Anda di halaman 1dari 2

M.

Zacky Mulatif (12220119) Tugas Minggu 10 Perubahan Iklim B


Teknik Perminyakan

Tropical Cyclone

Terdapat beberapa bentuk hurricane hazard yaitu storm surge, wind damage, heavy rain(inland
flooding), dan associated tornados.
Storm surge adalah sebuah gelombang air yang besar yang mampu menyapu daratan yang lebarnya
dari 8 km hingga 160 km. Karena dapat menyapu daratan, maka storm surge ini biasanya terletak
di daerah pesisir pantai. Storm surge ini dapat terjadi akibat dari kenaikan ketinggian air yang
abnormal yang terasosiasi dengan badai di daratan, pada saat berada di pesisir badai ini akan
mendorong massa air yang sangat besar, dengan ketinggian yang mencapai 7 meter atau setara
dengan 22 feet. Storm surge ini berbeda dengan tsunami. Storm surge ini selalu dikaitkan dengan
badai (semakin kuat badainya, maka storm surge akan semakin besar). Kenaikan pada tingkat
lautan dapat menyebabkan kerusakan yang cukup parah. Pantai yang landai akan menyebabkan
kerusakan yang lebih parah dibandingkan pantai yang curam.
Kemudian terdapat strong winds yaitu badai yang memiliki kecapatan lebih dari 74 mph(miles per
hour). Bahkan terkadang dapat mencapai kecepatan sebesar 155 kkts. Angin ini biasanya lebih
kuat di daerah pacific karena memiliki waktu yang lebih lama untuk berkembang pada samudra
pasifik. Angin ini akan mengakibatkan kerusakan yang parah apalagi pada rumah dengan
konstruksi yang cukup lemah. Pusaran angin yang berputar dapat menyebabkan hembusan angin
yang sangat kuat. Dua badai yang paling merusak di US adalah Camille Hurricanes pada tahun
1969 dan Andrew hurricanes pada tahun 1992.
Heavy rain atau inland flooding adalah banjir yang diakibatkan oleh curah hujan yang sangat
tinggi. Dan akan lebih parah jika siklon tropis bergerak dengan lambat menuju daratan. Sehingga
curah hujan suatu wilayah menjadi lebih tinggi dan lebih lama durasinya. Contoh inland yang
pernah terjadi adalah di mississippi yang mengakibatkan banjir di virginia, di florida dan lainnya.
Dari 20 siklon tropis yang paling berbahaya di dunia, 14 diantaranya berada di asia selatan yakni
India dan Bangladesh. Yang paling berbahaya adalah “great Bhola Cyclone” yang terjadi di
Bangladesh pada tahun 1970 dan menyebabkan 500.000 kematian. Hurricane ini sebenarnya dapat
berahir jika bergerak jauh dari sumber energi , bergerak diatas daratan, peningkatan kekasaran
pemuaian, dan temperatur di daratan lebih rendah), dan bergerak dibawawh wilayah yang sirkulasi
dengan skala besar tidak mendukung hurricane (perbedaan kecepatan angin yang tinggi secara
vertical dan wilayah subsidence). Tindakan mitigasi telah diambil dalam bentuk peringatan badai.
Hal ini dilakukan untuk melindungi nyawa manusia dan propertinya. Teknik pendeteksian yang
digunakan adalah penggunaan satelit, radar, pesawat resonansi, data buoy, dan kanal laporan
cuaca. Pada awalnya badai tropis ini akan dipantau selama 36 jam kedepan, kemudian pemberian
peringatan pada badai tropis pada 24 jam kedepan dan melakukan evakuasi sesegera mungkin.
Begitu juga dengan peringatan bahaya hurricane.
Terdapat beberapa kesulitan dalam membuat prediksi. Yakni masih mengalami kesulitan
memprediksi dimana badai akan terjadi, beberapa hurricane bisa saja terjadi secara berulang. Yang
mengakibatkan “cry wolf problem”, dan terdapat kesalahan alarm pendeteksi. Kemudian solusinya
adalah meningkatkan riset yang lebih dalam lagi sehingga data prediksi akurat, hingga melakukan
modifikasi cuaca.
Faktor yang menyebabkan terjadinya siklon tropis adalah perbedaan temperatur muka laut yang
hangat, sumber energi, kelembapan, tidak ada pola yang terlihat cukup jelas jika kita melihat data
terdahulu namun terdapat pola secara jangka panjang. Accumulated Cyclone Energy digunakan
untuk mendefinisikan tahun aktif. Fenomena El Nino yang berkaitan dengan SST. Terdapat tren
meningkat SST disebut Antlatic Multidecadal Mode. Variabilitas tropical cyclone mengontrol
hurricane. Sehingga kesimpulannya perubahan iklim tidak mendorong terjadinya siklon tropis.
Akan ada penurunan jumlah kejadian pada setiap wilayahnya namun juga terdapat prediksi
kenaikan intensitas siklon tropis ini. Hingga saat ini masih belum ada bukti yang cukup jelas
tentang kaitan antara jumlah sikon tropis dengan perubahan iklim yang terjadi.

Pertanyaan :
1. Hurricane/badai pada siklon tropis tadi bisa terjadi berulang kali. Apakah ada perbedaan
tanda tanda munculnya badai ini pada awal terjadi dan perulangan berikutnya? Atau tidak
ada tanda tanda sama sekali?
2. Mengapa storm surge yang menimpa pantai yang landai menimbulkan kerusakan yang
lebih parah daripada pantai yang curam?

Anda mungkin juga menyukai