PRODI S1 PGSD
Skor Nilai :
NIM : 1203111112
NOVEMBER 2021
EXECUTIVE SUMMARY
Didalam buku yang saya analisis berjudul Pengantar Sosiologi dan Ilmu Sosial
Dasar karya Harwantiyoko dan Neltje L Katuk menyatakan bahwa Sosiologi adalah ilmu
yang mempelajari atau membicarakan tentang masyarakat yang meliputi gejala-gejala
social, struktur social dan perubahan yang terjadi di masyarakat. Buku ini disusun untuk
membantu siapa saja yang sedang belajar Sosiologi dan Ilmu Sosial Dasar. Sebab buku ini
membahas dari mulai pengantar hingga membahas banyak mengenai sosiologi di
masyarakat.
Di dalam pengertian sosiologi masyarakat tidak dipandang sebagai suatu kumpulan
individu atau sebagai penjumlahan dari individu semata-mata, melainkan sebagai suatu
pergaulan hidup. Oleh karena manusia itu hidup bersama, dan masyarakat sebagai suatu
system yang terbentuk karena hubungan dari anggotanya. Atau dapat dikatakan sebagai
suatu system yang terwujud dari kehidupan bersama manusia. Sosiologi masuk dalam
kategori rumpun-rumpun ilmu social, ini dikarenakan pokok permasalahan dalam ilmu
social pada umumnya membicarakan kehidupan social manusia. Masyarakat atau
kehidupan bersama. Sedangkan sosiologi dapat dikatakan ilmu yang membahas tentang
masyarakat.
Dengan demikian jelas bahwa sosiologi merupakan bagian dari ilmu social, karena
yang menjadi bahasan adalah masyarakat. namun masyarakat yang dibahas dalam ilmu-
ilmu social lain selain sosiologi adalah pada segi-segi khusus dari masyarakat tersebut.
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan yang MahaEsa yang telah senantiasa selalu memberi
kemudahan dalam menyelesaikan Critical Book Report (CBR), adapun tugas ini dikerjakan
untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Pendidikan IPS SD. Saya telah menyusun Critical
Book Report ini dengan sebaik-baiknya tetapi mungkin masih ada kekurangan-kekurangan
untuk mencapai kesempurnaan. Saya selaku penulis menerima berbagai kritik dan saran
yang sifatnya membangun agar tugas ini menjadi lebih baik lagi.
Selanjutnya, saya berharap semoga Critical Book Report ini bisa memberikan
manfaat serta menambah wawasan bagi para pembaca dan dapat dipahami bagi siapapun
yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan dan kata-
kata yang kurang berkenan.
Yuni Amelia
(120311111)
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
C. Manfaat CBR
Manfaat yang dapat disimpulkan pada hal diatas ialah :
Menambah wawasan pengetahuan tentang pengertian Sosiologi dan Ilmu Sosial
Dasar.
Mempermudah pembaca untuk mendapatkan inti dari sebuah buku yang telah
dlengkapi dengan ringkasan buku, pembahasan buku, serta kekurangan dan
kelebihan pada buku tersebut.
Melatih siswa merumuskan serta mengambil kesimpulan-kesimpulan atas buku-
buku yang dianalisis tersebut.
1
D. Identitas Buku :
Identitas buku Pertama yang akan saya analisis/review adalah :
1. Judul buku : Pengantar Sosiologi dan Ilmu Sosial Dasar
2. Edisi : Pertama
3. Pengarang : Harwantiyoko dan Neltje L Katuk
4. Kota terbit : Jakarta
5. Tahun terbit : 2003
6. Penerbit : Guna Darma
7. Tebal buku : 158 Halaman
2
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU
3
4. Bersifat non-etis.
Obyek Sosiologi
Interaksi social adalah hubungan-hubungan social yang dinamis, yang menyangkut
hubungan anatar orang perorangan, antara kelompok-kelompok manusia maupun antara
orang perorangan dengan kelompok manusia. Dengan demikian, masyarakat sebagai obyek
dari sosiologi, pada dasarnya pembahasannya hanya mencakup pada tiga aspek yaitu :
1. Struktur social
2. Proses social
3. Perubahan-perubahan social
Nama sosiologi diberikan oleh Aguste Comte. Beliau adalah seorang Filsuf Prancis
yang hidup pada awal abad 19 (1798-1857). Oleh sebab itu beliau dijuluki bapak sosiologi,
disamping itu pada zaman Aguste Comte ini dapat dikatakan sebagai patokan awal
perkembangan sosiologi.
Ada beberapa ahli yang menyebutkan bahwa sebelum Aguste Comte beberapa
orang lain : Plato, Aristoteles, Thomas More, Canpariella yang merupakan pemuka-
pemuka dalam perkembangan sosiologi.
4
Pada awalperkembangan sosiologi ternyata ada saja hambatan yang merintangi
perjalanan sosiologi tersebut. hal ini disebabkan perlawanan dari mereka yang meragukan
adanya kemungkinan mencapai tujuan yang dicita-citakan dan juga oleh karena di awal
perkembangan, sosiologi belum ada pada ahli-ahlinya.
Aguste Comte yang dijuluki sebagai bapak sosiologi beliau juga adalah orang
pertama yang memberdakan ruang lingkup dan isi sosiologi dari ruang lingkup dan isi
ilmu-ilmu pengetahuan lain.
Timbulnya sosiologi modern diawali dengan proses perubahan bentuk dari cabang
filsafat social kesuatu cabang ilmu. Hal ini memang terasa lambat, namun dapat dibedakan
bahwa sosiologi pertengahan abad 19 dan 20 menunjukkan adanya perubahan. Dan
beberapa orang yang dianggap berpengaruh di dalam hal ini antara lain : sosiolog Prancis
Emile Durkhelm (1858-1971) dan W.I Thomas (1863-1947).
Proses-proses social pada pengantar sosiologi hanya dibatasi pada interaksi social
yaitu berbentuk yang Nampak bila orang perorangan atau kelompok-kelompok manusia
saling mengadakan hubungan satu dengan yang lain.
5
Pengertian dari proses social yaitu cara-cara berhubungan yang dapat dilihat
apabila orang perorangan dan kelompok manusia saling bertemu dan menentukan system
serta bentuk hubungan tersebut atau apa yang akan terjadi apabila ada perubahan yang
menyebabkan goyyahnya cara-cara hidup yang telah ada.
Proses social penting bagi para sosiolog karena dengan adanya pengetahuan tentang
proses social berarti memungkinkan seseorang memperoleh pengertian mengenai segi
dinamis (gerak dari masyarakat).
Dulu perhatian sosiolog hanya pada segi struktur masyarakat, sekarang perhatian
sosiolog yaitu baik dari struktur masyarakat juga segi dinamis (gerak dari masyarakat)
Interaksi social adalah kunci semua kehidupan social, tidak ada interaksi berarti
tidak mungkin ada kehidupan bersama.
1. Factor Imitasi
2. Factor Sugesti
3. Factor Indentifikasi
4. Factor Simpati
1. Kerjasama
2. Persaingan
3. Pertentangan atau pertikaian (conflict)
6
4. Akomodasi
Bentuk-bentuk Akomodasi :
1. Coercion
2. Compromise
3. Arbitrasion
4. Mediation
5. Conciliation
6. Toleration
7. Stalemate
8. Adjudication.
Kelompok primer adalah kelompok social dimana para anggotanya tidak saling
mengenal, dan merekapun tidak bertemu terus menerus, jadi sifatnya tidak langgeng dan
hubungan antara anggota tidaklah akrab.
7
Kelompok tidak resmi adalah kelompok yang tidak memiliki struktur organisasi rertentu
yang pasti.
Membership group adalah suatu kelompok yang tiap individu secara fisik menjadi
anggota kelompok tertentu. Sedangkan Reference group merupakan kelompok social yang
menjadi ukuran bagi seseorang untuk mengidentifikasikan membentuk pribadi dan tingkah
lakunya.
Kebudayaan adalah semua hasil cipta, karya, karsa dan rasa manusia, baik yang
berupa material atau non material.Pada setiap kebudayaan suku bangsa biasanya timbul
bagian-bagian dari kebudayaan. Bagian-bagian tersebut disebut sub culture (kebudayaan
khusus)
Fungsi dari kebudayaan adalah untuk melindungi diri terhadap alam, mengatur
hubungan antar manusia dan dapat sebagai wadah untuk menyatakan suatu perasaan.
Norma adalah patokan prilaku dalam suatu kelompok tertentu.
1. Cara (usage)
8
2. Kebiasaan (folkways)
3. Tata kelakuan (mores)
4. Adat istiadat (custom)
Menurut Drs. Robert M.Z Lawang Stratifikasi social adalah penggolongan orang-
orang yang termasuk ke dalam suatu system social tertentu ke dalam lapisan hirarkis
menurut dimensi kekuasaan, privilese dan prestise.
9
Pengertian stratifikasi social ini menunjukkan perbedaan penggolongan pada
lapisan yang mana seseorang itu berada. Apakah lapisan atas, lapisan menengah dan
lapisan atas.
Untuk dapat menentyukan bahwa seseorang berada pada lapisan atas, menengah
dan bawah, hal ini adalah beberapa konsep yang perlu kita perhatikan antara lain :
Konsep penggolongan
Penggolongan sebagai suatu konsep, kalau kita lihat sebagai suatu proses,
secara subjektif seorang tersebut mempunyai sesuatu yang banyak, apakah
itu kekuasaan, kehormatan, ilmu pengetahuan, benda-benda yang bernilai
ekonomis dan lain-lain. Ataupun sebaliknya seorang individu dapat
menggolongkan dirinya sebagai orang yang berada pada lapisan bawah
karena dia merasa tidak memiliki apa-apa. Dan sebagai hasil proses hal ini
kita lihat dari aspek objektif. Misalnya dalam suatu masyarakat ada orang
bodoh. , orang setengah bodoh dan orang pintar. Hal tersebut lepas dari
pada aspek subjektifitas individu. Dan jelasnya bahwa social stratifikasi
dapat dilihat dari dua aspek yaitu subjektifitas dan objektivitas sebagai suatu
kenyataan yang terlepas dari subjektifitas.
Konsep system social
Konsep system social dalam kaitannya dengan stratifikasi social terbatas
pada sejauh mana penggolongan itu berlaku.
Konsep Lapisan Hierarkis
Konsep lapisan hierarkis kaitannya denga stratifikasi social yaitu yang
berada pada lapisan yang lebih tinggi bernilai atau lebih besar dari pada
yang dibawahnya.
Konsep Kekuasaan
Kekuasaan oleh Max Weber adalah “kesempatan yang ada pada seseorang
atau sejumlah orang untuk melaksanakan kemauannya dalam suatu tindakan
social, meskipun mednapat tantangan dari orang lain yang terlibat dalam
tindakan itu.
Kekuasaan oleh Etzioni adalah “kemampuan untuk mengatasi sebagian atau
semua perlawanan untuk mengadakan perubahan pada pihak yang memberi
oposisi. Kekuasaan ada kaitannya dengan kesempatan, misalnya
10
kesempatan untuk memperoleh sesuatu misalnya uang, kehormatan,
kekuatan fisik, pengetahuan dll.
Konsep Privilese
Dalam kaitannya dengan stratifikasi social, bahwa dengan privilese
misalnya kita punya banyak uang atau kita kaya, maka hal ini di dalam
masyarakat dapat memperoleh perlakuan yang istimewa yang tentunya
berbeda dengan orang yang tidak memiliki hal tersebut.
Di dalam proses perubahan social juga ada factor-faktor yang mendorong. Factor
tersebut meliputi :
11
3. Adanya kontak dengan kebudayaan lain
4. Adanya system pendidikan formal yang maju
5. Sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan untuk maju.
6. Adanya toleransi terhadap perbuatan yang menyimpang
7. System terbuka pada lapisan masyarakat.
8. Adanya penduduk yang heterogen
9. Ketidakpastian masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu.
10. Adanya orientasi ke masa depan.
Maksud perwujudan yaitu apakah gejala-gejala yang timbul dalam masyarakat ini
perwujudannya normal sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh masyarakat yang
bersangkutan atau tidak. Bila gejala yang timbul berlangsung tidak normal maka inilah
yang disebut masalah social.
12
Dikatakan masalah social karena bersangkutan dengan gejala yang mengganggu
kelanggengan dalam masyarakat dalam masyarakat. jadi dengan demikian masalah social
menyangkut nilai social yang mencakup segi moral (baik buruknya perubahan/kelakuan)
Masalah social lebih jauh dikatakan merupakan akibat dari interaksi social antara
individu dengan kelompok, atau antar kelompok.
Factor ekonomis
Factor biologis
Factor biopsikologis
Factor kebudayaan
Mengenai manfaat penelitian sosiologi bagi pembangunan, pada tahap awal yaitu
perencanaan pembangunan perlu data relative lengkap mengenai masyarakat yang akan
dibangundata tersebut mencakup antara lain :
13
BAB III
PEMBAHASAN
Pada bab satu buku ini pertama sekali menjelaskan mengenai ruang lingkup
sosiologi yang didalamnya membahas mengenai pengertian sosiologi, sosiologi sebagai
ilmu social, sosiologi sebagai ilmu pengetahuan dan apa saja obyek yang ada pada
sosiologi. Sedangkan pada buku pembanding yang berjudul Ilmu Sosial Dasar karya
Harwantiyoko buku ini bab pertama nya menjelaskan tentang Pentingnya Ilmu Sosial
Dasar sebagai Mata Kuliah Umum. Berbeda sekali dengan buku utama yang menjelaskan
bahwa sosiologi mempunyai suatu obyek dalam pembelajarannya, namun buku
pembanding menyebutkan bahwa “Ilmu social dasar bukan merupakan disiplin ilmu
tersendiri, karena Ilmu social dasar tidak memiliki obyek dan metode ilmiah tersednri dan
ia juga tidak mengembangkan suatu penelitian sebagaimana suatu disiplin ilmu seperti
ilmu-ilmu social lainnya”. (2011 : 4)
14
Bab kedua buku utama menjelaskan tentang sejarah perkembangan sosiologi
dimana pada bab ini membahas mengenai awal perkembangan sosiologi hingga bagaimana
proses terjadinya sosiologi modern serta bagaimana sosiologi di Indonesia. Sedangkan
pada buku pembanding bab kedua pada buku tersebut membahas tentang penduduk
masyarakat dan kebudayaan yang meliputi pertumbuhan penduduk yang pada umumnya
ada yang melakukan migrasi. “Banyaknya masyarakat yang melakukan migrasi mungkin
dikarenakan adanya terbatasnya sumber daya alam pada daerah itu”.(2011:19)
Pada bab ketiga buku utama membahas mengenai Proses-proses social dan
interaksi social. Dimana pada bab ketiga ini merangkum bahwasanya interaksi social
merupakan factor utama dalam kehidupan social, adapun syarat-syarat terjadinya interaksi
social dan bagaimana bisa ada masyarakat yang hidupnya terasing tanpa adanya interaksi
social. Sedangkan bab ketiga pada buku pembanding yaitu menjelaskan mengenai
Individu, Keluarga dan masyarakat.
Bab keempat pada buku utama membahas tentang kelompok social. Berbeda
dengan buku pembanding yang pada bab ke empat berisikan materi tentang pemuda dan
sosialisasi. “pemuda sebagai suat subyek dalam hidup, tentulah mempunyai nilai tersendiri
dalam mendukung dan menggerakkan hidup bersama itu. Hak ini hanya bisa terjadi apabila
tingkah laku pemuda itu sendiri ditinjau sebagai interaksi terhadap lingkungannya dalam
arti luas. Penafsiran mengenai identifikasi pemuda seperti ini disebut sebagai pendekatan
ekosferis”. (2011 : 80)
Pada buku utama bab lima menjelaskan tentang Kebudayaan, Norma dan Lembaga
social sedangkan pada buku pembanding bab lima membahas mengenai Warga Negara dan
Negara, yang mencakup hukum, cirri-ciri hukum, sumber-sumber hukum dan sifat-sifat
Negara.
15
selanjutnya bab ke enam pada buku utama membahas mengenai lapisan-lapisan
dalam masyarakat sedangkan pada buku pembanding bab enam berisikan hal tentang
pelapisan social dan Kesamaan Derajat. “masyarakat merupakan suatu satu kesatuan yang
didasarkan dengan ikatan-ikatan yang sudah teratur dan bisa dikatakan stabil. Sehubungan
dengan ini maka, dengan sendirinya masyarakat merupakan kesatuan yang dalam
pembentukannya mempunyai gejala yang sama”. (2011:122)
Pada bab ketujuh bab ini membahas tentang perubahan social sedangkan pada buku
pembanding membahas tentang masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan yang
isinya meliputi masyarakat perkotaan dan dampak positif serta negative nya.dan juga
perbedaan apa saja yang timbul dari masyarakat kota dengan pedesaan. “lingkungan hidup
di pedesaan sangat jauh berbeda dengan perkotaan, Lingkungan pedesaan terasa lebih
dekat dengan alam bebas”. (2011:151)
Pada bab terakhir pada buku utama membahas tetang Masalah social dan manfaat
sosiologi. Pada bab ini diterangkan apa saja masalah social di masyarakat dan factor-faktor
pemicu terjadinya masalah social di masyarakat. sedangkan pada bab kedelapan pada buku
pembanding yaitu berisikan Ilmu Pengetahuan, teknologi dan kemiskinan.
16
isi dan halaman buku tersebut. hanya saja disetiap halaman kurang dalam
memberikan contoh-contoh nyata.
3. dari aspek isi buku ini sudah sangat lengkap pembahasannya, buku ini
mampu menjadi landasan bagi pendidik atau calon pendidik dalam
mempelajari tentang Ilmu Sosiologi dan Ilmu-ilmu social dasar.
4. Dari aspek tata bahasa pada buku ini saya rasa sedikit kurang baik, karna
terlalu banyak bahasa yang sulit untuk dimengerti. Alangkah baiknya jika
penulis memberikan tata bahasa yang lebih umum untuk dimengerti. Pada
buku pembanding masih banyak penulisan yang salah ketik.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Di dalam pengertian sosiologi masyarakat tidak dipandang sebagai suatu kumpulan
individu atau sebagai penjumlahan dari individu semata-mata, melainkan sebagai suatu
pergaulan hidup. Oleh karena manusia itu hidup bersama, dan masyarakat sebagai suatu
system yang terbentuk karena hubungan dari anggotanya. Atau dapat dikatakan sebagai
suatu system yang terwujud dari kehidupan bersama manusia. Sosiologi masuk dalam
kategori rumpun-rumpun ilmu social, ini dikarenakan pokok permasalahan dalam ilmu
social pada umumnya membicarakan kehidupan social manusia. Masyarakat atau
kehidupan bersama. Sedangkan sosiologi dapat dikatakan ilmu yang membahas tentang
masyarakat.
B. REKOMENDASI
Mungkin akan jauh lebih baik apabila menggunakan kata-kata yang sederhana
mungkin guna mencapai pemahaman yang jauh lebih baik.
17
DAFTAR PUSTAKA
Harwantiyoko dkk. 2003. Pengantar Sosiologi dan Ilmu Sosial Dasar. Jakarta : Guna
Darma
18