Anda di halaman 1dari 17

Kliping

Bencana Alam

Nama :

Okta Sandy P

Kelas : V (Lima)

SDN BEDAHAN 04
Tsunami di Aceh , 26 Desember 2004

Bencana gempa bumi dan tsunami di Aceh merupakan salah satu bencana alamdahsyat di
Indonesia bahkan di dunia untuk kurun waktu 40 tahun terahir. Menurut PBB,sebanyak
229.826 korban gempa dan tsunami hilang dan 186.983 lainnya tewas. TsunamiSamudra
Hindia menjadi gempa dan Tsunami terburuk 10 tahun terakhir. Gempa berkekuatan9.3 SR
(menurut Pacific Tsunami Warning Center) ini telah meluluh lantahkan aceh bagianutara,
Sumatera Utara, Pantai Barat Semenanjung Malaysia, Thailand, Pantai Timur India,
SriLanka, bahkan sampai Pantai Timur Afrika. Bencana ini merupakan kematian
terbesar sepanjang sejarah. Indonesia, Sri Lanka, India, dan Thailand merupakan negara
dengan jumlah kematian terbesar.Di Indonesia sebanyak 126 ribu jiwa melayang akibat
bencana tersebut, dan lebih dari30 ribu lainya dinyatakan hilang. Wilayah yang paling parah
terkena dampak bencana gempa bumi dan tsunami adalah meulaboh dan Banda aceh. Hampir
50 % bangunan di wilayahtersebut hancur tekena dampak gempa bumi yang diikuti oleh
gelombang tsunami yangketinggiannya mencapai 9 meter.
Erupsi Gunung Merapi di Yogyakarta

Gunung merapi merupakan salah satu gunung teraktif di dunia yang memiliki siklus puncak
erupsi setiap dua hinga lima tahun . Dalam kurun waktu 10 tahun terahir, tercatat 2letusan
besar yang terjadi. Letusan besar pertama terjadi pada tahun 2006, tepatnya pada Juni2006
dan yang kedua yaitu erupsi yang terjadi pada 5 November 2010.Erupsi Gunung Merapi yang
terjadi pada Jumat dini hari 5 November 2010merupakan erupsi terbesar sejak tahun 1872.
Luncuran awan panas mencapai yang 15 kmmerupakan luncuran awan panas terpanjang
sejak 1872 silam yang mencapai 11- 12 km.Letusan pada 5 November menewaskan lebih dari
200 korban. Wilayah yang terkenadampak dari letusan gunung merapi merupakan wilayah
yang berjarak sekitar 16 sampai 18kilometer dari puncak Merapi. Letusan itu bahkan
menghempaskan kubah Merapi yang baruterbentuk.Jika dibandingkan dengan letusan yang
terjadi pada tahun 2006, letusan gunungMerapi pada november 2010 ini mengeluarkan energi
yang jauh lebih besar. Jika sebelumnyaguguran lava hanya menjangkau 3- 4 km dari puncak,
pada tahun 2010 jarak guguran lavamencapai lebih dari 10 km. Tanda tanda terjadinya erupsi
pun juga terdapat perbedaan, jika pada tahun 2006 terdapat kubah lava yang terbentuk
terlebih dahulu sehingga ketika kubahlava tersebut tidak stabil dan kemudian gugur, saat
itulah terjadi awan panas. Akan tetapi pada erupsi tahun 2010 hal tersebut tidak terjadi, justru
yang terjadi adalah erupsi yang berupa letusan( eksplosif) sehingga resikonya lebih besar.
Selain hal- hal yang telahdisebutkan sebelumnya, jika ditilik dari jumlah korban erupsi
merapi pada tahun 2010 jauh lebuh banyak yaitu mencapai 275 korban ( menurut BNPB)
yang mencakup warga DIY dan jawa Tengah. Sedangkan erupsi pada tahun 2006 menelan 2
korban jiwa.
Gempa bumi Sumatera Barat , 30 september 2009.

Gempa bumi terjadi dengan kekuatan 7,6Skala Richter di lepas pantai Sumatera Barat pada
pukul 17:16:10WIBtanggal30 September 2009.[3]
Gempaini terjadi di lepas pantaiSumatera,sekitar 50 km barat lautKota Padang. [3]
Gempa menyebabkan kerusakan parah di beberapa wilayah di Sumatera Barat
seperti Kabupaten Padang Pariaman, Kota Padang, Kabupaten Pesisir Selatan, Kota
Pariaman, Kota Bukittinggi, Kota Padangpanjang, Kabupaten
Agam, Kota Solok,dan Kabupaten Pasaman Barat. Menurut data Satkorlak PB, setidaknya
6.234 orangtewasakibat gempa ini yang tersebar di 3 kota & 4 kabupaten di Sumatera Barat
,korban luka berat mencapai 1.214 orang, luka ringan 1.688 orang,korban hilang 1 orang.
Sedangkan 135.448 rumah rusak berat, 65.380 rumahrusak sedang, & 78.604 rumah rusak
ringan. Menurut catatan ahli gempa wilayahSumatera Barat memiliki siklus 200 tahunan
gempa besar yang pada awal abadke-21 telah memasuki masa berulangnya siklus.Akibat
yang di timbulkan oleh gempa bumi ini adalah putusnya jaringantelekomunikasi, serta
terjadinya kebakaran di sejumlah titik disamping korban jiwa dan kerusakan bangunan.
Banjir Wasior . 4 Oktober 2010

Banjir bandang yang terjadi tepatnya di Wasior, Teluk Wondama, Papua Barat inidisebabkan
karena kerusakan yang terjadi di hutan wasior sehingga ketika hujan secara terusmenerus
mengguyur kota tersebut mengakibatkan terjadinya luapan pada sungai batang Salai.Walhi
memperkirakan sekitar 30 –40% hutan di kawasan tersebut mengalami alih fungsisehingga
memicu terjadinya luapan pada sungai- sungai akibat tidak terserapnya dengan baik air hujan
ke dalam tanah. Aktivitas penebangan pohon sejak tahun 1990- an dinilai menjadi penyebab
utama kerusakan hutan yang berakibat pada terjadinya banjir bandang.Banjir yang terjadi
menyebabkan banyak infrastruktur di Wasior hancur termasuk lapangan udara di Wasior,
sementara kerusakan juga menimpa rumah warga, rumah sakit, jembatan dan juga beberapa
gereja.Kerusakan yang terjadi disebabkan banjir yang terjadimembawa serta batu-batuan
besar, batang-batang pohon, lumpur.
Bencana banjir bandangyang terjadi juga mengganggu hubungan komunikasi, jaringan listrik
terputus dan aktifitasmasyarakat lumpuh.Banjir bandang juga menyebabkan 158 orang tewas
dan 145 orang masih dinyatakanhilang Sementara sebagian besar korban luka-luka dibawa
keManokwaridan Nabire. Sementara sebagian korban luka lainnya dan warga yang selamat
ditampung di tempat-tempat pengungsian. Akibat banjir yang terjadi yang merusak rumah
warga dan infrastruktur banyak warga yang selamat memutuskan mengungsi ke Manokwari
dengan menggunakankapal laut.
Badai

Badai adalah cuaca yang ekstrem, mulai dari hujan es dan badai salju sampai badai
pasir dan debu.[1] Badai disebut juga siklon tropis oleh meteorolog, berasal
[2]
dari samudera yang hangat. Badai bergerak di atas laut mengikuti arah angin dengan
kecepatan sekitar 20 km/jam.[2] Badai bukan angin ribut biasa.[3] Kekuatan anginnya dapat
mencabut pohon besar dari akarnya, meruntuhkan jembatan, dan menerbangkan atap
bangunan dengan mudah.[3] Tiga hal yang paling berbahaya dari badai
[4]
adalah sambaran petir, banjir bandang, dan angin kencang. Terdapat berbagai macam badai,
seperti badai hujan, badai guntur, dan badai salju.[5] Badai paling merusak adalah
badai topan (hurricane), yang dikenal sebagai angin siklon (cyclone) di Samudera
Hindia atau topan (typhoon) di Samudera Pasifik.[1]
Penyebab Terjadinya Badai
Penyebab badai adalah tingginya suhu permukaan laut.[6] Perubahan di
dalam energi atmosfer mengakibatkan petir dan badai.[7] Badai
tropis ini berpusar dan bergerak dengan cepat mengelilingi suatu pusat, yang sumbernya
berada di daerah tropis.[6] Pada saat terjadi angin ribut ini, tekanan udara sangat rendah
disertai angin kencang dengan kecepatan bisa mencapai 250 km/jam.[6] Hal ini bisa terjadi
di Indonesia maupun negara-negara lain.[6] Di dunia, ada tiga tempat pusat badai, yaitu
di Samudera Atlantik, Samudera Hindia, dan Samudera Pasifik.[6]
Tanah longsor

Longsor atau sering disebut gerakan tanah adalah suatu peristiwa geologi yang terjadi karena
pergerakan masa batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnya bebatuan
atau gumpalan besar tanah. Secara umum kejadian longsor disebabkan oleh dua faktor yaitu
faktor pendorong dan faktor pemicu. Faktor pendorong adalah faktor-faktor yang
memengaruhi kondisi material sendiri, sedangkan faktor pemicu adalah faktor yang
menyebabkan bergeraknya material tersebut. Meskipun penyebab utama kejadian ini
adalah gravitasi yang memengaruhi suatu lereng yang curam, namun ada pula faktor-faktor
lainnya yang turut berpengaruh:

 erosi yang disebabkan aliran air permukaan atau air hujan, sungai-
sungai atau gelombang laut yang menggerus kaki lereng-lereng bertambah curam
 lereng dari bebatuan dan tanah diperlemah melalui saturasi yang
diakibatkan hujan lebat
 gempa bumi menyebabkan getaran, tekanan pada partikel-partikel mineral dan bidang
lemah pada massa batuan dan tanah yang mengakibatkan longsornya lereng-lereng tersebut
 gunung berapi menciptakan simpanan debu yang lengang, hujan lebat dan aliran
debu-debu
 getaran dari mesin, lalu lintas, penggunaan bahan-bahan peledak, dan bahkan petir
 berat yang terlalu berlebihan, misalnya dari berkumpulnya hujan atau salju
Tornado

Tornado adalah kolom udara yang berputar kencang yang membentuk hubungan
antara awan cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus dengan
permukaan tanah. Tornado muncul dalam banyak ukuran namun umumnya
berbentuk corong kondensasi yang terlihat jelas yang ujungnya yang menyentuh bumi
menyempit dan sering dikelilingi oleh awan yang membawa puing-puing.
Umumnya tornado memiliki kecepatan angin 177 km/jam atau lebih dengan rata-rata
jangkauan 75 m dan menempuh beberapa kilometer sebelum menghilang. Beberapa tornado
yang mencapai kecepatan angin lebih dari 300-480 km/jam memiliki lebar lebih dari satu mil
(1.6 km) dan dapat bertahan di permukaan dengan lebih dari 100 km.[1][2][3]
Meskipun tornado telah diamati di tiap benua kecuali Antartika, tornado lebih sering terjadi
di Amerika Serikat.[4] Tornado juga umumnya terjadi di Kanada bagian selatan, selatan-
tengah dan timur Asia, timur-tengah Amerika Latin, Afrika Selatan, barat laut dan
tengah Eropa, Italia, barat dan selatan Australia, dan Selandia Baru.[5]
Tornado multi-pusaran
Tornado multi-pusaran adalah suatu jenis tornado dimana dua atau lebih kolom udara yang
menggumpal berputar mengelilingi pusat. Struktur multi-pusaran dapat terjadi di hampir
setiap sirkulasi, namum sangat sering teramati dalam tornado dahsyat.
Satelit tornado
Satelit tornado adalah suatu istilah untuk tornado lemah yang terbentuk dekat tornado besar
kuat yang terjadi dalam mesosiklon yang sama. Satelit tornado muncul dari "orbit" tornado
besar (sebagai namanya), yang memperlihatkan wujud pusaran yang multi-pusaran. Namun,
satelit tornado merupakan corong yang berbeda, dan lebih kecil dibandingkan corong
utama.[3]
Puting Beliung
Puting Beliung secara resmi digambarkan secara singkat oleh National Weather
Service Amerika Serikat seperti tornado yang melintasi perairan. Namun, para peneliti
umumnya mencirikan puting beliung "cuaca sedang" berasal dari puting beliung tornado.
 Puting beliung cuaca sedang sedikit perusak namun sangat jauh dari umumnya dan
memiliki dinamik yang sama dengan setan debu dan landspout.[18] Mereka terbentuk saat
barisan awan cumulus congestus menjulang di perairan tropis dan semitropis.[18] Angin ini
memiliki angin yang secara relatif lemah, dinding berlapis lancar, dan umumnya melaju
sangat pelan.[18] Angin ini sangat sering terjadi di Florida Keys.[19]
 Puting Beliung Tornado merupakan secara harafiah sebutan untuk "tornado yang melintasi
perairan". Angin ini dapat terbentuk melintasi perairan seperti tornado mesosiklon, atau
menjadi tornado darat yang melintas keluar perairan. Sejak angin ini terbentuk dari badai
petir perusak dan dapat menjadi jauh lebih dahsyat, kencang, dan bertahan lebih lama
daripada puting beliung cuaca sedang, angin ini dianggap jauh lebih membahayakan
Kekeringan

Kekeringan adalah keadaan kekurangan pasokan air pada suatu daerah dalam masa yang
berkepanjangan (beberapa bulan hingga bertahun-tahun). Biasanya kejadian ini muncul bila
suatu wilayah secara terus-menerus mengalami curah hujan di bawah rata-rata. Musim
kemarau yang panjang akan menyebabkan kekeringan karena cadangan air tanah akan habis
akibat penguapan (evaporasi), transpirasi, ataupun penggunaan lain oleh manusia.
Kekeringan dapat menjadi bencana alam apabila mulai menyebabkan suatu wilayah
kehilangan sumber pendapatan akibat gangguan pada pertanian dan ekosistem yang
ditimbulkannya. Dampak ekonomi dan ekologi kekeringan merupakan suatu proses sehingga
batasan kekeringan dalam setiap bidang dapat berbeda-beda. Namun demikian, suatu
kekeringan yang singkat tetapi intensif dapat pula menyebabkan kerusakan yang
signifikan.[1][2]
PBB memperhitungkan bahwa setiap tahun wilayah lahan subur seluas Ukraina hilang akibat
kekeringan, pembabatan hutan, dan ketidakteraturan iklim.[3]
Akibat yang dapat ditimbulkan oleh kekeringan dalam demografi adalah migrasi massal,
sebagaimana yang terjadi di wilayah Tanduk Afrika dan Sahel
Kebakaran liar

Kebakaran hutan, kebakaran vegetasi, atau kebakaran semak, adalah sebuah kebakaran
yang terjadi di alam liar, tetapi juga dapat memusnahkan rumah-rumah dan lahan pertanian
disekitarnya. Penyebab umum termasuk petir, kecerobohan manusia, dan pembakaran.
Musim kemarau dan pencegahan kebakaran hutan kecil adalah penyebab utama kebakaran
hutan besar.
Kebakaran hutan dalam bahasa Inggris berarti "api liar" yang berasal dari sebuah sinonim
dari Api Yunani, sebuah bahan seperti-napalm yang digunakan di Eropa Pertengahan sebagai
senjata maritim

Penyebab

Penyebab Kebakaran hutan, antara lain:

 Sambaran petir pada hutan yang kering karena musim kemarau yang panjang.
 Kecerobohan manusia antara lain membuang puntung rokok sembarangan dan lupa
mematikan api di perkemahan.
 Aktivitas vulkanis seperti terkena aliran lahar atau awan panas dari letusan gunung
berapi.
 Tindakan yang disengaja seperti untuk membersihkan lahan pertanian atau membuka
lahan pertanian baru dan tindakan vandalisme.
 Kebakaran di bawah tanah/ground fire pada daerah tanah gambut yang dapat
menyulut kebakaran di atas tanah pada saat musim kemarau.

Dampak

Dampak yang ditimbulkan dari kebakaran liar antara lain:

1. Menyebarkan emisi gas karbon dioksida ke atmosfer. Kebakaran hutan pada 1997
menimbulkan emisi / penyebaran sebanyak 2,6 miliar ton karbon dioksida ke atmosfer
(sumber majala Nature 2002). Sebagai perbandingan total emisi karbon dioksida di
seluruh dunia pada tahun tersebut adalah 6 miliar ton.
2. Terbunuhnya satwa liar dan musnahnya tanaman baik karena kebakaran, terjebak asap
atau rusaknya habitat. Kebakaran juga dapat menyebabkan banyak spesies
endemik/khas di suatu daerah turut punah sebelum sempat dikenali/diteliti.
3. Menyebabkan banjir selama beberapa minggu di saat musim hujan dan kekeringan di
saat musim kemarau.
Macam-Macam Bencana Alam Di Indonesia

1. Banjir

Gambar: becana alam Banjir

Banjir adalah bencana akibat curah hujan yang tinggi dengan tidak diimbangi dengan
saluran pembuangan air yang memadai sehingga merendam wilayah-wilayah yang tidak
dikehendaki oleh orang-orang yang ada di sana. Banjir bisa juga terjadi karena jebolnya
sistem aliran air yang ada sehingga daerah yang rendah terkena dampak kiriman banjir.

2. Gempa Bumi

Gambar: Bencana Alam Gempa Bumi

Gempa bumi adalah goncangan yang mengguncang suatu daerah mulai dari yang
tingkat rendah sampai tingkat tinggi yang membahayakan. Kebanyakan gempa bumi
disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang dilakukan oleh
lempengan yang bergerak. Gempa bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan-lempengan
tersebut. Beberapa gempa bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam
gunung berapi. Gempa bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung
berapi.
Gempa bumi merupakan gejala alam yang sampai sekarang masih sulit untuk
diperkirakan kedatangannya. Sehingga dapat dilihat bahwa gejala alam ini sifatnya seolah-
olah mendadak dan tidak teratur. Dengan sifat seperti ini, ketika usaha-usaha untuk
memperkirakan masih belum menampakkan hasil, maka usaha yang paling baik dalam
mempersiapkan diri dengan cara mengatasi bencana alam ini adalah dengan mitigasi.
Mitigasi yaitu mengurangi kerugian yang akan ditimbulkan oleh bencana. Usaha mitigasi
adalah meningkatkan ketahanan dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana
alam sehingga risiko bencana alam dapat dikurangi.

3. Tsunami

Gambar: Bencana Alam Tsunami

Tsunami adalah ombak yang sangat besar yang menyapu daratan akibat adanya
gempa bumi di laut, tumbukan benda besar/cepat di laut, angin ribut, dan lain sebagainya.
Tsunami sangat berbahaya karena bisa menyapu bersih pemukiman warga dan menyeret
segala isinya ke laut lepas yang dalam.

4. Gunung Meletus

Gambar: Bencana Alam Gunung Meletus

Gunung meletus adalah gunung yang memuntahkan materi-materi dari dalam bumi
seperti debu, awan panas, asap, kerikil, batu-batuan, lahar panas, lahar dingin, magma, dan
lain sebagainya. Gunung meletus biasanya bisa diprediksi waktunya sehinggi korban jiwa dan
harta benda bisa diminimalisir.
Magma adalah cairan pijar yang terdapat di dalam lapisan bumi dengan suhu yang
sangat tinggi, yakni diperkirakan lebih dari 1.000 °C. Cairan magma yang keluar dari dalam
bumi disebut lava. Suhu lava yang dikeluarkan bisa mencapai 700-1.200 °C. Letusan gunung
berapi yang membawa batu dan abu dapat menyembur sampai sejauh radius 18 km atau
lebih, sedangkan lavanya bisa membanjiri sampai sejauh radius 90 km.
Tidak semua Gunung berapi sering meletus. Gunung berapi yang sering meletus
disebut gunung berapi aktif.
5. Tanah Longsor

Gambar: Bencana Alam Tanah Longsor

Tanah longsor merupakan jenis gerakan tanah. Tanah longsor sendiri merupakan
gejala alam yang terjadi di sekitar kawasan pegunungan. Semakin curam kemiringan lereng
suatu kawasan, semakin besar pula kemungkinan terjadi longsor. Longsor terjadi saat lapisan
bumi paling atas dan bebatuan terlepas dari bagian utama gunung atau bukit. Pada dasarnya
sebagian besar wilayah di Indonesia merupakan daerah perbukitan atau pegunungan yang
membentuk lahan miring. Lahan atau lereng yang kemiringannya melampaui 20° umumnya
berbakat untuk bergerak atau longsor. Tapi tidak selalu lereng atau lahan yang miring
berpotensi untuk longsor.

6. Angin Topan / Angin Puting Beliung

Gambar: Bencana Alam Angin Topan

Angin puting beliung adalah angin yang berputar dengan kecepatan lebih dari 63
km/jam yang bergerak secara garis lurus dengan lama kejadian maksimum 5 menit. Orang
awam menyebut angin puting beliung adalah angin “Leysus”, di daerah Sumatera disebut
“Angin Bohorok” dan masih ada sebutan lainnya. Angin jenis ini yang ada di Amerika yaitu
“Tornado” mempunyai kecepatan sampai 320 km/jam dan berdiameter 500 meter. Angin
puting beliung sering terjadi pada siang hari atau sore hari pada musim pacaroba. Angin ini
dapat menghancurkan apa saja yang diterjangnya, karena dengan pusarannya benda yang
terlewati terangkat dan terlempar
7. Kebakaran Liar

Gambar: Bencana Kebakaran Liar

Kebakaran liar, atau juga kebakaran hutan, kebakaran vegetasi, kebakaran rumput, atau
kebakaran semak, adalah sebuah kebakaran yang terjadi di alam liar, tetapi dapat juga
memusnahkan rumah-rumah atau sumber daya pertanian. Penyebab umum termasuk petir,
kecerobohan manusia
musim kemarau dan pencegahan kebakaran hutan kecil adalah penyebab utama kebakaran
hutan besar.
Kebakaran hutan dalam bahasa Inggris berarti "api liar" yang berasal dari
sebuah sinonim dari api yunani, sebuah bahan seperti napalm yang digunakan di
eropa Pertengahan sebagai senjata maritim.

8. Pemanasan Global / Global Warming

Gambar: Bencana Pemanasan Global/Global Warming

Pengertian global warming- Pemanasan global adalah peristiwa meningkatnya suhu rata-rata
atmosfer bumi, laut dan daratan bumi. Temperature rata-rata bumi secara global meningkat
0.74 ± 0.18 °C selama seratus tahun terakhir.Pemanasan global warmimg disebabkan oleh
efek rumah kaca, efek timbal balik, variasi matahari
9. Kekeringan

Gambar: Bencana Alam Kekeringan

Kekeringan adalah merupakan salah satu bencana yang sulit dicegah dan datang
berulang. Secara umum pengertian kekeringan adalah ketersediaan air yang jauh di bawah
dari kebutuhan air untuk kebutuhan hidup, pertanian, kegiatan ekonomi dan lingkungan.
Terjadinya kekeringan di suatu daerah bisa menjadi kendala dalam peningkatan produksi
pangan di daerah tersebut. Di Indonesia pada setiap musim kemarau hampir selalu terjadi
kekeringan pada tanaman pangan dengan intensitas dan luas daerah yang berbeda tiap
tahunnya.
Kekeringan merupakan salah satu fenomena yang terjadi sebagai dampak
penyimpangan iklim global seperti el-nino dan Osilasi Selatan. Dewasa ini bencana
kekeringan semakin sering terjadi bukan saja pada periode tahun-tahun El Nino, tetapi juga
pada periode tahun dalam keadaan kondisi normal

10. Badai Tropis / Siklon Tropis

Gambar: Badai Tropis / Siklon Tropis

Siklon tropis adalah badai sirkuler yang menimbulkan angin kencang mampu merusakkan
daerah sekitar 250 mil dari pusatnya. Siklon tropis menyebabkan kerusakan terutama oleh
angin kencang, gelombang badai dan hujan lebat. Gelombang badai adalah naiknya
permukaan laut sepanjang pantai secara cepat karena angin menggerakkannya ke pantai.
Badai Tropis / Siklon Tropis

Gambar: Badai Tropis / Siklon Tropis

Siklon tropis adalah badai sirkuler yang menimbulkan angin kencang mampu merusakkan

daerah sekitar 250 mil dari pusatnya. Siklon tropis menyebabkan kerusakan terutama oleh

angin kencang, gelombang badai dan hujan lebat. Gelombang badai adalah naiknya

permukaan laut sepanjang pantai secara cepat karena angin menggerakkannya ke pantai.

Anda mungkin juga menyukai