NPM: 8620039
Muhammad Syahrul
Program Studi S1 Teknik Mesin
Fakultas Teknik
Universitas Islam Arsyad AL Banjary
BANJARMASIN
2020
ABSTRAK
I. PENDAHULUAN
dinginnya suatu zat atau benda. Oven yang panas dikatakan bersuhu tinggi, sedangkan es
yang membeku dikatakan memiliki suhu rendah. Suhu dapat mengubah sifat zat, contohnya
Page | 1
Jurnal Ilmiah Muhammad Syahrul
NPM: 8620039
sebagian besar zat akan memuai ketika dipanaskan. Sebatang besi lebih panjang ketika
dipanaskan daripada dalam keadaan dingin. Jalan dan trotoar beton memuai dan menyusut
terhadap perubahan suhu. Hambatan listrik dan materi zat juga berubah terhadap suhu.
Demikian juga warna yang dipancarkan benda, paling tidak pada suhu tinggi. Kalau kita
perhatikan, elemen pemanas kompor listrik memancarkan warna merah ketika panas. Pada
suhu yang lebih tinggi, zat padat seperti besi bersinar jingga atau bahkan putih. Cahaya
putih dari bola lampu pijar berasal dari kawat tungsten yang sangat panas.
Ketika kita berada dekat benda panas, pada dasarnya terjadi perpidahan kalor dalam
bentuk radiasi dari benda panas tersebut ke tubuh kita, sehingga kita merasakan panas
melalui kulit. Perubahan keadaan dari panas menjadi dingin atau sebaliknya selalu berkaitan
Suhu adalah ukuran derajat panas atau dingin suatu benda. Alat yang digunakan untuk
mengukur suhu disebut termometer. Suhu menunjukkan derajat panas benda. Mudahnya,
semakin tinggi suhu suatu benda, semakin panas benda tersebut. Secara mikroskopis, suhu
menunjukkan energi yang dimiliki oleh suatu benda. Setiap atom dalam suatu benda
masing-masing bergerak, baik itu dalam bentuk perpindahan maupun gerakan di tempat
berupa getaran. Makin tingginya energi atom-atom penyusun benda, makin tinggi suhu
benda tersebut. Suhu juga disebut temperatur, satuan suhu adalah Kelvin (K). Skala-skala
Panas atau kalor adalah energi yang berpindah akibat perbedaan suhu. Satuan SI untuk
panas adalah juole. Panas bergerak dari daerah bersuhu tinggi ke daerah bersuhu rendah.
Setiap benda memiliki energi dalam yang berhubungan dengan gerak acak dariatom-atom
atau molekul penyusunnya. Energi dalam ini berbanding lurus terhadap suhu benda. Ketika
dua benda dengan suhu berbeda bergandengan, mereka akan bertukar energi internal
sampai suhu kedua benda tersebut seimbang. Jumlah energi yang disalurkan adalah jumlah
Page | 2
Jurnal Ilmiah Muhammad Syahrul
NPM: 8620039
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perpindahan panas baik secara konduksi,
II. PEMBAHASAN
terjadi karena adanya perbedaan suhu diantara benda atau material. Perpindahan panas
tidak hanya mencoba menjelaskan bagaimana energi panas itu berpindah dari satu
benda ke benda lain, tetapi juga dapat meramalkan laju perpindahan panas yang
pertukaran kalor antara dua fluida, baik cair (panas atau dingin), dimana fluida ini
antara lain:
c. Kemampuannya untuk bekerja pada tekanan dan temperature yang tinggi dan tidak
Dikarenakan ada banyak jenis penukar kalor, maka alat penukar kalor dapat
Page | 3
Jurnal Ilmiah Muhammad Syahrul
NPM: 8620039
a. Regenerator
Yaitu Heat Exchanger dimana fluida panas dan dingin mengalir secara
Yaitu Heat Exchanger dimana fluida panas dan dingin terjadi kontak secara
Yaitu Heat exchanger dimana fluida panas dan dingin tidak terjadi kontak
secara langsung tetapi terpisahkan oleh dinding pipa atau suatu permukaan baik
berupa dinding datar atau lengkung. Sedangkan untuk tipe heat exchanger
fluida-fluida dalam pipa heat exchanger mengalir secara searah, sedang counter-
flow atau sering disebut dengan aliran yang berlawanan adalah apabila fluida-
fluida dalam pipa heat exchanger mengalir secara berlawanan. Cross-flow atau
sering disebut dengan aliran silang adalah apabila fluida-fluida yang mengalir
sepanjang permukaan bergerak dalam arah saling tegak lurus. Perpindahan panas
1996). Perpindahan suhu ini akan berhenti apabila kedua sistem telah mencapai
kesetimbangan panas. Perpindahan panas ini terjadi melalui empat cara yaitu:
kerja gabungan dari konduksi kalor, penyimpanan energi dan gerakan mencampur.
Konveksi sangat penting sebagai mekanisme perpindahan energi antara permukaan benda
Page | 4
Jurnal Ilmiah Muhammad Syahrul
NPM: 8620039
padat dan cair atau gas. Perpindahan kalor secara konveksi dari suatu permukaan yang
suhunya di atas suhu fluida disekitarnya berlangsung dalam beberapa tahap. Pertama kalor
akan mengalir dengan cara konduksi dari permukaan ke partikel-partikel fluida yang
berbatasan. Energi yang berpindah dengan cara demikian akan menaikkan suhu dan energi
dalam partikel- partikel fluida tersebut. Kedua, partikel-partikel tersebut akan bergerak ke
daerah suhu yang lebih rendah dimana partikel tersebut akan bercampur dengan partikel-
alirannya, yaitu konveksi bebas (free convection) dan konveksi paksa (forced
convection). Apabila gerakan fluida tersebut terjadi sebagai akibat dari perbedaan
densitas (kerapatan) yang disebabkan oleh gradient suhu maka disebut konveksi bebas
atau konveksi alamiah (natural convection). Bila gerakan fluida tersebut disebabkan
oleh penggunaan alat dari luar, seperti pompa atau kipas, maka prosesnya disebut
konveksi paksa.
Suatu material bahan yang mempunyai gradient, maka kalor akan mengalir
tanpa disertai oleh suatu gerakan zat. Aliran kalor seperti ini disebut konduksi atau
hantaran. Konduksi thermal pada logam - logam padat terjadi akibat gerakan elektron
Page | 5
Jurnal Ilmiah Muhammad Syahrul
NPM: 8620039
mengalir dari daerah yang bersuhu tinggi ke daerah yang bersuhu lebih rendah di
dalam satu medium atau antara medium-medium yang berlainan yang bersinggungan
secara langsung (Kreith, 1997). Perpindahan panas konduksi dapat juga didefinisikan
sebagai pengangkutan kalor melalui satu jenis zat. Sehingga perpindahan panas secara
perpindahan kalor ini hanya terjadi di dalam bahan material. Arah aliran energi panas
adalah dari titik bersuhu tinggi ke titik bersuhu rendah (Masyithah dan Haryanto,
2006).
merambat tanpa melalui ruang media penghantar. Jika gelombang tersebut mengenai
(dipantulkan), dan absorpsi (diserap) dan menjadi kalor. Hal itu tergantung pada
Page | 6
Jurnal Ilmiah Muhammad Syahrul
NPM: 8620039
jenis benda, sebagai contoh memantulkan sebagian besar radiasi yang jatuh padanya,
sedangkan permukaan yang berwarna hitam dan tidak mengkilap akan menyerap
radiasi yang diterima dan diubah menjadi kalor. Contoh radiasi panas antara lain
Alat penukar panas (heat exchanger) adalah suatu alat yang digunakan untuk
memindahkan panas antara dua buah fluida atau lebih yang memiliki perbedaan
rendah. Perpindahan panas teesebut baik secara langsung maupun secara tidak
langsung. Pada kebanyakan sistem kedua fluida ini tidak mengalami kontak langsung.
Kontak langsung alat penukar kalor terjadi sebagai contoh pada gas kalor yang
mendinginkan gas. Alat penukar panas banyak digunakan pada berbagai instalasi
industri, antara lain pada : boiler, kondensor, cooler, cooling tower. Sedangkan pada
kendaraan kita dapat menjumpai radiator yang fungsinya pada dasarnya adalah
sebagai alat penukar panas. Tujuan perpindahan panas tersebut di dalam proses
Page | 7
Jurnal Ilmiah Muhammad Syahrul
NPM: 8620039
Proses perpindahan panas tersebut dapat terjadi secara langsung maupun tidak
1) Pada alat penukar kalor yang langsung, fluida yang panas akan bercampur
secara langsung dengan fluida dingin (tanpa adanya pemisah) dalam suatu
Contoh yang lain adalah cooling tower untuk mendinginkan air pendingin
antara air hangat yang didinginkan oleh udara sekitar saling berkontak
2) Pada alat penukar kalor yang tidak langsung, fluida panas tidak
panas itu mempunyai media perantara, seperti pipa, pelat atau peralatan
dari penukar kalor seperti ini sering kita jumpai antara lain radiator mobil,
evaporator AC.
Pertukaran panas secara tidak langsung terdapat dalam beberapa tipe dari penukar
kalor diantaranya tipe plat, shell and tube, spiral dll. Pada kebanyakan kasus penukar
kalor tipe plat mempunyai efektivitas perpindahan panas yang lebih bagus.
Page | 8
Jurnal Ilmiah Muhammad Syahrul
NPM: 8620039
Adapun klasifikasi dari alat penukar kalor dapat dibagi dalam beberapa
kelompok yaitu :
Berdsarkan konstruksinya
1) Tabung (tubular)
2) Plate-Type
3) Extended Surface
4) Regenerative
1) Single Pass
2) Multi Pass
Page | 9
Jurnal Ilmiah Muhammad Syahrul
NPM: 8620039
maka terjadinya perpindahan energi dalam bentuk panas karena adanya perbedaan suhu di
antara benda atau material. Dalam proses perpindahan energi tersebut tentu ada kecepatan
perpindahan panas yang terjadi, atau yang lebih dikenal dengan laju perpindahan panas.
Maka ilmu perpindahan panas juga merupakan ilmu untuk meramalkan laju perpindahan
panas yang terjadi pada kondisi-kondisi tertentu. Perpindahan kalor dapat didefinisikan
sebagai suatu proses berpindahnya suatu energi (kalor) dari satu daerah ke daerah lain akibat
adanya perbedaan temperatur pada daerah tersebut. Ada empat bentuk mekanisme
perpindahan panas yang diketahui, yaitu konduksi, konveksi, radiasi, dan alat pengukur kalor.
Page | 10
Jurnal Ilmiah Muhammad Syahrul
NPM: 8620039
DAFTAR PUSTAKA
Ambarita, Himsar. 2012. Perpindahan Panas Konveksi dan Pengantar Alat Penukar Kalor..
Medan: Departemen Teknik Mesin FT USU.
Buchori, luqman. 2011. Perpindahan Panas. Semarang : UNPID
Frank, Kreith. 1991. Prinsip-Prinsip Perpindahan Panas, Edisi Ketiga. Erlangga: Jakarta
Page | 11