MK. STRATEGI
PEMBELAJARA
N
PRODI S1 PTIK- FT
Skor Nilai:
Disusun Oleh
PROGRAM STUDI
FAKULTAS TEKNIK
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
Rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Rekayasa Ide mata kuliah Strategi
Pembelajaran ini yang berjudul “Model Pembelajaran yang efektif di saat Pandemi Untuk
Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa”. Penulis berterima kasih kepada Ibu dosen yang
bersangkutan yang sudah memberikan bimbingannya.
Penulis juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan oleh karena itu
penulis minta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan penulis juga mengharapkan
kritik dan saran yang membangun guna kesempurnaan tugas ini. Akhir kata penulis
ucapkan terima kasih semoga dapat bermanfaat dan bisa menambah pengetahuan bagi
pembaca.
Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
2.1 Belajar..................................................................................................................3
BAB IV PENUTUP
5.1 Kesimpulan..........................................................................................................10
5.2 Saran.....................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................11
i
BAB I
PENDAHULUA
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Belajar
Menurut seorang ahli pendidikan, Dimyati X–lalimud, bahwa belajar adalah suatu
perubahan dalam diri seseorang yang terjadi karena pengala- man. Dalam hal ini juga
ditekankan pada pentingnya perubahan tingkah laku, baik yang dapat diamati secara langsung
maupun tidak. Pengertian belajar menurut Ernest H. Hilgard adalah dapat melakukan sesuatu
yang dilakukan sebelum ia belajar atau bila kelakuannya berubah sehingga lain caranya
menghadapi sesuatu situasi daripada sebelum itu. Sifat perubahannya relatif permanen, tidak
akan kembali kepada keadaan semula. Tidak bisa diterapkan pada perubahan akibat situasi
sesaat, seperti perubahan akibat kelelahan, sakit, mabuk, dan sebagainya.
Pengertian lain menurut Oemar Hamalik bahwa belajar adalah bentuk pertumbuhan atau
perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara berperi laku yang baru
berkat pengalaman dan latihan. Adapun Winkel menyatakansebagai semua aktivitas mental
atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dalam lingkungan, yang menghasilkan
perubahan-perubahan dalam pengelolaan pemahaman.
Menurut Thorndike, belajar adalah proses interaksi antara stimulus da respon. Stimulus
yaitu apa saja yang dapat merangsang terjadinya kegiatan belajar seperti pikiran, perasaan,
atau hal-hal lain yang dapat ditangkap melalui alat indera. Sedangkan respon yaitu reaksi
yang dimunculkan peserta didik ketika belajar, yang juga dapat berupa pikiran, perasaan, atau
gerakan/tindakan. Dari definisi belajar tersebut maka menurut Thurndike perubahan tingkah
laku akibat dari kegiatan belajar ini dapat berwujud kongkrit yaitu yang dapat diamati, atau
tidak konkrit yaitu yang tidak dapat diamati
Secara umum Imron (1996:2), belajar adalah suatu upaya yang dimaksudkan untuk
menguasai/mengumpulkan sejumlah pengetahuan. Pengetahuan tersebut diperoleh dari
seseorang yang lebih tahu atau yang sekarang dikenal dengan guru atau sumber-sumber lain
karena guru sekarang ini bukan merupakan satu-satunya sumber belajar .Dalam belajar,
pengetahuan tersebut dikumpulkan sedikit demi sedikit hingga akhirnya menjadi banyak.
Orang yang banyak pengetahuannya diidentifikasi sebagai orang yang banyak belajar,
sementara orang yang sedikit pengetahuannya diidentifikasi sebagai orang yang sedikit
belajar dan orang yang tidak berpengetahuan dipandang sebagai orang yang tidak belajar.
Orang
3
dikatakan belajar manakala, sedang membaca bacaan, membaca buku pelajaran, mengerjakan
tugas-tugas dan lain-lain.
Menurut psikologi belajar, belajar adalah suatu perubahan tingkah laku dalam diri
seseorang yang relatif menetap sebagai hasil dari sebuah pengalaman. Contoh: belajar
membaca berarti individu mendapat pengalaman, dan terjadi perubahan dalam 3 ranah yaitu:
ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik. Pakar psikologi menjelaskan bahwa
perilaku belajar sebagai proses psikologis, individu dalam interaksinya dengan lingkungan
secara alami (Imron, 1996:3).
4
yang dipelajari di
5
sekolah yang menyangkut pengetahuan atau ketrampilan yang dinyatakan sesudah hasil
penelitian.
Prestasi belajar seorang murid dapat diketahui dengan mengadakan proses penilaian atau
pengukuran melalui kegiatan evaluasi. Alat evaluasi dalam pengukuran prestasi belajar
adalah tes yang telah disusun dengan baik supaya hasilnya benar-benar dapat mengukur
kemampuan seorang murid. Prestasi belajar yang dimaksudkan ialah hasil (penguasaan) yang
dicapai oleh siswa dalam bidang studi tertentu setelah mengikuti proses belajar mengajar di
suatu sekolah.
6
2.4 Model Pembelajaran
Istilah model dapat diartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai
pedoman dalam melaksanakan suatu kegiatan (Winaputra, 2005:3). Model dapat juga
dimaksudkan bahwa benda tiruan dari benda yang sesungguhnya. Misalnya, mobil mainan,
rumah mainan atau senjata mainan. Model kaitannya dengan pembelajaran yang biasa disebut
dengan model pembelajaran diartikan sebagai kerangka konseptual yang melukiskan
prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai
tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajar dan
para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran (Winaputra,
2005:3). Oleh karena itu, kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan yang bertujuan dan
bertahap.
Konsep model pembalajaran menurut Trianto (2010: 51), menyebutkan bahwa model
pembelajaran adalah suatu perencanaan atau pola yang digunakan sebagai pedoman dalam
merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran tutorial. Model pembelajaran
mengacu pada pendekatan pembelajaran yang akan digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-
tujuan pengajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan
pengelolaan kelasSedangkan metode pembelajaran menurut Djamarah, SB. (2006: 46) ”suatu
cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan’. Dalam kegiatan
belajar mengajar, metode diperlukan oleh guru agar penggunaanya bervariasi sesuai yang
ingin dicapai setelah pengajaran berakhir.
Dari konsep pembelajaran, model dan metode pembelajaran dapat didefinisikan bahwa
model pembelajaran adalah prosedur atau pola sistematis yang digunakan sebagai pedoman
untuk mencapai tujuan pembelajaran didalamnya terdapat strategi, teknik, metode, bahan,
media dan alat penilaian pembelajaran. Sedangkan metode pembelajaran adalah cara atau
tahapan yang digunakan dalam interaksi antara peserta didik dan pendidik untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sesuai dengan materi dan mekanisme metode
pembelajaran.
8
BAB III
PEMBAHASAN
Salah satu faktor menurunnya prestasi yaitu hilangnya konsentrasi belajar siswa
dikarenakan pembelajaran daring membuat bosan. Faktor ini membuat siswa malas untuk
belajar yang mengakibatkan kegiatan belajar mengajar menjadi tidak efektif.
b. Fleksibel
Pembelajaran yang efektif yaitu salah satunya fleksibel. Pembelajaran yang dilakukan
sesuai jadwal. Jika pembelajaran secara daring dilakukan dengan mengulur-ngulur waktu
tentu membuat semangat belajar siswa akan menurun. Mengatur waktu dalam
pembelajaran juga sangat penting agar pembelajaran berjalan secara baik. Pembelajaran
daring dapat
9
dilakukan kapan saja namun harus memperhatikan waktu yang baik untuk belajar agar
disaat pembelajaran siswa masih memiliki semangat belajar.
kemajuan teknologi tentu dapat dimanfaatkan dengan baik. Dalam proses pembelajaran
agar pembelajaran menjadi efektif diperlukan komunikasi yang baik. Guru dapat
memanfaatkan aplikasi e-learning yang dapat dimengerti semua siswa dan dapat
dipergunakan dengan baik, sehingga saat proses pembelajaran dilakukan interaksi dan
komuikasi dapat berjalan dengan baik. Sehingga guru dapat meneransfer ilmu dengan
efektif.
3.3 Ide Model pembelajaran yang paling tepat digunakan di saat Pandemi Covid-19
Ide model pembelajaran yang paling tepat digunakan disaat pandemic covid-19 yaitu
model pembelajaran berbasis web ( E-learning ). Seperti yang kita ketahui dampak dari
covid-19 ini sangat berbahaya sehingga pembelajaran yang paling tepat yaitu dilakukan
secara individu dirumah masing-masing ( daring ). Dengan pembelajaran secara daring
maka siswa dan guru tetap bisa melakukan interaksi menggunakan berbagai media seperti
E-learning.
Model pembelajaran E-learning (Electronic Learning) merupakan salah satu sistem
pembelajaran yang tepat bagi siswa karena e-learning membantu peserta didik untuk
menambah informasi tentang konsep yang dipelajari melalui kegiatan belajar secara
sistematis. E-learning kini semakin dikenal sebagai salah satu cara untuk mengatasi
masalah pendidikan, baik di negara-negara maju maupun di negara yang sedang
berkembang.
Guru dapat memanfaatkaan teknologi secara baik untuk membuat pelajaran menjadi
efektif dan tidak membosankan. Dengan teknologi guru tidak hanya menjelaskan secara
teks saja namun guru dapat memadukannya dengan berbagai media seperti membuat
animasi, video dan gambar. Guru menggunakan aplikasi E-learning yang mampu
dimanfaatkan oleh siswa sehingga interaksi dan komunikasi akan berjalan dengan baik.
Tentunya ini akan mampu membuat daya Tarik siswa untuk belajar. Hal ini tentu membuat
proses pembelajaran akan menjadi baik sehingga prestasi belajar siswa akan meningkat.
1
BAB IV
PENUTU
P
4.1 Kesimpulan
Dampak yang dihasilkan oleh pandemic covid-19 ini sangat besar salah satunya
berdampak ke bidang Pendidikan. Oleh karena itu diperlukan model pembelajaran yang
tepat dapat dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran dirumah. Model pembelajaran
yang tepat dan cara guru memanfaatkan teknologi akan membuat proses pembelajaran
tidak menjadi bosan dan pembelajaran dapat dilakukan secara efektif dan mampu
meningkatkan prestasi belajar siswa.
4.2 Saran
Pada masa seperti ini anak membutuhkan dukungan lingkungan sekitarnya untuk
mengoptimalkan belajar. Dalam hal ini, yang berperan penting yang paling utama adalah
dukungan orang tua. Lalu, kekreatifan guru dalam mengolah kelas pembelajaran jarak-jauh.
Jika murid senang dalam belajar tanpa tertekan , murid akan lebih efektif belajarnya dan
mengurangi kebosanan dalam belajar.
1
DAFTAR PUSTAKA
Budiningsih, Asri. 2005, Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta. 2005
Tayeb, Thamrin. 2017. Analisis Dan Manfaat Model Pembelajaran Analysis And
Benefits Of Learning Models. AULADUNA: Jurnal Pendidikan Dasar Islam,
Vol. 4 No. 2,