Oleh :
Eva Endy Syafitri
Sakti Belagama
M. Miftahul Choir
Moch. Triaji Setiyono
PENDAHULUAN
Konsep Panas
Dalam hal panas, kita merasakan adanya
dua hal pokok, yakni :
Perasaan kepanasan > temperatur
Suatu besaran yang menimbulkan
kepanasan itu > jumlah panas
Sedikit Flashback
ke Era Penemu Dahulu
Galileo Galilei
Galilei telah mengetahui bahwa kenaikan
temperatur dapat menyebabkan zat
memuai.
Dengan ukuran pemuaian ini, Galilei pada
tahun 1579, membuat termometer gas
yang disebut termoskop.
Florentine
Pada abad ke-17, di Florentine dikenal
juga termometer zat cair dengan dasar
pemuaian dan dikenal sebagai
termometer Florentine.
Keduanya ini adalah termometer fluida,
dan di samping fluida, pemuaian zat padat
juga dapat menentukan temperatur.
TERMOMETRI
Temperatur
Metode penentuan temperatur secara
kuantitatif disebut Termometri
Syarat Termometri
Zat yang digunakan
Sifat fisis
Ukuran temperatur secara kuantitatif
1. Zat
Pada umumnya kita dapat
mempergunakan setiap zat untuk
termometri. Zat-zat padat, cair, maupun
gas atau udara selalu dapat dipakai
Pemilihan zat dilakukan menurut
keperluan serta pengetahuan akan sifatsifatnya
2. Sifat-sifat fisis
Banyak macam sifat fisis yang dapat
digunakan sebagai ukuran, antara lain :
Perubahan volume atau dimensi
Perubahan tekanan
Perubahan hambatan listrik
Beda potensial tenno-elektris
Penyinaran, dan sebagainya.
C. Menyatakan temperatur
secara kuantitatif
Penentuan ini perlu memenuhi syarat,
yakni : jika suatu temperatur dari suatu
keadaan sudah dinyatakan dengan
suatu harga/angka, maka setiap kali
kita memperoleh harga/angka
temperatur itu, keadaan sesungguhnya
haruslah tepat sama dengan keadaan
semula, dan demikianpun sebaliknya.
Skala Suhu
Titik
Beku
0 R
Titik
Didih
373 K
Kelvin
Celcius
Titik
Beku
0 C
Titik
Didih
212 F
Fahrenheit
Titik
Didih
80 R
Reamur
Titik
Didih
100 C
Titik
Beku
32 F
Titik
Beku
273 K
Perlu diingat !
Skala Kelvin (simbol: K) adalah skala
suhu di mana nol absolut didefinisikan
sebagai 0 K. Satuan untuk skala Kelvin
adalah kelvin (K), dan merupakan salah
satu dari tujuh unit dasar SI.
ke
Rumus
Kelvin
Fahrenheit
Fahrenheit
Kelvin
K = (F + 459,67) / 1,8
Kelvin
Celcius
C = K 273,15
Celcius
Kelvin
K = C + 273,15
F = K x 1,8 459,67
Penetapan Skala
Termometer Celcius
Titik lebur es diberi angka 0, sedangkan
titik didih air diberi angka 100. Daerah
antara kedua titik tetap ini dibagi dalam
100 skala.
Termometer Reamur
Titik lebur es diberi angka 0, sedangkan
titik didih air diberi angka 212. Daerah
antara kedua titik tetap ini dibagi dalam
80 skala.
Termometer Fahrenheit
Titik lebur es diberi angka 32, sedangkan
titik didih air diberi angka 212. Daerah
antara kedua titik tetap ini dibagi dalam
180 skala.
Termometer Kelvin
Titik lebur es diberi angka 0, sedangkan
titik didih air diberi angka 212. Daerah
antara kedua titik tetap ini dibagi dalam
80 skala.
C=R
R=C
C=(F-32)
F=(C+32)
R=(F-32) F=(R+32)
t C = (t + 273) K
PEMUAIAN
Dimana :
l = pertambahan panjang (m)
l0 = panjang mula-mula (m)
lT = panjang akhir (m)
T= suhu akhir suhu awal (C/K)
= koefisien muai panjang (C-1/K-1)
Pemuaian luas
Koefisien muai luas suatu zat () adalah
perbandingan antara pertambahan luas
zat (A) dengan luas semula (A0), untuk
setiap kenaikan suhu sebesar satu satuan
suhu (T).
Dimana :
Ao = luas mula-mula (m2)
AT = luas setelah dipanaskan (m2)
T = kenaikan suhu (oC-1atau K-1)
Pemuaian volume
Koefisien muai volume suatu zat ()
adalah perbandingan antara pertambahan
volume (V) dengan volume semula (V0),
untuk tiap kenaikan suhu sebesar satu
satuan suhu (T).
Dimana :
V = pertambahan volume zat (m3)
Vo = volume mula-mula
VT = volume setelah dipanaskan
T= kenaikan suhu (oC/K)
= koefisien muai volume (oC-1/K-1)
Koefisien
muai volume untuk gas pada tekanan
tetap besarnya :
Jadi secara khusus untuk pemuaian gas pada
tekanan tetap berlaku :
TERIMA KASIH