Anda di halaman 1dari 33

PEMODELAN KEPUTUSAN

Pengambilan Keputusan

• Adalah sebuah proses memilih tindakan (di antara


alternatif tindakan) untuk mencapai suatu tujuan
atau beberapa tujuan.
• Menurut Simon (1997), Pengambilan keputusan
manajerial sinonim dengan proses keseluruhan
dari manajemen.

• Note: Perhatikan pentingnya manajerial dalam hal


perencanaan dan fungsi manajerial lainnya dan
melibatkan pengambilan keputusan.
Proses Pemodelan Keputusan

• Alasan perlunya pemodelan:


– Proses membuat suatu keputusan bukanlah sebuah
proses yang mudah.
– Beberapa tahap harus dilalui untuk mendapatkan
keputusan yang tepat.
• Turban (2005) mengusulkan empat tahapan yang harus
dilalui dalam membentuk suatu keputusan
Pemodelan menurut Simon

Permasalahan
di dunia nyata

Verifikasi,
Pengujian solusi
Validitas model
Penyederhanaan,
Asumsi-asumsi YA

IDENTIFIKASI Pernyataan
MASALAH masalah

Alternatif-
PERANCANGAN
alternatif

PEMILIHAN Solusi

IMPLEMENTASI

TIDAK Sukses?
Identifikasi Masalah

• Pada tahap ini akan dilakukan identifikasi terhadap


permasalahan yang ada terkait dengan:
– kebutuhan-kebutuhan untuk menyelesaikan
masalah,
– beberapa peluang yang ditemukan dalam
penyelesaian masalah.
Identifikasi Masalah

• Secara lebih detil, pada tahap ini dilakukan serangkaian a


ktivitas sebagai berikut.
1. Mengidentifikasi tujuan organisasi atau tujuan pen
capaian masalah.
2. Mengidentifikasi prosedur-prosedur yang perlu disi
apkan dalam mencari atau melacak adanya permas
alahan.
Identifikasi Masalah

3. Melakukan pengumpulan data. Ada beberapa kendala yang


dimungkinkan akan ditemui selama proses koleksi data ini,
antara lain (Turban, 2005: 54).
• Ketaktersediaan data. Hal ini mengakibatkan model yan
g akan dibentuk akan memberikan hasil yang tidak akur
at.
• Biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan data cukup
mahal.
• Data yang diperoleh tidak cukup akurat dan tepat.
• Estimasi sering kali bersifat subyektif.
Identifikasi Masalah

• Data dimungkinkan tidak aman.


• Data-data penting yang mempengaruhi hasil adakalanya
bersifat kualitatif.
• Data yang ada sangat banyak.
• Terkadang diasumsikan bahwa data yang akan datang
memiliki karakteristik yang sama dengan data saat ini.
Oleh karena itu, apabila hal ini tidak terjadi, maka perlu
adanya suatu metode untuk memprediksi adanya
perubahan tersebut.
Identifikasi Masalah

4. Melakukan klasifikasi permasalahan. Klasifikasi dilakukan


untuk menentukan kategori permasalahan.
5. Melakukan dekomposisi permasalahan. Aktivitas ini
diperlukan apabila permasalahan yang timbul terlalu
kompleks sehingga perlu dipecah lagi menjadi beberapa
sub permasalahan.
5. Kepemilikan masalah, artinya permasalahan dianggap ada
apabila ada seseorang atau sekelompok orang yang
tanggap untuk mengatasi permasalahan tersebut dan
organisasi merasa mampu untuk menyelesaikan masalah
tersebut.
Identifikasi Masalah

• Hasil akhir dari tahap ini adalah pernyataan masalah secara


formal (formal problem statement).
Perancangan

• Aktivitas yang dilakukan:


1. Formulasi model (normatif atau deskriptif).
2. Pemilihan kriteria-kriteria. Kriteria adalah hal-hal apa
saja yang menjadi bahan pertimbangan bagi pengambil
keputusan untuk memutuskan alternatif terbaik.
3. Pencarian beberapa alternatif.
4. Mengukur resiko dan memprediksi terhadap hasil yang
terjadi.
• Hasil akhir dari tahap ini adalah alternatif-alternatif.
Pemilihan

• Pada tahap ini akan dilakukan pencarian cara yang paling


tepat untuk melakukan aksi, melakukan evaluasi dan
pemilihan terhadap solusi yang paling cocok.
• Untuk melakukan pencarian cara yang paling tepat untuk
melakukan aksi dapat dilakukan melalui:
– teknik-teknik analitik;
– menggunakan algoritma.
Pemilihan

• Proses evaluasi pada pemilihan alternatif dapat dilakukan


dengan berbagai cara.
– Apabila suatu alternatif dimungkinkan memiliki beberapa tujuan,
maka perlu ada pembandingan antar tujuan yang dicapai tersebut.
– Proses pembandingan ini dapat dilakukan melalui analisis sensitivitas
atau analisis what-if.
– Analisis sensitivitas umumnya digunakan untuk menentukan tingkat
robustness apabila diberikan beberapa alternatif.
– Sedangkan analisis what-if digunakan untuk melihat adanya
perubahan mayor pada parameter-parameter.
Pemilihan

• Secara rinci, pada tahap pemilihan ini akan dilakukan be


berapa aktivitas antara lain:
– Menghasilkan solusi dari model yang diformulasikan
pada
tahap perancangan.
– Melakukan analisis sensitivitas.
– Menyeleksi alternatif-alternatif yang terbaik.
– Melakukan perencanaan untuk tahap implementasi.
• Hasil akhir dari tahap ini adalah solusi.
Implementasi

• Pada tahap ini akan diimplementasikan hasil (solusi) yang


telah diperoleh dalam tahap pemilihan
Definisi Model yg lain
• Adalah cara sederhana untuk memandang
suatu masalah.
• Model sebagai suatu representasi
(penggambaran) atau formalisasi dalam
bahasa tertentu (yang disepakati) dari
suatu system nyata.
• Sistem nyata yaitu system yang sedang
berlangsung dalam kehidupan, system
yang menjadi titik perhatian dan
dipermasalahkan.
SKEMA PROSES
PEMODELAN
Kegunaan Model :
– Membantu berpikir, menerangkan fakta
– Untuk komunikasi/instruksi
– Untuk prediksi/penaksiran
– Untuk pengendalian
– Pengganti teori/bila teori sudah ada,
sebagai koreksi terhadap teori tersebut.
Model Ikonik (Skala)

• Tipe model dengan abstraksi paling rendah – merupakan


replika fisik dari sebuah sistem, biasanya pada skala yang
berbeda dari aslinya.
• Model ikonik bisa jadi adalah tiga dimensi, misal : Pesawat
terbang, mobil, jembatan dll.
Model Analog

• Model Analog bertindak seperti sistem riil, tetapi tidak mirip.


• Model ini lebih abstrak dibanding model Ikonik dan
merupakan representasi simbolis dari realitas.
• Model tipe ini biasanya bagan atau diagram dua dimensi.
Model Matematika (Kuantitatif)

• Model yang lebih abstrak dijelaskan secara matematika.


• Sebagaian besar analisis DSS dilakukan secara numerik
dengan model matematika atau kuantitatif lainnya.
Manfaat Model untuk DSS ;

• Manipulasi model jauh lebih mudah ketimbang


memanipulasi sistem riil. Eksperimentasi lebih mudah dan
tidak berinterferensi dengan operasional harian dari
organisasi.
• Model memungkinkan kompresi waktu. Tahun-tahun operasi
disimulasi dalam hitungan atau detik.
• Biaya analisis pemodelan jauh lebih rendah ketimbang biaya
eksperiment yang serupa yang dilakukan pada sebuah
sistem riil.
• Biaya pembuatan kesalahan selama eksperiment coba-salah
jauh lebih rendah ketika menggunakan model-model,
dibanding menggunakan sistem riil.
• Lingkungan bisnis mencakup ketidakpastian yang dapat
dipertimbangkan. Dengan permodelan, manajer dapat
mengestimasi resiko dari tindakan-tindakan tertentu.
• Model Matematika memungkinkan analisis terhadap
sejumlah solusi mungkin yang sangat besar, dan kadang-
kadang tak terbatas. Bahkan pada masalah sederhana,
manajer sering memiliki sejumlah alternatif untuk dipilih.
• Model memperkuat pembelajaran dan pelatihan.
Model Normatif

• Model Normatif adalah model di mana alternatif yang dipilih


merupakan alternatif terbaik dari semua alternatif yang
mungkin.
• Untuk menemukan alternatif terbaik, harus diuji semua
alternatif dan membuktikan bahwa alternatif yang benar-
benar alternatif terbaik (optimalisasi).
• Optimalisasi dapat dicapai dalam salah satu dari tiga cara
berikut:
– Tingkat terbaik pencapaian tujuan dari sekumpulan sumberdaya yang
ditentukan
– Temukan alternatif dengan rasio tertinggi atau maksimalkan
produktivitas
– Temukan alternatif dengan biaya terendah (atau sumberdaya paling
kecil)
Model Deskriptif

• Model Deskriptif mengambarkan berbagai hal sebagaimana


adanya, atau bagaimana hal-hal tersebut diyakini.
• Model ini umumnya didasarkan secara matematis.
• Sangat berguna di dalam DSS untuk menyelidiki
konsekuensi dari berbagai alternatif tindakan di bawah
konfigurasi input serta proses yang berbeda-beda.
• Simulasi merupakan metode pemodelan dewskriptif yang
paling umum
• Kelas-Kelas model Deskriptif:
– Perencanaan Keuangan
– Analisis dampak lingkungan
– Analisis Markov
– Forecasting
– Antrian (Waiting Line)
Mengukur Hasil Akhir

• Nilai dari sebuah alternatif dievaluasi dalam hal pencapaian


tujuan.
• Metodologi multikriteria (Analytical Hierarcy Proses- AHP)
dikembangkan dan dapat digunakan untuk mengatasi
konflik.
STUDI KASUS
KASUS 1
• Perusahaan taksi ABC akan
melakukan peremajaan taksinya
dengan mengganti beberapa taksi
dengan armada yang baru.
Bagaimana Anda dapat membantu
pemilik perusahaan untuk
menentukan berapa banyak taksi
yang akan diganti dan taksi mana
saja yang perlu diganti?
KASUS 2
• Penerbit dan percetakan “Sadhar Press”
bertujuan menerbitkan buku-buku bermutu
dengan harga terjangkau mahasiswa.
Persoalan bagi mereka adalah bagaimana
menentukan desain dan layout (termasuk
pilihan kertas & warna) suatu buku agar
harganya tetap terjangkau mahasiswa.
Bagaimana Anda dapat membantu mengambil
keputusan yang tepat untuk kasus tersebut?
KASUS 3
• Perusahaan cat “Jotun” berkomitmen membantu
pelanggan untuk menemukan pilihan cat yang sesuai
dengan kebutuhan mereka. Para pelanggan umumnya
mempunyai kesulitan dalam memilih warna yang tepat
untuk kebutuhan ruangan mereka karena sulit
membayangkan menjadi seperti apa tembok ruangan
mereka bila dicat dengan warna tertentu. Kesulitan lain
dari pelanggan adalah memilih cat dengan harga total <=
anggaran yang dimiliki untuk mengecat seluruh dinding
dengan luas tertentu. Bagaimana Anda dapat membantu
perusahaan untuk memberikan layanan agar pelanggan
“Jotun” dapat memilih cat dengan mudah?
KASUS 4
• Untuk dapat menghasilkan panen yang
optimal di suatu lahan pertanian, diperlukan
pupuk dengan kandungan N, P dan K tertentu
sesuai dengan kondisi lahan masing-masing
daerah. Bagaimana Anda dapat membantu
menentukan kandungan pupuk yang sesuai?
KASUS 5
• Pada musim-musim tertentu, di laut terjadi
migrasi ikan dari satu tempat ke tempat lain.
Untuk membantu nelayan menentukan ke
mana sebaiknya mereka berlayar mencari
ikan, apa yang bisa Anda lakukan?

Anda mungkin juga menyukai