Anda di halaman 1dari 14

Pendidikan Bahasa Inggris

Universitas Negeri Medan Projek Profesi Kependidikan, Mei 2023

Upaya dan Strategi Pendidik


Dalam Meningkatkan Efektivitas Pembelajaran

Atika Zahra Rangkuti

Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Negeri Medan

Email : zahrarangkuti15@gmail.com

Atika Zahra Rangkuti , 2023. The definition of effectiveness in general


indicates to what extent the extent to which a predetermined goal is achieved.
Say effectiveness refers more to the output that has been targeted. Effectiveness
is a very important factor in learning because it determines the level of success
of a learning model used. A teacher is required to be able to develop optimal
learning programs, so that an effective and efficient learning process is realized.
Learning is a very important process carried out by students, because without
adequate learning outcomes they will find it difficult to face various challenges
in society. A method can be said to be effective if the desired learning
achievement can be achieved by using an appropriate method. That is by using
a certain method but it can produce better learning achievement. Good learning
outcomes must be comprehensive, meaning that it is not just mere mastery of
knowledge, but also the impact in changing attitudes and behavior in an
integrated manner. This change, of course, must be visible and observable,
specific and operational, in the sense that it is easy to measure. . So this article
will discuss what kind of efforts and strategies educators can apply in
increasing student learning effectiveness.

Keywords : Effectiveness, Teacher, Strategy


Abstrak
Atika Zahra Rangkuti, 2023. Pengertian efektivitas secara umum
menunjukkan sampai seberapa jauh tercapainya suatu tujuan yang terlebih
dahulu ditentukan. Kata efektivitas lebih mengacu pada out put yang telah
ditargetkan. Efektivitas merupakan faktor yang sangat penting dalam pelajaran
karena menentukan tingkat keberhasilan suatu model pembelajaran yang
digunakan. Seorang guru dituntut untuk dapat mengembangkan program
pembelajaran yang optimal, sehingga terwujud proses pembelajaran yang
efektif dan efisien. Belajar merupakan proses yang sangat penting dilakukan
oleh siswa, karena tanpa adanya hasil belajar yang memadai mereka akan
kesulitan dalam menghadapi berbagai tantangan dalam masyarakat. Suatu
metode bisa dikatakan efektif jika prestasi belajar yang diinginkan dapat
dicapai dengan menggunakan metode yang tepat guna.Maksudnya dengan
memakai metode tertentu tetapi dapat menghasilkan prestasi belajar yang lebih
baik. Hasil pembelajaran yang baik haruslah bersifat menyeluruh, artinya
bukan hanya sekedar penguasaan pengetahuan semata-mata, tetapi juga
dampak dalam perubahan sikap dan tingkah laku secara terpadu.Perubahan
ini sudah barang tentu harus dapat dilihat dan diamati, bersifat khusus dan
operasional, dalam arti mudah diukur . Maka artikel ini akan membahas
mengenai upaya dan strategi seperti apa yang bisa terapkan pendidik dalam
peningkatan efektifitas belajar siswa.

Kata Kunci : Efektifitas, Guru, Strategi

Pendahuluan
Menjadi seorang guru adalah salah satu kelas maupun di luar kelas. Praktiknya, guru
profesi yang sangat luar biasa. Menekuni menghadapi berbagai hambatan dan
profesi guru bukan lagi sesuatu yang mudah tantangan. Tidak hanya bersumber dari siswa,
bagi sebagian guru. Banyak tuntutan yang hambatan dan tantangan itu juga bisa berasal
harus dipenuhi sebagai konsekuensi predikat dari pribadi guru sendiri. Permasalahannya
guru sebagai pendidik profesional. adalah berawal dari mental guru dan
Bagaimana tidak, tugas utama seorang guru kemampuan profesionalisme guru tersebut.
adalah menyalurkan ilmu yang telah ia Dua masalah tersebut akan mempengaruhi
dapatkan kepada para peserta didik sebagai proses belajar dan mengajar di kelas.
generasi calon penerus, baik itu di dalam Meskipun menjadi guru itu menyenangkan,

2
Artikel Profesi Pendidikan-Project Article
profesi guru bukan lagi hal mudah untuk selalu memberikan strategi-strategi yang tepat
dilaksanakan. Banyak tuntutan, hambatan untuk digunakan dalam proses belajar
dan tantangan yang harus dihadapi. mengajar, terlebih lagi jika mata pelajaran
Berhadapan dengan sistem pendidikan dan yang diampu adalah mata pelajaran yang
berinteraksi dengan murid di ruang kelas. banyak menggunakan teori atau cerita seperti
Selain itu, juga tuntutan untuk memenuhi pelajaran Sejarah dan lainnya.
tujuan pendidikan nasioal yang tercantum Secara umum, strategi mempunyai
dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 pengertian suatu garis-garis besar haluan
tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 3 untuk bertindak dalam usaha mencapai
disebutkan bahwa pendidikan nasional sasaran yang telah ditentukan. Dihubungkan
berfungsi mengembangakan kemampuan dan dengan belajar mengajar strategi bisa
membentuk watak serta peradaban bangsa diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan
yang bermartabat dalam rangka guru anak didik dalam perwujudan kegiatan
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang
untuk berkembangnya potensi peserta didik teah digariskan (Djamarah dan Zain, 2010).
agar menjadi manusia yang beriman dan Alasan mengapa guru harus menggunakan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, strategi-strategi yang tepat dalam
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kratif, menyampaikan pelajaran yang banyak
mandiri, dan menjadi warga Negara yang menggunakan teori ataupun cerita adalah
demokratis serta bertanggungjawab agar peserta didik tidak merasa bosan ketika
(Syaifurahman dan Ujiati, 2013). Hampir guru sedang menjelaskan. Selain itu, setiap
disemua bangsa yang beradab, guru diakui peserta didik pastilah memiliki karakter yang
sebagai suatu profesi khusus. Dikatakan berbeda-beda, maka dari itu seorang guru
demikian, karena profesi keguruan bukan saja harus bisa memilah dan memilih strategi yang
memerlukan keahlian tertentu sebagaimana benar-benar cocok untuk proses pembelajaran
profesi lain, tetapi juga mengemban misi yang yang akan disampaikan. Dengan strategi
paling berharga, yaitu pendidikan dan pengajaran yang tepat tentu akan membuat
peradaban. Atas dasar itu, dalam kebudayaan peserta didik lebih mudah dalam menyerap
bangsa yang beradab, guru senantiasa materi yang disampaikan. Menurut hasil
diagungkan, disanjung, dikagumi, dan pengamatan Syaiful Sagala, sebab-sebab siswa
dihormati, karena perannya yang penting bagi kurang meminati dan termotivasi belajar
eksistensi bangsa di masa depan (Marno dan sejarah karena guru menggunakan kaedah
Idris, 2010:16). Menjadi seorang guru juga belajar bercorak hafalan dengan
tidak boleh jika hanya melulu menyampaikan menggunakan metode ceramah. Model
materi, memberikan tugas lalu selesai. Namun pembelajaran ini disebut pula dengan model
guru yang benar-benar guru adalah guru yang pembelajaran konvensional. Sagala
menyatakan, model pembelajaran kuliah ialah
`3
Atika Zahra Rangkuti ,Fakultas Bahasa & Seni-Unimed
sebuah bentuk interaksi melalui penerangan mempersiapkan peserta didik dalam
dan penuturan lisan dari guru ke siswa pembelajaran, pertama; pembelajaran adalah
(Sagala, 2003). Model pembelajaran ini sebagai sebuah upaya seorang guru untuk
kegiatan memberikan informasi dengan kata- mengorganisasikan lingkungan agar tercipta
kata sering mengaburkan dan kadang-kadang kondisi belajar yang baik, kedua;
ditafsikan salah, karena guru kurang pandai pembelajaran merupakan proses membantu
menyampaikan informasi dan mungkin saja peserta didik dalam berkehidupan di
siswa tidak mau mendengar pengajaran masyarakat. Jadi strategi yang telah
gurunya (Isjoni dan Ismail, 2008). Cara atau dijelaskan tersebut adalah strategi yang
strategi yang bisa digunakan adalah dengan mengarah pada proses belajar mengajar yang
menunjukkan artefak-artefak zaman pra- menyangkut antara guru dan peserta didik.
sejarah, mengunjungi tempat-tempat Kemudian strategi juga diartikan sebagai
bersejarah seperti candi atau museum, pola yang direncanakan dan ditetapkan
menggunakan model pembelajaran secara sengaja untuk melakukan kegiatan
kooperatif, meningkatkan kesadaran sejarah atau tindakan untuk mencapai tujuan yang
dan lain sebagainya. tekah ditetapkan (Merta, 2020). Berdasarkan
pada direktorat tenaga kependidikan (2008)
Tinjauan Pustaka Ada beberapa strategi pembelajaran
Strategi dapat diartikan sebagai diantaranya; pertama, strategi
perencanaan dan manajemen untuk pengorganisasian; kedua, strategi
mencapai tujuan tertentu dalam proses penyampaian pembelajaran; ketiga, strategi
pembelajaran, namun secara sederhana pengelolaan pembelajaran. Kemudian
strategi juga dikatakan sebagai upaya dan strategi yang digunakan guru tergantung
pola yang dilakukan seorang guru untuk pada pendekatan yang dilakukan guru
mencapai tujuan yang telah diterapkan kepada peserta didik. Kemudian
(Talibo, 2018; Arifudin, 2021; Sari et al., 2021; Iskandarwassid & Sunendar (2008) juga
Syafril et al., 2021). Saat guru menerapkan mengklasifikasikan jenis strategi antara lain:
strategi dalam belajar maka dapat (1) Berdasarkan penekanan komponen
mempengaruhi peserta didik untuk belajar dalam program pengajaran yaitu: strategi
lebih giat sebagai peningkatan hasil belajar. yang berpusat pada pengajar, strategi yang
Dalam melaksanakan proses pembelajaran, berpusat pada peserta didik dan strategi yang
guru harus mampu menggunakan strategi berpusat pada materi pengajaran); (2)
pembelajaran yang tepat dan harus mampu Berdasarkan kegiatan pengelolaan pesan atau
menciptakan suasana yang kondusif, aktif materi yaitu strategi pembelajaran ekspositori
dan menyenangkan (Sutikna, 2021). dan strategi pembelajaran heuristik; (3)
Hasbullah et al., (2019) strategi pembelajaran Berdasarkan Proses pengelolaan pesan atau
adalah upaya seorang guru dalam materi yaitu strategi pembelajaran dedukasi
4
Artikel Profesi Pendidikan-Project Article
dan strategi pembelajaran Induksi; (4) oleh peserta didik. Kemudian hasil belajar
Berdasarkan cara memproses penemuan merupakan kemampuan yang dimiliki peserta
yaitu strategi pembelajaran ekspositoris dan didik setelah menerima pengalaman dari
strategi pembelajaran discovery. Strategi juga proses pembelajaran yang dapat
memiliki faktor yang medukung penerapan memperbaiki dan menambah kognitif,
strategi pembelajaran yaitu, 1) tujuan yang afektif dan psikomotor peserta didik
hendak dicapai, 2) materi pelajaran, 3) peserta (Purwono, 2014). Firmansyah (2015)
didik, 4) situasi, 5) fasilitas, 6) guru. Dalam hal menjelaskan hasil belajar adalah kemampuan
ini strategi berpengaruh pada setiap faktor yang telah dimiliki oleh peserta didik setelah
yang akan dijalankan dalam pembelajaran mengalami proses belajar yang akhirnya
dan hasil belajar juga sangat berpengaruh memperoleh sebuah perubahan pada diri
pada guru sebab guru harus memiliki peserta didik. Hasil belajar juga diartikan
strategi untuk hasil belajar sebagai tujuan sebagai sebuah tindakan evaluasi yang dapat
dari pembelajaran. Hasil belajar adalah mengungkapkan sebuah aspek proses
kemampuan yang dimiliki peserta didik berpikir (cognitive), aspek kejiwaan atau
setelah menerima pengalaman dari proses nilai dan sikap (affective) dan aspek
pembelajaran yang dapat memperbaiki dan keterampilan (psychomotor) yang melekat
menambah kognitif, afektif dan pada diri setiap peserta didik yang dapat
psikomotor peserta didik (Purwono, 2014). memberikan sebuah perubahan pada peserta
Hasil belajar tidak hanya mengenai nilai didik. Adapun faktor-faktor yang
akademik yang selalu menjadi pegangan mempengaruhi hasil belajar terbagi menjadi
oleh setiap orang namun hasil belajar juga dua yaitu internal dan eksternal. Kemudian
dapat memberikan dampak pada perilaku hasil belajar juga memilki tiga indikator yaitu
peserta didik dan keterampilan yang dimiliki kognitif, afektif dan psikomotor.

`5
Atika Zahra Rangkuti ,Fakultas Bahasa & Seni-Unimed
Pendidikan Bahasa Inggris
Universitas Negeri Medan Projek Profesi Kependidikan, Mei 2023

Metode Penelitian seharusnya dijalankan oleh peneliti dengan


Metode Penelitian pada kali ini syarat menguasai tema yang hendak diteliti,
menggunakan metode studi literature. Studi agar sukses selama proses pengambilan data.
literatur salah satu metodologi penelitian,
yang sering digunakan untuk mengumpulkan Studi literatur menurut para ahli
data dengan cara melakukan pencatatan, adalah 1.Studi Literatur adalah penelitian
kajian pustaka ataupun dengan yang dilakukan oleh peneliti dengan
membaca. Sementara yang disebut dengan mengumpulkan sejumlah buku-buku, majalah
metode penelitian studi literatur adalah yang berkaitan dengan masalah dan tujuan
metode penelitian yang dilakukan peneliti penelitian. Danial dan Warsiah (2009:80).

Pengumpulan Kesimpulan
Artikel/Book

Analisa Topic Pembahasan keterkaitan


Terkait Efektifitas Upaya serta Peningkatan
Belajar hasil belajar siswa

Analisa Topik Terkait


Strategi Guru dalam Pencarian Sumber
meningkatkan dari berbagai teori
Efektifitas belajar Ahli

untuk menyelesaikan tugas penelitian dengan 2.Dalam buku yang berjudul Metode
cara mengumpulkan data dari buku, dari Penelitian karya M. Nazir, disebutkan bahwa
jurnal dan sumber data dari literatur lainnya. Studi Literatur / Studi Kepustakaan adalah
Itu sebabnya disebut dengan penelitian studi teknik pengumpulan data dengan
literatur. mengadakan studi penelaahan terhadap
Studi literatur salah satu metode buku-buku, literatur-literatur, catatan-catatan,
penelitian yang sering digunakan untuk serta laporan-laporan yang berkaitan dengan
membantu menemukan persoalan dan masalah yang dihadapi. Menurut Nazir
menemukan landasan teori dari topik yang (1998:112). 3.J.Supranto seperti dikutip Ruslan
diangkat oleh peneliti. Studi literatur atau dalam bukunya Metode Penelitian Public
yang akrab disebut dengan studi pustaka Relations dan Komunikasi, bahwa studi
kepustakaan adalah dilakukan mencari data memilih sumber pustaka. Tips memilih
atau informasi riset melalui membaca jurnal sumber pustaka untuk penelitian adalah yang
ilmiah, buku-buku referensi dan bahan-bahan sesuai atau relevan dengan tema, topik atau
publikasi yang tersedia di perpustakaan, ide yang diangkat. Adapun beberapa kriteria
Ruslan (2008:31). ketika memilih sumber pustaka, diantaranya
Teori-teori yang mendasari masalah Harus relevan dengan topik penelitian yang
dan bidang yang akan diteliti dapat ditemukan diangkat Isi yang disampaikan harus mudah
dengan melakukan studi kepustakaan. Selain dipahami Jika ingin menggunakan
itu seorang peneliti dapat memperoleh pernyataan, dapat dipertanggungjawabkan,
informasi tentang penelitian-penelitian sejenis artinya dapat dibuktikan secara empiris
atau yang ada kaitannya dengan Disusun secara terorganisir agar tersistematis
penelitiannya. Dan penelitian-penelitian yang dan mudah dalam mencari rujukan informasi
telah dilakukan sebelumnya. Dengan yang dibutuhkan. Bersifat terbarukan dan
melakukan studi kepustakaan, peneliti sesuai dengan perkembangan zaman yang
dapat memanfaatkan semua informasi dan berlaku saat ini Sumber pustaka harus masih
pemikiran-pemikiran yang relevan dengan ada kaitannya dengan penelitian dan
penelitianya. Beberapa yang umum dan layak menggunakan sumber terpercaya.
digunakan adalah buku-buku karya
2. Menelusuri Sumber Pustaka
pengarang terpercaya (lebih disarankan karya
akademisi), jurnal-jurnal ilmiah terakreditasi, Banyak peneliti pemula yang asal
dan hasil-hasil penelitian mahasiswa dalam mengambil sumber pustaka, tanpa melakukan
berbagai bentuk misalnya skripsi, tesis, penelusuran sumber pustaka terlebih dulu.
disertasi, laporan praktikum, dan sebagainya. Padahal menelusuri sumber pustaka itu
Sumber-sumber yang diteliti pun tidak penting. Apalagi jika menemukan sebuah
boleh sembarangan. Sebab tidak semua hasil kutipan, penting dirujuk dan diklarifikasi
penelitian bisa dijadikan acuan. Dalam Artikel apakah benar dari sumber pustaka atau tidak.
ini juga mengutip dari berbagai reefrensi yang
3. Membaca Sumber Pustaka
dapat di percaya hasil penelitian nya sehingga
isi dari artikel ini adalah wujud Kasus lain, banyak yang hanya
pengembangan dari beberapa sumber jurnal mengambil sumber atau kutipan dari pustaka
nasional. Berikut urutan cara membuat studi A yang menyebutkan dari sumber pustaka B.
literatur yang baik dan benar supaya dapat Nah, peneliti yang baik, harusnya langsung
menjadi rujukan yang terpercaya. merujuk ke ustaka B dan membaca sendiri
secara tuntas. Bukan justru mengambil apa
1. Memilih Sumber Pustaka
adanya dari pustaka yang dikutip A tanpa
Pertama, yang perlu dipersiapkan melakukan kroscek di pustaka B.
dalam membuat studi liertartur merupakan
`7
Atika Zahra Rangkuti ,Fakultas Bahasa & Seni-Unimed
selama proses penelaahan sumber pustaka,
pastikan untuk mencatat poin-poin penting
Kesimpulannya adalah, jangan asal mengutip
yang diperlukan. Setiap poin penting, tulis
dari sumber yang sudah disebutkan.
disampingnya sumber rujukannya. Cara ini
Membaca langsung ke sumber pustaka
lebih efektif. Setidaknya bisa menghemat
memiliki tujuan, yaitu akan memudahkan
waktu ketika hendak dilakukan krosek ke
kamu mendapatkan wawasan baru, dan akan
sumber referensi.
membangu membentuk kerangka teori dalam
memudahkan proses penulisan. 5. Penyajian Kajian Pustaka

4. Melakukan Pencatatan Setelah semua data sudah terkumpul.


Sudah pasti ulasan terakhir adalah
Salah satu tips agar tidak buang-buang
menyajikan kajian pustaka ke sebuah
waktu selama mengumpulkan rujukan yang
deskripsi yang sudah diolah menggunakan
relevan dengan penelitian atau topik. Maka,
bahasa sendiri.

Kemampuan mahasiswa untuk


menyelesaikan tugas individu, sebelum
Penelitian Yang Relevan penerapan pembelajaran Problem Based
Learning nilai rata-rata 55,0, meningkat
menjadi rata-rata 74,3. Hasil ujian meningkat
1. Suharjana, 2008
Dalam jurnalnya yang berjudul : rata- rata 58,0 sebelum ada tindakan kelas,
“Peningkatan keaktifan dan hasil belajar mata menjadi 75,1 setelah dilakukan penerapan
kuliah pendidikan kesegaran jasmai melalui pembelajaran Problem Based Learning.
pendekatan Problem Based Learning”, 2. I Wayan Redhana, 2007
Dalam jurnalnya yang berjudul
berdasarkan hasil penelitian dan
pembahsannya dapat diambil kesimpulan “Efektivitas Pembelajaran Berbasis Masalah
bahwa penggunaan pembelajaran Problem Pada Mata Kuliah Kimia Dasar II”,
Based Learning dapat meningkatkan keaktifan berdasarkan hasil-hasil yang dicapai pada
mahasiswa, meningkatan pemahaman materi penelitian ini, PBM sangat efektif untuk
meningkatkan (1) minat belajar; (2)
dan akhirnya dapat meningkatkan prestasi
belajar. Sebelum penerapan pembelajaran keterampilan pemecahan masalah; dan (3)
Problem Based Learning rata-rata mahasiswa hasil belajar mahasiswa. Menurut mahasiswa,
yang bertanya ada 3 orang (8,3%),meningkat PBM dapat (1) membantu memecahkan
masalah-masalah pada mata kuliah Kimia
menjadi 24 orag (66,7%), yang menjawab
Dasar II; (2) meningkatkan motivasi belajar; (3)
pertanyaan ada 2 orang (5,6%),
meningkatmenjadi 18 orang (50,0%). mendorong secara aktif mencari sumber-

8
Artikel Profesi Pendidikan-Project Article
sumber informasi dari berbagai sumber; (4) PenggunaModel Pembelajaran Problem Based
mendorong terjadinya kerjasama; (5)tanggung Learning Terhadap Peningkatan Sikap
jawab belajar; (6) meningkatkan keterampilan Demokratis Dan Hasil Belajar Pkn Siswa Kelas
berkomunikasi (7) mendorong terjadinya VIII SMP Negeri 3 Wonosari”. Dari hasil
interaksi belajar; (8) meningkatkan partisipasi analisis menunjukkan bahwa terdapat
belajar; (9) meningkatkan pemahaman; (10) perbedaan sikap demokratis yang signifikan
membantu menghadapi kehidupan; dan (11) antara siswa yang belajar menggunakan
meningkatkan perasaan senang. Mahasiswa model pembelajaran Problem Based Learning
manerima PBM dengan sangat baik dan dengan siswa yang belajar menggunakan
mereka berharap agar PBM tetap diteruskan. metode ceramah. Perbedaan ini dapat
Namun demikian, PBM mempunyai dibuktikan dengan perhitunga uji-t yang
kelemahan, yaitu waktu yang diperluka relatif dilakukan pada angket sikap demokratis akhir
banyak pada kelas eksperimen dan kelas control. Hasil
perhitungan uji-t menunjukkan bahwa thitung
3. Putra Sidik Nurcahyo, 2013 Dalam > ttabel
skripsinya dengan judul : “Efektivitas

Hasil Pembahasan
strategi yang tepat dalam pembelajaran akan
memudahkan siswa dalam menangkap
materi yang disampaikan oleh guru. Selain
itu, dengan menggunakan strategi
pembelajaran yang tepat maka akan
mempermudah guru dalam menjadikan
suasana kelas lebih efektif. strategi yang
digunakan guru dalam meningkatkan
efektifitas proses pembelajaran yakni melalui
Proses belajar mengajar, strategi beberapa tahapan. Tahapan yang pertama
pembelajaran memiliki peranan yang sangat yaitu perencanaan. Dimana dalam tahap
penting. Sebagai seorang guru yang perencanaan ini guru sejarah membuat
profesional, sudah semestinya mereka sebuah rencana pelaksanaan pembelajaran
menggunakan strategi yang tepat dan kreatif atau yang biasa disebut dengan RPP. RPP
dalam proses pembelajaran. Pemilihan adalah sebuah perencanaan yang harus
disiapkan oleh guru sebelum mengajar.
`9
Atika Zahra Rangkuti ,Fakultas Bahasa & Seni-Unimed
Tujuan pembuatan RPP adalah untuk Efektifitas pembelajaran adalah yang
mempermudah, memperlancar dan menghasilkan belajar yang bermanfaat dan
meningkatkan proses pembelajaran. bertujuan, melalui prosedur pembelajaran
Permendikbud No 22 Tahun 2016 yang tepat (Miarso, 2004). Maka dari itu,
menyebutkan bahwa Rencana Pelaksanaan guru yang efektif adalah guru yang selalu
Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan menemukan cara dan selalu berusaha agara
pembelajaran tatap muka untuk satu anak didiknya terlibat secara tepat dalam
pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan suatu mata pelajaran dengan presentasi
dari silabus untuk mengarahkan kegiatan waktu belajar akademis yang tinggi dan
pembelajaran peserta didik dalam upaya pelajaran berjalan tanpa menggunakan
mencapai Kompetensi Dasar (KD). Setiap teknik yang maksa, negatif, atau hukuman.
pendidik pada satuan pendidikan Metode utama yang dikembangkan oleh
berkewajiban menyusun RPP secara lengkap guru sejarah menurut Aman dalam
dan sistemtis agar pembelajaran berlangsung mencapai tujuan pembelajaran adalah
secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, seperti metode reseptif, metode tanya jawab,
menantang, efisien, memotivasi peserta metode diskusi, metode kerja kelompok,
didik untuk berpartisipasi aktif dalam metode sosio-drama, dan metode inkuiri
pembelajaran (Kemendikbud, 2016). Setiap (Aman, 2011). Melihat dari uraian di atas,
guru wajib membuat perencanaan peneliti juga menemukan bahwa dalam
pembelajaran yaitu dengan membuat mengajar, guru sejarah juga menggunakan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). berbagai metode pembelajaran guna untuk
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran meningkatkan mutu dan kualitas
hakikatnya merupakan perencanaan jangka pendidikan. Selain itu juga agar siswa tidak
pendek untuk memperkirakan atau merasa jenuh dan bosan ketika proses
memproyeksikan apa yang akan dilakukan pembelajaran berlangsung.
dalam pembelajaran (Mulyasa, 2007).
Metode yang digunakan oleh guru
Sehingga ketika pembelajaran berlangsung,
sejarah diantaranya adalah metode ceramah,
guru hanya tinggal menerapkan apa yang
Jigsaw, Think Pair Share dan Inkuiri. Dalam
sudah ditulis dalam RPP, dan guru tidak lagi
hal lain, Syaiful Bahri Djamarah mengatakan
harus memikirkan apa yang akan dilakukan
bahwa dalam kegiatan belajar mengajar guru
selanjutnya, metode apa yang akan
tidak harus terpaku dengan menggunakan
digunakan, dan lain-lain, dimana hal itu
satu metode, tetapi sebaiknya guru
akan menghambat waktu belajar siswa.
menggunakan metode yang bervariasi agar
Dalam pengembangan RPP guru diberikan
jalannya pengajara tidak membosankan,
kebebasan untuk mengubah, memodifikasi,
tetapi menarik perhatian anak didik (Aman,
dan menyesuaikan silabus dengan kondisi
2011). Penggunaan metode yang bervariasi
sekolah dan daerah serta.
10
Artikel Profesi Pendidikan-Project Article
di setiap pertemuan akan membuat peserta 2011). Jadi, benar apabila tindakaan seorang
didik antusias dalam mengikuti pelajarn guru dalam menentukan metode
yang akhirnya akan memberikan dampak pembelajaran bergantung pada bagaimana
positif pada hasil belajar peserta didik kondisi dari peserta didik yang
tersebut. Guru sejarah tersebut juga bersangkutan. dengan begitu, pembelajaran
melakukan pemilihan dan penentuan di kelas akan menjadi kondusif dan efektif,
strategi berdasarkan pada kondisi sehingga akan meningkatkan kualitas belajar
lingkungan atau situasi sekolah, kondisi siswa. 2. Tujuan pembelajaran Pembelajaran
peserta didik dan juga tujuan dari sebuah bukan hanya sekedar menekankan kepada
pembelajaran. Winarno Surakhmad pengertian konsep konsep belaka, tetapi
menyatakan bahwa pemilihan dan bagaimana melaksanakan proses
penentuan metode dipengaruhi oleh pembelajarannya, dan meningkatkan
beberapa faktor, sebagai berikut kualitas proses pembelajaran tersebut,
(Surakhmad, 1990): 1. Anak Didik Menurut sehingga pembelajaran tersebut menjadi
George R. Knight, sebagaimana dikutip oleh benar-benar bermakna. Tujuan pembelajaran
Abd. Rahman Assegaf bahwa peserta didik bisa berhasil apabila guru dapat
dipandang sebagai anak yang aktif, bukan memanfaatkan strategi yang ada dengan
pasif yang hanya menaati guru untuk baik. Salah satunya yaitu pembelajaran
memenuhi otaknya dengan berbagai kooperatif yang akan dapat mengusir rasa
informasi (Assegaf, 2011). Pendapat ini jemu dan bosan, karena itu pembelajaran
memiliki maksud agar guru bisa menjadikan sejarah dimata siswa lebih banyak
anak didiknya sebagai anak didik yang aktif menggunakan pendekatan ekspositori
dalam segala hal terutama pada saat proses (Syaifurahman, 2012). Tujuan adalah sasaran
pembelajaran di kelas berlangsung. Anak yang dituju dari setiap kegiatan
didik adalah manusia yang berpotensi yang pembelajaran (Surakhmad, 1990). sebelum
menghajatkan pendidikan. Perbedaan memulai sebuah pembelajaran, seorang guru
individual anak didik pada aspek biologis, semestinya sudah menentukan tujuan dari
intelektual, dan psikologis mempengaruhi pembelajaran yang akan disampaikan.
pemilihan dan penentuan metode yang Misalnya, setelah mempelajari suatu materi,
mana sebaiknya guru ambil untuk siswa harus bisa memahami materi tersebut,
menciptakan lingkungan belajar yang kreatif lalu siswa harus bisa mempraktikkan
dalam waktu yang relative lama demi sesuatu dan lain sebagainya. Suardi
tercapainya tujuan pengajaran yang telah berpendapat bahwa tujuan pendidikan
dirumuskan secara operasional. Dengan tujuan pendidikan adalah seperangkat hasil
demikian jelas, kematangan anak didik yang pendidikan yang dicapai oleh peserta didik
bervariasi mempengaruhi pemilihan dan setelah diselenggarakan kegiatan
penentuan metode pengajaran (Assegaf, pendidikan. Seluruh kegiatan pendidikan,
`11
Atika Zahra Rangkuti ,Fakultas Bahasa & Seni-Unimed
yakni bimbingan pengajaran atau latihan, sekolah Fasilitas merupakan hal yang
diarahkan untuk mencapai tujuan mempengaruhi pemilihan dan penentuan
pendidikan itu (Suardi, 2010). Metode yang metode mengajar (Djamarah dan Zain, 2010).
guru pilih harus sejalan dengan taraf Fasilitas sekolah yang dimaksud adalah
kemampuan yang hendak diisi kedalam diri seperti kondisi ruang kelas (adanya LCD,
setiap anak didik (Surakhmad, 1990). papan tulis), buku-buku cetak, dan lainnya
Dengan kata lain, dalam pemilihan metode, yang menunjang proses pembelajaran Jadi
guru juga harus memperhatikan tujuan dari dapat disimpulkan bahwa pemilihan strategi
sebuah pembelajaran. Aagar pembelajaran yang tepat akan dapat berpengaruh terhadap
yang berlangsung tidak melenceng dari proses belajar mengajar. Pemilihan strategi
materi yang sudah ditentukan 3. Situasi / juga tidak bisa sembarang memilih.
Kondisi Kelas Situasi kegiatan pembelajaran Pemilihan strategi harus sesuai dengan
yang guru ciptakan tidak selamanya sama kondisi lingkungan sekolah seperti fasilitas
dari ke hari (Surakhmad, 1990). Maksudnya sekolah, kondisi peserta didik dan melihat
adalah bahwa tidak selamanya guru tujuan dari materi pembelajaran yang akan
mengajar siswanya monoton berada di kelas diajarkan. Dengan melakukan pemilihan
saja. Guru tidak dilarang unuk mengajak strategi yang tepat serta bervariasi, maka
siswa keluar kelas mencari tempat yang peserta didik akan tertarik untuk mengikuti
nyaman untuk belajar. Hal ini juga pembelajaran. Peserta didik tidak akan lagi
merupakan salah satu strategi yang dapat merasa bosan dengan metode yang
digunakan oleh guru agar siswa tidak jenuh monoton. Mereka akan lebih antusias dalam
dalam belajar. Sebagai seorang guru belajar yang akan menunjang keberhasilan
menyadari apa yang sebaiknya dilakukan belajar mereka juga keberhasilan seorang
untuk menciptakan kondisi belajar mengajar pendidik dalam mengajar. Dengan
yang dapat mengantarkan anak didik ke menggunakan metode yang bervariasi,
tujuan (Djamarah dan Zain, 2010). Dalam hal peserta didik menjadi senang dan lebih
ini guru harus bisa menjadikan suasana bersemangat dalam mengikuti pelajaran.
belajar di kelas maupun di luar kelas menjadi
menyenangkan, mengesankan, menjadikan
peserta didik semangat dalam belajar yang
nantinya juga akan meningkatkan kualitas
belajar peserta didik itu sendiri. 4. Fasilitas

12
Artikel Profesi Pendidikan-Project Article
Kesimpulan
Strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam
usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dihubungkan dengan belajar mengajar
strategi bisa diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru anak didik dalam perwujudan
kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang teah digariskan Pembelajaran bukan
hanya sekedar menekankan kepada pengertian konsep konsep belaka, tetapi bagaimana
melaksanakan proses pembelajarannya, dan meningkatkan kualitas proses pembelajaran
tersebut, sehingga pembelajaran tersebut menjadi benar-benar bermakna. Tujuan
pembelajaran bisa berhasil apabila guru dapat memanfaatkan strategi yang ada dengan baik.
Salah satunya yaitu pembelajaran kooperatif yang akan dapat mengusir rasa jemu dan bosan,
karena itu pembelajaran sejarah dimata siswa lebih banyak menggunakan pendekatan
ekspositori . Tujuan adalah sasaran yang dituju dari setiap kegiatan pembelajaran . sebelum
memulai sebuah pembelajaran, seorang guru semestinya sudah menentukan tujuan dari
pembelajaran yang akan disampaikan. Misalnya, setelah mempelajari suatu materi, siswa
harus bisa memahami materi tersebut, lalu siswa harus bisa mempraktikkan sesuatu dan lain
sebagainya. Suardi berpendapat bahwa tujuan pendidikan tujuan pendidikan adalah
seperangkat hasil pendidikan yang dicapai oleh peserta didik setelah diselenggarakan
kegiatan pendidikan. Seluruh kegiatan pendidikan, yakni bimbingan pengajaran atau
latihan, diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan itu. Metode yang guru pilih harus
sejalan dengan taraf kemampuan yang hendak diisi kedalam diri setiap anak didik . Dengan
kata lain, dalam pemilihan metode, guru juga harus memperhatikan tujuan dari sebuah
pembelajaran. Aagar pembelajaran yang berlangsung tidak melenceng dari materi yang
sudah ditentukan. Guru berperan penting dalam upaya peningkatan efektifitas pembelajaran
siswa. Keefektifitasan belajar dapat meningkatkan kualitas pendidikan. Segala upaya yang
telah di lakukan pendidik dalam kemajuan pendidikan hendanya menjadi hal yang di
perhatikan kedepan nya

Daftar Pustaka
Isjoni.(2010). Pembelajaran Kooperatif. Marno & M. Idris. (2010). Strategi dan Metode
Meningkatkan Kecerdasan Antar Pengajaran. Jogjakarta: Ar-ruzz Media.
Peserta Didik Yogyakarta: Pustaka Miarso, Yusufhadi. (2004). Menyemai Benih
Belajar. Teknologi Pendidikan. Jakarta:
Kemendikbud. (2016). Permendikbud Nomor Pranada Media.
22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses. Mulyasa, E. (2007). Kurikulum Tingkat
Jakarta: Kemendikbud Satuan Pendidikan Sebuah Panduan
Praktis. Bandung : PT Remaja

`13
Atika Zahra Rangkuti ,Fakultas Bahasa & Seni-Unimed
Rosdakarya. Sagala, Syaiful. (2003). Konsep Collaboration: A Field-Tested
dan Makna Pembelajaran. Bandung: Framework for Secondary School
Alfabeta. Smith, Mark K. dkk. (2009). Teori Leaders. NASSP Bulletin, 92(2), 133–
Pembelajaran dan Pengajaran. 153.https://doi.org/10.1177/0192636508
Jogjakarta: Mirza Media Pustaka. 320990
Suardi, M. (2010). Pengantar Pendidikan Glazier, J. A., Boyd, A., Bell Hughes, K., Able,
Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT. Indeks H., & Mallous, R. (2016). The Elusive
Sudjana, Nana. (1989). Cara Belajar Search for Teacher Collaboration. New
Siswa Aktif-Dalam Proses Belajar Educator, 13(1), 3–21.
Mengajar. Bandung: Sinar Baru https://doi.org/10.1080/1547688X.2016.
Surakhmad, Winarno. (1990). Pengantar 1144841
penelitian Ilmiah. Bandung: Tarsito. Goddard, Y. L., Goddard, R. D., & Tschannen-
Surya, Hendra. (2009). Mengatasi Kesulitan Moran, M. (2007). A Theoretical and
Belajar. Jakarta: Elex Media Empirical Investigation of Teacher
Kumputindo Collaboration for School Improvement
Syaifurahman dan Tri Ujiati. (2013). and Student Achievement in Public
Manajemen dalam Pembeajaran. elementary schools. Teachers College
Jakarta: Permata Puri Media. Uno, Record, 109(4), 877–896.
Hamzah B. (2007). Model Pembelajaran Goddard, Y. L., Madsen, J., Larson, R., &
Menciptakan Proses Belajar Mengajar Goddard, R. (2010). Connecting
yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Principal Leadership, Teacher
Aksara. Uno, Collaboration, and Student
Hamzah B & Nurdin. (2011). Belajar dengan Achievement. Paper was presented at the
Pendekatan PAILKEM. Jakarta: PT Annual Meeting of the American
Bumi Aksara Forte, A. M., & Flores, Educational Research Association,.
M. A. (2014). Teacher Collaboration and Hargreaves, A. (2019). Teacher
Professional Development in the Collaboration: 30 Years of Research on
Workplace: A Study of Portuguese its Nature, Forms, Limitations and
Teachers. European Journal of Teacher Effects. Teachers and Teaching, 25(5),
Education, 37(1), 91– 105. 1–19.
https://doi.org/10.1080/02619768.2013. https://doi.org/10.1080/13540602.2019.
763791 1639499
Gajda, R., & Koliba, C. J. (2008). Evaluating
and Improving the Quality of Teacher

14
Artikel Profesi Pendidikan-Project Article

Anda mungkin juga menyukai