“ANGIN TOPAN”
Dosen Pengampu :
Drs. Togi Tampubolon, M.Si., Ph.D.
Disusun Oleh :
Kelompok 6
Devani Anindita Yolanda (4191240001)
Retta Rondang Sirait (4193540004)
PRODI S1 FISIKA
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah Mitigasi
Bencana Alam ini yang tepat pada waktunya yang berjudul “Angin Topan ”.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas kelompok mata kuliah “Mitigasi
Bencana”. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca.
Kelompok 6
DAFTAR ISI
ABSTRAK
Tornado merupakan pusaran angin dengan kecepatan angin 120 km/jam atau lebih yang sering
terjadi di daerah tropis garis lintang utara dan selatan, kecuali di daerah yang sangat dekat
dengan khatulistiwa. Gejala awal terjadinya angin topan, dapat dilihat dari; a. suhu dinaikkan, b.
gumpalan awan putih menjulang tinggi c. terjadi guntur/petir yang keras; d. awan putih sedikit
gelap, e. burung berkumpul, atau terbang menjauh dari pantai dan area terbuka. Tornado dalam
studi fisika, yaitu fluida dinamis (bergerak). Pergerakan badai ini dapat dianalisis dengan
menggunakan hukum yang ada dalam fluida dinamis, seperti persamaan kontinuitas dan Hukum
Bernoulli. Dia tidak dapat dipungkiri bahwa kecepatan angin akan mempengaruhi banyak hal,
antara lain: menyebabkan kerusakan atau rusaknya bangunan, rusaknya jaringan listrik,
menyebabkan erosi di wilayah pesisir, menyebabkan banjir dan membahayakan keselamatan.
BAB I
PENDAHULUAN
ANGIN TOPAN
A. Pengertian Angin Topan
Angin Topan adalah pusaran angin kencang dengan kecepatan angin 120 km/jam atau
lebih yang sering terjadi di wilayah tropis diantara garis balik utara dan selatan, kecuali di
daerah-daerah yang sangat berdekatan dengan khatulistiwa.
Angin topan disebabkan oleh perbedaan tekanan dalam suatu sistem cuaca. Angin paling
kencang yang terjadi di daerah tropis ini umumnya berpusar dengan radius ratusan kilometer di
sekitar daerah sistem tekanan rendah yang ekstrem dengan kecepatan sekitar 20 Km/jam. Di
Indonesia dikenal dengan sebutan angin badai.
energi potensial per satuan volume ( ρgh ) memiliki nilai yang sama pada setiap
titik sepanjang suatu garis.
H. Kaitan Antara Hukum Bernoulli dengan Terbentuknya Angin Topan
Angin topan adalah badai tropis yang terbentuk di atas lautan dengan tekanan
atmosfer yang rendah. Sebagai kawasan badai pendekatan, laut banyak sekali
membengkak (sangat pasang tinggi) menemani angin topan. Kelas-5 fitur badai angin di
lebih dari 155 mph, meskipun kecepatan angin di "mata" pusat sangat rendah.
Asumsi:
1. Aliran udara di dalam badai yang mantap, mampat, dan berotasi (sehingga
persamaan Bernoulli berlaku).
2. Pengaruh air tersedot ke udara diabaikan.
Berkurangnya tekanan atmosfir diatas air menyebabkan air meningkat. Dengan
demikian, penurunan tekanan pada titik 2 relatif terhadap titik 1 menyebabkan air laut
naik pada titik 2. Hal yang sama berlaku pada titik 3, di mana kecepatan udara badai
diabaikan. Perbedaan tekanan yang diberikan dalam hal merkuri tinggi kolom dinyatakan
dalam tinggi kolom air laut oleh :
ρH g
∆ P−( ρgh )Hg− ( ρgh )sw → hsw − h
ρ sw H
g
Kemudian perbedaan tekanan antara titik 1 dan 3 dalam hal air laut tinggi kolom menjadi
ρH g
h3 = h
ρsw Hg
yang setara dengan gelombang badai di mata badai karena kecepatan angin ada diabaikan
dan tidak ada efek yang dinamis. Untuk menentukan kenaikan tambahan air laut pada
titik 2 karena tingginya angin pada titik itu, kita menulis persamaan Bernoulli antara titik
A dan B, yang di atas poin 2 dan 3, masing-masing. Memperhatikan bahwa VB ≅ 0
(daerah mata angin topan relatif tenang) dan zA = zB (kedua titik berada di sama garis
horizontal), persamaan Bernoulli digunakan untuk menyederhanakan
P A V 2A P V2 P −P A V 2A
+ + z A= B + B + z B→ B =
ρg 2 g ρg 2 g ρg 2g
ρ adalah densitas udara dalam angin topan.
2. Saat bencana
Segera berlindung pada bangunan yang kokoh dan aman begitu angin kencang
menerjang
Jika memungkinkan segeralah menjauh dari lokasi kejadian karena proses terjadinya
angin topam berlangsung sangat cepat
Jika saat terjadi angin topan kita berada di dalam rumah semi permanen/rumah kayu,
hingga bangunan bergoyang, segeralah keluar rumah untuk mencari perlindungan di
tempat lain karena bisa jadi rumah tersebut akan roboh
Hindari berteduh di bawah pohon besar, baliho, papan reklame dan jalur kabel listrik
3. Setelah bencana
Melakukan koordinasi dengan berbagai pelaksana lapangan dalam pencarian dan
pertolongan para korban
Mendirikan posko dan evakuasi korban yang selamat
Mendirikan tempat penampungan korban bencana secara darurat di dekat lokasi
bencana atau menggunakan rumah penduduk untuk pengobatan dan dapur umum
Melakukan koordinasi bahan bantuan agar terdistribusi tepat sasaran dan sampai
kepada mereka yang benar-benar membutuhkan dan menghindari para oknum yang
memanfaatkan situasi
Melakukan evaluasi pelaksanaan pertolongan dan estimasi kerugian material.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Angin Topan adalah pusaran angin kencang dengan kecepatan angin 120 km/jam atau
lebih yang sering terjadi di wilayah tropis diantara garis balik utaradan selatan, kecuali di daerah-
daerah yang sangat berdekatan Dengan khatulistiwa.Angin topan disebabkan oleh perbedaan
tekanan dalam suatu sistem cuaca. Pada umumnya angin paling kencang di bagian tropis ialah
berpusar dengan radius ratusan kilometer dengan tekanan rendah yang ekstrem dengan kecepatan
sekitar 20 km/jam.
3.2 Saran
Saran yang dapat kami berikan dari materi ini adalah agar setiap manusia menjaga
lingkungannya yang di tempati agar selalu terjaga, dan selalu waspada akan terjadi bencana-
bencana alam seperti angin topan dll. Dan semoga dari makalah ini kita dapat menambah
wawasan khususnya untuk penulis dan umumnya untuk pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Hermon, D. 2015. Geografi Bencana Alam. Jakarta : Rajawali Pers.
Naing, N., Ikhsan, A., Model Penataan Permukiman Kumuh Untuk Pengelolahan
Bencana
Di kawasan Pesisir Makassar. Jurnal Arsitektur, Kota dan Pemukiman (LOSARI).
https://ilmugeografi.com/bencana-alam/angin-topan
https://www.merdeka.com/trending/penyebab-angin-topan-dan-proses-terjadinya-
lengkap-dengan-dampak-baik-buruknya-kln.html?page=3
https://tirto.id/10-angin-topan-paling-mematikan-dalam-sejarah-ej89
Husna.