Anda di halaman 1dari 9

Resume

BENCANA BADAI

SEMESTER 1

PROGRAM RPL GENAP

MENIK SULISTYARI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG


TUAH SURABAYA

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

GASAL 2023/2024
Bencana Badai

1. Pengertian

Badai adalah cuaca yang ekstrim, mulai dari hujan es dan badai salju
sampai badai pasir dan debu.Badai disebut juga [siklon tropis oleh meteorolog,
berasal dari samudera yang hangat.Badai bergerak di atas laut mengikuti arah
angin dengan kecepatan sekitar 20km/jam. Badai bukan angin ribut
biasa.Kekuatan anginnya dapat mencabut pohon besar dari akarnya, meruntuhkan
jembatan, dan menerbangkan atap bangunan dengan mudah. Tiga hal yang paling
berbahaya dari badai adalah sambaran petir, banjir bandang, dan angin
kencang.Terdapat berbagai macam badai, seperti badai hujan, badai guntur, dan
badai salju. Badai paling merusak adalah badai topan (hurricane), yang dikenal
sebagai angin siklon (cyclone) di Samudera Hindia atau topan (typhoon) di
Samudera Pasifik.

2. Etiologi

Penyebab badai adalah tingginya suhu permukaan laut. Perubahan di


dalam energi atmosfer mengakibatkan petir dan badai. Badai
tropis ini berpusar dan bergerak dengan cepat mengelilingi suatu pusat, yang
sumbernya berada di daerah tropis. Pada saat terjadi angin ribut ini, tekanan
udara sangat rendah disertai angin kencang dengan kecepatan bisa mencapai
250 km/jam. Hal ini bisa terjadi di Indonesia maupun negara-negara lain. Di
dunia, ada tiga tempat pusat badai, yaitu di Samudera Atlantik, Samudra Hindia,
dan Samudera Pasifik.

3. Karakteristik
 Dihasilkan oleh awan jenis cumulonimbus yang tebal dan berwarna gelap.
 Secara visual puting beliung bergerak memutar dan membentuk corong atau
belalai.
 Biasa terjadi pada siang dan sore hari pada masa pancaroba.
 Sering terbentuk di area terbuka seperti lapangan atau sawah.
 Terjadi sebelum atau awal terjadinya hujan.
 Durasi terjadinya sekitar 5-10 Menit.
 Kerusakan yang ditimbulkan memusat karena menarik benda – benda
disekitarnya.

proses terjadinya badai:

 Udara hangat dan lembab di atas lautan naik ke atas dari dekat permukaan.
 Karena udara ini bergerak naik dan menjauh dari permukaan, hanya ada
sedikit udara yang tersisa di dekat permukaan.

 Udara hangat yang naik, menyebabkan area tekanan udara lebih rendah di
bawah.
 Udara dari wilayah sekitar yang bertekanan udara lebih tinggi, akhirnya
mendorong masuk ke daerah bertekanan rendah.
 Kemudian udara "baru" itu menjadi hangat dan lembab, ikut naik juga.
 Saat udara hangat terus naik, udara di sekitarnya berputar.
 Saat udara hangat dan lembab naik dan mendingin, air di udara membentuk
awan.
 Seluruh sistem awan dan angin berputar makin tumbuh besar, diberi makan
oleh panas.
 Saat proses berlangsung, lebih banyak udara lembab yang hangat tertarik dan
lebih banyak panas yang dipindahkan dari permukaan laut ke atmosfer.

 Pertukaran panas yang konstan ini mengembangkan pola angin yang berputar
di sekitar pusat yang cukup tenang
 Saat sistem angin topan berputar lebih cepat, sebuah mata terbentuk di
tengah. Sangat tenang di tengahnya, dengan tekanan udara yang sangat
rendah.
 Udara bertekanan lebih tinggi dari atas mengalir turun ke mata.
 Dinding mata adalah area di sekitarnya dan memiliki angin yang jauh lebih
kuat.
 Jika badai kehilangan energi, itu berarti mereka telah mencapai perairan yang
lebih dingin atau menghantam pantai. Kemudian mulai melemah dan
akhirnya mati.

Badai yang terbentuk di wilayah utara khatulistiwa, berputar berlawanan arah


jarum jam. Sedangkan badai di selatan khatulistiwa berputar searah jarum jam.
Perbedaan ini karena rotasi bumi pada porosnya.

4. Cara Penyelamatan Diri

yang harus kita lakukan untuk melindungi diri

4.1. Jangan Berlindung di Dataran Luas

Saat badai dan angin kencang bertiup, jangan sekali-sekali berlindung di


dataran yang luas karena tubuh dapat terbawa angin. Selain itu, badai datang
diikuti dengan petir yang kuat. Nah, jika kita berada di dataran luas, kita akan
mudah tersambar petir.

4.2. Jangan Berdiri di Bawah Pohon yang Tinggi

Pohon tinggi biasanya adalah pohon tua yang fisiknya sudah mulai rapuh.
Sehingga sebaiknya kita tidak berlindung di pohon yang seperti itu karena mudah
sekali tumbang.

4.3. Berlindunglah di dalam Bangunan yang Kokoh

Sebuah bangunan yang kokoh akan sulit dirubuhkan oleh angin atau pun
petir. Sehingga untuk menyelamatkan diri, kita bisa berlindung di dalam gedung.

4.4. Selalu Memantau Perkembangan Cuaca

Ini perlu dilakukan agar bisa menyesuaikan aktivitas kita dan mengetahui
apakah badai sudah mereda atau malah semakin berbahaya. Informasi-informasi
yang ada juga bisa membuat kita lebih siap untuk menghadapi badai.
4.5. Tetap di dalam Mobil dengan Kaca Tertutup

Jika badai datang di saat kita sedang berada di dalam mobil, maka
segeralah menutup kaca mobil. Carilah tempat yang aman kemudian berhentilah
di sana sambil menunggu redanya badai. Namun, jika angin yang angin sangat
kencang, berhentilah segera dan matikan mesin mobil, agar aman dan tidak
terbawa arus angin yang bisa mencelakai kita.

4.6. Jangan Menggunakan Telepon Kabel

Saat petir menyambar instalasi telepon, petir tersebut bisa melalui instalasi
dan menyambar kabel teleponnya. Tentu keadaan ini sangat membahayakan kita.
Lebih baik menggunakan telepon genggam dari pada telepon kabel saat badai
datang.

5. Masalah Kesehatan yang terkait

- Dampak pada korban meninggal, korban cedera berat yang memerlukan


perawatan intensif, peningkatan risiko penyakit menular, kerusakan fasilitas
kesehatan dan sistem penyediaan air (Pan American Health Organization, 2006).
- Timbulnya masalah kesehatan antara lain berawal dari kurangnya air bersih yang
berakihat pada buruknya kehersihan diri, buruknya sanitasi lingkungan yang
merupakan awal dari perkemhangbiakan beberapa jenis penyakit menular.
- Persediaan pangan yang tidak mencukupi juga merupakan awal dari proses
terjadinya penurunan derajat kesehatan yang dalam jangka panjang akan
mempengaruhi secara langsung tingkat pemenuhan kehutuhan gizi korban
bencana.
- Pengungsian tempat tinggal (shelter) yang ada sering tidak memenuhi syarat
kesehatan sehingga secara langsung maupun tidak langsung dapat menurunkan
daya tahan tuhuh dan bila tidak segera ditanggulangi akan menimbulkan
masalah di bidang kesehatan.
- akihat rusaknya fasilitas kesehatan, tidak memadainya jumlah dan jenis ohat serta
alat kesehatan, terhatasnya tenaga kesehatan dan dana operasional. Kondisi ini
tentunya dapat menimhulkan dampak lehih huruk hila tidak segera ditangani
(Pusat Penanggulangan Masalah Kesehatan Sekretariat Jenderal Departemen
Kesehatan, 2001).

Yang harus dilakukan pada saat terjadi angin ribut

 Bila berada di dalam rumah


 Bawa masuk barang-barang ke dalam rumah, agar tidak terbawa angin
 Tutup jendelan dan pintu lalu kunci
 Matikan semua aliran listrik dan peralatan elektronik
 Cari informasi dari pihak yang berwenang untuk mendapatkan informasi
terbaru, dan petunjuk-petunjuk lain

6. Insiden yang pernah terjadi


1. Topan Tip Topan Tip adalah badai terbesar di dunia berdasarkan diameter.
Topan Tip terjadi pada tahun 1979 dan memiliki diameter 2.220 kilometer.
Kecepatan Topan Tip mencapai 305 kilometer per jam. Topan tip termasuk
kategori 5 super topan. Topan ini terbentuk pertama kali di Pulau Marshall
di dekat Filipina. Badai ini sangat besar dan bergerak mendekati Jepang.
Ketika sampai di Jepang, badainya telah berkurang kekuatannya, namun
tetap menyebabkan bencana. Daerah yang terdampak adalah Okinawa dan
Tokyo. Banyak nelayan yang meninggal dan kapal-kapal tenggelam akibat
Topan Tip.
2. Badai Sandy yang terjadi pada tahun 2012. Badai ini memiliki diameter
1.380 kilometer dengan kecepatan angin mencapai 185 kilometer per jam.
Badai Sandy adalah badai ketiga yang paling merusak yang pernah melanda
Amerika Serikat. Badai ini menyebabkan korban jiwa lebih dari 200 orang
dan kerugian materi hingga hampir US$70 milyar. Badai ini menyerang 24
negara bagian. Bahkan di West Virginia dan Kentucky, badai ini menyerang
seperti badai salju karena intensitas hujan yang sangat tinggi.
3. Badai Mitch (1998). Kecepatan terpanya diperkirakan mencapai 285
km/jam. Badai ini terdeteksi mulai tanggal 22 Oktober 1998. Mitch bergerak
cepat dan meluluhlantakkan Nikaragua, Honduras, El Salvador, dan
Guatemala secara langsung. Diperkirakan sedikitnya 19.325 jiwa melayang
dan kerugian ditaksir mencapai USD6,2 miliar.
4. Badai Galveston (1900). Badai ini menyebabkan kematian bagi 8.000 hingga
12.000 manusia. Badai ini mencapai pesisir Texas, selatan Galveston, dan
masuk kategori empat. Kategori ini artinya kecepatan angin badai
bersangkutan mencapai 131-155 mil per jam. Badai paling mematikan kedua
dalam sejarah AS adalah badai Okeechobee, Florida, yang juga masuk
kategori empat pada 1928 dengan jumlah korban 2.500–3.000 orang.
Mayoritas kematian para korban disebabkan meluapnya air Danau
Okeechobee.
5. Topan Florida Keys Labor Day (1935). Topan ini diawali dari wilayah timur
Bahama pada 29 Agustus 1935 dan kemudian menjadi topan pada 1
September 1935. Sehari kemudian, topan semakin luas, melanda Florida
keys dengan kekuatan angin kategori lima. Tidak ada catatan kekuatan angin
dan topan ini mengakibatkan 408 orang tewas di Florida keys, yang
mayoritas veteran Perang Dunia I. Kerugian yang diakibatkan topan ini
ditaksir saat itu USD6 juta yang saat ini setara USD95 juta atau setara Rp1,1
triliun.
6. Badai Gilbert (1988). Salah satu badai terbesar ini terlihat pada cekungan
Samudera Atlantik dengan diameter 926 kilometer dan berawal di sekitar
Kepulauan Cape Verde di pantai barat Afrika. Badai Gilbert yang terjadi
pada September 1988 menghancurkan 80% rumah serta menghantam
Kepulauan Cayman, Meksiko, dan melintasi Texas. Badai ini antara lain
menewaskan 200 orang di Meksiko dan menyebabkan kerugian USD5,5
miliar.
7. Tgl (10 Mei 2022). Terjadi bencana angin puting beliung pada Selasa
(10/5/2022) di Gunung Kencana, Lebak Banten. Kejadian ini menyebabkan
hampir 80 rumah warga dan sekolah rusak. Angin puting beliung menerjang
Kawasan Kampung Pasar, Lebaksiuh, Kampung Dederan, dan Kampung
Gunungbilu, Desa Gunung Kencana, Lebak, Banten. Seorang warga bersaksi
melihat angin berputar-putar di atas gedung SDN I Gunung Kencana dan
menerbangkan atap sejauh 100 km. Kejadian ini membuat para warga
cemas.
8. Tgl 9 Mei 2022. Sehari sebelumnya, pada Senin (9/5/2022) angin puting
beliung juga menyapu wilayah Subang. Badan Penanggulangan Bencana
Daerah (BPBD) Kabupaten Subang, mencatat 21 titik yang terkena dampak
terjangan puting beliung, dengan lokasi terparah berada di Kecamatan
Cibogo dan Kecamatan Subang Kota. Bencana tersebut menyebabkan
puluhan pohon tumbang dan menimpa jalan serta rumah warga. Sebanyak
enam rumah mengalami rusak berat dan belasan rumah mengalami rusak
ringan. Terdapat tujuh orang yang mengalami luka-luka. Korban adalah dua
pengendara di jalan raya dan lima mahasiswa dari kampus di Subang.
Beruntung, para korban hanya mengalami luka ringan. Disinyalir, peristiwa
angin puting beliung di wilayah ini menimbulkan kerugian hingga ratusan
juta rupiah.
9. Topan Soraja. Lebih dari 150 orang tewas ketika Topan Seroja melanda
NTT, Indonesia, pada bulan April 2021. Topan Seroja memicu banjir
bandang dan tanah longsor yang menumbangkan pohon, memblokir jalan
dan mengubah komunitas kecil menjadi tanah terlantar lumpur. Lusinan
orang hilang dan ribuan menjadi tunawisma karena topan, sementara sekitar
10.000 orang mengungsi ke tempat perlindungan di negara-negara tetangga
di Asia Tenggara.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Badai

https://nationalgeographic.co.id/berita/2016/10/apa-yang-menyebabkan-badai

Setiani, R. (2012, Januari 05).Tanda Awal Hujan Badai dan


Cara Menghindari  Bahayanya. Dipetik Desember 9, 2014, dari
Wordpress:http://opiniku.wordpress.com/2012/01
7
Balia, N. (2014, April 04).PARAMETER ANGIN BADAI . Dipetik Desember
9,2014, dari Blogspot: http://nuridhabalia.blogspot.com/2014/04

Wibisono, K. (2012, Mei 19). BADAI DAN JENIS-JENISNYA. Dipetik Desember


9,2014, dari Blogspot: http://teach.geograf.blpgspot.com

Anda mungkin juga menyukai