Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan sangat dibutuhkan dalam kelangsungan dan kesejahteraan

hidup seseorang, bahkan dalam kesejahteraan suatu bangsa. Melalui

pendidikan, seseorang akan terhindar dari kebodohan dan kemiskinan, karena

dengan modal ilmu pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh melalui

proses pendidikan ia mampu mengatasi problema kehidupan yang

dihadapinya.

Pendidikan sebagai suatu proses pembentukan kemampuan dasar yang

fundamental, baik menyangkut daya pikir (intelektual) maupun daya

perasaan (emosional), menuju ke arah tabiat dan perilaku manusia. Menurut

Jalaluddin dan Abdullah Idi (2010), tujuan pendidikan merupakan salah satu

hal yang penting dalam dunia pendidikan. Berdasarkan Undang-undang RI 20

Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional BAB II Pasal 4 diketahui

bahwa:

Pendidkan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan


mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang
beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi
pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan
jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa
tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

Pada hakekatnya pendidikan merupakan sebuah kebutuhan untuk

mencerdaskan anak bangsa, pendidikan menjadi sangat penting bagi siapa saja

baik anak-anak, remaja dan orang dewasa karena pendidikan merupakan suatu

1
2

proses yang kontinu atau berlangsung terus menerus. Pendidikan bukan

membentuk orang yang terampil, akan tetapi lebih kepada membentuk orang yang

mampu berpikir sistematis, bermoral benar atau tahu mana yang baik dan benar.

Dalam Islam, pendidikan juga sangat diutamakan, hal ini tercantum dalam

firman Allah SWT dalam surah al Mujadillah 11 :

       


         
Artinya: Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu:
"Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya
Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan:
"Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi
ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa
yang kamu kerjakan. (Q.S al-Mujadillah : 11)

Dari ayat di atas dapat dipahami bahwa belajar merupakan kewajiban

bagi setiap orang agar memperoleh ilmu pengetahuan, karena dengan ilmulah

keadaan suatu bangsa dan negara dapat berubah ke arah yang lebih baik dan

dengan ilmu pula lah suatu negara akan maju, dan bertumbuh kembang

dengan adanya pengetahuan tersebut.

Dalam pendidikan tidak dapat dipisahkan dari manajemen.

Manajemen merupakan sarana yang penting dalam pendidikan. Sebuah

Pendidikan dalam mencapai sebuah tujuan tidak akan jalan tanpa adanya

manajemen, pentingnya manajemen dalam mengatur dan mengelola sebuah

Pendidikan sehingga sukse melaksanakan pengajaran sesuai dengan tujuan

dari pada Pendidikan itu sendiri.

Manajemen merupakan ilmu yang eksistensinya begitu penting

dikarenakan ilmu manajemen merupakan ilmu mempelajari tentang keahlian


3

mengelola suatu organisasi, keahlian dalam berhubungan dan bekerjasama

dengan orang lain, serta keahlian dalam memimpin suatu organisasi (Tamrin,

2018). Manajemen merupakan suatu yang universal, dengan menggunakan

kerangka seni pengetahuan yang bersifat sistimatis diantaranya mencakup

kaidah, prinsip dan prinsip dimana cenderung benar dalam keadaan

manajerial (Sulistyorini, 2018).

Aktivitas manajemen terdiri dari perencanaan (Planning) ialah

langkah awal dalam menetapkan tujuan organisasi dengan memastikan

rencana aktivitas yang hendak dicoba. Pengorganisasian merupakan proses

menyatukan pekerja dan pekerjaanya guna membentuk struktur organisasi.

Actuating (pengarahan ataupun penggerakan) merupakan aksi membuat

kelompok ataupun orang bekerja cocok dengan tugasnya guna menggapai

tujuan yang lebih efisisen. Controling (pengawasan atau pengontrolan)

merupakan proses untuk mengantispasi kegagalan dan memelihara,

memperbaiki dan memberikan solusi secara efektif dan efisien untuk

mencapai tujuan (Najib, dkk, 2016).

Secara umum, kemampuan membaca dan menulis seseorang adalah

kemampuan untuk mengolah dan memahami informasi saat melakukan

proses membaca dan menulis. Secara etimologis, istilah literasi berasal dari

kata latin “literatus” yang berarti pembelajar. Dalam hal ini membaca dan

menulis berkaitan erat dengan proses membaca atau menulis. Literasi berarti

memahami, mengintegrasikan, menggunakan, menganalisis, dan

mentransformasi teks. Membaca dan menulis adalah keterampilan yang


4

benar-benar meliputi membaca dan menulis tanpa memandang latar belakang

dan cara mencapainya (Basyiroh, 2017).

Program literasi harus dilaksanakan sejak dini melalui keikutsertaan

dalam pembelajaran di tingkat dasar (SD), dilanjutkan pada tingkat menengah

pertama (SMP), dan dilanjutkan pada tingkat sekolah menengah atas (SMA).

Kehadiran literasi merupakan bagian dari pendidikan yang bertujuan untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah. Oleh karena itu,

pengembangan program literasi sekolah perlu mendapat perhatian dan

optimalisasi khusus oleh warga sekolah. Kementerian Kebudayaan dan

Pendidikan (Kemdikbud) terus mendorong minat baca masyarakat, khususnya

pada para pelajar/siswa.

Gerakan Literasi Sekolah dikembangkan berdasarkan Permendikbud

Nomor 21 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti.

a. bahwa belum seluruh sekolah menjadi tempat yang nyaman dan


inspiratif bagi siswa, guru, dan/atau tenaga kependidikan;
b. bahwa pembiasaan sikap dan perilaku positif di sekolah belum
sepenuhnya menjadi bagian proses belajar dan budaya sekolah;
c. bahwa pendidikan karakter belum sepenuhnya menjadi gerakan
bersama yang melibatkan pemerintah, pemerintah daerah,
masyarakat, dan/atau orang tua;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada
huruf a, huruf b, dan huruf c perlu menetapkan Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan tentang Gerakan Pembudayaan
Karakter di Sekolah

Tujuan dari gerakan literasi ini adalah untuk membentuk kebiasaan

dan mendorong siswa membiasakan membaca dan menulis untuk

mengembangkan karakter. Gerakan tersebut berfokus pada sekolah yang


5

berpusat pada pembelajaran dengan harapan akan tercipta kegiatan membaca

di sana untuk menciptakan budaya belajar sepanjang hayat.

Berdasarkan pengamatan awal yang peneliti lakukan SMA Negeri 3

Sungai Penuh yang memiliki Perpustakaan yang memadai, buku-buku yang

ada di perpustakaan SMA Negeri 3 Sungai Penuh juga beragam, fasilitas

yang ada di ruang perpustakaan juga sangat memadai, mulai dari kursi, meja

dan AC yang membuat nyaman di ruang perpustakaan. Namun, lengkapnya

fasilitas di perpustakaan SMA Negeri 3 Sungai Penuh tidak membuat peserta

didik menjadi antusias dalam memanfaatkan fasilitas perpustakaan yang ada.

Hal ini dilihat dari laporan peminjaman buku di perpustakaan, hasil laporan

peminjaman buku di perpustakaan terlihat bahwa dalam 1 hari hanya sekitar

5-6 orang siswa yang meminjam buku di perpustakaan, hal ini menunjukkan

rendahnya minat siswa dalam membaca.

Dilihat dari jumlah pengunjung perpustakaan pada setiap harinya

sekitar 20-30 orang yang berkunjung, namun hanya beberapa siswa yang

terlihat kosentransi dalam membaca dan beberapa siswa justru hanya sekadar

untuk duduk-duduk saja dan mengobrol saja di perpustakaan.

Berdasarkan apa yang telah diuraikan maka penulis tertarik untuk

meneliti tentang implementasi manajemen program literasi yang diterapkan di

SMA Negeri 3 Sungai Penuh.

B. Batasan Penelitian
6

Untuk membatasi ruang lingkup penelitian, maka batasan dalam

penelitian ini adalah:

1. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran

2022/2023

2. Penelitian ini hanya membahas tentang manajemen program literasi

Perpustakaan SMA Negeri 3 Sungai Penuh.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan

masalah penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana manajemen (planning, organizing, aktualisasi, evaluasi)

program literasi sekolah di SMA Negeri 3 Sungai Penuh?

2. Apa saja faktor pendukung dan penghambat yang dihadapi dalam

manajemen pelaksanaan program literasi sekolah di SMA Negeri 3 Sungai

Penuh?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui manajemen (planning, organizing, aktualisasi,

evaluasi) program literasi sekolah di SMA Negeri 3 Sungai Penuh.

2. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat yang dihadapi

dalam manajemen pelaksanaan program literasi sekolah di SMA Negeri 3

Sungai Penuh.

E. Manfaat Penelitian
7

Setiap pembahasan secara ilmiah tentu ada manfaatnya, adapun manfaatnya

yang diharapkan bagi penelitian ini adalah:

1. Manfaat Teoritis

a. Dapat memberikan sumbangan bagi ilmu pengetahuan terutama dalam

bidang tenaga pendidik dan tenaga kependidikan.

b. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan acuan dan bahan

pertimbangan bagi penelitian selanjutnya.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peneliti

1) Dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan

2) Bisa mengaplikasikan atau menerapkan ilmu yang diperoleh

sekaligus pengalaman yang di dapat sewaktu melakukan penelitian.

b. Bagi Sekolah

1) Bisa menerapkan hasil penelitian terhadap dunia pendidikan

terkhusus yang di sekolah yang diteliti tentang program literasi di

sekolah.

2) Sebagai kontribusi dalam meningkatan pelayanan khususnya dalam

manajemen program literasi bagi peserta didik di sekolah.

F. Definisi Operaional

Manajemen : Proses kerja sama antar karyawan untuk

mencapai tujuan organisasi sesuai dengan

pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan,

pengorganisasian, personalia, pengarahan,


8

kepemimpinan, dan pengawasan. Proses

tersebut dapat menentukan pencapaian

sasaran-sasaran yang telah ditentukan

dengan pemanfaatan sumber daya manusia

dan sumber-sumber daya lainnya untuk

mencapai hasil lebih yang efisien dan

efektif (Afandi, 2018).

Literasi : Kemampuan membaca, menulis, berbicara

menyimak dan memanfaatkan teknologi.

Untuk itu literasi berperan penting dalam

perkembangan era globalisasi agar

seseorang dapat mengembangkan dirinya

dibidang sosial, ekonomi dan budaya dari

proses pembelajaran literasi (Kemendikbud,

2016).

Anda mungkin juga menyukai