PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Oleh :
Peri aprianto
NIM:191418024
SEKAYU
2022
A. Latar Belakang Masalah
Di era globalisasi dan modernisasi seperti sekarang ini, Di sekolah juga marak
dengan siswa yang melanggar tata tertib sekolah seperti berpakaian tidak rapi,
rambut urak-urakan terlambat datang kesekolah, merokok, melawan guru, dan masih
banyak lagi perilaku-perilaku siswa yang bertentangan dengan tata tertib sekolah.
Kondisi ini sering disebut dengan siswa tidak disiplin. Oteng Sulisna menyatakan
bahwa “disiplin adalah proses atau hasil atau pengendalian keinginan, dorongan, atau
kepentingan demi suatu cita-cita atau untuk mencapai tindakan yang lebih efektif dan
dan norrma-norrna yang ada dalam suatu organisasi atau masyarakat dengan cara
yang efektif untuk mencapai cita-cita yang di inginkan dan dapat di andalkan.
Zaman sekarang tidak sedikit guru yang merasa kewalahan dalam menghadapi
siswa yang sudah diatur. Banyak siswa yang bila di tegur dan dinasehati cenderung
membantah dan tidak mau mendengar nasehat guru bahkan sebaliknya cuek dan
acuh tak acuh. Bila di belakang guru, siswa mengoceh dan marah Padahal, bila siswa
menyadari bahwa guru adalah “ mitra anak didik dalam kebaikan. 2 Di sekolah, guru
merupakan orang tua kedua bagi anak didik, tetapi sangat disayangkan, siswa tidak
1
Oteng Sulisno, Administrasi Pendidikan,(Bandung : Angkasa, 1989),Hal.109.
2
Syaiful Bahri Djamarah,Guru dan anak didik dalam interaksi edukatif,(Jakarta : Rineka
Cipta, 2005),Hal.3.
1
beranggapan demikian, prinsipnya guru ya tetap guru, dimanapun berada dan
bertemu guru itu adalah guru yakni orang yang memberi pembelajaran ilmu
pengetahuan di sekolah. Akibat dari prinsip itu, menipisnya atau hilangnya sikap
disiplin pada para siswa, serta terpupuknya kebiasaan dan kecenderungan untuk
Tentang hal kebiasaan, Kartono menyatakan bahwa kebiasaan itu adalah bentuk
tingkah laku yang tetap dari usaha menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang
mengandung unsur efektif perasaan.4 Bila siswa terbiasa tidak disiplin, maka sulit
wajar. Proses belajar mengajar adalah “suatu aspek dari lingkungan sekolah yang
diorganisasi”,5 Lingkungan ini diatur serta di awasi agar kegiatan belajar lebih
manusia”.6 Sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan, maka dalam
jenis dan jenjang dalam pendidikan. Usaha kependidikan akan terwujud dan
terlaksana dengan baik apabila kedisiplinan disekolah tersebut dapat diterapkan yang
3
Nurla Isna Aunillah,Panduan Menerapkan Pendidikan Karakter di Sekolah,(Yogyakarta :
Laksana, 2011),hal.
4
Kartini Kartono,Psikologi Umum,(Bandung : Alumni, 1984),Hal.128.
5
Syaiful Bahri djamarah,aswan Zain,Strategi Belajar Mengajar,(Jakarta : Rineka Cipta,
2006),Hal.29.
6
Syaiful Bahri Djamarah,Guru,Hal.22.
2
melibatkan guru, siswa, dan seluruh insan yang terlibat dalam sekolah yang
bersangkutan.7
Hidup disiplin akan membawa kepada keteraturan hidup manusia itu sendiri.
Allah SWT menjelaskan kepada manusia dalam Al-guran surat Al Baqarah (2) ayat 2
yang berbunyi :
ُ ٰذلِكَ ا ْل ِك ٰت
َب اَل َر ْي َب ۛ فِ ْي ِه ۛ ُهدًى لِّ ْل ُمتَّقِي ْۙن
Artinya : Kitab (Al-Ouran) ini tidak ada keraguan padanya: petunjuk bagi mereka
yang bertaqwa.8
Ayat ini memberikan pelajaran bahwa dalam kitab Al-quran itu berisi
petunjuk kepada orang-orang yang bertaqwa, tidak ada keraguan dalam isinya
tanggung jawab. Artinya, dalam, menjalani kehidupan ini manusia akan selalu
disiplin, dalam arti melaksanakan semua perintah Allah SWT dan menjauhi
semua larangan Allah SWT, seperti tidak berbuat kerusakan di muka bumi ini.
rasa disiplin pada para siswanya. Sebagaimana di setiap sekolah, tentu ada
namanya tata tertib sekolah yang berguna untuk kedisiplinan sekolah. Tata
tertib itu memuat peraturan-peraturan sekolah yang harus ditaati oleh semua
7
Oteng Sulisna,Administrasi,Hal 110
8
Q.S.2:2
3
personel sekolah: (Guru dan Siswa), namun dalam kenyataannya, sering tata
Banyuasin, mempunyai peraturan dan tata tertib sekolah yang berguna untuk
mendisiplinkan para siswa. Bahkan tata tertib itu dibagikan kepada seluruh
siswa untuk diketahui dan ditanda tangani oleh orang tua supaya orang tua
atau wali murid dapat mengetahui tentang tentang tata tertib dan aturan SMP
IT AL-Karim Sekayu. Tetapi tingkah laku yang ditunjukan siswa tidak sesuai
oleh Siswa itu sendiri 9Akan ada yang dilakukan merupakan sebab dari
tingkah laku. Artinya, apa yang dipikir dan dirasakan oleh siswa menentukan
peraturan dan tata tertib sekolah ada pada kesadaran pribadinya untuk ditaati
arah yang baik. Karena disadari bahwa “sekolah adalah tempat dan saat sangat
9
Jalaluddin,Psikologi Agama,(Jakarta : Rajawali Pers,2012),Hal.217.
10
Kartini Kartono,Psikologi,Hal 3
4
strategis bagi pemerintah dan masyarakat untuk membina seseorang dalam
mempunyai bentuk (form) yang jelas dalam arti memiliki program yang telah
direncanakan dengan teratur dan diterapkan dengan sesuai 12. Hal ini berarti
berlaku pada sekolah untuk ditaati dan dilaksanakan oleh seluruh personel
sekolah yang meliputi ” Kepala Sekolah, Guru, Siswa dan Komite Sekolah.13
lembaga pendidikan formal ini, maka para siswa akan merasakan nikmatnya
antara lain :
11
Zahara Idris,Dasar-Dasar Kependidikan,(Padang: Angkasa raya,1981),Hal.58.
12
Suwarno,Pengantar Umum Pendidikan,(Jakarta: Aksara Baru, 1988),Hal.78.
13
Rahmat,Kepemimpinan Pendidikan Konsep dan Aplikasi,(Purwokarto:STAIN
Press,2010),Hal.1.
5
c. Oleh raga dan kinestik (Physical dan kinesthetic development)
kedisiplinan kepada para siswa. Upaya-upaya yang dilakukan oleh guru itu. antara
lain :
pendek.
6
Berkaitan dengan hal diatas, pendidikan agama Islam telah menawarkan suau
konsep bila kedisiplinan dilaksanakan maka Allah SWT akan meninggikan derajatnya,
antaramu dan orang-orang yanz diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha Teliti
orang-orang yang beriman dan berilmu itu adalah orang-orang yang cinta
diteladani.
20
Qs.Al-Mujadilah(58):11
7
mengubah tingkah laku individu dalam kehidupan pribadinya dan kehidupan
agama Islam adalah mendidik budi pekerti dan pendidikan jiwa” 22 sehingga
dapat menuntun manusia agar “Bertingkah laku susila, berbudi luhur, dan mau
terlihat tingkah laku yang disiplin yakni tingkah laku yang taat (Patuh) kepada
peraturan dan tata tertib, aturan dan norma. Hal ini terlihat dari gejala-gejala
seperti :
2. Siswa rajin belajar yang terlihat pada saat istirahat mereka masih membawa buku
5. Siswa mengikuti upacara setiap hari senin dan peringatan hari-hari besar nasional
dengan tertib.
21
Arifin,Filsafat Pendidikan Islam,(Jakarta:Bumi Aksara, 1993),Hal.14.
22
M.Athiyah Al-Abrasyah Al-Abrasyi,Dasar,Hal.1.
23
Kartini Karton,Quo Vadis Tujuan Pendidikan?Harus Sinkron Dengan Tujuan Manusia,
(Bandung:Mandar Maju, 1991),Hal.69.
8
7. Siswa melaksanakan tugas piket yang diamanahkan kepadanya sesuai jadwal
8. Siswa berpakaian rapi sesuai dengan tata tertib dan ketentuan sekolah.
pembelajaran pendidikan agama Islam. Oleh sebab itu, maka dipandang perlu
A. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan beberapa
permasalahan, yakni :
3. Apa Saja Kendala Guru pendidikan Agama islam Dalam Pembentukan Karakter
9
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini
adalah :
2. Kegunaan Penelitian
a. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi bagi para
10
b. Secara praktis, untuk menambah pengalaman, wawasan, dan meningkatkar
D. Tinjauan pustakaan
berjudul :Upaya Guru Akidah Akhlak Dengan Orang tua Dalam Mengatasi
Bagaimana Upaya Guru akidah Dengan Orang tua dalam Mengatasi Prilaku
Kedua Skripsi yang ditulis oleh Saudari Mei Suliarsi pada Sekolah
11
Sekayu Kabupaten Musi Banyuasin. Dalam skripsi ini dibahas tentang usaha-
usaha guru untuk membina akhlak dan kedisiplinan siswa agar manjadi insan
yang berkualitas. berbudi pekerti, patuh dan taat kepada orang tua dan guru
yang terbukti dan perhitungan statistik dari data yang didapati bahwa dari
distribusi frekuensi dari 149 orang responden yang berada dalam kategori
diteladani, dan tata cara memberikan penghargaan kepada siswa yang disiplin,
skripsi yang sudah ditulis oleh peneliti-peneliti yang lalu, maka jelaslah
12
Karim Sekayu ” belum ada yang menelitinya. Pada penelitian ini penulis akan
Islam, dan penulis tidak menduplikasi penelitian orang lain. Karena itu,
E. Kerangka Teori
kepentingan dari suatu Cita-cita atau untuk mencapai tindakan yang lebih
perlunya hidup teratur dan tertib sehingga tidak bertingkah laku asal-asalan
24
Departemen P& K RI,Kamus Besar Bahasa Indonesia.(Jakarta:Balai Pustaka, 1989)
25
Oteng sutisna,Adminitrasi,hal.74.
13
serta memiliki kepribadian yang disiplin terkumpul dalam beberapa aspek,
yakni :
pendidikan tidak akan berjalan secara maksimal, sehingga keadaan itu akan
menghambat tercapainya cita-cita dan tujuan pendidikan. Oleh sebab itu, ada
siswa.
14
10. Jangan mudah emosional.27
menghadapi sejumlah siswa yang berbagai macam watak dan kepribadian. Para
siswa harus dipandang sebagai “ Anak” oleh guru, supaya guru dapat menciptakan
suasana disiplin.
a) Faktor Jasmaniah
b) Faktor Psikologis
c) Faktor Kelelahan
a) Faktor Keluarga
b) Faktor Sekolah
c) Faktor Masyarakat29
27
Nurla Isna Aunillah,Panduan…Hal.56
28
S.Nasution,Sosiologi Pendidikan,(Jakarta:Bui Aksara, 2011),Hal.103.
29
Slameto,Belajar & Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya,(Jakarta : Rineka Cipta :
2010),hal .
15
Selain itu, guru pendidikan agama Islam harus selalu mengupayakan
F. Variabel Penelitian
pengaruh dan variabel terpengaruh. Untuk jelasnya mengenai dua variabel ini
30
Zainudin Ali,Pendidikan,Hal.32
31
M.Athiyah Al-Abrasyi,Dasar,Hal.153
32
Muhammad Ustman Najati,Psikologi,Hal.198
33
M.Ngalim Purwanto,Psikologi…..Hal.113
34
Jalaludin,Psikologi…,Hal.79
16
Variabel Pengaruh Variabel Terpengaruh
G. Definisi Operasional
1. Pendidikan agama Islam adalah mata pelajaran yang diajarkan dan termuat dalam
yakni :
c. Memberikan motivasi
2. Kedisiplinan siswa adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui
17
proses pendidikan seperti datang kesekolah tepat waktu, rajin belajar. mentaati
diberikan guru tepat waktu, melakukan tugas piket dengan penuh tanggung
jawab, memotong dan merapikan rambut jika terlihat panjang. berpakaian rapi,
dan mengikuti semua aktivitas sekolah dengan penuh kepatuhan dan ketaatan.
H. Hipotesa Penelitian
I. Metodologi Penelitian
1. Jenis Penelitian
35
Sumadi suryabrata,Metodologi Penelitian,(Jakarta:Rajawali Pers, 1987).Hal.75.
18
Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian lapangan (field research)
a. Jenis Data
jenis data yang digunakan dalam penelitan ini adalah jenis data. kuantitatif
dan data kualitatif. Data kuantitatif merupakan data yang berwujud angka-
angka. Data kualitatif adalah data yang tidak berwujut angka-angka. Data
Kualitatif juga dapat diartikan sebagai data yang berisi penjelasan atau
gambaran mengenai suatu unit sosial. Jenis Data dalam penelitian ini adalah
data kuantitatif dan kualitatit yang meliputi jumlah siswa, jumlah guru, sarana
kedisiplinan.
b. Sumber Data
1. Data Primer
36
Syaifudin Anwar,metode Penelitian,(Yogyakarta:Pustaka Pelajar,1999),Hal.8.
19
Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber utama dalam penelitan37
Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data primer adalah Guru
Pendidikan Agama Islam ,wali kelas dan siswa yang menjadi sampel dalam
penelitian ini.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah sumber data pendukung atau penguat bagi informasi
yang diperoleh dari data primer. Data sekunder dalam penelitian ini adalah
Kepala Sekolah, wakil kepala sekolah dan seluruh karyawan yang ada di SMP
IT AL-Karim Sekayu
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh siswa dan
guru di SMP IT AL-Karim Sekayu yang berjumlah 242 jiwa dengan rincian
sebagai berikut:
Tabel.1.1
37
Sutrisno Hadi,Metodologi Research II (Yogyakarta:Yasbit,Fakultas Psikologi
UGM,1983),Hal.136.
20
1. 116 99 215
Cara yang juga memuliki karateristik tertentu jelas, lengkap, yang dianggap
sampel ini dilakukan secara acak atau menggunakan teknik random sampling
dengan sampel 100% Jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu 10% dari
jumlah populasi yaitu 10% x 360 yaitu 36. Siswa yang menjadi sampel dalam
penelitian ini diambil secara acak yaitu kelas VII sebanyak 12 orang, kelas
VIII sebanyak 12 orang, dan kelas VII sebanyak 12 orang. Selain itu yang
juga menjadi sampel dalam penelilian ini yaitu Kepala Sekolah dan Guru
Pendidikan Agama Islam. Adapun jumlah sampel dalam penelitian ini seperti
38
M.Iqbal Hasan,Pokok-pokok Materi Statisti II (Jakarta:Bumi Aksara ,2022),Hal.84.
39
Suharsimi Arikunto,prosedur Penelitian(Jakarta:Rineka Cipta,2002),Hal.117.
21
Tabel.1.2
Sampel Penelitian
1 18 18 36
a. Observasi (Pengamatan)
40
Lexy J.Moleong,Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung:PT.Remaja
Rosdakarya,2007),hal.9.
41
Op Cit,Hal.36
22
menghimpun data tentang kedisiplinan siswa, kedisiplinan guru. teknik
b. Interview (wawancara)
dilakukan dengan Guru pendidikan agama Islam, Kepala sekolah dan beberapa
c. Angket
Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data dari hasil pengamatan dengan cara
d. Dokumentasi
sarana dan prasaran yang ada di SMP IT AL-Karim Sekayu, geografis SMP IT
23
5. Teknik Analisis Data
M=
∑ FX 43
N 46
SD =
√ ∑ FX 2 44
N 47
“ “
M + 1.SD
M – 1.SD45
43
Anas Sudijono,Pengantar Statistik Pendidikan,(Jakarta:Rajawali:1991),Hal.78
44
Ibid,Hal.146
45
Ibid,Hal.162
24
J. Sistematika Pembahasan
Sekayu, prestasi yang dicapai SMP IT Al-Karim Sekayu, Keadaan Guru dan
25
Bab IV merupakan analisa data tentang peningkatan kedisiplinan
DAFTAR PUSTAKA
26
Al-Abrasyi, Athiyah, M, 1982. Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam. (Jakarta :
Bulan Bintang )
(Yogyakarta : Laksana)
Pustaka)
Djamarah, Bahri, Syaiful, 2005. Guru dan anak didik dalam interaksi edukatif.
Psikologi UGM)
Karton, Kartini, 1991. Quo Vadis Tujuan Pendidikan?Harus Sinkron Dengan Tujuan
Rosdakarya )
27
Nasution, S, 2011. Sosiologi Pendidikan. (Jakarta : Bui Aksara )
Press )
Ramayulis, dan Nizar, Samsul. Filsafat Pendidikan Islam. (Jakarta : Kalam Mulia)
Cipta )
Zainudin Ali, Zainudin, 2011. Pendidikan Agama Islam .(Jakarta : Bumi Aksara )
28