Latar Belakang
Kerusakkan lingkungan sekolah cenderung meningkat, akibat bertambahnya
penduduk dan upaya-upaya pemanfaatan sumber daya alam tanpa disertai
upaya pelestarian fungsi lingkungan. Akhirnya terjadi ketidakseimbangan di
alam, akibat ulah manusia yang tidak bertanggung jawab tersebut.
Isu-isu lingkungan yang bersifat global seperti perubahan iklim berkaitan
dengan naiknya suhu udara permukaan bumi, peningkatan CO 2 dan
berkurangnya luas hutan di dunia, merupakan masalah yang sudah menjadi
bagian dari kehidupan masyarakat salah satunya dilingkungan sekolah.
Penanganan masalah lingkungan telah dilakukan berbagai kalangan, tingkat
lokal, pemerintah maupun masyarakat berupaya dengan berbagai
pendekatan. Tapi upaya-upaya tersebut belum menampakkan hasil yang
nyata, karena :
1. Rendahnya partisipasi masyarakat dan Penerus mudah putra-putri untuk
berperan dalam Pendidikan Lingkungan Hidup. Hal ini karena kurangnya
pemahaman,
rendahnya
tingkat kemampuan atau keterampilan, serta rendahnya komitmen
masyarakat dalam menyelesaikan masalah;
2.
Pemahaman pelaku pendidikan terhadap Lingkungan Hidup masih
terbatas, masih ada anggapan bahwa Pendidikan Lingkungan Hidup
tidak penting;
3. Materi dan metode pelaksanaan Pendidikan Lingkungan Hidup belum
memadai dan kurang aplikatif, siswa lebih banyak diberikan teori, masih
kurangnya aksi nyata, sehingga pemahaman siswa tidak utuh;
Nama Dan Jenis Kegiatan
Berdasarkan Pemikiran tersebut, Sma Neg 16 Makassar berupaya
melaksanakan sebuah pembelajaran yang disertai praktek yang bertujuan
untuk menciptakan lingkungan hijau bersih dan sehat. Kegiatan ini berkaitan
dengan tujuan Pemerintah kota setempat yang berjudulkan Go Green.
Tujuan
Pembinaan dan Praktek Sma Neg 16 Makassar bertujuan :
1. Untuk melihat kondisi fisik sekolah dan memberikan arahan-arahan dalam
mewujudkan Sekolah Berbudaya Lingkungan yang tercermin dalam sikap
peduli lingkungan pada kehidupan sehari-hari di sekolah.
2. Untuk mendapatkan data konkrit sebagai bukti fisik, berupa berkas
tertulis, tentang kebijakan kepala sekolah dalam kegiatan dan program
sekolah yang berkaitan dengan lingkungan, baik kurikuler maupun ekstra
kurikuler.
3. Memberikan pengarahan pada guru dalam penyusunan silabus yang
berkaitan dengan lingkungan, baik secara monolitik maupun terintegrasi
pada mata pelajaran kejuruan, selain IPS dan IPA.
4. Membiasakan siswa dalam pemberdayaan bahan-bahan bekas.
Arisandhy
...................
Ali