Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN HASIL DISKUSI

(KERAGAAN KEPEMIMPINAN DAN ORGANISASI CV. BEN BUANA SEJAHTERA)

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Mata Kuliah Kepemimpinan dan Organisasi Agribisnis

Disusun oleh :
Kelompok 8
Deviawati 150610170001
Nadila Indarwati 150610170002
Nabila Fazrin Maulani 150610170009
Vini Aisyah Aminingrum 150610170028

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2020
KERAGAAN KEPEMIMPINAN DAN ORGANISASI CV. BEN BUANA SEJAHTERA.

3.1 Perencanaan Kepeminpinan dan Organisasi


3.1.1 Model Kepemimpinan
Dilihat dari cara memimpin suatu perusahaan dan pembagian tugas kepada
pegawainya. Pemimpin di CV. Ben Buana Sejahtera ini memiliki gaya kepemimpinan
paternalistik dimana tipe pemimpin seperti ini banyak terdapat di lingkungan masyarakat
yang masih bersifat tradisional, umumnya di masyarakat yang agraris. Popularitas
pemimpin yang paternalistik di lingkungan masyarakat demikian disebabkan oleh faktor
seperti kuatnya ikatan primordial, extended family system, kehidupan masyarakat yang
komunalistik, peranan adat istiadat yang sangat kuat dalam kehidupan bermasyarakat,
masih dimungkinkannya hubungan pribadi yang intim antara seseorang anggota
masyarakat dengan anggota masyarakat yang lainnya.
Ciri-ciri kepemimpinan paternalistik adalah:
1) Pimpinan mampu berperan layaknya seorang bapak.
2) Terlalu bersifat melindungi
3) Pengambilan keputusan pada diri pemimpin.
4) Jarang memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan daya kreasi
dan fantasi.
5) Menuntut alur atau proses pekerjaan sesuai dengan apa yang telah ada dan dijalankan.

Nilai-nilai organisasi yang dianut pemimpin paternalistik:


a) Mengutamakan kebersamaan.
b) Kepentingan bersama dan perlakuan yang seragam terlihat menonjol.
c) Hubungan atasan dengan bawahan lebih bersifat informal.
d) Pemimpin paternalistik terlalu melindungi para bawahan yang pada gilirannya dapat
berakibat bahwa para bawahan itu takut bertindak karena takut berbuat kesalahan.
e) Hanya pemimpin yang mengetahui seluk beluknya organisasional, sehingga
keputusan diambil oleh pemimpin dan bawahan tinggal melaksanakannya saja.
Konsekuensinya, para bawahan tidak dimanfaatkan sebagai sumber informasi, ide,
dan saran. Para bawahan tidak didorong untuk berfikir inovatif dan kreatif.
Pemimpin di CV. BBS ini menganut gaya kepemimpinan transformasional
yaitu gaya kepemimpinan yang menginspirasi para pegawainya untuk melampaui
kepentingan pribadi mereka dan mampu membawa dampak yang mendalam dan luar
biasa pada pribadi para pengikut.
3.1.2 Model Organisasi
Model yang dterapkan oleh CV. Ben Buana Sejahtera adalah organisasi yang dinamis
karena sistem kerja suatu organisasi selalu dapat berubah dan berkembang. Cara kerja
sistem ini tidak stratis yaitu sebagai wadah perkumpulan orang saja, sistem yang dinamis
ini dapat mempengaruhi perkembangan, perubahan, kemajuan dalan organisasi, sedang
keseluruhan organisasinya sebagai wadah relatif permanen. Hal ini dapat dibuktikan
dengan adanya perubahan-perubahan yang dilakukan oleh perusahaan dengan capaian
yang sudah ditentukan sebelumnya. Salah satu contohnya adalah ketika awal pendirian
perusahaan ini jumlah sapi hanya 8 ekor dan khusus untuk penggemukan saja. Perbedaan
jumlah sapi saat awal didirikan perusahaan hingga sekarang cukup signifikan yaitu
mencapai 300 ekor sapi.

Pada awalnya perusahan ini hanya bergerak di bidang sapi penggemukan, namun
seiring berjalannya waktu bertambah dengan adanya sapi perah cara pemerahannya pun
mulanya dilakukan secara manual menggunakan tangan dan kini sudah berkembang
menggunakan mesin untuk memerah. Perubahan juga dapat diihat dari legalnya sapi
impor untuk diternakan di kandang perusahaan karena kandang yang sudah terstandar.

Perubahan juga dilihat dari tenaga kerjanya. Pegawai yang bekerja di CV. BBS ini
adalah masyarakat yang tinggal disekitar kandang yang tidak memiliki basic sebagai
peternak. Pemberian edukasi secara rutin memberikan dampak besar bagi pegawai
tersebut sehingga dapat dikatakan cukup kompeten untuk malukakan pemeliharaan sapi.

Suatu organisasi juga bergantung pada organisasi lainnya yang saling


membutuhkan dan pada akhirnya membentuk suatu jaringan kerja. Jaringan tersebut
mencakup mitra kerja, masyarakat, supplier dan seluruh stake holder untuk membangun
ikatan yang global menjadi kebutuhan organisasi memperluas wawasan, peningkatan
produk dan layanan. Keterlibatan peran masyarakat pada proses belajar adalah untuk
meningkatkan citra organisasi dan melayani masyarakat dalam mengantisipasi perubahan
di dalam dan di luar organisasi agar selalu tanggap keinginan dan kepentingan
masyarakat.

Bagan 1. Model Organisasi

3.2 Pengelolaan Kepemimpinan dan Organisasi

3.2.1 Dinamika Organisasi (tujuan, struktur, fungsi, pemeliharaan, kekompakan,


iklim, tekanan, & efektivitas)
3.2.1.1 Tujuan Organisasi
Tujuan organisasi tertuang dalam visi dan misi perusahaan, yaitu:
Visi : Meningkatakan kualitas sapi pedaging dan kualitas sapi perah dan penjualan
produk yang terjangkau
Misi : Untuk memenuhi konsumsi daging di pasaran, pemenuhan di hari qurban dan
memenuhi konsumsi susu sapi bagi konsumen
3.2.1.2 Struktur Organisasi
Struktur organisasi CV Benbuana Sejahtera:
Direktur
Cecep Beben
Mukharom S. PT

Manajer Operasional
Deden Suhendri

Manajer Kandang
1. Kang Asep (sapi perah) Pemasaran Akomodasi
2. Kang Agung & Kang Aji S. PT Hendri Usman
Aqis (sapi potong)
Bagan 2. Struktur Organisasi CV. Ben Buana Sejahtera
Masing – masing jabatan mempunyai tugas tersendiri, yaitu :
1. Direktur
Bertugas memimpin perusahaan dengan menerbitkan kebijakan – kebijakan
perusahaan, menyetujui anggaran tahunan perusahaan, menyampaikan laporan
kepada pemegang saham atas kinerja perusahaan dan memilih, menetapkan,
mengawasi tugas dari karyawan dan kepala bagian.
2. Manajer Operasional
Bertugas mengatur anggaran dan mengelola biaya serta merencanakan pengembangan
operasi dalam jangka pendek maupun panjang. Mengawasi produk barang
3. Manajer Kandang
Bertugas mengajukan permintaan bahan baku pakan, obat – obatan, vitamin, dan
vaksin untuk keperluan peternakan sehari – hari. Mengawasi seluruh kegiatan yang
ada di peternakan mulai dari kerja pengawai, kesehatan ternak dan limbah.
4. Pemasaran
Tugas dari pemasaran adalah memastikan bahwa keinginan dari pelanggan
terakomodir oleh perusahaan. Sehingga dapat menciptakan profit bagi perusahaan.
5. Akomodasi
Tugas dari akomodasi adalah bertanggung jawab atas semua kebutuhan yang
memerlukan akomodasi, mulai dari pengangkutan sapi hingga pengambilan pakan
3.2.1.3 Fungsi Organisasi
1. Penyusunan program, rencana kerja, anggaran dan pelaksanaan kerjasama
2. Pelaksanaan identifikasi kebutuhan pelatihan
3. Pelaksanaan pelatihan fungsional di bidang peternakan bagi aparatur
4. Pelaksanaan pelatihan profesi di bidang pasca panen bagi aparatur dan non aparatur
5. Pelaksaan uji kompetensi di bidang peternakan
6. Pelaksaaan pemberian konsultasi di bidang peternakan
7. Pengolahan unit inkubator usahatani
8. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi di bidang pelatihan peternakan
9. Pelaksanaan pengolahan data dan informasi pelatihan serta pelaporan
10. Pelaksanaan pengelolaan secara teknis
11. Pengelolaan urusan kepegawaian, keuangan dan rumah tangga
3.2.1.4 Pemeliharaan
Bentuk kandang di CV. Benbuana Sejahtera menggunakan sistem koloni tail to
tail dengan lorong di tengahnya untuk sapi lokal dan kandang sistem koloni umbaran
untuk sapi potong dan sapi perah. Sapi potong dan sapi lokal tipe kandangnya sama yaitu
tail to tail. Tetapi berbeda cara pemeliharaannya, sapi potong di lepas di dalam kandang
bersama kawanannya bertujuan untuk mengurangi tingkat stres sapi itu sendiri. Sapi lokal
pemeliharaannya dengan diikat. Untuk sapi perah pemeliharaannya dilepas seperti sapi
potong.
Untuk pembersihan kandang sapi perah hampir sama dnegan sapi lokal dimana
waktu pembersihan kandang dilakukan sekitar jam 07.00 WIB oleh karyawan anak
kandang. Untuk memudahkan pembersihan fases – fases dikumpulkan di lorong kandang
menggunakan skop sebelum diangkut menggunakan gerobak dorong. Selain pemberihan
feses, karyawan juga memberihkan sapi – sapi dengan memandikan sapi tersebut agar
terlihat bersih. Limbah sapi di buang ke sekitaran kandang tanpa di olah, biasanya limbah
kotoran di buang di ujung kandang atau disekitaran kandang.
3.2.1.5 Kekompakan
Setiap perusahaan/organisasi akan lebih mudah mencapai target yang telah
ditentukan dengan anggota tim yang solid. Dalam sebuah perusahaan/organisasi maka
untuk bisa mencapai sebuah target dibutuhkan kerja sama tim yang sangat baik. Para
karyawan yang bekerja di CV. Benbuana Sejahtera untuk menjalin kekompakan mereka
menanamkan nilai – nilai, seperti : jangan pelit dan perhitungan antar sesama, saling
menghargai pekerjaan satu sama lain serta saling menjaga komunikasi antar sesama agar
kegiatan berjalan dengan baik.
3.2.1.6 Iklim
CV. Benbuana Sejahtera berlokasi di Bumi Panyawangan, Boni Asri 1 no. 1
Kiarapayung, Sumedang, terletak persis di depan SMP N 3 Jatinangor. Lokasi ini terletak
di kaki Pegunungan Manglayang membuat iklimnya tropis pegunungan, dimana cocok
untuk lokasi peternakan seperi sapi perah dan sapi potong.
3.2.1.7 Tekanan dan Efektivitas
Dalam dunia kerja tentu tidak luput dari yang namanya tekanan, baik dari dalam
maupun dari luar. Tekanan dari luar yang sering di hadapi oleh karyawan datang dari
konsumen yang complain dengan harga sapi yang mahal, kondisi fisik dari sapi dan lain
sebagainya. Sedangkan tekanan dari dalam berasal dari tuntutan atasan ke karyawan yang
biasanya menuntut untuk bekerja dengan baik sehingga menghasilkan sapi – sapi yang
berkualitas. Dengan adanya dorongan tersebut maka efektifitas yang dapat diraih yaitu
dengan tercukupinya kebutuhan konsumen akan susu sapi untuk olahan, sapi potong
ataupun sapi qurban.
3.2.1.8 Peran Kepemimpinan Internal
Di CV. Benbuana Sejahtera kepemimpinan yang di anut bersifat kekeluargaan
dimana setiap karyawan turut andil dalam menjaga kekompakan dan keharmonisan dalam
perusahaan. Di CV. Benbuana Sejahtera selalu melakukan evaluasi untuk memperbaiki
kesalahan – kesalahan agar nantinya setiap kegiatan berjalan dengan baik. Evaluasi selalu
diadakan setiap seminggu sekali dimana setiap karyawan turut serta dalam evaluasi
tersebut.
3.3 Kepemimpinan, Dinamika Organisasi dan Pelibatan Masyarakat
3.3.1 Kegiatan dan Aktivitas Pelibatan Masyarakat
CV. Ben Buana Sejahtera melibatkan masyarakat untuk dijadikan sebagai tenaga
kerja atau pegawai. Perusahaan ini melakukan pemberdayaan sumber daya manusia di
lingkungan yang dekat dengan lokasi perusahaan dan membuka lapangan kerja baru. Para
pegawai yang tidak memiliki basic di bidang peternakan ini diberi edukasi sehingga
mampu dan cukup kompeten untuk mengelola ternak sapi.

Selain membuka lapangan kerja baru, perusahaan CV. BBS juga memberi
kontribusi bagi petani yang memiliki lahan disekitar kandang karena limbah yang
dihasilkan oleh sapi dapat dimanfaatkan sebanyak-banyaknya tanpa dipungut biaya
apapun. Limbah sapi ini dapat diolah menjadi pupuk kandang yang baik bagi kesuburan
tanah terutama jika diolah dengan tanah sebelum proses budidaya, sebagian pupuk yang
dioalah tersebut dijual.

Adanya CV. BBS juga membuka potensi industri pengolahan diantaranya olahan
susu. Akses untuk mendapatkan susu dari produsen langsung sangat mudah dan harganya
relatif murah jika membeli dalam kuantitas cukup banyak.

3.4 Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai