Oleh
YANCE A. SUNBANU
NIM. 1.03.06.023
Perubahan gaya hidup dan tuntutan ekonomi pada zaman modern seperti
sekarang ini, menuntut agar seseorang dapat mengatur waktunya se-efisien
mungkin, baik dalam urusan pribadi maupun pekerjaan mereka. Perubahan
yang demikian menyebabkan adanya tuntutan kepraktisan dalam menjawab
kebutuhan pribadi mereka, misalnya dalam hal mencuci pakaian dan menyetrika.
Dengan adanya hal ini, maka perlahan-lahan mulai berkembanglah suatu
pelayanan jasa yang memberikan kemudahan dalam hal pencucian pakaian, yang
disebut dengan Jasa Laundry.
Analisa studi kelayakan usaha ini bertujuan untuk mengetahui apakah usaha
laundry & dry clean tersebut layak untuk dijalankan dan mengetahui jangka
waktu pengembalian modal dan tingkat keuntungan yang didapat. Pembukaan
usaha laundry & dry clean didasarkan pada penilaian berbagai aspek studi
kelayakan yang meliputi aspek pasar, aspek teknik, aspek hukum, aspek
manajemen, aspek lingkungan dan aspek finansial. Dan juga dilakukan survey
dengan menyebarkan kuesioner untuk menentukan layak atau tidak pendirian
usaha tersebut.
Berdasarkan hasil dari studi kelayakan usaha yaitu dengan Metode Pay Back
Period, Metode Net Present Value, Metode Internal Rate of Return, Metode
Profitabilitas Index maka pendirian usaha laundry and dry clean di daerah
Sekeloa – Sukasari direkomendasikan layak untuk di jalankan.
Kata Kunci : Kelayakan Usaha, Aspek Kelayakan, Laundry and Dry Clean.
Bab 1
Pendahuluan
1.5. Asumsi
Penilaian, perkiraan dan pengambilan keputusan oleh pemilik modal,
penjual mesin dapat dipercaya.
Lokasi sudah ditentukan berdasarkan peminat terbesar dan batasan biaya
yang dapat dijangkau.
Bab 1 Pendahuluan
Bab ini membahas masalah tentang latar belakang permasalahan, permasalahan,
tujuan penulisan, batasan masalah, asumsi.
Bab 5 Analisis
Pada bagian ini berisikan mengenai hasil dari penelitian mengenai kelayakan usaha
laundry and dry clean setelah dilakukan dengan menggunkan beberapa aspek yang
ada dalam Analisis Kelayakan Pabrik/Usaha (AKP). Sehingga dapat didapatkan
kesimpulan apakah usaha tersebut layak atau tidak layak.
Bab 6 kesimpulan
Bab ini berisi kesimpulan secara menyeluruh dari hasil pembahasan yang meliputi
aspek teknis, aspek hukum, aspek pesaing, aspek finansial, sehingga dapat
dipertimbangkan dalam pendirian usaha ini.
Bab 2
Landasan Teori
Studi kelayakan bisnis menilai keberhasilan suatu proyek dalam satu keseluruhan
sehingga semua faktor harus dipertimbangkan dalam suatu analisis terpadu yang
meliputi faktor-faktor yang berkenaan dengan aspek teknis, pasar dan
pemasaran, keuangan, manajemen, hukum, serta manfaat proyek bagi
ekonomi nasional.
Secara ringkas penjelasan analisis tiap-tiap aspek tersebut adalah sebagai berikut.
1. Analisis aspek teknis meliputi studi proyek untuk menilai apakah proyek
secara teknis layak dilaksanakan. Dalam analisis aspek teknis ini diteliti
berbagai alternatif yang berkenaan dengan kebutuhan, penyediaan tenaga
kerja, kebutuhan fasilitas infrastruktur dan faktor-faktor produksi lainnya.
2. Analisis aspek pasar meneliti kesempatan pasar yang ada dan prospeknya
serta strategi pemasaran yang tepat untuk memasarkan produk atau jasa
proyek.
3. Analisis aspek keuangan menilai kelayakan proyek ditinjau dari profitabilitas
komersial dan kemampuan memenuhi kebutuhan dana dan segala
konsekuensinya.
4. Analisis manajemen menilai kualitas dan kemampuan orang-orang yang akan
menangani proyek.
5. Analisis aspek hukum meliputi segala aspek hukum yang relevan bagi
kelangsungan proyek.
6. Analisis manfaat proyek bagi perekonomian nasional meneliti seberapa jauh
sumbangan atau nilai proyek terhadap perekonomian nasional
Dilihat dari kepemilikannya, proyek bisa dibagi atas dua jenis, yaitu proyek
pemerintah dan proyek swasta (termasuk proyek asing). Sedangkan dilihat dari
alasan pendirian dan tujuannya, proyek dibagi atas usaha bukan pencari laba.
jika proyek-proyek investasi yang dilaksanakan merupakan investasi yang sehat
yaitu secara ekonomis menguntungkan maka dengan meningkatnya proyek-
proyek tersebut kegiatan ekonomi pun akan meningkat.
Tujuan yang ingin dicapai dalam konsep studi kelayakan bisnis sebagaimana yang
telah dijelaskan pada bagian pendahuluan, bahwa ada banyak pihak yang
berkepentingan dengan studi kelayakan bisnis sehingga jika dirumuskan secara
eksplisit tujuan yang ingin dicapai dari konsep studi kelayakan bisnis ini
sekurang-kurangnya ada tiga pihak yang berkepentingan, yaitu sebagai berikut:
a. Bagi pihak investor, studi kelayakan bisnis ditujukan untuk
melakukan penilaian dari kelayakan usaha atau proyek untuk menjadi
masukan yang berguna karena sudah mengkaji berbagai aspek seperti
aspek pasar, aspek teknis dan operasi, aspek organisasi dan
manajemen, aspek lingkungan dan aspek finansial secara
komprehensif dan detail sehingga dapat dijadikan dasar bagi investor
untuk membuat keputusan investasi yang lebih objektif.
b. Bagi analisis studi kelayakan, adalah suatu alat yang berguna, yang
dapat dipakai sebagai penunjang kelancaran tugas-tugasnya dalam
melakukan penilaian suatu usaha baru, pengembangan usaha baru
atau menilai kembali usaha yang sudah ada.
c. Bagi masyarakat. Hasil studi kelayakan bisnis merupakan suatu
peluang untuk meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian rakyat,
baik yang terlibat langsung maupun yang muncul karena adanya nilai
tambah sebagai akibat dari adanya usaha atau proyek tersebut.
d. Bagi pemerintah. Dari sudut pandang mikro, hasil dari studi
kelayakan ini bagi pemerintah terutama untuk tujuan pengembangan
sumber daya manusia, berupa penyerapan tenaga kerja. Selain itu,
adanya usaha baru atau berkembangnya usaha lama sebagai hasil dari
studi kelayakan bisnis yang dilakukan oleh individu atau badan usaha
tentunya akan menambah pemasukan pemerintah, baik dari pajak
pertambahan nilai maupun dari pajak penghasilan (PPh) dan retribusi
berupa biaya perizinan, biaya pendaftaran, biaya administrasi, dan
lainnya yang layak diterima sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Secara makro pemerintah dapat berharap dari keberhasilan studi
kelayakan bisnis ini adalah untuk mempercepat pertumbuhan
ekonomi daerah ataupun nasional sehingga tercapai pertumbuhan dan
kenaikan income perkapita.
2.2.4. Pemasaran
A. Pengertian Pemasaran
Pemasaran merupakan salah satu aktivitas yang sangat penting dan tidak dapat
dilepaskan dari sebuah bidang usaha. Kemajuan diberbagai bidang khususnya
teknologi, memungkinkan suatu produk dihasilkan dengan cepat, mudah, dan
dalam jumlah besar. Keadaan ini akan mendorong terjadinya tingkat persaingan
yang tinggi karena, setiap perusahaan akan selalu berusaha untuk menciptakan
sebuah produk yang dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan konsumen
dengan cepat, mudah, dan dalam jumlah yang besar serta tentunya dengan kualitas
yang baik pula. Pesaing dengan sangat ketat tersebut menutup setiap perusahaan
yang terlibat untuk aktif dalam melakukan kegiatan pemasaran agar dapat menarik
banyak konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan oleh perusahaan.
Pemasaran merupakan bagian kegiatan perekonomian yang dapat membantu
dalam penciptaan nilai ekonomi. Sedangkan nilai ekonomi itu sendiri akan
menentukan harga barang dan jasa bagi individu-individu. Pemasaran juga
merupakan sebuah faktor penting dalam suatu siklus yang bermula dan berakhir
sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen.
B. Segmentasi Pasar
Beberapa aspek utama untuk mensegmentasikan pasar adalah aspek geografis,
demografi, psikografis, dan perilaku. Komponen-komponen utama dan tiap aspek
antara lain adalah:
Aspek Georafis, komponen-komponennya adalah seperti bangsa, Negara,
propinsi/kotamadya.
Aspek Demografi, komponen-komponennya adalah seperti usia, dan tahap
daur hidup, jenis kelamin dan pendapatan.
Aspek Psikologis, komponen-komponennya adalah seperti kelas sosial, gaya
hidup dan kepribadian.
Aspek Perilaku, komponen-komponennya adalah seperti kesempatan, tingkat
penggunaan, status kesetiaan, tahap kesiapan pembeli dan sikap.
E. Analisis Persaingan
Berikut ini disajikan langkah-langkah dalam menganalisis persaingan yang
dikemukakan oleh Kotler (1994),
1. Mengidentifikasi pesaing.
2. Menentukan sasaran pesaing.
3. Mengidentifikasi strategi pesaing.
4. Menilai kekuatan dan kelemahan pesaing.
5. Mengestimasi pola reaksi pesaing.
6. Memilih pesaing.
F. Bauran Pemasaran Produk Barang
Bagi pemasaran produk barang, manajemen pemasaran akan dipecah atas
empat kebijakan pemasaran yang lazim sebagai bauran pemasaran (marketing-
mix) atau 4P dalam pemasaran yang terdiri dari empat komponen yaitu ;
1. Produk (Product)
2. Harga (Price)
3. Distribusi (Place)
4. Promosi (Promotion)
Penentuan lokasi fasilitas jasa perlu mempertimbangkan banyak hal, antara lain:
mudah dan dapat diakses oleh konsumen, tempat parkir yang dapat memadai,
dapat diekspansi, lingkungan yang mendukung usaha, kesesuaian dengan lokasi
pesaing dan izin lokasi.
Menetapkan jenis kegiatan di lokasi tertentu (The Best Activity For A Location)
Membatasi perijinan kegiatan tertentu dilokasi tertentu.
Pengendalian produksi dan keuangan.
Kewajiban membeli dan membangun.
Pada dasarnya semua biaya yang dikeluarkan selama usaha belum berjalan
produksi komersilnya, dapat dimaksudkan kedalam golongan modal investasi,
asalkan pengeluaran tersebut tertanam dalam sarana atau usaha untuk mengadakan
sarana dalam jangka waktu yang cukup lama.
tertentu.
2. Biaya tetap per satuan (unit cost) berubah berbanding terbalik dengan
biaya satuan.
proportional).
telepon.
2.7.3. Depresiasi
Depresiasi adalah sejumlah biaya yang disediakan oleh seseorang atau suatu
perusahaan atau unit-unit tertentu pada setiap periode waktu untuk melakukan
penggantian dari mesin,peralatan,ataupun fasilitas-fasilitas lain-lain tersebut
dilampaui. Karena depresiasi merupakan penurunan nilai maka perlu didefinisikan
arti dari nilai. Nilai merupakan suatu pengertian komersial dari semua pendapatan
yang diterima sebagai akibat adanya kegiatan usaha ditinjau dari waktu sekarang.
Dimana;
Dt = Nilai depresiasi tahunan t
Dalam rangka bersaing perlu menekan harga jual dengan dua cara yaitu, dengan
cara mengurangi keuntungan dan menekan ongkos. Untuk usaha ini harga jual
ditentukan dengan cara sebagai berikut:
Tabel 2.1 Harga Jual
Biaya operasional (rutin) XX
Depresiasi XX
Jumlah XXX
Penggunaan (Valume Produksi) XX
Harga pokok XXX
Keuntungan x% XXX
Jumlah XXX
PPn 10% XXX
Harga Jual XXX
Secara umum, nilai dari Cash Flow akan didapat melalui selisih antara
pengeluaran dan pendapatan;
Nilai Cash Flow (Net Cash Flow) = Total pendapatan – Total pengeluaran
Hanya saja dalam Cash flow yang dilihat bukan hasil akhirnya tetapi aliran yang
terjadi antara pendapatan dan pengeluaran. Dalam Cash flow pajak akan
mempengaruhi Net cash flow.
NPV1
IRR i1 i1 i2
NPV1 NPV2
Dimana ;
NPV1 = Net Present Value tahun 1
NPV2 = Net Present Value tahun 2
i1 = Suku bunga sekarang
i2 = Suku bunga (Trial and error)
Dimana nilai dari IRR tersebut dicari dengan cara (Trial and error)
Rumusan yang dapat digunakan untuk mendapatkan nilai NPV tersebut adalah
dengan cara yaitu:
N
NCF1
NPV Investasi awal t
1 0 1 K
Dimana:
NCF = Net cash Flow
K = Bunga pengembalian modal
N = Kurun waktu pengembalian
Jika NPV (Positif), maka hasil perhitungan menunjukan tingkat kelayakan
2.7.10. Titik Pulang Pokok (Break Even Point)
Keadaan pulang pokok merupakan keadaan dimana penerimaan pendapatan
perusahaan (Total Revenue/TR) adalah sama dengan biaya yang ditanggungnya
(Total Cost/). Sebelum menghitung BEP, langkah-langkah yang harus
diperhatikan adalah (Husen Umar, 2007);
1. Jumlah biaya tetap
2. Jumlah biaya variable
3. Target produksi dan jumlah pendapatan
Rumusan yang digunakan;
TR = Jumlah unit barang terjual x Harga satuan (Q x P)
TC = Total dari biaya variabel dan biaya tetap (Bt + Bv)
Atau
TR = TC
Q x P = A + B.X
Dimana;
A = Jumlah biaya tetap
B = Jumlah variabel
Q = Tingkat produksi (Unit)
P = Harga jual perunit
Bt = Biaya tetap (vixed cosh)
Bv = Biaya Variabel (Variable cosh)
X = Jumlah Produksi (Unit)
BT
BEPunit
P BV
Jika yang dicari adalah total harga, maka rumusan yang digunakan adalah :
BT
BEPRupiah
1 BV / P
Dimana;
PBP = Pay back period
n = Periode pengembalian modal (1,2,3,…,n)
cncf = Cumulative net cash flow
Xi = Periode perhitungan data ke-i, (1,2,3,…,n)
Studi Literatur
Studi Lapangan
Identifikasi Masalah
Tujuan Penelitian
Pengumpulan Data:
Pengolahan Data:
1. Aspek Pasar.
2. Aspek Teknis.
3. Aspek Manajemen.
4. Aspek Hukum.
5. Aspek Finansial
Analisis
Tidak
Layak
Ya
Rekomendasi Rekomendasi
Layak Tidak Layak
Kesimpulan
Selesai
1. Mulai
2. Studi literatur
Melakukan studi literatur untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan
dalam melakukan penelitian. Mempelajari dan membandingkan teori-teori
yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti. Dengan menggunakan
referensi-referensi mengenai analisis kelayakan bisnis atau kelayakan proyek.
3. Studi Lapangan
Studi Lapangan dilakukan dengan mendatangi langsung lokasi tempat usaha.
4. Identifikasi Masalah
Mengidentifikasi masalah apa saja yang ingin diketahui dari objek penelitian.
5. Tujuan Penelitian
Menempatkan tujuan penelitian yang ingin dicapai dari penelitian yang ingin
dilakukan. Faktor-faktor yang melatarbelakangi dilakukanya penelitian.
6. Pengumpulan Data
Pengumpulan data berupa data jumlah penduduk Jln. Sekeloa Selatan-Sukasari,
Quisioner.
7. Pengolahan Data
Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah melakukan pengolahan
data. Dalam pengolahan data dilakukan analisis terhadap:
Aspek pasar: potensial pasar,
Aspek Teknis: lokasi usaha, prosedur penanganan pelanggan, prosedur
komplain pelanggan, analisa kebutuhan mesin dan peralatan, layout.
Aspek Hukum: Pembuatan CV, SITU, RT/RW.
Aspek Manajemen: Perekrutan tenaga kerja
Aspek Lingkungan
Aspek Finansial: total biaya usaha, laporan laba rugi, neraca, NPV,
IRR,MARR, Payback period.
Dalam pengolahan data analisis dilakukan per aspek seperti pada flowchart di
bawah ini:
Mulai
Pengolahan Data
Aspek Finansial
Analisis
Layak Tidak
Ya
Rekomendasi Rekomendasi
Layak Tidak Layak
Kesimpulan
Selesai
4.1.2. Quesioner
Populasi sasaran dalam penelitian ini adalah seluruh penduduk yang bermukim di
daerah Sekeloa-Sukasari pada umumnya dan mahasiswa serta karyawan kantor
yang tinggal sementara di daerah Sekeloa-Sukasari
5.15%
9.28%
Sangat Tertarik
Tertarik
12.37% Netral
52.58%
20.62% Kurang Tertarik
Tidak tertarik
Gambar 4.1.
b) Perlu mendirikan jasa laundry di daerah Sekeloa-Sukasari oleh responden
5.15% 2.06%
7.22%
Sangat Perlu
Perlu
18.56% Netral
67.01%
Kurang Perlu
Tidak Perlu
Gambar 4.2.
c) Intensitas responden menggunakan jasa laundry dalam dalam sebulan
7.22%
9.28%
< 5 kali
18.56% 5-7 kali
7-9 kali
35.05% 29.90%
9-11 kali
> 11 kali
Gambar 4.3.
d) Banyaknya barang yang di laundry dalam sekali kunjugan responden
6.19% 12.37%
14.43% < 2 kg
2-4 kg
4-6 kg
27.84% 39.18%
6-8 kg
> 8 kg
Gambar 4.4.
e) Jumlah biaya yang di keluarkan responden dalam sekali kunjungan untuk
laundry.
7.22% 13.40%
11.34% < Rp. 10.000
Rp.10.000-Rp.15.000
25.77% Rp.15.000-Rp.20.000
42.27% Rp.20.000-Rp.25.000
> Rp. 25.000
Gambar 4.5.
f) Tempat laundry yang sering di kunjungi responden di daerah Sekeloa-
Sukasari.
Sahe
Laundry
38% 30%
So So
Laundry
Halimah
32%
Laundry
Gambar 4.6.
g) Loyalitas responden terhadap jasa laundry yang sering di kunjungi
28.87% Loyal
71.13% Tidak Loyal
Gambar 4.7.
h) Jenis barang yang sering di laundry oleh responden
11.34% 15.46%
T-shirt
Jeans
24.74%
26.80% Selimut
21.65% Seprei, sarung bantal
Lainya
Gambar 4.8.
i) Hal yang paling utama dalam pemilihan tempat laundry
9.28%
Gambar 4.9.
4.2.2. Aspek Pasar
4.2.2.1. Potensial Pasar
Penghitungan untuk potensial pasar ini dilakukan unutk mengetahui apakah
investasi ini layak atau tidak jika di tinjau dari segi pasar. Untuk Potensial Pasar
(PP) dan Frekuensi Pelayanan (FP) dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
Untuk jumlah pesaing ada 3 , ini diperoleh dari banyaknya tempat pencucian atau
laundry di sekitar lokasi rencana pendirian usaha laundry ini ditambah laundry
and dry clean jadi total ada 4 pesaing.
Dari hasil kuesioner yang telah disebarkan ke responden, didapatkan bahwa yang
merasa perlu untuk didirikan tempat pencucian laundry and dry clean adalah 83
orang.
= 20.75 orang
Dari potensial pasar yang ada dapat dihitung perkiraan jumlah konsumen yang
akan diserap dengan total jumlah mahasiswa dan karyawan di daerah Sekeloa-
Sukasari sebanyak 1.186 orang :
20 .75
x1.186
97
0,425 x1.186
254
Target penjualan = Jumlah konsumen x rata-rata berat x rata-rata kunjungan
= 254 x 4kg x 8
= 8119 kg per bulan
8119
=
26 hari
= 312.25 kg per hari
Rencana mesin cuci yang akan digunakan adalah mesin ES-FL800w merk sharp
yang memiliki kapasitas 15 kg sehingga:
312 .25
Jumlah proses mencuci dengan 1 mesin =
15
Pemilihan jenis
Pakaian (sortir) Proses
dan penyetrikaan
dokumentasi
Proses
Proses
Pembersihan
pengeringan
Noda
Proses Proses
pencucian pelembutan
A. Penerimaan Pelanggan
Dilakukan oleh bagian penerimaan pelanggan merangkap administrasi / kasir
1. Cucian kotor diterima oleh bagian penerima pelanggan.
2. Penerima pelanggan wajib menanyakan mengenai pakaian yang akan dicuci,
apakah ada yang mudah luntur warnanya, atau ada yang harus dicuci khusus
untuk menghindari kesalahan pencucian.
3. Sambil menunggu cucian kotor ditimbang dan pembuatan nota, konsumen
diminta menunggu ditempat yang telah disediakan.
4. Cucian tersebut kemudian ditimbang dan dihitung jumlah unit pakaian.
5. Setelah ditimbang, penerima pelanggan kemudian membuatkan nota
pembayaran, nota tersebut berisi nama dan alamat pelanggan, berapa jumlah
kilogram dan berapa jumlah unit pakaian yang akan di-laundry, dan berapa
total pembayarannya, serta keterangan lain (jika diperlukan)
6. Jika terdapat layanan pemilihan pewangi pakaian, pelanggan dipersilakan
untuk memilih pewangi sesuai yang diinginkan pelanggan. Dan ditulis dalam
nota pembayaran tersebut.
7. Nota pembayaran rangkap ke-1 tersebut kemudian diberikan kepada
konsumen.Jika konsumen membayar lunas dimuka, maka nota tersebut dicap
“LUNAS” oleh bagian penerimaan pelanggan.
8. Jika konsumen belum membayar, maka pembayaran dapat dilakukan pada
saat pengambilan cucian.
B. Pencucian
Dilakukan oleh bagian pencucian
1. Cucian ditempatkan dalam box khusus sesuai dengan nama konsumen
2. Untuk memudahkan identifikasi, setiap pakaian diberi nomor urut. Dan
nomor urut tersebut ditulis pada nota rangkap ke-2.
3. Cucian yang mudah luntur dicuci tersendiri.
4. Proses cuci dilakukan dengan menggunakan mesin cuci yang tersedia
dengan standar penggunaan bahan cuci yang tidak berbahaya, tidak
menimbulkan kerusakan pada pakaian maupun warna pakaian.
5. Pengeringan cucian juga dilakukan menggunakan mesin cuci tersebut.
6. Jika proses cuci tersebut telah selesai, maka cucian bersih kemudian
diambil dari mesin cuci dan dimasukkan kedalam box sesuai nama
konsumen untuk selanjutnya disetrika.
2. Bahan Baku
Target cucian per hari adalah 216.46 Kg
Pemakain detergen bubuk untuk 1 Kg cucian adalah 60 gr, sehingga :
60 gr x 312.25 Kg cucian = 18.735 gr detergen
Pemakain Pelembut pakaian untuk 1 Kg cucian adalah 60 ml, sehingga :
60 ml x 312.25 = 18.735 ml
Pemakain pewangi pakaian untuk 1 Kg cucian adalah 5 ml, sehingga :
20 ml x 312.49 = 6.425 ml
6
0.70
b
1 2
b
3 A 3
a
4
7
5
3 B 8
6
3 C
2
D
5 2
Gambar4.11. Tata letak laundry and dry cleanclean and dry clean.
Keterangan Tata Letak:
A. Ruangan pelayanan konsumen dan tempat mesin-mesin
B. Tempat penyetrikaan dan pengemasan
C. Tenpat jemuran pakaian
D. Toilet
a. Tempat kasir
b. Rak pakaian
1 – 7. Mesin cuci, Mesin Pengering, Mesin Spoting, Mesin Steamer
4.2.4. Aspek Manajemen
Aspek manajemen dan organisasi merupakan aspek yang cukup penting dianalisis
untuk kelayakan suatu usaha. Karena walaupun suatu usaha dinyatakan layak
untuk dilaksanakan tanpa didukung dengan manajemen dan organisasi yang baik,
bukan tidak mungkin mengalami kegagalan. Oleh karena itu usaha laundry and
dry clean menerapkan fungsi manajemen yaitu: perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan dan pengawasan dalam usahanya.
1. Perencanaan (Planning)
Waktu yang digunakan untuk menjalankan studi sampai proyek berjalan
direncanakan memakan waktu 2 bulan, dengan pembagian tahap sebagai berikut :
Tahap Pertama (minggu pertama)
Melakukan persiapan awal yang meliputi survei lokasi dan konsumen.
Tahap Kedua (minggu kedua hingga minggu ketiga)
Pengurusan tempat usaha yang meliputi penandatangan kontrak sewa tempat
usaha dengan perjanjiannya serta pengurusan ijin usaha dengan tahap awal
pemberitahuan kepada ketua RT/RW setempat.
Tahap Ketiga (minggu keempat)
Melakukan pembelian peralatan yaitu berupa mesin cuci, mesin pengering,
setrika, timbangan baju, rak/lemari penyimpanan, kendaraan (motor) serta
peralatan listrik (untuk keperluan instalasi). Pembelian perlengkapan berupa
detergent, pengawi dan sebagainya juga dilaksanakan pada tahap ini.
Tahap Keempat (minggu kelima)
Melakukan pemasangan instalasi.
Tahap Kelima (minggu keenam hingga minggu ketujuh)
Mengadakan perekrutan dan pelatihan (training) karyawan agar karyawan
memiliki kemampuan yang lebih baik lagi dalam menjalankan tugasnya.
Tahap Keenam (minggu kedelapan)
Melakukan kegiatan promosi yang berupa penyebaran pamflet ke warnet,
rental komputer, warung makan, toko, counter pulsa dan tempat-tempat
strategis lain yang biasa dikunjungi mahasiswa serta melakukan pembagian
brosur ke kost-kost mahasiswa. Untuk kegiatan promosi yang berupa
pemasangan spanduk dan pengenalan usaha dalam situs jejaring sosial telah
dilakukan pada minggu-minggu sebelumnya.
Tabel 4. 9. Jadwal kegiatan dalam bentuk tabel tampak sebagai berikut :
Bulan I Bulan II
NO KEGIATAN
I II III IV I II III IV
Persiapan awal (survey lokasi
1.
dan pelanggan)
6. Promosi
2. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian pada usaha laundry and dry clean bermaksud untuk
mengelompokan kegitan-kegiatan dalam unit-unit. Tujuanya untuk menata dengan
jelas antara tugas, wewenang dan tanggung jawab.
Pemilik
4. Pengendalian (Controlling)
Pengendalian sebagai salah satu fungsi manajemen yang bertujuan untuk
mencegah terjadinya penyimpangan-penyimpangan dalam berjalanya kegiatan
usaha usaha laundry and dry clean. Dalam organisasi usaha laundry and dry clean
ini terdapat 3 staf yaitu staf Administrasi, Staf Keuangan, dan Staf Operasional.
4.2.5. Aspek Hukum
Pengurusan badan usaha ini bertujuan agar usaha laundry and dry clean ini sah
secara hukum dan tidak menyalahi aturan pemerintah mengenai pendirian usaha.
Selain itu ada beberapa izin usaha yang harus di lengkapi. Dokumen izin usaha
diperlukan untuk kepentingan perusahaan dan izin ini diperlukan bagi instansi
tertentu sebagai data untuk melakukan berbagai pengawasan terhadap jalannya
kegiatan usaha dari berbagai penyimpangan yang mungkin terjadi.
Adapun izin usaha yang di harus di lengkapi dalam pendirian usaha laundry and
dry clean yaitu:
1. Tanda Daftar Perusahaan (TDP).
Tanda Daftar Perusahaan (TDP) adalah bukti bahwa Perusahaan/Badan Usaha
telah melakukan Wajib Daftar Perusahaan berdasarkan Undang-undang Nomor 3
Tahun 1982 Tentang “WAJIB DAFTAR PERUSAHAAN”.
Tanda Daftar Perusahaan (TDP) wajib dimilki oleh perusahaan/badan usaha
Penanaman Modal Asing (PT-PMA), PT Non PMA, CV, Koperasi, Firma atau
perusahaan perorangan yang dikeluarkan oleh Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kota/Kabupaten cq. Kantor Pendaftaran Perusahaan.
Prosedur Permohonan
1. Bagi permohonan TDP badan usaha/perusahaan PT-PMA, PT Non PMA,
dan Yayasan maka badan usaha/perusahaan harus terlebih dahulu
mendapatkan Pengesahan Akta Pendirian/Perubahan dari Menteri
Kehakiman & HAM RI, atau persetujuan dan atau setelah tanggal
penerimaan laporan.
2. Bagi permohonan TDP badan usaha KOPERASI maka badan
usaha/perusahaan harus terlebih dahulu mendapatkan Pengesahan Akta
Pendirian/Perubahan dari Instansi Terkait.
3. Bagi permohonan badan usaha/perusahaan CV atau perusahan perorangan
maka badan usaha/perusahaan harus terlebih dahulu didaftarkan
kepengadilan negeri setempat sesuai dengan Domisili Perusahaan.
4. Perusahaan mengambil formulir, mengisi, menandangani permohonan dan
mengajukan permohonan TDP pada Kantor Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kota/Kabupaten cq. Kantor Pendaftaran Perusahaan, sesuai
domisili perusahaan.
5. Petugas dari Kantor Pendaftaran Perusahaan akan memeriksa dan meneliti,
jika memenuhi syarat WAJIB DAFTAR PERUSAHAAN, maka sertifikat
TANDA DAFTAR PERUSAHAAN akan dikeluarkan.
Persyaratan
1. Copy Ijin Persetujuan Investasi dari BKPM untuk PMA/PMDN (asli
diperlihatkan)
2. Copy Akta Pendiran (asli diperlihatkan)
3. Copy Perubahan-perubahannya termasuk perubahan Modal, Kepemilikan
Saham dan Perubahan Pengurus (asli diperlihatkan)
4. ASLI SK. Menteri Hukum & HAM RI dan Laporan perubahan Akta
5. Copy Surat Keterangan Domisili Perusahaan (asli diperlihatkan)
6. Copy SIUP/SIUJPT/SIUPAL atau Izin Operasional Lainnya (asli
diperlihatkan)
7. Copy KTP Pengurus (Direksi & Komisaris) atau Pasport jika Pengurus
adalah WNA
8. Copy KTP Pemegang Saham atau Pasport jika WNA atau NPWP dan SK
Menteri Kehakiman apabila Pemegang Saham adalah PT, Koperasi atau
Yayasan
9. Copy Pasport jika pengurus dan pemegang saham Warga Negara Asing
10. Asli TDP untuk Perubahan atau Perpanjangan
Masa Berlaku
Tanda Daftar Perusahaan berlaku selaku 5 (lima) tahun sejak tanggal dikeluarkan.
Karena usaha ini merupakan usaha kecil dalam bentuk CV (Comanditaire
Vennootschap). Maka usaha ini perlu didaftarkan pada akta notaris dan TDP
(Tanda Daftar Perusahaan) pada Kantor Pelayanan Terpadu (KPT) Kota Bandung
dengan menganggarkan biaya sebesar Rp 3.500.0000.
2. Surat Izin Tempat Usaha (SITU) dari Pemda setempat.
Persyaratan Umum Untuk Permohonan SITU Baru:
Permohonan bermaterai Rp. 6000 diketahui oleh Camat.
Fotocopy KTP pemohon yang masih berlaku.
Fotocopy tanda lunas PBB tahun terahir.
Berita Acara Pemeriksaan Tim Kerja Teknis Kabupaten (khusus bagi
usaha yang mempunyai dampak lingkungan yang besar).
Fotocopy akte pendirian perusahaan (Khusus bagi perusahaan Yang
berbadan hukum).
Fotocopy surat tanda pembayaran fiskal dari DP2KA.
Fotocopy Izin Mendirikan Bangunan (1MB).
Standar Waktu Penerbitan Izin:
Waktu penyelesaian pembuatan SITU selama 5 (lima) hari kerja. Masa
Berlaku: Masa berlaku izin adalah 5 (lima) tahun kecuali SITU untuk usaha
walet yang masa berlakunya selama 1 (satu) tahun.
3. Surat Rekomendasi dari Tetangga.
Surat ini berisi Surat Pernyataan tidak keberatan dari warga atas usaha tersebut.
Karena kebanyakan usaha laundry yang menjamur belakangan ini ternyata
menimbulkan keresahan warga akibat bau tidak sedap yang meruap di
sekitarnya.
4. Surat Rekomendasi RT/RW.
Surat ini berisi tentang izin pembuangan air buangan atau limbah hasil cucian
ke sumber air
4.2.6. Aspek finansial
4.2.6.1. Biaya bahan baku
Tabel 4.10. Biaya Bahan Baku
Biaya Tetap
Sewa Gedung 5 tahun 50,000,000
Mesin dan Peralatan 59,340,000
Pembuatan CV 3,500,000
Perizinan
Surat izin RT/RW 100,000
Perlengkapan Kantor 690,500
Total Biaya Tetap 113,630,500
Biaya Variabel
Biaya Tenaga Kerja 6,000,000
Biaya Listrik 1,240,838
Biaya Telepon 200,000
Biaya Air 614,000
Biaya Promosi 50,000
Transportasi 100,000
Iuran Wajib RT/RW 100,000
Biaya Bahan Baku 602,500
Biaya Penyusutan 1,075,925
Total Biaya Variabel 9,983,263
Total Biaya 123,613,763
Berdasarkan tabel di atas dijelaskan bahwa biaya untuk usaha laundry and dry
clean membutuhkan total biaya sebesar Rp. 123.613.763. Biaya tersebut berupa
biaya tetap sebesar Rp. 113.630.500 dan biaya variable sebesar Rp. 9.613.763.
Jika harga yang ditetapkan pihak laundry and dry clean untuk
4.2.5.2. Harga Pokok Produsi
Tabel 4.15. Harga pokok produksi
Biaya per Biaya
No Keterangan bulan pertahun
1 Biaya bahan baku 602,500 7,230,000
2 Biaya Over Head
Biaya Tenaga Kerja 6,000,000 72,000,000
Biaya Listrik 1,240,838 14,890,056
Biaya Telepon 200,000 2,400,000
Biaya Air 614,000 7,368,000
Transportasi 100,000 1,200,000
Biaya Lain-lain 100,000 1,200,000
Biaya Penyusutan 1,075,925 12,911,100
Total Biaya 9,933,263 119,199,156
Dari tabel di atas dapat di ketahui bahwa total biaya produksi per bulan untuk
target berat cucian 8.119 Kg per bulan adalah Rp. 9. 933.263. Sehingga dapat
diketahui harga produksi per Kg berat cucian adalah:
9.933 .263
=
8119
= Rp. 1.468 per Kg
Jika harga yang ditetapkan pihak laundry and dry clean untuk 1 Kg. cucian
adalah Rp. 4000 maka pendapatan per bulan:
Pendapatan per bulan = target berat (kg) per hari x 26 hari x harga jual
= 312.25 x 26 x 4000 per Kg
= 29.976.000
Tabel. 4.16. Proyeksi Laporan Laba Rugi
Laba bersih tahun-1 dari hasil penjualan produk sebanyak 8119 kg adalah Rp.
216.852.744 dan laba bersih tahun-2 adalah Rp. 217.452.744
Aktiva Pasiva
Currents Asset Kewajiban
Kas 249,572,244 Pinjaman Bank 0
Sewa dibayar di muka 50,000,000 Modal Pribadi 150,000,000
Peralatan dan perlengkapan 67,280,500 Laba 216,852,744
Total Aktiva 366,852,744 Total Pasiva 366,852,744
Net cash flow didapat dari investasi awal sebesar Rp. 150.000.000 dan kas bersih
selama 2 tahun dengan besar masing-masing Rp. 211.512.477 dan Rp.
334.986.426.
NPV= Nilai sekarang aliran kas bersih – Insvestasi awal
= 546.498.903 – 150.000.000
= 396.498.903
Jadi nilai NPV adalah Rp. 396.498.903
P2 P1
IRR= P1-C1x
NP2 NP1
8%
IRR= 8%-399.884.249 x
399 .884 .249 231 .085 .411
= 54.06%
C. Analisa Metode Profitability Index (PI)
Perhitungan untuk mencari profitability index usaha laundry and dry clean adalah
sebagai berikut:
Nilai Sekarang Aliran Kas
PI
Investasi Awal
546.498.90 3
150.000.00 0
4.42
Nilai Investasi
Payback Periode = x 1 tahun
Kas Masuk Bersih
150.000.00 0
= x 1 tahun
466 .424 .988
= 0.50 Tahun ≈ 6 Bulan.
E. Analisis Sensivitas
Tabel 4.23 Analisis Sensivitas
Dari Tabel di atas dapat di lihat bahwa pada tingkat penjualan 10% maka usaha
ini akan mengalami kerugian karena tingkat penjualan lebih kecil dari
pengeluaran. Dengan menggunakan metode interpolasi maka persentasi yang
menyebabkan angka penjualan menjadi nol adalah 49.53% penjualan. Sehingga
jika penjualan di bawah 49.53% maka perusahaan akan rugi.
4.2.6. Aspek lingkungan
Salah satu aspek yang sering terabaikan ketika sebuah usaha akan didirikan adalah
lingkungan. Dampak pendirian sebuah usaha laundry terhadap lingkungan
mempunyai pengaruh yang cukup besar, karena lazimnya sebuah usaha laundry
pasti sering menggunakan beberapa jenis sabun atau bahan kimia yang bisa
berpengaruh secara langsung terhadap lingkungan sekitar tempat usaha.
Lingkungan yang dimaksud adalah Komponen lingkungan yang terkena dampak
(fisik-kimia, biologi dan sosekbud). Lingkungan fisik-kimia misalnya adalah
kualitas air limbah bekas pencucian pakaian, dan kualitas tanah. Lingkungan
biologi misalnya adalah kualitas vegetasi dan biologi lainnya.
Pada aspek amdal, laundry and dry clean telah menggunakan detergen yang ramah
lingkungan sehingga limbah cucian yang di buang dapat terurai, namun untuk
mengantisipasi adanya zat-zat kimia berbahaya lainnya maka perusahaan
membuat lubang penampungan limbah sementara agar material-material limbah
mengendap dan terurai oleh tanah sebelum di salurkan ke pembuangan.
Perusahaan juga telah meminta izin ke aparat pemerintah setempat yaitu RT/RW
agar ikut menggunakan saluran pembuangan limbah rumah tangga yang selama
ini mereka pakai dengan membayar iuran per bulan sebagai kontribusinya.
Bab 5
Analisis
Dari hasil kuesioner di atas dapat di peroleh jumlah potensial pelanggan dari target
pasar mahasiswa dan karyawan sebanyak 1185 orang adalah 254 orang dengan target
penjualan per hari adalah 312.25 kg per hari.
Untuk tempat laundry yang sering dikunjungi oleh konsumen yaitu Sahe Laundry
30%, So So laundry 32% dan Halimah laundry 37% yang artinya konsumen lebih
memilih Halimah laundry karena harganya yang murah padahal kualitas pelayanan
buruk yaitu baju sering tertukar dengan pelanggan lain, perawatan baju berwarna
kurang baik.
Berdasarkan hasil kuesioner, target pasar yang harus di capai oleh laundry and dry
clean adalah 254 orang dengan target penjualan 312,25 Kg per hari dengan rata-rata
kunjungan 2032 kali kunjungan, sehingga didapat jumlah mesin cuci yang akan di
gunakan adalah 3 buah yang memiliki kapasitas 15 Kg dengan 13 kali operasi per
hari. Dari target penjualan 312.25 Kg per hari dibutuhkan bahan baku berupa
detergen 19 Kg, pelembut 19 liter dan pewangi sebanyak 7 liter per bulan.
Bab 6
Kesimpulan dan Saran
6.2. Saran
Setelah melakukan pengolahan data dengan melakukan analisis terhadap beberapa
aspek kelayakan yaitu: aspek pasar, aspek teknis, aspek hukum, aspek manajemen
dan aspek finansial. Dari semua aspek yang di analisis menyatakan hasil layak,
maka penulis menyarankan agar usaha laundry and dry clean untuk dijalankan.
FEASIBILITY ANALYSIS
OF LAUNDRY AND DRY CLEANING
Karya Tulis Yang Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Teknik Program Studi Teknik Industri
Disusun Oleh :
Karya Tulis Yang Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Teknik Program Studi Teknik Industri
Disusun Oleh :
YANCE A. SUNBANU
1.03.06.023
Puji serta rasa syukur yang mendalam kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa
atas segala berkat dan anugerah-Nya, serta teriring doa ungkapan syukur yang
tulus dan tak terhingga, atas selesainya penelitian, penulisan, dan penyusunan
skripsi dengan judul “ANALISIS KELAYAKAN USAHA LAUNDRY AND
DRY CLEAN”.
Tentunya dalam proses penelitian, penulisan serta penyusunan skripsi ini
banyak kendala yang dihadapi penulis, namun berkat bantuan yang diberikan oleh
berbagai pihak terutama Orang Tua, dosen pembimbing & penguji, maupun
teman-teman, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Berkaitan dengan hal di atas maka tidaklah berlebihan bila penulis dalam
kesempatan ini mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-
besarnya atas bantuan yang telah diberikan oleh berbagai pihak. Dengan ini
penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan dari dasar hati yang paling
dalam kepada:
1. Yang terhormat I Made Aryantha MT, selaku Ketua Program Studi Teknik
Industri, Unikom yang telah memberikan dukungan, motivasi, serta
pengajaran yang baik selama penulis melaksanakan perkuliahan.
2. Yang terhormat Gabriel Sianturi MT, sebagai dosen wali, yang telah
memberikan bantuan, motivasi, serta pengajaran yang baik selama penulis
melaksanakan perkuliahan.
3. Yang terhormat Alam Santosa MT, selaku dosen pembimbing penulisan
skripsi, yang telah memberikan bantuan, pikiran, waktu, dan tenaganya, serta
selalu tersenyum dalam proses bimbingan yang menambah motivasi peneliti.
4. Yang terhormat seluruh Bapak dan Ibu dosen Jurusan Teknik Industri,
Unikom, yang telah memberikan dukungan, tenaga, waktu, pikiran, serta
pengajaran yang baik selama penulis melaksanakan perkuliahan.
5. Yang terhormat kepada responden penelitian yang telah bersedia memberikan
pikiranya, pengalamanya dan membantu peneliti dalam mengumpulkan data-
data penelitian.
6. Yang penulis banggakan teman-teman Teknik Industri angkatan 2006, yang
telah memberikan motivasi, dukungan, dan kegembiraannya dalam setiap
kesempatan.
7. Yang amat sangat peneliti sayangi dan cintai seluruh anggota keluarga,
terutama Papa & Mama, serta adik-adik untuk semua dukungan dan do’a
selama penulis berkuliah serta menyelesaikan tugas akhir. Serta dukungan
moril dan materil dari semua pihak yang penulis tidak bisa sebutkan satu demi
satu, semoga segala bantuan selalu diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa.
8. Yang tersayang my Hunny Bunny… yang selalu setia menemani penulis baik
suka maupun duka dalam pengerjaan karya tulis ini.
Tiada manusia yang sempurna. Untuk itu, kritik serta saran yang sifatnya
membangun, dan mendorong penulis untuk lebih baik, sangat penulis harapkan
sebagai acuan dalam pembuatan laporan ini dan laporan-laporan lainnya. Teriring
salam dan do’a.
Akhirnya, harapan besar peneliti, laporan ini dapat memberikan manfaat bagi
pengembangan ilmu, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.
Penulis
RIWAYAT HIDUP
PENDIDIKAN
SD GMIT SOE 1
SMP NEGRI 1 NIKI-NIKI
SMU NEGERI 1 ABAN TENGAH
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA