PENDAHULUAN
Puting beliung atau tornado ialah sebuah angin yang menyentuh tanah dan
awan konimbulus. Kebanyakan puting beliung mempunyai kecepatan angin 175
km/jam atau kurang, dengan lebar 250 kaki (75 meter), dan bergerak beberapa
kilometer sebelum lenyap. Walau bagaimanapun, setengah puting beliung
mempunyai angin selaju 480 km/jam, dengan lebar lebih dari 1,6 km .
Ancaman angin puting beliung desebabkan beberapa faktor yakni karena suhu
panas yang tinggi, low pressure, dan awan comonimbus. Faktor yang juga sangat
berpengaruh puting beliung itu adalah konveksi tinggi (Johanes Derajat, 2008).
Mengingat kekuatan dan dampak yang mampu dihasilkan oleh angin puting
beliung yang mampu menghancurkan segala macam benda yang berada di jalur
lintasanya hingga mampu menimbulkan jatuh korban jiwa maka perlulah diciptakan
sebuah alat yang mampu memberikan peringatan dini atau cepat kepada warga
masyarakat agar dapat meminimalisir dampak akibat yang ditimbulkan oleh angin
puting beliung serta meminimalisir jatuhnya korban jiwa. ( Sue Nicholson, 2005).
Pemerintah sendiri selama ini belum dapat memberikan peringatan yang dini
kepada warga masyarakat bila akan terjadi angin puting beliung, walaupun
pemerintah mungkin sudah memberi peringatan mungkin lewat Badan Meteorologi
Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui siaran ramalan cuaca baik melalui media
1
elektronik maupun media cetak. Cara ini dinilai kurang efektif karena tidak semua
orang suka mendengar atau membaca melalui media elektronik maupun media cetak.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
6 daerah Sumatera disebut
Angin Bohorok dan masih
ada sebutan lainnya. Angin
7 Puting beliung adalah
angin yang berputar
dengan kecepatan lebih
dari 63
8 km/jam yang bergerak
secara garis lurus
dengan lama kejadian
maksimum 5
9 menit. Orang awam
menyebut angin puting
beliung adalah angin
Leysus, di
4
10 daerah Sumatera
disebut Angin Bohorok
dan masih ada sebutan
lainnya. Angin
11 Puting beliung adalah
angin yang berputar
dengan kecepatan lebih
dari 63
12 km/jam yang
bergerak secara garis
lurus dengan lama
kejadian maksimum 5
13 menit. Orang awam
menyebut angin puting
5
beliung adalah angin
Leysus, di
14 daerah Sumatera
disebut Angin Bohorok
dan masih ada sebutan
lainnya. Angin
Puting beliung adalah angin yang berputar dengan kecepatan lebih dari 64(35
knot) km/jam yang bergerak secara garis lurus dengan lama kejadian maksimum 5
menit berasal dari awan cumulonimbus. Orang awam menyebut angin puting beliung
adalah angin Leysus, di daerah Sumatera disebut Angin Bohorok dan masih ada
sebutan lainnya. Angin jenis lain dengan ukuran lebih besar yang ada di Amerika
yaitu Tornado mempunyai kecepatan sampai 320 km/jam dan berdiameter 500 meter.
Angin puting beliung sering terjadi pada siang hari atau sore hari pada musim
pancaroba. Angin ini dapat menghancurkan apa saja yang diterjangnya, karena
dengan pusarannya benda yang terlewati terangkat dan terlempar.
Ciri-ciri datangnya angin puting beliung adalah pada waktu siang hari terlihat
adanya awan putih menjulang tinggi seperti bunga kol, kemudian berkembang
menjadi awan gelap yang disertai embusan udara dingin, dan angin mulai
menggoyangkan pepohonan ke kiri dan ke kanan, tidak lama kemudian angin
semakin cepat dan diikuti hujan lebat dan terkadang disertai hujan es. Terlihat di
awan hitam pusaran angin berbentuk seperti kerucut turun menuju tanah (bumi).
6
1. Sebab alam
Penyebab terjadinya angin puting beliung disebabkan karena udara panas dan
dingin bertemu, sehingga saling bentrok dan terbentuklah puting beliung. Selain itu
juga karena dalam awan terjadi arus udara naik ke atas yang kuat. Hujan belum turun,
titik-titik air maupun kristal es masih tertahan oleh arus udara yang naik ke atas
puncak awan.
2. Sebab sosial
Angin puting beliung ini biasanya terjadi di daerah yang jumlah vegetasinya
kurang atau sedikit, contohnya pada sebuah kota yang di dalamnya terdapat banyak
gedung yang menyebabkan suhu di dalamnya menjadi panas. Selain itu penyebab lain
angin puting beliung adalah pemakaian alat elektronik seperti kulkas, AC, televisi,
mesin cuci dan sebagainya yang dapat menimbulkan efek rumah kaca dan
menyebabkan terjadinya global warming sehingga udara panas terperangkap dalam
atmosfer bumi dan berbenturan dengan udara yang lebih rendah sehingga
menyebabkan terjadinya angin puting beliung.
2.4 Proses Terjadinya Angin Putting Beliung
Proses terjadinya angin puting beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba
pada siang hari suhu udara panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi
matahari di siang hari tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan
tersebut terjadi pergolakan arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup
tinggi. Arus udara yang turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke
permukaan bumi secara tiba-tiba dan berjalan secara acak.
Angin puting beliung terbentuk oleh gelombang udara. Udara lembab yang
hangat bertemu udara kering yang dingin hingga terbentuklah awan petir. Setelah
awan petir terbentuk, udara yang hangat naik dan ketika udara hangat mendesak
udara kosong semakin banyak, udara mulai berputar. Udara yang berputar
membentuk angin puting beliung.
2.5 Dampak Dari Angin Putting Beliung
1. Akibat alam
Angin puting beliung sangat berdampak buruk pada kehidupan dan lingkungan
tempat manusia tinggal. Akibat dari angin puting beliung antara lain banjir, tsunami
dan tanah longsor yang disebabkan oleh guncangan dari pusaran angin yang
bertekanan sangat tinggi.
2. Akibat sosial
Setiap bencana alam selalu membawa dampak dan menimbulkan kerugian bagi
masyarakat, berupa korban jiwa, dan material. Bencana angin puting beliung bila
menimbulkan korban dan kerusakan pada bangunan infrastruktur, hal ini tergantung
7
dari skala intensitas angin. Semakin tinggi intensitas angin maka akan semakin berat
tingkat kerusakan yang ditimbulkan angin puting beliung. Kerusakan yang
ditimbulkan di antaranya:
4. Membahayakan keselamatan.
8. Kerugian material.
1. Antisipasi
Jika terdapat pohon yang rimbun dan tinggi serta rapuh agar segera ditebang untuk
Perhatikan atap rumah yang sudah rapuh, karena pada rumah yang rapuh sangat
kemungkinan terhempas.
Apabila melihat awan yang tiba-tiba gelap, semula cerah sebaiknya untuk tidak
Cepat berlindung atau menjauh dari lokasi kejadian, karena peristiwa fenomena
Untuk jangka panjang pohon dipinggir jalan diganti dengan pohon akar berjenis
8
Dengar dan simaklah siaran radio atau televisi menyangkut prakiraan terkini cuaca
setempat.
Bersiaplah untuk ke tempat perlindungan (bungker) bila ada angin puting beliung
mendekat.
3. Saat datangnya angin
Jika berada di dalam bangunan seperti rumah, gedung perkantoran, sekolah, rumah
sakit, pabrik, pusat perbelanjaan, gedung pencakar langit, maka yang harus
menghadapi keadaan tersebut seperti sebuah ruangan yang dianggap paling aman,
basemen, ruangan anti badai, atau di tingkat lantai yang paling bawah.
kendaraan serta carilah tempat perlindungan yang terdekat seperti yang telah
disebutkan di atas.
Tiaraplah pada tempat yang serendah mungkin, saluran air terdekat atau
sejenisnya sambil tetap melindungi kepala dan leher dengan menggunakan
lengan.
Jangan pernah melarikan diri dari angin puting beliung dengan menggunakan
perlindungan terdekat.
9
Hati-hati terhadap benda-benda yang diterbangkan angin puting beliung. Hal
Foto: Rumah warga di Dusun Podang, Desa Lara, Kecamatan Baebunta Selatan, Luwu
Utara porak-poranda setelah diterjang angin puting beliung.(RachmatAriadi/detikSulsel)
10
Sementara Sekretaris BPBD Luwu Utara Hermansyah mengatakan pihaknya
masih melakukan pendataan rumah warga yang rusak akibat bencana puting beliung
tersebut. Di samping itu, pihaknya segera menyalurkan bantuan terhadap korban
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Angin puting beliung adalah angin yang berputar dengan kecepatan lebih dari 63
km/jam yang bergerak secara garis lurus dengan lama kejadian maksimum 5 menit.
Penyebab terjadinya angin puting beliung disebabkan karena udara panas dan dingin
bertemu, sehingga saling bentrok dan terbentuklah puting beliung.
Terjadinya angin puting beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada
siang hari suhu udara panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi
matahari di siang hari tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan
tersebut terjadi pergolakan arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup
tinggi. Arus udara yang turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke
permukaan bumi secara tiba-tiba dan berjalan secara acak.
3.2 Saran
DAFTAR PUSAKA
12
https://id.wikipedia.org/wiki/Puting_beliung . Diakses pada tanggal 7 April 2023
2023
13