Anda di halaman 1dari 17

1.

Menentukan langkah ilmiah yang tepat untuk membuktikan suatu hipotesis


 Merumuskan Masalah : Dalam kajian ilmiah, masalah didefinisikan sebagai sesuatu yang harus
diteliti untuk memperoleh jawaban atas suatu pertanyaan. Masalah dirumuskan dalam bentuk
pertanyaan ilmiah yang bersifat terbuka yang memungkinkan adanya jawaban yang beragam.
Rumusan pertanyaan ini perlu dicari jawabannya melalui eksperimen.
 Menemukan Hipotesis : Setelah berhasil merumuskan, teman-teman bisa mengajukan jawaban
sementara atas pertanyaan, yang bernama lain hipotesis.
 Menetapkan Variabel Penelitian : Variabel percobaan merupakan faktor yang dapat mempengaruhi
hasil penelitian. Ada tiga jenis variabel, yaitu variabel bebas, variabel terikat/bergantung dan variabel
tetap.

 Variabel bebas : variabel yang sengaja diubah-ubah untuk dilihat pengaruhnya terhadap hasil
percobaan.
 Variabel terikat : variabel yang diukur atau diamati sebagai hasil percobaan
 Variabel tetap : variabel yang tidak diubah

 Menetapkan Prosedur Kerja : Prosedur kerja merupakan langkah-langkah kerja yang terperinci dan
runtut. Urutan langkah kerja ini dibuat ringkas namun dapat menggambarkan secara tepat pekerjaan
yang harus dilakukan. Data tersebut akan memudahkan pelaksanaannya.
 Mengumpulkan data : Setiap gejala yang terjadi dalam percobaan harus dicatat saat itu juga. Dengan
begitu, teman-teman dapat memperoleh data yang lebih akurat. 
 Mengolah dan Menganalisis Data : Tabel dan grafik merupakan alat yang sangat bermanfaat untuk
menyusun dan menganalisis data. Tabel dan grafik ini menampilkan bagaimana variabel terikat
berubah sebagai respon terhadap perubahan variabel bebas. 
 Membuat Kesimpulan : Kesimpulan adalah suatu pernyataan yang merangkum apa yang sudah
dilakukan dalam kegiatan penelitian. Dalam menyusun suatu kesimpulan, kalian harus memutuskan
apakah data yang dikumpulkan mendukung hipotesis atau tidak. Selain itu, kalian juga harus
mengulang suatu penelitian beberapa kali sebelum dapat menarik suatu kesimpulan.

2. Menentukan tingkat keanekaragaman hayati dari gambar beberapa hewan atau tumbuhan
 Tingkat gen : Keanekaragaman tingkat genetik terjadi karena adanya keanekaragaman susunan gen.
Jadi, perangkat gen itulah yang menentukan ciri dan sifat yang dimiliki oleh suatu individu. Contoh
meski sama-sama bunga mawar dan mempunyai nama
spesies Rosa hybrid, tetapi warna mahkota pada bunga
mawar bisa berbeda. Hal ini karena susunan gen penyusun
bunga mawar yang satu dengan bunga mawar yang lain
berbeda. Contoh lain juga terjadi pada lalat buah (Drosophila
melanogaster). Kalau kita perhatikan dari gambar, meskipun
sama-sama lalat buah, tapi mata lalat ini bisa berbeda. Lalat
yang satu berwarna merah, dan yang satunya berwarna putih. Ini
pun menunjukkan bahwa adanya keanekaragaman genetik.
 Tingkat individu/spesies : keanekaragaman tingkat
individu/spesies ini menunjukkan adanya jumlah dan
variasi dari jenis-jenis organisme. Contoh dari
keanekaragaman individu/spesies ini ada pada Arecaceae
atau palem-paleman. Kalau diperhatikan bentuknya sama.
Padahal, semuanya merupakan jenis/individu yang berbeda. Pohon aren, misalnya, yang mempunyai
nama latin Arenga pinnata dan Pinang yang nama latinnya Areca catechu. Selain itu, habitat pohon
aren yang biasa tumbuh di pegunungan, mempunyai struktur daun yang jauh berbeda dengan pohon
kelapa yang tumbuh di pantai.
 Tingkat ekosistem : ada keanekaragaman tingkat
ekosistem. Ini artinya, setiap ekosistem mempunyai
keunikan dan ciri khasnya sendiri-sendiri.
Keanekaragaman tingkat ekosistem menggambarkan
jenis populasi organisme dalam suatu wilayah. Adanya
keanekaragaman tingkat ekosistem ini ditunjukkan
dengan adanya perbedaan faktor abiotik serta
komposisi jenis populasi organismenya.

3. Menjelaskan tentang pembagian wilayah persebran fauna di Indonesia


 Fauna Indonesia Bagian Barat (Asiatis) > mamalia, reptil, burung hingga ikan : Wilayah Indonesia
bagian barat pada persebaran fauna tipe Asiatis meliputi pulau Sumatera, Jawa dan juga Kalimantan.
Contoh hewan endemik Indonesia yang khas dan unik di bagian barat ini antara lain adalah badak
bercula satu, tapir, harimau sumatera, siamang, ikan pesut mahakam, orangutan, harimau loreng, kera
gibon dan masih banyak lagi yang lainnya.
 Fauna Indonesia Bagian Tengah (Peralihan) : Persebaran fauna Indonesia bagian tengah dikenal
dengan tipe peralihan atau juga dikenal sebagai fauna kawasan Wallace karena berada di garis
Wallace yang memisahkan tipe Asiatis dan Australis. Wilayah Indonesia bagian tengah meliputi
pulau Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara. Karena letaknya di tengah, ada beberapa fauna tipe Asiatis
dan Australis yang masuk dalam tipe peralihan ini. Contoh hewan endemik Indonesia yang khas dan
unik di bagian tengah antara lain adalah komodo, anoa, babirusa, monyet hantu, burung maleo dan
masih banyak lagi yang lainnya.
 Fauna Indonesia Bagian Timur (Australis) : Persebaran fauna di Indonesia bagian timur disebut
dengan tipe Australis, sama seperti floranya. Wilayah Indonesia bagian timur meliputi Papua,
Maluku dan sekitarnya. Di bagian timur terdapat banyak jenis hewan yang lazim ditemui di benua
Australia, sebut saja seperti kangguru, walaby, koala serta berbagai jenis burung, reptil dan primata
lainnya yang khas. Sementara hewan seperti kera dan mamalia jarang ditemui di wilayah ini. Contoh
hewan endemik Indonesia yang khas dan unik di bagian timur antara lain adalah burung
cendrawasih, kasuari, merak gouravictori, kangguru mantel emas, nuri sayap hitam, hiu bintik dan
masih banyak lagi yang lainnya.
4. Ciri-ciri Bryophyta (lumut)
 Tumbuhan lumut belum mempunyai akar, batang dan daun yang sejati
 Akar berupa rhizoid
 Batang belum dilengkapi dengan xylem dan floem sehingga jaringan pengangkut berupa jaringan
parenkim
 Daunnya kecil dan tersusun oleh selapis sel dengan kloroplas yang berupa jala
5. Menentukan langkah yang tepat untuk melestarikan spesies hewan atau tumbuhan langkah tertentu
 Pelestarian In Situ adalah pelestarian yang dilakukan pada tempat asli hewan atau tumbuhan tersebut
berada. Contoh pelestarian in situ adalah suaka margasatwa, hutan lindung, dan taman nasional.
Suaka margasatwa merupakan kawasan yang melindungi hewan. Hutan lindung merupakan kawasan
yang melindungi tumbuhan.
 Pelestarian ex situ adalah pelestarian yang dilakukan di luar tempat tinggal aslinya. Hal itu
dilakukan karena hewan dan tumbuhan kehilangan tempat tinggal aslinya. Selain itu, pelestarian ex
situ dilakukan sebagai upaya rehabilitasi, penangkaran, dan pembiakan hewan maupun tumbuhan
langka.

Hewan : Tumbuhan:
Usaha yang dilakukan
1. Tidak berburu hewan 1. Tidak menebang pohon
pemerintah
sembarangan sembarangan
2. Melindungi hewan hewan langka 1. Suaka marga 2. Melakukan tebang pilih artinya
3. Hewan langka dibudi dayakan satwa menebang dengan memilih ukuran
4. Mencari alternatif pemanfaatan 2. Cagar alam dan usia tumbuhan.
hewan-hewan langka dengan 3. Hutan lindung 3. Penanaman kembali tanaman yang
menciptakan pengganti berbahan 4. Inseminasi telah dimanfaatkan atau
sintetis 5. Kultur jaringan peremajaan tanaman
4. Pemeliharaan tanaman dengan
6. Dalam suatu jaring-jaring makanan, dapat menentukan anggota dari trofiknya

7. Dari grafik suatu hubungan antara kerusakkan alam dan kemampuan daya dukung lingkungan bagi
kehidupan, siswa mampu memperkirakan dampak yang akan ditimbulkan
8. Menentukan tahap-tahap pada daur nitrogen dan mikroorganisme yang berperan
 Nitrogen bebas di atmosfer difiksasi oleh bakteri penambat Nitrogen (misalnya : Azobacter,
Rhizobium, Nostoc, Anabaena)
 Nitrifikasi : pengubahan amonia menjadi nitrit oleh bakteri Nitrococcus & Nitrosomonas
 Nitrasi : pengubahan nitrit mnejadi nitrat oleh bakteri Nitrobacter
 Sebagian nitrat akan diasimilasi oleh tumbuhan sehingga akan masuk ke dalam rantai makanan
 Sisa organisme yang mati akan mengalami amonifikasi
 Sebagian nitrat mengalami denitrifikasi, lalu dikembalikan ke atmosfer. Daur tersebut akan berulang.
9. Memprediksi akibat yang ditimbulkan pada manusia dan lingkungan dari pertambhan jumlah penduduk
juga peningkatan kebutuhanyang menyertainya.
10. Bagian yang menyusun batang dan fungsinya

Struktur anatomi batang

1. Protoderm : bagian terluar yang membentuk epidermis


2. Prokambium : bagian tengah, sel-selnya lebih panjang, membentuk
jaringan pengangkut dan kambium vaskuler.
3. Meristem dasar : jaringan yang membentuk empulur dan korteks.
Struktur sekunder batang

1. Floem sekunder : jaringan yang letaknya lebih dalam dari floem primer, yang
dibentuk ke arah luar dan menyebabkan pertumbuhan sekunder batang.
2. Xylem sekunder : jaringan xylem yang dibentuk ke arah dalam oleh jaringan
kambium.
3. Kambium gabus : jaringan yang dibentuk oleh felogen ke arah luar, sedangkan
ke arah dalam felogen membentuk feloderma (parenkim gabus).

Struktur primer dari luar ke dalam batang

Monokotil : epidermis-ikatan pembuluh-empulur-sklerenkim

Dikotil : epidermis-korteks-stele-xylem primer-floem primer-cambium


vaskuler-empulur

11. Jaringan meristem


 Jaringan yang bersifat embrional yaitu masih aktif membelah untuk menambah jumlah sel tubuh.
Ciri-ciri sel meristem : berdinding tipis, vakuola kecil, banyak mengandung protoplasma, berinti
besar dan plastida belum matang.
Berdasarkan asalnya :
Berdasarkan letaknya :
1. Primer : berkembang dari sel embrional dan
1. Meristem apikal : terdapat diujung akar ditemukan pada ujung pertumbuhan, misal kuncup
dan ujung batang. ujung batang dan ujung akar.
2. Meristem lateral : terdapat pada jaringan 2. Sekunder : berkembang dari meristem lateral dan
untuk pertumbuhan sekunder, misal berfungsi untuk menambah diameter tumbuhan.
kambium dan falogen.  Kambium pembuluh : menghasilkan xylem dan
3. Meristem interkalar : terdapat pada ruas- floem sekunder.
ruas batang.
 Kambium gabus : menghasilkan lapisan
pelindung tumbuhan, yaitu gabus.
12. Menarik kesimpulan dari suatu percobaan yang dilakukan
13. Menjelaskan tentang sel punca/stem cell
 Sel-sel ini bertanggung jawab untuk menjaga tubuh kita bekerja setiap harinya, seperti membuat
jantung kita berdetak, otak kita berpikir, ginjal membersihkan darah kita, mengganti kulit yang
terkelupas, dan seterusnya. Tugas khusus dari stem cell adalah untuk menciptakan berbagai jenis sel
tersebut. Stem cell adalah sumber untuk sel-sel baru. Pada saat stem cell membelah, mereka dapat
memperbanyak diri sendiri atau menjadi jenis sel yang lain. Contohnya, stem cell di kulit dapat
menciptakan lebih banyak stem cell kulit atau mereka dapat membuat sel kulit terdiferensiasi yang
memiliki tugas spesifik seperti membuat pigmen melanin.
14. Menjelaskan tentang jenis-jenis tulang rawan (ciri, letak dan fungsi)
 Tulang rawan adalah semacam jaringan ikat lentur yang ada di berbagai anggota badan manusia
ataupun hewan, termasuk sendi di antara tulang, sangkar rusuk, telinga, hidung, saluran, tenggkorak,
dan juga cakram intervertebrata.

Ciri-ciri

1. Penyusunnya terdiri atas sel tulang rawan > Tulang rawan penyusunnya terdiri atas sel-sel
kondroblas yang terus berkembang menjadi kondrosit. Sel ini akan menghasilkan cairan yang
berupa protein penyusun tulang rawan. Kondroblas bisa menjadi sel tulang keras
 Tulang Rawan Fibrosa : Tulang rawan fibrosa atau Fibriokartilgo adalah jenis tulang rawan yang
memiliki sifat intermediet (campuran) antara hialin dan elastik. Tulang rawan ini penyusunnya
adalah serat kolagen kasar (tipe 1). Sedangkan substansi dasarnya tidak terlihat dengan jelas. Pada
penyebarannya antara tulang vertebrata dan ligamen (penghubung tulang dan otot).
 Tulang Rawan Elastin : Tulang rawan elastin merupakan tulang rawan yang disusun oleh sel
kondusit yang menghasilkan campuran kolagen dan serat elastin. Struktur tulang rawan elastin
(kartilago elastik) mempunyai susunan atas sel kondrosit dan cairan kondroitin sulfat. Perbedaan
elastik dengan kartilago hialin yaitu serat penyusunnya. Kartilago elastik penyusunna terdiri serat
elastin yang lebih lembut dari kolagen. Dengan begitu, kartilago elastik mempunyai sifat yang elastis
(fleksibel). Warna kartilago elastik adalah kuning, dan didalam tubuh bisa dijumpai di telinga,
saluran eustachius, epiglos, dan juga laring.
 Tulang Rawan Hialin : Tulang rawan hialin adalah tulang rawan yang paling umum menyusun janin
atau fetus. Tulang ini disebut juga dengan Hialin
Fungsi :
kartilago, paling padat jika dibandingkan dengan tulang
rawan lainnya. Tulang ini disusun oleh sel kondrosit dan 1. Sebagai Penyokong Pada
matriks ekstraseluler yang didominasi oleh kolagen. Jaringan atau Organ Lunak
Warna tulang ini adalah putih, dan bisa dijumpai pada 2. Sebagai Penyusun Sendi
3. Sebagai Pertumbuhan dan
permukaan persendian atau epifisis, saluran pernapasan
Pembentukan Tulang Keras
(hidung, laring, trakea, bronkiolus) dan pada ujung
tulang rusuk.
15. Menjelaskan cara kerja otot dalam mengerakkan tulang
 Otot sinergis adalah otot yang bekerja sama secara searah. Jadi, si otot-otot ini berkontraksi dan
berelaksasi secara bersamaan. Saat satu otot berkontraksi, otot lainnya juga ikut berkontraksi. Saat
satu otot relaksasi, otot lainnya juga ikut relaksasi.
 Berkebalikan dengan sinergis, otot antagonis adalah otot yang bekerja berlawanan. Artinya, apabila
satu otot mengalami kontraksi, otot yang lain melakukan relaksasi. Contohnya adalah pada otot bisep
dan trisep.

16. Menjelaskan fungsi dari bagian-bagian yang menyusun jantung manusia dan akibatnya jika bagian
tersebut mengalami gangguan
 Atrium kanan : menerima darah dari seluruh tubuh
 Atrium kiri : menerima darah dari paru-paru
 Bilik kanan : memompa darah ke paru-paru
 Bilik kiri : memompa darah ke seluruh tubuh
 Aorta : arteri terbesar dalam tubuh. Letaknya di bagian atas jantung. Fungsi aorta adalah untuk
membawa darah yang mengandung oksigen dari ventrikel kiri ke seluruh tubuh. Aneurisma
menyebabkan pembuluh darah menjadi lemah, tersendat sendat dan mengalami pembengkakan dan
pelebaran aorta. Jika pembengkakan terus menggelembung maka tekanan darah sekitar aorta akan
meledak dan pecah lalu menyebabkan peradangan dan komplikasi pendarahan hebat.
 Vena cava superior (vena cava) : vena besar dalam tubuh. Letaknya juga di bagian atas jantung.
Fungsi vena kava superior adalah untuk membawa kembali darah kaya karbon dioksida dari seluruh
tubuh bagian atas ke jantung. jika terdapat gumpalan darah beku yang menyumbat pada pembuluh
vena dan menghambat pengedaran darah.
 Arteri pulmonalis : arteri yang mengangkut darah dari jantung ke paru-paru. Fungsi arteri pulmonalis
adalah untuk mengganti karbon dioksida dan uap air yang ada di dalam darah dengan oksigen.
 Katup aorta : katup yang memisahkan ventrikel kiri dengan aorta. Perubahan tekanan darah pada
kedua sisi katup menyebabkan katup dapat terbuka dan tertutup. Fungsi katup aorta adalah untuk
mencegah darah mengalir ke arah yang salah. adanya kelainan atau gangguan pada salah satu atau
lebih dari keempat katup jantung, sehingga darah sulit mengalir ke ruangan atau pembuluh darah
selanjutnya .
 Atrium : bentuk jamak dari atria yang sama artinya dengan serambi. Terdapat dua atrium yaitu
atrium kiri (serambi kiri) dan atrium kanan (serambi kanan). Atrium dua ruangan teratas dari empat
ruang utama pada jantung. Fungsi atrium kiri adalah adalah menerima darah dari paru-paru yang
kaya oksigen dan membawanya ke ventrikel kiri. Sedangkan fungsi atrium kanan adalah menerima
darah dari seluruh tubuh yang kaya akan karbon dioksida kemudian membawanya ke ventrikel
kanan.
 Vena pulmonalis : vena yang membawa darah kaya oksigen dari paru-paru ke jantung tepatnya di
atrium kiri. Ukurannya lebih kecil dari vena cava dan terdiri dari vena pulmonalis kanan dan vena
pulmonalis kiri. Fungsi vena pulmonalis adalah untuk membawa darah kaya oksigen kembali ke
jantung untuk kemudian diedarkan ke seluruh tubuh. ( belum ada akibat jika mengalami gangguan)
 Katup trikuspidalis : katup yang terdiri dari dari tiga daun katup. Katup ini dapat terbuka jika sistole
berkontraksi dan dapat menutup kembali. Fungsi katup trikuspidalis adalah untuk memisahkan
atrium kanan dan ventrikel kanan dan membantu mengalirkan darah miskin oksigen dari atrium
kanan ke ventrikel kanan. Jika mengalami gangguan, membuat darah tidak dapat mengalir ke
ruangan selanjutnya atau seluruh tubuh, yang kemudian memicu otot jantung untuk bekerja lebih
keras untuk memompa darah, sehingga dapat timbul gagal jantung 
 Katup mitral (bicuspid) : katup yang memisahkan atrium kiri dan ventrikel kiri. Katup ini dapat
terbuka saat darah kaya oksigen di atrium kiri hendak mengalir ke ventrikel kiri. Fungsi katup mitral
adalah untuk mencegah darah yang telah berada di ventrikel kiri kembali ke atrium kiri. Jika
mengalami gangguan, membuat darah tidak dapat mengalir ke ruangan selanjutnya atau seluruh
tubuh, yang kemudian memicu otot jantung untuk bekerja lebih keras untuk memompa darah,
sehingga dapat timbul gagal jantung 
 Ventrikel : dua ruang kosong dari empat ruang di bagian bawah jantung. Ventricular fibrillation atau
ventrikel fibrilasi adalah salah satu jenis gangguan irama jantung. Bilik jantung yang seharusnya
berdenyut, menjadi hanya bergetar saat terjadi ventrikel fibrilasi. Hal ini disebabkan oleh adanya
gangguan aliran listrik pada jantung. Akibatnya, jantung tidak mampu memompa darah ke seluruh
tubuh, sehingga pasokan darah yang membawa oksigen dan nutrisi ke organ-organ tubuh akan
terhenti. Jika terjadi gangguan, aliran darah melambat sehingga menyebabkan daerah yang tersumbat
menjadi bengkak, merah, dan menyakitkan. Jika gumpalan bergerak ke paru-paru, maka emboli paru
(vena di paru-paru tersumbat) dapat terjadi dan menimbulkan masalah pernapasan serius.
 Vena kava inferior : vena terbesar dalam tubuh manusia. Fungsi vena kava inferior adalah
membawah darah dari bagian bawah tubuh ke atrium kanan jantung.
 Katup atrioventricular : katup yang terletak di antara atrium dan ventrikel. Fungsi katup
atrioventrikular adalah untuk membuat darah hanya dapat mengalir dari atrium ke ventrikel. Jika
mengalami gangguan, katup jantung yang tidak dapat menutup dengan baik atau tidak kembali ke
posisi semula. Kondisi ini membuat darah mengalir kembali ke ruangan jantung sebelumnya,
sehingga mengakibatkan berkurangnya jumlah darah yang dialirkan ke seluruh tubuh. Keadaan ini
juga dapat terjadi pada keempat katup jantung seperti halnya pada gangguan stenosis katup jantung
yang dapat memicu kerusakan otot jantung.
 Dinding jantung : bagian terluar yang melapisi jantung. Dinding jantung terdiri dari tiga lapisan yaitu
endokardium (terdalam), miokardium (bagian tengah), dan epikardium (terluar). Endokardium terdiri
dari epitel pipih selapis. Miokardium terdiri dari otot kardiak (otot jantung). Epikardium adalah
sebuah membran fibrosa. Fungsi dinding jantung adalah membuat jantung berdetak dan mencegah
supaya jantung tidak bocor. (belum ad ajika terjadi gangguan)
17. Menjelaskan fungsi dari bagian-bagian yang mneyusun sistem pencernaan manusia

Mulut Lambung terdiri dari 3 bagian, yaitu kardiak, fundus dan pilorus.
Terdapat 2 mekanisme
1. Pencernaan mekanik : gigi
2. Percenaan kimiawi : enzim ptialin. Air Mekanik : oleh otot lambung yang membolak-balikkan makanan
ludah mengandung enzim ptialin dan
Kimiawi : oleh enzim
maltose. Ptialin (amilase) berfungsi
mengubah amilu(polisakarida) 1. Pepsinogen (diaktifkan oleh HCl menjadi pepsin) berfungsi
menjadi maltosa (disakarida). untuk memecah protein menjadi pepton.
2. Renin : berfungsi untuk mengendapkan kasein susu
Kerongkongan (esofagus) 3. Asam klorida (HCl) untuk membunuh kuman pada makanan,
Terjadi gerak peristaltik, yaitu mendorong mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin, dan meransang
makanan menuju lambung. sel-sel kelenjar usus untuk menghasilkan sekretin dan
kolesistokinin.

Usus 12 jari juga merupakan tempat muaranya enzim dari


Usus halus (instetium tennue)
pankreas yaitu
Terdiri dari usus 12 jari (duodenum), usus
 Lipase : memecah lemak menjadi asam lemak dan
kosong (jejenum), dan usus penyerapan
gliserol
(ileum).
 Disakarase : memecah disakarida menjadi
 Enterokinase berfungsi mengaktifkan monosakarida
tripsinogen (pankreas) menjadi tripsin.  Tripsinogen : (diaktifkan oleh enterokinase menjadi
 Sakarose (sukrose) : memecah sukrosa tripsin). Tripsin berfungsi memcah pepton menjadi
menjadi glukosa dan fruktosa. asam amino.
 Laktase : memecah laktosa menjadi  Usus besar (kolon) : tempat pembusukkan sisa
glukosa dan galaktosa. pecernaan dengan bantuan bakteri E. coli, tempat
oenyerapan air dan pembetukan vitamin K.
 Anus : lubang pengeluaran feses.
18. Menjelaskan tentang mekanisme insirasi dan ekspirasi pada pernafasan dada dan pernapasan perut.

Pernapasan dada Pernapasan diafragma

Insirasi : tulang rusuk berkrontraksi > Insirasi : diafragma kontraksi > diafragma mendatar >
volume rongga dada membesar > tekanan volume rongga dada membesar > tekanan udara di
udara di paru-paru mengecil > udara masuk paru-paru mengecil > udara masuk

Ekspirasi : tulang rusuk relaksasi > vulome Ekspirasi : diafragma relaksasi > diafragma melengkung
19. Menjelaskan tentang gangguan-gangguan pada sistem pernafasan manusia dan faktor penyebabnya
 Faringitis : peradangan pada faring sehingga timbul rasa nyeri saat menelan makanan ataupun
kerongkorag terasa kering.
 Pneumonia : peradangan paru-paru karena alveolus berisi cairan dan eritrosit yang berlebihan.
 Asifiksi adalah gangguan dalam pengangkutan oksigen ke jaringan.
 Asidosis respiratorik : gangguan yang disebabkan oleh kesamaan darah yang berlebihan karena
penumpukan karbon dioksida dalam darah.
 Asma : penyakit yang ditandai dengan kontraksi otot polos pada bronkus yang mengakibatkan
kesulitan bernapas.
 Emfisema : perubahan anatomi paru-paru yang biasanya ditandai dengan perbesaran alveolus dan
terjadi kerusakan pada dinding alveolus. Pada penderita yang sudah kronis saluran pernapasannya
menyempit dan tidak elastis.
 TBC : penyakit paru-paru yang dibebkan oleh Mycobacterium tubercolosis yang ditandai dengan
adanya bitnik-bintik kecil pada dinding alveolus.
 Sianosis : penyakit yang ditandai dengan kulit dan embran mukosa berwarna kebiruan atau pucat
karena kandungan oksigen dalam darah rendah.
 Bronkitis : peradangan pada bronkus.
 Influenza : penyakit yang diakibatkan oleh Orthomyxovirus yang menimbulkan radang pada selaput
mukosa di saluran pernapasan
20. Menjelaskan bagian-bagian yang menyusun nefron dan fungsinya dalam proses pembentukan urine.
 Badan malpighi terdiri atas glomerulus dan kapsula bowman. Fungsi badan malpighi adalah sebagai
tempat dimana terdapat alat penyaring darah.
 Glomerulus : berfungsi sebagai tempat penyaringan darah yang akan menyaring air, garam, asam
amino, glukosa, dan urea. Menghasilkan urin primer.
 Kapsula bowman: semacam kantong/kapsul yang membungkus glomerulus. Kapsula bowman
ditemukan oleh Sir William Bowman. Fungsi kapsula bowman adalah untuk mengumpulkan cairan
hasil penyaringan glomerulus.
 Tubulus kontortus proksimal : tempat penyerapan kembali/reabsorpsi urin primer yang menyerap
glukosa, garam, air, dan asam amino. Fungsi tubulub kontortus proksimal adalah untuk
menghasilkan urin sekunder dengan kadar urea tinggi.
 Lengkung henle : saluran berbentuk setengah lingkaran dan menjadi penghubung antara tubulus
kontortus proksimal dengan tubulus kontortus distal. Lengkung henle berfungsi supaya urine tidak
kembali ke tubulus kontortus proksimal.
 Tubulus kontortus distal : tempat untuk melepaskan zat-zat yang tidak berguna lagi atau berlebihan
ke dalam urin sekunder (disebut proses augmentasi).
Fungsi tubulus kontortus distal adalah untuk
menghasilkan urin sesungguhnya.
 Tubulus kolektivus : tabung sempit panjang dalam ginjal
yang menampung urin dari nefron, untuk disalurkan ke
pelvis menuju kandung kemih. Fungsi tubulus kolektivus
adalah untuk mengumpulkan urin dari beberapa tubulus
kontortus proksimal lalu dibawa ke pelvis.

Proses Tempat Terjadi Proses yang Terjadi Komponen yang Produk


Terserap
Filtrasi Glomerulus Penyaringan zat-zat Sel darah dan Urine primer
dalam darah protein
Reabsorpsi Tubulus kontortus Penyerapan Air, glukosa, Urine sekunder
proksimal dan lengkung kembali zat-zat asam amino,
henle yang masih berguna NaCl
Augmentas Tubulus kontortus distal Penambahn zat sisa - Urine sebenarnya
i yang tidak
diperlukan lagi oleh
tubuh

21. Menjelaskan mekanisme gerak sadar dan gerak refleks


 Gerak sadar : RANGSANG - RESEPTOR - SARAF SENSORIK - OTAK - SARAF MOTORIK -
EFEKTOR – GERAKAN
 Gerak refleks : RANGSANG - RESEPTOR - SARAF SENSORIK - SUNSUM TULANG
BELAKANG - SARAF MOTORIK - EFEKTOR – GERAKAN
22. Menentukan vaksin yang tepat bagi suatu kondisi gejala suatu penyakit
 Vaksin Polio : Vaksin ini berguna sebagai pencegahan terhadap poliomyelitis. Vaksin Polio
diberikan empat kali untuk usia 0, 2, 3, dan 4 bulan.
 Vaksin Campak : Vaksin ini berguna sebagai pencegahan terhadap penyakit campak. Vaksin campak
diberikan untuk anak usia 9 bulan.
 Vaksin Flubio : Vaksin ini berguna sebagai pencegahan terhadap penyakit yang disebabkan oleh
virus influenza. Vaksin flubio diberikan untuk usia di atas 12 tahun, serta direkomendasikan
pemberian satu tahun sekali.
 Vaksin Hepatitis B Rekombinan : Vaksin ini berguna sebagai pencegahan terhadap penyakit hepatitis
B. Vaksin hepatitis B diberikan untuk usia kurang dari 10 tahun sebanyak 0,5 ml, sedangkan untuk
usia lebih dari 10 tahun sebanyak 1 ml. Jadwal pemberian vaksin ialah 0-1-6 bulan atau 0-1-2 bulan.
 Vaksin Pentabio : Vaksin ini berguna sebagai pencegahan terhadap penyakit difteri, tetanus, pertusis
(batuk rejan), hepatitis B, dan infeksi haemophilus influenza tipe B, yaitu kuman penyebab utama
pneumonia (radang paru-paru) dan meningitis (radang selaput otak) pada anak berusia kurang dari 5
tahun.
 Vaksin BCG : Vaksin ini berguna sebagai pencegahan terhadap penyakit tuberkulosis. Vaksin BCG
diberikan satu kali untuk usia 0 sampai 2 bulan.
 Vaksin Jerap Td : Vaksin ini berguna sebagai pencegahan terhadap penyakit tetanus dan difteri.
Vaksin Jerap Td diberikan satu kali sebagai booster atau lanjutan untuk usia di atas 7 tahun.
 Vaksin Jerap DT : Vaksin ini berguna sebagai pencegahan terhadap penyakit difteri dan tetanus.
Vaksin Jerap DT diberikan untuk usia kurang dari 7 tahun.
 Vaksin TT : Vaksin ini berguna sebagai pencegahan terhadap penyakit tetanus dan neonatal tetanus,
yaitu tetanus pada bayi yang baru lahir. Vaksin TT diberikan untuk wanita usia subur, wanita hamil,
dan dewasa.
 Vaksin DTP : Vaksin ini berguna sebagai pencegahan terhadap penyakit difteri, tetanus, dan pertusis
(batuk rejan). Vaksin DTP diberikan tiga kali untuk usia 2, 3, dan 4 bulan.
 Vaksin DTP-HB
 Vaksin ini berguna sebagai pencegahan terhadap penyakit difteri, tetanus, pertusis (batuk rejan), dan
hepatitis B. Vaksin DTP-HB diberikan tiga kali untuk usia 2, 3, dan 4 bulan, namun didahului satu
dosis vaksin hepatitis B pada saat lahir.
23. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman dan saling berkaitan antar faktor
tersebut.
 Faktor Internal
 Gen : gen menentukan kemampuan metabolisme makhluk hidup sehingga mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan
 Hormon
o Auksin, berperan untuk memacu proses pemanjangan, pembelahan, dan diferensiasi sel.
o Giberlin, berperan untuk pembentukan biji serta perkembangan dan perkecambahan embrio.
o Etilen, berperan untuk pematangan buah dan perontokan daun.
o Sitokinin, berperan untuk pembelahan sel atau sitokenesis, seperti merangsang pembentukan
akar dan cabang tanaman.
o Asam absisat, berperan untuk proses penuaan dan gugurnya daun.
o Kaolin, berperan untuk proses organogenesis tanaman.
o Asam traumalin, berperan untuk regenerasi sel apabila mengalami kerusakan jaringan.
 Faktor Eksternal
 Nutrisi : Tanaman membutuhkan nutrisi berupa air dan zat hara yang terlarut dalam air. Melalui
proses fotosintesis, air dan karbon dioksida diubah menjadi zat makanan. Zat hara tidak berperan
langsung dalam proses fotosintesis, namun sangat diperlukan agar tanaman dapat tumbuh dan
berkembang dengan baik.
 Cahaya Matahari : Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan makhluk
hidup. Tanaman sangat membutuhkan cahaya matahari untuk fotosintesis. Namun keberadaan
cahaya ternyata dapat menghambat pertumbuhan tumbuhan karena cahaya dapat merusak hormon
auksin yang terdapat pada ujung batang.
 Air dan Kelembaban : Air merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia di dalam tubuh.
Kelembaban mempengaruhi keberadaan air yang dapat diserap oleh tanaman mengurangi
penguapan. Kondisi ini sangat mempengaruhi sekali terhadap pemanjangan sel. Kelembaban juga
penting untuk mempertahankan stabilitas bentuk sel.
 Suhu : Suhu memiliki pengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Hal ini
disebabkan karena semua proses dalam pertumbuhan dan perkembangan seperti penyerapan air,
fotosintesis, penguapan, dan pernapasan pada tanaman dipengaruhi oleh suhu.
 Tanah : Tanaman akan tumbuh dan berkembang dengan optimal bila kondisi tanah tempat
hidupnya sesuai dengan kebutuhan nutrisi dan unsur hara. Kondisi tanah ditentukan oleh faktor
lingkungan lain, misalnya suhu, kandungan mineral, air, dan derajat keasaman atau pH.
24. Memprediksi perubahan yang terjadi dari suatu percobaan tentang proses difusi

25. Organel yang menyusun sel hewan dan fungsinya


26. Menjelaskan faktor faktor yang mempengaruhi kerja enzim

 Suhu
Aktivitas enzim akan meningkat seiring dengan meningkatnya suhu hingga mencapai suhu optimum.
Di bawah dan di atas suhu optimum, aktivitas enzim berkurang. Makin jauh di atas suhu optimum,
enzim akan mengalami kerusakan atau denaturasi.
 pH
Sedikit perubahan pada pH medium biasanya sangat mempengaruhi laju reaksi yang dikatalisis.
Efektivitas enzim akan berkurang pada pH sedikit di atas atau di bawah pH optimum. Perubahan pH
menyebabkan perubahan bentuk protein penyusun enzim dan perubahan pada sisi aktif enzim.
 Jumlah enzim
Makin banyak jumlah enzim, makin cepat laju reaksi yang dikatalisis hingga mencapai kecepatan
maksimum.
 Konsentrasi substrat
Makin tinggi konsentrasi substrat, makin cepat laju reaksi yang terjadi hingga mencapai kecepatan
maksimum.
 Inhibitor
Inhibitor adalah senyawa kimia yang menghambat kerja enzim. Contohnya garam garam logam berat,
senyawa yodium asetat, fluoride, sianida, karbon monoksida. Makin banyak jumlah inhibitor, makin
lambat laju reaksi yang dikatalisis oleh suatu enzim.
1. Inhibitor reversible : penghambatan bersifat dapat kembali seperti semula.
a. Inhibitor kompetitif
Bersaing dengan substrat untuk berikatan dengan sisi aktif enzim. Dapat dihilangkan dengan
menambah konsentrasi substrat.
b. Inhibitor nonkompetitif
Berikatan pada sisi selain sisi aktif enzim. Menyebabkan perubahan bentuk enzim.
2. Inhibitor irreversible : berikatan dengan sisi aktif enzim secara kuat hingga tak dapat terlepas.
Enzim menjadi tidak aktif dan tidak dapat kembali seperti semula.
27. Menjelaskan tentang pemanfaatan prinsip proses fermentasi pada peristiwa dalam kehidupan sehari-hari.
 Fermentasi merupakan proses penguraian senyawa organik untuk memperoleh energi tanpa
menggunakan oksigen sebagai akseptor elektron terakhirnya.
 Fermentasi alkohol
o Pembuatan tapai (menggunakan bakteri ragi Saccharomyces)
o Pembuatan roti
o Pembuatan minuman beralkohol, seperti bir, anggur serta tuak.
 Fermentasi asam laktat : terjadi pada sel sel otot yang bekerja terlalu keras, sehingga kekurangan
pasokan oksigen.
Ciri Fermentasi Asam Laktat Fermentasi Alkohol
Organisme pelaku Sel hewan, sel otot Jamur maupun sel tumbuhan
Reaksi Glikolisis Glikolisis
Tempat terjadi Sitoplasma (sitosol) Sitoplasma (sistosol)
Produk 2 asam laktat, 2 NAD, 2 ATP Etanol, 2 CO2, 2 NAD, 2 ATP

28. Menjelaskan tahap tahap respirasi aerob, tempat berlangsung bahan dan jumlah ATP yang dihasilkan.

 Merupakan sebuah reaksi katabolisme yang


memerlukan suasana aerobic dengan proses
keberadaan oksigen sangat dibutuhkan yang
menghasilkan energi dengan jumlah yang besar.
Energi ATP digunakan oleh sel dalam tubuh makhluk
hidup, untuk menunjang pertumbuhan, gerak
transportasi reproduksi, dsb..
Perbedaan Respirasi aerob Repirasi anaerob
Keberadaan oksigen Dibutuhkan Tidak dibutuhkan
Energi yang dihasilkan 36 ATP 2 ATP
Hydrogen yang terlepas Menghasilkan Menghasilkan karbondioksida dan
karbondioksida dan air air secara tidak sempurna
secara sempurna
Hasil samping Hydrogen yang terlepas Membentuk asam laktat dan etanol
membentuk air
Proses dan tahapan Glikolisis Fermentasi alkohol dan fermentasi
Dekarboksilasi oksidatif asam laktat
Siklus krebs
Transfer elektron
Lokasi Mitokondria Sitoplasma

 Glikolisis
Kata kunci Asal Hasil/produk
Fosforilasi glukosa ATP + glukosa Glukosa 6 fosfat
Pengubahan Glukosa 6 fosfat Fruktosa 6 fosfat
Fosforilasi Fruktosa 6 fosfat Fruktosa 1,6-difosfat
Penguraian Fruktosa 1,6-difosfat Dua triosa fosfat
Pengubahan Dihidroksi aseton fosfat Gliseraldehid-3-fosfat
Pengoksidasian Gliseraldehid-3-fosfat 3-fosfogliseroil fosfat
Pengubahan 3-fosfogliseroil fosfat 3-fosfogliseraldehid + ATP
Pengubahan 3-fosfogliseraldehid 2-fosfogliseraldehid
Pengubahan 2-fosfogliseraldehid Fosfoenol piruvat
Pengubahan Fosfoenol piruvat Piruvat (ATP)

 Dekarboksilasi oksidatif asam piruvat


 Tempat terjadinya Dekarboksilasi oksidatif asam piruvat berlangsung pada matriks mitokondria.
Prose ini akan mengubah asam piruvat atau senyawa berkarbon 3 menjadi asetil Ko-A yang
dimaksud dengan senyawa yang berkarbon dua. Dalam proses ini akan menghasilkan satu buah
molekul NADH untuk tiap pengubahab molekul asam piruvat menjadi asetil Ko-A.
 Siklus Krebs
Kata kunci Asal Hasil/produk
Pembentukan Asetil KoA + asam Asam sitrat
oksaloasetat
Perubahan Asam sitrat Isositrat
Dehidrogenasi Isositrat alfa-ketoglutarat + CO2
Dekarboksilasi alfa-ketoglutarat Suksinil-KoA + CO2
Perubahan Suksinil-KoA Suksinat
Dehidrogenasi Suksinat Fumarat
Hidrasi Fumarat Malat
Dehidrogenasi Malat Oksaloasetat

 Transfer Elektron
 Tempat terjadinya Transport elektron terjadi di
dalam mitokondria. Proses transfor elektron ini
sangat kompleks. Pada dasarnya, elektron dan H+
dari NADH dan FADH2 dibawa dari satu substrat
lain secara berantai. Setiap kali dipindahkan, energy
yang terlepas digunakan untuk mengikat posfat
anorganik (P) kemolekul ADP sehingga terbentuk ATP. Pada bagian akhir terdapat oksigen (O2)
sebagai penerima (aseptor sehingga terbentuklah h2O.

29. Menjelaskan struktur penyusun asam nukleat (nukleotida).


 Struktur primer asam nukleat merupakan urutan linear nukleotida, yang dihubungkan satu sama lain
dengan sambungan fosfodiester.
 Nukleotida terdiri dari tiga komponen – basa nitrogen, gula 5-karbon dan gugus fosfat.
 Basa nitrogen adalah purin (A & G) dan pirimidin (C & T)
 Gula 5 karbon adalah deoksiribosa untuk DNA dan dan gula ribosa pada RNA.
 Basa purin, membentuk ikatan glikosidik antara nitrogen dan 9 ‘9 – gugus OH molekul gula.
 Basa pirimidin, mereka membentuk ikatan glikosidik antara nitrogen 1 ‘ dan 9’ -OH dari deoksiribosa
tersebut.
DNA RNA
Tersusun atas gula pentosa (deoksiribosa)
Tersusun atas gula pentosa (ribosa). Terdapat di inti
yaitu gula dengan 5 atom C, fosfat, dan basa
sel atau dalam sitoplasma. Struktur kimia RNA
nitrogen. Basa nitrogen terdiri atas :
terdiri atas gula pentose, basa nitrogen dan
a. Purin: Adenin (A), Guanin (G)
fosfat. Menurut peranan dan tempatnya, RNA
b. Pirimidin : Sitosinin (C), Timin (T)
dibedakan menjadi :
Struktur kimia gen (DNA) berupa tangga
berpilin, tersusun atas :  MRNA / RNA duta : dibentuk oleh
1. Gula dan fosfat sebagai induk / ibu DNA dalam nukleus. Berperan membawa
tangga. kode genetika dari DNA keluar dari inti sel
2. Basa nitrogen dan pasangan tetapnya untuk diterjemahkan.
sebagai anak tangga.  TRNA / RNA transfer : dibentuk oleh DNA,
G–C = dihubungkan dengan ikatan berada dalam sitoplasma. Berperan mengikat
lemah 3 atom H asam amino. Memiliki 3 urutan basa yang
T–A = dihubungkan dengan terdapat pada ujung lengan yang cocok
ikatan lemah 2 atom H dengan kodon.
Jumlah purin = jumlah pirimidin
 RNA ribosom / rRNA : dibentuk oleh DNA,
A+G = T +C
banyak terdapat di dalam ribosom.
Jumlah : A = T dan G = C

30. Menjelaskan tahap tahap pembelahan mitosis.


 Profase
 Membran inti dan anak inti menghilang
 Benang-benang kromatin membentuk kromosom
 Kromosom menduplikasikan diri menjadi sepasang kromatid
 Pada sel hewan, sentriol membelah dan bergerak ke arah kutub. Di
sekitar sentriol terbentuk benang-benag spindel
 Metafase
 Benag-benang spindel terlihat jelas. Benang-benang tersbut mengikat sentromer dari setiap
kromosom.
 Kromosom berada di bidang ekuator. Penampakan kromosom paling jelas.
 Anafase
 Benang-benang spindel memendek
 Kromatid menuju kutub yang berlawanan
 Membran sel melekuk pada akhir tahap anafase
 Telofase
 Mulai membentuk membran inti.
 Kromatid menipid dan mulai terbentuk anak inti
 Sitoplasma menebal dan terjadi sitokenesis
 Inerfase
 Ada tiga periode inerfase, yaitu periode tumbuh pertama, periode
sintesis DNA, dan periode tumbuh kedua.
31. Menjelaskan tahap-tahap sintesis protein
 Transkripsi
 Dimulai dengan membukanya double helix DNA, satu pitanya mencetak ARN duta (Mrna)
 Pita DNA yang mentak pita Mrna diesbut pita sense, dan yang lainnya yang tidak mencetak Mrna
disebut pita anti-sense
 Urutan basa nitrogen yang terdapat pada ARN duta selanjutnya disebut kode genetik
 mRNA akan meninggalkan nukleus dengan membawa kode genetik menuju sitoplasma
 Translasi
 mRNA membawa kodon melakat pada ribosom, selanjutnya ARN transfer (tRNA) yang selalu
ada di sitoplasma akan menerjemahkan kodon yang dibawa oleh mRNA, urutan basa nitrogen
tRNA tersebut disebut antikodon.
 Setiap satu kodon terdiri atass 3 basa nitrogen dan akan membentuk satu macam asam amino
 RNAt datang membawa asam amino yang sesuai dengan kode yang dibawa oleh RNAd. RNAt ini
menggabung dengan RNAd, sesuai dengan pasangan-pasangan biasa nitrogennya yang
seharusnya.
 Asam-asam amino akan berderet-deret dalam urutan yang sesuai dengan sehingga terbentuk
protein yang diharapkan.
32. Menjelaskan dampak (positif dan negatif) penggunaan bioteknologi bagi kehidupan
 Dampak positif
 Bioteknologi dapat mengatasi kekurangan bahan makanan
 Membantu mengatasi masalah kesehatan dengan menyediakan obat-obatan untuk memberantas
penyakit secara lebih murah.
 Menyediakan berbagai senyawa organik seperti alkohol, asam asetat, gula, bahan makanan,
protein, vitamin.
 Menyediakan energi, misalnya biogas.
 Memperbaiki lingkungan (misal bakteri pencerna limbah)
 Mengatasi kesulitan memperoleh keturunan (bayi tabung)
 Dampak negative
 Dampak Bioteknologi dapat Menyebabkan Alergi
 Kerusakan Ekosistem yang Merugikan Mahluk Lain
 Tanaman Menjadi Kerdil Sehingga Tidak Mampu Menghasilkan Panen
 Kemandulan Pada Hewan
 Beresiko Kepunahan
 Pengurai Mengalami Kematian
33. Menentukan perbandingan fenotip F2 dari suatu persilangan yang bersifat kriptomeri
 Kriptomeri adalah peristiwa munculnya
karakter gen dominan lainnya. Jika gen
dominan berdiri sendiri, karakternya akan
tersembunyi (kriptos). Interaksi antargen
dominan akan menimbulkan karakter baru.
Contoh persilangan antara Linnaria maroccana
berbunga merah dengan Linnaria maroccana
berbunga putih dihasilkan F1 seluruhnya
berwarna ungu. Perbandingan fenotipe yang
diperoleh adalah ungu : merah : putih = 9 : 3 :
4

34. Menentukan perbandingan fenotip F2 dari suatu persilangan yang bersifat epistasis

Epistasi Dominan : terdapat gen dominan yang Epistasi Resesif : terdapat gen resesif yang
bersifat epistasis terhadap gen lain yang tidak berisfat epistasis terhadap gen lain yang tidak
se-alel. Perbandingan fenotipenya adalah se-alel. Perbandingan fenotipnya adalah: hitam :
hitam : kuning : putih = 12: 3: 1 krem : albino = 9 : 3 : 4

Epistasi Dominan dan Resesif : terdapatdua


gen epistasis, gen dominan dari pasangan
gen I epistasis terhadap pasangan gen II
yang bukan alelnya dan gen resesif dari
pasangan gen II juga epistasis terhadap
pasangan gen I. Perbandingan fenotipenya
adalah ayam putih : ayam berwarna = 13 : 3
35. Menentukan presentase kemungkinan keturunan mengidap hemophilia dari perkawinan orang tua yang
salah satunya mengidap hemophilia
36. Menjelaskan berbagai akibat mutasi kromosom
 Dapat menghasilkan tanaman bibit yang sangat unggul
 Dapat menghasilkan tanaman dengan buah besar, tidak berbiji dan produksinya tinggi.
 Dapat meningkatkan produksi antibody
 Menambah keanekaragaman tanaman atau hayati
 Memicu timbulnya berbagai penyakit berbahaya seperti kanker dan syndrome
 Dapat menghasilkan perubahan sifat yang menjadikan makhluk hidup retan terhadap berbagai
serangan hama atau penyakit
37. Berbagai teori asal-usul makhluk hidup (abiogenesis dan biogenesis)
 Abiogenesis : makhluk hidup berasal dari benda tak hidup
 Aristotoeles : Teori Generatio Spontanea, bahwa makhluk ada dengan sendirinya atau dari benda
mati
 Nedham : bakteri berasal dari air kaldu
 Antonie van Leewenhoek : mikroorganisme berasal dari air rendaman jerami (didukung dengan
mikroskop)
 Biogenesis
Omne vivum ex ovo: Semua makhluk hidup berasal dari telur
Omne ovum ex vivo: Semua telur berasal dari makhluk hidup
Omne vivum ex vivo: Semua makhluk hidup berasal dari makhluk hidup.
 Francesco Redi : melakukan penelitian daging dalam 8 tabung toples yang dibagi menjadi 2
bagian yaitu, 4 tabung dibiarkan terbuka dan 4 tabung ditutup. Setelah bebrapa hari tabung yang
terbuka terdapat larva lalat. Kesimpulan : larva bukan berasal dari daging, tetapi berasal dari telur
lalat yang terdapat dalam daging dan menetas.
 Lazzaro Spallanzani : melakukan percobaan dengan air kaldu yang dimasukkan ke dalam 2
tabung, salah satu tabung dibiarkan tertutup dan yang satu terbuka. Pada tabung yang terbuka
terdapat organisme dan yang tertutup tidak.
 Louis Pateur : melakukan percobaan dengan air kaldu yang dimasukkan dalam 2 labu leher angsa.
Labu pertama diletakkan secra tegak dan yang kedua dimiringkan. Pada labuyang dimiringkan air
kaldunya berwarna keruh (mengandung mikroorganisme)
38. Menjelaskan homology dan analogy organ tubuh makhluk hidup
 Homologi yaitu organ- organ tubuh yang mempunyai fungsi berbeda, tetapi mempunyai bentuk dasar
yang sama. Contoh: sayap kupu-kupu dan tangan manusia; sayap burung dan tangan manusia.
 Analogi yaitu organ- organ tubuh yang mempunyai struktur yang berbeda tetapi memiliki fungsi-
fungsi yang sama. Contoh: sayap pinguin dan sayap burung.
39. Menentukan kemungkinan golongan darah keturunan dari perkawinan orang tua yang bergolongan darah
tertentu
40. Menghitung frekuensi alel dari suatu populasi dengan rumus keseimbangan populasi Hardy-Wenberg
(p + q + r)2 = 1

p2 + 2pr + q2 + 2qr + 2pq + r2 = 1

dimana p + q + r = 1

Anda mungkin juga menyukai