a) Masih banyaknya kenakalan remaja yang merajalela, seperti : klitih, tawuran, pergaulan
bebas, dll
b) Kurangnya rasa cinta tanah air, seperti : merusak lingkungan, lebih suka menggunakan
produk luar negeri, tidak menghargai serta menghormati sesama warga indonesia, dll
c) Munculnya sikap individualis dan memudarnya gotong royong di kalangan anak muda saat
ini. Padahal gotong royong merupakan salah satu budaya nasional yang harus dilestarikan.
Jika hal ini tidak dapat diestafetkan melalui dunia pendidikan, maka perlu adanya koreksi
di dunia Pendidikan
d) Menurunnya kemampuan generasi muda dalam berbahasa daerah meskipun saat ini sudah
ada mata pelajaran bahasa daerah.
e) Pelaksanaan kurikulum yang belum sesuai dengan tujuannya.
2. Adakah model-model Pendidikan saat ini yang Anda lihat dapat melepaskan ‘belenggu’
yang belum memerdekakan peserta didik?
Gagasan kurikulum merdeka sudah sangat bagus untuk melepaskan belenggu yang belum
memerdekakan peserta didik apabila diimplementasikan secara lebih menyeluruh dan terpadu.
Sebab kenyataan di lapangan masih banyak yang belum mengerti apa yang sebenarnya
dikonsepkan pada kurikulum merdeka. Kurangnya pemahaman guru sebagai pelaksana
menjadikan kurikulum merdeka tidak dapat diaplikasikan secara maksimal. Kurikulum merdeka
menggunakan prinsip yang ada pada pembelajaran paradigma baru dimana guru diberikan
kebebasan dalam merumuskan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran serta assesmen untuk
mengukur hasil belajar peserta didik serta peserta didik tidak dipaksa untuk menguasai semua
materi karena tujuan pembelajaran disesuaikan dengan kemampuan, kebutuhan, dan minat peserta
didik. Akan tetapi proses pembelajaran yang dilakukan tetap mengacu pada profil pelajar Pancasila
yang berperan sebagai penuntun arah dan menjadi panduan. Dalam menentukan kebijakan dan
pembaharuan sistem pendidikan di Indonesia. Berdasarkan pada Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Nomor 81A tahun 2013 menjelaskan bahwa model pendidikan harus :
3. Apa model yang Anda tawarkan sebagai model Pendidikan yang dapat melepaskan
belenggu dan memerdekakan peserta didik?
Model pembelajaran yang berpusat pada siswa (student center learning) yang mana siswa dapat
mengembangkan potensinya secara penuh dan merdeka. Beberapa model pembelajaran yang
berpusat pada siswa yaitu sebagai berikut :
a) Model pembelajaran STEAM: model pembelajaran terpadu yang mendorong peserta didik
untuk berpikir lebih luas tentang masalah-masalah yang terjadi di dunia nyata.
e) Cooperative learning : model pembelajaran dengan memberikan tugas kepada siswa yang
lebih pandai dalam sebuah kelompok kecil yang hasilnya akan dipresentasikan kepada
kelompok lain di dalam kelas.
Daftar Pustaka
1. Tarigan, M., Alvindi, A., Wiranda, A., Hamdany, S., & Pardamean, P. (2022). Filsafat
Pendidikan Ki Hajar Dewantara dan Perkembangan Pendidikan di Indonesia. Mahaguru: Jurnal
Pendidikan Guru
3. Satir, Sri (2016). Pendidikan yang Membelenggu, Membebaskan dan Memperdayakan. AL-
RIWAYAH: JURNAL KEPENDIDIKAN, 8, 195-212.
4. Afifah, Deliar Nur. Praktik Pendidikan yang Membelenggu Kemerdekaan Peserta Didik.
https://www.kompasiana.com/deliarnurafifah3482/63b8f28b08a8b506906ba4e2/praktik-
pendidikan-yang-membelenggu-kemerdekaan-peserta-didik-dan-solusinya?page=all#section