Anda di halaman 1dari 33

Makalah

MENGURAIKAN PENGERTIAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN CIRI-


CIRI MEDIA PEMBELAJARAN SECARA UMUM SERTA
MENGANALISIS MEDIA PEMBELAJARAN IPA DAN KEBUTUHAN
PESERTA DIDIK
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Multimedia, yang
Diampuh oleh ibu Dr. Nova Elysia Ntobuo, S.Pd, M.Pd

Disusun Oleh
Kelompok IV

Nur Rahma Kuengo (433419002)


Septian Halim Iman (433419005)
Asrawati Hulinggato (433419017)
Muhamad Rajes Tolas (433419013)
Deis Sesilia Panigoro (433419010)
Novita Orab (433417014)
Andika Putra Wijaya (433420020)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA


JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil alamin, puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah


Swt. yang telah memberi taufik dan hidayah-Nya kepada kami sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah tentang “Menguraikan pengertian media
pembbelajaran dan ciri-ciri media pembelajaran secara umum serta menganalisis
media pembelajaran IPA dan kebutuhan peserta didik ” tepat pada waktu yang
telah ditentukan. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabiyullah
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, para sahabat dan sahabiyah yang senantiasa
istiqamah dalam menjalankan syariah-Nya. Dan semoga kita juga dimasukkan
Allah SWT. dalam golongan ini. Amin.Tak lupa pula saya mengucapkan terima
kasih atas bimbingan ibu “Dr. Nova Elysia Ntobuo, S.Pd, M.Pd” yang diberikan,
sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan, dorongan dan bimbingan juga saya ucapkan terima kasih.
Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari masih banyak kesalahan yang
dilakukan. Oleh karena itu Penulis juga menyadari bahwa makalah yang penulis
tulis ini masih banyak kekurangan. Karena itu sangat diharapkan bagi pembaca
untuk menyampaikan saran atau kritik yang membangun demi tercapainya
makalah yang lebih baik.

Gorontalo, 17 Februari 2022

Kelompok IV
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian media pembelajaran IPA
2.2 Ciri-ciri media pembelajran IPA secara umum
2.3 Menganalisis media pembelajaran IPA dan kebutuhan peserta didik
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam dunia pengajaran, untuk mencapai agar terdapat efektifitas dan effesiensi,
maka diperlukan suatu alat bantu yang dikenal dengan istilah “Media Belajar” Media
adalah perantara atau pengantar dari pengirim (guru) kepenerima pesan (siswa) Media
pengajaran diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan
pesan (message), merangsang fikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sehingga
dapat mendorong proses belajar belajar. Sebagai pembawa pesan media pengajaran
(penyalur) pesan, media pengajaran harus dikuasai dan difahami oleh guru yang lebih
penting dapat memudahkan pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan guru.
Dengan demikian penggunaan media pembelajaran sangat penting, karena hakekatnya
merupakan salah satu komponen sistem pembelajaran. Tujuan akhir dari pemilihan media
pengajaran adalah bahwa penggunaan media pembelajaran dapat memungkinkan siswa
berinteraksi dengan media yang guru pilih. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan
salah satu mata pelajaran yang penting dalam pembelajaran. Mata pelajaran IPA menjadi
penting, karena memuat materi-materi yang berhubungan dengan cara mencari tahu
tentang alam secara sistematis. Sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan
pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga
merupakan suatu proses penemuan.
Pendidik dan peserta adalah dua entitas yang tak dapat terpisahkan dalam
menggerakkan dimensi pendidikan terutama pendidikan Islam. Kedunya mempunyai
interaksi secara kontinyu yang dapat menghasilkan perambahan intelektual, namun tidak
dapat dipungkiri dalam praktek pendidikan terkadang mengalami degradasi dan
dekadensi bagi kalangan pendidik dengan mengesampingkan tradisi-tradisi humanis yang
seharusnya diberlakukan dalam dimensi-dimensi peserta didik. Hal ini penting menjadi
sebuah otokritik yang produktif dalam membangun tradisi pendidikan dengan
mensejajarkan peserta didik tanpa adanya bentuk diskriminasi.
Media pembelajaran adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang
mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa
untuk belajar” Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media adalah salah
satu alat bantu untuk mempermudah dalam kegiatan belajar mengajar karena dengan
menggunakan media gambar siswa lebih gampang memahami materi yang diajarkan.
Pemilihan media pembelajaran merupakan harga mati yang harus dilakukan seorang guru
sebelum proses belajar mengajar dimulai, agar pembelajaran lebih menarik. Seorang guru
harus mampu memilih dan menentukan jenis media apa yang tepat, supaya selaras
dengan materi yang disajikan. Guru juga harus mampu membuat media pembelajaran
tersebut dengan kreatif dan semenarik mungkin tetapi mudah dipahami oleh siswa
sehingga anak-anak tertarik untuk mengikut pembelajaran IPA.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian media pembelajaran IPA?
2. Apa saja Ciri-ciri media pembelajran IPA secara umum?
3. Bagaimana Menganalisis media pembelajaran IPA dan kebutuhan peserta didik?
1.3 Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui Pengertian media pembelajaran IPA
2. Mahasiswa dapat mengetahui Ciri-ciri media pembelajran IPA secara umum
3. Mahasiswa dapat mengetahui Analisis media pembelajaran IPA dan kebutuhan
peserta didik
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Media Pembelajaran IPA


Kata “media” berasal dari kata latin, merupakan bentuk jamak dari kata
“medium”. Secara harfiah kata tersebut mempunyai arti perantara atau pengantar. Media
adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Akan tetapi
sekarang kata tersebut digunakan, baik untuk bentuk jamak maupun mufrad. Kemudian
telah banyak pakar dan juga organisasi yang memberikan batasan mengenai pengertian
media. Media pembelajaran juga merupakan teknologi pembawa pesan yang dapat
dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Sedangkan Education Association (NEA)
mendefinisikan sebagai benda yang dapat di manipulasikan, dilihat, didengar, dibaca,
atau dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan
belajar mengajar, dapat mempengaruhi efektifitas program instruktional. Segala bentuk
dan saluran yang dipergunakan untuk proses penyaluran pesan. Media adalah sebuah alat
yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan. Media pembelajaran adalah sebuah alat
yang berfungsi untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Pembelajaran adalah sebuah
proses komunikasi antara pembelajar, pengajar dan bahan ajar. Komunikasi tidak akan
berjalan tanpa bantuan sarana penyampai pesan atau media. Apapun batasan yang
diberikan, ada persamaan-persamaan diantaranya yaitu bahwa media adalah segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima
sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa
sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi. Berdasarkan pendapat di atas dapat
disimpulkan media adalah alat yang digunakan untuk menunjang suatu pembelajaran
sehingga pembelajaran tersebut dapat berjalan dengan baik. Media juga dapat diartikan
sebagai penghubung antara pemberi dan penerima informasi. Penggunaan media sebagai
penghubung antara pendidik dan peserta didik inilah yang disebut dengan pembelajaran.
Dengan kata lain, bahwa belajar aktif memerlukan dukungan media untuk
menghantarkan materi yang akan mereka pelajari. Media pembelajaran adalah segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi dalam proses
belajar mengajar sehingga dapat merangsang perhatian dan minat peserta didik dalam
belajar.
Dikaitkan dengan pembelajaran, media dimaknai sebagai alat komunikasi
yangdigunakan dalam proses pembelajaran untuk membawa informasi berupa materi ajar
dari pengajar kepada peserta didik sehingga peserta didik menjadi lebih tertarik
untukmengikuti kegiatan pembelajaran. Satu hal yang perlu diingat bahwa peranan
mediatidak akan terlihat apabila penggunaannya tidak sejalan dengan isi dan tujuan
pembelajaran yang telah dirumuskan. Secanggih apa pun media tersebut, tidak
dapatdikatakan menunjang pembelajaran apabila keberadaannya menyimpang dari isi
dantujuan pembelajarannya.Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan
untukmenyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses
belajar terjadi.
Media pembelajaran IPA merupakan segala sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh
guru IPA untuk membantu siswa dalam memahami suatu konsep saat belajar IPA,
terutama media yang dapat dioperasionalkan sendiri oleh siswa. Sebagai alat bantu,
keefektivitasan dalam penggunaan media itu sendiri sangat tergantung pada kemampuan
guru dalam menggunakan dan memfasilitasi media itu sendiri. Media pembelajaran
digunakan untuk menggantikan sebagian besar dari peran guru sebagai pemeberi
informasi atau pemberi materi pelajaran. Dalam memahami materi yang tercakup di
dalam Mata Pelajaran IPA, sebagai seorang guru haruslah mempunyai kreativitas dalam
melakukan proses kegiatan belajar mengajar dalam materi IPA, sehingga siswa tidak
bosan dan terkesan monoton. Dari banyak strategi dan model pembelajaran yang ada
pada saat ini, salah satu yang digunakan oleh guru agar pembelajaran IPA dapat
berlangsung secara efektif dan efisien adalah dengan menggunakan media pembelajaran.
Ketertarikan proses pembelajaran IPA, terjadi ketika guru mampu mengeksplorasi
beragam media yang dapat diterapkan dalam proses pembelajannya. Ceramah misalnya
menjadi tidak tertarik karena dalam prosesnya tidak berlangsung eksplorasi pengetahuan,
keterampilan ataupun sikap dengan mempergunakan media dalam proses
pembelajarannya. Media pembelajaran IPA merupakan alat yang sangat dibutuhkan oleh
guru IPA untuk membantu siswa dalam memahami suatu konsep ketika belajar IPA,
terutama media yang dapat dioperasionalkan sendiri oleh siswa. Sebagai alat bantu,
keefektifan dalam penggunaan media itu sendiri sangat tergantung pada kemampuan guru
dalam menggunakan dan memfasilitasi media itu sendiri. Media pembelajaran digunakan
untuk menggantikan sebagian besar peran guru sebagai pemberi informasi atau pemberi
materi pelajaran. Media pembelajaran merupakan alat yang sangat membantu dalam
proses pembelajaran IPA, kaitanya dengan memperjelas konsep dan pemahaman konsep
yang sedang dipelajari oleh siswa, Tingkat keefektivan penggunaan media sangat
tergantung pada kemampuan guru dalam menggunakan dan memfasilitasi media itu
sendiri. Media menjadi penting dalam proses pembelajaran IPA dilatarbelakangi oleh
ketertarikan siswa untuk melakukan eksplorasi lingkungan belajarnya. Sehingga banyak
media yang dapat digunakan oleh guru dan siswa ketika terlibat dalam proses belajar
mengajar IPA, namun pemilihan media yang digunakan sangat tergantung kepada konsep
yang akan dipelajarinya, kondisi sekolah, kemampuan serta keterampilan guru dalam
memfasilitasi keberadaan media yang dibutuhkan. Jadi secara umum media
pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran IPA berfungsi untuk :
a) Alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar dan mengajar yang efektif
b) Bagian integral dari keseluruhan situasi mengajar
c) Meletakan dasar-dasar yang konkrit dan konsep yang abstrak sehingga dapat
mengurangi pemahaman yang bersifat verbalisme.
d) Membangkitkan motivasi belajar siswa
Media pembelajaran dapat dikatakan sebagai alat bantu pembelajaran, yaitu
segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian
dan kemampuan atau ketrampilan peserta didik sehingga dapat mendorong terjadinya
proses belajar. Batasan ini masih cukup luas dan mendalam mencakup pengertian
sumber, lingkungan, manusia dan metode yang digunakan untuk tujuan pembelajaran.
Media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi
materi pengajaran, yang terdiri dari antara lain buku, tape recorder, kaset, video camera,
video recorder, film, slide (gambar bingkai), foto gambar, grafik, televisi, dan komputer.
Media pembelajaran adalah semua alat (bantu) atau benda yang digunakan dalam
pembelajaran, dengan maksud untuk menyampaikan pesan (informasi) pembelajaran dari
sumber (pendidik maupun sumber lain) kepada penerima (peserta didik). Media
pembelajaran adalah segala sesuatu seperti ; alat,benda,lingkungan, dan lain-lain yang
dapat digunakan untuk menyampaikan informasi atau pesan khususnya bahan pelajaran.
Sehingga dengan menggunakan media pembelajaran dalam proses belajar megajar dapat
mempermudah pendidik dalam menyampaikan bahan pelajaran kepada peserta didik.
Selain itu megunakan media dalam proses belajar mengajar juga dapat merangsang
perhatian dan minat siswa untuk memperhatikan dan memahami materi pelajaran yang di
sampaikan oleh pendidik sehingga dapat tercapainya tujuan belajar. Tujuan penggunaan
media belajar dalam proses belajar mengajar bukan sekedar untuk melengkapi proses
belajar mengajar dan untuk menarik perhatian peserta didik saja, akan tetapi penggunaan
media dalam proses belajar mengajar itu bertujuan untuk memfasilitasi dan
mempermudah proses belajar mengajar sehingga dapat menigkatkan kwalitas belajar
mengajar dan tercapainya tujuan belajar. Media pembelajaran merupakan salah satu
sarana yang dapat menjadi sumber belajar siswa agar siswa mendapatkan informasi tidak
hanya mendengarkan guru ceramah. Tetapi siswa dapat berperan aktif dalam kegiatan
belajar mengajar dalam mencari suatu informasi tersebut. Media merupakan perantara
yang mengantar informasi dari sumber kepada penerima. Dengan demikian televisi, film,
foto, radio, rekaman audio, gambar yang di proyeksikan, bahan-bahan cetakan, dan
sejenisnya adalah tergolong media. Apabila media tersebut membawa pesan-pesan atau
informasi yang mengandung maksud dan tujuan pengajaran maka media itu disebut
media pembelajaran. Media pembelajaran sangat di rasakan manfaatnya dalam proses
belajar mengajar. Secara umum media pembelajaran bermanfaat untuk memperlancar
interaksi guru dan siswa, dengan maksud membantu siswa belajar secara operasional.
A. Tujuan dan Fungsi Penggunaan Media Pembelajaran IPA
a. Tujuan penggunaan media pembelajaran IPA
Tujuan penggunaan media belajar IPA dalam proses belajar mengajar
bukan sekedar untuk melengkapi proses belajar mengajar dan untuk menarik
perhatian peserta didik saja, akan tetapi penggunaan media dalam proses belajar
mengajar itu bertujuan untuk memfasilitasi dan mempermudah proses belajar
mengajar sehingga dapat menigkatkan kwalitas belajar mengajar dan tercapainya
tujuan belajar. Tujuan penggunaan media pembelajaran IPA secara umum adalah
membantu guru dalam menyampaikan pesan- pesan atau materi pelajaran kepada
siswanya agar pesan lebih mudah dimengerti, lebih menarik dan lebih
menyenangkan bagi peserta didik.
Secara umum tujuan penggunaan media pembelajaran adalah membantu
guru dalam menyampaikan pesan-pesan atau materi pelajaran kepada siswanya,
agar pesan lebih mudah dimengerti, lebih menarik, dan lebih menyenangkan
kepada siswa. Sedangkan secara khusus media pembelajaran digunakan dengan
tujuan:
a) Memberikan pengalaman belajar yang berbeda dan bervariasi sehingga
merangsang minat siswa untuk belajar.
b) Menumbuhkan sikap dan keterampilan tertentu dalam bidang teknologi
c) Menciptakan situasi belajar yang tidak mudah dilupakan oleh siswa
d) Untuk mewujudkan situasi belajar yang efektif
e) Untuk memberikan motivasi belajar kepada siswa
Penggunaan media pengajaran sangat diperlukan dalam kaitannya dengan
peningkatan mutu pendidikan. Menurut Achsin (1986:17-18) menyatakan bahwa
tujuan penggunaan media pengajaran adalah:
a) agar proses belajar mengajar yang sedang berlangsung dapat berjalan
dengan tepat guna dan berdaya guna
b) untuk mempermudah bagi guru/pendidik daiam menyampaikan informasi
materi kepada anak didik
c) untuk mempermudah bagi anak didik dalam menyerap atau menerima
serta memahami materi yang telah disampaikan oleh guru/pendidik,
d) untuk dapat mendorong keinginan anak didik untuk mengetahui lebih
banyak dan mendalam tentang materi atau pesan yang disampaikan oleh
guru/pendidik,
e) untuk menghindarkan salah pengertian atau salah paham antara anak
didik yang satu dengan yang lain terhadap materi atau pesan yang
disampaikan oleh guru/pendidik.
Sedangkan Sudjana, dkk. (2002:2) menyatakan tentang tujuan
pemanfaatan media adalah:
a) pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menimbulkan motivasi,
b) bahan pelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih
dipahami,
c) metode mengajar akan lebih bervariasi, dan
d) siswa akan lebih banyak melakukan kegiatan belajar.
Jadi dapat disimpulkan bahwa tujuan penggunaan media adalah:
a) efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan belajar mengajar,
b) meningkatkan motivasi belajar siswa,
c) variasi metode pembelajaran, dan
d) peningkatan aktivasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar.
b. Fungsi Penggunaan Media Pembelajaran IPA
Fungsi media pembelajaraan IPA sangatlah banyak yaitu membangkitkan
keinginan dan minat baru, membangkitkan motivasi dan ransangan kegiatan
belajar IPA dan bahkan membawa pengaruh psikologis terhadap siswa.Secara
tidak langsung siswa termotifasi/rangsang untuk belajar lebih mandiri dan
mencoba sendiri percobaan IPA dengan penggunaan media menjadikan
pembelajaran menjadi lebih menarik terutama pada pelajaran IPA. Penggunaan
media IPA mempunyai fungsi yang sangat penting untuk menjelaskan serta
menanamkan konsep yang sulit dipahami siswa. Ada enam fungsi pokok dari
media pembelajaran dalam proses belajar mengajar yaitu:
1) Alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif,
2) merupakan bagian yang integral dari keseluruhan situasi mengajar,
3) bersifat integral dengan tujuan dan isi pelajaran
4) bukan semata-mata alat hiburan atau pelengkap,
5) lebih dimaksudkan untuk mempercepat proses pembelajaran dan membantu
siswa dalam menangkap pengertian yang diberikan guru,dan
6) diutamakan untuk mempertinggi mutu belajar mengajar.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa fungsi media dalam suatu pembelajaran
adalah untuk menjelaskan atau memvisualisasikan suatu materi yang sulit
dipahami jika hanya menggunakan ucapan verbal.
Media pembelajaran ini Sebagai alat bantu, keefektifan dalam penggunaan
media itu sendiri sangat tergantung pada kemampuan guru dalam menggunakan
dan memfasilitasi media itu sendiri Media pembelajaran digunakan untuk
menggantikan sebagian besar peran guru sebagai pemberi informasi atau pemberi
materi pelajaran. Jadi secara umum media pembelajaran yang digunakan dalam
proses pembelajaran IPA berfungsi untuk :
a) Alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar dan mengajar yang efektif
b) Bagian integral dari keseluruhan situasi mengajar
c) Meletakan dasar-dasar yang konkrit dan konsep yang abstrak sehingga dapat
mengurangi pemahaman yang bersifat verbalisme.
d) Membangkitkan motivasi belajar siswa
Pada dasarnya, media adalah sebagai alat komunikasi yang digunakan
dalam proses belajar mengajar. Sebagai alat komunikasi, media pembelajaran
menurut (Oemar Hamalik, 1994) memiliki fungsi yang luas di antaranya:
1) Fungsi edukatif media komunikasi, yakni bahwa setiap kegiatan media
komunikasi mengandung sifat mendidik karena di dalamnya memberikan
pengaruh pendidikan.
2) Fungsi sosial media komunikasi, media komunikasi memberikan
informasi aktual dan pengalaman dalam berbagai bidang kehidupan sosial
orang.
3) Fungsi ekonomis media komunikasi, media komunikasi dapat digunakan
secara intensif pada bidang-bidang pedagang dan industri.
4) Fungsi politis media komunikasi, dalam bidang politik media komunikasi
dapat berfungsi terutama politik pembangunan baik material maupun
spiritual.
5) Fungsi seni dan budaya media komunikasi, perkembangan ke bidang seni
dan budaya dapat tersebar lewat media komunikasi.
Dari sekian fungsi media pembelajaran di atas, (Arif
Sadiman,1993),menguraikan beberapa fungsi media pembelajaran, yaitu:
1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistik (dalam
bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka).
2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera, seperti misalnya:
Pertama, Obyek yang terlalu besar bisa digantikan oleh realita, gambar,
film, atau model. Kedua, Obyek yang kecil dibantu oleh proyektor mikro,
film bingkai, film atau gambar.
3. Gerak yang terlalu lamban atau terlalu cepat, dapat dibantu dengan
timelapse atau hagh speed photograpy.
4. Kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa ditampilkan lagi
lewat rekaman film, video, film bingkai, foto atau pun secara verbal.
5. Obyek yang terlalu kompleks (missal mesin-mesin) dapat disajikan
dengan model, diagram dan lain-lain
Fungsi media pembelajaraan IPA sangatlah banyak yaitu membangkitkan
keinginan dan minat baru, membangkitkan motivasi dan ransangan kegiatan
belajar IPA dan bahkan membawa pengaruh psikologis terhadap siswa.Secara
tidak langsung siswa termotifasi/rangsang untuk belajar lebih mandiri dan
mencoba sendiri percobaan IPA dengan penggunaan media menjadikan
pembelajaran menjadi lebih menarik terutama pada pelajaran IPA
Penggunaan media dalam pembelajaran IPA membuat siswa dapat
membangkitkan atau meningkatkan ide-ide/gagasanya untuk mempelajarinya.
Penggunaan media IPA tersebut membuat siswa aktif dan mengikuti
pembelajarannya dengan senang hati. Penggunaan media pembelajaran IPA
tersebut bermanfaat bagi guru yaitu guru akan lebih mudah menyampaikan materi
pelajaran yang sulit dimengerti oleh anak, dengan begitu guru dapat
mempersingkat waktu untuk pembelajarannya. Dengan demikian guru tidak
melakukan tambahan jam pelajaran untuk membuat siswa paham tentang materi
yang diajarkan.Akibat penggunaan media pembelajaran IPA guru dan siswa
menjadi lebih interaktif dalam pembelajaran, dengan interaksi yang aktif
membuat pembelajaran menjadi menyenangkan dan juga secara tidak langsung
dapat meningkatkan kedekatan siswa dengan guru tersebut. Penggunaan media
pembelajaran IPA berpengaruh pada sikap siswa dalam belajar, nilai-nilai, dan
perkembangan psikologi pada peserta didik.
Apabila pembelajaran IPA tanpa menggunakan media pembelajaran
berdampak pada minat siswa, motifasi untuk belajar, prestasi dalam bidang IPA,
sikap, dan psikologis akan menurun/buruk. Akibat dari hal tersebut siswa kurang
peduli dengan lingkungannya, akibat lebih lanjut adalah kerusakan lingkungan
yaitu mengali sumber daya tanpa bisa meminimalisir kerusakan yang ditimbulkan
pada lingkungan sekitar.
Ada dua fungsi utama media pembelajaran yang perlu kita ketahui. Fungsi
pertama media adalah sebagai alat bantu pembelajaran, dan fungsi kedua adalah
sebagai media sumber belajar. Kedua fungsi utama tersebut dapat ditelaah dalam
ulasan di bawah ini.
1) Media pembelajaran sebagai alat bantu dalam pembelajaran
Tentunya kita tahu bahwa setiap materi ajar memiliki tingkat
kesukaran yang bervariasi. Pada satu sisi ada materi ajar yang tidak
memerlukan alat bantu, tetapi di lain pihak ada materi ajar yang sangat
memerlukan alat bantu berupa media pembelajaran. Media pembelajaran yang
dimaksud antara lain berupa globe, grafik, gambar, dan sebagainya. Materi
ajar dengan tingkat kesukaran yang tinggi tentu sukar dipahami oleh siswa.
Tanpa bantuan media, maka materi ajar menjadi sukar dicerna dan dipahami
oleh setiap siswa. Hal ini akan semakin terasa apabila materi ajar tersebut
abstrak dan rumit/kompleks. Sebagai alat bantu, media mempunyai fungsi
melicinkan jalan menuju tercapainya tujuan pembelajaran. Hal ini dilandasi
keyakinan bahwa kegiatan pembelajaran dengan bantuan media mempertinggi
kualitas kegiatan belajar siswa dalam tenggang waktu yang cukup lama. Itu
berarti, kegiatan belajar siswa dengan bantuan media akan menghasilkan
proses dan hasil belajar yang lebih baik daripada tanpa bantuan media.
2) Media pembelajaran sebagai sumber belajar
Sekarang Anda menelaah media sebagai sumber belajar. Sumber
belajar adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat bahan
pembelajaran untuk belajar peserta didik tersebut berasal. Sumber belajar
dapat dikelompokkan menjadi lima kategori, yaitu manusia, buku
perpustakaan, media massa, alam lingkungan, dan media pendidikan. Media
pendidikan, sebagai salah satu sumber belajar, ikut membantu guru dalam
memudahkan tercapainya pemahaman materi ajar oleh siswa, serta dapat
memperkaya wawasan peserta didik.
B. Manfaat Penggunaan media pembelajaran IPA
Media adalah perantara atau penghubung. Media pembelajaran memberikan
manfaat dalam pembelajaran di kelas, diantaranya meningkatkan perhatian siswa,
motivasi siswa, meningkatkan efektifitas pembelajaran dan penyesuaian dengan
tingkat perkembangan siswa. Manfaat media pembelajaran secara umum adalah untuk
memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga pembelajaran akan lebih
efektif dan efisien. Sedangkan manfaat secara khusus diantaranya untuk:
1) Penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan
2) Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik
3) Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif
4) Efisiensi dalam waktu dan tenaga
5) Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa
6) Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan
saja
7) Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses
belajar
8) Mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif
Adapun Manfaat media pembelajaran secara umum sebagai berikut :
1) Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.
2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indera.
3) Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan
sumber belajar.
4) Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan
visual, auditori dan kinestetiknya.
5) Member rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman &
menimbulkan persepsi yang sama.
2.2 Ciri-Ciri Media Pembelajaran IPA Secara Umum
Adapun Ciri-ciri umum dari media pembelajaran menurut (Oemar Hamalik, 1994),
adalah:
a) Media pembelajaran identik dengan pengertian peragaan yang berasal dari kata
“raga”, artinya suatu benda yang dapat diraba, dilihat dan didengar dan yang
dapat diamati melalui panca indera.
b) Tekanan utama terletak pada benda atau hal-hal yang dapat dilihat dan didengar.
c) Media pembelajaran digunakan dalam rangka hubungan (komunikasi) dalam
pengajaran antara guru dan siswa.
d) Media pembelajaran adalah semacam alat bantu belajar mengajar, baik di dalam
maupun di luar kelas.
e) Media pembelajaran merupakan suatu “perantara” (medium, media) dan
digunakan dalam rangka belajar.
f) Media pembelajaran mengandung aspek, sebagai alat dan sebagi teknik yang erat
pertaliannya dengan metode belajar.
g) Sebagai tindakan operasional
A. Macam-Macam Media pebelajaran IPA
Adapun Macam-macam media pembelajaran yang dapat digunakan guru untuk
membantu membelajarkan peserta didik dalam belajar IPA yaitu sebagai berikut:
1. Benda-benda konkrit atau nyata.
Benda-benda konkrit adalah benda apa adanya atau benda asli tanpa perubahan.
Dengan menggunakan benda konkrit, kualitas pembalajaran IPA akan meningkat
karena siswa tidak hanya belajar produk IPA tapi juga memperoleh pegetahuan IPA
melalui keterampila proses sains. Contoh media benda konkrit adalah rangkaian
listrik, mahluk hidup seperti tumbuhan dan hewan, pesawat sederhana, benda padat
seperti batu, benda cair seperti air dan benda gas seperti asap. Benda-benda di atas
dapat dibawa ke dalam kelas untuk diamati. Diklasifikasikan, diukur, dan dipelajari
melalui proses sains lainnya.
Gambar Benda Konkrit
2. Lingkungan Alam
Untuk mengenal lingkungan alam, siswa dibawa ke tempat objek yang akan
dipelajari berada atau hidup. Metode belajar seperti ini sering disebut sebagai metode
karyawisata. Misalnya, siswa dibawa ke kebun sekolah untuk mengamati bagian-
bagian tumbuhan atau gerakan air di parit untuk mengamati pengaruh gaya gravitasi
terhadap benda-benda di bumi.

Gaambar Lingkungan Alam


3. Kit IPA
Perangkat IPA ini terdapat di dalam suatu peti. Peti ini berisi alat bantu belajar IPA
yang sering dijumpai di dalam sebuah laboratorium. Alat-alat laboratorium ini dapat
digunakan oleh guru untuk didemonstrasikan atau dikerjakan sendiri oleh siswa. Di
dalam Kit IPA terdapat beberapa benda seperti tabung reaksi, gelas ukur, corong, pipet
tetes dan bahan kimia tertentu misal HCl, H2SO4 dan lain-lain.

Gambar Perangkat Kit IPA


4. Charta, Slide Film, dan Film
Charta dan slide film dapat membantu guru dalam membelajarkan siswa tentang
benda, ogan tubuh atau mahluk hidup yang jauh dari lingkungan siswa. Film dapat
membantu siswa untuk mengetahui berbagai ekosistem dunia seperti padang rumput,
padang pasir, hutan hujan basah, tundra, laut dan sebagainya yang letaknya jauh dari
lingkungan sekitar siswa. Selain itu film-film tentang hewan akan menarik perhatian
siswa dan member motivasi pada siswa untuk belajar dan bertanya.

Gambar Charta
5. Film Animasi
Film animasi tentang fotosintesa, peredaran darah atau proses pencernaan
makanan dapat lebih mudah dipahami siswa dibandingkan bila konsep-konsep tersebut
diinformasikan kepada siswa dengan menggunakan metode ceramah. Fotosintesa,
peredaran darah dan proses Pencernaan makanan merupakan konsep yang bersifat
abstrak, sehingga film animasi dapat membantu siswa untuk memvisualisasikan
konsep-konsep tersebut.
6. Model
Model adalah gambaran bentuk asli dari benda tiga dimensi. Misalnya model
paru-paru yang dapat dioperasikan oleh siswa agar memahami cara kerja paru-paru
manusia dan apa yang menyebabkan paru-paru mengembang dan mengempis.

Gambar Model Cara Kerja Paru-paru


7. Torso
Torso adalah model potongan tubuh manusia terbuat dari bahan sintetik berupa
plastik atau gip, Torso memudahkan siswa untuk mempelajari anatomi tubuh manusia.

Gambar Torso Tubuh Manusia


8. Globe
Globe atau bola dunia adalah sejenis peta. Pada globe terdapat pembagian lautan
dan daratan serta dapat diputarkan seperti bumi. Globe sering digunakan untuk
membantu siswa dalam belajar Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa (IPBA) seperti
letak suatu tempat di bumi, gerhana matahari maupun bulan.

Gambar Globe
9. Infokus dan Reflektor
Peralatan ini mempunyai banyak fungsi. Infokus dapat digunakan untuk
memperbesar gambar dari transparan atau buku, dan menjadi kamera yang dapat
menggambarkan suasana dalam kelas. Dengan infokus guru dapat mempertunjukkan
segala sesuatu yang tedapat dalam layar computer atau video disk ke layar lebar.

Gambar Infokus dan Reflektor


10. Komputer
Komputer yang dihubungkan dengan kabel telepon dapat digunakan siswa untuk
mencari informasi melalui jaringan net working atau internet. Melalui internet, siswa
dan guru dapat mencari bahan serta informasi tentang sains dari seluruh Negara
bahkan dunia. Misalnya saat siswa mempelajari tentang cuaca, siswa dapat mencari
curah hujan, kecepatan angin dari berbagai tempat tanpa harus meninggalkan ruang
kelas. Internet juga dapat meningkatkan keterampilan berpikir siswa melalui informasi
yang diperoleh. Bahkan dengan fasilitas ini para siswa dapat saling bertukar informasi
melalui e-mail atau surat elektronik dari seluruh penjuru dunia.

Gambar Komputer
11. Mikroskop dan Kaca Pembesar
Mikroskop digunakan untuk mengamati objek-objek yang tidak teramati dengan
mata telanjang, sedangkan kaca pembesar untuk melihat benda-benda yang kurang
jelas jika dilihat dengan mata telanjang, seperti serbuk sari bunga.

Gambar Mikroskop
B. Peranan Media Pembelajaran IPA Dalam Proses Belajar
Peranan media pembelajaran dalam proses belajar dan mengajar sangat penting
dilaksanakan oleh para pendidik saat ini, karena peranan media pembelajaran dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan pengirim kepada penerima dan melalui media
pembelajaran juga dapat membantu peserta didik untuk menjelaskan sesuatu yang
disampaikan oleh pendidik. Dengan penggunaan alat-alat ini guru dan siswa dapat
berkomunikasi lebih mantap dan hidup serta interaksinya bersifat banyak arah. Media
mengandung pesan sebagai perangsang belajar dan dapat menumbuhkan motivasi belajar
sehingga siswa tidak menjadi bosan dalam meraih tujuan-tujuan belajar (Putra
Sumberharjo, dkk, 2015). Peranan alat peraga dalam pembelajaran IPA sebagai proses
antara lain memberikan pengalaman langsung dalam belajar, mengaktifkan komunikasi
dan interaksi antar guru dan siswa dan memperbesar perhatian siswa terhadap pelajaran
yang diberikan guru. Adapun beberapa peranan media pembelajaran dalam proses belajar
antara lain:
1) Mahasiswa memiliki kemampuan untuk menangkap pembelajaran dengan
baik.Dengan demikian penggunaan media dalam pengajaran di kelas merupakan
sebuah kebutuhan yang tidak dapat diabaikan. Karena media pembelajaran adalah
sumber belajar, secara luas media dapat diartikan dengan manusia, benda atau pun
peristiwa yang membuat kondisi siswa untuk lebih memungkinkan memperoleh
pengetahuan keterampilan atau pun sikap (Mudhofir, 1993).
2) Media membangkitkan keinginan dan minat mahasiswa untuk belajar.Bukan hanya
membangkitkan motivasi untuk belajar, namun membawa pengaruh positif bagi
psikologis mahasiwa.Sebab mediapembelajaran dapat memperlancar interaksi antara
dosen atau guru dengan peserta didik.
3) Media memiliki kemampuan untuk menampilkan kembali objek atau kejadian dengan
berbagai macam cara disesuaikan dengan keperluan dan penuh makna.
Selain urain di atas, ada juga peranan media pembelajaran dalam proses
pembelajaran antara lain:
a) Memperjelas penyajian materi agar tidak hanya bersifat verbal (dalam bentuk kata-
kata tertulis atau tulisan).
b) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera.
c) Penggunaan media secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sifat pasif anak
didik.
d) Menghindari kesalahpahaman terhadap suatu objek dan konsep.
e) Menghubungkan yang nyata dengan yang tidak nyata. Jadi, dengan menggunakan
media pembelajaran dalam proses belajar membantu untuk memperlancar interaksi
antara pendidik dengan peserta didik sehingga kegiatan pembelajaran akan lebih
efektif dan efisien dalam meningkatkan mutu pendidikan.
2.3 Menganalisis Media Pembelajaran IPA dan Kebutuhan Peserta Didik
Analisis kebutuhan media pembelajaran dilakukan sebelum suatu media pembelajaran
tertentu dirancang dan dikembangkan. Pada prinsipnya tujuan analisis kebutuhan adalah
untuk mengidentifikasi topik dan media pembelajaran yang tepat dan relevan. Analisis
kebutuhan merupakan aktivitas ilmiah untuk mengidentifikasi faktor-faktor pendukung
dan penghambat (kesenjangan) proses pembelajaran guna memilih dan menentukan media
yang tepat dan relevan mencapai tujuan pembelajaran (goals and objectives) yang
mengarah pada peningkatan mutu pendidikan. Analisis kebutuhan media pembelajaran
dilakukan sebelum suatu media pembelajaran tertentu dirancang dan dikembangkan. Pada
prinsipnya tujuan analisis kebutuhan adalah untuk mengidentifikasi topik dan media
pembelajaran yang tepat dan relevan.
Setiap intitusi pendidikan, peserta didik merupakan komponen yang sentral pokok
terciptanya kondisi sekolah yang baik. Hal ini membuktikan bahwa betapa pentingnya
peserta didik di sekolah. Peserta didik di sekolah dibimbing dan diarahkan kearah yang
optimal guna terciptanya individu yang cerdas dan mandiri. Pola bimbingan harus
disesuaikan dengan dasar kebutuhan perkembangan peserta didik menuju arah
kematangan. Guru merupakan salah satu faktor penentu dalam keberhasilan peserta didik.
Untuk itu,salah satu peran penting guru adalah pentingnya mengidentifikasi kebutuhan
peserta didik di sekolah untuk menunjang keberhasilan proses pembelajaran di kelas.
Peserta didik merupakan orang yang belum dewasa dan memiliki sejumlah potensi dasar
(fitrah) yang perlu dikembangkan.
Peserta didik merupakan “ Raw Material” (Bahan Mentah) dalam proses
transformasi dan internalisasi, menepati posisi yang sangat penting untuk melihat
signifikasinya dalam menemukan keberhasilan sebuah proses. Peserta didik adalah
makhluk individu yang mempunyai kepribadian dengan ciri-ciri yang khas yang sesuai
dengan pertumbuhan dan perkembangannya. Pertumbuhan dan perkembangan peserta
didik dipengaruhi oleh lingkungan dimana ia berada. Peserta didik adalah anggota
masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang
tersedia pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Peserta didik sebagai komponen
yang tidak dapat terlepas dari sistem pendidikan sehingga dapat dikatakan bahwa peserta
didik merupakan obyek pendidikan tersebut. Dalam paradigma pendidikan Islam, peserta
didik merupakan orang yang belum dewasa dan memiliki sejumlah potensi (kemampuan)
dasar yang masih perlu dikembangkan. Peserta didik adalah salah satu komponen dalam
pengajaran, di sampingfaktor guru, tujuan dan metode pengajaran. Sebagai salah satu
komponenmaka dapat dikatakan bahwa peserta didik adalah komponen yang terpenting
diantara komponen lainnya. Pada dasarnya “ia” adalah unsur penentu dalam
proses belajar mengajar. Tanpa adanya peserta didik, sesungguhnya tidak akanterjadi
proses pengajaran. Sebabnya itulah murid yang membutuhkanpengajaran dan bukan guru,
guru hanya berusaha memenuhi kebutuhan yangada pada peserta didik, karena itu maka
peserta didik yang membutuhkanbimbingan. Tanpa adanya peserta didik pun, guru tak
akan mungkin mengajar.Sehingga peserta didik adalah komponen yang terpenting dalam
hubunganproses belajar mengajar ini.
Jadi secara sederhana peserta didik dapat didefinisikan sebagai anak yang belum
memiliki kedewasaan dan memerlukan orang lain untuk mendidiknya sehingga menjadi
individu yang dewasa, memiliki jiwa spiritual, aktifitas dan kreatifitas sendiri. Peserta
didik adalah individu yang sedang berkembang. Artinya peserta didik tengah mengalami
perubahan-perubahan dalam dirinya secara wajar, baik yang ditujukkan kepada diri sendiri
maupun yang diarahkan pada penyesuaian dengan lingkungannya. Peserta didik adalah
individu yang membutuhkan bimbingan individual dan perlakuan manusiawi. Sebagai
individu yang sedang berkembang, maka proses pemberian bantuan dan bimbingan perlu
mengacu pada tingkat perkembangannya. Peserta didik adalah individu yang memiliki
kemampuan untuk mandiri. Dalam perkembangannya peserta didik memiliki kemampuan
untuk berkembang kearah kedewasaan. Dengan demikian, dari beberapa paparan di atas
mengenai pengertian peserta didik maka dapat diambil kesimpulan bahwa, peserta didik
merupakan sebagai individu yang sedang dalam proses pertumbuhan dan perkembangan
yang memiliki berbagai potensi kemanusiaan yang mampu berkembang secara optimal
melalui proses pendidikan.
Pelajaran IPA pada hakekatnya adalah produk, proses, sikap, dan teknologi. Oleh
karena itu pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah. Agar bisa
mempelajari IPA secara inkuiri ilmiah, pembelajaran IPA harus didukung dengan
pemanfaatan media pembelajaran yang dilakukan olehguru yang profesional. Dalam
pelaksanaan pembelajaran IPA guru harus mengelola media pembelajaran dengan baik,
dengan kata lain ketepatan guru dalam memilih dan menggunakan media pembelajaran
akan menentukan keberhasilan pembelajaran Karena secara tidak langsung belajar IPA
dengan media pembelajaran akan menimbulkan keingin tahuan peserta didik untuk belajar
IPA dan juga memunculkan ide baru dalam memecahkan masalah. Kata media berasal
dari bahasa Latin medius yang secara harafiah berarti ‘tengah’, ‘perantara’, atau
‘pengantar’. “Media pembelajaran dipandang sebagai alat atau wahana untuk
menyampaikan atau mengkomunikasikan pesan pembelajaran kepada siswa”. Media
pembelajaran diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan
suatu pesan atau isi pelajaran, merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan
siswa, sehingga dapat mendorong proses belajar mengajar. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA
bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep,
atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA
diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan
alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam
kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman
langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam
sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat
membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang
alam sekitar
Analisis media pembelajaran IPA Berdasarkan uraian hasil wawancara guru, adapun
pertanyaan pertama berkaitan guru selalu menggunakan media dalam pembelajaran IPA
dan jawaban dari beberapa narasumber, peneliti menyimpulkan bahwa guru menggunakan
media pada pembelajaran IPA jika medianya ada dan sesuai dengan materi yang akan
diajarkan. Kemudian berkaitan dengan pemanfaatan media yang dilakukan oleh guru
dalam pembelajaran IPA yaitu media pembelajaran sangat membantu dalam proses
pembelajaran dan membantu siswa memahami materi, bisa memberikan kemudahan untuk
guru dalam menjelaskan materi dan proses pembelajaran berjalan dengan baik sesuai
dengan tujuan pembelajaran. Kesulitan yang sering ditemukan guru dalam memanfaatkan
media pembelajaran IPA adalah guru susah menerapkan media jika siswa ribut ketika
guru menjelaskan materi dengan media, masih ada media yang belum dipahami dan
dimengerti terutama media yang tergolong canggih, susah mencari media yang tepat
dengan materi dan tergolong rumit, guru belum bisa menggunakan media dengan baik dan
ketika ada siswa yang tidak mengerti tentang isi materi, meskipun telah dibantu dengan
media.Selanjutnya yang paling mempengaruhi guru dalam memanfaatkan media
pembelajaran IPA adalah ketersediaan media di sekolah, pengetahuan guru tentang media
dan keikutsertaan siswa dalam proses pembelajaran. Bagian terakhir upaya yang guru
lakukan untuk mengatasi kesulitan dalammemanfaatkan media pembelajaran yaitu harus
terus giat berlatih menggunakan media, adanya pelatihan guru tentang pemanfaatan
media, selalu menggunakan media ketika melaksanakan proses belajar mengajar, harus
ada penunjang untuk mengatasi kesulitan dalam memanfaatkan media, harus bisa
menyesuaikan pemanfaatan media dengan materi pembelajaran dan harus bisa menguasai
penggunaan media dalam semua materi pembelajaran.
Analisis kebutuhan peserta didik pada era pandemi sekarang ini salah satunya harus
ada media belajarnya agar peserta didik tersebut tidak jenuh dalam proses belajar daring
tersebut. dan Pada saat pandemi sekarang ini pembelajaran lebih menekankan pada
ketrampilan proses dan aktif learning ,maka kiranya peranan media pembelajaran (media)
menjadi semakin penting dalam kaitannya dengan fungsi ,dapat ditekankan beberapa hal
berikut:
a) Sebagai alat untuk membuat pembelajaran yang lebih efektif
b) Mempercepat proses belajar
c) Meningkatkan kualitas belajar mengajar
d) Mengkongkritkan yang abstrak sehingga dapat mengurangi terjadinya penyakit
verbalisme
Media pembelajaran IPA merupakan sebagai kebutuhan peserta didik untuk
membantu peserta didik dalam memahami suatu konsep ketika belajar IPA, terutama
media yang dapat dioperasionalkan sendiri oleh siswa. Sebagai alat bantu, keefektifan
dalam penggunaan media itu sendiri sangat tergantung pada kemampuan guru dalam
menggunakan dan memfasilitasi media itu sendiri. Media pembelajaran digunakan untuk
menggantikan sebagian besar peran guru sebagai pemberi informasi atau pemberi materi
pelajaran. Media pembelajaran merupakan alat yang sangat membantu dalam proses
pembelajaran IPA, kaitanya dengan memperjelas konsep dan pemahaman konsep yang
sedang dipelajari oleh siswa, Tingkat keefektivan penggunaan media sangat tergantung
pada kemampuan guru dalam menggunakan dan memfasilitasi media itu sendiri.
Kebutuhan dalam proses belajar sangat diperlukan, karena kebutuhan dalam
belajar merupakan dasar yang menggambarkan jarak antara tujuan belajar yang diinginkan
oleh peserta didik atau keadaan belajar yang sebenarnya. Setiap peserta didik memiliki
kebutuhan yang berbeda-beda hal ini perlu diidentifikasi untuk menentukan kebutuhan
mana yang dimiliki peserta didik yang akan menjadi potensial dan pada akhirnya menjadi
kebutuhannya. Dalam upaya untuk mencapai proses pembelajaran yang diinginkan oleh
peserta didik, maka peran pendidik (guru) dalam mengajar akan menjadikan suatu faktor
penentu keberhasilan tercapai atau tidaknya suatu tujuan pembelajaran. Seorang pendidik
perlu melakukan identifikasi terlebih dahulu kepada masing-masing peserta didiknya, hal
ini berguna untuk apa yang telah disampaikan oleh pendidik dalam proses pembelajaran
dapat diterima dengan baik oleh peserta didik. Kebutuhan belajar itu beragam setiap orang
cenderung memiliki kebutuhan belajar yang berbeda. Seperti kebutuhan belajar yang
dirasakan oleh seseorang yang berada di daerah pedesaan mungkin akan berbeda dengan
kebutuhan belajar yang dirasakan orang yang tinggal di daerah kota. Kebutuhan belajar
yang dirasakan tahun lalu mungkin akan berbeda pula dengan kebutuhan belajar yang
dirasakan pada tahun mendatang. Apabila suatu kebutuhan belajar telah terpenuhi maka
akan muncul kebutuhan belajar lainnya yang harus dipenuhi melalui kegiatan belajar,
kebutuhan belajar perlu diidentifikasi melalui pendekatan perorangan.
Kebutuhan adalah kecenderungan yang berisfat permanen yang ada di dalam diri
seseorang yang akan menimbulkan dorongam dalam upaya untuk mencapai tujuan
tertentu. Kebutuhan belajar perlu diidentifikasi sebagai landasan penyusunan program
belajar. Dimana kebutuhan belajar yang telah diidentifikasi akan memberikan arahan
kemana program kegiatan itu di tujukan. Kebutuhan pembelajaran merupakan suatu
kopetensi peserta didik saat ini dibandingkan dengan kopetensi peserta didik yang
seharusnya dikuasai. Kesenjangan yang dimaksud adalah kesenjangan pengetahuan,
keterampilan atau sikap, bukan kesenjangan yang lain yang akan diatasi dengan desain
pembelajaran.
Dengan demikian peserta didik adalah individu yang memiliki potensi untuk
berkembang, dan mereka berusaha mengembangkan potensinya itu melalui proses
pendidikan pada jalur dan jenis pendidikan tertentu.
Adapun ada beberapa analisis kebutuhan peserta didik sebagai berikut:
a) Kesesuaian karakteristik sasaran media.
Media yang digunakan harus sesuai dengan karakteristik peserta didik
sehingga media yang digunakan dapat memotivasi dan memberikan kemudahan akan
pemahaman dari peserta didik
b) Media pembelajaran yang menarik.
Media pembelajaran yang dirancang harus menarik perhatian dan memotivasi
minat peserta didik. Tentunya juga disesuaikan dengan bahan ajar yang telah kita buat
sebelumnya.
c) Kejelasan pesan melalui media pembelajaran
Media yang digunakan memberi pesan yang menarik dan memotivasi minat
peserta didik untuk melakukan kegiatan bermain yang telah dirancang oleh pendidik
d) Mudah digunakan oleh peserta didik
Media pembelajaran yang telah kita buat harus dapat memudahkan peserta
didik dalam penggunaannya dan pemanfaatannya. semisal kalau kita membuat video
pembelajaran maka durasinya harus disesuaikan dengan usia peserta didik dan dan
tentang konsentrasinya.
e) Memudahkan pemahaman
Media pembelajaran yang digunakan tidak mempersulit pemahaman peserta
didik tetapi harus dapat memotivasi peserta didik untuk meningkatkan pencapaian
perkembangannya baik melalui proses dalam melakukan kegiatan main yang telah
dirancang pendidik ataupun melalui hasil karya yang telah dibuatnya dengan
pendampingan orang tua sebagai fasilitator di rumah.
f) Manfaat Media Pembelajaran Bagi Siswa
Bisa lebih memahami materi yang disampaikan pengajar Pembelajaran lebih
menyenangkan dan mudah dimengerti Kualitas belajar siswa meningkat Proses belajar
dapat dilakukan dimana saja Mendukung pembelajaran mandiri atau otodidak dan
Membangkitkan motivasi, minat dan keinginan belajar
Setelah kita menganalisis kebutuhan peserta didik maka kita juga perlu
menganalisis karakteristik peserta didiknya baik yang menyangkut kemampuan
pengetahuan ataupun keterampilan yang telah dimiliki peserta didik sebelumnya.
Termasuk di dalamnya rentang usia peserta didik sehingga nanti kita dapat menghasilkan
media pembelajaran yang dapat dipergunakan oleh peserta didik yang kita ampuh.
a) Nilai-Nilai Media Pembelajaran
Media pembelajaran IPA merupakan segala sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh
guru IPA untuk membantu siswa dalam memahami suatu konsep saat belajar IPA,
terutama media yang dapat dioperasionalkan sendiri oleh siswa. Sebagai alat bantu,
keefektivitasan dalam penggunaan media itu sendiri sangat tergantung pada kemampuan
guru dalam menggunakan dan memfasilitasi media itu sendiri. Media pembelajaran
jugamemiliki nilai praktis, yaitu:
1) Dapat menampilkan objek yang terlalu besar, yang tidak mungkin dibawa kedalam
kelas, seperti bulan, bumi dan matahari.
2) Dapat memperlambat gerakan yang terlalu cepat seperti gerakan kecambah yang
tumbuh, dan
3) memungkinkan untuk menampilkan objek yang langka yang sulit diamati atau yang
berbahaya di lingkungan belajar.
b) Pentingnya Media Dalam Proses Pembelajaran IPA
Media pembelajaran merupakan salah satu faktor yang berperan penting
selama proses pembelajaran. Guru menggunakan media sebagai perantara dalam
menyampaikan materi agar dapat dipahami oleh peserta didiknya dengan baik. media
pengajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan
minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan
bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap peserta didik. Penggunaan
media dalam kegiatan belajar mengajar, terutama untuk tingkat Sekolah Dasar sangatlah
penting. Sebab kehadiran media sangat membantu siswa dalam memahami suatu konsep
tertentu. Karena pada usia ini siswa masih berfikir konkret/nyata dan belum mampu
berfikir abstrak terutama siswa SD kelas rendah, untuk itulah guru seharusnya memilih
media yang tepat sesuai dengan tujuan pembelajaran. Ketidakmampun guru dalam
menjelaskan suatu bahan dapat diwakili oleh peranan media, sehingga tujuan
pembelajaran dapat tercapai sesuai yang telah direncanakan.
Media belajar juga sangat berperan penting dalam belajar IPA dikarenakan
Media pembelajaran IPA merupakan segala sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh guru
IPA untuk membantu siswa dalam memahami suatu konsep saat belajar IPA, terutama
media yang dapat dioperasionalkan sendiri oleh siswa. Sebagai alat bantu,
keefektivitasan dalam penggunaan media itu sendiri sangat tergantung pada kemampuan
guru dalam menggunakan dan memfasilitasi media itu sendiri. Media pembelajaran
digunakan untuk menggantikan sebagian besar dari peran guru sebagai pemeberi
informasi atau pemberi materi pelajaran. Dalam memahami materi yang tercakup di
dalam Mata Pelajaran IPA, sebagai seorang guru haruslah mempunyai kreativitas dalam
melakukan proses kegiatan belajar mengajar dalam materi IPA, sehingga siswa tidak
bosan dan terkesan monoton. Dari banyak strategi dan model pembelajaran yang ada
pada saat ini, salah satu yang digunakan oleh guru agar pembelajaran IPA dapat
berlangsung secara efektif dan efisien adalah dengan menggunakan media pembelajaran.
Ketertarikan proses pembelajaran IPA, terjadi ketika guru mampu mengeksplorasi
beragam media yang dapat diterapkan dalam proses pembelajannya. Penggunaan media
dalam pembelajaran IPA membuat siswa dapat membangkitkan atau meningkatkan ide-
ide/gagasanya untuk mempelajarinya. Penggunaan media IPA tersebut membuat siswa
aktif dan mengikuti pembelajarannya dengan senang hati. Pentingnya media
pembelajaran IPA tersebut bermanfaat bagi guru yaitu guru akan lebih mudah
menyampaikan materi pelajaran yang sulit dimengerti oleh anak, dengan begitu guru
dapat mempersingkat waktu untuk pembelajarannya. Dengan demikian guru tidak
melakukan tambahan jam pelajaran untuk membuat siswa paham tentang materi yang
diajarkan. Akibat penggunaan media pembelajaran IPA guru dan siswa menjadi lebih
interaktif dalam pembelajaran, dengan interaksi yang aktif membuat pembelajaran
menjadi menyenangkan dan juga secara tidak langsung dapat meningkatkan kedekatan
siswa dengan guru tersebut.Penggunaan media pembelajaran IPA berpengaruh pada
sikap siswa dalam belajar, nilai-nilai, dan perkembangan psikologi pada peserta didik.
Pentingnya media dalam proses belajar mengajar diantaranya: pembelajaran
menjadi lebih menarik perhatian siswa, dapat menumbuhkan motivasi belajar, bahan
pembelajaran semakin jelas maknanya, lebih dipahami oleh para siswa, metode
mengajar akan lebih bervariasi, siswa tidak bosan, siswa lebih banyak melakukan
kegiatan belajar (aktif). Penggunaan media bukan berarti mengganti kedudukan guru.
Adanya media pembelajaran merupakan alat yang membantu efisiensi dan efektivitas
proses belajar mengajar.
Penting bagi guru untuk mengembangkan alat bantu mengajar. Dengan alat bantu
mengajar pesan yang disampaikan guru mudah difahami siswa. Adanya kesamaan
persepsi antara siswa dan guru akan tercapai tujuan pembelajaran. Adanya penilaian
yang diberikan guru pasti terjawab oleh siswa. Diharapkan guru harus cerdas
memadukan media dengan materi yang diajarkan. Kreativitas dan inovasi guru sangat
berperan dalam pemilihan media. Penggunaan media yang bervariasi akan mendukung
meningkatnya prestasi siswa.Tepat memilih media merupakan kunci sukses guru dalam
setiap pembelajaran. Media memudahkan guru dalam pembelajaran. Adapun alasan-
alasan mengapa media pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa yaitu:
Alasan yang pertama yaitu berkenaan dengan menfaat media pengajaran itu sendiri
antara ;ain :
1) Pengajaran lebih menarik perhatian siswa, sehinggamenumbuhkan motivasi belajar.
2) Bahan pengajaran lebih jelas maknanya, sehinggadapat menguasaitujuan
pembelajaran dengan baik.
3) Metode pengajaran akan bervariasi
4) Siswa dapat lebih banyak melakukan aktivitas belajar, seperti mengamati,
melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain.
Alasan kedua yaitu sesuai dengan taraf berpikir siswa.Dimulai dari taraf berfikir
konkret menuju abstrak, dimulai dari yangsederhanamenuju berfikir yang
kompleks.Sebab dengan adanya media pengajaran hal-hal yangabstrak dapat
dikonkretkan, dan hal-hal yang kompleks dapat disederhanakan
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Media pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi untuk menyampaikan
pesan pembelajaran. Pembelajaran adalah sebuah proses komunikasi antara pembelajar,
pengajar dan bahan ajar. Komunikasi tidak akan berjalan tanpa bantuan sarana
penyampai pesan atau media. Apapun batasan yang diberikan, ada persamaan-persamaan
diantaranya yaitu bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses
belajar terjadi.
Media pembelajaran IPA merupakan segala sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh
guru IPA untuk membantu siswa dalam memahami suatu konsep saat belajar IPA,
terutama media yang dapat dioperasionalkan sendiri oleh siswa. Sebagai alat bantu,
keefektivitasan dalam penggunaan media itu sendiri sangat tergantung pada kemampuan
guru dalam menggunakan dan memfasilitasi media itu sendiri. Media pembelajaran
digunakan untuk menggantikan sebagian besar dari peran guru sebagai pemeberi
informasi atau pemberi materi pelajaran.
3.2 Saran
Dalam penyusunan makalah ini penulis sadar akan kodrat manusia yang tak
pernah luput dari kesalahan, maka dari itu untuk lebih menyempurnakan penyusunan
makalah kedepan, penulis mengharapkan pembaca bisa menambah wawasan dari
penjelasan materi makalah ini dan penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca.

DAFTAR PUSTAKA
Achsin.1986. Media Belajar.Jakarta:Rineka Cipta
Arif. S Sadiman. (1993). Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya.
Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
Asnawir dan M. Basyiruddin Usman. (2002). Media Pembelajaran, Jakarta: Ciputat Pers. Falah.
Arsyad, A. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada
Falah , Iwan,.Pemanfaatan Media dalam Pembelajaran. Jurnal Lingkar Widyaiswara Edisi 1 No.
4:104 117
Hamalik, Oemar. (1994). Media Pendidikan, Bandung: Citra Adtya Bakti
Hamalik, Oemar. 2010. Kurikulum dan Pembelajaran. Bumi Aksara : Bandung.
Mudhofir. (1993). Teknologi Intruksional, Bandung: Remaja Rosda Karya.
Rahmayanti. (2015). Penggunaan Media It Dalam Pembelajaran. Dalam urnal Ilmiah CIRCUIT
Vol. 1 No. 1 Juli: 92.
Rohani, Ahmad. (1991). Pengelolaan Pelajaran, Jakarta: Rineka Cipta.
Sapriati, S.dkk. 2009. Pembelajaran IPA di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.
Soetomo. 1993. Dasar-Dasar Interaksi Belajar Mengajar. Surabaya: Usaha Nasional
Sumberharjo. Putra, dkk. (2015). Media Pembelajaran Pengenalan Huruf Dan Angka Di Taman
Kanak-Kanak Tunas. Dalam Journal Speed – Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi
– Volume 7 No 3:2
Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. (2002). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Anda mungkin juga menyukai