Anda di halaman 1dari 19

DAFTAR ISI :

1. Angin Puting Beliung .........................................................................................


2. Erupsi Gunung Merapi ......................................................................................
3. Gempa Bumi ....................................................................................................
4. Siaga Banjir .......................................................................................................
5. Waspada Tanah Longsor ..................................................................................
6. Waspada Tsunami ............................................................................................
7. Keluarga Siaga Bencana ..................................................................................
8. UITEMATE ,Teknik Mengapung Untuk mereka yang tidak bisa berenang .......
9. Menghadapi Pandemi Global Covid-19 ............................................................
1. Angin Puting Beliung
Angin kencang berputar, yang menimbulkan kerusakan parah hingga korban
meninggal. Dari berbagai segi, angin puting beliung seperti anak badai topan tetapi
lebih merusak. ( Bahkan, badai topan Dapat menghasilkan angin puting beliung ).
Tapi meski jauh lebih kecil daripada badai topan, angin puting beliung lebih cepat,
lebih kuat, lebih tak bisa diprediksi, dan lebih mematikan.

Kecepatan angin puting beliung dapat melebihi 480 km/jam cukup kuat untuk
melempar mobil ke udara. Untuk wilayah Kab. Sidoarjo, Angin puting beliung sendiri
paling sering terjadi di Kec. Wonoayu, Kec. Sedati, Kec. Taman & Kec. Waru
Orang yang pernah selamat dari angin puting beliung mengatakan angin
tersebut terdengar seperti kereta api barang yang menggemuruh hanya beberapa
sentimeter dari telinga mereka. Angin puting beliung diakibatkan oleh super sel:
badai petir berputar yang berbentuk ketika area bertekanan rendah (udara panas)
dan bertekanan tinggi (udara dingin) bertubrukan dan menciptakan awan berbentuk
corong berpusar yang membentang dari permukaan bumi ke awan badai.
Jika angin putting beliung terbentuk di atas air, sebutannya belalai air. Angin
puting beliung terdahsyat yang pernah tercatat, terkenal dengan sebutan Tri-State
Tornado, menewaskan 695 orang dan melukai 2.027 lainnya ketika berpusar sejauh
483 km dari Missouri, Indiana, hingga Illinois, Amerika Serikat, pada musim semi
1925. Kecepatan anginnya melebihi 418 km/jam.
Angin puting beliung tidak mudah diteliti. Tidak seperti badai topan, angin ini
tidak dapat diramal atau dilacak secara akurat, dan begitu kuatnya hingga dapat
menghancurkan peralatan ilmiah. Karena itulah, para ilmuwan masih belum yakin
apa yang menyebabkan angin ini terbentuk.
Badai topan dapat bergerak sampai sejauh ribuan kilometer tapi terbatas hanya
di daerah tropis. Angin puting beliung biasanya hanya terjadi selama sepuluh menit,
tetapi dapat terbentuk di seluruh dunia.

 Tipe-tipe Angin Puting Beliung : Seperti badai topan, tingkatan angin puting
beliung diukur berdasarkan kekuatannya pada skala 1 sampai 5, per skala
Fujita yang telah diperbarui (skala EF)
 Angin Puting Beliung EF1 : Kecepatan angin: 138-177 km/jam Angin puting
beliung yang paling lemah, cukup kuat membuat atap rumah terlepas dan
mendorong mobilmu di jalanan.
 Angin Puting Beliung EF2 : Kecepatan angina: 178-217 km/jam Angin
puyuh EF2 dapat menghancurkan rumah mobil dan mematahkan pohon jadi
dua.
 Angin Puting Beliung EF3 : Kecepatan angin: 218-266 km/jam Bahkan
rumah terkokoh tak bisa bertahan dari angin puyuh ini, yang cukup kuat untuk
melempar mobil dan menggulingkan kereta api.
 Angin Puting Beliung EF4 :Kecepatan angin: 267-322 km/jam Lebih
dahsyat daripada badai topan terkuat, angin puting beliung EF4 dapat
menghancurkan seluruh kompleks sampai rata dengan tanah dan mencabut
pohon besar hingga akarnya, dan mengubahnya menjadi peluru mematikan.
 Angin Puting Beliung EF5 : Kecepatan angin: Di atas 322 km/jam Angin
puting beliung paling dahsyat menyebabkan kerusakan yang tak dapat
dipercaya, bahkan ganjil (seperti mencabut rumput dari tanah dan
mengelupas kulit kayu dari pohon) angin puyuh EF5 pernah melempar mobil
lebih jauh daripada panjang lapangan sepak bola.

1.1 Proses Terjadinya Angin Puting Beliung


Angin puting beliung biasa terjadi padamusim pancaroba di kala siang
ataupun sore hari. Fase terjadinya puting beliung memiliki kaitan yang erat dengan
fase tumbuh awan cumulonimbus. Adapun fase terjadinya puting beliung yaitu:

1. Fase tumbuh – Di dalam awan terjadi arus udara yang naik ke atas dengan
tekanan yang cukup kuat. Pada saat ini proses terjadinya hujan belum turun
karena titik-titik air serta kristal es masih tertahan oleh arus udara yang
bergerak naik menuju puncak awan.
2. Fase dewasa atau masak – Dalam fase ini, titik-titik air yang tidak lagi
tertahan oleh udara akan naik menuju puncak awan. Hujan kemudian akan
turun dan menimbulkan gaya gesek antara arus udara yang naik dan yang
turun. Pada fase ini, temperatur massa udara yang turun memiliki suhu yang
lebih dingin dibandingkan dengan udara disekelilingnya. Pada arus udara
yang naik ataupun turun dapat timbul arus geser yang memuntir lalu
membentuk pusaran. Arus udara yang berputar semakin lama semakin cepat
akan membentuk sebuah siklon yang “menjilat” bumi atau yang disebut pula
dengan angin puting beliung. Angin puting beliung, dapat disertai dengan
hujan yang deras dan membentuk pancaran air.
3. Fase punah – Dalam masa punah, tidak ada massa udara yang naik namun
massa udara akan meluas di seluruh awan. Pada akhirnya proses terjadinya
awan mengalami kondensasi akan berhenti dan udara turun melemah
sehingga pertumbuhan awan akan berakhir.

1.2 Ciri-Ciri Angin Puting Beliung


Kondisi akan terjadinya puting beliung sebenarnya bisa diketahui kalau anda
teliti. Hal ini bisa dirasakan ketika anda merasakan cuaca panas yang tidak seperti
hari-hari biasa. Cuaca panas tersebut secara tiba-tiba digantikan oleh hujan yang
lebat dan kemungkinan disertai dengan puting beliung. Adapun gejala awal puting
beliung yang perlu anda tahu untuk menambah kewaspadaan anda adalah:
 Udara yang terasa panas hingga menyebabkan gerah
 Di langit ada pertumbuhan awan atau awan putih yang membentuk
gerombolan berlapis-lapis
 Di antara banyaknya awan kumulus tersebut, ada salah satu jenis - jenis
awan yang memiliki batas tepi dengan warna abu-abu yang sangat jelas.
Awan tersebut tampak menjulang tinggi yang jika dilihat akan berbentuk mirip
dengan bunga kol
 Awan berubah warna secara tiba-tiba dari warna putih menjadi warna hitam
pekat layaknya awan cumulonimbus
 Ketika angin kencang akan datang, ranting pohon serta daun bergoyang
tertiup angin
 masyarakat harus selalu waspada terutama pada periode durasi
Pembentukan awan hingga fase awan punah. Hal ini biasanya berlangsung
sekitar 1 jam.

Angin puting beliung merupakan angin yang disebabkan oleh dampak ikutan dari
awan cumulonimbus atau Cb yang biasanya tumbuh selama periode musim hujan.
Namun perlu diketahui jika tidak semua semua awan Cb akan menimbulkan angin
puting beliung. Kehadiran angin puting beliung dapat terjadi secara tiba-tiba yaitu 5
atau 10 menit di area dengan skala yang sangat lokal. Arus udara dari puting beliung
yang turun dengan kecepatan tinggi akan menghembus permukaan bumi secara
tiba-tiba dan acak. Hal inilah kenapa puting beliung menjadi salah satu penyebab
terjadinya kerusakan di banyak tempat.
Pusaran pada angin puting beliung memiliki bentuk yang mirip dengan belalai
gajah atau seperti selang pada vacum cleaner. Jika puting beliung berlangsung
dalam waktu yang cukup lama, maka lintasannya akan membentuk jalur kerusakan
karena bisa menerjang apapun yang dilewatinya. Angin puting beliung banyak terjadi
di dataran rendah dan pada siang hari.

1.3 Dampak Angin Puting Beliung


Ada beberapa dampak angin puting beliung yang dapat menimbulkan banyak
sekali kerusakan yang tidak ringan bahkan ada yang menimbulkan kerugian yang
tidak sedikit yang akan mengganggu ruang publik untuk kehidupan. Berikut dampak-
dampak yang bisa ditimbulkan oleh angin puting beliung yang bersifat merusak
seperti:
 Kerusakan pada rumah serta infrastruktur pada suatu daeah
 Dalam kasus puting beliung ada beberapa yang kasus yang menimbulkan
korban jiwa
 Menimbulkan kerugian material
 Merusak kebun-kebun warga
 Menciptakan banyak puing-puing dari kerusakan materi serta sampah yang
berserakan
 Dapat menganggu jalannya ekonomi

Dampak buruk dari angin puting beliung, dapat meluluhlantahkan tempat


dengan area seluas 5 kilometer. Dalam hal ini rumah serta banyak tanaman akan
hancur serta tumbang akibat diterjang oleh angin puting beliung. Bukan hanya itu
namun makhluk hidup juga bisa mati akibat terlempar atau terbentur oleh benda-
benda keras yang ikut masuk dalam pusaran angin.

1.4 Cara Meminimalisir Dampak Angin Puting Beliung


Untuk mengantisipasi terjadinya puting beliung serta keamanan bagi anda
sekaligus keluarga, ada baiknya anda mengenali tanda-tanda apa saja yang yang
menandakan kemunculan puting beliung. Selan itu anda juga harus selalu waspada
dengan melakukan hal-hal yang di bawah ini:

a. Mengenali dengan betul tempat anda tinggal


Sebelum anda menghuni pada sebuah tempat, ada baiknya jika anda mencari
tahu dengan baik untuk membuat kehidupan anda menjadi lebih nyaman. Dengan
mencari tahu keadaan atau kondisi lingkungan, maka dapat membuat anda tahu
dengan baik dampak positif serta dampak negatif dari hunian yang anda tinggali.
Selain itu, anda juga harus tahu jenis bencana alam apa saja yang bisa terjadi di
area hunian anda.

b. Lakukan penghijauan
Angin umumnya mencari tempat tebuka dan menghamtamnya secara dasyat.
Namun ketika ada banyak pohon yang ditanam di sekitar lingkungan maka angin
akan terpecah. Dari hal ini bisa ditemukan bahwa pohon menjadi salah satu solusi
andalan yang bisa dipilih untuk menghindari kekejaman angin puting beliung.
Langkah menanam pohon untuk mencegah bencana alam terutama puting beliung
harus disadari oleh masyarakat sehingga mereka bisa bergotong royong menanam
pohon di lingkungan mereka. Hal yang harus diperhatikan dalam menanam pohon
adalah sumber mata air dan masalah tanah.
Penghijauan lingkungan yang dilakukan bukan hanya bisa menanggulangi
bahaya puting beliung melainkan juga memiliki banyak manfaat seperti:

 Menyerap dan menyimpan air – Air terutama yang berasal dari air hujan
ketika berjumlah sangat banyak dan tidak dapat ditampung sepenuhnya oleh
tanah akan mengalir ke perumahan penduduk dan menyebabkan banjir.
Berbeda ketika ada penghijauan di area tersebut maka air hujan yag
terlampau banyak akan diserap oleh akar pohon yang kemudian disimpan di
dalam lapisan tanah. Penyimpanan air tersebut dapat dimanfaatkan sebaga
cadangan air di musim kemarau, untuk mencegah datangnya banjir dan lain-
lain.
 Mencegah tejadinya erosi – Akar pohon yang berada di dalam tanah dapat
mencegah terjadinya erosi tanah atau pengikisan tanah yang disebabkan oleh
air maupun angin kencang.
 Keseimbangan lingkungan – Penghijauan bagus untuk menyeimbangkan
lingkungan, karena pepohonan yang ada di lingkungan merupakan salah satu
komponen biotik yang keberadaannya tidak dapat dipisahkan dari alam
lingkungan. Keselarasan lingkungan sendiri memiliki keterkaitan khusus
antara komponen biotik dan abiotik.
 Menyerap karbondioksida – Pepohonan yang tumbuh di sekitar dapat
menyerap karbondioksida serta menghasilkan oksigen. Proses ini dapat
membuat lingkungan kita menjadi lebih sejuk dengan udara yang bersih.
Selain itu, pepohonan yang berada di sekitar juga dapat mengurangi dampak
dari global warming atau penyebab pemanasan global.
 Sebagai tempat tinggal makhluk hidup – Pepohonan juga berguna sebagai
tempat hidup makhluk hidup. Ada banyak hewan-hewan kecil layaknya
burung, kumbang, kupu-kupu dan lain sebagainya yang menggunakan
pohon-pohon sebagai ruang lingkup aktivitas mereka. Ketiadaan pohon akan
mampu mengancam ekosistem yang ada sehingga dapat mengancam
populasi dari para hewan itu sendiri.
 Mempercantik suatu lingkungan –Berbeda dengan lingkungan yang sama
sekali tidak ada pohon, maka tempat yang ditumbuhi banyak pohon mampu
memberi daya tarik tersendiri karena mampu menambah unsur kecantikan
pada suatu tempat. Dalam hal ini, suatu tempat yang dihijaukan akan mampu
menarik banyak orang sehingga bisa dijadikan sebagai sarana rekreasi atau
hiburan.
 Sebagai penyaring udara – Pepohonan yang ada mampu menyerap
karbondioksida serta menyaring udara yang ada. Perlu diketahui bahwa
pepohonan di siang hari, akan memproduksi udara sehat yang berupa
oksigen sementara pada malam hari, pepohonan akan mengeluarkan
karbondioksida. Hal ini juga menjadi alasan kenapa keluar di malam hari tidak
dianjurkan karena udara yang tidak sehat. Hebatnya lagi, akar-akar
pepohonan mampu menyerap berbagai jenis racun yang berasal dari mana
saja untuk kemudian disaring di dalam tanah sehingga membuat air yang
dihasilkan menjadi layak untuk dikonsumsi.
 Sarana edukasi – Bagi seorang pelajar dan peneliti, maka area pepohonan
yang merupakan hasil dari penghijauan dapat dijadikan sebagai sarana
belajar yang berguna untuk media penelitian serta media
pembelajaran. Dengan maraknya pengerusakan hutan yang akhir-akhir ini
terjadi ada baiknya dilakukan banyak penyuluhan supaya masyarakat dapat
mengerti dan memahami secara baik jika penghijauan merupakan salah satu
cara baik untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan penghijauan.
Terutama bagi kalangan terpelajar, maka ada baiknya jika seorang pelajar
menjadi penggerak dalam menyelamatkan ekosistem lingkungan melalui
dilakukannya gerakan penghijauan.

Penghijauan dapat memberikan banyak efek baik secara langsung maupun tidak
langsung bagi lingkungan termasuk di dalamnya manusia. Di tempat yang gersang
tentu anda akan merasa kepanasan dengan suasana yang gerah dan tidak nyaman.
Namun pada lingkungan yang teduh dimana banyak pepohonan, maka tempat
tersebut menjadi tempat yang nyaman dengan suasana teduh dan menyenangkan.

c. Buat hunian anda permanen dan kuat


Rumah memiliki peran yang cukup penting dalam menghindari bencana alam.
Semakin kuat rumah yang anda bangun maka dampak kerusakan serta
perlindungan pada suatu rumah menjadi lebih terjaga.

d. Buat tempat perlindungan di bawah tanah


Tempat perlindungan di bawah memiliki fungsi yang cukup penting dapat
menjaga keselamatan manusia supaya dapat terhindar dari bahaya yang ada di
permukaan. Selain melakukan usaha penyelamatan serta pencegahan seperti
halnya di atas, anda juga harus berhati-hati ketika bencana angin puting beliung
tengah berlangsung. Dalam hal ini anda harus selalu waspada dan memperhatikan
tempat di sekitar yang anda gunakan sebagai tempat berlindung. Hendaknya hindari
berlindung pada tempat terdapat pepohonan tinggi dimana pohon tersebut telah
rapuh. Jika anda melihat ada pohon yang rapuh terlebih jika pohon tersebut
merupakan salah satu jenis pohon dengan ukuran tinggi dan menjulang besar, maka
sebaiknya dihindari karena pohon dapat jatuh dan menimpa sewaktu-waktu. Carilah
tempat aman yang kuat dan kokoh serta cari tempat yang jaraknya jauh dari lokasi.
Ada baiknya jika anda selalu waspada terhadap tanda bahaya seperti
perubahan langit yang menjadi gelap dan bisa pula berwarna agak kehijauan. Hujan
es yang turun dengan butiran besar dan adanya awan rendah dengan warna hitam
dan bergerak dengan cara berputar serta adanya bunyi keras yang terdengar seperti
gerakan kereta api yang cepat. Bila ada tanda-tanda yang demikian, sebaiknya anda
lekas mencari tempat untuk berlindung atau bunker. Bagi anda yang berada di
dalam mobil di saat angin puting beliung tengah berlangsung, anda harus segera
menghentikan laju kendaraan anda dan segara cari tempat perlindungan
yang terdekat disana. Namun bila di area tersebut tidak ada tempat perlindungan
anda bisa tiarap pada tempat yang rendah seperti halnya saluran air untuk kemudian
tiarap dan melindungi kepala menggunakan lengan anda.

2. Erupsi Gunung Berapi


Letusan gunung berapi merupakan peristiwa yang terjadi akibat endapan
magma di dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi.
Magma sendiri adalah cairan pijar yang terdapat di dalam lapisan bumi
dengan suhu yang sangat tinggi, yakni diperkirakan lebih dari 1.000 °C. Cairan
magma yang keluar dari dalam bumi disebut lava. Suhu lava yang dikeluarkan bisa
mencapai 700-1.200 °C. Letusan gunung berapi yang membawa batu dan abu dapat
menyembur sampai sejauh radius 18 km atau lebih, sedangkan lavanya bisa
membanjiri sampai sejauh radius 90 km.

TINGKAT ISYARAT BAHAYA GUNUNG BERAPI DI INDONESIA


 AWAS : Letusan utama akan segera terjadi – daerah yang terancam harus
segera dikosongkan
 SIAGA : Letusan dapat terjadi dalam 2 minggu – sarana darurat
disiapkan
 WASPADA : Aktivitas magma dan seismik – penyuluhan ke masyarakat
 NORMAL : Tidak ada aktivitas magma – pengamatan

2.1 Sebelum terjadi letusan gunung berapi


• Kenali daerah setempat dalam menentukan tempat yang aman untuk
mengungsi
• Membuat perencanaan penanganan bencana
• Mempersiapkan pengungsian jika diperlukan
• Mempersiapkan kebutuhan dasar

2.2 Saat terjadi letusan gunung berapi


 Hindari daerah rawan bencana seperti lereng gunung, lembah dan daerah
aliran lahar.
 Ditempat terbuka, lindungi diri dari abu letusan dan awan panas
 Persiapkan diri untuk kemungkinan bencana susulan
 Kenakan pakaian yang bisa melindungi tubuh seperti : baju lengan panjang,
celana panjang, topi dan lainnya
 Jangan memakai lensa kontak
 Pakai masker atau kain untuk menutupi mulut dan hidung
 Saat turunnya awan panas usahakan untuk menutup wajah dengan kedua
belah tangan

2.3 Setelah terjadi letusan gunung berapi


 Jauhi wilayah yang terkena hujan abu
 Bersihkan atap dari timbunan abu. Karena beratnya, bisa merusak atau
meruntuhkan atap bangunan
 Hindari mengendarai mobil di daerah yang terkena hujan abu sebab bisa
merusak mesin motor, rem, persneling hingga pengapian

2.4 Secara umum letusan gunung dapat dibagi menjadi tiga kategori :

 Erupsi magma yang disebabkan tekanan gas di dalam perut bumi.


 Letusan Freatomagma atau hidrovulkanik terjadi akibat adanya kontak
antara magma dengan air bawah permukaan atau formasi batuan yang
banyak mengandung air menghasilkan abu dan material vulkanik halus.
Erupsi ini dicirikan dengan semburan abu vulkanik yang kadang kala diselingi
oleh suara gemuruh dan dentuman.
 Letusan freatik adalah erupsi yang disebabkan adanya kontak air dengan
magma. Bedanya dengan erupsi freatomagma, erupsi freatik sebagian besar
terdiri dari gas atau uap air.

3. Gempa Bumi

Gempa bumi adalah terjadinya pergerakan atau pergeseran lapisan pada


lempengan bumi yang berada di dasar. Atau bisa juga didefinisikan dengan getaran
atau goncangan yang terjadi karena pergerakan lapisan lempengan bumi yang
berasal baik dari dasar atau dari bawah permukaan bumi dan bisa juga terjadi
karena adanya letusan gunung api.

Jenis-jenis Gempa Bumi


Berdasarkan dari faktor penyebabnya, gempa bumi dapat dibedakan menjadi gempa
bumi tektonik, gempa vulkanik, gempa runtuhan / terban dan gempa buatan.
 Gempa bumi vulkanik (Gunung Api) : sebuah gempa bumi yang terjadi
diakibatkan oleh adanya aktivitas magma gunung api yang tengah bergejolak.
Fenomena ini biasanya terjadi sebelum gunung berapi meletus. Gempa ini
juga terkadang digunakan sebagai indikator para penduduk di kaki gunung
untuk segera mengungsi meninggalkan tempat tinggal mereka.
 Gempa bumi tektonik : Gempa yang diakibatkan dari aktivitas tektonik, yaitu
pergeseran yang terjadi pada lempengan tektonik secara mendadak dengan
kekuatan goncangan yang beranaragam. Sesuai dengan besar pergeseran,
dan letak terjadinya pergeseran lempengan.
 Gempa bumi runtuhan : gempa bumi yang dijumpai di wilayah dengan letak
geografis yang berkapur atau di wilayah tempat pertambangan. Gempa jenis
ini jarang terjadi, dan apabila terjadi biasanya dalam kekuatan yang kecil.
 Gempa bumi buatan : siapa sangka bahwa ada orang yang menginginkan
terjadinya gempa bumi. Hal ini memang benar adanya. Gempa bumi ini
dilakukan oleh manusia dengan tujuan-tujuab tertentu, misalnya seperti
getaran yang terjadi ketika memasang paku bumi, peledakan dinamit, dan
berbagai macam ledakan buatan lainnya.

Sebagai salah satu bencana yang Sulit untuk di prediksi dan sering
menewaskan banyak orang, setidaknya ada 10 fakta tentang gempa bumi yang
perlu kamu ketahui.
 Penyebab Gempa : Kejadian alami seperti letusan gunung berapi dan
dampak meteor dapat menyebabkan gempa bumi, namun sebagian besar
gempa bumi terjadi secara alami dipicu oleh pergerakan lempeng bumi.
 Kronologi Gempa Tektonik : Permukaan bumi terdiri atas 20 lempeng yang
terus bergerak. Tekanan dari pergeseran lempeng dapat menghasilan
patahan yang terlepas sebagai energi. Merambat melalui bumi dalam bentuk
gelombang seismik. Inilah mengapa gempa bumi tektonik sering terjadi.
 Gempa yang Berpotensi Tsunami : Gempa bisa berpotensi menjadi
tsunami jika pusat gempa berada di dasar laut dengan skala yang besar dan
kedalaman yang rendah (lebih dari 7 SR dan kurang dari 70 km).
 Intensitas Gempa di Dunia : Pusat Informasi Gempa Nasional (NEIC)
mencatat rata-rata 20.000 gempa bumi setiap tahun (sekitar 50 hari) di
seluruh dunia. Namun, ada jutaan gempa yang diperkirakan terjadi setiap
tahun yang terlalu lemah untuk dicatat. Perlu diketahui bahwa gempa
berskala 3 tidak akan dapat manusia rasakan, sementara gempa berskala 6
sudah cukup untuk menimbulkan kerusakan.
 10.000 Gempa di California Selatan : Setiap tahun wilayah California
Selatan memiliki sekitar 10.000 gempa bumi, yang sebagian besar tidak
diketahui. Namun, jika ada gempa besar, gempa susulan akan terjadi lebih
banyak dengan bermacam besaran selama berbulan-bulan.
 80% Gempa Terjadi di Tepi Samudra Pasifik : Hampir 80% dari semua
gempa bumi terjadi di sepanjang tepi Samudra Pasifik, yang disebut "Cincin
Api", sebuah wilayah yang mengelilingi Samudra Pasifik dan merupakan
rumah bagi 452 gunung berapi (lebih dari 75% gunung berapi aktif).
 Gempa yang Paling Mematikan dalam Sejarah : Gempa bumi yang terjadi
di Shaanxi, Cina, pada 23 Januari 1556 mungkin hanya sebesar 8,3 SR (tidak
lebih besar dari gempa yang sebabkan tsunami di Aceh). Namun, bencana
gempa bumi ini diperkirakan telah menewaskan sekitar 830 ribu orang.
 Gempa dengan Kekuatan Terbesar : Sementara gempa terbesar di dunia
yang pernah tercatat adalah sebesar 9,5 skala richter di Chile pada 22 Mei
1960. Ketika gempa Chile terjadi, seismograf mencatat gelombang seismik
yang melintas di seluruh dunia. Gelombang seismik ini mengguncang seluruh
bumi selama beberapa hari.
 Gempa Paling Mematikan di Era Milenium : Gempa bawah laut di Samudra
Hindia memicu serangkaian tsunami yang menghancurkan pada 26
Desember 2004. Tsunami melanda sebagian besar daratan yang berbatasan
dengan Samudra Hindia, membawa gelombang 100 kaki dan membunuh
lebih dari 225.000 orang di 11 negara, termasuk Indonesia.
 Wilayah Paling Rawan Gempa : Alaska adalah wilayah yang paling rawan
gempa dan salah satu wilayah yang paling aktif secara seismik di dunia.
Daerah ini mengalami gempa berskala 7.0 setiap tahun. Gempa berkekuatan
8,0 atau lebih besar terjadi kira-kira setiap 14 tahun sekali.

4. Siaga Banjir
Bencana banjir hampir pasti terjadi setiap musim penghujan di Indonesia.
Kejadian bencana banjir tersebut sangat dipengaruhi oleh faktor alam berupa curah
hujan diatas normal dan adanya pasang naik air laut. Disamping itu faktor ulah
manusia juga berperan penting seperti penggunaan lahan yang tidak tepat
(pemukiman di daerah bantaran sungai dan daerah resapan air) penggundulan
hutan, pembuangan sampah, kedalam sungai dsb.

4.1 Sebelum Banjir


 Bersihkan saluran air, menanami pohon dan tidak membuang sampah
sembarangan
 Kenali gejala banjir pada saat curah hujan tinggi
 Tentukan daerah evakuasi aman dengan sanitasi bersih
4.2 Saat Banjir
 Matikan aliran listrik di dalam rumah atau hubungi PLN untuk mematikan
aliran listrik di wilayah terkena banjir
 Mengungsi ke daerah aman sedini mungkin saat genangan air bisa
diseberangi
 Hindari berjalan di dekat saluran air supaya tidak terseret dengan arus air
 Amankan dokumen-dokumen penting
 Terus memantau perkembangan banjir melalui radio atau dari petugas
penanggulangan bencana

5. Waspada Tanah Longsor

Tanah longsor sering terjadi di Indonesia, terutama pada musim penghujan.


Kejadian bencana pada umumnya terjadi di daerah perbukitan sehingga banyak
menimpa masyarakat di daerah kaki bukit serta menghancurkan prasarana
transportasi seperti jalan, jembatan, rel kereta api dll.

5.1 Upaya pencegahan untuk mengurangi dampak bencana tanah longsor :


 Kenali daerah tempat tinggal kita sehingga jika terdapat ciri-ciri daerah rawan
longsor kita dapat menghindar.
 Perbaiki tata air dan tata guna lahan daerah lereng.
 Tanami daerah lereng dengan tanaman yang sistem perakarannya dalam
(akar tunggang)
 Tutup retakan-retakan yang timbul di atas tebing dengan material lempung
untuk mencegah air masuk kedalam tanah
 Selalu waspada pada sat musim hujan terutama pada saat curah hujan yang
tinggi dalam waktu lama.
 Waspada terhadap mata air/rembesan dan kejadian longsor skala kecil di
sepanjang lereng.

5.2 Situasi saat longsor


 Bencana tanah longsor pada umumnya terjadi secara mendadak pada saat
atau setelah terjadi hujan.
 Kejadian longsor pada umumnya terjadi dengan diikuti suara gemuruh,
disertai gerakan massa tanah dan/ atau batuan yang meluncur sangat cepat
kebawah bukit menyapu apa yang dilewati.

5.3 Apa yang dilakukan saat kejadian


Kebanyakan pendudukdi bawah lereng tidak mempunyai kesempatan untuk
menghindar pada saat massa tanah sudah mulai meluncur ke bawah. Evakuasi
penduduk jika tebing telah menunjukkan gejala akan longsor.

5.4 Apa yang dilakukan setelah kejadian


 Lakukan evakuasi korban yang tertimbun secara hati-hati, karena penggalian
pada timbunan dapat memicu terjadinya longsoran baru.
 Lakukan evakuasi penduduk yang tinggal di daerah bahaya ke tempat
penampungan yang aman.
 Cari sumber-sumber air bersih yang dapat dimanfaatkan untuk daerah
penampungan yang aman.
 Segera hubungi pihak terkait seperti Kepala Desa/Lurah atau Camat
sehingga kejadian bencana dapat ditangani dengan segera secara
terkoordinasi.

5.5 Waspadailah
 Tumpukan tanah gembur dan lolos air (lempung, lempung pasiran, dan pasir)
 Retakan lengkungan pada lereng atau retakan pada bangunan dan jalan
pada saat/setelah turun hujan
 Lapisan tanah atau batuan yang miring kearah luar lereng. Munculnya
rembesan air pada lereng.

5.6 Jangan dilakukan


 Mendirikan bangunan diatas lerengrawan longsor
 Mencetak kolam atau sawah irigasi di atas dan pada rawan longsor
 Melakukan penggalian di sekitar kaki lereng yang rawan longsor
 Menebang pohon sembarangan pada dan di sekitar lereng yang rawan
longsor
 Tinggal dibawah lereng rawan longsor.

5.7 Yang harus dilakukan


 Melapor ke aparat desa atau kelurahan setempat
 Tutup retakan tanah dengan lempung atau material kedap air lainnya
 Hindari air meresap ke dalam lereng dan atur drainase lereng
 Buat parit pengatur air hujan yang menjauhi lereng
 Tancapkan bambu-bambu yang dilubangi kedua ujungnya kedalam lereng
 Apabila rembesan/ aliran air bercampur lumpur muncul semakin deras pada
lereng, segera tinggalkan lereng

6. Waspada Tsunami
Apa itu Tsunami? tsunami berasal dari bahasa Jepang. Tsu : Pelabuhan
dan Nami : Gelombang. Sehingga secara ilmiah tsunami berarti "gelombang
pelabuhan".
Tsunami adalah terjangan gelombang air laut besar yang disebabkan oleh
letusan gunung berapi atau gempa bawah laut atau dampak dari meteoroid atau
jenis ledakan bawah air. Rangkaian gelombang tsunami juga dikenal sebagai kereta
gelombang dan waktu antara dua gelombang dapat berkisar antara beberapa menit
dan beberapa jam.
Biasanya gelombang pertama tsunami bukanlah yang paling merusak. Tapi
Gelombang ke-5 atau ke-6 lah yang paling kuat yang memiliki kemampuan untuk
menghancurkan apa yang di laluinya. Orang pertama yang berhubungan dengan
tsunami untuk gempa adalah sejarawan Yunani Thucydides yang disebutkan dalam
bukunya „History of the Peloponnesian War‟.

6.1 Sebelum Tsunami


 Tentukan sistem peringatan dini.
 Tentukan jalur evakuasi dan tempat pengungsian.
 Melakukan tindakan mitigasi.
 Menyiapkan rencana komunikasi

6.2 Saat Tsunami


 Segera berlari menuju ke tempat yang tinggi seperti bukit sambil memberi
peringatan kepada orang lain
 Pantau kondisi laut melalui radio
 Perlengkapi diri dengan pelampung dan senter

6.3 Setelah Tsunami


 Berikan pertolongan pertama bagi yang terluka.
 Hindari pusaran air.
 Gunakan alas kaki karet/boot saat berjalan melewati daerah yang terkena
Tsunami.
 Gunakan masker dan sarung tangan serta disinfektan saat mengevakuasi
korban bencana yang tewas.

7. Keluarga Siaga Bencana


Bencana bisa datang secara tiba - tiba, tanpa peringatan dan kapan saja.
Bencana juga memaksa setiap orang keluar rumah untuk mengungsi, terisolasi atau
bahkan menjadi korban. Apa yang dapat dilakukan, jika kebutuhan dasar seperti air,
listrik, atau telepon terputus?
"Pemerintah kota, kabupaten, provinsi dan pusat tidak dapat berbuat banyak dengan
keadaan ini. Mereka juga tidak dapat menjangkau semua orang yang terkena
bencana dalam waktu singkat"
Bagi setiap keluarga sebaiknya menyediakan kebutuhan dasar seperti
menyediakan air bersih, lampu portable, baterai, PowerBank. Selain itu kebutuhan
dasar makanan seperti mie instan, ikan kaleng, biscuit, dan pakaian seperti:
pakaian, pakaian dalam, selimut, dan dokumen berharga.

"Keluargalah yang dapat mengatasi bencana dengan menyediakan kebutuhan


selama terjadi bencana. Kemudian bekerjasama dengan tetangga sebagai suatu tim
regu,"

Bagaimana menyusun kesiapan keluarga hadapi bencana?

Ada empat langkah keselamatan yang menjadi dasar dalam penyusunan layanan
kesiapan keluarga hadapi bencana :
7.1 Temukan apa yang dapat terjadi dengan keluarga dan anggotanya.
Keluarga dapat bersiap siap menghadapi bencana yang potensial terjadi
dengan memprediksikan kemungkinan resiko yang akan diakibatkan oleh bencana.
Banyak bertanya ke Pusat Informasi atau Institusi yang
bertanggungjawab penyelenggara penanggulangan bencana yang terdekat
mengenai beberapa hal yang dapat dilakukan. bisa juga mencari informasi di
internet.

7.2 Membuat kesiapan keluarga hadapi bencana.


Begitu mengetahui wilayah anda termasuk rawan bencana, diskusikan
dengan tetangga dan para remaja ataupun seluruh penduduk sekitar tentang
langkah langkah yang dapat dilakukan.

7.3 Lengkapi daftar kebutuhan keluarga dan anggotanya.


Ambil langkah-langkah dalam mendiskusikan daftar kebutuhan dalam
membuat kesiapan keluarga hadapi bencana.

7.4 Mempraktikkan Kesiapan .


Hal ini akan membantu insting setiap anggota keluarga. Tinjaulah kembali
kesiapan yang telah disusun, dan jika perlu ubahlah sesuai dengan keadaan.
Mengetahui apa yang dapat dilakukan oleh setiap keluarga untuk
perlindungan anak dan tanggung jawab mereka. Hal inilah yang dapat dilakukan
melalui belajar lebih banyak mengenai kesiapan keluarga hadapi bencana.

8. UITEMATE ,Teknik Mengapung Untuk mereka yang tidak bisa


berenang

Percaya atau ga, di antara sekian anggota tagana kab, Sidoarjo.. Mungkin
hanya saya saja yg ga bs berenang, salah satu kemampuan wajib yg malah ga bs
saya kuasai.. hiks
Tp bukan berarti saya ga paham dasar - dasar & beberapa teknik water
rescue lho..
Saya ga bisa bukan karena ga mau.. tp saya mengidap phobia air yg dalam dan
kapasitas banyak.. yg entah sampe sekarang saya sendiri susah ngilanginnya..

Tp syukurlah, Meski bagi kita yang tidak bisa berenang, melakukan aktivitas
yang berhubungan dengan air dalam, pasti selalu dihantui kekhawatiran atau
bahkan mimpi buruk kali ya.. Takut Hanyut ke dalam sungai atau laut tanpa memiliki
kemampuan berenang. Banyak kasus orang yang harus kehilangan nyawa karena
tenggelam akibat tidak mampu berenang, kram atau kelelahan..

Tahukah anda, saat Jepang dihantam Tsunami pada 11 Maret 2011 lalu,
murid-murid SD di Prefektur Miyagi selamat dari tenggelam karena menggunakan
teknik Uitemate. Saat gempa terjadi, mereka dievakuasi ke gedung olahraga, namun
tak lama kemudian mereka terjebak air tsunami yang masuk kedalam gedung dan
air makin lama makin meninggi.

Ketika bencana berlalu, para relawan dibuat takjub saat masuk ke dalam
gedung tersebut, karena tak ada satu pun murid yang tewas tenggelam. Seorang
guru mengatakan mereka selamat karena menggunakan teknik Uitemate untuk
mengapung. Kebetulan teknik ini telah dipelajari pada saat pelajaran renang. Teknik
ini memang telah diajarkan di seluruh Sekolah Dasar di Jepang. Profesor Hidetoshi
Saito adalah orang yang mencetuskan ide ini. Ia mendapatkan ilham ketika melihat
daun yang mengapung di air.

Saat seseorang jatuh ke dalam air, reaksi spontan adalah berusaha untuk
berenang walaupun ternyata ia tidak pandai berenang. Dengan spontan korban juga
akan melambai-lambaikan tangannya sambil berteriak minta tolong, tangan yang
mengarah ke atas sebenarnya malah akan membuat korban menjadi semakin
mudah tenggelam. percayalah, momen itu sangat cepat & buruk.. Karena selain
susah bernafas, kita juga akan kemasukan air dlm jumlah banyak.. (krn saya sendiri
sempet tenggelam saat pelatihan rescue.. krn d kira saya bercanda..)
Menurut Prof. Saito, tindakan ini salah. Yang harus dilakukan adalah berusaha agar
tetap mengapung memakai teknik Uitemate dan tunggulah hingga bantuan datang..

Saat ini teknik Uitemate gencar di kampanyekan ke seluruh Dunia, terutama


wilayah Asia Tenggara termasuk Indonesia. Dalam satu setengah tahun, 40
instruktur telah dilatih dan 10.000 orang di Sri Lanka telah mendapatkan pelatihan
Uitemate. .

Anda bisa mempelajari tekniknya lebih lanjut di youtube.. karena kalo cm ilustrasi
atau gambar pasti kurang jelas ya .. hehe
9. Menghadapi Pandemi Global Covid-19

NCoV (Novel Corona Virus) atau yang lebih di kenal dengan Covid-19
(Corona virus disease 2019), Meski telah di temukan menginfeksi manusia sejak
Juni 2012 Oleh Ali Mohamed Zaki (Ahli virus dari Rumah Sakit Soliman Fakeeh Di
Jeddah, Arab Saudi), Setelah dia meneliti dahak dari seorang pasien berusia 60
tahun dan di publikasikan di ProMED (System pelaporan online untuk berbagi rincian
penyakit menular dan wabah antar peneliti di dunia.)
Tapi sampai saat ini belum ada data medis akurat mengenai asal usul virus
corona, terlebih virus ini sebelumnya hanya menyerang aves dan beberapa jenis
mamalia, hingga menjadi pandemik global, Sejak virus ini di konfirmasi
keberadaannya oleh Li Wenliang (Seorang dokter mata, di rumah sakit pusat wuhan,
meninggal 7 februari karena tertular Covid-19 dari pasien yang di rawatnya),
31Desember 2019 di Kota Wuhan China.
Hingga tulisan ini di buat “29/02/20”, Covid-19 sudah menginfeksi 83.652
orang dan menewaskan 2.791 orang (67 Jiwa berasal dari luar wilayah
tiongkok).meski lebih dari 11 ribu pasien di nyatakan sembuh. Dan beberapa di
antaranya di nyatakan negative terinfeksi Covid-19.
COVID-19 sendiri telah menyebar hingga ke 51 Negara..Perkembangan virus
COVID-19 ini sulit di prediksi dan sangat mudah menular di banding virus SARS,
Virus ini mempunyai masa inkubasi hingga 24 hari dengan tingkat kematian hingga
hampir 3%. sehingga menimbulkan keresahan & kepanikan yang luar biasa di
berbagai negara, dan mau tidak mau membuat banyak Negara melakukan tindakan
pencegahan dengan mulai menutup aktivitas keluar masuk negaranya, terutama
pengunjung atau warganya yang sebelumnya singgah atau berkunjung di Negara
terdampak.
Karena itu WHO mendeklarasikan PHIEC terkait darurat global Covid-
19,PHIEC ( Public Health Emergency Of International Concern ) merupakan
deklarasi temporer atas situasi darurat kesehatan, who sendiri akan merilis
rekomendasi rekomendasi pencegahan dan penanganan dalam menghadapi virus
Covid-19 ini, tapi tidak mengikat secara politik dan praktik, Guna memobilisasi dunia
internasional untuk segera merespon wabah
Deklarasi ini pernah digunakan untuk merespon wabah : Flu
Babi (2009). Polio (2014). Ebola, Afrika Barat (2014). Zika (2016). Ebola ,
Kongo (2019)

Sama Seperti SARS & MERS.. Virus ini di tularkan dengan cara :
 Cairan tubuh penderita ( Bukan dari udara )
 Bersin
 Kontak fisik
 Sentuhan ke benda atau hewan terinfeksi

Dengan gejala umum yang menyerupai flu.


 Demam
 Sesak nafas
 Batuk
 Kesulitan bernafas
 Hingga pneumonia, Diare, Penurunan jumlah sel darah putih, gagal ginjal,
sindrom pernafasan akut, kegagalan multi organ dan berakhir dengan
kematian.

Tapi Jika di bandingkan dengan SARS yang mewabah pada tahun 2002 dan
2003 angka rata - rata kematiannya mencapai 10%, atau virus MERS yang
menyebar hingga april 2012, dan masih satu jenis dengan Covid-19 jauh lebih
mematikan dengan rata - rata kematian mencapai 35%..
Apalagi faktanya sudah banyak pasien pengidap Covid-19 yang telah pulih
sepenuhnya dari infeksi Covid-19.. Jadi.. jangan panik dan terlalu paranoid..!

Anda mungkin juga menyukai