1. RESPIRASI
a. Respirasi aerob
Respirasi aerob adalah reaksi pemecahan senyawa glukosa dengan
memerlukan oksigen. Ada 4 tahapan dalam melakukan respirasi aerob.
Glikolisis
Proses dimana pengubahan molekul glukosa yang terdiri dari 6 atom C kemudian yang
diubah menjadi 2 asam piruvat yang terdiri dari 3 atom C, dengan menghasilkan NADH dan
ATP sering disebut dengan Glikolisis.
Siklus Krebs
Peristiwa ini diikuti dengan peristiwa reduksi yaitu pelepasan elektron dan ion hidrogen
oleh NAD dan FAD menghasilkan 2 molekul NADH, dan 2 molekul FADH, dan 2 molekul ATP.
Dari seluruh rangkaian peristiwa siklus krebs dihasilkan ; 4 molekul CO2, 6 molekul NADH2, 2
molekul FADH2, dan 2 molekul ATP.
Transpor Elektron
Pada bagian akhir terdapat oksigen (O2) sebagai penerima (aseptor sehingga terbentuklah
h2O.
b. Reaksi Anaerob
Fermentasi Alkohol
Proses ini terjadi pada beberapa mikroorganisme seperti jamur (ragi), dimana tahapan
glikolisis sama dengan yang terjadi pada respirasi aerob. Beberapa organisme seperti khamir
(Saccharomyces cereviceace) melakukan fermentasi alkohol. Organisme ini mengubah
glukosa melalui fermentasi menjadi alkohol (etanol).
Setelah terbentuk asam piruvat (hasil akhir glikolisis), asam piruvat mengalami
dekarboksilasi (sebuah molekul CO2 dikeluarkan) dan dikatalisis oleh enzim alkohol
dehidrogenase menjadi etanol atau alkohol dan terjadi degradasi molekul NADH menjadi NAD+
serta membebaskan energi/kalor.
Proses ini dikatakan sebagai “pemborosan” karena sebagian besar energi yang
terkandung dalam molekul glukosa masih tersimpan di dalam alkohol. Itulah sebabnya,
alkohol/etanol dapat digunakan sebagai bahan bakar. Fermentasi alkohol pada mikroorganisme
merupakan proses yang berbahaya bila konsentrasi etanolnya tinggi. Secara sederhana, reaksi
fermentasi alkohol ditulis :
2CH3COCOOH ———-> 2CH3CH2OH + 2CO2 + 28 kkal
Pada sel hewan (juga manusia) terutama pada sel-sel otot yang bekerja keras , energi
yang tersedia tidaklah seimbang dengan kecepatan pemanfaatan energi karena kadar O2 yang
tersedia tidak mencukupi untuk kegiatan respirasi aerob (reaksi yang membutuhkan oksigen).
Proses fermentasi asam laktat dimulai dari lintasan glikolisis yang menghasilkan asam
piruvat. Karena tidak tersedianya oksigen maka asam piruvat akan mengalami degradasi
molekul (secara anaerob) dan dikatalisis oleh enzim asam laktat dehidrogenase dan direduksi
oleh NADH untuk menghasilkan energi dan asam laktat.
Pada manusia, kejadian ini sering temukan ketika seseorang bekerja atau berolahraga
berat/keras. Akibat kekurangan oksigen menyebabkan asam piruvat yang terbentuk dari
tahapan glikolisis akan diuraikan menjadi asam laktat.yang menyebabkan timbulnya rasa pegal-
pegal setelah seseorang bekerja/berolahraga berat/keras.
Asam piruvat yang terbentuk pada glikolisis tidak memasuki daur Krebs dan rantai
transpor elektron karena tak ada oksigen sebagai penerima H yang terakhir. Akibatnya asam
piruvat direduksi karena menerima H dari NADH yang terbentuk saat glikolisis, dan terbentuklah
asam laktat yang menyebabkan rasa lelah pada otot.
Peristiwa ini hanya menghasilkan 2 ATP untuk setiap mol glukosa yang direspirasi.
a. Reaksi Terang
Reaksi terang terjadi jika ada cahaya matahari dan berlangsung di dalam bagian grana.
Pada reaksi terang terjadi penyerapan energi matahari oleh klorofil untuk diubah menjadi energi
kimia. Energi kimia ini tersimpan dalam dua jenis molekul berenergi tinggi, yaitu ATP dan
NADPH. Pada saat reaksi terang terjadi fotolisis, yaitu penguraian air oleh cahaya yang
menghasilkan ion hidrogen dan oksigen. Fotolisis merupakan pemasok elektron dalam reaksi
terang.
Selama reaksi terang terdapat dua jalur aliran elektron, yaitu fotofosforilasi nonsiklis dan
fotofosforilasi siklis. Istilah fotofosforilasi digunakan karena elektron dibangkitkan energinya
oleh foton cahaya dan kemudian menyumbangkan energinya untuk fosforilasi ADP guna
menyintesis ATP.
Pada fotofosforilasi nonsiklis, digunakan FS I dan FS II serta hanya ada satu arah aliran
elektron, terutama dari air ke NADP+. Untuk setiap dua elektron yang masuk ke jalur ini,
dihasilkan 2 ATP dan 1 NADPH.
Fotofosforilasi siklis merupakan reaksi terang yang paling sederhana karena karena
hanya melibatkan FS I. Aliran elektronnya membentuk siklus karena elektron yang tereksitasi
yang berasal dari P700 pada pusat reaksi, sering kali kembali ke P700. Untuk setiap elektron
yang masuk ke fotofosforilasi siklis, disintesis 1 ATP melalui kemiosmosis. Pada jalur ini tidak
membentuk NADPH.
2. Reaksi Gelap
Reaksi gelap dapat berlangsung baik ada cahaya maupun tanpa cahaya. Reaksi ini
terjadi di dalam bagian stroma. Pada reaksi gelap, ATP dan NADPH yang dihasilkan pada
reaksi terang digunakan sebagai sumber energi untuk mereduksi karbon dioksida menjadi
glukosa. Pembentukan glukosa dari karbon dioksida adalah melalui siklus Calvin Benson.
Mula – mula, karbon dioksida difiksasi oleh molekul akseptor karbon dioksida, yaitu
ribulosa 1,5-bifosfat (RuBP), suatu gula berkarbon lima, menghasilkan dua molekul
gliseraldehid 3-fosfat (G3P) atau fosfogliseraldehid (PG). Reaksi karboksilasi ini dikatalisis oleh
enzim ribulosa bifosfat karboksilase (rubisko). Kemudian, tiap G3P difosforilasi menggunakan
ATP, lalu direduksi menggunakan NADPH membentuk dua molekul gliseraldehid 3-fosfat atau
triosa fosfat (gula berkarbon tiga). Selanjutnya dengan menggunakan ATP, beberapa molekul
triosa fosfat digunakan untuk meregenerasi RuBP melalui serangkain reaksi guna menyediakan
lebih banyak akseptor karbon dioksida sehingga siklus dapat berlanjut.
Molekul triosa fosfat yang tersisa diubah menjadi senyawa organik lainnya (meliputi
monosakarida, disakarida, polisakarida, lemak, dan protein). Untuk setiap enam molekul triosa
fosfat yang terbentuk, hanya satu yang digunakan untuk membentuk produk fotosintesis,
sedangkan lima molekul lainnya didaur ulang untuk membentuk RuBP.