Oleh
Nia Aprilia
21129266
BUKITTINGGI,24 OKTOBER
NIA APRILIA
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................... i
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................................................
B. Rumusan Masalah .......................................................................................................
C. Tujuan ...........................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. PROSES MASUK DAN BERKEMBANGNYA KEBUDAYAAN
INDIA KE INDONESIA ........................................................................................................
B. Pengaruh Kebudayaan Hindu dan Budha Terhadap Kebudayaan Indonesia ........................
C. Bentuk Peninggalan Kebudayaan Hindu dan Budha di
Indonesia.....................................................................................................................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................................................
B. Saran ................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia adalah bangsa yang majemuk, terkenal dengan keanekaragaman dan
keunikannya. Terdiri dari berbagai suku bangsa, yang mendiami belasan ribu pulau yang tidak
terlepas dari pengaruh budaya luar, salah satunya pengaruh budaya India. Kebudayaan India
masuk ke Indonesia pada saat Indonesia masih mengalami masa pra-sejarah. Masuknya
kebudayaan India ini sekaligus menandai berakhirnya masa pra-sejarah dan mulai membawa
bangsa Indonesia ke jaman sejarah, karena sejak saat itu bangsa kita mulai mengenal tulisan.
Pengaruh hindu-budha ini dapat terlihat dari berbagai macam peninggalan-peninggalan
yang tersebar hampir disetiap pulau-pulau di Indonesia yang kini menjadi kebanggaan tersendiri
bagi bangsa ini yang berasal dari berbagai kerajaan Hindu-Budha yang merupakan cikal bakal
terbentuknya bangsa ini. Dengan hadirnya kebudayaan India di Indonesia banyak sekali aspek
yang dipengaruhinya antara lain seni, agama, tradisi, bangunan dan lain-lain.
Sebagai generasi penerus bangsa pertama kita wajib mengetahui sejarah bangsa ini.
Sehingga penyusun merasa perlu untuk menyusun makalah ini agar dapat membantu dan
memudahkan pembaca untuk mengetahui sejarah dan pengaruh kebudayaan India di
Indonesia.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu budaya India?
2. Bagaimana awal masuknya kebudayaan India (Hindu-Budha) ke Indonesia?
3. Apa saja pengaruh kebudayaan India dalam kebudayaan Indonesia?
4. Bagaimana perkembangan kebudayaan India di Indonesia?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang merupakan kebudayaan India.
2. Untuk mengetahui sejarah awal masuknya kebudayaan India (Hindu-Budha) ke Indonesia.
3. Untuk mengetahui pengaruh kebudayaan India di Indonesia.
4. Untuk mengetahui perkembangan masuknya kebudayaan India (Hindu-Budha) di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
Peneliti yang berpendapat pertama beranggapan bahwa telah terjadi kolonisasi oleh orang-
orang India. Koloni-koloni orang India menjadi pusat penyebaran budaya India di Indonesia.
Ada juga yang berpendapat kolonisasi ini disertai penaklukan.Dalam proses masuknya budaya
India menurut gambaran di atas, yang berperan utama adalah golongan prajurit atau kasta ksatria.
Ilmuwan Indologi dan Indonesia Frederik David Kan Bosch menyebut hal ini sebagai hipotesa
ksatria.Pendapat lain yang masih berpegang pada anggapan adanya kolonisasi bangsa India
terhadap bangsa Indonesia adalah hipotesa yang semula diajukan Krom. Ia berpendapat, karena
hubungan ini terjadi karena perdagangan, maka orang India di Indonesia terbanyak adalah
pedagang dari kasta vaisya (waisya).
Hipotesa vaisya sejarawan Nicolaas Johannes Krom memperkirakan adanya perkawinan
antara para pedagang dengan perempuan Indonesia. Perkawinan, menurut Krom, merupakan
saluran penyebaran pengaruh yang penting.Sementara itu, J.C. Van Leur berpendapat, masuknya
unsur budaya India ke Indonesia dibawa oleh orang India golongan Brahmana yang datang atas
undangan penguasa di Indonesia.Penguasaan yang luas dan mendalam mengenai kitab-kitab suci
menempatkan para brahmana sebagai purohita yang memberi nasihat raja. Sehingga, brahmana
bukan hanya memberi pengaruh dalam bidang keagamaan, juga mengenai pemerintahan,
peradilan, perundang-undangan, dan lain-lain.
1.Sering dikunjungi bangsa-bangsa asing, seperti India, Cina, Arab, dan Persia,
Penyebaran pengaruh kebudayaan India di Indonesia telah berlangsung sejak masa prasejarah.
Para ahli sejarah Barat biasa memakai istilah Hinduisasi atau Indianisasi untuk menyebut
penyebaran kebudayaan di wilayah India dan Asia Tenggara. Pengaruh kebudayaan India di
Indonesia semakin menguat ketika muncul kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha pada abad ke-4
hingga abad ke-15 Masehi. Dalam buku Sejarah Indonesia masa Hindu-Buddha (2014) karya
Suwardono, pengaruh kebudayaan India telah mengakar di semua aspek kehidupan masyarakat
Indonesia melalui proses asimilasi dan akulturasi.
Seni Bangunan
Pengaruh Hindu-Budha secara fisik paling jelas tampak pada bangunan candi. Dimana, candi
merupakan bangunan yang paling banyak didirikan pada masa pengaruh kebudayaan Hindu-
Budha. Candi memiliki arti atau bentuk bangunan beragam misalnya candi yang berfungsi
sebagai tempat peribadatan dan makam, candi pemandian suci (parthirtan).
Candi terdiri atas tiga bagian, yaitu kaki bandi (bhurloka, alam dunia fana), tubuh candi
(bhurwaloka, alam pembersihan jiwa), dan puncak candi (swarloka, alam jiwa suci). Namun,
karena ciri akulturasi adalah dengan mempertahankan kekhasan budaya asalnya, maka terdapat
perbedaan arsitektur yang cukup mencolok, salah satunya candi yang berada di kawasan Jawa
Tengah dengan yang ada ada di Jawa Timur. Adapun perbedaan dari candi-candi tersebut antara
lain :
Candi di Jawa Tengah, berbentuk tambun dengan hiasan kalamakara (wajah raksasa) di
atas gerbang pintu masuk. Puncak candi berbentuk stupa, dengan bahan utama batu
andesit. Pada umumnya, candi ini akan menghadap kea rah timur.
Candi di Jawa Timur, berbentuk lebih ramping, dengan hiasan kala di atas gerbang lebih
sederhana daripada kalamakara. Puncak candi berbentuk kubus, dengan bahan utama batu
bata. Umumnya, candi yang berada di Jawa Timur ini menghadap kearah barat.
Kesusasteraan
Dalam perkembangannya, budaya tulisan melahirkan karya-karya sastra berupa kitab buah karya
para pujangga Nusantara. Kitab ini berupa kumpulan kisah, catatan, atau laporan tentang suatu
peristiwa, kadang di dalamnya juga terdapat mitos.Pengaruh akulturasi budaya ini paling jelas
tampak pada upaya adaptasi yang dilakukan oleh sejumlah pujangga seperti Mpu Kanwa, Mpu
Sedah, Mpu Dharmaja, dan Mpu Panuluh. Mereka melakukan adaptasi terhadap epic
Mahabharata dan Ramayana disesuaikan dengan kondisi pada masa itu.
Pengaruh Hindu-Budha mengantarkan masyarakat Indonesia kepada budaya tulis atau zaman
sejarah. Budaya tulis itu menggunakan Bahasa sansekerta dengan huruf Pallawa atau jenis
tulisan yang digunakan di bagian selatan India. Dalam perkembangannya, huruf Pallawa menjadi
dasar dari huruf-huruf lain di Indonesia seperti huruf Kawi, Jawa Kuno, Bali Kuno, Lampung,
Batak, dan Bugis-Makasar.Sementara, bahasan sansakerta mengalami stagnasi karena digunakan
hanya dilingkungan terbatas yaitu di istana dan khusus digunakan oleh kalangan Brahmana.
Budaya tulisan atau aksara dari masa-Hindu-Budha di Nusantara dikuatkan oleh bukti-bukti
berupa prasasti dan kitab.
Sistem Pemerintahan
Wujud akulturasi dalam bidang organisasi sosial kemasyarakatan dapat dilihat dalam organisasi
politik yaitu sistem pemerintahan yang berkembang di Indonesia setelah masuknya pengaruh
India. Pemerintahan Raja di Indonesia ada yang bersifat mutlak dan turun-temurun seperti di
India dan ada juga yang menerapkan prinsip musyawarah. Prinsip musyawarah diterapkan
terutama apabila raja tidak mempunyai putra mahkota yaitu seperti yang terjadi di kerajaan
Majapahit, pada waktu pengangkatan Wikramawardana.
Bidang Sosial
Dalam bidang sosial terjadi perubahan-perubahan dalam tata kehidupan sosial masyarakat.
Perubahan itu terjadi sebagai akibat diperkenalkannya sistem kasta dalam masyarakat. Kasta-
kasta itu diantaranya kasta brahmana, kasta ksatria, kasta waisya kasta sudra.
Sistem pengetahuan
Wujud akulturasi dalam bidang pengetahuan, salah satunya yaitu perhitungan waktu berdasarkan
kalender tahun saka, tahun dalam kepercayaan Hindu. Menurut perhitungan satu tahun Saka
sama dengan 365 hari dan perbedaan tahun saka dengan tahun masehi adalah 78 tahun sebagai
contoh misalnya tahun saka 654, maka tahun masehinya 654 + 78 = 732 M.
Teknologi
Salah satu wujud akulturasi dari teknologi terlihat dalam seni bangunan Candi. Seni bangunan
Candi tersebut memang mengandung unsur budaya India tetapi keberadaan candi-candi di
Indonesia tidak sama dengan candi-candi yang ada di India, karena candi di Indonesia hanya
mengambil unsur teknologi pembuatannya melalui dasar-dasar teoritis yang tercantum dalam
kitab Silpasastra yaitu sebuah kitab pegangan yang memuat berbagai petunjuk untuk
melaksanakan pembuatan arca dan bangunan. Contoh candi Borobudur salah satu dari 7
keajaiban dunia dan merupakan salah satu peninggalan kerajaan Mataram. Itu membuktikan
masyarakat telah memiliki pengetahuan dan teknologi yang tinggi.
Kesenian
Wujud akulturasi dalam bidang kesenian terlihat dari seni rupa, seni sastra, seni bangunan dan
seni pertunjukan.
a) Seni rupa
Unsur seni rupa India telah masuk ke Indonesia dibuktikan dengan ditemukannya relief-relief
cerita sang Budha pada candi Borobudur, cerita Ramayana pada candi Prambanan. Dan sekarang
relief-relief tersebut dijadikan hiasan pada bangunan, seperti yang terdapat pada pustaka wilayah
yang terdapat di provinsi Riau.
b) Seni sastra
Bahasa sanskerta yang berasal dari India tersebut membawa pengaruh besar terhadap
perkembangan sastra di Indonesia, seperti prasasti yang ditulis dengan huruf pallawa dan
sanskerta. Tidak hanya itu kitab-kitab yang dibuat pada zaman tersebut juga memiliki nilai sastra
yang tinggi.
c) Seni bangunan
Yang menjadi bukti berkembanngnya budaya India di Indonesia adalah bangunan candi. Dasar
bangunan candi merupakan hasil pembangunan bangsa Indonesia pada zaman megalitikum yang
berupa punden berundak-undak kemudian mendapat pengaruh dari kebudayaan India sehingga
menjadi wujud sebuah candi.
d) Seni Pertunjukkan
Wayang Seni pertunjukan wayang merupakan salah satu kebudayaan asli Indonesia dan
pertunjukan wayang tersebut sangat digemari terutama oleh masyarakat Jawa. Wujud akulturasi
dalam pertunjukan wayang tersebut terlihat dari pengambilan lakon cerita dari kisah Ramayana
maupun Mahabarata yang berasal dari budaya India.
Peninggalan Hindu-Buddha
a. Prasasti (batu tertulis)
Contoh prasasti tersebut adalah: Prasasti huruf pallawa bahasa Sansakerta: Yupa, prasasti
Muarakaman (Kerajaan Kutai) Prasasti Ciaruteun, Kebon Kopi, Jambu, Pasir Awi, Tugu,
Cidanghiang (Kerajaan Tarumanegara) Prasasti Tuk Mas (Kerajaan Holing) Prasasti Canggal,
Mantyasih, Wanua Tengah III, Sojomerto, Sangkhara, Kalasan,Klurak (Kerajaan Mataram
Kuno). Prasasti huruf pallawa bahasa Melayu Kuno: Prasasti Kedukan Bukit, Talang Tuo, Kota
Kapur, Karang Berahi, Telaga Batu (Kerajaan Sriwijaya) Prasasti huruf Pranagari dan Bali kuno
b. Candi
bahasa Sansekerta: Prasasti Sanur (Kerajaan Bali) Candi Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), candi adalah bangunan kuno yang dibuat dari batu (sebagai tempat pemujaan,
penyimpanan abu jenazah raja-raja, pendeta-pendeta Hindu dan Buddha pada zaman dulu).
Istilah candi berasal dari salah satu nama untuk Dewi Durgha (dewi maut) yaitu Candika. Di
mana itu ada kaitannya dengan fungsi candi sebagai tempat untuk memuliakan raja yang tela
meninggal. Bukan mayat atau abu jenazah yang disimpan di candi. Tapi benda-benda seperti
potongan logam, batu-batuan dan sesaji. Barang-barang itu ditaruh pada wadah atau pripih.
Pripih itu lah yang ditanam di dasar candi. Pada agama Hindu, candi berfungsi sebagai makam.
Sementara bagi agama Buddha, candi memiliki tempat untuk pemujaan dan tidak ada pripih.
Di dalam candi Buddha tidak ada arca yang jadi perwujudan Dewa. Terdapat pengelompokan
candi-candi yang telah ada. Candi di Pulau Jawa erat kaitannya dengan alam pikiran dan susunan
masyarakatnya. Baca juga: Teori Masuknya Hindu-Buddha ke Nusantara Candi di Indonesia ada
yang dibangun berdiri sendiri dan yang dibangun berkelompok. Candi yang berdiri sendiri
seperti Candi Borobudur, sedangkan candi yang berkelompok adalah candi Prambanan.
Berikut tiga jenis candi-candi di Indonesia:
-Jawa Tengah bagian Utara ada Candi-candi di komplek Dieng dan candi-candi di Gedung
Songo.
- Jawa Tengah bagian Selatan ada Candi Kalasan, candi Mendut, candi Pawon.
-Jawa Timur ada candi Panataran termasuk didalamnya candi yang ada di Bali dan Sumatra
Tengah (Muara Takus).
Dengan pembuatan candi, berkembang juga seni ukir. Itu bisa dilihat dari ukuran atau pahatan
pada dinding candi. Pahatan yang sering ditemukan pada candi seperti, makhluk ajaib, tumbuh-
tumbuhan, daun- daunan, sulur-sulur, bunga teratai (baik yang kuncup maupun yang mekar).
Candi-candi yang cukup terkenal hingga mancanagera seperti, candi Borobudur, candi
Prambanan atau candi di kompleks Dieng.
Arca (patung)
Arca adalah patung yang terutama dibuat dari batu yang dipahat menyerupai bentuk orang atau
binatang. Arca sangat berhubungan erat dengan agama Hindu dan Buddha. Arca didasarkan pada
peninggalan agama Hindu dan Budha dapat dibagi menjadi patung patung dewa. Berikut contoh
peninggalan arca: Arca Airlangga dari kerajaan Mataram Kuno di Jawa Timur Kertarajasa
Jayawardhana patung perwujudan raja pendiri kerajaan Majapahit Prajna Paramitha perwujudan
Ken Dedes dari kerajaan Singosari.
Kitab Kitab juga merupakan salah satu peninggalan sejarah Hindu-Buddha yang sempat
berkembang di Indonesia. Berikut beberapa kitab yang merupakan peninggalan sejarah Hindu-
Buddha: Kerajaan Kediri Pada masa Kerajaan Kediri adalah Bratayudha (Mpu Panuluh dan Mpu
Sedah), Arjuna Wiwaha (Mpu Kanwa), Smaradhahana (Mpu Darmaja), Writasanjaya dan
Lubdhaka (Mpu Tanakung), Kresnayana, Bhomakavya. Kerajaan Majapahit Masa Kerajaan
Majapahit ada Pararaton (berisi riwayat raja-raja Singosari dan Majapahit) , Negara Kertagama
(Mpu Prapanca), Sutasoma dan Arjunawijaya (Mpu Tantular). Kemudian ada Sorandaka (cerita
pemberontakan Sora), Ranggalawe (cerita pemberontakan Ranggalawe), Panjiwijayakrama
(cerita riwayat Raden Wijaya) dan Usana Jawa (cerita penaklukan Bali oleh Gajah Mada).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa :
1) Letak Indonesia yang strategis dan penghasil rempah-rempah membuat Indonesia dikunjungi
bangsa asing yang berniat berdagang sekaligus menyebarkan agama.
2) Berkembangnya kebudayaan India (Hindu-Budha) ditandai dengan berdirinya berbagai kerajaan
yang bercorak Hindu-Budha.
3) Hadirnya kebudayaan India menambah keanekaragaman budaya di Indonesia.
4) Kebudayaan India mempengaruhi banyak aspek kehidupan di Indonesia diantaranya : bidang
kepercayaan atau agama, bahasa, organisasi sosial kemasyarakatan, bidang sosial, system
pengetahuan, teknologi dan kesenian.
B. Saran
1) Kita sebagai generasi muda hendaknya melestarikan budaya dan peninggalan sejarah.
2) Sebagai negara yang mempunyai posisi strategis yang sering mendapat pengaruh kebudayaan
asing hendaknya kita mampu memfilter sehingga kebudayaan asli Indonesia itu sendiri tidak
hilang.
3) Sebagai warga Negara yang cinta pada tanah air, hendaknya kita mampu menerapkan nilai-nilai
budaya yang positif agar bangsa kita ini menjadi bangsa yang berkarakter.
DAFTAR ISI
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5632114/masuknya-unsur-budaya-india-ke-indonesia-
dan-pengaruh-pada-budaya-indonesia
https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/pengaruh-kebudayaan-hindu-budha-di-indonesia-5932/
https://www.kompas.com/skola/read/2020/05/22/164500669/peninggalan-sejarah-hindu-buddha-
di-indonesia
https://www.gurupendidikan.co.id/perkembangan-hindu-budha/