Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

KONSEP PAUD RAMAH LINGKUNGAN SEBAGAI

AKTUALISASI AJARAN ISLAM DAN NILAI-NILAI CINTA

TANAH AIR

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah: Kurikulum Sekolah

Dosen Pengampu : Fahmi Rusli, S.s

Disusun Oleh :

LAELATUSSAADAH : 21.0010

RUSYAWATI : 21.0042

SHELA REGIANA HUMAIRA : 19.0023

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM PELABUHANRATU

TAHUN AKADEMIK 2022-2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Ta’ala yang telah memberikan rahmat dan

hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul

“Konsep PAUD ramah lingkungan sebagai aktualisasi ajaran islam dan

nilai-nilai cinta tanah air” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Individu

Bapak Fahmi Rusli, S.s pada mata kuliah Kurikulum Sekolah. Selain itu,

makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang bagaimana

Konsep Paud ramah Lingkungan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Fahmi Rusli, S.s selaku dosen

pada mata kuliah Kurikulum Sekolah yang telah memberikan tugas ini sehingga

dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang

saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berbagi

sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Kami

menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh

karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi

kesempurnaan makalah ini.

Penulis,
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Guru adalah profesi yang mempersiapkan sumber daya manusia untuk

menyongsong pembangunan bangsa dalam mengisi kemerdekaan. Guru

dengan segala kemampuan dan daya upayanya mempersiapkan pembelajaran

bagi peserta didiknya sehingga tidak salah jika kita menempatkan guru

sebagai salah satu kunci pembangunan bangsa menjadi bangsa yang maju di

masa yang akan datang. Dapat dibayangkan jika guru tidak menempatkan

fungsi sebagiamana mestinya, bangsa dan negara ini akan tertinggal dalam

kemajuan ilmu pengetahuaan dan teknologi yang kian waktu tidak terbendung

lagi perkembangannya.

Upaya guru dalam merealisasikan sekolah ramah lingkungan bagi

peserta didik, hal ini sesuai dengan Permendikbudristek Nomor 46 tahun 2023

tentang pencegahan dan penanganan kekerasan di Lingkungan satuan

pendidikan. (Permendikbudristek tentang PPKSP) diterbitkan untuk

melaksanakan pelindungan dari kekerasan yang mempertimbangkan hak

peserta didik dalam memperoleh lingkungan satuan pendidikan yang ramah,

aman, nyaman,
B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana konsep Pendidikan Ramah Lingkungan?

2. Bagaimana Pendidkan ramah lingkungan dalam Aktualisasi ajaran Agama

Islam dan Cinta Tanah Air?

3. Bagaimana penggunaan alat peraga edukatif sebagai Implementasi PAUD

ramah Lingkungan?

C. TUJUAN MASALAH

1. Mengetahui Konsep Pendidikan ramah Lingkungan

2. Mengetahui Konsep pendidikan ramah lingkungan dalan aktualisasi ajaran

Agama Islam dan Cinta Tanah Air

3. Mengetahui penggunaan alat peraga edukatif sebagai implementasi PAUD

ramah lingkungan.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan Ramah Lingkungan

Pendidikan ramah lingkungan merupakan usaha nyata manusia yang

teratur dan terencana dalam menyelamatkan lingkungan hidup. Pendidikan

ramah lingkungan sangat penting untuk diterapkan dan diajarkan di

lingkungan sekolah dengan tujuan agar peserta didik nantinya menjadi

manusia yang peduli terhadap alam dan lingkungan. Penerapan

pendidikan ramah lingkungan di sekolah akan menciptakan sekolah

yang ramah lingkungan. Sekolah ramah lingkungan akan menciptakan

perilaku warga sekolah yang peduli terhadap alam dan lingkungannya.

Lingkungan hidup dan pendidikan merupakan dua hal yan tidak bisa

dipisahkan, keduanya saling mempengaruhi satu sama lain. Manusia tidak bisa

hidup tanpa lingkungan yang sehat, oleh karena itu pendidikan akan pentingnya

mengelola dan melindungi lingkungan hidup sangat dibutuhkan. Kementerian

Lingkungan Hidup dan Kementerian Pendidikan Nasional bekerjasama dalam

upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Pemberian pendidikan

tentang lingkungan hidup di Indonesia tertuang dalam program Pendidikan

Lingkungan Hidup (PLH) yang dilaksanakan di sekolah-sekolah ditiap satuan

pendidikan.
Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa lingkungan hidup

adalah kesatuan ruang yang ditempati makhluk hidup bersama benda hidup

dan tidak hidup termasuk manusia dan perilakunya yang dapat

mempengaruhi alam, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia

serta makhluk hidup lainnya. Lingkungan hidup dan pendidikan merupakan dua

hal yang saling berkaitan, oleh karena itu pemberian pendidikan tentang

perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup diberikan sejak dini kepada

peserta didik melalui Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH).

Pelatihan digunakan untuk membentuk hubungan yang kuat dengan

alam. Guru dilatih untuk mampu menggunakan pengajaran yang efektif,

memiliki inisiatif untuk memasukkan pendidikan lingkungan ke dalam program

pengajaran yang ada di sekolah. Melalui pendidikan lingkungan hidup maka

akan terbentuk sekolah ramah lingkungan.Untuk mewujudkan sekolah yang

peduli dan berbudaya lingkungan maka diperlukan kebijakan-kebijakan

sekolah yang sesuai dengan prinsip-prinsip dasar program Adiwiyata.

Pengembangan kebijakan sekolah yang diperlukan yaitu:

(1) Visi dan Misi sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan

(2) Kebijakan sekolah dalam mengembangkan pembelajaran pendidikan

lingkungan hidup.

(3) Kebijakan peningkatan SDM (tenaga kependidikan dan non kependidikan)

di bidang pendidikan lingkungan hidup

(4) Kebijakan sekolah dalam upaya penghematan sumber daya alam.


(5) Kebijakan sekolah yang mendukung terciptanya lingkungan sekolah yang

bersih

dan sehat.

(6) Kebijakan sekolah untuk pengalokasian dan penggunaan dana Sarana

prasarana

di sekolah sangat dibutuhkan untuk mewujudkan sekolah yang peduli

lingkungan.

Pengelolaan dan pengembangan sarana tersebut yaitu:

(1) Pengembangan fungsi sarana pendukung sekolah yang ada untuk

pendidikan lingkungan hidup.

(2) Peningkatan kualitas pengelolaan lingkungan di dalam dan di luar

kawasan sekolah.

(3) Penghematan sumbe rdaya alam (air, listrik) dan ATK.

(4) Peningkatan kualitas pelayanan makanan sehat.

(5) Pengembangan sistem pengelolaan sampah.

Lingkungan memiliki pengaruh yang cukup besar bagi keberhasilan

belajar siswa. Kemampuan siswa yang baik bila tidak didukung dengan

lingkungan yang kondusif untuk belajar, maka akan sulit untuk mencapai

tujuan pembelajaran yang maksimal. Bila lingkungan sekolah kondusif dan

mendukung untuk melakukan proses pembelajaran, maka hal itu sangat membantu

siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Lingkungan sekolah yang sehat akan

menciptakan sekolah sehat yang dapat membangun kesehatan peserta didik

baik melalui kesehatan jasmani maupun rohani, melalui pemahaman,


kemampuan dan tingkah laku, sehingga siswa bisa mengambil keputusan

yang terbaik untuk kesehatan mereka.

Proses belajar mengajar di sekolah memerlukan ruang dan lingkungan

pendukung untuk dapat membantu siswa dan guru berkonsentrasi dalam belajar.

Pendidikan ramah lingkungan merupakan usaha nyata manusia yang teratur dan

terencana dalam menyelamatkan lingkungan hidup sebagai tempattinggal,

mempertahankan hidup, dan meneruskan keturunan. Pendidikan ramah

lingkungan merupakan sebuah konsep hidup yang bersinergis antara manusia

dengan alam.

Isi Pendidikan Ramah Lingkungan yaitu:

a) Menyadarkan manusia, bahwa manusia tidak bisa hidup tanpa alam, dalam

memanfaatkan sumber daya alam manusia tidak harus merusaknya.

b) Menanamkan sikap menghargai keseimbangan makro kosmos bumi, yaitu

bahwa

segala benda dan makhluk yang tercipta di bumi adalah saling melengkapi untuk

menjaga keseimbangan alam semesta.

c) Tidak merusak ekosistem bumi, misalnya dengan mengolah sampah organik

dan

non-organik menjadi barang yang bermanfaat, sehingga tidak merusak ekosistem

tanah dan air.

Pendidikan ramah lingkungan sangat penting untuk diterapkan dan

diajarkan di lingkungan sekolah dengan tujuan agar peserta didik nantinya

menjadi manusia yang peduli dan peka terhadap alam dan lingkungan
sekitarnya. Pendidikan ramah lingkungan juga bertujuan untuk membantu

peserta didik dalam memperoleh pengertian dasar tentang bagaimana fungsi

lingkungan serta bagaimana cara menjaga dan mengelolanya.

B. Pendidikan ramah lingkungan dalam aktualisasi ajaran Agama Islam

dan Cinta Tanah Air

Pendidikan lingkungan hidup dalam perspektif Islam didasari oleh prinsip-

prinsip bahwa alam adalah ciptaan Allah, manusia adalah khalifah Allah di bumi,

dan manusia harus melestarikan dan dilarang merusak alam semesta (Efendy,

Hafidhuddin, & Tanjung, 2016).

Menurut Dr Yusuf Qordhowi dlam bukunya “Islam Agama Ramah

Lingkungan”; Menjaga lingkungan tercakup dalam 5 maslahat (adhoruriayatul

khomsah) yang menjadi pondasi tegaknya kehidupan manusia, mjd tujuan syariat

(Al hifzu aladdin, alannafsi, alannasab, alal’aqli, alalmaal)

1. Al Hifzhu Aladdin

 Menjaga lingkungan sama dengan menjaga agama.

 Menjalankan perintah Alloh untuk berlaku adil, berbuat kebajikan (QS 16:90

Sesungguhnya Alloh menyuruh berlaku adil dan berbuat

kebajikan..”) membangun bumi, memperbaikinya dan melarang segala bentuk

perbuatan yang dapat merusak dan membinasakan bumi. (QS 7 : 56 Dan


janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah Alloh

memperbaikinya…”)

2. Al Hifzhu Alannafsi

 Menjaga lingkungan sama dengan menjaga jiwa, perlindungan terhadap

kehidupan dan keselamatan mereka.

 Dalam islam kasus pembunuhan terhadap jiwa sebagai sebuah dosa besar (QS

5:32 Barangsiapa membunuh seorang manusia, dan membuat kerusakan di muka

bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan

barangsiapa memelihara kehidupan manusia, maka seakan-akan dia telah

memelihara kehidupan manusia seluruhnya”)

 Pun terlarang untuk membunuh diri sendiri (QS An Nisa : 29 “….Dan jangan

kamu membunuh dirimu….”), Rusaknya lingkungan hidup berdampak buruk bagi

penjagaan kesehatan manusia, korban banjir, longsor, penyakit akibat polusi

udara, air, makanan, dll.

3. Al Hifzhu Alannasabi

 Menjaga lingkungan termasuk upaya menjaga kwalitas keberlangsungan hidup

keturunan kita di masa yad.

 “Sesungguhnya jika kamu meninggalkan anak-anakmu dalam keadaan kaya, itu

lebih baik daripada meninggalkan mereka dapal keadaan miskin dan meminta-

minta pada orang lain”(hr Bukhori-Muslim).

 Contoh: hemat air dan menjaga sumber air agar tdk tercemar merupakan upaya

menjaga ketersediaan air bersih bagi generasi yad. Diprediksikan sekitar 40 th yad
bisa jadi negara2 berperang memperebutkan sumber air bersih karena

kelangkaannya. Hari ini di sebagian belahan bumi sudah banyak manusia sulit

mendapatkan air bersih.

4. Al Hifzhu Alal ‘aqli

 Menjaga lingkungan sama dengan menjaga akal.

 Lingkungan hidup yang baik, udara yang bersih, akan membantu perkembangan

otak dengan baik.

 Sebaliknya lingkungan tercemar menurut hasil penelitian akan menurunkan

kwalitas IQ seorang anak.

5. Al Hifzhu Alal mal

 Menjaga lingkungan berarti menjaga harta.

 Alloh SWT menjadikan alam semesta sebagai harta bekal kehidupan manusia di

atas muka bumi. Bumi, pohon, binatang, air, sumber energi, dll adalah harta.

 Pengerusakan lingkungan berarti merusak modal kehidupan manusia yang telah

diberikan Alloh.

Berikut ini beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menjaga keseimbangan

lingkungan, diantaranya yaitu:

1. Reduce

 Kurangi pemakaian barang yang membebani lingkungan: Plastik ( terurai 5 abad )

8 gunakan tas kain untuk belanja, Kertas, tissue (dibuat dg menebang hutan)

 Hemat menggunakan energi: Air, Bensin, listrik, gas (energi yg tdk dpt diperbarui

dan menimbulkan CO2, pemanasan global)


2. Reuse

Pakai ulang untuk keperluan yang bermanfaat. Misal : Botol aqua untuk pot

bunga, air bekas wudhu untuk menyiram tanaman dll.

3. Recycle

 Daur ulang .

 Sampah diolah bukan hanya dibuang begitu saja; Pisahkan sampah organik (kulit

buah, sayur, daun, dll), non organik (kertas, plastik,dll) dan sampah B3 (Bahan-

Bahan Berbahaya). Sampah organik yg merupakan 65% sampah keluarga, dapat

dibuat mjd pupuk kompos (perilaku ramah lingkungan, menyuburkan bumi

dengan sampah). Plastik disedekahkan pada pemulung, kertas didaur ulang,

sampah B3 diolah pemerintah.

4. Replant

 Tanam pepohonan di sekitar rumah untuk mengurangi polusi udara, menyehatkan

seluruh anggota keluarga, shodaqoh oksigen untuk lingkungan.

 Ingatlah, pohon itu bertasbih, pohon menyehatkan, pohon menentramkan jiwa,

pohon menyejukkan dan memperindah lingkungan.

 Pohon unik : Sansevieria (lidah mertua) Sansevieria. Selama 25th NASA Amerika

mengadakan penelitian tanaman yang dapat mengurangi penyakit Sick Building

Syndrome (penyakit para pekerja perkantoran yang jarang berada di lingkungan

alami, selalu berada di suasana gedung dan lingkungan yang tercemar polusi

udara). Hasil penelitian : salah satu tanaman yang terbukti dapat menyerap 107
jenis polutan berbahaya adalah tanaman yang banyak terdapat di Indonesia ini.

Dalam penelitian lain oleh Wolverton Environmental Service,

terungkap Sansevieria mampu menyerap senyawa kimia berbahaya

seperti kloroform, benzena, xylene, formaldehid dan trichoroethylene.

Keunggulan lainnya adalah mudah dipelihara hanya membutuhkan penyiraman

sepekan sekali dan mudah berkembang biak.

C. Implementasi PAUD ramah Lingkungan dengan penggunaan Alat

Peraga Edukatif (APE)

Produktivitas dan kreativitas pendidik yang optimal akan sangat

berpengaruh besar terhadap perkembangan anak didik khususnya dalam

penyampaian dan penyajian materi pembelajaran dalam proses belajar mengajar

dengan menggunakan alat peraga. Alat peraga dari sisi pembuatan terbagi menjadi

dua yakni yang berasal dari pabrik dan lingkungan sekitar.

Sedangkan ditinjau dari segi kemanfaatan ternyata alat peraga lingkungan

dapat diperoleh dengan cepat dan mudah serta murah, selain daripada itu alat

peraga dalam proses belajar mengajar anak didik bertujuan akan cepat merespon

dan memperrmudah pemahamannya yang berasal dari lingkungan sekitar.

Pada mulanya, media pembelajaran hanya berfungsi sebagai alat bantu

guru untuk mengajar yang digunakan adalah alat bantu visual.


Sekitar pertengahan abad Ke-20 usaha pemanfaatan visual dilengkapi

dengan digunakannya alat audio, sehingga lahirlah alat bantu audio-visual. Sejalan

dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), khususnya

dalam bidang pendidikan, saat ini penggunaan alat bantu atau media pembelajaran

menjadi semakin luas dan interaktif, seperti adanya komputer dan internet

(Suwardi,2011).

Efektivitas Media Pembelajaran bagi pendidik PAUD yang ramah

lingkungan pada tujuan tersebut mengandung 3 indikator utama, yaitu: Pendidik

Kreatif yakni dengan mengembangkan dan memanfaatkan potensi yang ramah

lingkungan sebagai Alat Peraga Edukatif (APE), Pendidik yang peka, yakni

pendidik memiliki kepedulian dengan menstimuli dan mengembangkan seluruh

potensi dan dimensi kepribadian anak sesuai dengan keunikannya.

Dalam melakukan kegiatan tersebut diperlukan beberapa tahap adalah

sebagai berikut: Persiapan, meliputi: Pembuatan Alat Peraga Edukatif (APE).

Pembuatan buku pedoman APE. Pelaksanaan pelatihan: meliputi kegiatan

pelatihan yang telah direncanakan.

Penyusunan laporan kegiatan: meliputi pembuatan laporan hasil kegiatan

pelatihan terintegrasi. Adapun teknis pembuatan APE dalam efektivitas Media

Pembelajaran bagi pendidik PAUD yang ramah lingkungan sebagai contoh pada

permainan “My Family Tree”.

Permainan “My Family Tree”, permainan ini bertujuan untuk

memperkenalkan bentuk (seperti buah-buahan), warna, mengucapkan kata, serta

dapat melatih motorik halus anak. Bahan dan Alat yang diperlukan yaitu kardus
bekas, karton (warna hijau dan coklat), gambar anggota keluarga, perekat atau

double tip, gunting,dan lem.

Cara membuatnya adalah Guntinglah kardus membentuk sebuah pohon.

Tempelkan karton hijau pada bagian pohon dan potong mengikuti bentuk kardus,

begitu juga tempelkan karton coklat pada kardus yang berbentuk batang pohon.

Siapkanlah kartu gambar anggota keluarga mulai dari kakek, nenek, sampai

dengan adik dengan ukuran yang sama, dan jangan lupa untuk menuliskan kata

(misal AYAH) padakartugambar.

Buatlah garis keturunan pada bagian pohon mulai dari Kakek dan Nenek

sampai keturunan akhir. Tempelkan kartu-kartu tersebut pada tiap garis (buatlah

agar kartu-kartu tersebut tidak menempel secara permanen agar mudah dibongkar

pasang oleh anak). Hiaslah pohon tersebut sekreatif mungkin.

Cara menggunakannya yaitu Pada saat kegiatan belajar mengajar dengan

tema keluarga, Family’s tree dapat digunakan sebagai media pengenalan kepada

anak mengenai peran-peran yang terdapat dalam keluarga.

Kemudian kenalkan anak pada tiap gambar anggota keluarga beserta

pengucapannya serta jelaskan kepada anak bagaimana peran tiap anggota. Setelah

itu copotkan gambar dari pohon dan mintalah anak untuk menempelkannya

kembali pada garis yang tepat.

Dalam membentuk character building pada anak usia dini ada beberapa

metode yang dapat digunakan, salah satu dari metode pada anak usia agar

berpengaruh besar dan efektif dalam kehidupan nyata adalah dengan modelling.
Modeling adalah suatu metode pembelajaran dengan memberikan contoh

perilaku dan suri tauladan yang baik kepada anak usia dini, baik langsung maupun

tidak, sehingga pendidik dapat memperagakan cara pembuatan dengan

memanfaatkan media pendidikan disekitar anak merupakan model bagi anak usia

dini dalam mempraktekkan materi tertentu.

Dengan demikian dalam meningkatkan produktifitas dan kreativitas

pendidik yang optimal dan juga akan sangat berpengaruh besar terhadap

perkembangan anak didik khususnya dalam penyampaian dan penyajian materi

pembelajaran dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan alat peraga.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pendidikan ramah lingkungan merupakan usaha nyata manusia yang

teratur dan terencana dalam menyelamatkan lingkungan hidup. Pendidikan

ramah lingkungan sangat penting untuk diterapkan dan diajarkan di

lingkungan sekolah dengan tujuan agar peserta didik nantinya menjadi

manusia yang peduli terhadap alam dan lingkungan. Penerapan

pendidikan ramah lingkungan di sekolah akan menciptakan sekolah

yang ramah lingkungan. Sekolah ramah lingkungan akan menciptakan

perilaku warga sekolah yang peduli terhadap alam dan lingkungannya.

Lingkungan hidup dan pendidikan merupakan dua hal yan tidak bisa

dipisahkan, keduanya saling mempengaruhi satu sama lain. Manusia tidak bisa
hidup tanpa lingkungan yang sehat, oleh karena itu pendidikan akan pentingnya

mengelola dan melindungi lingkungan hidup sangat dibutuhkan.

Pemberian pendidikan tentang lingkungan hidup di Indonesia tertuang

dalam program Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) yang dilaksanakan

di sekolah-sekolah ditiap satuan pendidikan.

Pendidikan lingkungan hidup dalam perspektif Islam juga didasari oleh

prinsip-prinsip bahwa alam adalah ciptaan Allah, manusia adalah khalifah Allah

di bumi, dan manusia harus melestarikan dan dilarang merusak alam semesta.

DAFTAR PUSTAKA

Danim, Sudarwan. 2012. Profesionalisasi dan Kode Etik Guru. Bandung:

Alfabeta.

Idi, Abdullah. 2016. Sosiologi Pendidikan Individu, Masyarakat dan

Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.

Kunandar. 2009. Guru Profesional. Jakarta: Rajawali Pers.

Mahsunah, Dian. 2012. Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Profesi Guru.

Jakarta. Diakses pada 07 September 2016, pukul 16:25.

Trianto. 2011. Pengantar Penelitian Pendidikan bagi Pengembangan Profesi

Pendidikan dan Tenaga Kependidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media

Group.

Undang-Undang RI No. 9 tahun 2009 tentang Badan Hukum Pendidikan.


2009. Surabaya: Kesindo Utama.

Eliason,Loa Jenkins.(1994).A partical Guide to Early Childhood Curriculum.

Usman (2000). Menjadi Guru Profesional. Bandung: Rosda Karya.

Wau, Yasaratodo. (2016). Profesi Pendidikan. Diktat Perkuliahan Universitas

Negeri Medan

http://sumberilmu.info/).

Anda mungkin juga menyukai