Anda di halaman 1dari 11

PROFESI KEPENDIDIKAN

KONSEP DASAR, FUNGSI DAN PERANAN BIMBINGAN KONSELING


DALAM SISTEM PENDIDIKAN

Dosen Pengampu: Isa Hidayati S.Pd. , M.Pd.

Disusun Oleh Kelompok 9:


1. Emsilia Pasaribu 2223121049
2. Jonatan Mangihut Tua Siahaan 2223121028
3. Zuan Sandria Baltazar Serang 2223121023

PRODI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS


FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas rahmat Tuhan, berkat rahmat serta karunia-Nya sehingga
makalah dengan judul “Konsep Dasar, Fungsi dan Peranan Bimbingan Konseling
Dalam Sistem Pendidikan” dengan tepat waktu.
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Profesi Kependidikan yang diampuh oleh ibu Isa Hidayati S.Pd. , M.Pd.
Tidak lupa pula kami ucapkan terimakasih kepada ibu Isa Hidayati selaku dosen
pengampu mata kuliah Profesi Kependidikan yang telah membimbing kami untuk
menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari bahwasannya dalam penulisan makalah ini masih terdapat


banyak kekurangan ataupun kesalahan kata mengingat masih minimnya
kemampuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari berbagai pihak demi penyempurnaan makalah ini.

Medan, Mei 2023

Kelompok 9

2
DAFTAR ISI

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bimbingan dan konseling sudah cukup lama dipahami sebagai bagian integral dari
pendidikan modern. Walaupun sebagai suatu konsep bimbingan dan konseling baru dikenal
pada tahun 60-an, namun sebagai suatu fungsi atau kegiatan pendidikan, bimbingan sudah
dilaksanakan dalam praktik pendidikan sehari-hari sejak munculnya gerakan pendidikan
nasional yang dipelopori Ki Hajar Dewantara.
Latar belakang perlunya bimbingan dan konseling di sekolah karena adanya:
kesadaran akan perlunya sistem pengajaran dan pelayanan kependidikan yang berpusat pada
kebutuhan dan karakteristik anak, kesadaran akan perlunya penerapan konsep demokrasi
dalam pendidikan, kesadaran akan permasalahan individu dalam kehidupan masyarakat yang
selalu berubah dan berkembang, kesadaran akan persoalan yang akan dihadapi dalam
kehidupan mereka.
Bimbingan dan konseling perlu diberikan kepada siswa karena sebagai individu yang
telah berkembang, siswa tidak bisa luput dari tekanan dari dalam diri dan tuntutan dari
lingkungannya. Dalam upaya mencapai tugas-tugas perkembanganya, siswa tidak cukup
diberi pengajaran saja, tetapi juga perlu mendapat bantuan yang bersifat individual untuk
dapat mengambangkan seluruh potensi yang dimiliki secara optimal.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana konsep dasar bimbingan konseling dalam sistem pendidikan?
2. Apa saja fungsi bimbingan konseling dalam sistem pendidikan?
3. Apa saja peranan bimbingan konseling dalam sistem pendidikan?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui konsep dasar bimbingan konseling dalam sistem pendidikan
2. Mengetahui fungsi bimbingan konseling dalam sistem pendidikan
3. Mengetahui peranan bimbingan konseling dalam sistem pendidikan

4
BAB II

ISI

2.1 Konsep Dasar Bimbingan Konseling


Menurut Depdikbud (2004:5), bimbingan adalah pemberian bantuan yang
dilakukan oleh orang yang ahli kepada seorang atau beberapa orang individu, baik anak-
anak, remaja, maupun dewasa agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan
kemampuan dirinya sendiri dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian
yang mantapn dan mandiri, serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

Menurut Abu Ahmadi (1991:1), bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada
individu agar dengan potensi yang dimiliki mampu mengembangkan diri secara optimal
dengan jalan memahami diri, memahami lingkungan, mengatasi hambatan guna
menentukan rancana masa depan yang lebih baik.

Bimbingan dan Konseling merupakan proses bantuan atau bantuan yang di


berikan oleh pembimbing (konselor) kepada individu (Konseli) melalui pertemuan tatap
muka atau hubungan timbal balik balik antara keduanya, agar konseli memiliki
kemampuan atau kecakapan melihat dan menemukan masalah sendiri (Tohirin. 2007:26).

Secara umum konseling dapat diartikan sebagai bantuan. Namun dalam


pengertian sebenarnya, tidak setiap bentuk bantuan adalah konseling. Bentuk bantuan
dalam arti konseling membutuhkan syarat, bentuk, prosedur dan pelaksanaan tertentu
sesuai dengan dasar, prinsip dan tujuannya ( Rochman Natawijaya,1981). Dalam
keseluruhan proses pendidikan di sekolah meliputi tiga bidang, yaitu bidang pengajaran
bidang administrasi dan kepemimpinan serta bidang pemberian bantuan. secara khusus
bidang pelayanan kepada siswa membantu siswa dalam mengatasi masalah yang
dihadapinya atau melayani kebutuhannya.

Sasaran utama dari konseling adalah perubahan sikap dan tingkah laku sesuai
dengan definisi konseling yang dikemukakan oleh Carl R. Rogers: “Counseling is a series
of direct contacts with the individual with aims to over him assistance changing his
attitudes and behavior”. Antar sikap dan tingkah laku terdapat hubungan yang sangat erat.
Sesuatu sikap di manifestasikan dengan tingkah laku tertentu. Beberapa tingkah laku
yang diperlihatkan oleh siswa mungkin didasari oleh sesuatu sikap yang sama. Misalnya
seorang siswa memperlihatkan tingkah laku sering absen, tidak mungkin mau
mengerjakan tugas, pasif di dalam diskusi, tidak sungguh dalam belajar dan sebagainya
karena memiliki sikap tidak senang kepada gurunya. Tugas konselor adalah
mengusahakan perubahan sikap tersebut. Perubahan tingkah laku tanpa perubahan sikap
yang mendasarinya mungkin akan bersifat sementara saja, karena adanya tekanan dari
5
luar atau karena ada sesuatu akan lebih bersifat permanen, sebab perubahan sikap terjadi
atas penemuan dan pemahamannya sendiri.

Secara umum pelayanan konseling di sekolah bertujuan agar siswa mendapat


pelayanan konseling secara optimal sesuai dengan bakat kemampuan dan nilai-nilai yang
dimiliki. Tujuan ini dirumuskan berdasarkan kenyataan adanya perbedaan antara siswa
sesamanya. Secara khusus pelayanan konseling di sekolah bertujuan agar siswa dapat
memahami dirinya dengan baik, memahami lingkungannya dengan baik yang meliputi
lingkungan pendidikan, lingkungan pekerjaan, dan lingkungan sosial masyarakat,
membuat pilihan dan keputusan yang bijaksana yaitu keputusan-keputusan yang dibuat
atas pemahaman yang mendalam tentang diri sendiri dan lingkungannya, serta mengatasi
masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari baik di sekolah maupun di
luar sekolah.

2.2 Fungsi Bimbingan Konseling


1. Fungsi Pemahaman
Tugas konselor adalah mengetahui siapa dan bagaimana individu yang di
konseling itu. Mengetahui siapa dan bagaimana, individu siswa yang dibimbing itu
berarti berusaha mengungkapkan dan memahami apa masalah dan kesulitan yang
dihadapinya, apa dan bagaimana kekuatan dan kelemahannya. Fungsi pemahaman ini
dimaksudkan agar menghasilkan pemahaman tentang sesuatu oleh pihak-pihak tertentu
sesuai dengan keperluan perkembangan siswa. Pemahaman ini mencakup:
• Pemahaman tentang diri siswa
• Pemahaman tentang lingkungan siswa
• Pemahaman tentang lingkungan yang lebih luas

2. Fungsi Pencegahan
Pelayanan konseling dapat berfungsi pencegahan artinya merupakan usaha
pencegahan terhadap timbulnya masalah. Dalam hal ini layanan diberikan berupa bantuan
bagi para siswa agar terhindar dari masalah yang dapat menghambat perkembangannya.
Beberapa kegiatan yang berfungsi pencegahan antara lain :
a. Program orientasi yang memberi kesempatan kepada para siswa untuk lebih
mengenal sekolah sebagai lingkungan yang baru. Dalam program ini dapat
disampaikan berbagai informasi seperti kurikulum, cara-cara belajar, fasilitas
belajar, hubungan sosial, tata tertib sekolah dan sebagainya.
b. Program pengumpulan data yang memungkinkan diperolehnya data yang lebih
lengkap dan tepat yang amat diperlukan dalam memahami pribadi siswa pribadi
siswa secara lebih mendalam
c. Program kegiatan kelompok, seperti diskusi bermain peranan dinamika kelompok
dan teknik-teknik pendekatan kelompok lainnya.

6
3. Fungsi Penyaluran
Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah para siswa perlu dibantu agar
memperoleh prestasi yang sebaik-baiknya. Untuk itu setiap siswa hendaknya
mendapatkan kesempatan untuk mengembangkannya sesuai dengan keadaan/potensi
masing-masing seperti bakat, minat, kebutuhan, kecakapan dan sebagainya. Dalam hal ini
konseling akan membantu siswa mendapatkan kesempatan penyaluran pribadinya
masing-masing. Melalui fungsi penyaluran perorangan dan kemudian membantunya
dalam penyaluran ke arah kegiatan atas program yang dapat menunjang tercapainya
perkembangan yang optimal. Bentuk kegiatan dalam fungsi ini. Misalnya bantuan
dalam :
a. jurusan yang tepat
b. penyusunan program belajar
c. Pengembangan bakat dan minat
d. perencanaan karier.

4. Fungsi Penyesuaian
Fungsi penyesuaian adalah pelayanan konseling yang berfungsi untuk membantu
terciptanya penyesuaian antar siswa dan lingkungannya. Fungsi penyesuaian mempunyai
arah. Arah pertama, adalah bantuan kepada para siswa agar dapat menyesuaikan diri
terhadap lingkungan sekolah. Arah kedua, adalah bantuan dalam mengembangkan
program pendidikan yang sesuai dengan keadaan masing-masing siswa.
Keberhasilan siswa dalam belajarnya di sekolah banyak dipengaruhi oleh
kemampuan menyesuaikan diri terhadap, lingkungan. Sekolah sebagai suatu “tata sosial
budaya” tersendiri (sub-culture) merupakan suatu lingkungan tertentu bagi siswa dengan
segala tuntutan dan norma- normanya. Siswa harus mampu menyesuaikan dirinya dalam
lingkungan sekolah yang mungkin berbeda dengan lingkungan sebelumnya. Untuk dapat
menyesuaikan diri dengan sebaik-baiknya siswa perlu mendapat bantuan yang terarah
dan sistematik.
Beberapa kegiatan konseling dalam fungsi ini antara lain:
a. Orientasi terhadap sekolah untuk memperoleh pemahaman yng lebih baik
mengenai berbagai hal, antara lain cara, belajar, fasilitas dan sebaginya.
b. Kegiatan-kegiatan kelompok untuk memperoleh penyesuaian sosial yang lebih
baik
c. Pengumpulan data siswa
d. Konseling untuk mengarahkan siswa demi penyesuaian diri yang lebih baik
terhadap lingkungan.
Dalam hubungan fungsi penyesuaian ini, pelayanan konseling berfungsi
membantu mengenali keadaan pribadi masing-masing siswa itu. Program yang
dikembangkan ini dapat berupa program perorangan atau program kelompok seperti

7
paket program belajar sendiri, program kegiatan ekstra kurikuler, kegiatan kesenian,
kegiatan keterampilan dan sebagainya yang semuanya itu bersifat pilihan.

5. Fungsi perbaikan
Meskipun fungsi pemahaman, pencegahan, penyaluran dan penyesuaian telah
dilaksanakan, namun siswa yang bersangkutan masih mungkin mengalami masalah-
masalah tertentu. Disinilah fungsi perbaikan dan pelayanan bimbingan dan konseling
diperlukan. Bantuan yang diberikan sudah tentu amat bergantung pada masalah yang
dihadapi baik dalam jenisnya, sifatnya maupun bentuknya.
Pendekatan yang dipakai dalam pemberian bantuan ini dapat bersifat perorangan
ataupun kelompok langsung berhadapan dengan siswa yang bersangkutan melalui orang
lain misalnya orang tua.

6. Fungsi Pengembangan
Konseling berfungsi pengembangan artinya layanan yang diberikan membentuk
para siswa dalam mengembangkan keseluruhan secara lebih terarah dan mantap. Dalam
fungsi ini hal-hal dipandang sudah bersifat positif dijaga agar tetap baik dimantapkan,
sehingga siswa dapat mencapai perkembangan kepribadian secara optimal. Teknik
bimbingan yang dapat digunakan di sini adalah pelayanan informasi, diskusi kelompok
atau curahan pendapat (brain storming), home room, dan karya wisata

2.3 Peranan Bimbingan Konseling


Guru BK memiliki peran signifikan dalam mengembangkan perilaku positif siswa
melalui upaya bimbingan dan pemberian harapan positif (Mau dkk., 2016). Bolu-Steve &
Oredugba (2017) menye-butkan bahwa BK memiliki peran penting dalam mencapai keberhasilan
akademik dan kemampuan psikososial.

Layanan bimbingan dan konseling mempunyai peranan yang besar dalam membantu
siswa untuk pengembangan kepribadiannya bagi peranan siswa di masa yang akan datang, salah
satu peran yang bisa dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling adalah menciptakan kegiatan
belajar mengajar bernuansa bimbingan konseling. Konselor dan semua petugas konseling
mempunyai tanggung jawab untuk mengkoordinasikan keseluruhan upaya konseling di sekolah.
Konselor ditugaskan untuk mewakili kepala sekolah dalam fungsinya memimpin pelaksanaan
program bimbingan di sekolah.

Peran bimbingan dan konseling dalam meningkatkan mutu pendidikan tidak hanya
terbatas pada bimbingan yang bersifat akademik tetapi juga sosial, pribadi, intelektual dan
pemberian nilai. Dengan adanya bimbingan dan konseling maka integrasi dari seluruh potensi
ini dapat dimunculkan sehinga keseluruhan aspek yang muncul, bukan hanya kognitif atau
akademis saja tetapi juga seluruh komponen dirinya baik itu kepribadian, hubungan sosial serta
memiliki niali-nilai yang dapat dijadikan pegangan.

8
Bimbingan koseling berperan dalam mendampingi siswa dalam beberapa hal, yaitu:

 Mendampingi perkembangan belajar siswa di sekolah


 Membantu siswa untuk dapat mengenali diri sendiri dan mengerti kemungkinan-
kemungkinan yang terbuka bagi mereka.
 Membantu siswa untuk menentukan cita-cita dan tujuan dalam hidupnya serta menyusun
rencana tujuan –tujuan tersebut
 Membantu siswa dalam mengatasi masalah pribadi yang menggangu belajar di sekolah

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Bimbingan dan Konseling merupakan proses bantuan atau bantuan yang di
berikan oleh pembimbing (konselor) kepada individu (Konseli) melalui pertemuan tatap
muka atau hubungan timbal balik balik antara keduanya, agar konseli memiliki
kemampuan atau kecakapan melihat dan menemukan masalah sendiri. Fungsi
Bimbingan Konseling ada 6 yaitu fungsi pemahaman, fungsi pencegahan, fungsi
penyaluran, fungsi penyesuaian, fungsi perbaikan dan fungsi pengembangan.
Peran bimbingan dan konseling dalam meningkatkan mutu pendidikan tidak
hanya terbatas pada bimbingan yang bersifat akademik tetapi juga sosial, pribadi,
intelektual dan pemberian nilai. Peran bimbingan dan konseling didalam meningkatkan
mutu pendidikan terletak pada bagaimana bimbingan dan konseling itu membangun
manusia yang seutuhnya dari berbagai aspek yang ada didalam diri peserta didik.
Pendidikan yang bermutu bukanlah pendidikan yang hanya mentransformasikan ilmu
pengetahuan dan teknologi saja tetapi juga harus meningaktkan profesionalitas dan
sistem manjemen, dimana kesemuanya itu tidak hanya menyangkut aspek akademik
tetapi juga aspek pribadi, sosial, kematangan intelektual, dan sistem nilai.

10
DAFTAR PUSTAKA

Wau, Yasaratodo. 2023. Profesi Kependidikan. Medan: Unimed Press Universitas Negeri Medan

Muslihati, M.2019. Peran Bimbingan dan Konseling dalam Penguatan Pendidikan Karakter di
Sekolah Menengah Kejuruan. Jurnal Kajian dan Konseling 4(3): 101-108

Eka, S. 2016. Peranan Bimbingan Dan Konseling Dalam Memberikan Layanan Bimbingan
Belajar Di SD. 6: 79-88

Lase, B. 2018. Posisi Dan Urgensi Bimbingan Konseling Dalam Praktik Pendidikan. Jurnal
Warta Edisi :58

Hikmawati,Fenti. 2010, bimbingan konseling, Ed. Revisi, -2, Jakarta: Rajawali Pers

11

Anda mungkin juga menyukai