Anda di halaman 1dari 13

Biaya dan Marjin Tataniaga

Kuliah (9)
Marjin Tataniaga
• Konsep Margin Tataniaga (Margin Total) merupakan
perbedaaan harga di tingkat petani produsen dg harga di
tingkat konsumen akhir. Mrpkan bagian (porsi) dari rupiah
atau dollar yg dibayarkan oleh kons pangan, serat yg
diteruskan kpd lbg/prs pangan/serat.
• Pengertian margin (di tkt lembaga tataniaga) dapat juga
merupakan selisih harga jual dg harga beli. Dg dmk MT =
jumlah dari Mi; (i =1,2,… adalah tkt lembaga2 yg terlibat
dlm sistem ttng)
• Pengertian Margin yg lebih luas adalah margin merupakan
cerminan dari aktivitas2 bisnis yang dilakukan dlm sistem
tataniaga tsb.

• Margin Total (MT) adalah penjumlahan dari
margin di setiap tingkat lembaga tataniaga yg
terlibat dlm sistem tataniaga agb tsb (Mi).
• Konsep margin dipergunakan untuk menjelas kan
fenomena yg menjembatani gap diantara tk pasar
( farm  retail)
• Pengertian Margin Tataniaga : (a) pengertian
statis MT = Margin biaya + margin laba = Pr – Pf ;
(b) pengertian dinamis, menyangkut pelak sanaan
fungsi-fungsi tataniaga  ada nilai tambah dn
ttng merupakan kegiatan produktif.
• Pengertian Margin Ttng adalah harga dari semua nilai
guna (nilai tambah) dari aktivitas dan penanganan
fungsi dari prsh pangan/serat. Harga ini meliputi biaya
penanganan fungsi dan juga keuntungan lbg/prsh tsb.
• Dlm kurva margin ttng adalah jarak grs PrPf
• Banyak salah pengertian tentang margin ttng : (a)
apabila margin kecil, maka ttng lebih efisien dan ini yg
lebih diinginkan ? Bgmn bila MT = 0 ? (b) MT tinggi
mencerminkan terlalu banyak ped perantara, dpt
ditekan dg mengurangi perantara. Ped perantara dpt
dieliminasi tetapi, fungsi ttng tidak. (c) MT tinggi
menyebabkan Pf rendah dan peningkatan MT harus
menurunkan harga dipetani. Bgmn dg pnjang or
pendek rantai ttng?
• Ukuran MT merupakan salah satu kriteria efisiensi Ttng
(operasional) maupun harga
Marketing Margins (Marjin Tataniaga)

Sr

Sf
Pr

Pf Dr

Df

Qr,f Q
Pengertian /definisi marjin tataniaga :
1. Perbedaan harga ditingkat petani (Pf) dengan harga di tk
konsumen akhir (Pr)  MT=Pr-Pf  hanya perbedaan harga tidak
membuat perbedaan dengan quantity di pasar.
2. Merupakan harga dari kumpulan jasa-jasa pemasaran sebagai
akibat adanya permintaan dan penawaran (Dr,Df dan Sr, Sf).
Pengertian ini lebih tepat, karena memberikan pengertian adanya
nilai tambah (added Value) dari kegiatan pemasaran dan
mengandung pengertian dari konsep derived supply dan derived
demand. MT = Biaya-Biaya Ttng + Profits Lbg-lbg Ttng.
Pengertian derived demand dapat diperluas :
Elastisitas di tingkat petani ( Ef )
Elastisitas di tingkat konsumen ( Er )
dan Elastisitas transmisi ( ET )
ET  seberapa jauh perubahan harga di tingkat pasar petani (Ef)
ditransmisikan ke perubahan harga di pasar konsumen akhir (Er)
dPr/Pr
ET =------------
3. Nilai dari MM  VMM= (Pr – Pf)*Qr.f dapat
dilihat secara aggregate (keseluruhan) atau
dapat dilihat dalam dua aspek komponen yaitu
marketing costs dan marketing charges.

Komponen dari marketing costs (returns to factors)


adalah penerimaan dari input yang dipergunakan dalam
proses pengolahan atau jasa pemasaran yang
dipergunakan dari tingkat petani sampai dengan
konsumen akhir. Termasuk di komponen ini adalah :
wages, interest, rents dan profit.
Komponen marketing charges (returns to intitutions) :
retailers, wholesalers, processors and assemblers.
Margin dapat diukur secara absolut dan persentase.
Ada beberapa konsep dari π (profits) :

• sesuatu sebagai balas jasa (reward) dari aktivitas


yang efisien dan mencari π, sangat diperlukan akibat
biaya menurun dan menciptakan produk atau
memperbaiki produk.
• π adalah biaya lain dari aktivitas bisnis
• π adalah biaya dari menarik kapital untuk investasi
dalam pertumbuhan dan efesiensi dari sistem
tataniaga pangan.
• Membandingkan laju π (profit rates) antara
perusahaan-perusahaan dan industri adalah penuh
resiko (resiko besar):
– Perbedaan cara perhitungan dan teknik laporan
– Π tergantung kepada resiko bisnis, sifat kompetisi di pasar.
• Meskipun demikian. Membandingkan laju π ini sering
dilakukan untuk antar perusahaan atau industri.

MT = Pr – Pf
MT = Biaya-biaya + π lbg
MT = Margin total
Pr = Harga di tingkat retail (tingkat konsumen akhir)
Pf = Harga di tingkat produsen atau farmer’s share
π lbg = Profit lembaga tataniaga akibat adanya sistem tataniaga pangan
dan serat.
Biaya-biaya = Cost dari adanya sistem tataniaga. Keuntungan dan
biaya-biaya, sering disebut marketing cost.
n Mi = margin di tingkat tataniaga ke i, dimana i = 1, 2, ..., n
MT  Mi Mi = Pjl –Pbeli
i 1
Pjl = harga jual untuk konsumen tertentu
Pbl = Harga beli
M T  Pr  Pf Pf = Harga di tk petani untuk komoditi ttt (farmer’s share
yaitu Pf/Pr * 100 % is proporsi petani dari hg kons akhir)
Untuk keragaan pasar (market performance), tidak cukup
indikatornya dari profit saja, tinggi atau rendahnya π
dicerminkan oleh manajemen yang sangat berkuasa atau
operasional efesien, pasar bersaing atau terkonsentrasi,
diferensi produk dan ada hambatan atau tidak untuk
masuk atau keluar dari pasar / industri  keragaan pasar
dapat dilihat dari analisis profit, biaya pemasaran,
resiko, opportunity cost, diferensiasi produk, tingkat
kompetisi atau penguasaan pangsa pasar (pasar
memusat / konsentrasi atau menyebar) dan kepuasan
konsumen.
Ada dua ukuran marjin tataniaga yaitu :
1. The marketing Bill  Total aggregate dari margin
untuk semua pangan. Market basket  total
aggregate dari margin untuk sejumlah pangan
tertentu.
The marketing Bill adalah dugaan dari total biaya
tataniaga dari produk pangan domestik yang dibeli
konsumen (sipil)  diluar konsumsi petani dan
angkatan darat--> adalah ukuran dari perbedaan
antara belanja masyarakat sipil untuk pangan dan
penerimaan petani dari nilai pangan.Ada
kecendrungan semakin >>
2. The farm – retail price spread  sebaran harga
diantara Pf  Pr adalah pendekatan untuk komoditi
tertentu (menganalisis margin tataniaga untuk
komoditas-komoditas tertentu).
Analisis marjin tataniaga yang sering dilakukan adalah
yang ke-dua yaitu sebaran harga antara di tingkat petani
sampai konsumen akhir. Analisis Margin Tataniaga juga
dipergunakan untuk pendekatan Fungsi-fungsi dan
lembaga-lembaga yang ada didalam sistem pemasaran
produk-produk tertentu (Pendekatan Fungsi dan
Kelembagaan Tataniaga).
Farm – Retail Price spreads :
1.00 A
Gambar Ilustrasi dari dua tingkat 0.75 B
0.50 A1 Dr
pasar yaitu di tingkat Petani (Df) 0.25 B1
dan Pengecer (Dr). Df

0 3 6 Quantity
• Dr adalah permintaan konsumen atau pengecer
(retail), kurva Dr disebut primary demand atau
permintaan awal, sedangkan permintaan yang
dihadapi petani adalah Df dan disebut derived
demand atau permintaan turunan. Perbedaan kedua
tingkat harga pada kedua tingkat pasar tersebut
adalah biaya pemasaran (the marketing cost) atau
marjin tataniaga, pada setiap tingkat quantity
tertentu.
• Dr dan Df  pararel / sejajar, menunjukkan setiap
tingkat produk memiliki sebaran harga pemasaran
diantara petani ke pengecer adalah konstan  dan
ini menunjukkan slope yang sama  pada pasar
persaingan sempurna. Faktanya tdk selalu demikian.

Anda mungkin juga menyukai