Anda di halaman 1dari 2

Pembelajaran PBL Bervisi SETS Tingkatkan Hasil Belajar Siswa

Oleh :
Abdul Karim Budi Sulistiyo, M.Pd
Guru IPA SMP N 2 Bulu
Temanggung

Mata pelajaran IPA sebenarnya merupakan mata pelajaran yang menarik untuk
menyadarkan siswa tentang kebersihan dan menjaga lingkungan agar tidak terjadi kerusakan dan
pencemaran lingkungan. Guru perlu menciptakan aktivitas belajar siswa yang mengarah pada
bentuk penerapan konsep IPA untuk menjaga lingkungan. Hasil survei di sekolah dan di
lingkungan tempat tinggal siswa, menunjukkan bahwa masih banyak sampah yang berserakan di
sekitar kelas dan lingkungan sekolah serta ditemukan kerusakan lingkungan disekitar sekolah
dan adanya pencemaran lingkungan di tempat tinggalnya, diantaranya akibat kotoran ternak
peliharaan.Sikap siswa berdampak pada kesungguhan dalam mempelajari IPA sehingga dapat
mempengaruhi penguasaan konsep. Analisis terhadap nilai ulangan harian tahun ajaran
2019/2020 di SMP Negeri 2 Bulu Temanggung untuk materi lingkungan masih rendah yaitu ada
40 % siswa kelas 7 memperoleh nilai kurang dari KKM IPA sebesar 70. Guru melakukan
refleksi untuk mencari solusi agar aktivitas dan hasil belajar meningkat yaitu dengan menerapkan
Pembelajaran PBL (Problem Based Learning) Bervisi SETS (Science Environment Tecnology
and Society).
Metode PBL merupakan bagian dalam pembelajaran kontekstual dengan guru
memberikan suatu permasalahan untuk dipecahkan oleh siswa. Pada pembelajaran berbasis
masalah tahapan awal guru menjelaskan tujuan pembelajaran selanjutnya guru memotivasi siswa
agar aktif dalam pemecahan masalah. Guru setelah itu mendorong siswa untuk mengumpulkan
informasi, melaksanakan eksperimen untuk melakukan pemecahan masalah, serta membantu
siswa dalam menyiapkan laporan yang akan dipresentasikan, dan pada kegiatan akhir melakukan
evaluasi hasil belajar (Putra, 2013:13).
PBL adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah yang nyata atau
masalah dengan simulasi yang kompleks sebagai titik awal pembelajaran. Melalui karakteristik
pembelajaran yang diawali dengan masalah yang menantang. Selanjutnya siswa bekerja secara
kelompok-kelompok, kemudian Guru berperan sebagai fasilitator dalam pembelajaran (Smith,
2001: 32).
Pendekatan SETS memiliki kekuatan mengintegrasikan konsep dengan bentuk-bentuk
aplikasinya di masyarakat. Secara konseptual, SETS pada dasarnya memiliki pemikiran yang
mendalam tentang keberadaan IPA sebagai satu kesatuan yang tidak terpisah dengan lingkungan,
teknologi, dan masyarakat (Binadja,2000: 9).Penekanan utama pendekatan SETS ditumpukan
pada penjagaan pelestarian alam untuk menjamin kestabilan hidup beranekaragam makhluk yang
berada di lingkungan. Pendekatan ini sebagai pendekatan yang ramah lingkungan, baik
lingkungan fisik maupun keanekaragaman hayatinya sebagai fokus perhatian yang diterapkan
sebaik-baiknya dalam penerapan pendekatan SETS (Indriyanti, 2014:34). Lingkungan
merupakan sumber sains sekaligus sebagai salah satu target sains. Lingkungan juga sebagai
sumber teknologi serta target teknologi. Pada saat yang sama, lingkungan juga diperlukan oleh
masyarakat sebagai target kepentingan masyarakat.
Guru melakukan penelitian di SMP Negeri 2 Bulu yaitu pada kelas Eksperimen di Kelas
7B tahun ajaran 2019/2020 dan kelas 7A sebagai kelas kontrol. Berdasarkan hasil nilai postest
siswa, terlihat bahwa jumlah siswa yang mendapatkan nilai post test diatas KKM 70 lebih
banyak pada kelas eksperimen dibandingkan dengan kelas Kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa
proses pembelajaran materi lingkungan dengan menerapkan model PBL berpendekatan SETS
dapat mendorong siswa untuk belajar sehingga terjadi peningkatan pengetahuan lebih baik
dibandingkan pembelajaran dengan model konvensional.Aktivitas belajar memecahkan masalah
dengan kegiatan praktik langsung dalam pembelajaran materi lingkungan dalam penelitian yang
memberikan dampak pada hasil belajar. Bahan penyusunan soal yang ditanyakan bersumber dari
aktivitas dan produk-produk pembelajaran.
Data angket sikap siswa menujukkan sebanyak 42,5% dari kelas atas dan 42,5% dari kelas
tengah menyatakan setuju bahwa pembelajaran model PBL berpendekatan SETS telah
membantu siswa dalam menguasai materi sedangkan sebanyak 15% siswa yang merupakan kelas
bawah yang masih ragu tentang pemahaman dalam diri siswa menjadi bertambah atau tidak.
Secara umum 85% siswa merasa pemahaman dalam dirinya terhadap materi pelajaran bertambah
menggunakan model PBL berpendekatan SETS. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran
tersebut dapat membantu peningkatan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran.

Anda mungkin juga menyukai