Oleh :
Nia Bustami
ABSTRAK
A. Pendahuluan
seseorang untuk mentransfer nilai budaya Islam kepada generasi muda, semuanya
2
karakteristik pribadinya yang mengarah kepada yang positif, baik bagi dirinya
maupun lingkungannya.2
Dayah merupakan suatu lembaga tertua yang ada di Aceh, ia adalah bagian
yang tidak dapat di pisahkan dari tradisi masyarakat Aceh, dayah juga memiliki
sejarah yang panjang dan kuat dalam masyarakat.3 Dayah telah membangun
sumber daya manusia yang mana pada permulaannya kegiatan belajar mengajar
ini dilaksanakan di bale-bale saja, pembelajaran yang utama di ajarkan pada dayah
adalah pelajaran agama dan kitab-kitab arab tertentu yang telah di tentukan oleh
kedisiplinan karena tujuan dari pada dayah itu sendiri yaitu bisa melahirkan
generasi yang tidak hanya bisa dalam pembelajaran agama saja tapi dalam
kedisiplinan juga.
untuk berlaku disiplin, yakni taat pada peraturan Allah Swt., misalnya
untuk menjalankan ibadah shalat sehari semalam lima kali dan harus dikerjakan
1
Ratna Adilla, Skripsi : PengaruhTa’zirTerhadapKedisiplinanSantriPondokPesantren Al-
Hidayah, (Purwokerto : IAIN Purwokwrto, 2019), hal.1
2
Nana Syaodih Sukma dinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2003), hal. 4
3
M.Hasbi Amruddin, Tatap Masa Depan Dayah Di Aceh, (Banda Aceh: Yayasan PeNA,
2008), hal. 41
3
pada masing-masing waktu yang timbul karena penuh kesadaran, penguasaan diri
peraturan tertentu agar terwujudnya suatu sikap yang patuh kepada peraturan
serius yang di hadapi oleh dunia pendidikan. Dengan tidak adanya sikap
kedisiplinan, tentu saja proses pendidikan tidak akan berjalan secara maksimal,
Maka dari itu dayah yang berusaha menerapkan kedisiplinan adalah Dayah
Ibdaul Islam Desa Benteng Kec. Aceh Timur, usaha yang di lakukan dayah ini
adalah membuat banyak peraturan salah satunya yaitu mendisiplinkan santri, yang
di susun dan disepakati oleh pihak yang bersangkutan mulai dari aturan baku
lapangan bahwa santri di Dayah Ibdaul Islam ini masih banyak yang melanggar
peraturan yang telah di buat oleh dayah tersebut ada santri telat naik ngaji, ada
4
Dwi Cahayanti Wabula, ‘’Peran Pengurus Pondok Pesantren Dalam Menanamkan
Kedisisplinan Santri’’. Jurnal Al- Makrifat, Vol. 3, No. 2, Oktober 2018, hal. 14.
4
B. Kajian Teori
Menurut Ariesandi arti disiplin sesungguhnya adalah proses melatih pikiran dan
karakter anak secara bertahap sehingga menjadi seseorang yang memiliki kontrol
Menurut Bistak Sirait menyatakan bahwa tujuan utama dari sebuah sikap
dirinya sendiri. selain itu juga supaya anak dapat melakukan aktivitas dengan
disiplin adalah suatu keadaan di mana sesuatu itu berada dalam keadaan tertib,
langsung maupun tidak langsung. Adapun pengertian disiplin peserta didik adalah
suatu keadaan tertib dan teratur yang dimiliki oleh peserta didik di sekolah, tanpa
langsung terhadap peserta didik sendiri dan terhadap sekolah secara keseluruhan. 7
5
Ariesandi, Rahasia Mendidik Anak Agar Sukses dan Bahagia, Tips dan Terpuji
Melejitkan Potensi Optimal Anak, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008), hal. 230-231.
6
Bistak Sirait, Pengaruh Disiplin Belajar lingkungan Sekolah Terhadap Hasil Belajar
Siswa, (2008). http://oreniffmilano,wordpress,com/2009/04/03/pengaruh disiplinbelajar-
lingkungan-keluarga-sekolah-terhadap-prestasi-belajarsiswa. Diakses pada tanggal 12 Desember
2021.
7
Ali Imron, Manajemen Peserta Didik, (Jakarta: Bumi Aksara), hal. 172-173.
5
a. Peningkatan motivasi
orang untuk melakukan sesuatu. Ada dua jenis motivasi, yaitu yang pertama
motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang berasal dari luar diri kita. Kedua
motivasi intrinsik adalah motivasi yang berasal dari dalam diri kita. Dalam
proses yang di dalamnya ada beberapa aturan atau prosedur yang harus diikuti
c. Kepemimpinan
8
M. Musrofi, Melesatkan Prestasi Akademik Siswa, Cara Praktis Meningkatkan Prestasi
Akademik Siswa Tanpa Kekerasan dan Tanpa Harus Menambah Jam Belajar, (Yogjakarta: PT
Pustaka Intan Madani, Anggota IKAPI, 2010), hal. 3.
6
terhadap anggota, peserta didik ataupun anaknya turut menentukan berhasil atau
d. Penegakan aturan
kesatuan yang tidak terpisahkan. Jika penerapannya secara terpisah maka tidak
Untuk membangun tradisi disiplin yang baik, ada beberapa hal yang perlu
Sebagai seorang guru dan murid, disiplin manfaatnya sangat besar, antara lain
b. Mengingat Cita-cita
9
M. Furqon Hidayatullah, Pendidikan Karakter: Membangun Peradaban Bangsa,
(Surakarta: Yuma Pressindo, 2010), hal. 45-49.
7
3. Macam-macam Disiplin
yaitu:
a. Disiplin Waktu
Disiplin waktu menjadikan sorotan utama bagi seorang guru dan murid.
Waktu masuk sekolah biasanya menjadi parameter utama kedisiplinan guru dan
murid.
b. Disiplin Menegakkan
ditinggalkan.
c. Disiplin Sikap
disiplin tinggi apabila peserta didik ingin duduk tenang sambil memperhatikan
10
Jamal Ma’mur Asmani, Tips Menjadi Guru Inspiratif, Kreatif, Inovatif, (Yogyakarta:
DIVA Press, 2010), hal. 88-93.
11
Ali Imron, Manajemen Peserta…,h.173-174.
8
2. Dayah
Dayah. Lembaga pendidikan semacam dayah ini di Jawa dikenal dengan nama
Pondok.13 Dayah diambil dari bahasa arab zawiyah, yang sudut, diyakini
masyarakat Aceh pertama kali digunakan untuk sudut Masjid Madinah ketika
Nabi Muhammad mengajar para sahabat pada awal Islam. 14 Dayah yang penulis
maksud dalam makalah ini adalah tempat tinggal tetap yang digunakan untuk
agama Islam.
sudut, pojok atau serambi rumah dan mesjid untuk mengajarkan ilmu-ilmu agama
kepada masyarakat. Dilihat dari persamaan makna dengan daerah lain di Pulau
12
Ibid.
13
Hasbi Amiruddin, Menatap Masa Depan Dayah di Aceh, (Banda Aceh: PENA, 2008),
hal. 41.
14
Tgk. Mohd. Basyah Haspy, Appresiasi Terhadap Tradisi Dayah: Suatu Tinjauan
Terhadap Tata Krama dan Kehidupan Dayah, (Banda Aceh: Panitia Seminar Apresiasi Pesantren
di Aceh Persatuan Dayah Inshafuddin, 1987), hal. 7.
9
tempat yang dipersiapkan untuk memberikan pendidikan agama, sejak dari tingkat
sampai sekarang. Keberadaaan dayah sebagai pusat pendidikan Islam masa lalu
Peminpin-peminpin Aceh masa lalu seperti Sultan Iskandar Muda adalah alumni
pendidikan agama, ini semua dikarenakan pendidikan dayah saat itu yang tidak
dikotomi, sehingga output dayah bukan hanya ulama, tetapi juga politikus atau
negarawan.16
Perbedaan antara rumah dengan Meunasah hanya sedikit saja bagi orang
yang tidak memperhatikan dengan sengaja akan dapat dilihat kesamaannya dari
kearah kiblat dan Meunasah tampak kearah utara selatan. Perbedaan selanjutnya
15
A. Hasjmy, Sejarah Masuk dan Berkembangnya Islam di Indonesia, Cet. III, (Medan:
Al-Ma’arif, 1993), hal. 147.
16
Munawiyah dkk, Sejarah Peradaban Islam, (Banda Aceh: Bandar Publising, 2009),
hal. 218.
10
terletak pada lantai Meunasah yang kelihatan rata, sedangkan lantai rumah
sederhana. Hal ini dapat dilihat dari keadaan tempat yang digunakan adalah hanya
mesjid-mesjid dan diikuti oleh beberapa orang saja, seperti Dayah Darussalam
Labuhan Haji Aceh Selatan yang didirikan oleh Syech Muhammad Wali al-
Khalidy pada tahun 1931. Namun, sekarang Dayah Labuhan Haji semakin maju
dan sangat berpengaruh dan memiliki 2000 santri dengan 300 orang guru. 18
berbagai fenomena baru yaitu munculnya berbagai pesantren atau dayah yang
Jawa. Di antara dayah terpadu yang sangat menonjol sekarang ini di Aceh adalah
Madrasah Bustanul Ulum Langsa Aceh Timur, dan Dayah Jeumala Amal di
Dayah Bustanul Ulum Langsa didirikan pada tahun 1961 pada mulanya
tetapi pada tahun 1985 Dayah ini dimodernisir dengan konsep terpadu yang
sistem sekolah, ternyata masyarakat menaruh minat yang luar biasa terhadap
17
Baruzzaman Ismail, Mesjid dan Adat Meunasah bagi Sumber Energi Budaya Aceh,
(Aceh: Majelis Pendidikan Daerah NAD. 2002), hal. 1.
18
Forum Keadilan, Potret Pesantren di Indonesia, (Jakarta: Forum Adil Mandiri, 2001),
hal. 104.
11
lembaga pendidikan dayah yang terpadu ini, sehingga sekarang mempunyai santri
dan penerapan ibadah secara praktis dan sistematis. Sistem pendidikan yang
digodok dalam satu lingkungan sosial keagamaan yang kuat dengan ilmu agama
C. Metode Penelitian
Penelitian ini memakai pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif.
manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu
peristiwa pada masa sekarang. Adapun jenis penelitian ini adalah deskriptif
apa yang dialami oleh subyek penelitian, baik prilaku, persepsi, motivasi dan
observasi atau mengamati obyek penelitian di Desa Benteng Kec. Birem Bayeun.
19
Majelis Pendidikan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Aceh, Perkembangan
Pendidikan…, hal. 87.
20
H. Arifin, Kapita Selekta Pendidikan (Islam dan Umum), (Jakarta: Bumi Aksara,
1991), hal. 241.
12
Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk mengetahui Strategi Teungku
D. PEMBAHASAN
Dayah Ibdaul Islam telah berdiri sejak 2002, santri dan santriwati semunya
berjumlah 70 orang dan yang sudah mondok sebanyak 43 orang. pada saat itu
dikepalai oleh Saiful Mahdi, S. Pd. I. Pendirian Dayah Ibdaul Islam ini
mendapatkan dukungan dari mendapat dukung dari tokoh agama dan masyarakat
di Desa Benteng. Berkat kerja sama semua pihak masyarakat Desa Benteng Kec.
Birem Bayeun Dayah Ibdaul Islam dapat di dirikan. Pendririan dayah Ibdaul Islam
ini didirikan karena memang pesantren adalah satu-satunya cara yang terbaik
dayah pesantren dalam membina kedisiplinan belajar santri, yakni santri dituntut
diniyah, muhadaroh, tahfiz, pidato dan shalat berjamaah, pemberian nasehat dan
sebuah teguran, dan pemberian sebuah motivasi. Demikian ini sejalan dengan
pemikiran yang di sampaikan oleh Ustadz Tgk. M. Said manyatakan bahwa dalam
membentuk kedisisplinan belajar santri maka ada strategi yang dilkaukan oleh
belajar.
Strategi-strategi yang dilakukan terebut adalah salah satu cara guru dayah
tata tertib maka guru dayah pesantren dengan para ustad dan para mudabir-
pigur dalam menampilkan nilai-nilai yang agamis maupun yang cultural kepada
pengawasan kepada santrinya tentunya guru dayah pesantrenn harus bisa bersabar
dan dengan hati yang tulus untuk mendidik santri-santrinya yang berbeda-beda
karakter. Seorang pemimpin untuk dapat memenuhi pimpinan dengan baik adalah
Dengan demikian sifat ini, maka pemimpin akan menjadikan SDM sebagi aset
utama yang paling penting dan tindak tertandingi oleh aset apapun.
belajar santrinya maka tentunya membutuhakan bantuan dari sebagian ustad dan
21
Muhibbuddin Abdulmuid, Manajemen Pendidikan, (Jawa Tengah: Cv Pengging
Mangkunegaran, 2013), hal. 22
14
santri-santrinya agar tujuan bisa tercapai dengan baik. Maka denagn demikian
para guru dayah pesantren juga harus dapat melayani kebutuhan para ustad-ustad,
jangka panjang dan jangka pendek yang dilakukan untuk mewujudkan sebuah
tujan dengan cara memanfaatkan sebuah sumber daya yang tersedia sehingga apa
yang menjadi tujuan dalam organisasi dapat terlaksana secara efektif dan efisien.
Dan juga strategi adalah suatu hal yang sudah terencana secara menyeluruh dalam
ada sebuah perencanaan strategi yang dilkaukan oleh guru dayah pesantren, yakni
dengan cara pengawasan secara tidak lansung dan pengawasan secara lansung.
guru dayah pesantren tanpa mendatangi lapangan dan kegiatan diawasi dari jarak
jauh. Pengawasan ini di lakukan oleh setiap ketua kamar untuk melapor kepada
ketua keamanan. 23
oleh para mudabir-mudabiroh untuk mengecek setiap kamar santri, setiap ada
22
Muhaimin , Dkk, Manajemen Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2019), Hal.33
23
Nurholison, Fachruroji, Dan Soalhudian, Strategi Pengembangan Dayah Ibdaul
IslamAlMu‟awanah Dalam Meningkatkan Kreatifitas Santri, Jurnal Manajemen Dakwah, Vol.3,
No.2, 2018, hal. 88-89
15
2. Kedisiplinan Belajar Santri Di Dayah Ibdaul Islam Desa Benteng Kec. Birem
Bayeun
santri dapat dilihat dari tata tertib dalam melakukan kegiatan belajar Diniyah,
Muhadaroh, Tahfis, pidato dan shalat berjamaah. Demikian ini sejalan dengan
yang belanjar di dayah Ibdaul Islamini telah cukup aktif dalam mengikuti
pembinaan dayah Ibdaul Islam yang mana guru dayah pesantren telah melakukan
serentak oleh para pengurus dan para santrinya baik dalam lingkungan dayah
terus menerus. Karena disiplin merupakan sebagian dari sikap mental karena
dapat berubah dan dapat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar. Kedisiplinan belajar
santri adalah suatu sikap dan tingkah laku siswa untuk melakukan aktivitas belajar
bersama, baik persetujuan secara tertulis maupun secara tidak tertulis antara murid
24
Rosa Desiana, Pola Asuh Orang Tua, Disiplin Belajar Dan Motivasi Belajar,
(Jakarta:Grafindo 2002), hal. 143
16
belajar santri sangat berperan penting bagi santri, khususnya dalam meningkatkan
prestasi yang akan dicapai oleh santri itu sendiri. Dengan demikian santri dapat
Hadits di atas mengajarkan kepada kita bahwa dalam hidup ini kita harus
menjadi manusia-manusia yang disiplin. Oleh karenanya kita dapati banyak ayat
3. Faktor Pendukung Dan Faktor Penghambat Strategi Guru dayah Dalam Mebina
25
Nurholison, Fachruroji, Dan Soalhudian, Strategi Pengembangan Dayah Ibdaul
IslamAlMu‟awanah Dalam Meningkatkan Kreatifitas Santri, Jurnal Manajemen Dakwah, Vol.3,
No.2, 2018, Hlm. 88-89 65
17
Pada dasarnya setiap kegiatan dan upaya yang dilakukan setiap orang atau
Begitupun jugak dengan dayah Ibdaul Islam Dayah Ibdaul Islam juga memiliki
tentang faktor pendukung dan faktor penghambat guru dayah pesantren dalam
membina kedisiplinan belajar santri. Dalam faktor pendukung dapat dilihat dari
mengasuh semua santri yang belajar di dayah tersebut santrinya semua tinggal di
terpenuhinya sarana prasarana di pesntren tersebut dan belum ada rasa tanggung
jawab dari sebagian pengurus di dayah Ibdaul Islam. Demikian ini sejalan dengan
pemikiran yang disampaikan oleh Ustadz Abdul Muiz menyatakan bahwa sarana
memudahkan santri dapat berkeliaran bebas. Hal ini sejalan dengan yang
adalah semua faktor yang sifatnya turut mendukung mendorong, mengajak, dan
bersifat untuk ikut serta dalam dukungan suatu kegiatan. Sedangkan faktor
26
Syafaruddin dan Irwan Nassution, Manajemen Pembelajaran, (Jakarta: PT. Quantum
Teaching, 2005), hal. 121
18
penghambat adalah faktor yang sifatnya menghambat jalannya suatu kegiatan dan
orang tua dan para masyrakat. Peran pemimpin adalah mendorong murid untuk
menangani kegiatan mengajar dan peluang belajar para murid secara maksimal.
27
Tangguh Putra Pratama, Peranan Dayah Ibdaul IslamHudatul Muna Ii Ponogoro
Dalam Mengembangkan Santri Untuk Mengahdapi Tantangan Di Era Globalisasi, Jurnal
Usuluddin, Vol.24, No.1, 2019, hal.99.
19
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Santri Di Dayah Ibdaul Islam Desa Benteng Kec. Birem Bayeun yang
dalam hal ini fokus pada strategi pengurus dan kedisiplin belajar santri.
kegiatan belajar yang harus diikuti oleh santri, yakni terdiri dari kegiatan
Sekolah/Madrasah.
sebagian pengurus.
20
DAFTAR PUSTAKA
M.Hasbi Amruddin, Tatap Masa Depan Dayah Di Aceh, (Banda Aceh: Yayasan
PeNA, 2008.
Ariesandi, Rahasia Mendidik Anak Agar Sukses dan Bahagia, Tips dan Terpuji
Melejitkan Potensi Optimal Anak, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,
2008.
Hasbi Amiruddin, Menatap Masa Depan Dayah di Aceh, (Banda Aceh: PENA,
2008.
Tgk. Mohd. Basyah Haspy, Appresiasi Terhadap Tradisi Dayah: Suatu Tinjauan
Terhadap Tata Krama dan Kehidupan Dayah, (Banda Aceh: Panitia
Seminar Apresiasi Pesantren di Aceh Persatuan Dayah Inshafuddin, 1987),
Baruzzaman Ismail, Mesjid dan Adat Meunasah bagi Sumber Energi Budaya
Aceh, (Aceh: Majelis Pendidikan Daerah NAD. 2002.
Rosa Desiana, Pola Asuh Orang Tua, Disiplin Belajar Dan Motivasi Belajar,
(Jakarta:Grafindo 2002.