Anda di halaman 1dari 3

Jenis-jenis Fenomena Alam di Bumi

1. Banjir

Banjir adalah suatu kondisi ketika air hujan turun dengan sangat deras dan jumlah air yang banyak.
Alhasil, saluran-saluran air yang harusnya dapat menampung kelebihan air tadi kelebihan kapasitas,
menyebabkan air meluap dan menggenang.

Dikutip dari buku Bersahabat dengan Bencana Alam yang ditulis oleh Sri Handayaningsih, banjir dapat
terjadi secara alami, seperti curah hujan yang tinggi, erosi, wilayah yang rendah, naiknya air laut ke
daratan karena gravitasi bulan atau matahari. Namun, banjir juga dapat disebabkan oleh perbuatan
manusia, contohnya penggundulan hutan, kerusakan daerah aliran sungai (DAS), dan membuang
sampah sembarangan.

2. Tanah Longsor

Longsor termasuk salah satu bencana alam yang banyak terjadi di Indonesia. Biasanya, longsor terjadi di
daerah dengan lereng yang curam.

Karena kecepatan longsor dapat mencapai hingga 80 meter per detik, itulah mengapa bencana alam ini
tergolong berbahaya. Penyebab utamanya adalah hilangnya daya rekat permukaan tanah. Ada pula
faktor pendukung yang mengakibatkan tanah longsor, seperti erosi tanah, hujan lebat, beban berlebih
karena bangunan dan jalan, dan getaran dari mesin, kendaraan, dan gempa bumi.

3. Gunung Meletus

Kita tahu bahwa Indonesia berada di atas tiga lempeng tektonik aktif, antara lain Eurasia, Indo-Australia,
dan Pasifik. Inilah yang menyebabkan Indonesia memiliki banyak gunung berapi yang aktif.

Meletusnya gunung berapi dipicu oleh pergerakan magma di dalam perut gunung, yang disebut intrusi.
Selanjutnya, magma yang keluar dari kawah dinamakan ekstrusi atau erupsi. Bencana gunung meletus
menimbulkan sejumlah kerugian, seperti rusaknya bangunan, lahan pertanian hancur, hingga korban
jiwa. Namun di samping itu, abu vulkanik yang dihasilkan dapat berkontribusi dalam menyuburkan
tanah.

4. Tsunami

Istilah tsunami berasal dari bahasa Jepang, yang artinya gelombang pelabuhan. Dinamakan demikian
karena gelombang tsunami baru dapat terlihat dan dirasakan saat sudah mencapai pelabuhan. Seperti
disebutkan sebelumnya, faktor utama pemicu tsunami adalah gempa bumi yang terjadi di dasar laut.

Secara umum, gelombang tsunami punya ukuran yang sangat panjang dan tinggi, menyerupai dinding
air raksasa. Akan tetapi, ketinggian gelombang tsunami di tengah laut dan di pantai punya perbedaan.
Jika di tengah laut gelombang tsunami tingginya hanya beberapa sentimeter hingga meter, gelombang
tsunami akan semakin tinggi bahkan mencapai puluhan meter ketika sudah mencapai pantai.

5. Aurora

Berikutnya, fenomena alam yang tak kalah menarik adalah aurora. NASA menyebutkan bahwa aurora
terjadi di Kutub Utara atau Selatan. Di Kutub Utara, namanya adalah aurora borealis atau cahaya utara.
Sementara di Kutub Selatan dinamakan aurora australis atau cahaya selatan.

Walau keindahan aurora paling bagus dinikmati saat malam hari, pada dasarnya aurora disebabkan oleh
matahari. Nyatanya, matahari tidak mengirimkan panas dan cahaya dalam jumlah yang sama sepanjang
waktu. Adanya badai matahari menyebabkan gelembung gas listrik bergerak menuju ruang angkasa. Di
sanalah terjadi interaksi antara partikel dengan gas di atmosfer, sehingga terbentuklah aurora.

Anda mungkin juga menyukai