Anda di halaman 1dari 9

MEMAHAMI DINAMIKA YANG TERJADI DALAM PEMBELAJARAN

PAI: (Prestasi, Lupa, Kejenuhan, Dan Transfer Dalam Belajar Pai)

Mata Kuliah : PSIKOLOGI PENDIDIKAN

Dosen : Dr. Bambang Syamsul Arifin, M.Si

Oleh :

NAMA : ANI JAILANI, S.Pd.I


NIM :

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
TAHUN 2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belajar adalah kegiatan individu untuk memperoleh pengetahuan, perilaku dan
keterampilan dengan cara mengolah bahan belajar. Belajar merupakan komponen
paling vital dalam setiap usaha penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan,
sehingga tanpa proses belajar sesungguhnya tidak akan pernah ada pendidikan.
Berhasil atau gagalnya tujuan pendidikan amat tergantung pada proses belajar dan
mengajar yang dialami siswa dan pendidik khususnya ketika siswa berada
dilingkungan sekolah. Di lingkungan sekolah keberhasilan sangat di tentukan oleh
guru, sebab guru adalah pemimpin, fasilitator dan sekaligus sebagai pusat inisiatif
pembelajaran. Oleh karenanya guru harus senantiasa mengembangkan kemampuan
diri agar materi pembelajaran yang disampaikan oleh peserta didiknya mampu
tersampaikan dengan baik.
Dalam proses pembelajaran tentu banyak sekali kendala yang dialami oleh
peserta didik yang menjadi masalah penting dalam penyampaian atau transfer materi
pembelajaran oleh pendidik, seperti lupa, dam kejenuhan yang dialami sebagian besar
peserta didik sehingga proses pembelajaran tidak berlangsung dengan baik dan juga
berkaitan bagi siswa untuk berprestasi.
Sebagai calon pendidik kita harus mengetahui dan memahami kendala-
kendala yang dapat menghambat proses tranfer belajar siswa dan cara
memecahkannya. Untuk itu dalam makalah ini penyususun akan mengulas dan
menjelaskan serta memberikan arahan dalam memecahkan masalah- masalah yang
dituliskan sebelumnya, agar proses belajar dan mengajar berjalan dengan semestinya.
B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana pembelajaran pendidikan agama islam di sekolah ?
b. Apa kendala pembelajaran pendidikan agama islam di sekolah ?
c. Bagaimana solusi untuk mengatasi kendala pembelajaran pendidikan agama islam
di sekolah?
C. Tujuan
a. Mengetahui pembelajaran pendidikan agama islam di sekolah
b. Mengetahui kendala pembelajaran pendidikan agama islam di sekolah
c. Mengetahui solusi untuk mengatasi kendala pembelajaran pendidikan agama
islam di sekolah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam adalah suatu upaya membuat
peserta didik dapat belajar, butuh belajar, terdorong belajar, mau belajar, dan
tertarik untuk terus menerus mempelajari agama Islam, baik untuk kepentingan
mengetahui bagaimana cara beragama yang benar maupun mempelajari Islam
sebagai pengetahuan yang mengakibatkan beberapa perubahan yang relatif tetap
dalam tingkah laku seseorang yang baik dalam kognitif, afektif, dan
psikomotorik.1
B. Kendala – kendala dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
a. Prestasi belajar
Menurut Syah (Rusmawati, 2015: 25) prestasi belajar sesuatu yang didapat
oleh peserta didik dengan belajar yang sungguh sungguh serta motivasi belajar
yang tinggi dalam mencapai prestasi yang optimal. Sementara itu, Supardi
(2013: 137) menjelaskan keberhasilan belajar dapat dilihat dari daya serap
peserta didik dan perilaku yang tampak pada peserta didik.2

b. Lupa
Lupa (forgetting) ialah hilangnya kemampuan untuk menyebut
ataumemproduksi kembali apa-apa yang sebelumnya telah kita pelajari. Secara
sederhana, Gulo (1982) dan Reber (1988) mendefinisikan lupa sebagai
ketidakmampuan mengenal atau mengingat sesuatu yang pernah dipelajari
atau dialami. Dengan demikian, lupa bukanlah peristiwa hilangnya item
informasi dan pengetahuan dari akal.3
Faktor – faktor penyebab lupa :
Pertama, lupa dapat terjadi karena gangguan konflik antara item-item
informasi atau materi yang ada dalam sistem memori siswa. Dalam interfence
theory (teori mengenai gangguan), gangguan konflik ini terbagi menjadi dua

1
Rochidin W. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Dalam Mewarnai Kualitas Pendidikan Di Sekolah.( J
Kependidikan. 2011):144-150
2
Sari Lm. Pengaruh kejenuhan terhadap prestasi belajar peserta didik di sma negeri 1 v koto kampung dalam
kabupaten artikel oleh : lastri mila sari sekolah tinggi keguruan dan ilmu pendidikan ( stkip ) pgri
sumatera barat padang oleh : 2015:1-6
3
Desmaliza. Lupa, kejenuhan, transfer dalam belajar dan kesulitan dalam belajar. 2015
macam, yaitu: 1) proactive interference; 2) retroactive interference (Reber,
1988; Best, 1989; Anderson, 1990) Seorang siswa akan mengalami gangguan
proaktif apabila materi
pelajaran yang sudah lama tersimpan dalam subsistem akal permanennya
mengganggu masuknya materi pelajaran baru. Peristiwa ini terjadi apabila
siswa tersebut mempelajari sebuah materi pelajaran yang sangat mirip dengan
materi pelajaran yang telah dikuasainya dalam tenggang waktu yang pendek
Dalam hal ini, materi yang baru saja dipelajari akan sangat sulit diingat atau
diproduksi kembali. Sebaliknya, seorang siswa akan mengalami gangguan
retroaktif apabila materi pelajaran baru membawa konflik dan gangguan
terhadap kembali materi pelajaran lama yang telah lebih dahulu tersimpan
dalam subsistem akal permanen siswa tersebut. Dalam hal ini, materi pejaran
lama kan sangat sulit diingat atau diproduksi kembali. Dengan kata lain, siswa
tersebut lupa akan materi pelajaran lama tersebut.4
c. Kejenuhan dalam belajar
Secara harfiah Syah (2009: 180), menyatakan arti jenuh ialah padat
atau penuh sehingga tidak mampu lagi memuat apapun. Selain itu jenuh juga
dapat berarti jemu atau bosan. Menurut Syah (2013: 163) keletihan peserta
didik dapat dikategorikan menjadi tiga macam yaitu: 1) keletihan indera
peserta didik, dimana saat proses belajar mata dan telinga tidak fokus di dalam
belajar, 2) keletihan fisik peserta didik, di sini peserta didik dapat
menghilangkan dengan cara beristirahat cukup, terutama tidur nyenyak dan
mengkonsumsi makanan yang bergizi, 3) keletihan mental, dipandang sebagai
faktor utama penyebab munculnya kejenuhan belajar. Sementara itu, Reber
(Syah, 2009:181) “Kejenuhan belajar ialah rentang waktu tertentu yang
digunakan untuk belajar, tetapi tidak mendatangkan hasil.5
d. Transfer belajar
Pengetahuan dan keterampilan siswa sebagai hasil belajar pada masa
lalu seringkali mempengaruhi proses belajar yang sedang dialaminya
sekarang. Inilah yang disebut transfer dalam belajar. Transfer dalam belajar
yang lazim disebut transfer belajar (Transfer of Learning) itu mengandung arti

4
Desmaliza. Lupa, kejenuhan, transfer dalam belajar dan kesulitan dalam belajar. 2015
5
Sari Lm. Pengaruh kejenuhan terhadap prestasi belajar peserta didik di sma negeri 1 v koto kampung dalam
kabupaten artikel oleh : lastri mila sari sekolah tinggi keguruan dan ilmu pendidikan ( stkip ) pgri
sumatera barat padang oleh : 2015:1-6.
pemindahan keterampilan hasil belajar dari situasi ke situasi lainnya (Reber
1988).6
Menurut Gagne, seorang education psychologist yang masyhur, transfer dalam
belajar digolongkan ke dalam empat kategori.
1. Transfer positif dapat terjadi dalam diri seorang siswa apabila guru
membantu untuk belajar dalam situasi tertentu yang mempermudah siswa
tersebut belajar dalam situasi-situasi lainnya.
2. Transfer negatif dapat dialami seorang siswa apabila ia belajar dalam
situasi tertentu yang memiliki pengaruh merusak terhadap
keterampilan/pengetahuan yang dipelajari dalam situasi-situasi lainnya.
3. Transfer vertikal (tegak lurus) dapat terjadi dalam diri seoran siswa apabila
pelajaran yang telah dipelajari dalam situasi tertentu membantu siswa
tersebut dalam menguasai pengetahuan/keerampilan yang lebih tinggi atau
rumit.
4. Transfer lateral (ke arah samping) dapat terjadi dalam diri seorang siswa
apabila ia mampu menggunakan materi yang telah dipelajarinya untuk
mempelajari materi yang sama kerumitannya dalam situasi-situasi yang
lain. Dalam hal ini, perubahan waktu dan tempat tidak mengurangi mutu
hasil belajar siswa tersebut.
C. Solusi untuk mengatasi kendala Pembelajaran pendidikan agama islam.
a. Cara mengatasi lupa
Kiat terbaik untu mengurangi lupa adalah dengan cara meningkatkan daya
ingat akal siswa. Banyak ragam kiat yang dapat dicoba siswa dalam
menngkatkan daya ingatnya, antara lain menurut Barlow (1985), Reber
(1988), dan Anderson (1990), adalah sebagai berikut7
a) Over learning (belajar lebih) artinya upaya belajar yang melebihi
batas penguasaan dasar atas materi pelajaran tertentu. Over
learning terjadi apabila respons atau reaksi tertentu muncul setelah
siswa melakukan pembelajaran atas respon tersebut dengan cara di
luar kebiasaan.
b) Extra study time (tambahan waktu belajar) ialah upaya
penambahan alokasi waktu belajar atau penambahan frekuensi

6
Ibid
7
Desmaliza. Lupa, kejenuhan, transfer dalam belajar dan kesulitan dalam belajar. 2015
aktivitas belajar. Penambahan alokasi waktu belajar materi tertentu
berarti siswa menambah jam belajar.
b. Cara mengatasi Kejenuhan belajar
Selanjutnya, kiat-kiat untuk mengatasi keletihan mental yang
menyebabkan munculnya kejenuhan belajar itu, antara lain sebagai berikut
:
1. Melakukan istirahat dan mengkonsumsi makanan dan minuman yang
bergizi dengan takaran yang cukup banyak.
2. Pengubahan atau penjadwalan kembali jam-jam dari hari-hari belajar
yang dianggap lebih memungkinkan siswa belajar lebih giat.
3. Pengubahan atau penataan kembali lingkungan belajar siswa yang
meliputi pengubahan posisi meja tulis, lemari, rak buku,dan
sebagainya sampai memungkinkan siswa merasa berada di sebuah
kamar yang baru yang lebih menyenangkan untuk belajar.
4. Memberikan motivasi dan stimulasi baru agar siswa merasa terdorong
untuk belajar lebih giat daripada sebelumnya.
5. Siswa harus berbuat nyata dengan cara mencoba belajar dan belajar
lagi.
c. Cara transfer belajar yang baik.
Menurut Gagne, seorang education psychologist yang masyhur, transfer
dalam belajar digolongkan ke dalam empat kategori8 :
1) Transfer positif dapat terjadi dalam diri seorang siswa apabila guru
membantu untuk belajar dalam situasi tertentu yang mempermudah
siswa tersebut belajar dalam situasi-situasi lainnya.
2) Transfer negatif dapat dialami seorang siswa apabila ia belajar dalam
situasi tertentu yang memiliki pengaruh merusak terhadap
keterampilan/pengetahuan yang dipelajari dalam situasi-situasi lainnya.
3) Transfer vertikal (tegak lurus) dapat terjadi dalam diri seoran siswa
apabila pelajaran yang telah dipelajari dalam situasi tertentu membantu
siswa tersebut dalam menguasai pengetahuan/keerampilan yang lebih
tinggi atau rumit.

8
Desmaliza. Lupa, kejenuhan, transfer dalam belajar dan kesulitan dalam belajar. 2015
4) Transfer lateral (ke arah samping) dapat terjadi dalam diri seorang
siswa apabila ia mampu menggunakan materi yang telah dipelajarinya
untuk mempelajari materi yang sama kerumitannya dalam situasi-
situasi yang lain. Dalam hal ini, perubahan waktu dan tempat tidak
mengurangi mutu hasil belajar siswa tersebut.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan.
Belajar merupakan kegiatan individu untuk memperoleh pengetahuan,
perilaku dan keterampilan dengan cara mengelola bahan belajar. Belajar juga
merupakan salah satu terwujudnya pendidikan.. Di lingkungan sekolah keberhasilan
proses belajar mengajar amat tergantung pada guru. Karena guru merupakan
pemimpin, fasilitator dan sekaligus sebagai pusat inisiatif pembelajaran. Dalam
kegiatan belajar mengajar tentu akan ditemui banyak kendala. Seperti para siswa
sering kali mengalami lupa dengan materi yang telah diajarkan, meskipun lupa adalah
sifat yang manusiawi sekedar usaha untuk mengurangi proses terjadinya lupa yang
dialami para siswa dapat dilakukan berbagai kiat-kiat.
Tak hanya lupa dalam proses belajar mengajar salah satu kendala yang dialami
siswa adalah kejenuhan. Kejenuhan ini terjadi jika para siswa kehilangan motivasi dan
kehilangan konsolidasi salah satu tingkat keterampilan tertentu sebelum siswa
tersebut sampai pada tingkat keterampilan berikutnya. Hal-hal yang telah tersebut
sebelumnya menjadi perhatian bagi sebagian besar pendidik. Banyak para pendidik
yang mengeluhkan hal tersebut ketika sedang menstranfer ilmu mereka kepada
peserta didik mereka.
DAFTAR PUSTAKA
Royya Maftuha. 2015. Lupa, Kejenuhan, Transfer Dalam Belajar Dan Kesulitan Dalam
Belajar. (Jakarta : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah)

Desmaliza. 2015. Lupa, kejenuhan, transfer dalam belajar dan kesulitan dalam belajar.

Wahab Rochidin. 2011. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Dalam Mewarnai Kualitas
Pendidikan Di Sekolah. (Bandung : Jurnal Kependidikan)

Mila Sari Lastri. 2015. Pengaruh Kejenuhan Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik Di
Sma Negeri 1 V Koto Kampung Dalam Kabupaten Padang Pariaman. (Padang :
Student Guidance and Counseling, STKIP PGRI )

Anda mungkin juga menyukai