Anda di halaman 1dari 6

Nama : Shavega Julia Robin (2103891)

1D-PGSD 2021

Rangkuman topik 1

Pengantar Memahami PKN di Perguruan Tinggi

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang


Pendidikan Tinggi sarjana merupakan jenjang bagi lulusan pendidikan menengah
atas atau sederajat yang mampu mempelajari dan mengamalkan ilmu pengetahuan
dan teknologi. Diharapkan akan menjadi kaum intelektual yang mampu
mengembangkan diri menjadi pribadi yang profesional.

Pendidikan merupakan unsur yang sangat penting bagi bangsa dan negara.
Salah satu tujuannya adalah mengembangkan, melihat potensi-potensi siswa dan
mahasiswa agar menjadi individu yang semakin maju dan dewasa. Pendidikan
menentukan maju mundurnya suatu bangsa oleh karena itu, pendidikan haruslah di
rancang terlebih dahulu yang di sebut sistem pendidikan. Sistem ini sangat
berpengaruh bagi kegiatan belajar mengajar, apakah sampai ke pelosok negeri atau
tidak. Ini lah yang menentukan apakah sistem pendidikan akan membawa
kemajuan, perubahan baik atau sebaliknya yang akan mengancam suatu bangsa
negara. Selain itu tantangan Indonesia kini tidak hanya soal masyarakat yang
majemuk tetapi juga globalisasi ditandai dengan pertumbuhan IPTEK, budaya-
budaya luar yang perlahan-lahan masuk dari berbagai hal seperti, musik, bahasa,
film dan lain sebagainya. Tipe warga negara pada zaman ini adalah Sponesitizen
warga negara yang plinplan atau tidak memiliki pendirian Istonesitizen yang warga
negaranya yang memiliki keras kepala atau denial terhadap sudut pandang,
pendapat orang lain. Generatorcitizen adalah warga negara yang baik, menaati
peraturan, tidak, aktif, demokratis.

Urgensi mata kuliah umum adalah mata kuliah yang wajib diambil
mahasiswa, karena bertujuan untuk memberi tahu mahasiswa dalam pengetahuan
dasar, etika kepada yang lebih tua, sebaya, dan yang lebih muda. Mengajarkan pula
bagaimana berpikir kritis, bekerja sama baik dengan teman dekat maupun teman
yang hanya tahu sebatas nama saja, memahami keberagaman, kemajemukan, dan
memiliki keinginan untuk belajar sepanjang hayat. Mata kuliah umum membantu
untuk mengaplikasikan ilmu yang sudah di dapat dari bangku kuliah, disalurkan
dan di praktikan dalam kehidupan sosial atau bermasyarakat. Pendidikan
kewarganegaraan adalah 1 dari 4 yang di wajibkan menjadi mata kuliah umum.
Mempelajari PKN di Universitas membantu mahasiswa menjadi pribadi yang
memiliki jiwa nasionalisme seperti para pemuda tahun 1928 yang harus di turunkan
kepada pemuda-pemudi zaman sekarang. Pendidikan kewarganegaraan sangat
penting berdasarkan 3 perkara. 1. Secara historis yaitu kebangkitan nasional,
bangkitnya kesadaran bahwa masyarakat Indonesia itu satu dan bersama-sama
menghadapi segala kondisi di negara tercinta. 2. Secara yuridis yaitu undang-
undang dasar mengenai pendidikan nasional memiliki tujuan untuk peserta didik
termasuk mahasiswa menjadi demokratis, nasionalis, dan tanggung jawab. Melalui
Pendidikan kewarganegaraan siswa dan mahasiswa tahu bahwa demokrasi dan
sifat-sifat kebangsaan lainnya bukan hanya dilihat saja tetapi, untuk di pelajari,
dipahami, dan dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Dan terakhir secara
pendadogis, siswa dan mahasiswa adalah hipotetik yang berarti bahwa mereka
adalah warga negara yang belum jadi atau sempurna. Karena, mereka masih belum
sadar hak-hak dan kewajiban sebagai warga negara.

Urgensi pendidikan kewarganegaraan adalah usaha untuk menumbuhkan,


membangun modal sosial untuk membangun bangsa dan negara agar tetap
Pendidikan Kewarganegaraan di pelajari di seluruh dunia dengan sebutan yang
berbeda pula. Seperti Indonesia adalah pendidikan kewarganegaraan, Malaysia
pendidikan civik dan kewarganegaraan, singapura moral education, Australia
sivics, Amerika civic education, Rusia Obscesvovedinieinggris citizen education,
Jerman sachuntrricht, Mexico education education sivicas, New zealand social
studies, Hongaria people and study, Afrika life orientation, dan di beberapa wilayah
timur tengah di semu ta’limatul muwwatonal atau tarbiyatul al watoniyah. Negara
Indonesia memiliki kurang lebih 17.000 pulau yang otomatis kita adalah negara
yang kaya akan sumber daya alam. Sebesar dan semajemuk ini adalah tantangan
terbesar warga Indonesia. Modal sosial lah yang memainkan peran penting dalam
hal ini, warga Indonesia perlu memperluas ruang-ruang perjumpaan dari sabang
sampai Merauke. Agar kita dapat melihat langsung bagaimana wajah-wajah warga
Indonesia yang berasal dari berbagai pulau ini, beragam warna mata, kulit, rupa
wajah, bahasa, agama. Manfaatnya tidak hanya itu saja tetapi dapat menumbuhkan
rasa saling percaya di antara masyarakat Indonesia dan dapat menyatukan berbagai
macam isi pikiran dan hati. Memperkuat semangat inklusivitas juga termasuk
modal sosial yang harus di perkuat oleh masyarakat Indonesia.

Urgensi perkuliahan pendidikan Pancasila adalah kegiatan memahami


Pancasila secara mendalam di perguruan tinggi. Secara etimologis, Pancasila
berasal dari bahasa Sangsekerta yaitu panca dan syila, panca berarti lima dan syila
atau sila berarti alas atau dasar, jadi pancasila berarti lima pedoman dasar yang
harus di taati, di pahami dan dilaksanakan oleh seluruh bangsa Indonesia.
Lambang bintang, rantai, pohon beringin, kepala banteng, serta padi dan kapas
adalah lambang yang mewakili setiap sila makna yang terkandung dalam setiap sila
di pancasila. Lambang garuda di buat oleh Sultan Hamid 2 17 bulu di sayap, 8 bulu
di ekor burung, dan 45 bulu di leher sang garuda adalah lambang hari proklamasi
kemerdekaan Indonesia. Garuda adalah lambang resmi negara Indonesia. Sebagai
Perjalanan sejarah bangsa Indonesia sebelum dan sesudah merebut kemerdekaan
sudah tertanam nilai-nilai pandangan hidup yang sesuai dengan Pancasila.
Pancasila adalah filsafat negara, nilai-nilai yang di pegang teguh sejak zaman
dahulu sama seperti nilai Pancasila. Seperti percaya adanya tuhan dengan berbagai
agama, cara beribadah dan lain sebagainya. Di dunia internasional masyarakat
nusantara terkenal sebagai masyarakat yang toleran, suka bergotong royong,
bermusyawarah, memiliki solidaritas antara sesama. Bung karno bukan bukanlah
pencipta Pancasila, tetapi beliaulah yang menggali, menyadari, memahami bahwa
nilai-nilai Pancasila sudah ada sebelum Pancasila itu di rumuskan. Perkuliahan
Pancasila ini diharapkan dapat mewujudkan salah satu upaya pencagaran,
perawatan nilai-nilai Pancasila itu sendiri. Pancasila melemah karena keteledoran,
penyelewengan, melanggar nilai-nilai Pancasila oleh bangsa kita sendiri. Seperti
contoh penyimpangan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa pada awal
kemerdekaan Indonesia pemberontakan dari berbagai aliran salah satunya
komunisme di Madiun. Sedangkan di zaman sekarang banyak sekali contohnya
seperti, tawuran oleh banyak siswa yang baru saja sekolah offline setelah kurang
lebih 1 tahun online di karena kan pandemi. Itu adalah salah satu penyelewengan
pancasila sila ke-3 yaitu ”persatuan Indonesia”. Pancasila sebagai pedoman,
penuntun masyarakat perlahan-lahan menghilang. Inilah fungsi dari pendidikan
Pancasila di dunia perkuliahan tersebut, memperluas wawasan mengenai dasar
negara melalui mata kuliah pendidikan Pancasila. kita sebagai kaum intelektual
seharusnya dapat berpartisipasi dalam membangkitkan semangat, kesadaran kepada
masyarakat bahwa ke-5 sila Pancasila adalah filsafat negara, norma, ideologi, dan
kepribadian bangsa Indonesia dan, turut berjuang dalam mencapai tujuan yang di
ada di Pancasila. Ideologi Pancasila adalah ideologi yang tahan banting karena,
tantangan yang dihadapi tidak hanya 1 atau 2 budaya saja. Jangan sampai kita
semua terutama anak muda kehilangan jati diri, semangat, dan sifat kebangsaan
lainnya. Siapa lagi jika tidak kita yang merawat dengan penuh ketekunan,
keyakinan, kesabaran, menjaga dan, melindungi Pancasila.
Daftar pustaka

Nurwardani, Paristiyanti. (2016) BUKU AJAR MATA KULIAH WAJIB


UMUM PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN.

Pahlevi, F. S. (2017). Eksistensi Pendidikan KEWARGANEGARAAN Di


Perguruan Tinggi Dalam Memperkokoh Karakter BANGSA Indonesia. Ibriez :
Jurnal Kependidikan Dasar Islam Berbasis Sains, 2(1), 65–82.

Susilawati, S. (2015). PENTINGNYA PENDIDIKAN KARAKTER Dalam


MEMBANGUN Moralitas bangsa Dalam DUNIA PENDIDIKAN. J-PIPS (Jurnal
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial), 1(2), 211.

Anda mungkin juga menyukai