Anda di halaman 1dari 11

PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Perpindahan Panas

Di
S
U
S
U
N

Oleh:

Nama : Masyhur Abrari Natuah

NIM : 2105903010003

Prodi : Teknik Mesin

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TEUKU UMAR ACEH BARAT
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat allah swt, karena berkat rahmat dan
hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah berjudul perpindahan
panas konveksi

Dalam kegiatan penulis untuk menyelesaikan makalah ini, penulis telah banyak
mendapat bantuan berupa bimbingan, arahan dan saran dari berbagai pihak. Untuk itu
maka dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada Bapak dan teman teman teknik mesin

Akhir kata penulis mengharapkan adanya sumbang saran yang dapat bermanfaat
bagi penulis untuk memperbaiki makalah ini

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Aceh Barat, 23 mei 2023

(Masyhur Abrari Natuah)


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................................ i


KATA PENGANTAR ..................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................................
iii

BAB I ............................................................................................................................... 1
1.Latar belakang ...................................................................................................... 1
2.Rumusan masalah ................................................................................................. 2
3.Tujuan penulisan .................................................................................................. 2

BAB II ............................................................................................................................. 3
1.perpindahan panas konveksi ................................................................................ 3
2.Rumus perpindahan panas konveksi .................................................................... 4
3.Contoh soal dan penyelesaiannya ........................................................................ 5

BAB III ............................................................................................................................ 7


1.KESIMPULAN .................................................................................................... 7
2.Saran ..................................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 8


BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar belakang

Perpindahan panas adalah transfer energi panas dari satu objek ke objek lainnya
akibat perbedaan suhu antara keduanya. Ada tiga mekanisme utama perpindahan panas,
yaitu konduksi, konveksi, dan radiasi.

Konduksi: Konduksi adalah perpindahan panas melalui kontak langsung antara


partikel-partikel yang saling berinteraksi. Ketika suatu objek dipanaskan, partikel-
partikelnya mulai bergetar lebih cepat, dan energi panas akan ditransfer dari partikel
yang lebih panas ke partikel yang lebih dingin. Contoh konduksi adalah ketika Anda
memegang ujung logam panas, dan panas ditransfer ke tangan Anda melalui kontak
langsung.

Konveksi: Konveksi terjadi ketika perpindahan panas terjadi melalui pergerakan


massa fluida, seperti gas atau cairan. Ketika fluida dipanaskan, partikel-partikelnya
menjadi kurang padat dan naik ke atas karena gaya apung. Di sisi lain, fluida yang
dingin akan turun ke bawah. Ini menciptakan aliran konvektif di dalam fluida, yang
memindahkan panas dari satu tempat ke tempat lain. Contoh konveksi adalah
pemanasan ruangan dengan menggunakan radiator atau oven, di mana udara panas naik
dan udara dingin turun.

Radiasi: Radiasi adalah perpindahan panas melalui gelombang elektromagnetik,


seperti radiasi inframerah atau cahaya tampak. Radiasi panas dapat terjadi tanpa adanya
medium seperti udara atau cairan untuk menghantarkan panas. Contoh radiasi termasuk
sinar matahari yang menghangatkan bumi, atau panci yang dipanaskan di atas kompor
dengan api gas.

Ketiga mekanisme perpindahan panas ini sering terjadi secara bersamaan dalam
situasi nyata. Misalnya, pada pemanasan rumah, konduksi terjadi ketika panas
berpindah melalui dinding dan atap rumah, konveksi terjadi ketika udara panas naik dan
udara dingin turun, dan radiasi terjadi ketika sinar matahari memanaskan objek-objek di
dalam rumah. Perpindahan panas yang akan di bahas kali ini adalah perpindahan panas
konveksi

2. Rumusan masalah

1.Apa pengertian dari perpindahan panas konveksi dan jenis jenisnya


2.Apa rumus yang digunakan untuk perpindahan panas konveksi
3.Bagaimana contoh dari soal dan penyelesaian dari perpindahan panas konveksi

3. Tujuan penulisan

1.Untuk Mengetahui apa itu perpindahan panas konveksi dan jenisnya


2.Untuk Memahami rumus rumus untuk perpindahan konveksi
3.Untuk memahami penyelesaian dari soal konveksi
BAB II
PEMBAHASAN

1. Perpindahan panas konveksi

Perpindahan panas konveksi terjadi ketika perpindahan panas terjadi melalui


pergerakan massa fluida, seperti gas atau cairan. Ada dua jenis konveksi: konveksi
paksa dan konveksi alami.

1. Konveksi Paksa: Konveksi paksa terjadi ketika pergerakan fluida dihasilkan


oleh kekuatan eksternal, seperti pompa atau kipas. Misalnya, ketika Anda
menggunakan kipas angin untuk mendinginkan ruangan, udara di sekitar
kipas akan dipaksa bergerak, dan panas akan ditransfer dari objek yang lebih
panas ke udara yang lebih dingin. Demikian pula, dalam sistem pemanasan
sentral, pompa memaksa pergerakan air panas melalui pipa-pipa untuk
memindahkan panas ke seluruh ruangan.
2. Konveksi Alami: Konveksi alami, juga dikenal sebagai konveksi alami atau
perpindahan panas secara alami, terjadi karena perbedaan kepadatan dalam
fluida yang disebabkan oleh perbedaan suhu. Ketika suatu area dipanaskan,
fluida di sekitarnya menjadi kurang padat dan naik ke atas karena gaya
apung. Di sisi lain, fluida yang lebih dingin menjadi lebih padat dan turun ke
bawah. Proses ini menciptakan aliran konvektif yang terus-menerus
memindahkan panas dari satu tempat ke tempat lain. Contoh konveksi alami
termasuk aliran panas yang terjadi di dalam panci saat memasak atau aliran
panas di dalam ruangan ketika pemanas dinyalakan.

Dalam perpindahan panas konveksi, perpindahan panas terjadi melalui


kombinasi konduksi dan pergerakan massa fluida. Konduksi terjadi saat partikel-partikel
fluida saling berinteraksi, dan pergerakan massa fluida (aliran) mempercepat proses
tersebut dengan menggantikan partikel yang lebih dingin dengan partikel yang lebih
panas.

Konveksi memiliki peran penting dalam banyak fenomena alam dan aplikasi
teknik. Contohnya termasuk sirkulasi udara dalam ruangan, perpindahan panas dalam
radiator mobil, aliran udara di sekitar sayap pesawat terbang, dan perpindahan panas
dalam sistem pendingin udara.

2. Rumus untuk perpindahan konveksi

Rumus yang umum digunakan untuk menghitung perpindahan panas konveksi


adalah Persamaan Perpindahan Panas Konveksi Newton. Persamaan ini didasarkan pada
hukum pendinginan Newton dan menyatakan bahwa perpindahan panas konveksi antara
suatu permukaan dan fluida sekitarnya tergantung pada perbedaan suhu antara
permukaan tersebut dan fluida serta beberapa faktor lainnya.

Persamaan Perpindahan Panas Konveksi Newton dapat dituliskan sebagai berikut:

Q = h × A × (Ts – Tf)

Di mana:
Q. adalah perpindahan panas konveksi (dalam unit Watt atau Joule per detik).
H. adalah koefisien perpindahan panas konveksi (dalam unit Watt per meter
g. persegi per Kelvin atau Joule per detik per meter persegi per Kelvin).
A. adalah luas permukaan yang berhubungan dengan perpindahan panas konveksi
(dalam unit meter persegi).
Ts. adalah suhu permukaan (dalam unit Kelvin).
Tf. adalah suhu fluida sekitarnya (dalam unit Kelvin).

Koefisien perpindahan panas konveksi (h) dapat bergantung pada berbagai


faktor seperti jenis fluida, kecepatan aliran fluida, karakteristik permukaan, dan lain-
lain. Nilai-nilai koefisien perpindahan panas konveksi biasanya diperoleh melalui
eksperimen atau dengan menggunakan korelasi empiris yang relevan untuk kasus yang
spesifik.
Penting untuk mencatat bahwa rumus ini hanya memberikan perkiraan awal dan
tidak mempertimbangkan faktor-faktor seperti konduksi dan radiasi panas yang
mungkin juga berkontribusi pada perpindahan panas secara keseluruhan. Dalam
beberapa kasus, kombinasi dari perpindahan panas konveksi, konduksi, dan radiasi
perlu diperhitungkan menggunakan rumus yang lebih kompleks.

3. Contoh soal dan penyelesaiannya

1. Seseorang memiliki suhu badan 32 °C berada pada kamar yang suhunya 26 °C.
Jika luas permukaan badannya kira-kira 1,5 m² dan koefisien konveksi
termalnya 7,1 /sm2c. Hitung kalor yang dilepaskan badan melalui konveksi.

Diketahui :

 h =7,1 J/sm20c
 A =1,5 m2
 Ts = 32°C 305 K
 Tf = 26°C 299 K

Ditanya :

 Q= ?

Penyelesaian:

 Q=h× A × ( Ts−Tf )
 Q=7,1 J / sm20 ° c ×1,5 m 2 × ( 305 k−299 k )
 Q=7,1 J / sm20 ° c ×1,5 m 2 × 6 k
 Q=63,9 J /s

Jadi, kalor yang dilepaskan badan melalui konveksi adalah 63,9 J/s
2. Sebuah wajan dengan diameter 30 cm diletakkan di atas kompor dengan suhu
200°C. Wajan memiliki koefisien perpindahan panas konveksi sebesar 25
W/(m²·K). Udara di sekitar wajan memiliki suhu 25°C. Berapa banyak panas
yang dipindahkan dari wajan ke udara selama 10 menit?

Dimana:

 Menghitung luas permukaan wajan:


Diameter wajan = 30 cm = 0,3 m Jari-jari wajan (r) = 0,3 m / 2 = 0,15 mLuas
permukaan wajan (A) = π × r² = 3,14 × (0,15 m)² = 0,07065 m²

 Menghitung perbedaan suhu (ΔT):


Suhu wajan = 200°C Suhu udara sekitar = 25°C ΔT = suhu wajan – suhu udara
sekitar = 200°C – 25°C = 175°C
 Mengubah waktu menjadi detik: Waktu = 10 menit = 10 × 60 detik = 600 detik
 Menghitung jumlah panas yang dipindahkan (Q):
Q = h × A × ΔT × t
Q = 25 W/(m²·K) × 0,07065 m² × 175°C × 600 detik
Q = 185.456,25 J/s

Jadi banyak panas yang dipindahkan dari wajan ke udara selama 10 menit adalah
185.456,25 J/s

3. Sebuah panci dengan diameter 0,3 m diisi dengan minyak goreng yang memiliki
suhu 180°C. Udara di sekitar panci memiliki suhu 30°C. Koeffisien perpindahan
panas konveksi antara permukaan panci dan udara sekitar adalah 25 W/(m²·K).
Berapa jumlah panas yang dipindahkan melalui konveksi jika panci tersebut
dibiarkan selama 1 jam?

Diketahui:

 A = π × r2
= 3,14 × (0,15m)2
= 0,0707 m²
 h = 25 W/(m²·K)
 Ts = 180 + 273 = 453 K
 Tf = 30 + 273 = 303 K

Ditanya:
a) Q = ?

Penyelesaian:
Q = h × A ( Ts – Tf)
Q = 25 W/(m²·K) × 0,0707 m² (453k – 303k)
Q = 954.450 J/s

BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
a) Jadi Perpindahan panas konveksi adalah transfer energi panas melalui gerakan
massa fluida. Ada dua jenis: konveksi alami yang terjadi karena perbedaan
kerapatan dan gaya apung, serta konveksi paksa yang terjadi karena pengaruh
eksternal seperti kipas atau pompa. Contohnya adalah angin laut dan angin darat
untuk konveksi alami, serta sistem pendingin pada mesin untuk konveksi paksa.
b) Jadi berdasarkan di atas rumus dasar untuk perpindahan panas konveksi adalah
Q = h × A × (Ts – Tf)

2. Saran
Untuk memahami perpindahan panas konveksi ada baik nya kita banyak
membaca buku dari banyak sumber untuk menambah pengetahuan mengenai
perpindahan panas konveksi karena itu sudah menjadi tugas kita sebagai mahasiswa
DAFTAR PUSTAKA

Chat GPT Perpindahan panas konveksi Online (online) https://chat.openai.com/. di


akses pada tanggal 23 mei 2023

Asyan D. Yunus. 2009. Perpindahan Panas dan Massa Teknik Mesin, Universitas
Darma Persada – Jakarta.

Parambelem T. D. Rompas. 2011. Perpindahan Panas. Universitas Negeri Manado


Sulawesi Utara Indonesia

Anda mungkin juga menyukai