Anda di halaman 1dari 19

A.

Latar Belakang

Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) ialah sekolah yang didirikan guna

melayani anak-anak Indonesia yang tinggal di Kuala Lumpur, Malaysia. Sejak berdiri

pada tanggal 10 Juli 1969 yang terletak di No.1 Lorong Tun Ismail 50480 Kuala

Lumpur, SIKL teguh bertindak memberikan pelayanan pendidikan kepada masyarakat

Indonesia di Malaysia yang bertuju pada dasar pendidikan nasional. Sekolah

Indonesia di Kuala Lumpur menyelenggarakan kurikulum yang mengikuti standar

pendidikan Indonesia, termasuk kurikulum nasional dan mata pelajaran yang

diajarkan dalam bahasa Indonesia. layanan pembelajaran di SIKL meliputi jenjang

Pendidikan: TK, SD, SMP, serta SMA.1 Selain itu, sekolah ini juga memberikan

perhatian khusus terhadap pembelajaran bahasa Indonesia, budaya Indonesia, dan

nilai-nilai kebangsaan.

SIKL memiliki fasilitas yang mendukung kegiatan pembelajaran, seperti

ruang kelas, perpustakaan, laboratorium, dan ruang olahraga. Selain itu, sekolah ini

juga sering mengadakan kegiatan ekstrakurikuler, acara budaya, dan pertemuan

orangtua guru untuk menjalin komunikasi yang baik antara sekolah dan orangtua

siswa.Sekolah Indonesia di luar negeri, termasuk di Kuala Lumpur, memiliki peran

penting dalam menjaga dan memperkuat identitas nasional siswa Indonesia yang

hidup di luar negeri. SIKL menjadi tempat di mana siswa dapat mempelajari,

menghargai, dan melestarikan budaya dan bahasa Indonesia, sambil mendapatkan

pendidikan yang berkualitas.

SIKL memainkan peran ganda dalam melestarikan dan mempromosikan

budaya Indonesia di masyarakat Malaysia, bahkan di kalangan masyarakat di negara

1
Setyani, S., Zuliyana, F., Rofitrasari, R., Amelia, N., & Ahsani, E. L. F. (2021). Analisis Sistem Pendidikan
Di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) : Perspektif Guru. JPGSD: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru
Sekolah Dasar, 14(1), 70–79. https://doi.org/10.33369/pgsd.14.1.70-79
sahabat. Dalam upaya mengikuti pesatnya perkembangan dunia pendidikan dan ilmu

pengetahuan serta arus globalisasi dan modernisasi, sekolah yang berada di bawah

naungan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur ini senantiasa

bertujuan demi keberhasilan dan mutu pendidikan, mulai dari tim pendidikan dan

pelatihan, sarana, hasil serta seluruh komponen yang menunjang terselenggaranya

kegiatan pendidikan baik internal maupun eksternal di luar lingkungan sekolah.

Konsep karakter nasionalis siswa Sekolah Indonesia di luar negeri termasuk dalam

tujuan kurikulum 2013, dimana kemampuan berpikir dan karakter harus seimbang,

terutama karakter nasionalisme, karena tujuan sekolah ini adalah mengembangkan

budaya Indonesia secara seimbang dan menyeluruh.2

Pada pertengahan tahun 2013, siswa SIKL mendominasi pentas dalam

berbagai kreasi seni dan budaya tanah air pada acara Konser Nusantara Dua Budaya

Indonesia dan Malaysia tahun 2013. Diakui bahwa selama ini siswa SIKL merupakan

pionir yang patut dibanggakan dalam berbagai ajang bergengsi, seperti konsisten

menjadi juara umum Sekolah Indonesia Dalam Negeri (SILN) dan aktif mengikuti

ajang yang diselenggarakan di tingkat nasional. 3 Sejalan dengan visi SIKL menjadi

lembaga pendidikan yang bertakwa, beretika dan berbudaya yang berprestasi dan

berwawasan global, hal ini menjadi tantangan besar bagi sekolah Indonesia di luar

negeri karena selain upaya mempererat kerjasama pendidikan internasional juga

selalu berusaha menjaga dan melestarikan seni dan budaya indonesia.

Eksistensi SIKL ini tidak diragukan lagi dengan bukti keunggulan prestasi

yang dihasilkan oleh anak didiknya yang mendominansi diantara cakupan Sekolah

2
Rahayuningtyas, D. R., Rizqi, P. A., Putri, R. F. M., Sawwama, A., & Ahsani, E. L. F. (2021). Peran Guru
dalam Mempertahankan Cultural Heritage Indonesia dalam Membentuk Karakter Siswa di Sekolah Indonesia
Kuala Lumpur. PENSA, 3(1), 27-37.
3
Salafi, Ubayyus M. (2020) LKP: Director of Photography dalam Pembuatan Video Company Profile Sekolah
Indonesia Kuala Lumpur Malaysia. Undergraduate thesis, Universitas Dinamika.
Indonesia Luar Negeri. Tidak hanya berprestasi dalam akademik SIKL juga dapat

menumbuhkan karakter positif warga sekolah dibuktikan dengan budaya sopan santun

warga sekolahnya, sehingga memiliki dampak dari fenomena cara belajar siswa SIKL

dengan keunggulan dasar yang dapat dirasakan yaitu siswa didik mereka sangat tertib,

sopan santun, memiliki minat dan motivasi belajar yang tinggi. Akhlak merupakan

keutamaan yang sudah mendarah daging dalam diri seseorang, bermula dari perbuatan

baik atau buruk tanpa kita sadari, menjadi kebiasaan tanpa pertimbangan. Dapat

disimpulkan bahwa tujuan pendidikan adalah untuk mengembangkan etika yang baik

pada diri peserta didik.4

Karakter ini juga berlaku dalam pembelajaran matematika. Matematika

menurut Costello yang dikutip Mbugua mempunyai struktur kebahasaan yang unik

sehingga ketika seseorang mempelajari matematika dikatakan hampir sama dengan

ketika seseorang mempelajari bahasa asing.5 Dengan demikian, tingkat pemahaman

bahasa matematika akan mempengaruhi tingkat kemampuan mengkomunikasikan ide

matematika. Matematika merupakan studi yang memiliki peran penting dalam semua

jenjang sekolah. Sehingga banyak kita rasakan bahwa Pelajaran matematika menjadi

momok masalah yang sering dihadapi siswa. Kebanyakan siswa memiliki Presepsi

terhadap pembelajaran matematika sangat bervariasi.

Menurut Richardson, belajar berkaitan dengan perubahan tingkah laku

seseorang ketika dihadapkan pada situasi tertentu, yang ditimbulkan oleh pengalaman

yang berulang-ulang dalam situasi itu, yang mana perubahan tingkah laku itu tidak

dapat dijelaskan atau didasarkan pada kecenderungan reaksioner alamiah seseorang,

kedewasaan atau keadaan sementara. Salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi
4
Umar, B. (2022). Hadis Tarbawi: Pendidikan Dalam Perspektif Hadis. Amzah
5
Riswandha, S. H., & Sumardi, S. (2020). Komunikasi Matematika, Persepsi Siswa Pada Mata Pelajaran
Matematika, Dan Kemandirian Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika. Jurnal Mercumatika: Jurnal
Penelitian Matematika dan Pendidikan Matematika, 4(2), 84-93.
akademik siswa adalah persepsi siswa terhadap gurunya. Jika siswa memiliki persepsi

yang baik atau positif terhadap gurunya, maka mereka akan lebih menikmati

pembelajarannya dan juga akan menghasilkan hasil akademik yang baik. Namun jika

siswa mempunyai persepsi yang buruk atau negatif terhadap gurunya, maka mereka

akan merasa tertekan untuk belajar dan berusaha menghindari pembelajaran yang

diberikan oleh guru sehingga menyebabkan hasil belajar mereka di kelas menjadi

kurang optimal.6

SIKLtelah menggunakan dan mengembangkan konsep “Living Curriculum”

berdasarkan landasan kokoh yang memusatkan peserta didik dan lingkungan

hidupnya.7 Hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa pembelajaran menjadi lebih

bermakna jika materi pelajaran relevan dengan kehidupan dan minat siswa.

Pendekatan yang berpusat pada siswa ini sering diidentifikasi dengan

membandingkannya dengan metode pengajaran tradisional yang ditandai dengan

bimbingan guru yang lebih baik. 8

SIKL yang memiliki siswa didik dominan aktif mengikuti perintah guru,

mengikuti pembelajaran Matematika dengan tenang dan tertib. Sifat suasana tertib

belajar matematika siswa di SIKL ini adalah fenomena dasar yang tumbuh di

lingkungan Sekolah. Selain itu, siswa laki-laki disana sangat dominan aktif mengikuti

pembelajaran. Penulis mendapatkan fakta tersebut berdasarkan kesempatan atas

pengalaman KKN & PLP secara langsung di SIKL. Sehingga, bagi penulis ini adalah

suatu fenomena penelitan yang harus dibagikan kepada khalayak ramai jika ada

Sekolah Indonesia yang berada di Luar Negeri yang memiliki integritas tinggi yang

6
Najichun, M., & Winarso, W. (2017). Hubungan persepsi siswa tentang guru matematika dengan hasil belajar
matematika siswa.
7
Kinesti, R. D. A., Ni'am, N. K., Shaidah, S., Musyafaroh, S., Santika, E. N., & Mustamaroh, M. (2021).
Implementasi Living Curriculum terhadap Kondisi dan Lingkungan Siswa di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur
Guna Terciptanya Generasi Unggul, Cerdas dan Berkepribadian Bangsa. FONDATIA, 5(1), 125-139
8
Cuban, L. (1983). Bagaimana Guru Mengajar? 1890-1980. Theory into Practice. vol. 22
mampu menciptakan siswa Indonesia yang unggul bahkan dari hal dasar yaitu suasana

tertib belajar yang harus dicontoh pada siswa Indonesia yang ada ditanah air.

Dengan demikian untuk membentuk karakter siswa yang tertib maka

diperlukan untuk mengetahui bagaimana strategi guru dalam membentuk suasana

tertib belajar matematika di SIKL. Menurut Karimatunnisa, strategi adalah konsultasi

atau perencanaan sebelum melakukan sesuatu. Hal ini sejalan dengan apa yang

dikatakan Alfiah bahwa strategi adalah seperangkat rencana yang digunakan oleh

seorang guru untuk mempengaruhi dan memanfaatkan kelebihan atau potensi yang

dimiliki siswa guna meningkatkan efektifitas dan efisiensi pengajaran mengajar

secara umum. Strategi guru adalah cara atau trik yang digunakan guru dalam kegiatan

pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran. Strategi yang digunakan meliputi

metode, model, alat atau kegiatan yang menunjang pembelajaran.9

Seorang guru bukan hanya dituntut untuk mampu dalam meguasai materi

namun juga harus mampu menguasai siswa dalam kelas. Oleh karena itu, staf

pengajar harus kompeten merancang dan merencanakan pembelajaran yang

bermakna. Proses pembelajaran perlu dipersiapkan dan dilaksanakan dengan rencana

dan strategi yang lengkap dan pembelajaran harus dipersiapkan dengan baik agar

peserta didik tetap terdidik walaupun keadaan dan kondisi berbeda dari

sebelumnya..10 Pengelolaan dalam kelas yang baik akan menghasilkan minat belajar

siswa yang tinggi, dengan minat belajar yang baik maka rasa keingintahuan akan

bertambah dan menghasilkan prestasi yang baik, maka dengan strategi guru dalam

memahami karakter siswa perlu pastinya telah melakukan pendekatan dengan baik,

9
Shofiyati, N., & Mulyono, R. (2023). ANALISIS MANAJEMEN KELAS DAN IMPLIKASINYA
TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DI MTSN 9 BANTUL. Didaktik: Jurnal Ilmiah PGSD
STKIP Subang, 9(1), 473-483.
10
Astuty, W., & Suharto, A. W. B. (2021). Desain Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Agama
Islam Daring dengan Kurikulum Darurat. Jurnal Penelitian Pendidikan Islam, 9(1), 81-96.
sehingga siswa dengan nalurinya akan melakukan hal-hal sesuai dengan perintah guru

sehingga saat pembelajaran siswa merealisasikan suasana tertib belajar yang

diinginkan guru.

Berdasarkan penelitian terlebih dahulu oleh Partono dkk dengan simpulan`

Sebelum munculnya wabah Covid-19 di SIKL, tidak ada pembagian kategori pelajar

seperti “high risk” dan “low risk”, karena pembagian ini hanya dilakukan untuk

memutus rantai penularan di masa pandemi. Namun sebelum pandemi, SIKL selalu

mengedepankan strategi pendidikan karakter dalam pembelajaran dan kehidupan.

Selain itu, strategi pembelajaran yang dirancang oleh para pendidik antara lain

penggunaan aplikasi perencanaan pembelajaran digital yang lebih tepat sasaran dan

berorientasi pada keterampilan bagi siswa, serta penerapan protokol kesehatan yang

mengharuskan guru dan petugas kebersihan sekolah untuk mempersiapkan sekolah

agar mematuhi aturan “New Normal” seperti wajib memakai masker, pemeriksaan

suhu tubuh, penataan ruang kelas termasuk meja dan kursi agar siswa dapat menjaga

jarak aman dan melakukan social distance, ruang kelas juga ditata agar setiap kelas

hanya berjumlah 15 orang. Siswa, selain itu ruang kelas juga dilengkapi dengan hand

sanitizer. Sebagai sekolah berintegritas, SIKL memiliki sejumlah strategi inovatif dan

“treatment” yang diharapkan sekolah dapat memberikan pengaruh positif bagi siswa,

antara lain fokus pada metode pengajaran, kurikulum, hubungan guru dan siswa, serta

disiplin sekolah.11

Penelitian terdahulu oleh Siti Nur Elisa dkk mengatakan bahwa strategi proses

pembelajaran di SIKL pada masa new normal dilaksanakan dengan dua model yaitu

BDR (Belajar di Rumah) dan BDS (Belajar di Sekolah). Proses pembelajaran tatap

11
Partono, P., Fitriyani, U., Alawiyah, R., Maghfiroh, A. I., & Darojah, I. (2021). Strategi Pembelajaran Sekolah
Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) di Era New Normal. Terampil: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Dasar,
8(1), 75-82.
muka atau BDS (Belajar di Sekolah) ini telah diterapkan di Sekolah Indonesia Kuala

Lumpur (SIKL) dan memiliki standar kinerja yang harus dipatuhi selama

pembelajaran di sekolah.12

Perbedaan antara penelitian ini dan penelitian-penelitian tersebut telah

disebutkan, penelitian sebelumnya hanya memaparkan strategi guru saat era new

normal dan pandemi kemudian tidak ada signifikan mata pelajarannya. Sedangkan

penelitian ini ingin memaparkan bagaimana strategi guru SIKL saat sekarang ini (Era

Normal) yang dimana sudah tidak ada lagi pembelajaran berjarak yang masih dapat

menghasilkan karakter siswa yang baik dalam budaya tertib belajar matematika.

Berdasarkan konteks yang penulis uraikan, maka dengan fenomena tersebut

penulis mengangkat judul penelitian “Analisis Strategi Guru dalam Meningkatkan

Suasana Tertib Belajar Matematika Siswa Sekolah Indonesia Kuala Lumpur”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan konteks kejadiannya maka fokus penelitiannya sebagai berikut :

1. Bagaimana suasana tertib belajar matematika siswa SIKL?

2. Bagaimana faktor pengaruh suasana tertib belajar matematika siswa SIKL?

3. Bagaimana strategi guru dalam meningkatkan suasana tertib belajar matematika

siswa SIKL?

C. Tujuan Penelitian

Seperti halnya dengan banyak penelitian yang berbeda secara sistematis, tujuan

penelitian ditetapkan sebagai respons terhadap rumusan masalah. Oleh karena itu,

penelitian ini bertujuan untuk:

1. Untuk mendeskripsikan suasana tertib belajar matematika siswa SIKL.

12
Lusiana, S. N. E., Mardliyah, U., Humaidah, H. N., Safaah, R. N., & Ahsani, E. L. F. (2021). Analisis
Pembelajaran di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) Dalam Upaya Mengembangkan Minat dan Bakat
Siswa di Era New Normal. BADA'A: Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, 3(1), 30-48.
2. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi suasana tertib belajar matematika

siswa SIKL.

3. Untuk mengetahui strategi guru dalam meningkatkan suasana tertib belajar

matematika siswa SIKL.

D. Manfaat Penelitian

Beberapa manfaat penelitian yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian ini

antara lain:

A. Secara Teoritis :

Untuk pengembangan ilmu pengetahuan terkait strategi guru dalam

meningkatkan suasana tertib belajar matematika siswa di Sekolah Indonesia Kuala

Lumpur.

B. Secara Praktis :

1. Bagi Peserta Didik

Memperkenalkan peserta didik budaya tertib belajar matematika siswa SIKL

yang patut dicontoh oleh siswa Sekolah Indonesia yang berada di Tanah Air dan

siswa Sekolah Indonesia di Luar Negeri lainnya.

2. Bagi Guru

Menambah pengetahuan guru dalam pengkondisian budaya suasana tertib

belajar matematika Sekolah Indonesia Kuala Lumpur yang harus dipertahankan

dan dicontoh oleh Sekolah Indonesia di Tanah Air atau di Luar Negeri lainnya.

3. Bagi Penulis

Sebagai bekal penulis sebagai calon guru, penelitian ini berguna untuk

meningkatkan pengalaman dengan menerapkan strategi guru dalam meningkatkan

suasana tertib belajar matematika siswa.


E. Batasan Penelitian

Untuk menghindari perluasan bahasan penelitian, maka batasan penelitian ini

sebagai berikut :

1. Strategi guru yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah strategi yang

bertujuan untuk meningkatkan suasana pembelajaran matematika yang tertib.

2. Indikator tertib belajar yang diniliai dalam penelitian ini yaitu, persiapan sarana

pembelajaran, penggunaan media pembelajaran, metode pembelajaran, dan

teknologi informasi dan komunikasi.

3. Pelaksanaan dan perencanaan strategi guru dalam meningkatkan suasana tertib

belajar matematika pada siswa. Dimana tertib belajar matematika yang akan

difokuskan pada kelas XII SMA Sekolah Indonesia Kuala Lumpur tahun ajaran

2023/2024.

F. Definisi Istilah atau Definisi Operasional

Untuk menghindari persepsi mengenai definisi istilah dalam penelitian ini, berikut

beberapa istilah yang perlu didefinisikan :

1. Analisis adalah proses pemecahan atau penjabaran suatu masalah atau situasi

menjadi bagian yang lebih kecil untuk memahami dan mengevaluasi

komponen-komponen tersebut secara rinci.

2. Meningkatkan adalah proses atau tindakan untuk membuat sesuatu menjadi

lebih baik, lebih tinggi, atau lebih efektif dari sebelumnya.

3. Strategi adalah rencana atau taktik yang digunakan untuk mencapai tujuan

tertentu.

4. Strategi guru adalah pendekatan atau langkah-langkah yang digunakan oleh

guru untuk mencapai tujuan pembelajaran.


5. Suasana tertib belajar adalah kondisi di dalam kelas yang ditandai oleh

ketertiban, kedisiplinan, dan kefokusan dalam kegiatan pembelajaran.

6. Matematika adalah ilmu yang mempelajari tentang angka, ruang, struktur, dan

hubungan antara mereka.

7. Siswa merupakan individu yang sedang belajar di sekolah atau lembaga

pendidikan lainnya.

8. Faktor adalah sesuatu yang berkontribusi atau mempengaruhi terjadinya suatu

kejadian atau hasil tertentu.

9. Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) adalah sekolah yang didirikan guna

memberikan pendidikan kepada anak Indonesia yang tinggal di Kuala

Lumpur, Malaysia. Sekolah ini bertujuan untuk mempertahankan dan

memperkaya budaya serta bahasa Indonesia di luar negeri.

G. Strategi Guru

H. Suasana Tertib Belajar Matematika

1. Definisi Suasana Tertib Belajar

Berbicara mengenai suasana kelas maka tidak lepas dengan pengelolaan kelas

dan pengelolaaan siswa. Sebab suasana kelas merupakan bagian kecil dari

pengelolaan kelas itu sendiri. Dilihat dari asal kata “manajemen” dapat disimpulkan

bahwa manajemen adalah pengorganisasian atau pengelolaan agar sesuatu yang

diatur dapat berjalan dengan lancar, efektif dan efisien. Pengelolaan dapat ditafsirkan

sebagai kemampuan atau keterampilan untuk mendapatkan suatu hasil dalam rangka

pencapaian tujuan kegiatan.13

Pengelolaan suasana kelas adalah suatu usaha memberdayagunakan

kemampuan kelas yang ada semaksimal mungkin untuk mendukung proses interaksi

13
Mudasir.(2011).Manajemen Kelas, Yogyakarta: Zanafa Publishing.1
edukatif mencapai tujuan pembelajaran. 14 Di dalam kelas juga terjadi kontak secara

fisik dimana siswa akan berhubungan dengan segala fasilitas yang ada di ruang kelas.

Kelas yang baik dapat menciptakan situasi dimana anak akan aktif belajar dan

merupakan titik awal keberhasilan pembelajaran sehingga tercipta suasana yang

menumbuhkan minat dan motivasi.15

Bagian terpenting dalam tugas guru yakni mengajar siswa melalui kondisi

belajar yang optimal (paling menyenangkan). Kondisi pembelajaran yang optimal

dapat tercapai apabila guru mengetahui cara menata siswa dan ruang belajar serta

mengarahkannya untuk mencapai tujuan pembelajaran dalam suasana yang

menyenangkan. Guru harus mampu mengarahkan siswanya dengan baik di dalam

kelas, artinya mengatur suasana belajar sedemikian rupa sehingga setiap siswa

mendapat layanan yang sesuai dengan kebutuhannya serta secara efektif dan efisien

mencapai hasil belajar yang maksimal. Dengan demikian, pengelolaan kelas yang

baik dapat menciptakan suasana kelas yang nyaman, tenang dan damai serta

memotivasi siswa untuk belajar secara efektif. 16

Berdasarkan kutipan di atas, penulis menyimpulkan bahwa mengelola suasana

kelas berarti kondisi pembelajaran yang optimal dimana guru dapat membimbing

siswa dan ruang kelas serta membimbingnya dalam suasana tertib belajar yang

menyenangkan sehingga efektifitas proses pembelajaran tetap terjaga dan tercapai.

2. Faktor Terciptanya Tertib Belajar

Tertib belajar adalah hasil dari beberapa faktor yang saling berinteraksi.

Berikut ini adalah beberapa faktor yang dapat membantu menciptakan suasana

belajar yang tertib:

14
Aini, N. (2019). MANAJEMEN KELAS DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK DI SEKOLAH DASAR
NEGERI 1 PINANG JAYA BANDAR LAMPUNG (Doctoral dissertation, Pascasarjana Magister).
15
Hasibuan, J. J. Moedjiono.(2010) Proses belajar mengajar. PT. Remaja Rosdakarya: Bandung.
16
Aini, N. (2019). MANAJEMEN KELAS DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK DI SEKOLAH DASAR
NEGERI 1 PINANG JAYA BANDAR LAMPUNG (Doctoral dissertation, Pascasarjana Magister).
a. Manajemen guru

Peran guru sangat penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang

terorganisir.17 Guru harus memberikan contoh yang baik tentang ketertiban,

disiplin dan mengikuti aturan yang ditetapkan. Kepemimpinan guru yang kuat dan

otoritas yang adil dapat membantu membimbing siswa.

b. Konsistensi aturan

Penting bagi sekolah dan guru untuk memiliki peraturan yang jelas dan konsisten.

Aturan yang konsisten membantu siswa memahami apa yang diharapkan dari

mereka dan menciptakan struktur yang diperlukan dalam lingkungan belajar.

Selain itu, harus ada konsekuensi yang adil dan konsisten bagi pelanggaran

aturan.18

c. Hubungan yang positif antara guru dan siswa

Hubungan yang baik antara guru dan siswa membangun rasa saling menghormati

dan percaya. Dalam suasana positif seperti itu, siswa biasanya lebih termotivasi

untuk belajar dan berpartisipasi aktif.19 Guru yang mendengarkan, memahami dan

peduli terhadap kebutuhan siswa dapat membantu menciptakan lingkungan belajar

yang aman dan nyaman.

d. Keterlibatan siswa

Ketika siswa merasa terlibat dan bertanggung jawab atas pembelajaran mereka,

mereka cenderung berperilaku sistematis. Guru dapat mendorong partisipasi siswa

melalui metode pembelajaran aktif dengan berpartisipasi dalam kegiatan kelas dan

17
Anggraeni, R., & Effane, A. (2022). Peranan Guru dalam Manajemen Peserta Didik. KARIMAH
TAUHID, 1(2), 234-239.
18
Dakhi, A. S. (2020). Kiat Sukses Meningkatkan Disiplin Siswa. Deepublish.
19
Nurmala, S., Hasyim, A., & Yanzi, H. (2017). Peranan Guru Terhadap Perubahan Sikap Sosial
Siswa (Doctoral dissertation, Lampung University).
memberikan ruang kepada siswa untuk berpartisipasi dalam proses

pembelajaran.20

e. Lingkungan fisik yang mendukung

lingkungan fisik yang rapi, bersih dan nyaman dapat membantu terciptanya

lingkungan belajar yang teratur. Ruang kelas yang terorganisir dengan tata letak

yang baik, peralatan yang sesuai, dan sumber daya yang memadai dapat

membantu mengurangi gangguan dan meningkatkan fokus siswa dalam belajar.21

3. Manfaat Tertib Belajar

Tertib belajar memiliki keuntungan yang signifikan dalam pembelajaran.

Berikut beberapa manfaat tertib belajar:

a. Meningkatkan konsentrasi

Suasana belajar yang teratur membantu menciptakan lingkungan dengan

gangguan minimal dan memungkinkan siswa berkonsentrasi penuh pada studi

mereka.22 Dengan ketertiban dan aturan yang jelas, siswa dapat memusatkan

perhatiannya pada materi pelajaran tanpa terganggu oleh kebisingan atau

gangguan lainnya.

b. Meningkatkan motivasi dan partisipasi

Dalam lingkungan belajar yang terorganisir, siswa merasa aman, nyaman dan

terdorong untuk berpartisipasi aktif.23 Mereka merasa dihargai dan mempunyai

kesempatan untuk berpartisipasi dalam proses pembelajaran. Hal ini dapat

meningkatkan motivasi siswa dalam belajar dan berinteraksi dengan guru dan

teman sekelas.

20
Uno, H. B., & Nina Lamatenggo, S. E. (2022). Tugas Guru dalam pembelajaran: Aspek yang memengaruhi.
Bumi Aksara.
21
Hendrizal, H. (2019). Menciptakan Lingkungan Sekolah Yang Efektif. Jurnal Cerdas Proklamator, 7(2), 168-
178.
22
Hakim, T. (2005). Belajar secara efektif. Niaga Swadaya.
23
Kusumawati, N., & Maruti, E. S. (2019). Strategi belajar mengajar di sekolah dasar. Cv. Ae Media
Grafika.
c. Meningkatkan efisiensi pembelajaran

Waktu belajar digunakan lebih efektif dalam suasana belajar yang terorganisir. 24

Guru dapat mengajar lebih lancar karena siswa siap belajar, tidak ada gangguan

dan suasana mendukung. Siswa juga belajar lebih baik karena dapat fokus pada

materi pelajaran tanpa gangguan.

d. Meningkatkan hubungan sosial

Lingkungan belajar yang terorganisir menciptakan hubungan positif antara guru

dan siswa dan antara siswa dan satu sama lain. 25 Siswa belajar untuk saling

menghormati, bekerjasama dan saling mendukung. Hal ini menciptakan

lingkungan sosial yang sehat dan menggembirakan dimana siswa senang

berinteraksi dan belajar bersama.

e. Meningkatkan disiplin dan tanggung jawab

Lingkungan belajar yang terorganisir membantu siswa mengembangkan disiplin

dan tanggung jawab dalam belajar.26 Mereka belajar mengikuti aturan,

menyelesaikan tugas, dan menghargai waktu. Topik ini adalah alat yang berharga

untuk membantu mereka sukses di kelas dan seterusnya.

4. Indikator tertib belajar

5. Tertib belajar matematika

I. Hubungan Strategi Guru Terhadap Suasana Tertib Belajar

J. Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL)

SIKL adalah lembaga pendidikan Indonesia perantauan bagi warga negara

Indonesia yang berdomisili di Malaysia. SIKL bisa dikatakan sekolah luar negeri terbaik

24
Sofyananjani, B., Setyawan, C., Aqomaddina, F., Monika, M., & Ruhaena, L. (2021). Manajemen
waktu belajar anak selama pembelajaran jarak jauh di masa pandemi. Abdi Psikonomi, 73-77.
25
Harjali, H. (2017). Strategi guru dalam membangun lingkungan belajar yang kondusif: studi
fenomenologi pada kelas-kelas sekolah menengah pertama di Ponorogo. Jurnal Pendidikan dan
Pembelajaran (JPP), 23(1), 010-019.
26
Blegur, J. (2020). Soft skills untuk prestasi belajar: Disiplin percaya diri konsep diri akademik
penetapan tujuan tanggung jawab komitmen kontrol diri. Scopindo Media Pustaka.
karena merupakan SILN (Sekolah Indonesia Luar Negeri) pertama yang terakreditasi

Badan Akreditasi Sekolah/Madrasah (BASM) pada tahun 2012. Alasannya adalah sistem

pembelajaran yang diterapkan di SIKL. sistem SIKL dapat dikatakan selalu siap

beradaptasi dengan perkembangan zaman untuk menjadi sekolah terakreditasi BASM.

Kehidupan manusia sangat dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi.27 Menurut Mufida adapun SIKL sendiri meyakini bahwa kemajuan negara

bergantung pada pendidikan generasi muda ini, dan mereka juga mempunyai paradigma

bahwa keberhasilan siswa dipengaruhi oleh para pendidik yang mengajar di sekolah

tersebut.28

Konsep Hakikat Jiwa Kebangsaan Siswa Sekolah Luar Negeri Indonesia tertuang

dalam tujuan kurikulum 2013 yaitu keseimbangan kemampuan berpikir dan karakter

khususnya hakikat nasionalisme, karena sekolah ini bertujuan untuk mengembangkan

kebudayaan indonesia secara seimbang dan menyeluruh. Meskipun kendala SIKL dalam

memperkenalkan warisan budaya Indonesia ke luar negeri tidak dapat dihindari karena

heterogenitas siswa yang berbeda-beda. Namun, guru mempunyai peran dalam

pengajaran warisan budaya, yang diterapkan dalam program sekolah, mata pelajaran, dan

kegiatan ekstrakurikuler. Selain itu, siswa dapat mempelajari budaya Indonesia dengan

mengikuti acara-acara yang diselenggarakan oleh KBRI.29

K. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Melalui penelitian ini,

peneliti dapat memperoleh informasi dari sumber untuk memperoleh data yang

diperlukan untuk proses penelitian. Penelitian ini diupayakan menggambarkan strategi


27
Setyani, S., Zuliyana, F., Rofitrasari, R., Amelia, N., & Ahsani, E. L. F. (2021). Analisis Sistem Pendidikan di
Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL): Perspektif Guru. JPGSD: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah
Dasar, 14(1), 70-79.
28
Mufida, S. (2018). Upaya Pemerintah Indonesia dalam Menanggulangi Masalah Pendidikan Anak TKI di
Serawak Periode 2014-2018.
29
Rahayuningtyas, D. R., Rizqi, P. A., Putri, R. F. M., Sawwama, A., & Ahsani, E. L. F. (2021). Peran Guru
Dalam Mempertahankan Cultural Heritage Indonesia Dalam Membentuk Karakter Siswa Di Sekolah Indonesia
Kuala Lumpur. PENSA, 3(1), 27-37.
guru dalam meningkatkan suasana belajar matematika siswa Sekolah Indonesia Kuala

Lumpur

L. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada Semester genap 2023/2024 pada Sekolah

Indonesia Kuala Lumpur secara Online melalui zoom meeting

M. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini dilakukan pada guru Matematika SMA SIKL sebagai

didapatkannya sumber data pada penelitian strategi guru dalam meningkatkan suasana

tertib belajar matematika.

N. Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan sebagai berikut :

1. Wawancara

Untuk mengumpulkan informasi serta keterangan secara lisan dari responden dengan

cara berbicara tatap muka melalui zoom meeting online. Peneliti menggunakan teknik

wawancara yang dibatasi pedoman wawancara. Wawancara akan dilakukan kepada

Guru matematika SIKL

2. Observasi

Untuk memperoleh data yang diperlukan mengenai strategi guru dalam meningkatkan

suasana tertib belajar matematika siswa kelas XII SIKL. Maka digunakan teknik

pengumpulan data yaitu observasi. Observasi ini digunakan untuk mengamati strategi

guru dan suasana belajar matematika siswa.

3. Dokumentasi

Untuk memperoleh data yang berasal dari dokumen-dokumen yang telah ada maka

digunakan teknik pengumpulan data melalui dokumentasi. Dalam teknik dokumentasi


ini yaitu melalui foto lingkungan SIKL, foto proses pembelajaran SIKL, foto proses

wawancara penelitian.

O. Teknik Keabsahan Data

Peneliti dapat memeriksa keabsahan data menggunakan teknik triangulasi antara lain :

1. Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber merupakan teknik untuk menguji kredibilitas data yang dilakukan

dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber (Sugiyono,

2008:274). Setelah data yang diperlukan sudah terkumpul maka peneliti akan

memeriksa data yang telah diperoleh.

2. Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik merupakan teknik untuk menguji kreadibilitas data dilakukan

dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda

(Sugiyono, 2008:274). Peneliti akan memeriksa kembali data hasil dari wawancara,

kemudian diperiksa kembali dengan observasi dan dokumentasi. Apabila dalam

pemeriksaan data terdapat perbedaan, maka peneliti akan melakukan kembali diskusi

lebih lanjut untuk mendapatkan kebenaran data

P. Teknik Analisis Data

Analisis yang akan dilakukan oleh peneliti yaitu dengan menggunakan model Milles

and Huberman yang terbagi menjadi tiga tahapan diantaranya :

1. Reduksi Data

Pada penelitian ini data yang akan direduksi berupa hasil wawancara guru dan hasil

observasi langsung yang dilakukan peneliti pada strategi guru matematika pada siswa

kelas XII Sekolah Indonesia Kuala Lumpur.

2. Penyajian Data

Penyajian data yang akan ditampilkan pada penelitian ini berupa teks naratif
3. Penarikan Kesimpulan

Q. Prosedur Penelitian

Ada 3 tahap yang akan di lalui dalam penelitian ini, yaitu :

1. Tahap Persiapan

Tahap ini merupakan persiapan peneliti atas segala sesuatu yang akan dibutuhkan pada

penelitian :

a. Memilih sekolah yang akan dijadikan tempat penelitian.

b. Menyusun proposal penelitian.

c. Diskusi dengan dosen pembimbing mengenai proposal penelitian yang digunakan.

d. Melakukan seminar proposal.

e. Membuat surat izin untuk melakukan penelitian.

f. Meminta izin kepada sekolah yang dituju untuk penelitian.

g. Diskusi dengan guru matematika tentang subjek dan waktu penelitian.

h. Membuat kesepakatan dengan subjek terpilih.

i. Menyusun instrumen penelitian.

j. Melakukan validasi instrumen bersama validator ahli.

2. Tahap Pelaksanaan

Tahap ini merupakan suatu penelitian akan dilaksanakan. Ada beberapa tahapan pada tahap

pelaksaan penelitian :

a. Melakukan wawancara untuk mengumpulkan informasi mengenai strategi guru dalam

meningkatkan suasana tertib belajar matematika siswa SIKL.

b. Melakukan observasi untuk mengamati bagaimana strategi guru dalam meningkatkan

suasana tertib belajar matematika siswa SIKL.

c. Melakukan dokumentasi untuk mengumpulkan data fisik dokumen atas penelitian

yang dilaksanakan.

3. Tahap Akhir

Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan peneliti yaitu ;


a. Menganalisis data yang diperoleh saat penelitian sesuai dengan Teknik analisis data

yang telah digunakan peneliti.

b. Menarik kesimpulan untuk menjawab rumusan masalah.

c. Menyusun laporan penelitian.

Anda mungkin juga menyukai