1. Peserta didik mampu menentukan tahapan pemecahan selanjutnya menurut metode ilmiah.
• Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan atau timbulnya
variabel terikat.
• Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat adanya variabel bebas.
• Variabel kontrol adalah variabel yang dibuat sama agar tidak berpengaruh terhadap variabel bebas
yang diujikan.
5. Menganalisis data
Hasil eksperimen berupa data, baik data kuantitatif serta data kualitatif kemudian dianalisis untuk
mendapatkan kesimpulan yang sesungguhnya.
6. Membuat kesimpulan
• Kesimpulan yang diperoleh dari hasil analisis data eksperimen ini bersifat umum sehingga dapat
diterapkan dalam berbagai kemungkinan.
• Dari kesimpulan ini, dapat diketahui bahwa hipotesis yang telah dibuat sebelumnya benar atau
salah.
Penelitian yang dilakukan menggunakan metode ilmiah akan menghasilkan produk berupa fakta,postulat,
dan teori. Eksperimen yang dilakukan pada metode ilmiah adalah berupa fakta-fakta lapangan bukan
sekedar opini/argumen. Postulat merupakan pernyataan berdasarkan prinsip-prinsip yang kebenarannya
telah diuji. Adapun teori baru dapa muncul dari hasil analisis data hasil penelitian tersebut. Selain itu,
metode ilmiah juga dapat menghasilkan produk berupa prinsip dan hukum.
2. Peserta didik dapat menentukan gambar yang tergolong keanekaragaman jenis/gen dengan tepat
Keanekaragaman hayati adalah suatu keberagaman makhluk hidup yang didasarkan pada ciri-ciri yang
dapat diketahuinya melalui suatu observasi/pengamatan.
Secara umum, keanekaragaman hayati dibagi menjadi 3:
• Tingkat Gen
• Tingkat Individu/spesies
• Tingkat Ekosistem
1. Keanekaragaman Tingkat Genetik
Keanekaragaman tingkat genetik terjadi karena adanya keanekaragaman susunan gen. Jadi, perangkat gen
itulah yang menentukan ciri dan sifat yang dimiliki oleh suatu individu. Contohnya? Ya perbedaan tipe
rambut tadi. Adanya orang yang berambut keriting, lurus, ikal, itu terjadi karena adanya keanekaragaman
tingkat genetik.
Bunga mawar Rosa hybrida.
Salah satu contoh lainnya ada pada bunga mawar. Meski sama-sama bunga
mawar dan mempunyai nama spesies Rosa hybrid, tetapi warna mahkota
pada bunga mawar bisa berbeda. Hal ini karena susunan gen penyusun
bunga mawar yang satu dengan bunga mawar yang lain berbeda.
Lalat buah. (Sumber visualsunlimited.photoshelter.com)
Contoh lain juga terjadi pada lalat buah (Drosophila
melanogaster). Kalau kita perhatikan dari gambar, meskipun
sama-sama lalat buah, tapi mata lalat ini bisa berbeda, kan? Lalat
yang satu berwarna merah, dan yang satunya berwarna putih. Ini
pun menunjukkan bahwa adanya keanekaragaman genetik.
Sekarang, coba kamu pikir, kira-kira ada keanekaragaman genetik apa lagi yang ada di sekitarmu?
Perbedaan rasa pada setiap buah mangga juga termasuk ke dalam keanekaragaman genetik, lho.
2. Keanekaragaman Tingkat Individu/Spesies
Berbeda dengan keanekaragaman tingkat genetik, keanekaragaman tingkat individu/spesies ini
menunjukkan adanya jumlah dan variasi dari jenis-jenis organisme. Lalu, kenapa bisa terjadi
keanekaragaman tingkat individu/spesies?
Keanekaragaman ini bisa terjadi karena adanya pengaruh kandungan genetik dengan habitatnya.
Palem-paleman, contoh keanekaragaman tingkat individu
Contoh dari keanekaragaman individu/spesies ini ada pada
Arecaceae atau palem-paleman. Kalau kita perhatikan secara
sekilas, bentuk fisik tanaman ini mirip, kan, Squad? Padahal,
semuanya merupakan jenis/individu yang berbeda. Pohon aren,
misalnya. Yang mempunyai nama latin Arenga pinnata dan
Pinang yang nama latinnya Areca catechu. Selain itu, habitat
pohon aren yang biasa tumbuh di pegunungan, mempunyai
struktur daun yang jauh berbeda dengan pohon kelapa yang tumbuh di pantai.
Perbedaan habitat inilah yang menyebabkan setiap tanaman tadi mempunyai ciri khusus dari tiap
spesiesnya.
3. Keanekaragaman Tingkat Ekosistem
Di atas keanekaragaman tingkat genetik dan individu, ada
keanekaragaman tingkat ekosistem. Ini artinya, setiap
ekosistem mempunyai keunikan dan ciri khasnya sendiri-
sendiri. Keanekaragaman tingkat ekosistem menggambarkan
jenis populasi organisme dalam suatu wilayah. Adanya
keanekaragaman tingkat ekosistem ini ditunjukkan dengan
adanya perbedaan faktor abiotik serta komposisi jenis
populasi organismenya.
Nah, dari tiap-tiap ekosistem di atas, semuanya memiliki perbedaan baik jenis tanaman yang hidup di
sana, hewan-hewan, serta lingkungan yang saling memengaruhinya.
3. Peserta didik dapat menentukan hubungan divisio, gambar jamur, dan jenis spora dengan tepat.
Berdasarkan spora seksual yang dihasilkan, Kingdom Fungi diklasifikasikan menjadi 4 (empat) Filum,
yaitu Zygomycota, Ascomycota, Basidiomycota, dan Deuteromycota.
1. Zygomycota
Zygomycota merupakan jamur yang sporanya berdinding tebal. Adapun ciri-ciri dari klasifikasi jamur ini
adalah:
Daur biogeokimia merupakan daur ulang kimia dan zat kimia lain yang melibatkan makhluk hidup. Bio
berarti organisme atau makhluk hidup dan geo merupakan batu, udara, maupun air. Maka secara umum
Biogeokimia dapat didefinisikan sebagai peredaran unsur-unsur kimia dari lingkungan komponen biotik
dan kembali lagi ke lingkungan dan proses tersebut, terjadi secara berulang-ulang dan tak terbatas.
1. Daur Air atau daur Hidrologi
Daur air atau daur hidrologi merupakan pergerakan air dari bumi menuju atmosfer dan kembali lagi ke
bumi yang terjadi secara terus menerus membentuk sirkulasi. Daur air ini terjadi dengan sinar matahari
yang menguapkan air yang ada di laut, sungai, dan danau yang disebut evaporasi.
Air tersebut akan menjadi uap air dan naik ke atmosfer menjadi partikel es atau titik-titik air, hal ini
disebabkan karena suhu di atmosfer sangat rendah. Partikel-partikel air ini akan membentuk awan yang
dikenal dengan kondensasi. Saat udara tidak mampu menahan titik-titik air ini akan jatuh sebagai hujan
atau salju yang disebut presipitasi.
Air yang jatuh ini sebagian akan diserap oleh tumbuhan dan tanah, sebagian lagi akan menggenang
dipermukaan bumi berupa danau atau kolam, selain itu sebagian itu akan mengalir ke sungai hingga ke
lautan.
2. Daur Fosfor
Daur fosfor merupakan pergerakan fosfor dari atmosfer ke bumi dan kembali lagi ke atmosfer yang
terjadi secara terus menerus membentuk sirkulasi. Fosfor memiliki kemampuan untuk membentuk ikatan
kimia berenergi tinggi, dan fosfor ini sangat penting dalam transformasi energy pada semua organisme.
Daur fosfor dimulai dari adanya fosfat anorganik yang berada d tanah yang diserap oleh tumbuhan.
Hewan yang memakan tumbuhan akan memperoleh fosfor dari tumbuhan yang dimakannya. Disamping
itu, tumbuhan atau hewan yang mati ataupun sisa ekskresi hewan baik urine maupun feses yang ada di
tanah oleh bakteri pengurai akan menguraikan fosfat prganik menjadi fosfat anorganik yang akan
dilepaskan ke ekosistem.
3. Daur Sulfur
Daur biogeokimia berikutnya adalah daur sulfur. Ini merupakan pergerakan sulfur dari atmosfer ke bumi
dan kembali lagi ke atmosfer yang terjadi secara terus menerus membentuk sirkulasi. Dalam tubuh
organisme, belerang merupakan unsur penyusun protein, sedangkan di alam baik belerang atau sulfur
terkandung dalam tanah yang berbentuk mineral tanah dan di atmosfer dalam bentuk gas sulfus dioksida,
Gas sulfur dioksida yang berada di atmosfer bereaksi dengan oksigen dan air, akan membentuk asam
sulfat yang ketika jatuh ke tanah akan menjadi bentuk ion-ion sulfat dan akan diserap oleh tumbuhan
untuk menyusun protein dalam tubuhnya. Jadi ketika manusia dan hewan memakan tumbuhan maka akan
terjadi perpindahan unsur belerang dari tumbuhan ke tubuh hewan atau manusia.
4. Daur Nitrogen
Daur nitrogen merupakan pergerakan nitrogen dari atmosfer ke bumi dan kembali lagi ke atmosfer yang
terjadi secara terus menerus membentuk sirkulasi. Di alam, nitrogen terdapat dalam bentuk senyawa
organic seperti urea, protein dan asam nukleat atau sebagai senyawa anorganik seperti ammonia, nitrit,
dan nitrat.
Nitrogen diperlukan tidak dalam bentuk unsur tetapi persenyawaan, salah satunya atmosfer bumi
mengandung 78 persen nitrogen. Daur nitrogen ini terbagi atas beberapa proses antara lain :
• Fiksasi, proses pengikatan atau pengambilan nitrogen bebas dari udara menjadi senyawa nitrogen
yang dapat dimanfaatkan tumbuhan.
• Amonifikasi, proses pembentukan monium dari nitrogen yang telah di fiksasi
• Nitrifikasi, proses pengubahan ammonium menjadi nitrat oleh aktivitas enzim nitrogenase yang
dimiliki oleh bakteri nitrifikasi
• Asimilasi, proses pemanfaatan nitrat dalam proses fotosintesis di tumbuhan
• Denitrifikasi, proses pelepasan nitrogen kembali ke udara
5. Daur karbon
Daur karbon ini diawali oleh pemanfaatan CO2 oleh tumbuhan dan dijadikan senyawa organic yaitu
glukosa melalui proses fotosintesis. Selanjutnya, glukosa disusun menjadi amilum dan diubah menjadi
senyawa gula yang lain, lemak, protein, dan vitamin. Pada proses pernapasan tumbuhan dan hewan
dihasilkan kembali CO2.
Hewan mendapatkan karbon setelah memakan tumbuhan, dan tubuh hewan maupun tumbuhan yang mati
diuraikan menjadi karbon dioksida, air, dan mineral oleh pengurai. Karbon dioksida yang terbentuk
dilepaskan ke atmosfer, pada ekosistem normal terjadi keseimbangan antara daur karbon dan oksigen.
5. Peserta didik dapat menentukan ciri protista yang menyerupai tumbuhan/hewan/jamur dengan tepat
Alga atau ganggang merupakan protista fotoautotrof yang dapat membuat makanannya sendiri dengan
cara melakukan fotosintesis. Meskipun kelompok ini memiliki klorofil dan mampu untuk berfotosintesis
seperti tumbuhan pada umumnya, tetapi alga atau ganggang tidak memiliki bentuk tubuh yang sama
seperti tumbuhan.
Kenapa bisa begitu? Karena bentuk tubuh alga atau ganggang tidak bisa dibedakan antara akar, batang,
maupun daunnya. Sehingga, alga atau ganggang hanya bisa dikatakan mirip tumbuhan saja, bukan
termasuk jenis tumbuhan. Nah, berikut ini adalah ciri-ciri protista mirip tumbuhan yang bisa kamu
ketahui.
Protista mirip tumbuhan ini dibagi menjadi 6 filum (kelas) yang dikelompokkan berdasarkan pigmen
dominan yang dimilikinya, yaitu:
• Euglenophyta
Kelompok alga yang terakhir adalah Euglenophyta. Euglenophyta dikatakan mirip tumbuhan karena
Euglenophyta memiliki klorofil a, klorofil b, dan karoten sehingga dapat berfotosintesis. Tapi,
Euglenophyta juga bisa mendapatkan makanan secara heterotrof, atau dengan memakan partikel makanan
yang ada di lingkungannya, maka dari itu Euglenophyta juga bisa dikatakan mirip hewan.
Euglenophyta memiliki alat gerak berupa flagel yang keluar dari selnya. Kelompok ini dapat hidup di
daerah perairan. Contoh euglenophyta yaitu Euglena viridis.
Lapisan tubuh hewan tersusun atas sel-sel primer yang terbentuk selama embriogenesis. Berdasarkan
lapisan yang menyusunnya, hewan dikelompokkan menjadi dua, yaitu hewan diploblastik yang tubuhnya
tersusun atas dua macam lapisan lembaga (ektoderm dan endoderm) dan hewan triploblastik yang
tubuhnya tersusun atas tiga macam lapisan lembaga (ektoderm, mesoderm dan endoderm).
Beberapa hewan triploblastik ada yang memiliki rongga tubuh dan beberapa ada yang tidak memiliki
rongga tubuh sehingga hewan triploblastik dapat dibedakan menjadi tiga kelompok yaitu:
• Aselomata : tidak memiliki rongga tubuh, contohnya hewan pada filum platyhelminthes.
• Pseudoselomata : memiliki rongga tubuh semu, contohnya seperti nematoda.
• Selomata : memiliki rongga tubuh sejati, contohnya meliputi hewan-hewan pada filum annelida
hingga chordata.
Lapisan tubuh yang terdiri atas ektoderm, mesoderm dan endoderm selanjutnya akan berkembang
menjadi sel-sel yang terspesialisasi selama perkembangan embrio. Lapisan lembaga ini akan
berdiferensiasi dan membentuk seluruh sel hingga organ-organ yang ada pada tubuh. Masing-masing
lapisan lembaga akan terspesialisasi sebagai berikut:
• Ektoderm : akan membentuk lapisan luar embrio dan berkembang menjadi agen pertahanan luar
seperti epidermis, rambut, kuku, dll.
• Mesoderm : hanya terdapat pada hewan triploblastik. Umumnya lapisan ini akan terspesialisasi
menjadi otot, tulang, jaringan ikat, sistem peredaran darah, dll
• Endoderm : lapisan ini akan terspesialisasi menjadi organ viseral seperti lambung, usus, hati,
pankreas, trakea, paru-paru, dll.
Interaksi antar makhluk hidup yang terjadi pada sebuah ekosistem, berguna untuk menjaga kestabilan
ekosistem tersebut. Jika interaksi antar makhluk tidak berjalan dengan baik dan seimbang, akan ada
sebuah ketimpangan yang terjadi pada suatu ekosistem, dan itu tidak baik untuk ekosistemnya, atau untuk
makhluk hidup yang ada di dalamnya.
Interaksi dalam sebuah ekosistem digolongkan menjadi 5, di mana semuanya memiliki perannya masing-
masing, interaksinya adalah sebagai berikut:
• Netral
Jika makhluk hidup berinteraksi tetapi tidak mengganggu satu sama lain, maka interaksi yang terjadi
adalah netral. Mereka hanya hidup di dalam ekosistem yang sama, tidak ada persaingan dan mangsa-
memangsa dalam interaksi ini.
Contohnya anak kucing sama anak burung hantu, yaudah, mereka hanya akan main selayaknya anak
kecil, karena memang hanya sebatas itu hubungannya.
• Predasi
Predasi adalah interaksi antara mangsa dan pemangsa dalam sebuah ekosistem, interaksi ini menjaga
keseimbangan jumlah pemangsa dan mangsa dalam sebuah ekosistem.
Contoh interaksinya adalah zebra dan singa di padang savana Afrika. Dengan adanya singa sebagai
predator, singa berfungsi untuk mengontrol populasi zebra agar tidak terlalu banyak, sehingga zebra tidak
mengalami ledakan populasi dan menggangu jalannya ekosistem.
• Simbiosis
Simbiosis adalah interaksi antara 2 makhluk hidup berbeda spesies yang saling berhubungan, dalam
hubungan ini ada 3 bentuk interaksi, ada yang menguntungkan satu sama lain, menguntungkan satu pihak
dan merugikan pihak lain, serta menguntungkan satu pihak, tetapi pihak lainnya tidak dirugikan.
Simbiosis kemudian terbagi menjadi beberapa jenis, di antaranya:
Simbiosis Mutualisme
Simbiosis ini adalah jenis simbiosis dimana 2 makhluk hidup yang berbeda spesies memberikan
keuntungan satu sama lain.
Contohnya adalah lebah madu dan tanaman berbunga. Lebah madu mendapatkan makanan berupa madu
dari bunga, sedangkan bunga mendapatkan keuntungan dalam berkembang biak karena proses
penyerbukan dilakukan oleh lebah madu, sehingga memungkinkan daerah penyerbukan yang lebih luas.
Simbiosis Parasitisme
Dalam simbiosis ini satu makhluk hidup mendapatkan keuntungan tetapi merugikan makhluk yang
menjadi teman simbiosisnya. Hal ini terjadi karena biasanya salah satu makhluk tersebut tidak bisa
melakukan sesuatu karena kekurangan organ atau enzim, tetapi membutuhkannya untuk bertahan hidup.
Contohnya adalah tumbuhan tali putri. Tumbuhan ini tidak memiliki klorofil atau zat hijau daun yang
diperlukan untuk proses fotosintesis, sehingga tumbuhan ini menempelkan dirinya pada tumbuhan lain
untuk mengambil sari-sari makanan.
Simbiosis Komensalisme
Dalam interaksi ini satu organisme mendapatkan keuntungan sedangkan yang lainnya tidak mendapatkan
keuntungan.
Contohnya adalah anemon laut dengan ikan badut. Ikan badut memiliki zat yang melapisi tubuhnya
sehingga kebal dengan sengatan anemon laut. Sementara ikan badut tinggal di sela-sela anemon untuk
mencari perlindungan dari predator. Anemon tidak mendapatkan gangguan atau keuntungan dari hal ini.
• Antibiosis
Antibiosis adalah interaksi antara makhluk hidup dimana makhluk hidup yang satu menghambat
pertumbuhan makhluk hidup lainnya.
Contohnya adalah jamur penicillium, jamur ini menghambat pertumbuhan beberapa jenis bakteri sehingga
tidak bisa berkembang biak di sekitarnya, jamur ini digunakan oleh manusia sebagai obat antibiotik
dengan nama penisilin.
• Kompetisi
Adalah interaksi 2 jenis makhluk hidup yang saling bersaing untuk mendapatkan atau memperebutkan
sebuah hal yang sama.
Misalnya persaingan antara kerbau dan kambing untuk mendapatkan rumput dalam sebuah ekosistem
padang rumput.
8. Peserta didik dapat menganalisis penyebab dan dampak dari perubahan lingkungan
Pengolahan limbah organik dapat dilakukan dengan cara mengolah limbah tersebut menjadi kompos,
biogas, dan dapat dilakukan dengan memanfaatkan makhluk hidup pemakan sampah organik
Pengolahan limbah anorganik dapat dilakukan dengan memusnahkan sampah dengan cara mengisolasi
sampah hingga terjadi degradasi fisik, kimiawi, maupun biologi dengan cara sanitary landfill. Pengolahan
limbah juga dapat dilakukan dengan proses pembakaran sampah padat menjadi abu, gas, dan energi
panas melalui proses insinerasi.
1. Jaringan Meristematik
Jaringan meristematik terdiri dari sel-sel meristem. Jaringan ini dapat ditemukan pada titik-titik tumbuh
diujung batang dan akar (disebut meristem pucuk/ujung/apikal), di bawah kulit kayu (sebagai kambium
gabus maupun kambium pembuluh, disebut meristem tepi/lateral), dan di tepi ruas atau buku, serta pada
pangkal tangkai daun (meristem antara/interkalar).
2. Jaringan Epidermis
Jaringan epidermis berfungsi melindungi bagian dalam organ sehingga tidak bersentuhan langsung
dengan pengaruh keadaan di luar organ. Sel-sel epidermis biasanya berbentuk segi empat apabila dilihat
dari samping, berjajar homogen. Namun, epidermis dapat mengalami perubahan menjadi sel-sel penutup
atau sel penjaga stomata beserta beberapa sel tetangga, trikoma (rambut daun/batang), duri, serta rambut
kelenjar.
3. Jaringan Pengangkut
Jaringan pengangkut dimiliki oleh tumbuhan terdiri dari jaringan xilem (pembuluh kayu) dan floem
(pembuluh tapis). Jaringan xilem berfungsi untuk mengangkut air dan garam mineral, sedangkan jaringan
floem berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis.
4. Jaringan Dasar/Parenkim
Jaringan dasar menyusun sebagian besar tubuh tumbuhan. Kelompok jaringan ini memiliki banyak fungsi
tergantung tempat jaringan ini berada. Seringkali jaringan ini mengisi bagian terbesar dari suatu organ,
menyusun daging buah, kulit batang, isi umbi atau rimpang yang menyimpan pati atau metabolit sekunder
tertentu.
5. Jaringan Kolenkim
Jaringan kolenkim adalah jaringan yang berfungsi sebagai jaringan penguat atau penyokong pada organ
tumbuhan yang masih aktif mengadakan pertumbuhan dan perkembangan.
6. Jaringan Sklerenkim
Jaringan sklerenkim adalah jaringan penguat atau jaringan penyokong dengan dinding sekunder yang
tebal karena mengandung zat lignin. Jaringan sklerenkim ini hanya dijumpai pada organ tumbuhan yang
tidak lagi mengadakan pertumbuhan dan perkembangan
11. Menentukan ciri- ciri jaringan penyusun organ tersebut dengan tepat.
Jaringan hewan terbagi ke dalam empat kelompok, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan
otot dan jaringan saraf.
• Jaringan epitel : melindungi bagian luar tubuh dan melapisi organ serta rongga di
dalam tubuh. Umumnya jaringan ini tersusun atas sel yang terikat dengan kuat.
• Jaringan ikat : fungsi utamanya sebagai pengikat dan mendukung jaringan lain. Berisi
sel yang tersebar di seluruh matriks ekstraseluler.
• Jaringan otot : tersusun atas sel berbentuk panjang yang disebut serabut otot yang
memiliki kemampuan kontraksi sebagai respon dari adanya sinyal saraf.
• Jaringan saraf : tersusun atas neuron (sel saraf) yang memiliki fungsi penerimaan,
proses dan transmisi informasi (sinyal).
12. Menentukan peran sistem imun berdasarkan informasi tersebut dengan tepat.
Dalam istilah lain, sistem imun sering juga disebut sebagai sistem kekebalan tubuh. Fungsi
utama sistem ini adalah menangkal radikal bebas yang dapat menyerang dan
menimbulkan berbagai macam penyakit. Bila sistem imun atau sistem kekebalan tubuh
berfungsi baik, tubuh Anda tidak akan mendapat proteksi yang semestinya. Sebagai akibatnya,
Anda akan mudah jatuh sakit karena rentan terserang berbagai macam patogen, termasuk
bakteri dan virus. Dalam tubuh manusia, sistem imun terbagi menjadi beberapa tipe, di
antaranya:
• Sistem imun bawaan: Sistem imun yang terbentuk sejak kita lahir. Merupakan garis
pertahanan pertama untuk melawan patogen. Contoh sistem imun bawaan yakni kulit
dan selaput lendir pada tenggorokan dan usus.
• Sistem imun adaptif: Sistem imun ini terbentuk setelah Anda mendapatkan vaksinasi
atau saat tubuh terancam penyakit. Sistem imun adaptif membangun berbagai antibodi
yang mampu membedakan berbagai jenis patogen.
• Sistem imun pasif: Sering disebut juga sebagai sistem imun ‘pinjaman’, di mana
antibodi seseorang dipindahkan ke individu lainnya. Contohnya sistem imun yang
didapatkan bayi dari plasenta ibu sebelum lahir dan dari ASI setelah lahir.
Sistem imun atau sistem kekebalan tubuh memiliki berbagai fungsi dan peran penting dalam
tubuh manusia. Berikut ini beberapa yang perlu Anda ketahui:
• Proteksi tubuh dari berbagai jenis penyakit yang disebabkan oleh patogen, termasuk
jenis penyakit menular.
• Menjaga keseimbangan homeostatis yang berfungsi memenuhi kebutuhan tubuh
melalui interaksi seluruh sistem yang terdapat didalamnya.
• Mendeteksi jaringan sel abnormal dan mengeliminasinya dari tubuh. Juga
menyingkirkan jaringan sel yang rusak atau mati.
• Mampu menghancurkan sel kanker atau zat asing lain yang ingin menginvasi tubuh.
• Varises
Pertama, yaitu penyakit varises. Varises merupakan pembesaran pembuluh darah
vena yang biasanya menyerang bagian kaki. Varises ini terjadi karena penumpukan
darah pada pembuluh darah di kaki.
• Trombus
Trombus adalah gumpalan bekuan darah yang kemudian menyumbat pembuluh
darah di tempat terjadinya kerusakan. Trombus bisa terjadi karena adanya disfungsi
endothel.
• Embolus
Selain trombus, ada juga yang namanya embolus. Embolus merupakan gumpalan
bekuan darah yang bergerak di sistem sirkulasi dan kemudian terjebak di
dalam pembuluh darah kecil. Pembuluh darah ini bisa kehilangan elastisitasnya karena
ada sumbatan. Nah, sumbatan tersebut juga bisa menyebabkan 2 penyakit lainnya,
yaitu ateroskleros dan ateriosklerosis. Ateroskleros adalah penyumbatan yang
disebabkan oleh lemak, sedangkan Ateriosklerosis merupakan penyumbatan oleh zat
kapur.
Organ-Organ Pencernaan
Sistem pencernaan manusia dimulai dari mulut dan berakhir di anus. Berikut adalah ilustrasi sistem
pencernaan di dalam tubuh manusia:
Mulut
Lambung
• Mencerna protein
• Menyimpan makanan (selama 2-5 jam)
• Mematikan mikroorgansime berbahaya yang ada di lambung karena ada asam lambung
• Setelah melalui pencernaan di lambung, makanan akan perlahan-perlahan didorong masuk ke
usus halus.
Usus Halus
Amilase akan memecah amilum jadi maltosa. Maltosanya lalu lanjut dipecah jadi glukosa oleh enzim
maltase. Kalau lipase memecah lemak jadi asam lemak dan gliserol. Ini dilakukan dengan bantuan
empedu ya, yang akan mengemulsikan lemak sehingga enzim lipase bisa bekerja. Sementara itu, tripsin
akan memecah pepton jadi asam amino.
Nah, glukosa, asam lemak, gliserol, dan asam amino tadi merupakan bentuk zat gizi sederhana yang siap
diserap tubuh. Penyerapannya terjadi di bagian usus halus berikutnya yaitu jejunum dan ileum. Berarti
jejunum (usus kosong) dan ileum (usus penyerapan) sama-sama berfungsi sebagai tempat penyerapan
sari makanan atau zat gizi sederhana. Makanya, strukturnya dipenuhi vili atau jonjot usus yang berfungsi
memperluas area penyerapan sari makanan.
Usus Besar
Gangguan ini bisa disebabkan oleh berbagai hal seperti bakteri pada makanan, stress, atau infeksi.
Seperti:
16. proses dan hasil dari mekanisme pembentukan urin berdasarkan bagian yang ditunjuk pada
gambar
Ginjal memiliki struktur organ yang memiliki fungsi ialah sebagai proses pembentukan urine melalui tiga
tahapan yaitu :
• Arteri afferent ialah sebagai input masuknya darah dari vena porta
• Glomerulus ialah sebagai alat filtrasi
• Capsula bowman merupakan suatu tempat penghantar proses filtrasi ke duktus
• Arteri efferent merupakan kembalinya darah dari ginjal ke vena porta, duktus proksimal, loop of
henle terdapat descenden (kebawah)
• Scenden (keatas), tubulus distal merupakan tempat penyerapan kembali zat zat, setelah itu
collecting duktus, ureter, kandung kemih dan uretra.
Proses Pembentukan Urine
1. Filtrasi
Filtrasi atau penyaringan adalah tahap
pertamaa dalam proses pembentukan urine.
Dimana, terdapat kapiler darah bergelung-
gelung di dalam kapsula bowman serta
menembus membran filtrasi yang terdiri dari
tiga lapisan, lapisan itu adalah
• asam amino,
• glukosa,
• ion-ion Na+,
• Ca,
• K+,
• 2+,
• Cl-,
• HCO3-, dan
• HbO42-.
Pada tahap reabsorpsi tersebut akan terjadi sebuah penyerapan air dengan melalui proses osmosis di
tubulus serta lengkung henle. Bagi zat yang masih berguna itu akan masuk ke dalam pembuluh darah
yang mengelilingi tubulus.
Proses rebsorpsi tersebut menghasilkan urine sekunder dengan kadar urea yang lebih tinggi dibandingkan
urine primer. Setelah itu urine sekunder ini akan masuk ke dalam lengkung henle setelah itu terjadi
osmosis air di lengkung henle desenden sehingga akan menjadikan urine tersebut berubah menjadi pekat
disebabkan karena volume urin sekunder berkurang.
3. Augmentasi atau Sekresi
Sampailah pada tahap augmentasi yakni tahap dimana pengumpulan zat-zat yang tidak diperlukan oleh
tubuh itu ke dalam tubulus kontortus distal. Zat sisa dalam tubuh itu seperti H+, K+, NH3, serta kreatinin
akan dikeluarkan oleh darah kemudian menghasilkan urine yang sedikit mengandung air. Setelah itu urine
menuju tubulus kolektivus untuk dibawah dibawa menuju pelvis selanjutnya menuju kandung kemih
dengan melalui ureter.
Ekskresi
Ekskresi adalah bentuk pengeluaran urin dalam tubuh yang melibatkan ureter, kandung kemih, dan uretra.
Proses tersebut merupakan proses pengeluaran urin yang menstimulus nerves sekitar kandung kemih
sebagai ialah penanda keinginan untuk miksi atau juga berkemih. Urin yang dikeluarkan tersebut
memiliki kandungan zat zat toksik bagi tubuh ialah seperti kreatinin, ureum, asam urat, dan hasil
metabolisme lainnya termasuk sisa obat – obatan yang dikonsumsi. Tingginya sebuah kadar kreatinin
serta juga ureum dalam tubuh itu menyatakan buruknya kondisi ginjal. Kadar kreatini tersebut juga
digunakan ialah sebagai patokan fungsi ginjal dari hasil pemeriksaan laboratorium.
17. menyimpulkan jenis gangguan penglihatan berdasarkan gambar
1. Rabun Dekat (Hipermetropi)
Rabun dekat atau Hipermetropi disebabkan karena lensa mata yang terlalu
pipih, jadi mata tidak dapat melihat benda dari jarak dekat dengan jelas.
Penglihatan orang yang mengalami rabun dekat bisa diperbaiki dengan
menggunakan kacamata berlensa cembung atau (+).
Kebalikan dengan rabun dekat, rabun jauh atau miopi adalah keadaan di
mana mata tidak dapat melihat benda dari jarak jauh dengan jelas.
Penyebabnya adalah kelainan pada lensa mata dimana bayangan benda
terbentuk di depan retina. Penglihatan orang yang menderita rabun
jauh dapat dibantu dengan menggunakan kacamata berlensa
cekung atau (-).
Rabun jauh dapat terjadi karena beberapa hal, salah satunya karena
keturunan dari orang tua. Jadi, kamu yang menderita rabun jauh bisa jadi
karena orang tua kamu menderita rabun jauh juga Squad. Selain itu, bisa
juga karena beberapa kebiasaan buruk yang dilakukan sehari-hari
misalnya: nonton TV atau baca buku dari jarak terlalu dekat (jarak
normal 30 cm), dan baca buku di tempat yang kurang pencahayaan.
3. Buta Warna
Buta warna bukan bentuk kebutaan yang tidak bisa melihat apapun Squad, tetapi buta warna adalah
suatu kelainan pada mata. Penyebabnya adalah ketidakmampuan sel-sel kerucut mata menangkap
suatu spektrum warna sehingga mata sulit untuk membedakan warna tertentu .
Ternyata buta warna banyak penyebabnya Squad. Di antaranya adalah keturunan orangtua,
bertambahnya usia, terkena paparan sinar UV yang berlebihan, atau karena kecelakaan yang
menyebabkan pembengkakan di pusat pemrosesan visual otak.
Rabun tua atau presbiopi biasa dialami oleh orangtua. Pada presbiopi, gangguan pada lensa mata terjadi
karena faktor “U” alias usia. Akibatnya, penderita tidak mampu melihat benda dengan jelas dari jarak
jauh maupun dekat. Penderita presbiopi bisa dibantu dengan kacamata berlensa rangkap. Jadi,
kacamatanya ada lensa cembung dan lensa cekungnya Squad.
5. Astigmatisma (Silinder)
18. nama dan fungsi organel yang ditunjuk dengan sel tumbuhan/hewan
Retikulum endoplasma
Retikulum endoplasma (RE) tersusun dari selapis membran yang
berlekuk-lekuk dan posisinya di dekat atau menempel dengan inti sel.
Ada dua jenis retikulum endoplasma, yaitu RE kasar dan RE halus.
Bedanya apa? Pertama, dari permukaannya. Permukaan RE kasar
ditempeli ribosom. Jadi kalo dilihat, banyak bintik-bintik di
permukaannya. Kalau RE halus, permukaannya lebih halus soalnya nggak
ditempeli oleh ribosom.
Perbedaan kedua, yaitu fungsinya. RE kasar kan ditempeli ribosom, maka
fungsinya berkaitan untuk sintesis protein. Sedangkan RE halus berfungsi
untuk sintesis lemak, metabolisme karbohidrat, dan detoksifikasi racun.
Ribosom
Kalo kamu lihat di suatu sel ada butiran kecil dan padat yang menempel di RE
kasar dan menyebar di sitoplasma, nah itu namanya ribosom. Ribosom itu
butiran nukleoprotein yang ukurannya hanya 15-20 nm, paling kecil dari
organel lainnya. Ada dua komponen utama ribosom, yaitu subunit besar dan
subunit kecil. Saat melakukan kerjanya, kedua subunit ini bergabung dan
membentuk struktur yang mirip dengan burger. Ditengah-tengah tumpukan
kedua subunit yang mirip burger itu, ada mRNA. Fungsi mRNA itu sebagai
cetakan resep untuk bikin protein tertentu. Makanya, peran utama ribosom
adalah sebagai tempat berlangsungnya sintesis protein.
Lisosom
Lisosom cuma punya selapis membran aja. Di bagian membran lisosom,
ada jalur keluar masuknya protein (protein transport). Nah, di bagian
dalamnya, ada lapisan fosfolipid atau lipid bilayer. Lisosom berfungsi
untuk pencernaan intrasel karena mengandung enzim hidrolitik. Nah,
enzim hidrolitik ini akan menghancurkan zat asing yang masuk ke sel.
Oh iya, lisosom ini cuma ada di sel hewan. Kenapa? Alasannya karena
kalau di sel tumbuhan, fungsi lisosom bisa digantikan sama vakuola.
Vakuola sel tumbuhan juga mengandung enzim hidrolitik, mirip kayak
lisosom.
Sentrosom
Sama kayak lisosom, sentrosom juga cuma ada di sel hewan
ya! Sentrosom ini organel yang di dalamnya ada dua sentriol dan
berperan penting untuk pembelahan sel. Tepatnya, sentrosom yang bakal
mengatur benang-benang spindel yang dihasilkan sentriol selama
pembelahan sel. Jadi, kromosomnya bisa menempel di benang spindel
dan terbagi rata ke dua sel anakan.
Plastida
Kalo lisosom dan sentriol cuma ada di sel hewan, nah
kebalikannya nih, plastida hanya ada di sel tumbuhan.
Kenapa? Karena plastida berfungsi membantu proses
fotosintesis dan menghasilkan pigmen warna pada
tumbuhan. Sedangkan, kalo hewan kan nggak butuh itu
semua. Hehehe...
Plastida terbagi menjadi bermacam-macam jenis, loh! Ada
kloroplas, kromoplas, leukoplas, dan masih banyak
lagi. Kloroplas merupakan plastida yang mengandung
klorofil dan karotenoid. Fungsinya untuk membantu
fotosintesis dengan cara memanfaatkan energi sinar
matahari untuk membuat makanan.
Kalo kromoplas merupakan plastida yang mengandung
pigmen, kayak pigmen warna merah, jingga, maupun
kuning. Fungsinya untuk memberi warna pada bunga. Nah, leukoplas merupakan plastida yang nggak
berwarna. Fungsinya untuk menyimpan cadangan makanan.
Vakuola
Kita sampai di organel yang terakhir nih. Yup, namanya
vakuola! Vakuola itu dibungkus sama tonoplas. Tonoplas ini
merupakan lapisan terluar atau membran luarnya vakuola. Nah,
vakuola juga lebih sering ditemukan di sel tumbuhan, sedangkan di
sel hewan jarang banget. Kalaupun ada, biasanya ukurannya kecil
banget.
• Pangan
Pembuatan makanan bergizi, penyedap rasa, dan bernilai jual tinggi. Contohnya: keju, yoghurt,
cuka, kecap, oncom, mentega, nata de coco, roti, dan MSG.
• Kedokteran & Farmasi
Pembuatan hormon insulin, vaksin, antibiotik, vitamin B2, vitamin B12, antibodi monoklonal,
terapi gen, transplantasi stem cell pasien leukimia, dan teknologi IVF (bayi tabung).
• Lingkungan
Memanfaatkan mikroorganisme ataupun tumbuhan dalam pengolahan limbah sehingga
konsentrasinya berada di bawah ambang batas maksimum yang ditetapkan. Proses ini disebut
dengan bioremediasi.
• Pertambangan
Mengekstraksi logam dari bijihnya dengan bantuan bakteri Thiobaccilus Ferrooxxidans. Proses
ini disebut sebagai biohidrometalurgi.
• Pertanian
Menghasilkan bibit unggul, tahan hama, serta meningkatkan produksi tanaman dalam waktu
singkat di lahan terbatas. Contoh: jagung BT, tomat Flavr Savr, Golden Rice, kentang Russet
Burbank.
• Peternakan
Meningkatkan produktivitas dan kualitas hewan ternak, membantu melestarikan spesies yang
hampir punah, serta menjaga kesehatan hewan dari serangan penyakit.
• Bioenergi Terbarukan
Memanfaatkan kotoran hewan, sisa tumbuhan, serta limbah menjadi bahan bakar alternatif,
seperti: biogas, biodiesel, dan etanol.
21. mengurutkan fase pembelahan mitosis
Mitosis adalah peristiwa pembelahan sel yang menghasilkan dua sel anak dengan jumlah kromosom yang
sama seperti sel induknya. Pembelahan mitosis hanya terjadi pada sel eukariotik, sedangkan sel
prokariotik tidak dapat melakukannya. Karena sel prokariotik tidak memiliki nukleus (inti sel), membran
inti sel, dan mitokondria, sedangkan mitosis memerlukan organel-organel tersebut.
Proses pembelahan mitosis terjadi di semua sel-sel tubuh (somatis), kecuali sel-sel kelamin (gamet). Pada
tumbuhan, pembelahan mitosis terjadi di jaringan meristem, seperti ujung akar dan ujung tunas batang.
Pembelahan mitosis berfungsi untuk pertumbuhan sel tubuh, mengganti sel-sel tubuh yang rusak
(regenerasi), dan mempertahankan jumlah kromosom.
Interfase
Pada interfase, terjadi proses persiapan dan
penimbunan energi oleh sel untuk melakukan
pembelahan. Kamu tahu nggak nih, proses ini
memerlukan waktu yang sangat lama dibanding fase
lainnya, loh. Selama interfase, inti sel (nukleus) dan
anak inti sel (nukleolus) tampak terlihat jelas.
Namun, kromosom pada sel tidak terlihat karena masih
dalam bentuk kromatin, yaitu benang-benang halus
yang tersusun atas molekul DNA, RNA, dan protein.
Di bagian luar inti sel terdapat sentrosom, yaitu organel
sel yang berfungsi untuk mempertahankan jumlah kromosom antara sel induk dan sel anak agar tetap
sama selama pembelahan sel. Nah, kalau pada sel hewan, setiap sentrosom akan mengandung
sepasang sentriol yang berbentuk seperti badan silindris kecil.
Tahap interfase terbagi menjadi tiga, yaitu fase G1 (gap pertama), fase S (sintesis), dan fase G2 (gap
kedua).
• Fase G1 disebut juga dengan fase pertumbuhan dan perkembangan sel. Hal ini ditandai dengan
berkembangnya sitoplasma (cairan sel), organel sel, serta sintesis bahan-bahan yang akan
digunakan untuk fase berikutnya, yaitu fase S.
• Pada fase S, terjadi replikasi atau duplikasi DNA sebagai materi genetik yang akan diturunkan
kepada sel anak, sehingga nantinya akan dihasilkan dua salinan DNA.
• Fase terakhir, yaitu fase G2, replikasi DNA telah selesai. Terjadi peningkatan sintesis
protein sebagai tahap akhir persiapan sel untuk melakukan pembelahan.
Profase
Pada awal profase, sentrosom mengalami replikasi, sehingga
menghasilkan dua sentrosom. Kemudian, setiap sentrosom akan
bergerak ke kutub-kutub inti sel yang letaknya berlawanan.
Di saat yang bersamaan, mikrotubulus mulai terlihat di antara
dua sentrosom. Mikrotubulus ini merupakan serat protein
panjang yang memanjang dari sentriol ke segala arah. Lama-
kelamaan, mikrotubulus akan membentuk seperti gulungan
benang yang bisa kita sebut dengan benang-benang spindel.
Di tahap pembelahan sel ini juga, benang-benang kromatin mulai mengalami penebalan yang kemudian
membentuk kromosom. Nah, kromosom ini terdiri dari dua kromatid identik yang terikat pada sentromer
(kepala kromosom). Setiap sentromer memiliki dua kinetokor yang merupakan formasi protein dan
menjadi tempat melekatnya benang-benang spindel nantinya.
Di akhir tahap profase, nukleus dan membran inti sel mulai menghilang. Selain itu, sentrosom telah
sampai di kutubnya masing-masing. Benang-benang spindel pun akan membentang dari kutub satu ke
kutub yang lain. Benang spindel ini nantinya akan berperan untuk menarik kromosom ke bagian tengah
inti sel di tahap selanjutnya.
Metafase
Pada tahap ini, nukleus dan membran inti sel sudah tidak terlihat.
Masing-masing kinetokor pada sentromer dihubungkan ke satu
sentrosom oleh benang-benang spindel. Kemudian, pasangan
kromatid bergerak ke bagian tengah inti sel (bidang ekuator) dan
membentuk lempeng metafase.
Posisi kromosom yang terletak pada bagian tengah inti sel ini
membuat jumlah kromosom dapat dihitung dengan tepat dan
bentuk kromosom juga dapat diamati dengan jelas.
Anafase
Tahap anafase ditandai dengan pemisahan kromatid dari bagian
sentromer yang kemudian membentuk kromosom baru. Masing-
masing kromosom ditarik oleh benang-benang spindel menuju
kutub yang berlawanan. Jumlah kromosom yang menuju ke kutub
yang satu akan sama dengan jumlah kromosom yang menuju ke
kutub lainnya.
Nah, pada tahap akhir anafase, kromosom hampir sampai ke
kutubnya masing-masing. Selain itu, sitokinesis juga mulai terjadi.
Apa itu sitokinesis? Sitokinesis merupakan fase pembelahan atau
pemisahan sitoplasma, organel, dan membran selular. Pembelahan
ini dimulai dari pinggir sel (membran sel) menuju ke bagian tengah
sel, sehingga akan menghasilkan dua sel yang disebut sel anak.
Telofase
Selanjutnya, kita sudah masuk ke tahap akhir pembelahan sel
mitosis, nih, yaitu tahap telofase. Pada tahap ini, kromosom telah
sampai di kutubnya masing-masing. Benang-benang spindel
mulai menghilang dan membran inti sel juga mulai terbentuk di
antara dua kelompok kromosom yang terpisah. Kromosom
semakin lama akan menipis dan berubah menjadi benang-benang
kromatin kembali.
Kemudian, sitokinesis telah selesai. Sel telah membelah dan menghasilkan dua sel anak dengan
kromosom diploid (2n). Nah, kalau kita lihat proses pembelahan mitosis ini secara keseluruhan, maka
akan seperti ini, nih.
• Fermentasi alkohol adalah proses biologi di mana gula seperti glukosa, fruktosa, dan sukrosa
diubah menjadi energi seluler yang menghasilkan etanol dan karbon dioksida sebagai produk
sampingan.
Tempat: sitoplasma sel tumbuhan dibantu dengan jamur Saccharomyces sp
Substrat: 1 molekul glukosa
Hasil: 2 molekul alkohol, 2 molekul ATP dan 2 molekul karbon dioksida
• Fermentasi asam laktat adalah respirasi yang terjadi pada sel hewan atau manusia, proses ini
terjadi ketika kebutuhan oksigen tidak tercukupi akibat bekerja terlalu berat.
Tempat: sitoplasma sel hewan dan manusia
Substrat: 1 molekul glukosa
Hasil: 2 molekul asam laktat dan 2 molekul ATP
23. proses yang terjadi sesuai gambar/skema proses anabolisme
Anabolisme merupakan reaksi proses penyusunan (sintesis) senyawa kompleks dari senyawa sederhana
yang berlangsung di dalam sel. Dalam proses penyusunan senyawa kimia tersebut diperlukan energi. Jika
energi berasal dari sinar matahari akan digunakan untuk proses fotosintesis adapun jika energi berasal dari
energi kimia digunakan untuk proses kemosintesis.
1. Fotosintesis
Ingatlah kembali fotosintesis! Persamaan reaksi fotosintesis dapat dituliskan kembali sebagai berikut:
Proses fotosintesis yang terjadi di dalam daun dapat menghasilkan senyawa karbohidrat (amilum) dengan
bantuan energi cahaya (foton). Sumber energi cahaya (foton) adalah matahari. Kloroplas terdapat di
dalam daging daun (mesofil) dan juga dapat ditemukan pada bagian-bagian lain seperti batang dan ranting
yang berwarna hijau. Di dalam kloroplas terdapat pigmen berwarna hijau yang disebut klorofil. Pigmen
inilah yang dapat menyerap energi spektrum cahaya matahari.
Susunan kloroplas terdiri atas membran ganda yang menyelubungi ruangan berisi cairan (stroma).
Membran tersebut membentuk suatu sistem disebut membram tilakoid dan bentuknya seperti suatu
bangunan kantung disebut kantung tilakoid. Kantung-kantung telakoid itu dapat berbentuk berlapis-lapis
disebut grana. Karena letak klorofil berada pada membran tilakoid, maka proses pengubahan energi
cahaya (foton) menjadi energi kimia berlangsung dalam tilakoid, sedangkan proses fotosintesis dengan
produk akhir glukosa dan senyawa lain berlangsung di dalam stroma.
Tahapan dalam proses fotosintesis merupakan rangkaian dari suatu proses penangkapan energi cahaya
(fotosistem), aliran elektron dan penggunaannya. Klorofil hanyalah sebagian dari perangkat fotosistem
untuk menangkap energi cahaya dalam proses fotosintesis.
a. Fotosistem
Fotosistem merupakan suatu unit yang terdiri atas klorofil a, kompleks antene dan akseptor elektron yang
mampu menangkap energi cahaya (foton) matahari. Jika klorofil hanya menyerap cahaya merah, ungu,
dan biru kemudian dipantulkan kembali maka terlihat warna hijau. Warna klorofil dapat berbeda-beda
tergantung dari jenis klorofil dan cahaya yang terserap kemudian dipantulkan. Ada dua macam klorofil,
yaitu sebagai berikut.
Klorofil a, yaitu klorofil yang memiliki pigmen warna hijau, pigmen merupakan senyawa kimia yang
dapat menyerap cahaya tampak.
Klorofil b, klorofil yang memiliki pigmen warna kuning sampai jingga disebut karoten memiliki struktur
mirip dengan klorofil a.
b. Aliran Elektron
Perjalanan yang ditempuh oleh elektron ada dua yaitu sebagai berikut.
2. Kemosintesis
Sebagaimana telah Anda ketahui, bahwa sumber energi pada proses reaksi penyusunan (sintesis) molekul
gula (karbohidrat) dari molekul CO2 dan H2O yang berlangsung di dalam sel makhluk hidup, adalah
cahaya (foton) matahari, tetapi tidak semua makhluk hidup menggunakan cahaya sebagai sumber
energinya. Contohnya pada beberapa mikroorganisme seperti bakteri belerang, bakteri nitrit, bakteri
nitrat, dan bakteri besi memperoleh energi dengan cara mengoksidasi senyawa kimia. Jadi, jika pada
proses penyusunan bahan organik yang menggunakan sumber energi dengan cara pengoksidasian
(pemecahan) senyawa kimia disebut kemosintesis
24. mekanisme transport lewat membran
Transpor melalui membran dibedakan menjadi 2 , yaitu
1. Transpor pasif adalah transpor tanpa memerlukan energi
tranpor pasif ada beberapa cara , yaitu :
- transpor dengan cara difusi sederhana
- transpor dengan cara fasilitas
- transpor dengan cara atau lewat ion channel
• Sumber energi
• Pembentuk senyawa yang lain
• Penyusun gen
Proses metabolisme karbohidrat yaitu suatu proses kimiawi yang terjadi di dalam tubuh dengan maksud
untuk mengolah karbohidrat yang telah masuk. Pada karbohidrat, bentuk yang paling penting atau paling
utama yaitu glukosa, gula sederhana atau disebut monosakarida. Lalu untuk susunan gula yang tidak
sederhana atau disebut lebih kompleks disebut dengan polisakarida.
Zat ini lalu akan mengalami suatu proses hidrolisis saat terjadi proses mencerna atau proses pencernaan
makanan di dalam tubuh makhluk hidup. Hidrolisis yaitu suatu proses penguraian polisakarida menjadi
monosakarida dengan bantuan atau menggunakan molekul air atau H2O. Penguraian karbohidrat di mulut
akan dibantu juga oleh enzim ptialin yang menghidrolisis pati.
METABOLISME PROTEIN
Protein adalah protos yang berasal dari bahasa Yunani yang bila diartikan yaitu polimer atau senyawa
kompleks dari monomer asam amino. Metabolisme protein ialah suatu proses deskripsi dan fisik serta
proses kimia yang menyebabkan pembuatan sebuah sintesis pembentukan asam amino menjadi protein.
Asam amino yang menyusun protein mengandung unsur Nitrogen atau N.
Sintesis asam amino sangat diperlukan tubuh karena senyawa ini berperan sebagai pembentuk senyawa
penting yang lain seperti histamin. Tak hanya itu saja, senyawa penting lain yang dibentuk ialah
neurotranmitter dan nukleotida serta asam amino dapat berkonversi menjadi lemak. Lemak ini kemudian
akan dikonversi menjadi sumber energi yang diperlukan oleh tubuh.
Organ hati adalah pusat yang berguna untuk memecah protein dan mendistribusikan asam amino ke
seluruh tubuh saat metabolisme protein berlangsung. Tak hanya itu saja, organ hati juga bertugas sebagai
pembuang kotoran atau limbah dari sisa metabolisme yang terjadi. Perlu diketahui bahwa protein adalah
pembentuk struktur sel dan pengendali reaksi biokimia.
METABOLISME LEMAK
Lemak adalah suatu nutrien yang diperlukan tubuh dalam jumlah yang banyak, dengan kata lain disebut
dengan makronutrien. Lemak tersusun atas gliserol dan asam lemak, gliserol termasuk ke dalam jenis
hidroksil dengan molekul organik di dalamnya. Sedangkan asam lemak juga termasuk jenis hidroksil dan
ia memiliki rantai karbon yang menempel cukup panjang.
Lemak memiliki ciri yaitu tidak dapat larut dalam air, namun ia dapat larut jika pelarutnya ialah pelarut
organik seperti benzena. Lemak biasanya dipakai atau dimanfaatkan keberadaannya oleh organisme
seluler dan memiliki hubungan dengan asam lemak yang lain. Lemak merupakan salah satu sumber
energi yang lain selain karbohidrat dan sering disebut trigiserida.
Metabolisme lemak adalah suatu proses kimiawi yang di dalamnya terdapat proses katabolik dan proses
anabolik dengan hasil energi. Pada proses anabolik akan menghasilkan zat yaitu trigliserida, badan keton
dan hormon serta second messenger. Metabolisme lemak juga disebut dengan suatu proses yang
kompleks dan terjadi dengan berbagai reaksi serta jalur tersendiri.
26. menentukan reaksi katabolisme / anabolisme dengan tepat.
Contoh reaksi anabolisme:
a. Pembentukan lipid dari molekul sederhana gliserol dan asam lemak
b. Pembentukan disakarida dan air dari gula-gula sederhana
c. Pembentukan glukosa dari karbon dioksidaair, dan cahaya pada fotosintesis
d. Sintesis protein dari asam amino-asam amino dasarnya
e. Sintesis materi genetic dari basa-basa nukleotida, glua deoksiribosa, dan fosfat
f. Pembentukan tulang dan otot dari sel-sel osteoklas yang termineralisasi.
Contoh reaksi katabolisme:
a. Pemecahan glukosa dan oksigen menjadi karbon dioksida dan air pada respirasi sel
b. Penguraian hidroksida peroksida dalam sel menjadi air dan oksigen
c. Pemecahan lemak menjadi asam lemak
d. Pemecahan protein menjadi asam amino pembentuk dasarnya
27. tahapan selanjutnya dari proses bioteknologi modern tersebut dengan tepat.
Berbagai penerapan utama dalam bioteknologi modern meliputi:
• Profil DNA
• Kloning DNA
• Analisis genom
• Transgenesis
• Xenotransplantasi
• Sel punca dan rekayasa jaringan
Salah satu contoh bioteknologi modern ini adalah tumbuhan transgenik. Transgenik terdiri dari kata
transfer dan genik, mangkanya arti dari transgenik adalah memiliki materi genetik (DNA) dari organisme
lain. Jadi, tanaman transgenik dibuat dari hasil rekayasa genetika dengan menggabungkan gen tertentu
dengan DNA-nya. Hal ini dilakukan biasanya agar suatu tumbuhan pangan memiliki sifat daya tahan
yang tinggi terhadap hama dibandingkan tumbuhan yang tidak mendapatkan proses transgenik ini.
Untuk membuat tanaman transgenik ini ada beberapa tahapan, temen-temen. Pertama-tama, kita perlu
mencari gen pada makhluk hidup lain yang memiliki sifat yang kita inginkan, yaitu sifat daya tahan yang
bagus terhadap hama yang menyerang tanaman tertentu. Biasanya gen ini diambil dari makhluk hidup
lain, seperti tanaman lain, hewan, bakteri atau jamur. Nah, kalau gen yang diinginkan udah ditemukan,
baru deh gennya diekstrak alias diambil dari makhluk hidup tersebut. Hasil ekstrak gen ini kemudian
diperbanyak dengan istilah kloning gen. Pada tahapan kloning gen ini, DNA asing dimasukkan ke dalam
vektor kloning gen atau agen pembawa DNA. Kemudian vektor kloning ini dimasukkan ke dalam bakteri
supaya DNA dapat diperbanyak seiring dengan perkembangbiakan bakteri tadi. Bila gen yang diinginkan
sudah diperbanyak, maka akan gen asing tersebut akan ditransfer ke dalam sel tumbuhan. Bagian sel
tumbuhan yang digunakan ini biasanya adalah bagian daun.
Nah, hasil dari proses tersebut baru deh muncul varietas tumbuhan baru yang memiliki daya tahan yang
lebih kuat dibandingkan tanaman biasa atau alami yang ada di alam. Tanaman transgenik ini biasanya
lebih tahan serangan hama, tahan cuaca, memiliki kandungan nutrisi yang lebih tinggi, dan lain
sebagainya. Dengan diciptakannya tanaman transgenik ini, kita jadi bisa mengatasi peningkatan
kebutuhan pangan penduduk dunia yang semakin banyak serta dapat mengatasi masalah kekurangan gizi
yang terjadi di dunia
28. persilangan dengan dua sifat beda sampai diperoleh F2, peserta didik dapat menentukan rasio
fenotip hasil keturunan F2 dengan tepat.
29. menentukan jenis mutasi kromosom / gen dengan tepat pada kelainan/sindrom pada manusia
dibuku catetan les sama tugas drib u risma di gcr
30. pernyataan yang sesuai dengan teori evolusi menurut ahli tertentu dengan tepat.
1. Klasifikasi Makhluk Hidup Menurut Aristoteles
Aristoteles berpendapat bahwa organisme menempati posisi yang bertingkat atau memiliki hierarki, mulai
dari yang paling rendah dan sederhana, hingga yang paling tinggi dan kompleks. Selain itu, ia juga
berpendapat bahwa organisme itu tetap/kekal, dan tidak ada perubahan spesies.
Tapi sekarang, melalui metode ilmiah, kita mengetahui bahwa pandangan Aristoteles mengenai
organisme adalah hal yang sangat keliru. Ternyata berbagai spesies yang sangat beragam di bumi ini tidak
muncul dengan begitu saja, dan melalui proses perjalanan evolusi yang sangat panjang.
2. Klasifikasi Makhluk Hidup Menurut Carolus Linnaeus
Carolus Linnaeus disebut sebagai bapak klasifikasi karena telah menciptakan Systema
Natura dan Binomial Nomenclature yaitu tiap organisme dikategorikan ke dalam tingkatan khusus yang
disebut takson. Maksudnya gimana, tuh?
Jadi, klasifikasi makhluk hidup menurut Carolus Linnaeus ini dilihat dari kemiripan yang dimiliki
makhluk hidup, misalnya saat elo melihat kemiripan pada kucing dengan singa, ayam dengan bebek, atau
burung dara dengan burung merpati.
3. Adaptasi Menurut Lamarck
Menurut Lamarck jerapah dulunya berleher pendek tetapi karena ingin menggapai dedaunan yang ada di
pucuk pohon, lambat laun lehernya pun menjadi panjang. Nah, gagasan ini disebut sebagai use and
disuse yang berarti bagian tubuh yang sering digunakan akan berkembang sedangkan yang tidak
digunakan akan tereduksi.
Selain itu, gagasan yang kedua yaitu inheritance of acquired characteristic yang berarti modifikasi pada
suatu tubuh individu dapat diwariskan ke keturunannya.
4. Teori Evolusi Menurut Weismann
Sebelumnya kita sudah membahas teori evolusi menurut Lamarck tentang modifikasi pada suatu tubuh
individu dapat diwariskan ke keturunannya. Nah, sekarang kita akan ngomongin tentang eksperimen yang
membantah teori evolusi Lamarck.
Saat itu, Weismann ingin melakukan sebuah eksperimen terhadap 68 tikus. Tikus-tikus tersebut pun
dipotong ekornya dan dikawinkan satu sama lain. Alih-alih menjadi pendek, hasilnya ekor anak-anak
tikus tersebut masih panjang nih, guys!
Weismann pun melakukan eksperimen kedua terhadap tikus-tikus (generasi kedua) tersebut. Seperti
halnya tikus generasi pertama, tikus generasi kedua ini dipotong ekornya dan dikawinkan satu sama lain.
Namun, hasilnya tetap sama yakni semua tikus tersebut tetap memiliki ekor panjang. Weismann pun
mengulangi eksperimen tersebut hingga ke generasi kelima, namun hasilnya tetap sama. Padahal, teori
Lamarck mengatakan bahwa modifikasi suatu individu dapat diwariskan ke keturunannya.
Namun, dengan adanya hasil eksperimen Weismann ini berhasil membantah teori Lamarck. Dengan
demikian, Weismann menyimpulkan bahwa informasi hanya diwariskan melalui sel gamet
(sperma/ovum), bukan oleh sel somatik.
5. Teori Darwin Tentang Evolusi
Teori evolusi menurut Charles Darwin merupakan salah satu teori paling terkenal yaitu tentang seleksi
alam dan adaptasi. Selama lima tahun Charles Darwin melakukan ekspedisi dari Inggris hingga ke
Amerika Selatan. Di sepanjang perjalanannya, ia melakukan observasi terhadap distribusi organisme dan
beberapa kali menemukan spesies kutilang yang serupa tetapi tidak identik.
Misalnya saja spesies yang memakan biji besar cenderung memiliki paruh yang besar sedangkan spesies
pemakan serangga memiliki paruh yang tipis dan tajam.
Dengan demikian, Darwin pun menyampaikan gagasannya mengenai evolusi makhluk hidup yang terjadi
karena proses adaptasi terhadap lingkungannya atau melewati proses seleksi alam di mana individu yang
sesuai akan dapat bertahan sedangkan yang tidak kuat akan mati.
Banyak juga orang yang berasumsi bahwa Darwin berargumen kalau manusia berasal dari kera. Padahal,
itu sepenuhnya keliru, lho! Pasalnya, kera tidak bisa berevolusi karena yang berevolusi itu hanya spesies
sedangkan kera bukan nama spesies. Selain itu, yang sebenarnya dikemukakan oleh Darwin adalah
adanya kesamaan nenek moyang antara kera dan manusia. Jadi, nenek moyang kita bukan kera,
melainkan makhluk yang punya ciri-ciri menyerupai apes saja.
6. Teori Evolusi Menurut Wallace
Teori evolusi Wallace ini merupakan teori yang mengembangkan teori seleksi alam dari Charles Darwin.
Bermula dari perjalanan Wallace ke Malaysia hingga Indonesia. Ia mengunjungi banyak kepulauan di
Indonesia dan menemukan banyak keanekaragaman fauna. Misalnya saja perbedaan mamalia yang ada di
Indonesia Barat dengan Indonesia Timur.
Selain itu, ia juga menemukan perbedaan bentuk pada kelompok hewan yang sama di pulau berbeda.
Contohnya orang utan Sumatra dengan orang utan Kalimantan lalu badak Jawa dengan badak Sumatera,
dan lain-lainnya. Ia pun memiliki kesimpulan yang sama dengan Darwin bahwa makhluk hidup telah
melewati yang namanya proses seleksi alam.
31. bukti evolusi dengan tepat.
usus buntu
Bagian tubuh pertama dari manusia yang dipercaya sebagai bekas dari evolusi adalah usus buntu. Usus
buntu adalah bagian usus besar yang berbentuk kantung dan dianggap tidak memiliki fungsi apapun.
Organ ini juga ditemukan pada mamalia, burung, dan beberapa reptil.
Khusus pada manusia, usus buntu dianggap sebagai bekas dari bagian kelenjar usus yang membantu
proses pencernaan selulosa (bagian dinding daun) di manusia purba. Seperti yang diketahui, manusia
purba mempunyai makanan pokok berupa dedaunan yang kaya akan selulosa.
Namun, karena pola dan bahan makanan manusia berganti menjadi lebih variatif, tidak hanya
dedaunan, maka organ usus buntu itu semakin mengecil karena jarang digunakan. Darwin pun sempat
mengungkapkan perubahan usus buntu merupakan hasil dari kombinasi evolusi dan adaptasi.
Sedangkan menurut perkembangan ilmu biologi terbaru, usus buntu dinyatakan berfungsi sebagai organ
kelenjar yang berperan membantu meningkatkan kekebalan tubuh.
Tulang ekor
Saat teori evolusi Darwin secara tersirat menyatakan bila manusia bisa saja berasal dari kera, banyak
yang menyatakan bila hal itu salah. Jika dilihat dari luar, kera memiliki ekor yang panjang sedangkan
manusia tidak. Tetapi nampaknya hal ini perlu dikaji ulang.
Secara anatomi, manusia memiliki bagian ekor yang sangat kecil sehingga tidak terlihat secara kasat
mata. Namun, tulang ekor terebut diprediksi dulunya berukuran panjang. Seiring dengan perubahan
tempat tinggal dan pola hidup, ekor tersebut menyusut dengan sendirinya.
Beberapa manusia purba dipercaya merubah pola hidup yang mulanya sering 'berayun' di pohon-pohon
berlahan-lahan menjadi berjalan di daratan, terutama berpindah mendekati sumber-sumber mata air
yang jarang terdapat pepohonan di sekitarnya.
Pada manusia modern, fungsi dari tulang ekor hanyalah sebagai penopang beragam otot yang
membantu gerakan manusia. Misalnya, saat manusia duduk atau berbaring. Bahkan, tulang ekor juga
diketahui ikut menopang posisi anus.
DNA sampah
Proses evolusi diklaim berhubungan erat serta memberikan dampak unik terhadap DNA manusia. Di
dalam DNA manusia modern, ditemukan lebih dari 90 persen bagian DNA yang ternyata tidak berguna.
Bagian DNA 'sampah' tersebut diketahui tidak memiliki kode genetis apapun yang berguna untuk
mewariskan sifat-sifat manusia ke generasi berikutnya.
Sebagian besar ilmuwan percaya bila bagian-bagian kosong DNA tersebut dulunya memiliki fungsi dan
kode protein tertentu. Namun, bagian-bagian DNA kehilangan fungsi genetisnya setelah mengalami
evolusi panjang. Contohnya, manusia diketahui sempat memiliki bagian DNA yang berfungsi mewarisi
kemampuan menghasilkan enzim yang dapat membantu pencernaan vitamin C.
Akan tetapi, karena muncul sebuah evolusi yang radikal, bagian DNA tersebut kehilangan kode
genetisnya dan hanya tersisa bagian 'sampahnya'. Di sisi lain, bagian DNA yang bertugas mewarisi
kemampuan ekskresi enzim itu masih terdapat di hewan lain.
Beberapa bagian DNA sampah juga ditengarai menyimpan catatan historis dan kesamaan manusia
dengan beberapa hewan lain, seperti kera. Sehingga hal ini dianggap sebagai bukti bila dahulu manusia
Gigi bungsu
Gigi bungsu atau 'wisdom teeth' adalah gigi geraham terakhir yang tumbuh pada manusia. Letaknya pun
di ujung belakang deretan gigi geraham, sehingga seringkali menimbulkan masalah kesehatan dan
terpaksa harus di cabut.
Uniknya, gigi bungsu sering dikaitkan dengan teori evolusi yang menunjukkan nenek moyang manusia
dulunya adalah pemakan tumbuhan. Untuk mampu memakan tumbuhan dengan jumlah yang cukup,
manusia purba harus memiliki gigi geraham dengan jumlah yang banyak. Karena alasan ini lah manusia
mempunyai gigi geraham tambahan yang memungkinkan mereka untuk membuat mulut lebih produktif
dalam mengunyah tumbuhan.
Ketika manusia berevolusi akibat seleksi alam dan adaptasi yang mengharuskan perubahan pola makan
menjadi omnivora (pemakan segala), bentuk dari rahang manusia semakin mengecil. Perubahan tulang
geraham secara tidak langsung memaksa gigi bungsu tumbuh tidak sempurna dan menjorok ke dalam.
Bukti evolusi ini semakin diperkuat dengan munculnya beberapa orang yang gigi bungsunya tidak
tumbuh sama sekali. Sementara manusia lain memiliki kecenderungan hingga 100 persen di rahang
mereka akan tumbuh gigi bungsu.
Bulu kuduk
Bulu kuduk atau rambut sensitif yang terdapat di tengkuk dan lengan manusia pun dipercaya sebagai
salah satu bukti evolusi manusia modern. Perubahan posisi (berdiri) yang terjadi pada bulu kuduk saat
seseorang merasa kedinginan, ketakutan, marah, atau terkagum ternyata juga dimiliki oleh hewan lain.
Seringkali kita menemukan anjing atau kucing yang sanggup menegakkan rambutnya ketika merasa
terancam atau kedinginan. Hewan-hewan tersebut mambu menegakkan rambutnya untuk mengisolasi
udara di antara kulit dan rambut. Tindakan ini akan membuat tubuh mereka menjadi lebih hangat.
Manusia sendiri sudah lama tidak mendapat manfaat dari fenomena berdirinya bulu kuduk atau 'goose
bumps' ini karena sudah kehilangan sebagian besar rambut tubuhnya karena evolusi.
Namun, sampai saat ini manusia masih bisa merasakan bulu kuduk berdiri ketika merasa ketakutan dan
kedinginan. Hal ini adalah bukti bila tubuh kita masih mempunyai 'insting' untuk memberikan
perlindungan kepada tubuh seperti yang dilakukan oleh nenek moyang manusia. Alhasil, mekanisme
berdirinya bulu kuduk dipercaya menjadi tanda hubungan kekerabatan manusia dan hewan lain.
32. hewan yang melibatkan dua gen yang terpaut, peserta didik dapat menentukan peluang fenotip
tertentu dengan tepat.
33. peluang genotip/fenotip pada generasi ketiga dari persilangan dua sifat beda dengan tepat
34. mengaitkan berbagai mutasi dengan variasi pada makhluk hidup dengan tepat
Jika mutasi terjadi terus menerus, keanekaragaman organisme akan terus meningkat sehingga memicu
terbentuknya spesies baru dengan sifat yang jauh berbeda dari organisme-organisme asal mulanya (variasi
genetik). Adanya perubahan spesies yang terjadi secara perlahan tersebut menandakan telah terjadi
evolusi.
35. menentukan peluang fenotip dan genotip tertentu dari keturunan gen letal dan alela ganda
38. tabel hasil percobaan pertumbuhan tanaman dengan beberapa perlakuan, peserta didik dapat
menentukan:
a) Rumusan masalahnya;
b) Variabel bebas dan variabel terikat;
c) Grafik hasil percobaan dengan tepat.
Variabel bebas (variabel X) adalah variabel yang memberikan pengaruh pada variabel yang lain,
sedangkan variabel terikat (variabel Y) adalah variabel yang dikenai pengaruh dari variabel bebas.
Variabel kontrol adalah variabel yang tidak dapat dimanipulasi atau diubah, dan digunakan sebagai
salah satu cara untuk meminimalkan, menetralkan, atau mengontrol pengaruh aspek tersebut.
Contoh :
Batasan Masalah
Untuk mencegah melebarnya pembahasan masalah dan untuk menjaga agar pembahasan tetap sesuai
dengan tujuan penelitian, maka pembahasan pada penelitian ini dibatasi pada hal-hal sebagai berikut :
• Pertumbuhan yang diamati terbatas hanya pada panjang batang dan kesegaran daun.
• Faktor lingkungan yang dianggap mempengaruhi pertumbuhan hanya faktor cahaya.
• Jenis tumbuhan yang diamati adalah kacang hijau.
Variabel Penelitian
1. Variabel bebas :
Pemberian Intensitas cahaya di tempat terang (terkena sinar matahari), dan di tempat teduh (tidak
terkena sinar matahari langsung)
2. Variabel terikat :
Morfologi kacang hijau dan pertumbuhan kacang hijau
3. Variabel terkendali:
• tempat penelitian pada gelas plastik dan kaca ukuran kecil
• media penelitian pada kapas basah yang tidak terlalu basah dan tidak terlalu kering, dan
dilakukan penyiraman secara rutin
• biji kacang hijau yang sebelumnya telah direndam selama 3 jam
• setiap gelas terdapat 4 buah biji kacang hijau
Data Hasil Pengamatan
a. Tempat Gelap
b. Tempat Terang
4 1,25 - - - 1,25
5 4,00 - - - 4,00
6 5,00 - - - 5,00
7 - - - - -
Perbandingan Proses Pertumbuhan Batang Kacang Hijau pada Tempat Gelap dan Terang
39. tentang jumlah penyandang albino di suatu wilayah dengan jumlah penduduk tertentu, peserta
didik dapat menentukan:
a) frekuensi gen dominan dan resesif;
b) jumlah penduduk normal pembawa sifat albino dengan tepat
Rumus Hukum Hardy Weinberg :
= tt = 81/1296 = 0,0625
q = 0,25
Maka frekuensi alel resesif adalah 0,25
p+q=1
p + 0,25 = 1
p = 1 - 0,25
p = 0,75
Maka frekuensi alel dominan adalah 0,75
Jumlah individu bergenotipe heterozigot
2pq = 2 x 0,75 x 0,25
2pq = 0,375
Maka dari itu jumlah individu genotipe heterozigot sebanyak 486 tanama
40. kelainan albino dan golongan darah, peserta didik dapat menyimpulkan fenotip dan genotip
dari beberapa individu yang ditunjuk dengan tepat.
Perhatikan golongan darah yang digunakan dalam persilangan untuk 4 macam golongan darah berikut.
Untuk menentukan golongan darah pada posisi X, perlu dianalis dari golongan darah yang pasti terlebih
dahulu. Pada keturunan dengan golongan darah O pasti memiliki golongan darah dengan jenis IOIO dan
pada keturunan dengan golongan darah AB pasti memiliki golongan darah jenis IAIB.
Orang tua dengan golongan darah A dan satu belum diketahui namun diketahui bahwa keturunannya
memiliki golongan darah O dan AB pasti memiliki jenis golongan darah IAIO dan IB IO. Hasil persilangan
dua jenis golongan darah tersebut akan memungkinkan keturunan dengan hasil golongan darah A, B, AB,
dan O.
Dari informasi yang diberikan pada soal diatas A >< X menghasilkan keturunan 4 orang anak dengan
golongan darah yang berbeda – beda yakni: A, B, AB, dan O. Kondisi tersebut hanya akan terjadi apabila
kedua orang tua dengan ibu golongan darah A heterozigot dan bapak B heterozigot.