Anda di halaman 1dari 8

INOVASI PLS KOMPARATIF

SEKOLAH ALAM INDONESIA

MAKALAH
Diajukan kepada
Universitas Negeri Malang
untuk memenuhi mata kuliah Inovasi PLS Komparatif

Diampu oleh:
Dr. M. Ishaq, M.Pd
Dr. Ica Purnamasari, M.Pd

OLEH:

FINDYA HARVITA DAMAYANTI NIM. 210141840410


TITAH FATIMAH ZAHRA NIM. 210141840411

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI S2 PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
NOVEMBER 2021
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring perkembangan zaman saat ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan
di berbagai bidang, tidak terkecuali di bidang pendidikan. Pendidikan menurut UU No.20
Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Pendidikan sangat berperan
penting dalam kehidupan masyarakat saat ini. Dimana dengan perkembangan zaman yang
semakin maju dan canggih secara tidak langsung masyarakat dituntut untuk mengikuti
perkembangan tersebut. Masyarakat harus dapat mengimbangi perkembangan zaman
tersebut dengan pengetahuan, bakat, keterampilan dan kemampuan yang dimiliki. Oleh
karena itu, pendidikan sangatlah penting bagi masyarakat saat ini.
Pendidikan di Indonesia terbagi menjadi 3 jalur, yaitu jalur pendidikan formal,
pendidikan nonformal, dan pendidikan informal. 3 jalur pendidikan tersebut yang sangat
dibutuhkan saat ini oleh masyarakat adalah pendidikan nonformal, dikarenakan dengan
mengikuti pendidikan nonformal masyarakat dapat meningkatkan dan mengekspresikan
kemampuan dan bakat yang dimiliki. Pendidikan nonformal menurut Sumarno & Miradj
(2014) mengatakan bahwa pendidikan nonformal merupakan pendidikan yang dapat
dipilih oleh sebagian masyarakat selain jalur pendidikan formal. pendidikan nonformal
menerapkan pembelajaran yang mengarah kepada kebutuhan masyarakat, fleksibel,
bertumpu pada kecakapan hidup untuk mempunyai dan mengembangkan kemampuan
yang dimiliki.
Pendidikan nonformal di Indonesia semakin berkembang dan banyak sekali inovasi
yang terjadi dalam proses pembelajaran. pendidikan nonformal dapat membantu
masyarakat yang tidak bisa dan tidak mampu mengenyam pendidikan formal. Melalui
pendidikan nonformal sangat membantu masyarakat yang membutuhkan pembinaan,
pembelajaran dan keterampilan tanpa memandang status, dan usia. pendidikan nonformal
dapat diikuti oleh semua masyarakat. saat ini pendidikan nonformal di Indonesia semakin
luas ada LKP, pemberdayaan, Pendidikan Keluarga, kesetaraan dan keaksaraan, PAUD,
dan lain-lain. Saat ini inovasi yang ada pada pendidikan nonformal adalah sekolah alam
dimana peserta didik tidak hanya belajar di dalam ruangan tetapi menyatu dengan alam.
1.2 Topik Bahasan
Inovasi pada bidang pendidikan luar sekolah yang ada saat ini di Indonesia adalah
pendidikan sekolah alam.
1.3 Tujuan
Bertujuan untuk untuk mendeskripsikan inovasi pada pendidikan luar sekolah yaitu
Sekolah Alam.
2. PEMBAHASAN
2.1 Sekolah Alam Indonesia
Sekolah alam adalah salah satu sekolah nonformal yang sudah tidak asing lagi di
Indonesia, pada awalnya sekolah alam adalah sebuah gagasan pendidikan yang coba
dikembangkan menjadi sebuah model baru di dunia pendidikan. Dimulai pada akhir tahun
90an sekolah alam mulai dirintis untuk memenuhi pendidikan yang dibutuhkan oleh
masyarakat. Konsep sekolah alam pada umumnya adalah memperoleh pengetahuan dan
pendidikan dari lingkungan sekitar termasuk alam terutama dalam kegiatan pembelajaran.
Di Indonesia sendiri ada banyak sekolah alam yang didirikan baik pada jalur formal
maupun non formal terdiri dari beberapa yayasan yang menaunginya, salah satunya
Sekolah Alam Indonesia yang berdiri pada tahun 1998 yang pada awal didirikan hanya
memiliki 8 orang siswa dan 6 guru hingga saat ini siswanya sudah mencapai ribuan dan
telah memiliki 8 unit cabang yang tersebar di Indonesia. Pada awal pendiriannya Sekolah
Alam Indonesia hanya membuka kelas untuk playground dan sekolah dasar (SD) hingga
pada tahun 2004 Sekolah Alam Indonesia kembali menyesuaikan dengan perkembangan
konsep pendidikan yang ada dan pendidikan yang dibutuhkan sehingga terciptalah kelas
baru yaitu kelas inklusi dimana anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus mendapatkan
hak yang sama dengan anak-anak lainnya yang bersekolah di Sekolah Alam Indonesia.
Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan pendidikan SAI atau Sekolah
Alam Indonesia memutuskan untuk membuka jenjang baru yaitu SL atau sekolah lanjutan
yang setara dengan SMP jika di sekolah pada umumnya tepat setahun setelah mendirikan
kelas inklusi. Kemudian di tahun 2011 Sekolah Alam Indonesia melebarkan sayapnya
dengan membuka cabang di beberapa tempat di Indonesia yaitu di Depok, Bogor,
Palembang, Pekanbaru, Bengkulu, dan Sukabumi. Pada tahun yang sama Sekolah Alam
Indonesia juga menambah tingkatan yang ada yaitu SAI BLESS (Sekolah Alam Indonesia-
Business and Leadership School) karena mereka berpegang teguh bahwa pendidikan bukan
lah sesuatu yang diperjenjangkan melainkan tempat pembelajaran untuk memecahkan
masalah yang ada di kehidupan. Bermula dari rawa-rawa hingga saat ini bertransformasi
menjadi sekolah yang hijau dan teduh. Pada awalnya pula lahan yang ditempati oleh
Sekolah Alam Indonesia merupakan lahan sewa karena dari tahun ke tahun perkembangan
Sekolah Alam Indonesia sangat pesat akhirnya Sekolah Alam Indonesia memindahkan
lokasi pusat pembelajarannya di lahan milik mereka sendiri di Jagakarsa, Jakarta Selatan
pada tahun 2013.
Sekolah Alam Indonesia memiliki konsep pendidikan yang sedikit berbeda dengan
sekolah-sekolah pada umumnya, Sekolah Alam Indonesia mengutamakan tiga hal dalam
konsep pendidikan yang diterapkan yaitu sikap, logika berfikir dan kepemimpinan. Sekolah
Alam Indonesia memiliki sistem bahwa alam sebagai sumber ilmu dan sebuah dimensi
yang dapat dikelola dan dirawat oleh peserta didik, di Sekolah Alam Indonesia juga kualitas
pendidikan tidak diukur dari seberapa kokohnya bangunan tempat mereka menuntut ilmu
melainkan kualitas pengajar, metode yang digunakan dan seberapa lengkap referensi ilmu
yang yang diperlukan yang dijadikan tolok ukur kualitas yang mereka miliki. Sehingga
pembelajaran yang dilakukan di Sekolah Alam Indonesia tidak hanya berbasis teori tetapi
juga berbasis pengalaman yang tentu saja dekat dengan alam dan dilakukan secara indoor
maupun outdoor, hal tersebut bertujuan agar peserta didik dapat dan mampu mengaitkan
pembelajaran yang didapatkan dengan kehidupan nyata untuk menjadi bekal mereka di
masa depan dan mengaitkan satu pelajaran dengan pelajaran yang lain secara terintegrasi
(model spider web). Untuk keberhasilan dalam sebuah pembelajaran bukan hanya peserta
didik yang melakukan kegiatan belajar tetapi juga guru bahkan orang tua peserta didik,
harapannya peserta didik dapat memanfaatkan ilmu yang didapat dalam kehidupan sehari-
hari.

2.2 Karakteristik Sekolah Alam


Sekolah alam berbeda dengan sekolah pada umumnya. Sekolah alam berdiri pada
tahun 1998 saat ini sekolah alam tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Menurut
Santoso 2010 karakteristik sekolah alam sebagai berikut:
a. Sekolah alam memberikan kebebasan kreativitas anak untuk menemukan
kemampuan yang dimiliki.
b. Sekolah alam menerapkan pembelajaran sambil bermain yang cenderung
menjadikan pemahaman bagi peserta didik sehingga peserta didik dalam
pembelajaran tidak merasa terbebani. Dalam menerapkan konsep pembelajaran
sambil bermain bertujuan untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan
dan orientasinya memfokuskan kepada kelebihan yang dimiliki anak. Mengetahui
kelebihan yang dimiliki peserta didik menggunakan metode pencarian tidak baku
dan relatif menyenangkan sehingga mudah diterima oleh peserta didik melalui
bentuk permainan.
c. Guru atau tenaga pengajar sekolah berbasis alam, guru-guru atau fasilitator
memiliki akhlak yang baik, kreativitas dan mampu menjadi partner yang baik bagi
peserta didik.
d. Metodologi pembelajaran yang diterapkan cenderung mengarah pada pencapaian
logika berpikir dan inovasi yang baik dalam bentuk action learning (praktik nyata).
Bentuk kurikulum 40% teori dan 60% praktik.
e. Pada sekolah alam memfasilitasi perpustakan yang baik dan buku-buku rujukan
dari berbagai sumber yang dapat dipertanggungjawabkan untuk mendukung
praktik berjalannya metode action learning.
f. Pada sekolah alam, bukan saja peserta didik yang belajar akan tetapi guru pun
dituntut untuk terus belajar karena pada dasarnya, semua makhluk berkewajiban
untuk belajar. Selain itu, ditanamkan bahwa pelajaran yang ada bukanlah hanya
sekedar mengejar nilai, namun yang penting adalah memahami seberapa jauh
proses belajar tersebut dapat dinikmati dan diterapkan dengan baik.
g. Sekolah berbasis alam dilengkapi dengan berbagai macam pepohonan yang ada
disekitarnya, misalnya area apotik hidup, pohon kelapa, pisang, ketela, padi,
jambu, rambutan, mangga dan lain sebagainya.
h. Materi pembelajaran disesuaikan dengan kompetensi kurikulum pada rentang
waktu tertentu dan terprogram secara matang.
i. Untuk mengukur sejauh mana motivasi peserta didik diterima publik, maka sekali
dalam satu semester biasanya diadakan evaluasi. Misalnya dengan diadakan pasar
murah, pameran produksi, pertanian maupun pameran produk pertukangan. Dalam
kegiatan inilah hasil karya peserta didik akan mendapatkan apresiasi yang sesuai
dengan karya ciptanya.
Dari karakteristik sekolah alam di atas sekolah alam merupakan suatu bentuk
alternatif pendidikan yang menggunakan alam sebagai media utama dalam pembelajaran
peserta didik. Sekolah alam dalam proses pembelajaran lebih banyak menggunakan action
learning dan belajar melalui pengalaman.

2.3 Prinsip-prinsip Sekolah Alam


Sekolah alam memilih pembelajaran berbasis alam sebagai salah satu cara
mewujudkan pembelajaran yang efektif dan efisien dalam kurikulumnya, sesuai
pernyataan Anshori (2008) pembelajaran berbasis alam dapat menarik anak agar lebih
akrab dan peduli terhadap alam sekaligus menjadi penyemangat anak ketika melakukan
pembelajaran. Pembelajaran berbasis alam memiliki prinsip-prinsipnya sendiri yang
tertulis dalam Depdiknas (2008) sebagai berikut :
a. Berpusat pada perkembangan dan optimalisasi perkembangan anak, dimana alam
menjadi tempat sumber belajar utama bagi anak sehingga dapat berkembang secara
optimal.
b. Membangun kemandirian anak, Membangun dan mengembangkan kemampuan
menolong diri sendiri (kemandirian), kedisiplinan dan sosialisasi agar terbentuk
karakter mandiri yang tangguh
c. Belajar dari lingkungan alam sekitar, seperti memaksimalkan pemanfaatan kekayaan
alam yang ada, sebagai sumber ilmu pengetahuan, sehingga memiliki ketajaman
berpikir dan wawasan keilmuan yang aplikatif dan dapat bermanfaat bagi kehidupan
sehari hari.
d. Belajar dan bermain dari lingkungan sekitar, pembelajaran lebih menarik,
menyenangkan, dan tidak membosankan. Menurut Styupiansky & Findluis ( Seefeldt
dan Barbara 2006:150) menyatakan belajar di luar gedung adalah waktu bagi anak
untuk melepas energi yang terbendung, seperti berlari, berteriak, melompat dan
berguling. Hal yang sama juga diungkapkan Patmonodewo (2003:113), kegiatan
bermain di luar dirancang agar anak dapat melakukan kegiatan bernilai untuk
perkembangannya. Dunia anak identik dengan dunia bermain, ketika anak berada di
alam maka naluri sebagai anak akan keluar.
e. Memanfaatkan sumber belajar yang mudah dan murah, mempelajari banyak hal dari
lingkungan terdekatnya sehingga sumber belajar tidak harus dirancang dengan
mengeluarkan biaya yang mahal.
f. Pembelajaran menggunakan pendekatan tematik, memberikan pengalaman langsung
tentang objek nyata bagi anak untuk menilai dan memanipulasinya, menumbuhkan cara
berpikir yang komprehensif yang akan menjadi sebuah pengalaman belajar bagi siswa
sehingga pembelajaran tampak menyenangkan dan membahagiakan
g. Membangun kebiasaan berpikir ilmiah sejak usia dini, memperkenalkan dan
membiasakan anak menemukan berbagai permasalahan lingkungan dan berfikir untuk
menemukan cara memecahkannya. Kegiatan berpikir seperti ini dapat dilakukan
melalui eksplorasi.
h. Pembelajaran inspiratif, menarik, kreatif dan inovatif, kegiatan – kegiatan pembelajaran
perlu disiapkan untuk membangun rasa ingin tahu anak, memotivasi anak untuk
berpikir kritis dan menemukan hal – hal yang baru.
i. Memberikan ruang bagi anak untuk belajar secara aktif (active learning) anak akan
berusaha mengamati, mencari dan menemukan berbagai pengetahuan dan konsep yang
penting berkaitan dengan berbagai bidang perkembangan dengan pemahamannya
masing-masing.

3. PENUTUP
Sekolah alam adalah salah satu sekolah nonformal yang sudah tidak asing lagi di
Indonesia, pada awalnya sekolah alam adalah sebuah gagasan pendidikan yang coba
dikembangkan menjadi sebuah model baru di dunia pendidikan. Konsep sekolah alam
pada umumnya untuk memperoleh pengetahuan dan pendidikan dari lingkungan sekitar
termasuk alam terutama dalam kegiatan pembelajaran. Sekolah Alam Indonesia memiliki
konsep pendidikan yang sedikit berbeda dengan sekolah-sekolah pada umumnya, Sekolah
Alam Indonesia mengutamakan tiga hal dalam konsep pendidikan yang diterapkan yaitu
sikap, logika berfikir dan kepemimpinan. Sekolah alam memiliki karakteristik tersendiri
berbeda dengan sekolah pada umumnya. Prinsip-prinsip sekolah alam tertulis dalam
Depdiknas (2008). pembelajaran berbasis alam dapat menarik anak agar lebih akrab dan
peduli terhadap alam sekaligus menjadi penyemangat anak ketika melakukan
pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA
Tri, E, S. 2015. Konsep Sekolah Alam di SMP IT Alam Nurul Islam Yogyakrta Ditinjau dari
Interior dan Aktivitas Pembelajaran. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta. Fakultas
Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai