Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

MASUK DAN BERKEMBANGNYA KEBUDAYAAN INDIA DI INDONESIA


Disusun untuk memenuhi mata kuliah pengantar ips sd
Dosen Pengampu: Prof. Dr. Yalvema Miaz, M.A.,Ph,D

Oleh
Nia Aprilia
21129266

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya
sehingga makalah ini dapat kami susun dengan baik. Sholawat dan salam semoga tetap
telimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa manusia menuju jalan
kebenaran.
            Makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar IPS SD. Diharapkan
dengan penyusunan makalah ini pemahaman kami dapat meningkat.Harapan selanjutnya kami
dapat memperluas wawasan di mata kuliah Pengantar Ips Sd.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini jauh dari sempurna, baik dari segi
penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan
saran yang sifatnya membangun, sebagai acuan dalam bekal pengalaman bagi kami untuk lebih
baik  di masa yang akan datang.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.Serta dapat
memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca
khususnya para peserta didik.

BUKITTINGGI,24 OKTOBER

NIA APRILIA
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................... i
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................................................
B. Rumusan Masalah .......................................................................................................
C. Tujuan ...........................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. PROSES MASUK DAN BERKEMBANGNYA KEBUDAYAAN
INDIA KE INDONESIA ........................................................................................................
B. Pengaruh Kebudayaan Hindu dan Budha Terhadap Kebudayaan Indonesia ........................
C. Bentuk Peninggalan Kebudayaan Hindu dan Budha di
Indonesia.....................................................................................................................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................................................
B. Saran ................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Indonesia adalah bangsa yang majemuk, terkenal dengan keanekaragaman dan
keunikannya. Terdiri dari berbagai suku bangsa, yang mendiami belasan ribu pulau yang tidak
terlepas dari pengaruh budaya luar, salah satunya pengaruh budaya India. Kebudayaan India
masuk ke Indonesia pada saat Indonesia masih mengalami masa pra-sejarah. Masuknya
kebudayaan India  ini sekaligus menandai berakhirnya masa pra-sejarah dan mulai membawa
bangsa Indonesia ke  jaman sejarah, karena sejak saat itu bangsa kita mulai mengenal tulisan.
Pengaruh hindu-budha ini dapat terlihat dari berbagai macam peninggalan-peninggalan
yang tersebar hampir disetiap pulau-pulau di Indonesia yang kini menjadi kebanggaan tersendiri
bagi bangsa ini yang berasal dari berbagai kerajaan Hindu-Budha yang merupakan cikal bakal
terbentuknya bangsa ini. Dengan hadirnya kebudayaan India di Indonesia banyak sekali aspek
yang dipengaruhinya antara lain seni, agama, tradisi, bangunan dan lain-lain.
Sebagai generasi penerus bangsa pertama kita wajib mengetahui sejarah bangsa ini.
Sehingga penyusun merasa perlu untuk menyusun makalah ini agar dapat membantu dan
memudahkan pembaca untuk mengetahui sejarah dan pengaruh kebudayaan India di
Indonesia.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa itu budaya India?
2.      Bagaimana awal masuknya kebudayaan India (Hindu-Budha) ke Indonesia?
3.      Apa saja pengaruh kebudayaan India dalam kebudayaan Indonesia?
4.      Bagaimana perkembangan kebudayaan India di Indonesia?

C.    Tujuan
1.      Untuk mengetahui apa yang merupakan kebudayaan India.
2.      Untuk mengetahui sejarah awal masuknya kebudayaan India (Hindu-Budha) ke Indonesia.
3.      Untuk mengetahui pengaruh kebudayaan India di Indonesia.
4.      Untuk mengetahui perkembangan masuknya kebudayaan India (Hindu-Budha) di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN

1. PROSES MASUK DAN BERKEMBANGNYA KEBUDAYAAN INDIA KE INDONESIA


Masuknya unsur budaya India ke Indonesia dan teorinya
Indonesia terletak di posisi geografis antara benua Asia dan Eropa serta samudra Pasifik dan
Hindia, sebuah posisi yang strategis dalam jalur pelayaran niaga antar benua. Salah satu jalan
sutra, yaitu jalur sutra laut, ialah dari Tiongkok dan Indonesia, melalui selat Malaka ke India.
Dari sini ada yang ke teluk Persia, melalui Suriah ke laut Tengah, ada yang ke laut Merah
melalui Mesir dan sampai juga ke laut Tengah (Van Leur). Perdagangan laut antara India,
Tiongkok, dan Indonesia dimulai pada abad pertama sesudah masehi, demikian juga hubungan
Indonesia dengan daerah-daerah di Barat (kekaisaran Romawi).

Masuknya unsur budaya India ke Indonesia menyebabkan kebudayaan Indonesia tidak


kehilangan kepribadiannya. Hubungan India dan Indonesia dirintis melalui perdagangan. Dalam
hubungan ini, turut serta pendata yang berkunjung ke Indonesia. Kemudian, orang Indonesia
yang belajar dari para pendeta India turut berpengaruh dalam penyebaran budaya India.Orang
Indonesia pergi ke tempat asal gurunya di India untuk berziarah dan menambah ilmu
pengetahuan tentang keagamaan. Setelah kembali dengan bekal pengetahuan yang cukup, orang
Indonesia lalu menyebarkan yang mereka ketahui dengan bahasanya sendiri. Ini membuat ajaran
yang mereka sebarkan lebih cepat dan lebih mudah diterima di Indonesia, seperti dikutip dari
buku Sejarah SMA Kelas 2 oleh Tugiyono KS, dkk.Hubungan dagang antara Indonesia dan India
mengakibatkan masuknya unsur budaya India ke Indonesia. Proses sesungguhnya yang terjadi
belum dapat diungkapkan sepenuhnya oleh peneliti. Pada intinya, pendapat peneliti terbagi dua.
Pertama, bertolak pada anggapan bahwa bangsa Indonesia berlaku pasif pada proses tersebut.
Kedua, yang tumbuh lebih akhir memberi peranan aktif pada bangsa Indonesia.

Peneliti yang berpendapat pertama beranggapan bahwa telah terjadi kolonisasi oleh orang-
orang India. Koloni-koloni orang India menjadi pusat penyebaran budaya India di Indonesia.
Ada juga yang berpendapat kolonisasi ini disertai penaklukan.Dalam proses masuknya budaya
India menurut gambaran di atas, yang berperan utama adalah golongan prajurit atau kasta ksatria.
Ilmuwan Indologi dan Indonesia Frederik David Kan Bosch menyebut hal ini sebagai hipotesa
ksatria.Pendapat lain yang masih berpegang pada anggapan adanya kolonisasi bangsa India
terhadap bangsa Indonesia adalah hipotesa yang semula diajukan Krom. Ia berpendapat, karena
hubungan ini terjadi karena perdagangan, maka orang India di Indonesia terbanyak adalah
pedagang dari kasta vaisya (waisya).
Hipotesa vaisya sejarawan Nicolaas Johannes Krom memperkirakan adanya perkawinan
antara para pedagang dengan perempuan Indonesia. Perkawinan, menurut Krom, merupakan
saluran penyebaran pengaruh yang penting.Sementara itu, J.C. Van Leur berpendapat, masuknya
unsur budaya India ke Indonesia dibawa oleh orang India golongan Brahmana yang datang atas
undangan penguasa di Indonesia.Penguasaan yang luas dan mendalam mengenai kitab-kitab suci
menempatkan para brahmana sebagai purohita yang memberi nasihat raja. Sehingga, brahmana
bukan hanya memberi pengaruh dalam bidang keagamaan, juga mengenai pemerintahan,
peradilan, perundang-undangan, dan lain-lain.

Masuknya kebudayaan India ke Indonesia pada awalnya terbentuk karena hubungan


perdagangan. Hubungan ini kemudian berkembang menjadi hubungan agama dan budaya.
Melalui para pedagang itulah agama dan budaya India disebarkan kepada masyarakat Indonesia.
Para pedagang dari India yang beragama Hindu-Budha banyak bermukim di kota-kota
pelabuhan. Bahkan, banyak di antaranya yang hidup menetap dan menikah dengan penduduk
pribumi. Perkawinan dan permukiman tersebut kemudian mempercepat proses penyebaran
agama dan budaya India. Sejak abad ke-7 agama Hindu-Budha mencapai perkembangannya di
Indonesia.Orang India menyebarkan kebudayaannya melalui hasil karya sastra, yang berbahasa
Sansekerta dan Tamil yang berkembang di wilayah Asia Tenggara termasuk Indonesia. Pada
abad 1-5 M di Indonesia muncul pusat-pusat perdagangan terutama pada daerah yang dekat
dengan jalur perdagangan tersebut. Awalnya hanya sebagai tempat persinggahan tetapi akhirnya
orang Indonesia ikut dalam kegiatan perdagangan sehingga Indonesia menjadi pusat pertemuan
antar para pedagang, termasuk pedagang India. Hal ini menyebabkan masuknya pengaruh
budaya India pada berbagai sektor kehidupan masyarakat Indonesia. Terlihat dengan masyarakat
Indonesia yang akhirnya memeluk agama Hindu-Budha serta berdirinya kerajaan-kerajaan di
Indonesia yang mendapat pengaruh India seperti Kutai, Tarumanegara, dan sebagainya.  
 Penyebaran budaya India tersebut menyebabkan:
 Tersebarnya agama Hindu-Budha di kalangan masyarakat Indonesia
 Dikenalnya sistem pemerintahan kerajaan
 Dikenalnya bahasa Sansekerta dan Huruf Pallawa yang menandai masuknya zaman
sejarah bagi masyarakat kepulauan Indonesia
 Budaya India tersebut meninggalkan pengaruhnya pada kehidupan masyarakat prasejarah
Indonesia terutama pada seni ukir, pahat, dan tulisan.
Kebudayaan India yang memegang peranan penting dalam perkembangan masyarakat prasejarah
menjadi masyarakat sejarah.
Perkembangan Hindu Budha di Indonesia
Pada permulaan tarikh masehi, di Benua Asia terdapat dua negeri besar yang tingkat
peradabannya dianggap sudah tinggi, yaitu India dan Cina. Kedua negeri ini menjalin hubungan
ekonomi dan perdagangan yang baik. Arus lalu lintas perdagangan dan pelayaran berlangsung
melalui jalan darat dan laut. Salah satu jalur lalu lintas laut yang dilewati India-Cina adalah Selat
Malaka. Indonesia yang terletak di jalur posisi silang dua benua dan dua samudera, serta berada
di dekat Selat Malaka memiliki keuntungan, yaitu:

1.Sering dikunjungi bangsa-bangsa asing, seperti India, Cina, Arab, dan Persia,

2.Kesempatan melakukan hubungan perdagangan internasional terbuka lebar,

3.Pergaulan dengan bangsa-bangsa lain semakin luas, dan

4.Pengaruh asing masuk ke Indonesia, seperti Hindu-Budha.

Pengaruh budaya India di Indonesia

Penyebaran pengaruh kebudayaan India di Indonesia telah berlangsung sejak masa prasejarah.
Para ahli sejarah Barat biasa memakai istilah Hinduisasi atau Indianisasi untuk menyebut
penyebaran kebudayaan di wilayah India dan Asia Tenggara. Pengaruh kebudayaan India di
Indonesia semakin menguat ketika muncul kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha pada abad ke-4
hingga abad ke-15 Masehi. Dalam buku Sejarah Indonesia masa Hindu-Buddha (2014) karya
Suwardono, pengaruh kebudayaan India telah mengakar di semua aspek kehidupan masyarakat
Indonesia melalui proses asimilasi dan akulturasi.

Beberapa pengaruh kebudayaan Hindu-Buddha dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat


Indonesia, yaitu: Sistem kepercayaan Bangsa India merupakan penyebar agama Hindu-Buddha
di Indonesia. Pada perkembangannya, agama Hindu-Buddha berakulturasi dengan sistem
kepercayaan animisme dan dinamisme. Akulturasi dalam bidang sistem kepercayaan dapat kita
lihat melalui upacara keagamaan masyarakat kuno Indonesia. Masyarakat kuno Indonesia tidak
hanya menyembah dewa-dewi Hindu atau Buddha, namun juga melakukan pemujaan terhadap
roh nenek moyang. Bahasa dan aksara Pengaruh budaya India dalam bidang bahasa dan aksara
terlihat dari penggunaan huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta oleh kerajaan Hindu-Buddha
Indonesia. Pada pertengahan abad ke-8 Masehi, huruf Pallawa berakulturasi dengan kebudayaan
jawa dan menghasilkan huruf Jawa Kuno atau huruf Kawi. Kesusastraan Bangsa India memberi
pengaruh penting terhadap bidang kesusastraan Indonesia.
Bangsa India mengenalkan epos Mahabharata dan Ramayana kepada pujangga-pujangga
Indonesia. Sistem pemerintahan Dalam sistem pemerintahan, bangsa India memperkenalkan
sistem kerajaan feodal dengan konsep ‘dewa raja’. Dalam buku Sejarah Indonesia Modern:
1200-2004 (2005) karya M.C Ricklefs, sistem feodal kerajaan di Indonesia memosisikan raja
sebagai titisan para dewa, sehingga keberadaannya sangat dihormati oleh masyarakat. Struktur
sosial Bangsa India mengenalkan sistem kasta dalam struktur sosial masyarakat Indonesia.
Dalam sistem kasta, masyarakat Indonesia dibagi menjadi 4 tingkatan yaitu, Brahmana, Ksatria,
Waisya dan Sudra. Penerapan sistem kasta di Indonesia berlangsung pada masa kerajaan Hindu-
Buddha dan berakhir pada masa kerajaan Islam.
Kesenian Pengaruh budaya India dalam bidang kesenian di Indonesia dapat kita lihat pada
seni bangunan, seni ukir dan seni patung. Bangsa India mengenalkan konsep candi, relief dan
arca kepada masyarakat Indonesia. Contoh akulturasi kesenian antara India dan Indonesia terlihat
dari candi Indonesia yang berbentuk punden berundak. Sistem penanggalan Sistem penanggalan
atau kalender India disebut dengan kalender Saka. Sistem penanggalan Saka telah digunakan
oleh masyarakat Indonesia sejak masa kerajaan Hindu-Buddha. Pada masa kerajaan Mataram
Islam, Sultan Agung mengkombinasikan sistem penanggalan Saka dan Islam menjadi sistem
penganggalan Jawa. Pada masa kini, sistem penanggalan Saka masih digunakan oleh masyarakat
Bali yang beragama Hindu untuk menentukan hari kebesaran dan upacara keagamaan.

2. Pengaruh Kebudayaan Hindu dan Budha Terhadap Kebudayaan Indonesia

Pengaruh kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia membawa perubahan signifikan dalam


berbagai bidang kehidupan masyarakat. Adapun perwujudan akulturasi antara kebudayaan
Hindu-Budha dengan kebudayaan Indonesia terlihat dari seni bangunan, kesusastraan, bahasa
dan tulisan, kepercayaan dan filsafat, juga sistem pemerintahan.

Seni Bangunan

Pengaruh Hindu-Budha secara fisik paling jelas tampak pada bangunan candi. Dimana, candi
merupakan bangunan yang paling banyak didirikan pada masa pengaruh kebudayaan Hindu-
Budha. Candi memiliki arti atau bentuk bangunan beragam misalnya candi yang berfungsi
sebagai tempat peribadatan dan makam, candi pemandian suci (parthirtan).

Candi terdiri atas tiga bagian, yaitu kaki bandi (bhurloka, alam dunia fana), tubuh candi
(bhurwaloka, alam pembersihan jiwa), dan puncak candi (swarloka, alam jiwa suci). Namun,
karena ciri akulturasi adalah dengan mempertahankan kekhasan budaya asalnya, maka terdapat
perbedaan arsitektur yang cukup mencolok, salah satunya candi yang berada di kawasan Jawa
Tengah dengan yang ada ada di Jawa Timur. Adapun perbedaan dari candi-candi tersebut antara
lain :

 Candi di Jawa Tengah, berbentuk tambun dengan hiasan kalamakara (wajah raksasa) di
atas gerbang pintu masuk. Puncak candi berbentuk stupa, dengan bahan utama batu
andesit. Pada umumnya, candi ini akan menghadap kea rah timur.
 Candi di Jawa Timur, berbentuk lebih ramping, dengan hiasan kala di atas gerbang lebih
sederhana daripada kalamakara. Puncak candi berbentuk kubus, dengan bahan utama batu
bata. Umumnya, candi yang berada di Jawa Timur ini menghadap kearah barat.
Kesusasteraan

Dalam perkembangannya, budaya tulisan melahirkan karya-karya sastra berupa kitab buah karya
para pujangga Nusantara. Kitab ini berupa kumpulan kisah, catatan, atau laporan tentang suatu
peristiwa, kadang di dalamnya juga terdapat mitos.Pengaruh akulturasi budaya ini paling jelas
tampak pada upaya adaptasi yang dilakukan oleh sejumlah pujangga seperti Mpu Kanwa, Mpu
Sedah, Mpu Dharmaja, dan Mpu Panuluh. Mereka melakukan adaptasi terhadap epic
Mahabharata dan Ramayana disesuaikan dengan kondisi pada masa itu.

Bahasa dan Tulisan

Pengaruh Hindu-Budha mengantarkan masyarakat Indonesia kepada budaya tulis atau zaman
sejarah. Budaya tulis itu menggunakan Bahasa sansekerta dengan huruf Pallawa atau jenis
tulisan yang digunakan di bagian selatan India. Dalam perkembangannya, huruf Pallawa menjadi
dasar dari huruf-huruf lain di Indonesia seperti huruf Kawi, Jawa Kuno, Bali Kuno, Lampung,
Batak, dan Bugis-Makasar.Sementara, bahasan sansakerta mengalami stagnasi karena digunakan
hanya dilingkungan terbatas yaitu di istana dan khusus digunakan oleh kalangan Brahmana.
Budaya tulisan atau aksara dari masa-Hindu-Budha di Nusantara dikuatkan oleh bukti-bukti
berupa prasasti dan kitab.

Kepercayaan dan Filsafat

Kepercayaan yang berkembang di Indonesia sebelum dikenalnya agama Hindu-Budha adalah


kepercayaan yang bercorak animism dan dinamisme. Seiring masuknya pengaruh Hindu-Budha
maka masyarakat Indonesia pun mulai menganut kedua agama tersebut. Sebelum budaya India
masuk, di Indonesia telah berkembang kepercayaan yang berupa pemujaan terhadap roh nenek
moyang. Kepercayaan itu bersifat Animisme dan Dinamisme. Animisme merupakan satu
kepercayaan terhadap roh atau jiwa sedangkan Dinamisme merupakan satu kepercayaan bahwa
setiap benda memiliki kekuatan gaib.

Dengan masuknya kebudayaan India, penduduk Nusantara secara berangsur-angsur memeluk


agama Hindu dan Buddha, diawali oleh lapisan elite para raja dan keluarganya. Agama Hindu
dan Budha yang berkembang di Indonesia sudah mengalami perpaduan dengan kepercayaan
Animisme dan Dinamisme, atau dengan kata lain mengalami Sinkritisme. Sinkritisme adalah
bagian dari proses akulturasi, yang berarti perpaduan dua kepercayaan yang berbeda menjadi
satu.
Untuk itu agama Hindu dan Budha yang berkembang di Indonesia, berbeda dengan agama Hindu
-Budha yang dianut oleh masyarakat India. Perbedaaan-perbedaan tersebut dapat dilihat dalam
upacara ritual yang diadakan oleh umat Hindu atau Budha yang ada di Indonesia. Contohnya,
upacara Nyepi yang dilaksanakan oleh umat Hindu Bali, upacara tersebut tidak dilaksanakan
oleh umat Hindu di India

Sistem Pemerintahan

Pengaruh kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia mengubah sistem pemerintahan yang ada di


nusantara. Awalnya, sistem pemerintahan bercorak kesukuan dan kerakyatan menjadi monarki
dengan hirarki (tingkatan) yang jelas.Struktur pemerintahan monarki berlaku umum disemua
kerajaan Hindu-Budha yang pernah muncul di Indonesia mulai dari Kutai sampai Majapahit,
artinya pemimpin tertinggi pemerintahan adalah raja. Dimana, raja dipilih berdasarkan faktor
keturunan dari dinasti yang berkuasa dan dikukuhkan oleh kasta Brahmana atau kasta yang
paling disegani dalam masyarakat Hindu.

Organisasi sosial kemasyarakatan

Wujud akulturasi dalam bidang organisasi sosial kemasyarakatan dapat dilihat dalam organisasi
politik yaitu sistem pemerintahan yang berkembang di Indonesia setelah masuknya pengaruh
India. Pemerintahan Raja di Indonesia ada yang bersifat mutlak dan turun-temurun seperti di
India dan ada juga yang menerapkan prinsip musyawarah. Prinsip musyawarah diterapkan
terutama apabila raja tidak mempunyai putra mahkota yaitu seperti yang terjadi di kerajaan
Majapahit, pada waktu pengangkatan Wikramawardana.

Bidang Sosial

Dalam bidang sosial terjadi perubahan-perubahan dalam tata kehidupan sosial masyarakat.
Perubahan itu terjadi sebagai akibat diperkenalkannya sistem kasta dalam masyarakat. Kasta-
kasta itu diantaranya kasta brahmana, kasta ksatria, kasta waisya kasta sudra.

Sistem pengetahuan

Wujud akulturasi dalam bidang pengetahuan, salah satunya yaitu perhitungan waktu berdasarkan
kalender tahun saka, tahun dalam kepercayaan Hindu. Menurut perhitungan satu tahun Saka
sama dengan 365 hari dan perbedaan tahun saka dengan tahun masehi adalah 78 tahun sebagai
contoh misalnya tahun saka 654, maka tahun masehinya 654 + 78 = 732 M.
Teknologi

Salah satu wujud akulturasi dari teknologi terlihat dalam seni bangunan Candi. Seni bangunan
Candi tersebut memang mengandung unsur budaya India tetapi keberadaan candi-candi di
Indonesia tidak sama dengan candi-candi yang ada di India, karena candi di Indonesia hanya
mengambil unsur teknologi pembuatannya melalui dasar-dasar teoritis yang tercantum dalam
kitab Silpasastra yaitu sebuah kitab pegangan yang memuat berbagai petunjuk untuk
melaksanakan pembuatan arca dan bangunan. Contoh candi Borobudur salah satu dari 7
keajaiban dunia dan merupakan salah satu peninggalan kerajaan Mataram. Itu membuktikan
masyarakat telah memiliki pengetahuan dan teknologi yang tinggi.

 Kesenian

Wujud akulturasi dalam bidang kesenian terlihat dari seni rupa, seni sastra, seni bangunan dan
seni pertunjukan.
a)      Seni rupa
Unsur seni rupa India telah masuk ke Indonesia dibuktikan dengan ditemukannya relief-relief
cerita sang Budha pada candi Borobudur, cerita Ramayana pada candi Prambanan. Dan sekarang
relief-relief tersebut dijadikan hiasan pada bangunan, seperti yang terdapat pada pustaka wilayah
yang terdapat di provinsi Riau.
b)      Seni sastra
Bahasa sanskerta yang berasal dari India tersebut membawa pengaruh besar terhadap
perkembangan sastra di Indonesia, seperti prasasti yang ditulis dengan huruf pallawa dan
sanskerta. Tidak hanya itu kitab-kitab yang dibuat pada zaman tersebut juga memiliki nilai sastra
yang tinggi.

c)      Seni bangunan
Yang menjadi bukti berkembanngnya budaya India di Indonesia adalah bangunan candi. Dasar
bangunan candi merupakan hasil pembangunan bangsa Indonesia pada zaman megalitikum yang
berupa punden berundak-undak kemudian mendapat pengaruh dari kebudayaan India sehingga
menjadi wujud sebuah candi.
d)     Seni Pertunjukkan
Wayang Seni pertunjukan wayang merupakan salah satu kebudayaan asli Indonesia dan
pertunjukan wayang tersebut sangat digemari terutama oleh masyarakat Jawa. Wujud akulturasi
dalam pertunjukan wayang tersebut terlihat dari pengambilan lakon cerita dari kisah Ramayana
maupun Mahabarata yang berasal dari budaya India.

3. Bentuk Peninggalan Kebudayaan Hindu dan Budha di Indonesia


Masuknya ajaran Hindu-Buddha di Nusantara pastinya akan meninggalkan pengaruh dalam
kehidupan sosial masyarakat.Apalagi dengan berdiri dan berkembangnya kerajaan-kerajaan yang
tersebar di wilayah Nusantara.Peninggalan-peninggalan paling populer sejarah Hindu-Buddha
seperti kuil dan berbagai prasasti.Hingga kini peninggalan-peninggalan tersebut telah
dilestarikan dan dijadikan tempat wisata bagi masyarakat.

Peninggalan Hindu-Buddha

Berikut merupakan peninggalan-peninggalan sejarah Hindu-Buddha yang tersebar di Indonesia:

a. Prasasti (batu tertulis)

Dikutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), setiap kerajaan


bercorak Hindu-Buddha yang berdiri dan berkembang di Indonesia memiliki peninggalan berupa
prasasti (batu tertulis).Dalam prasasti-prasasti tersebut tertulis dengan huruf Pallawa, berbahasa
sansekerta, bahasa Jawa kuno dan Melayu kuno.Prasasti merupakan sebuah dokumen atau
piagam yang tertulis pada batu, tembaga, dan sebagainya

Contoh prasasti tersebut adalah: Prasasti huruf pallawa bahasa Sansakerta: Yupa, prasasti
Muarakaman (Kerajaan Kutai) Prasasti Ciaruteun, Kebon Kopi, Jambu, Pasir Awi, Tugu,
Cidanghiang (Kerajaan Tarumanegara) Prasasti Tuk Mas (Kerajaan Holing) Prasasti Canggal,
Mantyasih, Wanua Tengah III, Sojomerto, Sangkhara, Kalasan,Klurak (Kerajaan Mataram
Kuno). Prasasti huruf pallawa bahasa Melayu Kuno: Prasasti Kedukan Bukit, Talang Tuo, Kota
Kapur, Karang Berahi, Telaga Batu (Kerajaan Sriwijaya) Prasasti huruf Pranagari dan Bali kuno
b. Candi
bahasa Sansekerta: Prasasti Sanur (Kerajaan Bali) Candi Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), candi adalah bangunan kuno yang dibuat dari batu (sebagai tempat pemujaan,
penyimpanan abu jenazah raja-raja, pendeta-pendeta Hindu dan Buddha pada zaman dulu).
Istilah candi berasal dari salah satu nama untuk Dewi Durgha (dewi maut) yaitu Candika. Di
mana itu ada kaitannya dengan fungsi candi sebagai tempat untuk memuliakan raja yang tela
meninggal. Bukan mayat atau abu jenazah yang disimpan di candi. Tapi benda-benda seperti
potongan logam, batu-batuan dan sesaji. Barang-barang itu ditaruh pada wadah atau pripih.
Pripih itu lah yang ditanam di dasar candi. Pada agama Hindu, candi berfungsi sebagai makam.
Sementara bagi agama Buddha, candi memiliki tempat untuk pemujaan dan tidak ada pripih.
Di dalam candi Buddha tidak ada arca yang jadi perwujudan Dewa. Terdapat pengelompokan
candi-candi yang telah ada. Candi di Pulau Jawa erat kaitannya dengan alam pikiran dan susunan
masyarakatnya. Baca juga: Teori Masuknya Hindu-Buddha ke Nusantara  Candi di Indonesia ada
yang dibangun berdiri sendiri dan yang dibangun berkelompok. Candi yang berdiri sendiri
seperti Candi Borobudur, sedangkan candi yang berkelompok adalah candi Prambanan.
Berikut tiga jenis candi-candi di Indonesia:
-Jawa Tengah bagian Utara ada Candi-candi di komplek Dieng dan candi-candi di Gedung
Songo.
- Jawa Tengah bagian Selatan ada Candi Kalasan, candi Mendut, candi Pawon.
-Jawa Timur ada candi Panataran termasuk didalamnya candi yang ada di Bali dan Sumatra
Tengah (Muara Takus).
Dengan pembuatan candi, berkembang juga seni ukir. Itu bisa dilihat dari ukuran atau pahatan
pada dinding candi. Pahatan yang sering ditemukan pada candi seperti, makhluk ajaib, tumbuh-
tumbuhan, daun- daunan, sulur-sulur, bunga teratai (baik yang kuncup maupun yang mekar).
Candi-candi yang cukup terkenal hingga mancanagera seperti, candi Borobudur, candi
Prambanan atau candi di kompleks Dieng.
Arca (patung)

Arca adalah patung yang terutama dibuat dari batu yang dipahat menyerupai bentuk orang atau
binatang. Arca sangat berhubungan erat dengan agama Hindu dan Buddha. Arca didasarkan pada
peninggalan agama Hindu dan Budha dapat dibagi menjadi patung patung dewa. Berikut contoh
peninggalan arca: Arca Airlangga dari kerajaan Mataram Kuno di Jawa Timur Kertarajasa
Jayawardhana patung perwujudan raja pendiri kerajaan Majapahit Prajna Paramitha perwujudan
Ken Dedes dari kerajaan Singosari.
Kitab Kitab juga merupakan salah satu peninggalan sejarah Hindu-Buddha yang sempat
berkembang di Indonesia. Berikut beberapa kitab yang merupakan peninggalan sejarah Hindu-
Buddha: Kerajaan Kediri Pada masa Kerajaan Kediri adalah Bratayudha (Mpu Panuluh dan Mpu
Sedah), Arjuna Wiwaha (Mpu Kanwa), Smaradhahana (Mpu Darmaja), Writasanjaya dan
Lubdhaka (Mpu Tanakung), Kresnayana, Bhomakavya. Kerajaan Majapahit Masa Kerajaan
Majapahit ada Pararaton (berisi riwayat raja-raja Singosari dan Majapahit) , Negara Kertagama
(Mpu Prapanca), Sutasoma dan Arjunawijaya (Mpu Tantular). Kemudian ada Sorandaka (cerita
pemberontakan Sora), Ranggalawe (cerita pemberontakan Ranggalawe), Panjiwijayakrama
(cerita riwayat Raden Wijaya) dan Usana Jawa (cerita penaklukan Bali oleh Gajah Mada). 
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Dari pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa :
1)   Letak Indonesia yang strategis dan penghasil rempah-rempah membuat Indonesia dikunjungi
bangsa asing yang berniat berdagang sekaligus menyebarkan agama.
2)   Berkembangnya kebudayaan India (Hindu-Budha) ditandai dengan berdirinya berbagai kerajaan
yang bercorak Hindu-Budha.
3)   Hadirnya kebudayaan India menambah keanekaragaman budaya di Indonesia.
4)   Kebudayaan India mempengaruhi banyak aspek kehidupan di Indonesia diantaranya : bidang
kepercayaan atau agama, bahasa, organisasi sosial kemasyarakatan, bidang sosial, system
pengetahuan, teknologi dan kesenian.

B.     Saran
1)   Kita sebagai generasi muda hendaknya melestarikan budaya dan peninggalan sejarah.
2)   Sebagai negara yang mempunyai posisi strategis yang sering mendapat pengaruh kebudayaan
asing hendaknya kita mampu memfilter sehingga kebudayaan asli Indonesia itu sendiri tidak
hilang.
3)   Sebagai warga Negara yang cinta pada tanah air, hendaknya kita mampu menerapkan nilai-nilai
budaya yang positif agar bangsa kita ini menjadi bangsa yang berkarakter.
DAFTAR ISI

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5632114/masuknya-unsur-budaya-india-ke-indonesia-
dan-pengaruh-pada-budaya-indonesia
https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/pengaruh-kebudayaan-hindu-budha-di-indonesia-5932/
https://www.kompas.com/skola/read/2020/05/22/164500669/peninggalan-sejarah-hindu-buddha-
di-indonesia
https://www.gurupendidikan.co.id/perkembangan-hindu-budha/

Anda mungkin juga menyukai