Anda di halaman 1dari 10

Deskripsi Program Bank…(Danti Aprilia Yogawati) 547

DESKRIPSI PROGRAM BANK SAMPAH MARKISSA DI TK IT AL-FARABI

DESCRIPTION OF MARKISSA GARBAGE BANK PROGRAM IN TK IT AL-FARABI

Oleh: Danti Aprilia Yogawati, Fakultas Ilmu Pendidikan ,Universitas Negeri Yogyakarta,
dantiapriliaa@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan program bank sampah Markissa di TK IT Al-Farabi. Jenis
penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Penelitian di lakukan di TK IT Al-
Farabi dengan sumber data kepala sekolah, guru, karyawan, dan komite sekolah. Metode pengumpulan data dengan
wawancara, observasi, dan dokumentasi. Keabsahan data dengan triangulasi metode dan sumber. Sedangkan
analisis data dilakukan dengan analisis data model Miles dan Huberman. Hasil penelitian ini yaitu: (1) Program
bank sampah Markissa di TK IT AL-Farabi diterapkan untuk mengelola sampah non organik (2) Limbah sampah
non organik sebagian dijadikan sebagai media pembelajaran yang dibuat oleh guru sesuai dengan kreatifitas dan
dapat menstimulasi perkembangan siswa; (3) Faktor pendukung, yaitu pihak sekolah yang saling bekerja sama dan
mengkomunikasikan program dengan komite sekolah; (4) Faktor penghambat, yaitu kesibukan guru dan komite
sekolah.

Kata kunci : program sekolah, bank sampah

Abstract
This study aims to describe the Markissa garbage bank program at IT Al-Farabi Kindergarten. This
research is a qualitative research with descriptive method. The study was conducted at TK IT Al-Farabi with data
sources from principals, teachers, employees, and school committees. Data collection methods are done by
interview, observation, and documentation. Data validity is done by triangulation of methods and sources. Whereas
the data analysis was performed with Miles and Huberman data analysis models. The results showed that: (1)
Markissa's garbage bank program at TK IT AL-Farabi was implemented to manage non-organic waste (2) Non-
organic waste is partly used as learning media created by teachers in accordance with creativity and can stimulate
student development; (3 Supporting factors, namely the schools working together and communicating the program
with the school committee; (4) Inhibiting factors, namely the busyness of teachers and school committees.

Keywords: school program, garbage bank

PENDAHULUAN program yang dilaksanakan terencana dengan


baik dengan adanya kurikulum yang
Sekolah-sekolah yang ada di Indonesia
memudahkan pendidik maupun peserta didik
sangat beragam jenisnya, baik sekolah Negeri
dalam melakukan kegiatan belajar mengajar.
maupun sekolah Swasta mulai dari Taman kanak-
Sebagai program pendidikan yang telah
kanak sampai dengan Perguruan Tinggi. Untuk
direncanakan secara sistematis, kurikulum
membentuk kompetensi, karakter maupun
mengemban peranan yang sangat penting bagi
program yang dijalankan, sekolah menggunakan
pendidikan siswa, yaitu peranan konservatif,
kurikulum. Dalam pasal 1 butir 19 UU No. 20
peranan kreatif, dan peranan evaluatif (Ruhimat,
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
et al., 2011). Kedudukan kurikulum sangat
kurikulum adalah seperangkat rencana dan
strategis dalam seluruh proses pendidikan karena
pengetahuan mengenai tujuan, isi, dan bahan
berisi rumusan tentang tujuan yang menentukan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
kemana siswa akan dibawa dan diarahkan dan
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
berisi rumusan tentang isi dan kegiatan belajar,
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
yang akan membekali siswa dengan pengetahuan,
Dengan adanya kurikulum semua akan berjalan
keterampilan, dan sikap, serta nilai-nilai yang
dengan efektif dan efisien sesuai dengan
perencanaan yang ada. Jadi, kompetensi maupun
548 Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Edisi 6 Tahun ke-9 2020
diperlukan untuk masa yang akan datang proses daur ulang menjadi barang bernilai
(Widyastono, 2014). ekonomi (Herliyati, 2018). Upaya pengelolaan
Saat ini kurikulum sekolah TK hanya sampah perlu dimaksimalkan untuk mewujudkan
mengacu pada kurikulum 2013. Dalam hal ini, lingkungan bersih dan sehat (Listyandini, Aisyah,
guru harus menentukan secara tepat jenis belajar Robby, & Kurniawan, 2018). Sebagai upaya
manakah yang paling berperan dalam proses penanggulangan terjadinya penumpukan sampah,
pembelajaran tertentu, dengan mengingat masyarakat melakukan berbagai cara, seperti
kompetensi dasar yang harus dicapai. Kondisi melakukan program pengelolaan sampah.
eksternal yang harus diciptakan oleh guru Pengelolaan sampah berdasarkan Undang
menunjuk variasi dan tidak sama antara jenis Undang No. 18 Tahun 2008 dan Peraturan
belajar yang satu dengan yang lain, meskipun ada Pemerintah No. 81 Tahun 2012 dilakukan dengan
pula kondisi yang paling dominan dalam segala pengurangan dan penanganan sampah.
jenis belajar. Sekolah merupakan tempat yang berperan
Kurikulum yang digunakan sekolah dalam berlangsungnya kegiatan belajar dan
mengacu pada kurikulum yang telah dibuat oleh mengajar. Di sekolah juga salah satu tempat yang
pemerintah. Namun ada beberapa kurikulum yang menghasilkan sampah dengan potensi tinggi.
dibuat oleh pihak sekolah untuk mengembangkan Sebagai lembaga pendidikan, sekolah hendaknya
sekolah melalui suatu program-program yang menanamkan perilaku peduli terhadap lingkungan
berfungsi untuk mengoptimalkan perkembangan sejak dini dengan menyusun metode yang efektif
siswa dalam rangka mencapai tujuan pendidikan dengan menerapkan program-program yang
tertentu. Program digunakan untuk berkaitan dengan pengelolaan sampah. Penerapan
mengembangkan sekolah. Pengembangan sekolah program pengelolaan sampah sudah dijumpai di
berarti melakukan perubahan ke arah yang lebih sekolah-sekolah, seperti TK. Pemerintah
baik dan berinovasi, yaitu berkaitan dengan bekerjasama dengan pihak sekolah dengan
kualitas sekolah (Mesiono, 2010). Program Kerja menerapkan bank sampah.
atau Rencana Kerja adalah beberapa macam Bank Sampah adalah suatu tempat yang
program yang diselenggarakan oleh lembaga dapat dijadikan tempat menabung bagi
sekolah untuk mencapai tujuan yang diharapkan masyarakat sekaligus berfungsi sebagai bank
di dalam sebuah lembaga tersebut (Jateng, 2015). untuk memberdayakan masyarakat agar peduli
Saat ini di Negara Indonesia sedang terhadap kebersihan (Triwardani, 2013). Siswa
dilanda masalah besar, salah satunya adalah diajarkan untuk membuang sampah di tempat
sampah. Sampah berhubungan erat dengan sampah. Tempat sampah dibuat dengan menarik,
urbanisasi dan pertumbuhan ekonomi yang seperti dilukis dengan cat agar siswa tertarik dan
semakin meningkat (Setyaningrum, 2015). lama-lama terbiasa membuang sampah dengan
Sampah menurut Undang-undang Pengelolaan cara mengelompokkan antara sampah organik dan
Sampah Nomor 18 Tahun 2008, yaitu berupa sisa non organik.
kegiatan sehari-hari manusia dan atau proses Saat ini penerapan program bank
alam yang berbentuk padat. Tumpukan sampah- sampah di sekolah-sekolah TK masih sangat
sampah banyak menyebabkan terjadinya masalah, jarang. Banyak sekolah-sekolah yang belum
seperti pada kesehatan, perekonomian, dan menerapkan adanya bank sampah, padahal
lingkungan. Hal tersebut lama-lama akan dengan adanya penerapan bank sampah di
menyebabkan terjadinya bencana, seperti banjir sekolah sangat bermanfaat bagi keberlangsungan
dan polusi udara. Dampak yang ditimbulkan dari sekolah tersebut, seperti menambah penghasilan
sampah tersebut menyebabkan masyarakat sekolah, lingkungan sekolah terkelola sehingga
terganggu aktivitasnya. bersih dan sehat. Kebanyakan sekolah-sekolah
TK sudah memiliki fasilitas yang memadai
Sebanyak 90 persen dari keseluruhan
termasuk sarana dan prasarana yang sangat layak
produksi sampah di Indonesia belum mengalami
Deskripsi Program Bank…(Danti Aprilia Yogawati) 549
yang membuat sekolah terlihat indah karena sekolah, tetapi juga menunjukkan arah
tertata dengan baik, seperti terdapat tempat pembelajaran sekaligus alat evaluasi untuk
sampah. Dengan keadaan sekolah yang memadai mengukur keberhasilan siswa sesuai tujuan. Hal
dan mendukung seharusnya sekolah-sekolah ini diperkuat oleh (Prastowo, 2018) yang
menerapkan bank sampah. Program bank sampah mengatakan bahwa kurikulum adalah isi dari
yang diberdayakan di Indonesia tentunya kegiatan pembelajaran yang berupa pengalaman
diharapkan dapat memberikan sebuah sistem belajar yang mempertimbangkan perkembangan
yang efektif dan efisien sehingga proses bisnis peserta didik agar dapat tercapai tujuan
dari bank sampah yang diselenggarakan dapat pendidikan yang telah ditentukan.
maksimal (Kristina, 2014). Menurut (Triwiyanto, 2015) program
TK IT Al-Farabi merupakan salah satu didefinisikan sekumpulan rencana kerja
TK terpadu di Kabupaten Bantul yang sekolah yang berisi satu atau lebih kegiatan yang
menerapkan bank sampah Markissa. Guru dan dilaksanakan oleh sekolah untuk mencapai
karyawan berinisiatif untuk mengolah dan sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi
mengelompokkan sampah-sampah tersebut anggaran, atau kegiatan masyarakat yang
menjadi barang yang berguna dan bernilai dikoordinasikan sekolah. Biasanya suatu program
ekonomis, sehingga tidak mengotori ataupun mencakup seluruh kegiatan yang berada di bawah
memenuhi lingkungan sekolah. Menurut kepala unit administrasi yang sama, atau sasaran-sasaran
sekolah TK IT Al-Farabi dengan adanya yang saling bergantung dan saling melengkapi,
penerapan bank sampah warga sekolah dapat yang semuanya harus dilaksanakan secara
bersedekah melalui barang-barang yang sudah bersamaan atau berurutan (Muhaimin, Suti’ah, &
tidak dipakai, yaitu sampah. Seperti yang Prabowo, 2009).
dicontohkan oleh Rasulullah Nabi Muhammad Dalam dunia pendidikan program sangat
SAW sebagai manusia diwajibkan untuk berpengaruh terhadap pengembangan sekolah.
bersedekah dan dengan menjaga kebersihan yang Melalui program, sekolah dapat merencanakan
merupakan sebagian dari Iman (Tamam, 2018). dan menjalankan suatu kegiatan yang bertujuan
Selain itu, dengan adanya bank sampah Markissa untuk mengembangkan sekolah melalui siswa dan
menjadikan sekolah sehat dan nyaman serta guru. Program yang dimaksud dalam penelitian
melatih seluruh warga sekolah untuk membuang ini adalah program yang dibuat oleh pihak
sampah pada tempatnya, mengelompokkan dan sekolah sesuai dengan visi dan misi yang
mengolah sampah-sampah tersebut. ditujukan untuk memajukan sekolah dalam
Menurut (Aldeska, 2018) kurikulum bidang lingkungan, yaitu program bank sampah
merupakan suatu rencana atau rangkaian konsep yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan
dalam suatu sistem pendidikan yang berisikan yang sehat, bersih, rapi, dan nyaman. Program ini
berbagai macam strategi dan tujuan yang akan diterapkan oleh semua warga sekolah, khususnya
dicapai oleh setiap peserta didik. Dengan adanya siswa TK IT Al-Farabi. Selain untuk memajukan
strategi dan tujuan yang sudah direncanakan sekolah program ini juga ditujukan untuk melatih
kegiatan belajar mengajar berjalan dengan efektif anak peduli terhadap lingkungan dan membentuk
dan efisien. Selain itu, dalam penentuan karakter agama, yaitu shadaqoh dengan sampah.
kurikulum juga harus memperhatikan segala Dalam sebuah lembaga sekolah pastinya terdapat
sesuatu, tingkat kesulitan yang harus mampu suatu visi, misi yang dibuat untuk mencapai
dihadapi sebagai tuntunan siswa dalam tujuan. Pencapaian tujuan sekolah memerlukan
mengembangkan minat dan potensi yang dimiliki adanya program sekolah sebagai perwujudan dari
(Aldeska, 2018). visi serta misi sekolah dan suatu pengembangan
Menurut (Shobirin, 2016) Kurikulum program harus melalui perencanaan yang matang.
sebagai program perencanaan pembelajaran tidak (Prabhawani, 2016).
hanya sekedar memuat berbagai macam kegiatan
550 Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Edisi 6 Tahun ke-9 2020
(Setyaningrum, 2015) berpendapat bahwa dari material-material sampah. Tujuan dari
Sampah merupakan material sisa yang tidak pengelolaan sampah adalah untuk mengubah dan
dibutuhkan setelah berakhirnya suatu proses yang mengolah sampah menjadi material yang
terbuang oleh sumber hasil kegiatan manusia memiliki nilai ekonomis agar menjadi material
maupun alam berbentuk padat, cair, dan gas yang yang tidak berbahaya bagi lingkungan hidup.
belum memiliki nilai ekonomis. Sampah (Suryani, 2016). Dampak dari pengelolaan
memberikan dampak negatif berupa pencemaran sampah yang tidak baik perlu mendapat perhatian
air, pencemaran udara, penurunan kesehatan agar hak setiap orang untuk hidup sejahtera lahir
penduduk, menganggu keindahan dan dapat dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan
menyebabkan kecelakaan (Al Muhdhar, 2011). lingkungan hidup yang baik dan sehat serta
Dari sisi kesehatan sampah juga dapat berhak memperoleh pelayanan kesehatan
menimbulkan bahaya, sebab proses kimiawi pada sebagaimana tercantum dalam UUD 1945
pembusukan sampah akan menghasilkan zat-zat amandemen perubahan kedua pada pasal 28H
kimia berbahaya, seperti gas metana (CH4) yang ayat 1 dapat terpenuhi (Safitri, Purba, & Zulkifli,
apabila terhirup sangat membahayakan kesehatan 2018). Salah satu cara pengelolaan sampah yaitu,
manusia (Tani, 2014). Sampah adalah benda yang melalui program bank sampah. Selain menangani
sudah tidak memiliki manfaat apapun bagi sampah ternyata bank sampah telah berhasil
kehidupan manusia sehingga benda tersebut mempekerjakan 163.128 orang, di mana 49
dibuang, dan keberadaan benda tersebut tidak persen wanita yang sebagian besar merupakan ibu
bisa dihindari selama masih ada aktivitas manusia rumah tangga (Safitri, Purba, & Zulkifli, 2018).
(Rozak, 2014). Dalam Undang- Undang No.18 Dalam pengelolaan sampah terdapat 2 metode,
Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, jenis yaitu: (1) Pengelolaan Sampah dengan Konsep
dan sumber sampah yang diatur adalah : (1) 3R. Pengurangan sampah melalui 3R menurut
Sampah Rumah Tangga, yaitu sampah yang UU Nomor 18 Tahun 2008 meliputi: (a)
berbentuk padat yang berasal dari sisa kegiatan Pembatasan (reduce): mengupayakan agar limbah
seharihari di rumah tangga, tidak termasuk tinja yang dihasilkan sesedikit mungkin, (b) Guna-
dan sampah spesifik dan dari proses alam yang ulang (reuse): bila limbah akhirnya terbentuk,
berasal dari lingkungan rumah tangga, (2) maka upayakan memanfaatkan limbah tersebut
Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga, yaitu secara langsung, (c) Daur-ulang (recycle): residu
sampah rumah tangga yang berasal bukan dari atau limbah yang tersisa atau tidak dapat
rumah tangga dan lingkungan rumah tangga dimanfaatkan secara langsung, kemudian diproses
melainkan berasal dari sumber lain seperti pasar, atau diolah untuk dapat dimanfaatkan, baik
pusat perdagangan, kantor, sekolah, rumah sakit, sebagai bahan baku maupun sebagai sumber
rumah makan, hotel, terminal, pelabuhan, energi. (2) Pengelolaan Sampah dengan Konsep
industri, taman kota, dan lainnya, (3) Sampah 4R (Reduce, Reuce, Recycle, Replace). Berikut
Spesifik, yaitu sampah rumah tangga atau sampah ini adalah proses pengelolaan sampah
sejenis rumah tangga yang karena sifat menggunakan sistem 4R: (a) Sama halnya dengan
konsentrasi dan/atau jumlahnya memerlukan sampah organik pemilahan sampah dilakukan di
penanganan khusus, meliputi, sampah yang rumah masing-masing yakni membedakan
mengandung B3, sampah akibat bencana, puing sampah organik dan sampah anorganik.
bongkaran, sampah yang secara teknologi belum Kemudian disalurkan pada saluran pembuangan
dapat diolah, sampah yang timbul secara periode sampah, (b) Setelah proses pemilahan langkah
(sampah hasil kerja bakti). selanjutnya adalah pengangkutan sampah dari
Menurut (Suryani, 2016) Pengelolaan tempat penampungan sampah oleh pihak
sampah adalah sebuah kegiatan yang dilakukan pengumpul sampah anorganik, (c) Sampah botol
dengan cara pengumpulan, pengangkutan, dan bekas dan lainnya dikumpulkan dan akan dijual
pemrosesan pendaur-ulangan atau pembuangan kepada pengumpul setiap hari, (d) Menghimbau
Deskripsi Program Bank…(Danti Aprilia Yogawati) 551
kepada warga untuk meminimalisir sampah METODE PENELITIAN
kantong plastik dengan cara menggantinya
Metode penelitian yang digunakan dalam
dengan keranjang untuk kegiatan belanja sehari- penelitian ini adalah deskriptif dengan metode
hari dan mengganti bahan lainnya untuk sampah kualitatif menurut (Moleong, 2013) menyatakan
styrofoam karena sampah tersebut tidak dapat bahwa penelitian deskriptif kualitatif
terdegradasi secara alami (Taufiqurrahman, mendeskripsikan fenomena secara alamiah dan
2016). menggambarkan sesuatu dengan apa adanya.
Menurut Peraturan Menteri Negara Alasan digunakannya penelitian deskriptif
Lingkungan Hidup RI Nomor 13 Tahun 2012 kualitatif ini adalah penelitian untuk memahami
Bank Sampah adalah tempat pemilahan dan fenomena yang dialami oleh subjek penelitian
pengumpulan sampah yang dapat didaur ulang misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan
dan/atau diguna ulang yang memiliki nilai dan lain sebagainya, secara holistik dan dengan
ekonomi. Harga sampah ditentukan perkilonya cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa,
dengan harga yang bersifat kualitatif dan pada suatu konteks khusus yang alamiah dengan
tergantung permintaan pabrik. Pelaksanaan bank memanfaatkan berbagai metode ilmiah.
sampah dapat memberikan output nyata bagi
Jenis Penelitian
masyarakat berupa kesempatan kerja dalam Jenis penelitian ini menggunakan metode
melaksanakan manajemen operasi bank sampah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
dan investasi dalam bentuk tabungan (Saputro,
Waktu dan Tempat Penelitian
Kismartini, & Syafrudin, 2015). Penelitian ini dilaksanakan di TK IT Al-
Menurut (Saputro, Kismartini, & Syafrudin, Farabi yang beralamat di Komplek Perum Graha
2015) bank sampah adalah salah satu strategi Prima Sejahtera C 2, Tamantirto, Kasihan,
penerapan 3R (reduce, reuse, dan recycle) dalam Bantul. 55183. Waktu penelitian dilakukan pada
pengelolaan sampah pada sumbernya di tingkat bulan Februari 2020 sampai Maret 2020 saat pra
masyarakat. Hal ini perlu dilakukan agar manfaat dan pelaksanaan program.
langsung yang dirasakan masyarakat tidak hanya
kuatnya ekonomi kerakyatan tetapi juga Target/Subjek Penelitian
pembangunan lingkungan yang hijau dan bersih Subjek dalam penelitian ini adalah kepala
sehingga dapat menciptakan masyarakat yang sekolah, bendahara, sekretaris, ahli masak.
sehat (Karya, 2011). security/petugas kebersihan, dan komite sekolah.
Menurut (Suryani 2016) peran Bank
Sampah menjadi sangat penting seiring dengan Prosedur
terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 81 tahun
Penelitian ini merupakan deskriptif
2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah
kualitatif yang menguji keabsahan data
Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah
menggunakan triangulasi menurut (Moleong,
Tangga Tangga yang mengharuskan produsen
2013) triangulasi dalam pengujian kredibilitas
melakukan kegiatan 3R, yaitu dengan cara
dapat diartikan sebagai teknik pemeriksaan
menghasilkan produk yang menggunakan
keabsahan data atau untuk memperkuat data yang
kemasan yang mudah di urai oleh proses alam
memanfaatkan suatu yang lain di luar data itu
dan yang menimbulkan sampah sesedikit
untuk keperluan pengecekan atau sebagai bahan
mungkin, menggunakan bahan baku produksi
pembanding terhadap data itu. Triangulasi yang
yang dapat didaur ulang dan diguna ulang
digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi
dan/atau menarik kembali sampah dari produk
metode dan triangulasi sumber.
dan kemasan produk untuk didaur ulang dan
diguna ulang.
552 Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Edisi 6 Tahun ke-9 2020

Metode dan Instrumen pengumpulan data HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Metode pengumpulan data dalam penelitian Hasil penelitian ini mendeskripsikan
ini adalah wawancara, observasi, dan tentang implementasi program bank sampah
dokumentasi. Dalam melakukan observasi Markissa di TK IT Al-Farabi. Program bank
peneliti melakukan observasi secara langsung, sampah di TK IT Al-Farabi merupakan program
unggulan/ inovasi komite sekolah yang
yaitu peneliti melakukan pengamatan secara
diterapkan warga sekolah untuk menjaga
langsung terhadap penerapan program bank lingkungan sekolah agar tetap bersih.
sampah Markissa di TK IT Al-Farabi.
Bank sampah di TK IT Al-Farabi
Wawancara dilakukan secara lisan oleh peneliti didirikan sejak awal sekolah berdiri pada tahun
melibatkan warga sekolah untuk mendapatkan 2003 yang diberi nama Markissa, yaitu mari kita
informasi yang mendalam. Sumber data dalam sedekah sampah. Awalnya penerapan ini
teknik wawancara adalah kepala sekolah, dilakukan untuk mengajarkan anak bersedekah
bendahara, sekretaris, ahli masak, melalui sampah, karena bersedekah itu tidak
security/petugas kebersihan, dan komite sekolah. hanya dengan uang tetapi bisa dengan sampah.
Selain itu, mengajarkan anak terbiasa membuang
Dokumentasi yang dikumpulkan oleh peneliti
sampah pada tempatnya agar lingkungan sekolah
berupa dokumentasi foto atau video dan dokumen sehat, bersih, rapi, dan nyaman. Bank sampah ini
tertulis. Hal-hal yang akan didokumentasikan bertujuan meningkatkan nilai guna atau manfaat
antara lain dokumentasi fasilitas Lembaga sampah, ikut berpartisipasi dalam kebersihan dan
sekolah, dokumentasi pelaksanaan program, dan kesehatan lingkungan, mengajarkan kepada anak
dokumentasi arsip, seperti buku tentang agenda bahwa bersedekah melalui sampah itu mudah,
membiasakan anak untuk bersedekah sejak dini,
tentang bank sampah, hasil penjualan bank
membangun karakter anak senang memberi
sampah, dan AD/ART bank sampah TK IT Al- kepada sesama manusia, fundraising untuk
Farabi. program komite sekolah. Selain itu, bank sampah
Markissa TK IT Al-Farabi bermanfaat mendidik
Teknik Analisis Data dan melatih siswa sejak dini untuk bersedekah
melalui sampah, karena bersedekah tidak hanya
Penelitian ini merupakan kualitatif yang dengan bentuk uang tetapi dapat melalui sampah
menggunakan dengan metode deskriptif teknik yang ada di sekitar kita sisa dari kegiatan sehari-
hari manusia.
analisis data dari Miles dan Huberman dalam
(Yusuf, 2014). Aktivitas dalam analisis data ini, Dengan adanya pengumpulan sampah
yaitu (1) Reduksi data (data reduction), (2) tersebut mengurangi limbah yang ada di sekitar
kita, sehingga sampah tidak menumpuk dan dapat
Penyajian data (data display), (3) Kesimpulan
didaur ulang. Sebagian sampah didaur ulang oleh
dan Verifikasi (Conclusion drawing/ guru untuk dijadikan media pembelajaran, seperti
verification). Analisis data dilakukan sejak kardus, botol plastik, tutup botol yang dikreasikan
sebelum terjun ke lapangan, observasi, selama sehingga menarik dan berinovasi untuk kegiatan
pelaksanaan penelitian di lapangan, dan setelah pembelajaran. Selain itu, sampah organik seperti
selesai penelitian di lapangan. Data penelitian daun diolah menjadi kompos untuk menyemprot
tanaman. Sedangkan sampah organik yang
diperoleh data hasil wawancara, observasi, dan
dihasilkan dari sampah rumah tangga, seperti sisa
dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan cara sayur mentah dibuang ke lubang biopori yang
mengolah data yang diperoleh, menjabarkan data nantinya akan menyuburkan tanah. Sampah non
ke dalam unit-unit, menganalisis data yang organik dijual ke pihak pengepu dan hasil dari
penting, menyusun dan menyajikan data yang penjualan sampah tersebut dimasukkan uang kas
sesuai dengan masalah penelitian dalam bentuk yang ditujukan untuk dana kesehatan siswa,
seperti untuk menjenguk siswa jika ada yang
laporan dan membuat kesimpulan agar mudah
sakit.
dipahami.
Deskripsi Program Bank…(Danti Aprilia Yogawati) 553
Sasaran penerapan bank sampah Markissa pendampingan dan monitoring terhadap program
adalah warga sekolah TK IT Al-Farabi, yang bank sampah Markissa dengan merencanakan,
terdiri dari siswa, kepala sekolah, guru, melaksanakan, dan mengevaluasi program
karyawan, serta dibantu komite sekolah. Sarana tersebut. Pihak sekolah merencanakan dan
prasarana bank sampah di TKIT Al-Farabi cukup mengkoordinir program bank sampah Markissa
memadai digunakan untuk pengelolaan sampah, agar menjadi lebih berkembang dengan
seperti tempat sampah, kantung/bagor, alat dan menyiapkan fasilitas yang dibutuhkan. Didukung
tempat pembuatan kompos, alat kebersihan, oleh komite sekolah karena program bank
gerobak sampah, dan tempat pembuangan sampah Markissa termasuk program komite
sampah rumah tangga/ organik yang dibuat di sekolah. Orangtua siswa ikut serta dalam
depan sekolah dengan rapi dan seperti bangunan pelaksanaan bank sampah Markissa setiap hari
kotak kecil yang terjaga kebersihannya sehingga Jumat dengan menyiapkan wadah sampah,
tidak bau. Selain itu, produk yang dihasilkan dari membantu siswa memasukkan sampah sesuai
sampah non organik, yaitu hidroponik, produk dengan jenis-jenisnya. Hal ini, sangat membantu
kerajinan dari bahan sampah organik maupun non guru dalam mengkondisikan dan mengkoordinir
organik, dana tunai dari penjualan sampah yang siswa setiap hari Jumat pagi untuk memilah
tidak diolah, untuk biaya kegiatan UKS. sampah ke dalam wadah sesuai dengan jenisnya,
Pelaksanaan program pemberdayaan menurut sehingga pelaksanaan program ini dapat berjalan
Sulistiyani sebagai berikut: dengan selaras. Dalam program bank sampah
Markissa setiap tahun pihak sekolah bersama
a. Tahap Penyadaran dan Pembentukan
komite sekolah mengevaluasi dalam pelaksaan
Perilaku Peduli Lingkungan
program tersebut, seperti evaluasi dari sisi siswa
Tahap penyadaran dan pembentukan yang setiap tahun ganti-ganti siswa yang berbeda
perilaku peduli lingkungan di TKIT AL-Farabi karakter, jadi antusias siswapun berbeda. Dalam
dilakukan melalui kegiatan parenting ditunjang program ini siswa diberikan reward sederhana,
dengan lingungan sekolah yang asri dan fasilitas seperti stiker bintang yang ditempel di buku
sekolah yang memadai. Kegiatan parenting bintang dan diberikan setiap hari jumat setelah
dilakukan untuk mengkomunikasikan kepada anak mengumpulkan dan memilah sampah ke
orangtua bahwa pembentukan perilaku peduli dalam wadah sesuai dengan jenis-jenisnya.
lingkungan perlu dilakukan sejak dini untuk Reward diberikan untuk mengapresiasi dan
membentuk pembiasaan kepada anak agar peduli menambah semangat siswa.
terhadap lingkungan melalui bersedekah. Anak
Pengelolaan sampah yang ada di TK IT
diajarkan untuk bersedekah dengan
Al-Farabi dilakukan oleh semua warga sekolah
mengumpulkan sampah.
yang dipelopori oleh guru dan komite sekolah
b. Tahap Transformasi Kemampuan dengan berbagai upaya sebagai berikut:
Tahap transformasi kemampuan di TK IT 1. Pemberdayaan Kegiatan Bank Sampah
Al-Farabi dilakukan melalui kegiatan seminar dan Istirah
pelatihan. Seminar yang dilakukan adalah tentang
Pemberdayaan kegiatan bank sampah
cara pengelolaan sampah dengan pemilahan yang
Markissa dilakukan sekolah melalui kegiatan
diikuti oleh guru-guru TK IT Al-farabi. Selain itu,
parenting yang disosialisasikan kepada orangtua
seminar dari sekolah untuk orangtua siswa
siswa tentang pengelolaan sampah. Sekolah
dilakukan melalui kegiatan parenting tentang cara
membuat program bank sampah Markissa dengan
pengelolaan dan pemilahan sampah. Dari hasil
komite sekolah guna mewujudkan lingkungan
seminar tersebut sekolah menerapkan sistem
yang sehat sesuai dengan visi dan misi sekolah.
pemilahan sampah dengan menyediakan 3 tempat
Selain itu, program bank sampah Markissa
sampah yang berbeda jenis, yaitu warna merah
mengajarkan anak untuk bersedekah melalui
untuk sampah plastik, warna kuning untuk
sampah. Dengan adanya pemberdayaan melalui
sampah kertas, dan warna hijau untuk sampah
sosialisasi kegiatan parenting orangtua siswa
daun atau yang mudah terurai.
mengerti dan paham akan pentingnya mengelola
c. Tahap Peningkatan Kemampuan sampah yang dipilah-pilah, dikumpulkan, dan
Tahap peningkatan kemampuan di TK IT dijual. Orangtua yang sudah diarahkan dan
Al-Farabi dilakukan melalui pendampingan dan disosialisasikan tentang pengelolaan sampah
monitoring. Guru dan komite sekolah melakukan dapat mengkomunikasikan dan mengarahkan
554 Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Edisi 6 Tahun ke-9 2020
siswa tentang cara pengelolaan sampah, Dampak pemberdayaan melalui sampah
khususnya di TK Al-Farabi. oleh sekolah kepada warga sekolah menjadikan
sadar akan pentingnya kebersihan lingkungan,
2. Program Kegiatan 3R
terutama mengelola dan memanfaatkan sampah.
Program kegiatan 3R di TK IT Al-farabi Melalui bank sampah Markissa banyak manfaat
merupakan program kegiatan untuk mengelola yang dapat dirasakan, seperti dapat bersedekah,
sampah agar lebih berdaya guna. 3R terdiri dari menjaga kebersihan lingkungan, mendapat
reduce (pembatasan), reuse (guna ulang), recycle penghasilan dari hasil penjualan sampah. Sebagai
(daur ulang). Pembatasan yang dilakukan oleh sekolah yang memperoleh predikat juara sekolah
sekolah, yaitu dengan mengupayakan agar sehat tingkat kabupaten TK IT Al-Farabi
sampah yang dihasilkan sesedikit mungkin baik mengedepankan kebersihan lingkungan dengan
sampah organik maupun non organik. Sampah diimbangi dengan pembentukan karakter agama
organik yang dikelola adalah sampah dapur dan siswa melalui bersedekah melalui sampah.
sampah daun-daunan dari tanaman sekolah yang
Faktor pendukung yang mempengaruhi
dikelola menjadi kompos. Guna ulang yang
bank sampah Markissa adalah pihak sekolah yang
dilakukan oleh sekolah, yaitu dengan
saling bekerjasama antara guru, siswa, dan
memanfaatkan kembali sampah tersebut secara
karyawan. Selain itu, sekolah juga
langsung. Sampah organik yang dimanfaatkan
mengkomunikasikan program tersebut dengan
kembali adalah daun-daunan yang dijadikan
komite sekolah dan komite sekolah ikut andil
media pembelajaran. Dengan memanfaatkan
dalam menjalankan program tersebut. Sekolah
daun-daunan mengajarkan kepada siswa bahwa
menyediakan fasilitas-fasilitas yang memadai,
bahan alam yang ada di sekitar lingkungan dapat
seperti tempat sampah yang dibeda-bedakan
dimanfaatkan menjadi barang yang edukatif.
sesuai dengan jenisnya sehingga sampah mudah
Daur ulang yang dilakukan oleh sekolah, yaitu
untuk dipilah. Selain adanya tempat sampah
dengan mendaur ulang sampah non organik yang
sekolah menyediakan sapu, serok, dll. Dari pihak
tidak dijual ke pengepul. Sampah non organik
pemerintah memberikan fasilitas gerobak sampah
yang didaur ulang adalah kardus, botol plastik,
yang digunakan untuk mengangkut sampah.
tutup botol yang dijadikan media pembelajaran.
Media pembelajaran dibuat oleh guru dengan Faktor penghambat dari internal yang
berbagai kreasi dan inovasi agar menarik dan mempengaruhi program bank sampah Markissa
dapat menstimulasi perkembangan anak. adalah dari pihak sekolah terutama guru, karena
guru memiliki banyak tugas dan kewajiban yang
harus dilaksanakan, seperti membuat RPPM,
3. Pelayanan Tabungan Sampah
RPPH dan menyiapkan bahan ajar untuk kegiatan
Tabungan sampah yang ada di TK IT Al- pembelajaran siswa. Selain itu, sekolah
Farabi merupakan pelaksanaan dari program bank mempunyai agenda-agenda yang padat setiap
sampah Markissa yang dilaksanakan setiap hari bulannya sehingga program bank sampah
Jumat. Sampah non organik yang telah dibawa Markissa menjadi terhambat. Faktor penghambat
oleh siswa, guru, maupun karyawan akan dipilah- dari eksternal yang mempengaruhi program bank
pilah ke dalam wadah yang telah disiapkan. sampah Markissa adalah dari pihak komite
Setelah semua sampah terkumpul pada siang hari sekolah dan siswa yang setiap tahunnya berganti-
sampah akan diambil oleh pihak pengepul. ganti. Setiap tahun memiliki karakter dan
Pengepul akan menimbang sampah dan membeli motivasi yang berbeda sehingga mempengaruhi
sesuai dengan jenis-jenis sampah dan berat pelaksanaan program bank sampah Markissa.
sampah. Untuk sekali penjualan TK IT Al-Farabi Pada tahun ajaran 2019/2020 komite sekolah
rata-rata mendapatkan hasil Rp. 30.000- Rp. kurang aktif terhadap program bank sampah
40.000. TK IT Al-Farabi juga telah bekerjasama Markissa karena yang menjabat komite sekolah
dengan pihak bank sampah online, yaitu Rakyat adalah bapak-bapak yang sibuk bekerja.
Peduli Lingkungan (Rapel). Rapel merupakan
Dalam program bank sampah Markissa setiap
aplikasi untuk menjual sampah non organik yang
tahun pihak sekolah bersama komite sekolah
masih memiliki nilai jual dan telah dipilah
mengevaluasi dalam pelaksaan program tersebut,
menurut jenisnya oleh pemilik sampah yang
seperti evaluasi dari sisi siswa yang setiap tahun
menjadi user/ pengguna aplikasi. Sampah dijual
ganti-ganti siswa yang berbeda karakter, jadi
kepada kolektor atau agen pengepul sampah yang
antusias siswapun berbeda. Sekolah mencari
menjadi mitra aplikasi.
solusi untuk mengatasi karakter siswa yang
Deskripsi Program Bank…(Danti Aprilia Yogawati) 555
berbeda-beda agar tetap antusias dan semangat 5. Solusi dari hambatan program bank sampah,
dalam menjalankan program bank sampah yaitu memberikan inovasi pelaksanaan
Markissa, seperti dengan memberikan reward program bank sampah dan reward agar lebih
atau bahkan dengan mengadakan perlombaan menarik antusias.
kebersihan. Selain itu, sekolah lebih menekankan
pada aturan bank sampah Markissa, yaitu sampah Saran
yang dibawa merupakan sampah non organik, Berdasarkan hasil penelitian dan
seperti botol, kardus, plastik, dll yang harus kesimpulan yang telah dipaparkan di atas, sebagai
dibersihkan dari rumah agar sampah yang dibawa bentuk rekomendasi maka peneliti menyarankan
ke sekolah sudah bersih. Sedangkan dari sisi guru pada pihak-pihak yang terkait sebagai berikut:
seharusnya dapat membagi waktu dengan baik 1. Perlunya pihak sekolah agar tetap
walaupun mempunyai banyak tugas dan mempertahankan program bank sampah
kewajiban yang lain agar pelaksanaan program Markissa, karena program bank sampah
bank sampah Markissa tetap berjalan dengan Markissa unik dan jarang diterapkan di
baik. Dari sisi komite sekolah evaluasi yang sekolah-sekolah lain sehingga dapat menjadi
dilakukan oleh pihak sekolah, yaitu mengevaluasi program inovasi atau unggulan TK IT Al-
keaktifan komite sekolah selama menjabat Farabi.
sebagai komite sekolah di TK IT Al-Farabi. 2. Perlunya guru rutin mengikuti seminar dan
pelatihan tentang pengelolaan sampah.
3. Perlunya pihak sekolah untuk rutin
SIMPULAN DAN SARAN bersosialisasi kepada wali siswa tentang
Simpulan program bank sampah Markissa dan cara
Berdasarkan hasil penelitian dan pengelolaan sampah yang baik dan benar.
pembahasan yang telah dipaparkan di atas, 4. Perlunya pihak pengurus bank sampah
diperoleh kesimpulan sebagai berikut: Markissa sering aktif berpartisipasi dalam
1. Adanya bank sampah Markissa di TK IT Al- pelaksanaan kegiatan bank sampah Markissa
Farabi yang dirintis sejak sekolah berdiri, agar terkondisi dengan selaras.
yaitu tahun 2003. Awalnya sekolah hanya
mengarah untuk mengelola sampah. Seiring DAFTAR PUSTAKA
berjalannya waktu, sekolah banyak belajar
dan pengelolaan sampah terus berkembang Aldeska, J. (2018, Agustus 13). Analisis
hingga adanya bank sampah yang dinamai penerapan kurikulum 2013 ditinjau dari
dengan Markissa (Mari Kita Sedekah standar proses pada materi fisika kelas X
Sampah) yang menjadi program unggulan di SMA Yadika Natar. p. 7. Retrieved
pada tahun 2017 dan termasuk ciri khas Desember 10, 2019.
sekolah.
2. TK IT Al-Farabi mengacu pada kurikulum Al Muhdhar, M. (2011). Pengolahan sampah
2013 yang memiliki ciri khas, yaitu dengan terpadu melalui pendidikan masyarakat
berbagai program inovasi atau unggulan berbasis 6 M. Malang: Sidang Terbuka
salah satunya program bank sampah, yaitu Senat Universitas Negeri Malang.
Markissa (Mari Kita Sedekah Sampah). Retrieved Desember 13, 2019.
3. Komponen pelaksanaan bank sampah
Herliyati, C. P. (2018). Perilaku peduli
Markissa di TK IT Al-Farabi berjalan dengan
lingkungan siswa dan pelaksanaan
selaras yang terdiri dari 3, yaitu tahap
program sedekah sampah di SMPIT AR
penyadaran dan pembentukan perilaku
Raihan Bantul. Jurnal, 500. Retrieved
lingkungan, tahap transformasi kemampuan,
Desember 2, 2019.
tahap peningkatan kemampuan.
4. Hambatan pelaksanaan bank sampah Jateng, P. (2015, september 13). Download
Markissa di TK IT Al-Farabi, yaitu antusias contoh program kerja PAUD TK KB TPA
siswa dan komite sekolah yang berbeda-beda SPS. Aministrasi PAUD lengkap, p. 1.
setiap tahunnya karena setiap tahun ganti
siswa. Selain itu, kesibukan guru dengan Karya, D. P. (2011). Materi bidang sampah i
sistem administrasi sekolah menghambat diseminasi dan sosialisasi keteknikan
program bank sampah Markissa. bidang PLP. Jakarta: Direktorat
Pengembangan Penyehatan Lingkungan
556 Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Edisi 6 Tahun ke-9 2020
Permukiman Dirjen Cipta Karya Statistics Indonesia. Retrieved Desember
Kementerian Pekerjaan Umum. Retrieved 13, 2019.
Desember 13, 2019.
Saputro, Y. E., Kismartini, & Syafrudin. (2015).
Kristina, H. J. (2014). Model konseptual untuk Indonesian journal of conservation,
mengukur adaptabilitas bank sampah di Volume 04, Nomor 1, 88. Retrieved
Indonesia. Jurnal TI Undip, 20. Retrieved Desember 13, 2019.
Desember 3, 2019.
Setyaningrum, I. (2015). Karakteristik
Listyandini, R., Aisyah, N., Robby, P. A., & peningkatan pengelolaan sampah oleh
Kurniawan, D. (2018). Pemanfaatan Bank masyarakat. Jurnal Teknik PWK, 187.
sampah untuk mengelola limbah rumah Retrieved Desember 6, 2019.
tangga di Desa Ciharashas Kelurahan
Mulyaharja Kota Bogor. Jurnal Shobirin, M. (2016). Konsep dan implementasi
Mahasiswa Kesehatan Masyarakat, 116. kurikulum 2013 di Sekolah Dasar.
Retrieved Desember 1, 2019. Yogyakarta: CV Budi Utama. Retrieved
Desember 10, 2019.
Mesiono. (2010). Kebijakan pendidikan dan
pengembangan sekolah. Jurnal Tazkirah, Suryani, E. (2016). Manajemen pengelolaan bank
2. Retrieved Desember 2, 2019. sampah di Kota Bekasi. Jurnal AKP, Vol
6, Nomor 1, 66. Retrieved Desember 13,
Moleong, L. (2013). Metodologi penelitian 2019.
kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Tamam, B. (2018, Juli 3). ''Kebersihan sebagian
Muhaimin, Suti’ah, & Prabowo, S. L. (2009). dari iman'' hadits dhaif, tapi maknanya
Manajemen pendidikan. Jakarta: Kencana. baik. Retrieved Desember 2, 2019, from
Retrieved Desember 13, 2019. www.voa-islam.com: https://www.voa-
islam.com/read/ibadah/2018/07/03/58858/
Prabhawani, S. W. (2016). Pelibatan orang tua kebersihan-sebagian-dari-iman-hadits-
dalam program sekolah di TK Khalifah dhaif-tapi-maknanya-baik/.
Wirobrajan Yogyakarta. Skripsi, 8.
Retrieved Desember 14, 2019. Tani, S. (2014). Kiat sukses menjadi petani
perkotaan. Editor Julianto. Retrieved
Prastowo, A. (2018). Transformasi kurikulum Desember 13, 2019
pendidikan dasar dan menengah di
Indonesia (Kurikulum Tingkat Satuan Taufiqurrahman. (2016). Optimalisasi
Pendidikan Menuju Kurikulum 2013 pengelolaan sampah berdasarkan
Hingga Kurikulum Ganda. Jurnal Ilmiah timbunan dan karakteristik sampah di
PGMI, Volume 4 No 2, 112. Kecamatan Pujon Kabupaten Malang.
Skripsi, 7. Retrieved Desember 14, 2019
Rozak, B. (2014). Peran bank sampah warga
peduli lingkungan (WPL). Jakarta: Triwardani, R. (2013). Pembudayaan karakter
Fakultas Syaria’ah dan Hukum. Retrieved peduli lingkungan melalui kegiatan bank
Desember 14, 2019. sampah di Desa Duwet Kecamatan Bendo
Kabupaten Magetan. Kajian Moral dan
Ruhimat, T., Rusman, Susilana, R., Sanjaya, W., kewarganegaraan, 472. Retrieved
Darmawan, D., Komaruddin, Y. T., . . . Desember 3, 2019.
Cynthia, R. (2011). Kurikulum dan
pembelajaran. Jakarta: Kharisma Putra Widyastono, H. (2014). Pengembangan
Utama Offset. Retrieved November 28, kurikulum di era Otonomi Daerah.
2019. Jakarta: PT Bumi Aksara. Retrieved
November 29, 2019.
Safitri, P. A., Purba, W. S., & Zulkifli, M. (2018).
Statistik lingkungan hidup Indonesia
2018. Jakarta: Badan Pusat Statistik/BPS–

Anda mungkin juga menyukai