
Augmentasi terjadi di tubulus kontortus distal dan tubulus kolektivus (pengumpul) sebagai tempat
penyimpanan urin untuk sementara. Di tahap ini masih terjadi penyerapan kembali pada air, garam NaCl
dan urea sehingga terbentuk urin sebenarnya yang harus dibuang oleh tubuh. (OL-13)

38. tabel hasil percobaan pertumbuhan tanaman dengan beberapa perlakuan, peserta didik dapat
menentukan:
a) Rumusan masalahnya;
b) Variabel bebas dan variabel terikat;
c) Grafik hasil percobaan dengan tepat.
Variabel bebas (variabel X) adalah variabel yang memberikan pengaruh pada variabel yang lain,
sedangkan variabel terikat (variabel Y) adalah variabel yang dikenai pengaruh dari variabel bebas.

Variabel kontrol adalah variabel yang tidak dapat dimanipulasi atau diubah, dan digunakan sebagai
salah satu cara untuk meminimalkan, menetralkan, atau mengontrol pengaruh aspek tersebut.

Contoh :
Batasan Masalah
Untuk mencegah melebarnya pembahasan masalah dan untuk menjaga agar pembahasan tetap sesuai
dengan tujuan penelitian, maka pembahasan pada penelitian ini dibatasi pada hal-hal sebagai berikut :

• Pertumbuhan yang diamati terbatas hanya pada panjang batang dan kesegaran daun.
• Faktor lingkungan yang dianggap mempengaruhi pertumbuhan hanya faktor cahaya.
• Jenis tumbuhan yang diamati adalah kacang hijau.
Variabel Penelitian
1. Variabel bebas :
Pemberian Intensitas cahaya di tempat terang (terkena sinar matahari), dan di tempat teduh (tidak
terkena sinar matahari langsung)
2. Variabel terikat :
Morfologi kacang hijau dan pertumbuhan kacang hijau
3. Variabel terkendali:
• tempat penelitian pada gelas plastik dan kaca ukuran kecil
• media penelitian pada kapas basah yang tidak terlalu basah dan tidak terlalu kering, dan
dilakukan penyiraman secara rutin
• biji kacang hijau yang sebelumnya telah direndam selama 3 jam
• setiap gelas terdapat 4 buah biji kacang hijau
Data Hasil Pengamatan
a. Tempat Gelap

Pertumbuhan Batang Kacang (cm) Rata-rata


Hari Ke-
I II III IV (cm)

1 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

2 0,25 0,25 0,25 0,25 0.25

3 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00

4 2,00 2,00 2,00 1,50 1,88

5 3,00 3,00 2,25 2,00 2,57

6 5,00 5,00 5,00 3,50 4,72

7 9,5 9,5 9,00 7,00 8,75

b. Tempat Terang

Pertumbuhan Batang Kacang (cm)


Hari Ke- Rata-rata
I II III IV

1 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00


2 0,25 0,25 - - 0,25

3 1,00 0,50 - - 0,75

4 1,25 - - - 1,25

5 4,00 - - - 4,00

6 5,00 - - - 5,00

7 - - - - -

Perbandingan Proses Pertumbuhan Batang Kacang Hijau pada Tempat Gelap dan Terang

39. tentang jumlah penyandang albino di suatu wilayah dengan jumlah penduduk tertentu, peserta
didik dapat menentukan:
a) frekuensi gen dominan dan resesif;
b) jumlah penduduk normal pembawa sifat albino dengan tepat
Rumus Hukum Hardy Weinberg :

p merepresentasikan frekuensi alel A (dominan).


q merepresentasikan frekuensi alel a (resesif).

merepresentasikan frekuensi genotip AA (dominan).

merepresentasikan frekuensi genotip aa (resesif).


2pq merepresentasikan frekuensi genotip Aa.
Berikut ini adalah contoh soal dan penyelesaian dari hukum Hardy Weinberg :
Sebanyak 1296 tanaman kacang ercis ditanam di kebun percobaan sekolah. Ternyata sebanyak 1215
tanaman dapat tumbuh dengan ukuran batang yang tinggi, sedangkan sisanya berbatang pendek. Batang
tinggi dilambangkan dengan alel T dan batang pendek dilambangkan dengan alel t. Hitung berapa
frekuensi setiap alel dan jumlah individu memiliki genotipe heterozigot?
Jawab :
Jumlah tanaman keseluruhan : 1296
Jumlah tanaman berbatang tinggi : 1215 ( )
Jumlah tanaman berbatang pendek : 1296-1215 = 81 ( )

= tt = 81/1296 = 0,0625
q = 0,25
Maka frekuensi alel resesif adalah 0,25
p+q=1
p + 0,25 = 1
p = 1 - 0,25
p = 0,75
Maka frekuensi alel dominan adalah 0,75
Jumlah individu bergenotipe heterozigot
2pq = 2 x 0,75 x 0,25
2pq = 0,375
Maka dari itu jumlah individu genotipe heterozigot sebanyak 486 tanama

40. kelainan albino dan golongan darah, peserta didik dapat menyimpulkan fenotip dan genotip
dari beberapa individu yang ditunjuk dengan tepat.

Perhatikan peta silsilah golongan darah berikut!


Pembahasan:

Perhatikan golongan darah yang digunakan dalam persilangan untuk 4 macam golongan darah berikut.

• Golongan darah A → IAIA dan IAIO


• Golongan darah B → IBIB dan IBIO
• Golongan darah AB → IAIB
• Golongan darah O → IOIO

Untuk menentukan golongan darah pada posisi X, perlu dianalis dari golongan darah yang pasti terlebih
dahulu. Pada keturunan dengan golongan darah O pasti memiliki golongan darah dengan jenis IOIO dan
pada keturunan dengan golongan darah AB pasti memiliki golongan darah jenis IAIB.

Orang tua dengan golongan darah A dan satu belum diketahui namun diketahui bahwa keturunannya
memiliki golongan darah O dan AB pasti memiliki jenis golongan darah IAIO dan IB IO. Hasil persilangan
dua jenis golongan darah tersebut akan memungkinkan keturunan dengan hasil golongan darah A, B, AB,
dan O.

Berikut bagan persilangan untuk kondisi seperti di atas.

Dari informasi yang diberikan pada soal diatas A >< X menghasilkan keturunan 4 orang anak dengan
golongan darah yang berbeda – beda yakni: A, B, AB, dan O. Kondisi tersebut hanya akan terjadi apabila
kedua orang tua dengan ibu golongan darah A heterozigot dan bapak B heterozigot.

Jadi, Individu X memiliki golongan darah B heterozigot.

Anda mungkin juga menyukai