BAB I
PENDAHULUAN
Sultan Iskandar Muda Medan. Penelitian ini akan difokuskan untuk meneliti
terhadap perilaku belajar siswa Kelas IX SMP Sultan Iskandar Muda. Dalam
logis.1
Sekolah tentu memiliki arti yang sangat penting bagi kehidupan secara
khusus bagi para siswa/I yang sedang duduk di bangku sekolah. Sekolah
1
Husein Umar, Metodologi Penelitian (Jakarta: Gramedia, 1999).
1
2
membantu siswa agar dapat belajar dengan baik dan memiliki sebuah
perilaku siswa dalam belajar2. Tentu untuk memperoleh masa depan yang
baik, siswa/I yang didik di sekolah harus memiliki prinsip hidup bijak yang
yang utama dan menjadi dasar dalam dalam hidup seseorang. Prinsip hidup
pembelajaran, baik bagi siswa ataupun guru. Dan dalam upaya mencapai
hasil yang diinginkan agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan
Efesus untuk tetap mengikuti Prinsip Hidup Bijak dalam menjalani perilaku
hidupnya dengan baik, dan tentunya seuai dengan Firman Tuhan. Tujuan
Paulus menulis surat tersebut dengan tujuan untuk memberi nasihat kepada
2
Endang Sri Ayuningsih, Model Pembelajaran Mastery Learning (Yogyakarta: Deppublish,
2020).65
3
Cucu Sutianah, Belajar Dan Pembelajaran (Jawa Timur: Qiara Media, 2021). 113
3
4:17-32) dan mereka hidup sebagai manusia yang baru di dalam Kristus
Yesus. Efesus 5:1-21 yang menjadi pedoman hidup bagi kaum pelajar untuk
memperoleh prinsip hidup orang yang bijaksana dalam hal : bagaimana cara
memiliki pola hidup bijak, baik dalam pergaulan, mengikuti kehendak Kristus,
dan bentuk-bentuk perilaku bijak dalam hidup siswa/I sehari-hari. Dan itu
semua akan menolong untuk mengubah koginitf, dan afektif para siswa/I
16 “karena hari ini adalah jahat”. Yang perlu kita sadari adalah bahwa dalam
yang tidak baik. Kalau anak-anak Tuhan tidak bijaksana, tidak berpegang
erat pada Tuhan, pada saat itulah disebut waktu yang menjadi jahat, sebab
anak-anak Tuhan meniti hari-hari yang berbahaya4. Jadi dalam teks ini
Tuhan untuk hidup serta menunjukkan dirinya akan sikap hidup yang telah
4
Dkk Anne Avantie, Reformata Menyuarakan Kebenaran (Bandung: Pelangi Lestari,
2021)., 28
4
sekolah.
yang baik akan berhasil , jika guru dan siswa terjalin interaksi yang saling
dengan baik yang disertai dengan perubahan perilaku siswa dalam belajar5.
oleh siswa itu sendiri. Perilaku juga merupakan bagian dari nilai karakter
yang di artikan sebagai identitas atau jati diri dan menjadi acuan tata nilai
dapat membentuk para peserta didik secara langsung dan sistematis yang
merupakan bagian dari ilmu psikologi (ilmu perilaku) yang berkaitan dengan
seutuhnya baik dalam dimensi hati, pikiran, raga, serta rasa, dan karsa. Teori
terkondisi dan di kontrol dari lingkungannya yang bisa mengatur tingkah laku
5
Akbar Yuli Setianto, Sosiologi Pendidikan (Jakarta: Yayasan Kita Menulis, 2020).12
6
Muchlas Samani, Pendidikan Karakter (Jakarta: PT Remaja Rosdakarya, 2021)., 45
7
Khoe Yang Tun, Filsafat Pendidikan (Yogyakarta: ANDI, 2020)., 151
5
semangat dan melatih diri dalam bertekun untuk belajar. Keunikan dalam
yang menentukan perilaku tersebut, seperti gaya belajar, gaya kognitif, bakat,
khususnya para siswa/I kelas IX Kristen SMP Sultan Iskandar Muda Medan
tidak menunjukkan perilaku belajar yang baik. Dan itu terlihat dari sikap dan
perlunya persiapan para peserta didik secara terencana dan tersusun dengan
baik dan realistis. Tetapi kenyataan sekarang ini banyak para peserta didik
8
Septy Nurfhadillah, Media Pembelajaran (Tangerang: PUBLISHER, 2021)., 24
6
diberikan oleh guru. Supaya tujuan pembelajaran jelas dan tercapai serta
sesuai dengan harapan para pendidik agar perilaku belajar siswa dapat
tentu akan mengakibatkan lahirnya sikap dan tingkah laku dimana antara
merupakan suatu proses yang di tandai dengan adanya perubahan pada diri
seseorang, dan perubahan dari proses hasil belajar siswa12. Pernyataan dari
perilaku siswa dalam proses belajar di kelas, yaitu perilaku siswa dalam
situasi belajar di kelas , yaitu perilaku perilaku siswa dalam belajar di kelas
berbagai tingkat. Dalam tingkat individu proses belajar siswa tersebut mugkin
sehari – hari.
berikut.
sudah di susun dengan baik. Manajemen waktu sangat perlu bagi para siswa
pelajar dan harus memiliki keterampilan yang diperlukan serta melatih siswa
Seorang siswa, misalnya dapat dianggap sukses secara afektif dalam belajar
apabila siswa tersebut telah menyenangi dan menyadari dengan ikhlas. Lalu
13
Akbar Yuli Setianto, Sosiologi Pendidikan (Jakarta: Yayasan Kita Menulis, 2020). ,121
14
Hendri Tanjung, Manajemen waktu – Tujuh Langkah embuat Hidup Penuh Arti (Jakarta :
AMZAH, 2022), 29
15
Daniel P. Purba, Pocket Mentor - Manajemen Waktu (Jakarta: Erlangga, 2008)., 2
8
Kenyataan saat ini siswa/I Kelas IX SMP Sultan Iskandar Muda Medan
sering melanggar aturan waktu belajar yang sudah di tetapkan oleh pihak
mengikuti pembelajaran dengan baik. Selain itu, siswa/I kelas IX SMP Sultan
ulang18. Kebiasaan belajar siswa juga merupakan salah satu faktor yang
kebiasaan belajar yang baik tentu akan menghasilkan belajar yang sangat
efektif. Kenyataan saat ini siswa/I Kelas IX SMP Sultan Iskandar Muda
Medan kebiasaan belajar yang buruk terbukti dari nilai tugas dan test yang
16
17
KBBI Pengertian Kebiasaan Belajar
18
Cucu Sutiana, Belajar Dan Pembelajaran (Jawa Timur: Qiara Media, 2020)., 12
9
belajar yang buruk. Kebiasaan yang sering dialami oleh para siswa/I pelajar
yang baik, dan terus menerus tidak memiliki kemauan dalam belajar.19
Kebiasaan buruk belajar siswa juga di pengaruhi pergaulan yang tidak baik.
Apabila siswa memilih pergaulan yang kurang baik, maka akan berdampak
baik adalah hal yang paling mempengaruhi dalam proses belajar anak dalam
meraih prestasi. Firman Tuhan menjelaskan seorang murid Kristus yang baik
pasti akan meninggalkan perilaku yang buruk. Seperti tertulis “Siapa yang
ada di dalam Kristus adalah ciptaan baru” (2 Kor. 5:17) meninggalkan dalam
arti membuang semua perilaku yang buruk dan beralih kepada hidup yang
baru. Misalnya siswa yang kebiasaan sering membolos, dan bermain tanpa
kenal waktu. Tetapi di saat sudah di bina dalam pendidikan, harapan guru
mengatur waktu dengan baik dan tidak melalaikan beribadah kepada Tuhan
20
. Sesuai dengan Firman Tuhan agar kita tetap berusaha dan belajar
19
Yoga Febrianto, Berdamai Dengan Masa Lalu (Jakarta: Anak Hebat Indonesia, 2018)., 3
20
Timotius Sukarman, Gereja Yang Bertumbuh Dan Berkembang (Yogyakarta: ANDI,
2021)., 128
10
5:16) dalam hal membiasakan diri dan peduli supaya murid-murid Kristus
yang baik sopan dan mengharagai Tuhan Allah. Dalam Firman Tuhan
terhadap sesuatu. Sikap merupakan tindakan yang dilakukan baik suka atau
tidak suka terhadap suatu objek. Sikap dapat di bentuk dengan cara
merupakan cenderung yang relatif menetap untuk bereaksi dengan cara baik
atau buruk. Dengan demikian, pada prinsipnya sikap itu dianggap sebagai
Yusuf menjelaskan sikap siswa yang baik dalam belajar yang positif jika
Muda terbukti tidak menunjukkan sikap/attitude yang baik ketika guru sedang
menunjukkan sikap yang baik dalam berpakaian (tidak rapi). Selain itu siswa/I
Kita perlu membangun sikap komunikasi yang baik dalam menjalin interaksi
bentuk isyarat badan dan tingkah laku yang tidak pantas. Yang kosong yang
mendidik24.
dikatakan berhasil belajar itulah yang merupakan tingkah laku belajar siswa
yang efektif. Artinya siswa yang memiliki tingkah laku yang efektif, akan
dalam rangka perubahan tingkah laku peserta didik secara konstruktif dan
24
Matthew Henry, Tafsiran Surat Galatia, Efesus, Filipi, Kolose, 1 Dan 2 Tes. 1 Dan 2
Timotius, Titus, Filemon (Surabaya: Momentum, 2015)., 211
12
Kenyataan yang terjadi saat saat ini, siswa/I kelas IX SMP Sultan
pembelajaran PAK.
Identifikasi Masalah
satu proses penelitian yang boleh dikatakan paling penting diantara proses
Sebuah masalah harus dilihat dari berbagai segi sehingga nampak akan
jadwal dan mengikuti setiap peraturan yang sudah di susun dengan baik.
Manajemen waktu sangat perlu bagi para siswa pelajar dan harus memiliki
belajar siswa juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi
belajar peserta didik. Jika peserta didik menunjukkan kebiasaan belajar yang
baik tentu akan menghasilkan belajar yang sangat efektif. Kebiasaan belajar
14
siswa juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
peserta didik. Jika peserta didik menunjukkan kebiasaan belajar yang baik
yang kurang baik adalah hal yang paling mempengaruhi dalam proses belajar
Kristus yang baik pasti akan meninggalkan perilaku yang buruk. Seperti
tertulis “Siapa yang ada di dalam Kristus adalah ciptaan baru” (2 Kor. 5:17)
beralih kepada pola hidup yang baru. Misalnya siswa yang kebiasaan sering
Ketiga sikap yang baik. Siswa tidak menunjukkan sikap yang baik
bisa berupa objek, orang atau peristiwa Sikap merupakan tindakan yang
dilakukan baik suka atau tidak suka terhadap suatu objek. Sikap dapat di
membangun sikap komunikasi yang baik dalam menjalin interaksi yang baik
Efesus 5:4 bahwa perkataan yang kotor diartikan sebagai bentuk isyarat
badan dan tingkah laku yang tidak pantas. Yang kosong yang sembrono
dikatakan berhasil belajar itulah yang merupakan tingkah laku belajar siswa
yang efektif. Artinya siswa yang memiliki tingkah laku yang efektif, akan
dalam rangka perubahan tingkah laku peserta didik secara konstruktif dan
Pembatasan Masalah
16
atau upaya membatasi ruang lingkup masalah yang teralu luas atau
penelitian itu jatuh pada identifikasi 1, 2, dan 3. Dari latar belakang masalah
Pertama manajemen waktu itu perlu dimiliki oleh setiap siswa/I pelajar.
merupakan pengaruh yang sangat penting bagi para siswa/I Kelas IX Sultan
Muda Medan tentang hidup mereka dalam manajemen waktu belajar yang
baik?
29
Dkk Cholid Narbuko, Metodologi Penelitian (Jakarta: Bumi Aksara, 2008).,45.
30
Dwi Nugroho Suprianto, Manajemen Waktu (Depok: Rajagrafindo Persada, 2000)., 106
17
kebiasaan merupakan hal yang harus diubah oleh para siswa/I Kelas IX
perbuatan baru yang lebih tepat dan positif dalam arti selaras dengan
akan memperngaruhi prestasi siswa yang baik. Kebiasaan itu timbul karena
Ketiga, sikap juga sangat perlu di perbaharui oleh para siswa/I Kelas
IX SMP Sultan Iskandar Muda Medan. Secara khusus sikap para siswa untuk
tunduk dan taat ketika para guru memberikan bimbingan kepada para
peserta didik. Jadi sikap atau tindakan siswa Kristen di tuntut untuk melatih
baik.
31
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar (Jakarta: PT Rajagrafindo, 2000)., 120
18
Rumusan Masalah
Dari batasan yang saya pilih oleh peneliti maka diciptakan rumusan
Efesus 5:1-21 ?
Iskandar Muda ?
32
SoenoRahardjo, Metodologi Penelitian Lanjutan,13.
19
Penjelasan Istilah
Medan tentang prinsip hidup orang bijak berdasarkan Efesus 5:1-22 terhadap
perilaku belajar siswa/I Kristen. Dari judul dapat diuraikan sebagai berikut :
saksama adalah hal yang paling penting. Karena Firman Tuhan berkata,
jalannya, akan diketahui. Prinsip hidup yang bijak merupakan prinsip yang
diri. Orang yang hidup bijaksana pada umumnya memiliki kemampuan untuk
mengambil keputusan yang adil, baik, dan untuk dirinya, maupun kepada
pengaruh ada pengaruh yang besar dari pemahaman siswa/I tentang prinsip
mereka.
Tujuan Penelitian
SMP Sultan Iskandar Muda Medan tentang prinsip hidup orang bijak
tentang :
kelas IX SMP Sultan Iskandar Muda Medan tentang prinsip hidup orang bijak
2021)., 61
21
Muda Medan tentang prinsip hidup orang bijak berdasarkan Efesus 5:1-22
terharap perilaku belajar siswa/I Kelas IX SMP Sultan Iskandar Muda Medan.
Kepentingan Penelitian
segi teoritis dan segi praktis. Dari segi teoritis yaitu : hasil penelitian akan
IX SMP Sultan Iskandar Muda tentang prinsip hidup orang bijak berdasarkan
36
Andreas Bambang Subagyo, Pengantar Riset Kualitatif Dan
Kuantitatif (Bandung: Kalam Hidup, 2004).217
22
Kepentingan Teoritis
bidang ilmu bagi kalangan pelajar, khususnya siswa/I kelas IX SMP Sultan
Kepentingan Praktis
bagi setiap siswa/I Kristen kelas IX SMP Sultan Iskandar Muda Medan untuk
kelas IX SMP Sultan Iskandar Muda Medan agar lebih mengevaluasi diri
khususnya, para siswa/I pelajar dan sekolah Tinggi Teologi Baptis Medan
(STTBM).
23
BAB II
LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR
DAN RUMUSAN HIPOTESIS
relevan yang dapat digunakan untuk menjelaskan variabel yang akan diteliti,
cara ilmiah mendapatkan data. Fungsi teori ini untuk memperjelas dan
Dalam bab II ini akan diuraikan tentang landasan teori yang difokuskan
salah satu bagian yang sangat penting dalam penelitian ilmiah. Penelitian
37
Ngendam Sembiring, Metodologi Penelitian (Medan: Diktat, 2012)., 60
38
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif (Yogyakarta: Graha Ilmu,
2006)., 49.
24
“perilaku belajar yang baik akan berhasil, jika guru dan siswa terjalin interaksi
dapat terlaksana dengan baik yang disertai dengan perubahan perilaku siswa
dalam belajar”.41
sebagai identitas atau jati diri dan menjadai acuan tata nilai interaksi antar
secara eksplisit. Yang berarti bahwa perilaku merupakan bagian dari ilmu
39
Hadion Wijoyo, Monograf Pengaruh Komunikasi Interpersonal Dan Kecerdasan
tingkah laku anak menjadi seorang yang ia kehendaki. Menurut ahli pskologi
nonkonkret itu (dimana pengukuran adalah salah satu hal yang menjadi
obsesi semua penganut teori tingkah laku). Lacman juga menyatakan bahwa
Belajar merupakan proses kerja sama. Dalam hal ini dapat diartikan
dan perlu belajar bersama. Belajar juga merupakan proses yang terjadi
dalam diri individu yang di lakukan oleh siswa itu sendiri. Proses belajar
43
Khoe Yang Tun, Filsafat Pendidikan Kristen (Yogyakarta: ANDI, 2021)., 151
44
Thorndike, Journal Of Educational Physcology, (Indonesian : Guepedia, 2000), 1
45
dkk Agus Priwanto, Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan (Jakarta: Pustaka Ilmu,
2021)., 1
26
training” artinya, belajar adalah proses dimana tingkah laku (dalam arti luas)
individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
dengan lingkungannya. Jadi, dilihat dari beberapa pengertian dari para ahli
perilaku yang baru sekaligus menjadi hasil dari pengalaman individu sendiri
yang merupakan suatu proses penguatan perilaku operan (positif dan negatif)
46
Yulia Pramusinta, Belajar Dan Pembelajaran (Jawa Tengah: Publishing, 2022)., 22
27
macam pengaruh negatif dari faktor perilaku belajar internal dan eksternal
perubahan itu diakui sebagai kegiatan belajar.47 Hasil belajar akan tampak
dengan hasil belajar intelektual terdiri dari enam aspek yaitu : pengetahuan,
47
Endang Sri Wahyuni, Model Pembelajaran Masatery Learning (Yogyakarta:
Deppublish, 2020)., 35
48
KBBI Kognitif
28
adalah :
dalam, seperti motivasi dan faktor luar berupa sarana informasi yang tersedia
sehingga dengan sadar atau tidak sadar menutup pengetahuan yang baru.51
dasari dengan pengetahuan akan Firman Allah yang dimiliki oleh setiap
orang, terutama siswa/I yang ada disekolah saat ini (Amsal 1:7). Proses
49
Suryo Hartanto, Lean Manufacturing Goes To School (Jawa Tengah: CV Sarnung
Untung, 2015)., 75
50
Suhardi, Prefensi Filsafat Ilmu (Medan: Pusdikra Mitra Jaya, 2021)., 12
51
Priska Vasantan, Blended Learning Sebagai Strategi Transfer Pengetahuan Di
Daerah Tertinggal (Yogyakarta: Deppublish, 2012)., 18
29
dan menanggapi kasih tersebut melalui iman dan sarana yang menolong
Firman Tuhan (Alkitab), berpusat kepada Kristus Yesus dan bergantung pada
kuasa Roh Kudus yang membimbing semua umat manusia dalam proses
itu akan terhalangnya motivasi belajar untuk lebih tahu pengetahuan tersebut.
Namun, fenomena yang terjadi sekarang ini masih banyak orang-orang yang
masih belum memiliki pengetahuan yang disadarkan dari Firman Allah. Itu
Tuhan.
52
Syukurman Zebua, Sibernetik Dalam Kualitas Pembelajaran Pendidikan Agama
Kristen (Jawa Tengah: IKAPI, 2020)., 62
30
pengetahuan merupakan hal yang terpenting bagi siswa/I dan di tuntut untuk
Agama Kristen.
melalui test lisan dan test tulisan. Teknik penilaian aspek pemahaman
caranya dengan mengajukan pernyataan yang benar dan keliru, dan urutan,
pandai atau bodoh, pandai sekali atau cerdas (genius), dungu (idiot).58
Jika penyampaiannya bagus, maka orang akan lebih mudah mengerti apa
57
Oemar Hamalik, Psikologi Belajar Mengajar (Bandung: Sinar Baru Algensindo,
2002)., 209
58
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1996)., 52
32
kehidupan sehari-hari.
rohani oleh para peserta didik yang berpusat pada nilai-nilai hidup yang
Agama Kristen itu jauh lebih luas dari sekedar membangun karakter Kristiani,
tindakan dari dari karakter tersebut harus dilakukan karena iman tanpa
perbuatan adalah mati (Yakobus 2:26).59 Namun saat ini masih banyak
Terbukti dari siswa/I Kristen kelas IX SMP Sultan Iskandar Muda Medan
peneliti melihat dari cara mereka belajar dan nilai tugas yang selalu rendah.
59
Karlito Dias Markes, Journal Of Manna Raflessia, (Bengkulu : Manna Raflessia,
2020), 223
33
yang memiliki pemahaman belajar yang baik sudah tentu memperoleh hasil
belajar dan perilaku yang baik dan mengenal setiap ajaran Kristus dengan
sungguh-sungguh.
mekanisme suatu sistem. Dan itu bukan hanya sebagai aktivitas, melainkan
termasuk dalam kategori dari kognitif. Tujuan penerapan belajar siswa/I yaitu
mengubah sikapnya dan dapat menjadi pengaruh baik jika siswa/I tersebut
menerapkan setiap pengajaran Kristus dengan baik dan itu dilakukan untuk
dilakukan.62
Namun fenomena yang terjadi saat ini masih banyak orang-orang yang
62
Hasudungan Simatupang, Pengantar Pendidika Agama Kristen (Yogyakarta: ANDI,
2020)., 20
35
Kristen IX SMP Sultan Iskandar Muda Medan dalam pola hidupnya sehari-
Kristen dalam hidupnya maka ia memperoleh hasil perilaku belajar dan watak
karena segi afektif sangat bersifat subjektif, lebih muda berubah, dan tidak
berkenaan dengan sikap dan nilai. Tipe perilaku belajar afektif yang baik
dalam berperilaku belajar akan terlihat pada siswa/I itu sendiri dengan
63
Nana Syaodih, Landasan Psikologi Proses Pendidikan (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2003)., 192.
64
KBBI Ranah Afektif
36
hubungan sosial.65 Ranah afektif yang dimaksud dalam perilaku belajar yang
melibatkan perasaan atau nilai terhadap fakta atau konsep yang dipelajari
prinsip dari sederhana kompleks atau prinsip dari konkret ke abstrak, seperti
faktor yang diperlukan agar domain afektif menjadi kontinum. Afektif domain
minat, sikap, apresiasi, dan cara penyesuaian diri. Ada lima aspek dari ranah
Namun peneliti akan lebih menfokus kan dari beberapa aspek tersebut, yang
65
66
67
Hamzah, Belajar Dengan Pendekatan (Jakarta: Bumi Aksara, 2022)., 2
37
merupakan tingkat hasil belajar merupakan dari ranah afektif yang paling
rendah. Dalam pembelajaran ada beberapa hal yang akan diperhatikan dari
yang baik, pasti proses komunikasi pembelajaran guru dan murid pasti akan
pendengar yang efektif. Sehingga para guru yang terlibat sebagai pembicara
siswa/I akan merasa nyaman dalam menyampaikan ide, opini, dan perasaan,
dalam pemecahan masalah yang secara kreatif serta menghemat waktu dari
menggunakan bahasa tubuh, ekspresi wajah, kontak mata, nada suara, dan
komunikasi non verbal pada umumnya membantu siswa dan guru dalam
membangun hubungan yang baik dan akrab. Sama seperti halnya ketika guru
memberikan pujian bagi siswa/I nya karena atas keberhasilannya dalam tes
di sekolah.
reaktif terhadap suatu kejadian, suasana, atau situasi yang mendorong oleh
emosionalnya yang baik, tentu mereka akan menunjukkan rasa senang, akan
bergairah dan bersemangat dalam belajar dan respon yang positif saat
70
Jaja Jamaludin, Memahami Pendidikan Multilevel Multidimensional (Magelang:
Tidar Media, 2020)., 54
39
yang kuat dan hubungan yang menguntungkan untuk mencapai hasil dengan
emosional dalam diri siswa/I setiap didikan dari pengajaran tersebut. Dalam
tahapan ranah afektif yang harus dimiliki oleh setiap siswa/I dalam
melakukan proses belajar yang baik. jika siswa/I tersebut memiliki aspek-
aspek penerimaan yang belajar yang sudah dijelaskan tadi, bahwa pola
perilaku anak tersebut akan semakin lebih baik dan hasil belajarnya pun baik.
Namun fenomena yang terjadi saat ini masih banyak orang-orang yang
Responding/Menanggapi
40
tertentu dan membuat reaksi terhadapnya dengan salah satu cara.71 Respon
evaluasi hasil belajar, namun lebih berupa persepsi dari tanggapan siswa/I
aliran psikologi belajar yang fokus bagaimana respon atau pancingan siswa
dengan tahap perkembangan siswa/I tersebut maka respon siswa/I pun akan
perilaku akan muncul atau berubah karena adanya respon dan situasi.74 Ada
dari guru melalui informasi dalam bentuk stimulus. Stimulus dapat berbentuk
oleh gurunya.
belajar dan lain sebagainya yang dapat membangun perhatian siswa/I. dalam
pemuasan kebutuhan baik dari dalam, maupun dari luar dirinya. Misalnya
75
Anis Fua’adah, Pembelajaran Metode Tutor Sebaya Untuk Meningkatkan Prestasi
Dan Motivasi (NTB: Pusat Pengembangan Pendidikan Dan Penelitian Indonesia, 2021)., 6
42
memberikan efek yang sama terhadap lingkungan sekitar. Oleh karena itu,
penganut teori ini mengatakan bahwa segala tingkah laku merupakan hasil
dalam kehidupannya.76
adanya respon/tanggapannya yang positif dan itu dari karya Roh Kudus.
Kristen yang menghasilkan buah roh dalam dirinya yang nyata dalam
siswa/I untuk memotivasi belajar mereka. Namun fenomena yang terjadi saat
ini, masih banyak orang-orang tidak memiliki respon positif untuk belajar
IX SMP Sultan Iskandar Muda Medan yang tidak sama sekali menunjukkan
76
Harianto GP, Pendidikan Agama Kristen Dalam Alkitab Dan Dunia Pendidikan
Masa Kini (Yogyakarta: ANDI, 2012)., 192-193
77
Zebua, Sibernetik Dalam Kualitas Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen., 69
43
respon positif dalam belajar Pendidikan Agama Kristen dalam hal belajar
Alkitab, tidak mau ditunjuk untuk berdoa, dan tidak mau mengerjakan tugas-
tugasnya.
Penilaian/Valuing
terhadap perilaku siswa/I di masa depan. Dalam ranah tersebut harapan guru
terhadap belajar. Karena banyak studi yang menunjukkan bahwa sikap dan
tersebut terhadap suatu objek, fenomena, atau masalah. Penilaian ini dapat
langsung, misalnya tanggapan terhadap tata tertib sekolah yang baru, dan
laporan pribadi. Penilaian yang dilakukan oleh guru kepada siswa/I sangat
nantinya akan diperoleh siswa/I agar mereka mengetahui sudah sejauh mana
78
Trianto, Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik (Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2011)., 276
44
kualitas dan mutu sekolahnya dan meningkatkan kualitas siswa/I dalam cara
belajarnya.
dan menuruti setiap pengajarannya dengan baik sehingga para siswa/I akan
Kristen yaitu sikap dan penerapan hidupnya. Siswa/I yang memiliki sikap
yang baik dan bertanggung jawab maka seluruh hidup siswa/ tersebut akan
hidup dalam iman dan menerapkan pegajaran Agama Kristen dengan baik
terjadi saat ini masih banyak orang-orang yang tidak memiliki nilai-nilai
SMP Sultan Iskandar Muda Medan yang tidak menunjukkan sikap yang
yang tidak disiplin dan tidak mengikuti setiap tata aturan yang ada disekolah.
belajar siswa sangat besar pengaruhnya dari perilaku belajar para siswa/I
siswa/I dari ranah afektif merupakan sikap dan nilai yang harus di miliki oleh
siswa yang dapat dilihat dari perilaku belajarnya di dalam kelas. Seperti
belajar yang baik, menghargai guru dan teman sekelas, kebiasaan belajar
afektif sangat besar pengaruhnya bagi siswa/I Kristen dalam belajar. Namun
penelitii melihat, bahwa siswa/I Kristen Kelas IX SMP Sultan Iskandar Muda
Medan yang masih belum memahami tentang konsep kognitif dan afektif, dan
itu di karenakan tidak memiliki prinsip hidup bijak didalam diri siswa.
timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut. Mempengaruhi watak atau
46
perbuatan seseorang.81
kata prinsip adalah “asas dari kebenaran yang menjadi pokok dasar berpikir,
bertindak, dan sebagainya)”.83 Kata prinsip berasal dari kata latin yaitu
ataupun jadi sebuah pokok dalam berpikir serta berpijak yang butuh dipunyai
oleh setiap manusia. Apabila manusia tidak mempunyai suatu prinsip dalam
hidupnya hingga ia tidak hendak ketahui tujuan hidupnya itu, maka ia tidak
pandangan ataupun motto dalam diri seseorang yang akan menjadi patokan
penting karena prinsip itu bersumber dari Firman-Nya. Prinsip hidup menurut
Rasul Paulus ialah hidup yang berfokus pada Yesus, oleh sebab itu Paulus
menulis “Karena Bagiku adalah Kristus Dan Mati adalah Keuntungan” (Fil.
1:21).86 Jadi dapat disimpulkan dalam pengertian diatas bahwa prinsip hidup
81
KBBI Pengertian Pengaruh
82
KBBI, Pengertian Prinsip
83
Sukarni, Hukum Perdagangan Internasional (Malang: UB Press, 2021).,51
84
Anis Umi Khoirotunnisa, Pengantar Belajar Dan Pembelajaran (Tasikmalaya:
IKAPI, 2022)., 27
85
Dkk Suprano, Politik Pendidikan (Jawa Timur: PUSTAKA ABADI, 2017)., 44
86
Warren Wiersbe, Pengertian Tentang Prinsip Hidup (Jakarta: Yayasan Gloria,
2020)., 512
47
artinya bersikap untuk mengikuti asas atau standart atau pokok atau acuan
baik dalam berkata-kata, berpikir, atau bertindak yang sesuai dengan maksud
akan ada perubahan perilaku yang baik dan di masa prosesnya siswa/I
tersebut akan menjadi anak yang sukses di masa depannya kelak.87 Karena
itu hidup Paulus dipenuhi dengan keadaan mutlak pada Allah, dan dia tidak
logis sehingga dapat bersikap tepat dalam menghadapi setiap keadaan dan
baik untuk dirinya sendiri maupun terhadap orang lain.89 Bijaksana atau
87
Rahmi Rahmadani, Belajar Dan Pembelajaran (Jakarta: Yayasan Kita Menulis,
2020)., 15
88
KBBI Hidup Bijaksana
89
M. Prawiro, Pengertian, Manfaat, dan ciri-ciri hidup bijaksana
48
hikmat sangat memiliki banyak arti. Bijaksana berarti menjadi arif, bisa
yang tepat, tahu diri, tahu berterima kasih, cermat, hemat, bisa
berarti mengetahui apa yang baik dan melakukannya. Seorang pelajar yang
baik pasti sangat perlu memiliki prinsip perilaku belajar yang baik dalam rupa-
rupa arti yang sudah dijelaskan diatas. Dimana siswa/I yang hidup belajar
yang bijaksana pasti akan menghadapi tanggung jawab yang makin besar
lain-lain kemampuan91.
hidup bijak dalam belajar merupakan suatu dasar panutan utama yang
dimiliki oleh para pelajar yang dengan tujuan dalam membentuk proses
yang baik. jika siswa/I memiliki prinsip hidup bijak belajar tentu siswa/I
tersebut akan memiliki hasil belajar yang baik. Pernyataan siswa/I dalam
memengang sebuah prinsip hidup bijak dalam perilaku belajar tentu sangat
relevan. Supaya siswa/I pelajar PAK semakin ingat akan hidup arif
waktu yang ada, sesuai dengan konteks dalam nats tersebut iblis berusaha
sampaikan dalam ayat 16 “karena hari ini adalah jahat”. Yang perlu kita
Tuhan dan membawa mereka dalam perilaku yang tidak baik. Kalau anak-
anak Tuhan tidak bijaksana, tidak berpegang erat pada Tuhan, pada saat
itulah disebut waktu yang menjadi jahat, sebab anak-anak Tuhan meniti hari-
hari yang berbahaya.92 Jadi dalam teks ini Paulus menjelaskan di ayat 15
Efesus 5:1-21 jika anak-anak Tuhan yang memiliki prinsip hidup bijak tentu
kepada orang-orang percaya yang telah diperbaharui oleh Roh Kudus. Anak-
anak Tuhan yang memiliki prinsip hidup bijak akan semakin bertumbuh akan
92
Anne Avantie, Reformata Menyuarakan Kebenaran., 28
50
dengan baik, dan sesuai dengan Firman Tuhan maka hasil yang diperoleh
oleh siswa/I tersebut akan jauh lebih baik. Dan diperlukan juga akan
pemahaman dan respon siswa/I tentang prinsip hidup bijak dalam perilaku
belajar yang benar. Jika respon siswa/I tidak ada, maka perilaku belajar
Γίνεσθε οὖν μιμηταὶ τοῦ Θεοῦ, ὡς τέκνα ἀγαπητά· (Eph 5:1 SCR)
παρέδωκεν ἑαυτὸν ὑπὲρ ἡμῶν προσφορὰν καὶ θυσίαν τῷ Θεῷ εἰς ὀσμὴν
μηδεὶς ὑμᾶς ἀπατάτω κενοῖς λόγοις· διὰ ταῦτα γὰρ ἔρχεται ἡ ὀργὴ τοῦ
ἦτε γάρ ποτε σκότος, νῦν δὲ φῶς ἐν Κυρίῳ· ὡς τέκνα φωτὸς περιπατεῖτε
διὸ λέγει, Ἔγειραι ὁ καθεύδων καὶ ἀνάστα ἐκ τῶν νεκρῶν, καὶ ἐπιφαύσει
ἐξαγοραζόμενοι τὸν καιρόν, ὅτι αἱ ἡμέραι πονηραί εἰσι. (Eph 5:16 SCR)
kekasih
5:2 dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah
orang-orang kudus.
5:4 Demikian juga perkataan yang kotor, yang kosong atau yang
53
ucapkanlah syukur.
5:5 Karena ingatlah ini baik-baik: tidak ada orang sundal, orang cemar
orang durhaka.
terang,
kebenaran,
5:12 Sebab menyebutkan saja pun apa yang dibuat oleh mereka di
5:13 Tetapi segala sesuatu yang sudah ditelanjangi oleh terang itu
5:14 Itulah sebabnya dikatakan: "Bangunlah, hai kamu yang tidur dan
54
bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas
kamu."
5:16 dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah
jahat.
5:17 Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu
5:20 Ucaplah syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan
5:21 dan rendahkanlah dirimu seorang kepada yang lain di dalam takut
akan Kristus.
Be ye therefore followers of God, as dear children; (Eph 5:1 KJV) And walk in
love, as Christ also hath loved us, and hath given himself for us an offering
and a sacrifice to God for a sweetsmelling savour. (Eph 5:2 KJV) But
among you, as becometh saints; (Eph 5:3 KJV) Neither filthiness, nor foolish
talking, nor jesting, which are not convenient: but rather giving of thanks.
(Eph 5:4 KJV) For this ye know, that no whoremonger, nor unclean person,
nor covetous man, who is an idolater, hath any inheritance in the kingdom of
Christ and of God. (Eph 5:5 KJV) Let no man deceive you with vain words: for
because of these things cometh the wrath of God upon the children of
(Eph 5:7 KJV) For ye were sometimes darkness, but now are ye light in the
Lord: walk as children of light: (Eph 5:8 KJV) (For the fruit of the Spirit is in all
goodness and righteousness and truth;) (Eph 5:9 KJV) Proving what is
acceptable unto the Lord. (Eph 5:10 KJV) And have no fellowship with the
unfruitful works of darkness, but rather reprove them. (Eph 5:11 KJV) For it is
a shame even to speak of those things which are done of them in secret.
(Eph 5:12 KJV) But all things that are reproved are made manifest by the
light: for whatsoever doth make manifest is light. (Eph 5:13 KJV) Wherefore
he saith, Awake thou that sleepest, and arise from the dead, and Christ shall
give thee light. (Eph 5:14 KJV) See then that ye walk circumspectly, not as
fools, but as wise, (Eph 5:15 KJV) Redeeming the time, because the days are
evil. (Eph 5:16 KJV) Wherefore be ye not unwise, but understanding what the
will of the Lord is. (Eph 5:17 KJV) And be not drunk with wine, wherein is
excess; but be filled with the Spirit; (Eph 5:18 KJV) Speaking to yourselves in
psalms and hymns and spiritual songs, singing and making melody in your
heart to the Lord; (Eph 5:19 KJV) Giving thanks always for all things unto God
56
and the Father in the name of our Lord Jesus Christ; (Eph 5:20 KJV)
Submitting yourselves one to another in the fear of God. (Eph 5:21 KJV).
Surat Efesus ini ditulis bukan untuk menghadapi ajaran sesat atau
masalah dalam jemaat. Melainkan surat ini di kirimkan dengan di bawa oleh
Paulus telah menghabiskan waktu selama tiga tahun lebih bersama jemaat di
Efesus. Hal itu membuat Paulus sangat dekat dengan mereka, dan bertemu
ia akan meninggalkan mereka untuk yang terakhir kalinya. Karena surat ini
sebagai gereja yang universal berpijak pada kehidupan gereja pada waktu
itu. Penulis surat Efesus dengan jemaat yang beraneka ragam itu terjadi
kepada Allah di dalam Yesus Kristus yang lebih alkitabiah dari masalah
93
Alkitab Penuntun, Latar Belakang Surat Efesus
57
Penulis kitab Efesus ialah Rasul Paulus menurut dari Efesus 1:1, yang
mengatakan “Dari Paulus Rasul Kristus Yesus atas kehendak Allah.” Paulus
dijadikan seorang rasul Kristus bukan oleh manusia, tetapi melalui kehendak
Allah. Rasul Paulus menulis surat ini sekitar tahun 62. Kedudukan ini
menjadi penulis kitab ini.95 Yang menerima surat ini tentu adalah orang-orang
yang setia di dalam iman. Orang-orang yang setia yang disebutkan dalam
Efesus 4:13. Para penerima surat ini orang-orang setia di dalam Yesus
kehidupan yang setia. Mereka hidup dengan setia dalam iman mereka.
tentang persekutuan dan cara hidup bergereja (Efesus 1:10). Dan rencana
94
Yohanes Bambang Mulyono, Firman Hidup (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2002).,
95-96
95
Witness Lee, Pelajaran-Pelajaran Hayat Efesus (Jakarta: Yayasan Perpustakaan
Injil Indonesia, 2021)., 23
58
kembali bahwa jemaat adalah pembangunan dan tubuh Kristus (Efesus 2:20-
22; 1-22-23; 4:1-6, 12, 15-16).96 Selain itu Rasul Paulus berdoa agar mereka
diteguhkan dan mengerti seluruh kekayaan akan rahmat Tuhan (Efesus 1:15-
21). Dan dalam Efesus 4:17-32, Rasul Paulus juga mengajak mereka untuk
kebiasaan itu, maka hal itu akan “mendukakan Roh Kudus”. Dan di Efesus
5:1-21 yang menjelaskan akan teguran yang spesifik. Roh itu akan membina
kita memiliki pola hidup yang baru. Paulus menjelaskan bahwa anak-anak
hal :
dengan Roh”.
96
R.M. Drie S. Brotosudarno, Pengantar Perjanjian Baru (Yogyakarta: ANDI, 2000).,
227
97
Stanley Health, Di Serambi Kebakaan (Yogyakarta: ANDI, 2000)., 32
98
John Drane, Memahami Perjanjian Baru (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1996)., 386
59
sekali lagi harus dikuasai oleh kasih yang rela memberi, baik dalam keluarga
yang utama dan menjadi dasar dalam dalam hidup seseorang. Bijak
dengan akal sehat, yang dapat menghasilkan perilaku yang tepat sesuai dan
pas.99 Jadi berdasarkan kesimpulan diatas, Prinsip hidup bijak dalam belajar
ataupun guru yang disertai dengan akal sehat yang dapat dengan tujuan
supaya perilaku belajar siswa/I akan semakin baik. Dalam upaya mencapai
hasil yang diinginkan agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan
Tuhan yang sudah percaya dan mengenal Kristus dengan baik. Anak-anak
Kristen yang memiliki prinsip hidup bijak sudah tentu memiliki pola perilaku
belajar dan karakteristik yang baik. Untuk mencapai hasil perilaku belajar
99
Husaini, Pembelajaran Materi Pendidikan Akhlak (Medan: Pusdikra Mitra Jaya,
2021)., 140
100
Sutianah, Belajar Dan Pembelajaran., 113
60
siswa/I yang baik, tentu harus memiliki prinsip dalam belajar mereka. Prinsip
memiliki kebiasaan yang buruk, pasti pola hidup kita menjadi buruk. Namun
jika kita memiliki kebiasaan yang baik, pasti kita memiliki pola hidup yang
baik. jadi dapat disimpulkan bahwa pola hidup merupakan kebiasaan atau
tidak berlebihan. Pola hidup Yesus yang menjadi sebuah ukuran yang harus
murid Kristen yang baik dengan meniru pola hidup Yesus dalam kehidupan
sehari-hari.101 Tentu sebagai siswa/I yang baik, tentu harus memiliki pola
yang memberikan nasihat kepada seluruh jemaat yang ada di Efesus untuk
Tuhan akan disebut sebagai anak-anak yang dikasihi oleh Tuhan. Tujuan
nominative masculine plural dari akar kata “μιμητής” 103. Dan menurut dari
murid dengan gurunya. Dan penjelasan tersebut juga terdapat dalam 1 Tes.
2:14 dan 1 Kor. 4:16. Konteks dalam nats ini Paulus menyampaikan bahwa
yang lain yang ada disekitar kita, terutama orang-orang yang dapat kita tiru
Efesus dan mengenali jemaat itu dengan sangat baik. harapannya Paulus
semua umat manusia demikian mereka juga harus menyerahkan hidup dan
102
J.L. Abineno, Tafsiran Surat Efesus (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2003)., 170
103
Bible Works Menjadi Penurut Allah
104
Bobby Harrington, Discipleship That Fits (Jakarta: Yayasan Gloria, 2018)., 26
62
penjelasan tersebut siswa/I akan memperoleh perilaku yang baik jika mereka
memiliki pola hidup yang mengasihi Allah, terutama menuruti setiap perintah
Tuhan dan menuruti setiap perkataan gurunya di dalam mata pelajaran PAK.
hidup dalam menuruti perintah Allah adalah orang yang menunjukkan bukti
sosial antara individu yang satu dengan individu yang lainnya dalam kurin
105
Budhi Setianto, Glosarium (Jakarta: PERKI, 2021)., 206
63
yang baik diantaranya yaitu : memiliki akhlak yang baik, selalu memiliki
seorang terhadap yang lain dan lain sebagainya. Dalam Efesus 5:3-8
anak terang harus memiliki pergaulan yang berbeda sebagai bukti untuk
menjadi teladan. Menjadi anak –anak terang harus menjauhi pergaulan yang
yang remeh dan dapat di maafkan, termasuk dalam perkataan yang kotor,
yang sia-sia dan jauh dari mendidik (Efesus 5:4). Dalam bahasa asli yang
kotor, atau buruk dan busuk (Efesus 4:29). Justru tuntutan Paulus, pergaulan
Tuhan (Efesus 5:19). Kedua, Seorang murid harus hidup dalam perbuatan
106
BibleWorks Percakapan Yang Kotor
64
yang bijaksana dalam hal memilih teman dan mendukung untuk menjadi
teladan dirinya. Untuk itu para siswa/I Kristen harus menanamkan nilai-nilai
pergaulan yang baik supaya para siswa/I tersebut akan disebut sebagai
anak yang menjadi penurut Allah yang berbuahkan keadilan dan kebaikan.
antara guru dan siswa/I baik dalam kelas, maupun di sekolah. Jika orang-
orang yang hidup dalam pergaulan yang tidak sembrono maka ia akan
Kata sadar dalam pengertian rendah adalah bangun dari pingsan, dan
mengetahui tentang apa yang terjadi di dalam dirinya dan di sekitarnya yang
107
Lukas Eko, Pertolonganku Ialah Dari Tuhan (Yogyakarta: ANDI, 2001)., 86
108
Achamd Chodjim, Hidup Penuh Makna (Jakarta: Serambi Ilmu Semesta, 2021).,
220
65
bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu”.
Kata tidur juga dijelaskan bukan tidur secara fisik. Tetapi tertidur secara
ada. Selain itu kita bisa tertidur secara rohani. Tertidur rohani yang dimaksud
adalah bahwa roh kita tertidur dan kita tidak bisa berhubungan dengan
pelajar Kristen yang tuntut untuk menjadi terang di dalam Tuhan, sama
seperti Kristus yang datang ke dunia (Yoh. 12:46 dan Matius 5:14).110
di dalam Tuhan :
bila hari Tuhan tiba akan jatuh keatas dirimu seperti suatu jerat (Lukas
21:34). Tetapi Tuhan mengajak manusia untuk hidup yang sesuai dengan
perintahnya.
109
Yasperin, Kristalisasi (Surabaya: Yasperin, 2022)., 24
110
Hanna Kristanto, Tiga Jam Di Surga (Yogyakarta: ANDI, 2013)., 48
66
hidup di dalam Kristus tentu dia harus tetap sadar di dalam pola hidup
hidup sadar di dalam Kristus dan menjadi teladan dalam hidupnya, dia harus
jati diri111. Lainnya dari ciri khas adalah ciri-ciri. Berikut ciri-ciri khas hidup
111
KBBI Ciri Khas Hidup Orang Bijak
67
dan watak nya harus benar-benar di perhatikan dengan baik, dan menjaga
hidup yang sembrono, dan tidak mengeluarkan kata-kata kotor (Efesus 5:3-4)
oleh Rasul Paulus bahwa anak-anak yang sudah mengenal Tuhan, tidak
kamu. Yang artinya selalu mengingat bagimana Kristus yang memberi terang
akan semakin memperoleh hikmat dan pengetahuan dari Tuhan yang baik
112
J.L. Ch. Abineno, Tafsiran Alkitab, Surat Efesus (Jakarta: BPK Gunung Mulia,
2021)., 190
113
Eko, Pertolonganku Ialah Dari Tuhan., 86
68
Paulus menjelaskan bahwa anak-anak Kristen harus hidup Arif dan harus
dalam kearifan itu, itu disebut sebagai “anak yang tidak mengenal Allah”.
Sebagai anak-anak terang tentu harus wajib hidup dalam kasih berpadanan
dengan panggilan Allah (Efesus 4:1; 5:2, 8). Anak-anak Tuhan yang memiliki
perilaku yang arif, pasti mengetahui bahwa waktu-waktu ini sangat berharga.
baik. sama halnya dengan perilaku belajar siswa/I Kristen saat ini, jika
yang ada.115 Dalam prinsip perilaku yang arif, siswa/I harus memiliki aspek-
114
Bible Works Kata arif (Bijaksana)
115
John R.W. Stott, Seri Pemahaman Kitab Efesus (Jakarta: IKAP, 2000)., 196
69
perilaku yang buruk. Mulai dari perkataan, hidup sembrono yang bersifat
keserakahan.
anak-anak terang, perlu melatih diri dalam berdoa, dan membaca Firman
Keempat, siswa yang arif harus menunjukkan buah kebaikan dan keadilan
pengaruh yang baik dalam lingkungannya berada. Dan hidup dalam keadilan
berarti, menunjukkan perilaku yang jujur selama siswa/I belajar PAK dengan
baik.
yang menjadi ketegasan Rasul Paulus terhadap jemaat Efesus agar mereka
tidak menjadi bodoh. Tetapi melainkan berusaha untuk mengerti hal yang
dengan baik. tujuannya ialah, sebagai anak-anak Kristen yang baik, harus
memiliki kesadaran bahwa tugas orang percaya adalah menjadi orang bijak
Tetapi kenyataan yang dihadapi sekarang ini, banyak manusia secara khusus
anak-anak Allah yang masih dalam naungan pendidikan yang masih tidak
memiliki prinsip perilaku yang bertanggung jawab dalam hal waktu. Istilah
“waktu” dalam bahasa Yunani yaitu “καιρόν“117 atau disebut “Kairos”. Yang
dengan begitu kita sebagai orang percaya akan tetap hidup menurut
kehendak Allah jika kita tidak menyia-nyiakan setiap waktu yang ada. Untuk
itu, sebagai anak-anak Kristen yang percaya tidak boleh meremehkan setiap
116
Sukarman, Gereja Yang Bertumbuh Dan Berkembang. 28
117
Bible Works Efesus 5:16 “Pergunakanlah Waktu Yang Ada”
71
waktu yang ada dan harus mengerjakan setiap tanggung jawabnya dengan
baik.
identitas atau jati diri dan menjadi acuan tata nilai interaksi antar manusia.
tuntut menjadi teladan, dan memiliki karakter hidup kudus, memiliki visi hidup,
memiliki pengetahuan, rajin berdoa, dan memiliki prestasi yang baik dan
aspek yang dijelaskan bagaimana kita hidup dalam perilaku hidup bijak
118
KBBI Berusaha
72
understanding what the will of the lord is. Yang di maksud Rasul Paulus
tetapi cara anak tersebut yang malas mengasah pikirannya untuk belajar.119
Pada umumnya, perilaku hidup arif hidup orang percaya dan mengenal
Kristus harus melatih dirinya untuk mendisiplinkan diri supaya semakin hari
Beberapa cara supaya anak-anak Tuhan mengerti dan terus berusaha untuk
hidup dan mengerti akan kehendak Tuhan. Mencari Tuhan dalam arti berdoa
dan meminta hikmat dari Tuhan. Tanpa doa kepada Tuhan, mustahil anak-
untuk tidak berbantah-bantah dengan Tuhan. Tetapi terus melatih diri untuk
taat dan hidup di dalam Iman kasih Kristus. Ketiga tetap berpegang pada
paling objektif. anak-anak Tuhan harus menunjukkan dampak yang baik dan
percaya dengan segenap hati kita dan tidak bersandar dengan pengertian
kita sendiri. Sebagai tanda bahwa kita mengakui Dia, maka Kristus pun akan
terus belajar untuk mengerti kehendak Tuhan adalah anak yang memiliki
plerousthe terdiri dari waktu kini, imperative, pasif, orang kedua jamak dari
akar kata “πληρόω” yang artinya “to make replete, to carm, to furnish”. Dan
122
Bible Works Efesus 5:18
123
Vermineto Sitanggang, Penuh Roh Kudus, (Sukabumi : CV IKAPI, 2020), 10
74
Kudus. Dalam kitab Kisah Para Rasul 2:4 juga memakai kata yang sama dan
terjemahan yang sama. Jadi bisa disimpulkan dari penjelasan tersebut diatas,
bahwa arti dari Penuh dengan Roh Kudus adalah kehidupan orang percaya
diperhatikan. Yaitu :
bukanlah usul atau saran untuk uji coba. Melainkan perintah yang berdaulat.
segenap masyarakat Kristen (jemaat Efesus). Untuk itu orang Kristen tidak
Ketiga, bentuk pasif, dari kata ”biarlah Roh Kudus memenuhimu”. Yang
pertobatan. Dalam arti bertobat dari apa saja yang mendukakan Roh Kudus,
“dimateraikan oleh Roh Kudus” dan supaya mereka tidak mendukakan Roh
Kudus (Efesus 1:13; 4:30). Dan kini Paulus mendorong jemaat yang ada di
Efesus supaya mereka “hendaklah kamu penuh dengan Roh”. Secara detail
alcohol, dan seorang Kristen yang dipenuhi Roh Kudus tidak akan
Penguasaan diri manusia ada dalam bagian akhir dari daftar buah-
buah Roh (Gal. 5:22-23). Dalam pengaruh Roh Kudus, tentu orang Kristen
dan penuh dengan Roh. Kata mabuk anggur adalah berhubungan dengan
tindakan-tindakan yang sangat bodoh dan tidak terkendalikan lagi yang terus
Tuhan yang dipenuhi oleh Roh Kudus akan terus menerus dituntun dan
bahasa (perkataan) yang keluar dari dirinya, supaya membangun dan yang
124
John R.W. Stott, Tafsiran Kitab efesus, (Jakarta : IKAPI, 2000), 225
76
Roh Kudus, tentu dikatakan orang yang berani dan tidak takut menjalankan
yang dipenuhi oleh roh kudus adalah anak yang taat kepada Tuhan. Karena
Allah adalah yang berkuasa atas diri manusia, pikiran manusia, dan cinta
pimpin oleh Roh maka perilaku belajar anak Pendidikan Agama Kristen, akan
anak Tuhan dipenuhi oleh Roh Kudus. Dan menjaga dirinya untuk
penuh terhadap Kristus. Sehingga orang yang dipenuhi oleh Roh Kudus,
perilaku nya tidak akan terpengaruh dan dapat mengatur dirinya dengan baik.
memahami setiap nasihat atau ajaran Firman Tuhan, serta mampu menerima
dengan baik dan pertumbuhan Rohani akan timbul dari dalam dan dari luar
seseorang. Sehingga pertumbuhan itu yang akan akan membuat diri kita
dekat dengan Allah dan memiliki perubahan perilaku. Dalam Efesus 5:20
77
“ucaplah syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan kita
Yesus Kristus Kepada Allah Bapa Kita”. Dalam teks ini, Paulus mendorong
menggerutu tentu sangat tidak cocok dalam kepenuhan Roh Kudus. Tetapi,
penderitaan.
kualitas dari “segala sesuatu” itu yang akan mengindahkan dan menjunjung
Sekalipun kita tidak bernyanyi, hendaklah kita jangan lalai dalam kewajiban
yang memiliki perilaku sikap yang arif dalam berdoa dan bersyukur kepada
125
Matthew Henry, Tafsiran Efesus
78
takut akan Kristus” Paulus kembali memberikan nasihat sebagai dasar umum
itu. Paulus menyampaikan kepada jemaat Efesus untuk memberi diri kepada
Kristus untuk :
kata dari tinggi hati (sombong). Artinya Kristus mengajak anak-anak Tuhan
untuk belajar kepada Dia yang mempunyai sifat rendah hati. Sikap rendah
126
James Montgomercy Boice, Dasar-Dasar Iman Kristen (Jl. Simp. Dukuh,
Surabaya : Momentum Christian Literature) 584
79
menjadi teladan dalam berperilaku seorang Kristen yang sejati. Selain itu,
Rasul Paulus juga menjelaskan bahwa berperilaku Kristen yang sejati harus
memiliki roh yang tunduk dan rendah hati, dan siap menjalankan semua
yang Takut akan Kristus artinya menghormati dan menghargai Tuhan. Takut
bukti ketundukan siswa/I PAK akan semakin meningkat berperilaku yang baik
KERANGKA BERPIKIR
di kumpulkan mengenai apa yang diduga akan terjadi beberapa guru yang
beserta alasan yang dipakai. Prof. Sasmoko menyatakan ada enam ciri khas
kerangka berpikir. Dari yang enam tersebut, ada tiga yang utama dibutuhkan
dalam hal ini, yaitu : “pertama, bertolak dari rujukan kajian teori. Kedua,
setiap satu kerangka berpikir diberi judul tersendiri.”127 Dibawah ini akan
127
Sasmoko, 252
80
Sultan Iskandar Muda Medan yang memiliki 3 Dimensi, yaitu DY1 Ranah
Ranah Afektif dengan 1 Indikator yaitu Dy 2.1 Kedisplinan Belajar Siswa, dan
Siswa.
prinsip hidup orang bijak terhadap perilaku belajar siswa/I yang seharusnya
melalui Firman Allah dalam diri siswa/I melatih dirinya dengan sungguh-
dan keterampilan belajar yang dimiliki oleh seseorang dan juga kebiasaan
atau berlangsung secara spontan. Maka dari itu siswa/I yang berperilaku
belajar yang baik, sudah tentu akan mengalami perubahan jika siswa/I
tersebut terus melatih diri dengan pola kebiasaan perilaku belajar yang tekun.
81
perilaku mereka akan semakin baik dan akan tampak dari perilaku belajar
mereka.
diterima dari prinsip hidup orang bijak yang benar. Dalam Efesus 5:1-21 akan
dengan benar.
menerima pelajaran PAK, dan menaati setiap perintah dan ajaran Tuhan.
Perilaku Belajar siswa/I ada yang mengarah yang positif dan ada juga yang
Iskandar Muda Medan yang perilaku belajar mereka yang rendah, seperti
menghargai gurunya, dan lain sebagainya. Ada juga dari beberapa siswa/I di
Perilaku Belajar yang positif seperti siswa/I memberikan tugas dengan tepat
belajar yang baik, dan keterampilan belajar yang baik di dalam kelas.
Menengah Pertama (SMP) Sultan Iskandar Muda Medan ada pada kategori
rendah.
tandai dengan 3 Dimensi yaitu DX. 1 Pola Hidup Bijak dengan 3 indikator
yaitu I.1 Hidup Menuruti Perintah Allah, I.2 Hidup Dalam Pergaulan Yang
Baik, I.3 Hidup sadar di dalam Tuhan. DX. 2 Ciri Khas Orang Bijak dengan 3
Indikator yaitu II. 1 Hidup Dengan Saksama, II. 2 Hidup Dengan Arif, II. 3
indikator yaitu III. 1 Berusaha Mengerti Kehendak Allah, III. 2 Hidup Penuh
dengan Roh, III. 3 Mengucap Syukur Kepada Tuhan, III. 4 Takut Akan
Kristus.
5:1-21 adalah tindakan yang dapat memperbaiki Perilaku Belajar Siswa, yang
pendapat para ahli, Prinsip Hidup Orang Bijak sangat mempengaruhi Perilaku
Belajarnya yang terdapat dalam Efesus 5:1-21 masih sangat relevan sampai
saat ini untuk dipahami. Prinsip Hidup Orang Benar Berdasarkan ayat
penting dan dapat menjadikan perilaku laku belajar siswa/I PAK disertai
pengaruh siswa terhadap Prinsip Hidup Orang Bijak yaitu Hidup menuruti
perintah Allah, hidup dalam pergaulan yang baik, hidup di dalam kasih, hidup
siswa/I tersebut masih ada beberapa yang memiliki hasil belajar yang kurang
baik dan belum mampu memberi dampak perilaku belajar yang baik sebagai
siswa/I Kristen selayaknya. Banyak siswa/I yang belajar PAK kurang memberi
perhatiannya di dalam kelas dan perilaku belajar mereka yang masih perlu di
sekolah, dan lain sebagainya. Namun di sisik lain, ada juga siswa/I yang
Sekolah Menengah Pertama Sultan Iskandar Muda Medan adalah ada pada
kategori rendah.
RUMUSAN HIPOTESA
terhadap masalah yang diteliti, yang kebenarannya perlu diuji secara empiris.
serta pedoman tersebut diatas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
128
Bambang Sriyanto, Disertasi yang Berjudul “Implikasi Misi Gembala Sidang
Gereja Baptis Indonesia di GGBI semarang” (Semarang: STBI, 2005), 55.
85
Muda Medan tentang Prinsip Hidup Orang Bijak Berdasarkan Efesus 5:1-21
BAB III
METODE PENELITIAN
dan terpisah mengenai unsur-unsur yang akan diperiksa dan prosedur yang
dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah yang dimaksud adalah :
kegiatan penelitian yang rasional, empiris, dan sistematis.129 Dalam bab ini
tempat dan waktu penelitian, metode penelitian, populasi dan sampel, teknik
keterbatasan penelitian.130
Medan. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai pada bulan
Juli 2022
Metode Penelitian
maka jenis penelitian yang digunakan pada skripsi (penelitian) ini adalah:
(telaah teoritis atau telaah teologis) dari hasil studi eksplanatori (studi
Siswa. Adapun yang menjadi variabel Bebas adalah Prinsip Hidup Orang
variabel terikat adalah Perilaku Belajar Siswa/I Kelas IX SMP Sultan Iskandar
134
Google (Aseplecture.ub.ac.id/files/2011/12/statistic-Non-parametrik.pdf) (Diakses:
Selasa, 01 juni 2021, Pukul 14.38 Wib).
89
D. X1 : Ranah Kognitif
D. X2 : Ranah Afektif
2. Responding/Menanggapi
3. Penilaian/Valuing
I.1
D.X. I.2
1 I.1
I.3
R
D.Y. 1 I.2
II.1
III.1 II.2
III.2
D.X. II.3
3 III.3
Keterangan :
III.4
Variabel X : Pengaruh Prinsip Hidup Orang Bijak Berdasarkan Efesus 5:1-
21
D. Y. 1 : Ranah Kognitif
D. Y. 2. : Ranah Afektif
II. 2 : Responding/Menanggapi
II. 3 : Penilaian/Valuing
Populasi
Menurut Iskandar, “ populasi merupakan seluruh subjek penelitian.”135
subjek atau objek amatan dengan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
adalah keseluruhan objek penelitian yang dapat terdiri dari menusia benda-
135
Iskandar, Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial, (Jakarta: Gaung Persada
Press, 2009), 68.
92
Siswa/I Kristen Kelas IX SMP Sultan Iskandar Muda Medan yang berjumlah
40 orang.
sudah divalidasi oleh validator, dan ditanda tangani oleh pembimbing satu
dan dua.137
136
Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2000), 126.
137
Dr. Indra Jaya, Penerapan Statistik Untuk Penelitian Pendidikan, (Jakarta:
PrenadaMedia Group, 2019), 8
138
Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta: PT Rineka Gaung Persada,
2000), 126.
93
oleh peneliti. Hal-hal tersebut antara lain teknik pengumpulan data, jenis alat
instrument.
berikut:
Sangat setuju 5
Setuju 4
Ragu-ragu 3
Tidak setuju 2
berikut:
139
Sasmoko, 58.
94
Sangat setuju 1
Setuju 2
Ragu-ragu 3
Tidak setuju 4
Muhidin, instrumen yang valid dapat mengukur sesuatu yang hendak diteliti
dengan tepat.”140
teori).”141
bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan
140
Sambas Ali Muhidin, Analisis Korelasi Regresi dan Jalur dalam Penelitian,
(Bandung: Pustaka Setia, 2007), 30.
141
Sasmoko, 100.
142
Iskandar, 94.
95
Belajar Siswa). Menurut Sutrisno Hadi, teknik ini dipilih karena subjek adalah
kepada peneliti adalah benar, sama dengan yang dimaksud oleh peneliti.”143
Jenis
Teknik Model Rentang Sumber
No Variabel Skala Ket
Pengumpulan Skala Skor Data
Data
1. Pengaruh Siswa/I Siswa SMP
Kristen Kelas IX Angket Likert 1-5 Interval Sultan
143
Sutrisno Hadi, Metodologi Reseach 2, (Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas
Gajah Mada, 2002), 57.
96
SMP Sultan
Iskandar Muda Iskandar
Medan Tentang Muda Medan
Prinsip Hidup Kelas IX
Orang Bijak Yang
Berdasarkan Beragama
Efesus 5:1-21 (X) Kristen
Siswa SMP
Sultan
Perilaku Belajar Iskandar
2. Siswa (Y) Angket Likert 1-5 Interval Muda Medan
yang
beragama
Kristen
Instrument Penelitian
Siswa SMP Sultan Iskandar Muda Medan kelas IX Yang Beragama Kristen
adalah:
Muda Medan Tentang Prinsip Hidup Orang Bijak Berdasarkan Efesus 5:1-21
(X).
Validasi Instrumen
Validity dan Logical Validity. Dari pedoman ini, menurut Sasmoko Face
97
Validitas menitik beratkan pada validitas tampak. Dalam hal ini peneliti
meminta kepata validator atau tim ahli untuk menilai butir-butir instrument,
apa sudah baik dan mencerminkan indikator atau dimensi variabel. Sedang
seperti teori.144 Sehingga dalam penelitian ini, peneliti meminta kepada Bapak
Dr. Baskita Ginting, M.Pd.K sebagai Validator I, Bapak Apolo Zebua M.Pd.K
sebagai Validator II yang hasil validasinya dan Bapak Ibu Andi Sadarita
Tabel 3.6. Hasil Validasi Variabel Y dari tim ahli setelah diperbaiki
Dr. Baskita Ginting, M.Pd.K Apolo Zebua, M.Pd.K Andi Sadarita, M.Pd.K
setelah sesuatu itu diketahui dan diingat dan kemampuan dalam memaknai
dipelajari oleh siswa, sikap, respon, dan pemahaman yang harus dimiliki oleh
siswa yang dapat dilihat dalam tingkah lakunya seperti perhatiannya terhadap
kebiasaan belajar dan hubungan sosial, suatu keadaan sikap ketaatan dan
kepatuhan pada peraturan, norma atau tata tertib, yang dilakukan secara
sadar sebagai proses pengendalian diri untuk mencapai standar yang tepat
dan tujuan yang diharapkan, pengetahuan yang lebih banyak didasarkan dari
Kisi-Kisi Variabel Y
Tabel 3.4. Kisi-Kisi variabel (Y) Perilaku Belajar Siswa SMP Sultan Iskandar
106
Muda Medan
CATATAN: Oleh karena populasi dibawah 100, maka penelitian ini disebut:
Efesus 5:1-21 (X) adalah hidup dengan saksama hidup dengan arif, hidup
Muda Medan Tentang Prinsip Hidup Orang Bijak Berdasarkan Efesus 5:1-21
(X) merupakan tindakan terus – menerus yang dilakukan siswa dalam hal
memperhatikan dirinya dengan baik dan benar, sikap doa yang sungguh-
menyerah, dan berdisiplin, siswa/I dipenuhi oleh Roh dan takut akan Tuhan,
membawa diri dengan benar terhadap semua orang, dan upah yang diterima
Kisi-Kisi Variabel X
Tabel 3.5. Kisi-Kisi variabel (X) Pengaruh Siswa/i Kristen Kelas IX SMP
Sultan Iskandar Muda Medan Tentang Prinsip Hidup Orang Bijak
Berdasarkan Efesus 5:1-21.
3. Hidup Sadar Di
dalam Tuhan 10(+), 12(+),13(+), 4
14(+),
4. Hidup Dengan
Saksama 15(+), 16(+), 17(+), 5
18(+), 19(+)
5. Hidup Dengan Arif
20(+), 21(+), 22(+), 5
23(+),
6. Hidup
Mempergunakan
Waktu 24 (+), 25 (+), 5
26(+), 27 (+), 28 (+)
CATATAN: Oleh karena populasi di bawah 100, maka penelitian ini disebut
pengamatan pada grafik detrended. Uji lenearitas di lakukan dengan uji galat
regresi linear atau Deviation from linearity pada taraf sinifikansi α> 0,05. Jika
uji ini mengalami ke gagalan maka harus dilakukan estimasi kurva terhadap 1
jenis persamaan garis pada taraf signifikansi α> 0,05 dengan catatan bahwa
Uji Hipotesis
interval (µ) untuk menemukan nilai lower bound dan upper bound setiap
variabel atau dimensi yang ada di dalam model rentang lower dan upper
bound, kemudian dibawa kedalam klas interval. Hal ini harus ditetapkan 3
Uji hipotesis tiga dilakukan dengan determinasi varians (r2 xy), uji
tersebut, dan uji signifikansi regresi (F) melalui tabel Anava, uji hipotesis ini di
korelasi ditetapkan dengan acuan seperti berikut: 0,00 s/d 0,199 yaitu sangat
rendah, 0,20 s/d 0,399 yaitu rendah; 0,40 s/d 0,599 yaitu sedang; 0,60 s/d
0,799 yaitu kuat dan 0,80 s/d 1,000 yaitu sangat kuat”.145 Dalam hal ini
r2 ( N - 2 )
145
Sugiyono, 257.
111
t = ( 1 – r 2)
Keterangan:
t = Signifikansi yang dicari.
r = Hasil korelasi normalitas.
N = Jumlah responden.
Keterangan:
BAB IV
selama kurang lebih 1 minggu, maka hasil penelitian dan pembahasan dalam
BAB IV ini akan diuraikan dalam empat sub bab, yaitu: deskripsi data,
penelitian.
Deskripsi Data
untuk dianalisis.
mean dan standart eror of mean; median; standart deviasi; varians; nilai
rata (mean) sebesar 64.47, titik tengah (median) sebesar 64.00; simpangan
baku (standar deviation) sebesar 5.917; rentangan (range) sebesar 30; skor
Statistics
Rana Kognitif Rana Afektif Perilaku Belajar
Valid 70 70 70
N
Missing 0 0 0
Mean 64.47 54.86 119.33
Std. Error of Mean .707 .877 1.463
Median 64.00 55.00 119.00
Mode 61 54 112a
Std. Deviation 5.917 7.339 12.238
Variance 35.006 53.863 149.760
Range 30 33 61
Minimum 44 32 78
Maximum 74 65 139
Sum 4513 3840 8353
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Statistics
Pola Hidup Ciri Khas Orang Perilaku Orang prinsip Hidup
Orang Bijak Bijak Bijak orang Bijak
Valid 70 70 70 70
N
Missing 0 0 0 0
Mean 53.11 62.57 67.84 183.53
Std. Error of
.799 .877 .854 2.351
Mean
Median 53.00 63.00 67.50 183.00
Mode 53 57 65a 187
Std. Deviation 6.684 7.338 7.146 19.671
Variance 44.682 53.843 51.062 386.948
Range 29 30 31 90
Minimum 36 45 49 130
Maximum 65 75 80 220
Sum 3718 4380 4749 12847
115
persyaratan analisis. Uji persyaratan tersebut meliputi dua hal yakni uji
Uji Normalitas
Uji normalitas adalah uji beda atau uji hubungan, yang bertujuan untuk
PPlot. Hasil uji normalitas data. Pengamatan dilakukan pada grafik sebaran
data di sekitar garis normal dan dengan melihat pola pada grafik detrended.
pendekatan P-PPlot. Pada grafik P-PPlot akan terlihat adanya garis diagonal
dari kiri bawah ke kanan atas. Jika suatu data berdistribusi normal, maka
data akan tersebar disekeliling garis sesuai dengan output yang dihasilkan.
Iskandar Muda Medan (Y) terlihat bahwa data tersebar disekitar garis normal.
Dari grafik detrended normal P-PPlot terlihat bahwa sebaran data variabel
117
Variabel Perilaku Belajar Siswa/I Kristen Kelas IX SMP Sultan Iskandar Muda
estimasi proposal dari Rumus Blom dengan pendekatan P-Pplot. Pada grafik
P-Pplotsakan terlihat adanya garis diagonal dari kiri bawah ke kanan atas.
Jika suatu data berdestibusi norma, maka data akan tersebar disekeliling
garis sesuai dengan output yang dihasilkan. Maka grafik P-Pplots Pengaruh
Prinsip Hidup Orang Bijak Berdasarkan Efesus 5:1-21 terlihat bahwa data
tersebut disekitar garis normal. Data grafik detrended normal P-Pplot terlihat
berdistribusi normal.
Uji Linieritas
Dalam memilih model regresi yang sesuai. Apabila akan dipilih untuk
120
perlu dilakukan uji linieritas garis regresi. Uji linieritas garis regresi berkaitan
model regresi milik populasi. Pengujian ini perlu dilakukan agar hasil analisis
0.000. Karena signifikasi kurang dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa
antara variabel Pengaruh Prinsip Hidup Orang Bijak Berdasarkan Efesus 5:1-
setiap dimensi dari variable Y dan X disajikan dalam tabel berikut ini:
ANOVA Table
Sum of df Mean F Sig.
Squares Square
(Combined) 10224.610 41 249.381 64.159 .000
Between Linearity 4355.569 1 4355.569 1120.575 .000
Perilaku Belajar *
Groups Deviation
prinsip Hidup orang 5869.040 40 146.726 37.749 .000
from Linearity
Bijak
Within Groups 108.833 28 3.887
Total 10333.443 69
Rana Kognitif * Between (Combined) 2326.610 41 56.747 17.886 .000
prinsip Hidup orang Groups Linearity 1092.383 1 1092.383 344.316 .000
121
Deviation
1234.227 40 30.856 9.726 .000
from Linearity
Bijak Within Groups 88.833 28 3.173
Total 2415.443 69
(Combined) 3657.905 41 89.217 42.581 .000
Between Linearity 1085.407 1 1085.407 518.035 .000
Rana Afektif * prinsip Groups Deviation
2572.498 40 64.312 30.695 .000
Hidup orang Bijak from Linearity
Within Groups 58.667 28 2.095
Total 3716.571 69
ANOVA Table
Sum of df Mean F Sig.
Squares Square
(Combined) 5455.026 20 272.751 2.740 .002
Between Linearity 2957.700 1 2957.700 29.708 .000
Perilaku Belajar * Ciri Groups Deviation
2497.326 19 131.438 1.320 .214
Khas Orang Bijak from Linearity
Within Groups 4878.417 49 99.560
Total 10333.443 69
(Combined) 1305.001 20 65.250 2.879 .001
Between Linearity 850.098 1 850.098 37.512 .000
Rana Kognitif * Ciri Groups Deviation
454.903 19 23.942 1.056 .421
Khas Orang Bijak from Linearity
Within Groups 1110.442 49 22.662
Total 2415.443 69
(Combined) 1721.646 20 86.082 2.114 .017
Between Linearity 636.467 1 636.467 15.633 .000
Rana Afektif * Ciri Groups Deviation
1085.180 19 57.115 1.403 .170
Khas Orang Bijak from Linearity
Within Groups 1994.925 49 40.713
Total 3716.571 69
122
Variabel Y
F Sig Keterangan Kesimpulan
Atas:
X 37.749 .000 < 0.05 Linear
linieritas data, terbukti bahwa distribusi data normal dan memperlihatkan pola
Tabel 4.6 Hasil Uji Hipotesis 1 Deskripsi Y (Perilaku Belajar Siswa/I Kristen
Kelas IX SMP Sultan Iskandar Muda)
Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximum Sum Mean Std. Variance
Deviation
Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Statistic Statistic
Error
Rana
70 30 44 74 4513 64.47 .707 5.917 35.006
Kognitif
Rana
70 33 32 65 3840 54.86 .877 7.339 53.863
Afektif
Perilaku
70 61 78 139 8353 119.33 1.463 12.238 149.760
Belajar
Valid N
70
(listwise)
Dari hasil uji statistic deskriptif Perilaku Belajar Siswa Kristen Kelas IX
SMP Sultan Iskandar Muda Medan diperoleh hasil seperti tabel berikut ini.
Jumlah klas (Σk) ditetapkan 3 yakni, Rendah, Sedang, Tinggi. Interval klas i k
Tabel 4.7 T-Test Perilaku Belajar Siswa Kristen Kelas IX SMP Sultan
Iskandar Muda Medan
One-Sample Statistics
N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Rana Kognitif 70 64.47 5.917 .707
Rana Afektif 70 54.86 7.339 .877
Perilaku Belajar 70 119.33 12.238 1.463
124
One-Sample Test
Test Value = 0
t df Sig. (2- Mean 95% Confidence Interval of the
tailed) Difference Difference
Lower Upper
Rana Kognitif 91.168 69 .000 64.471 63.06 65.88
Rana Afektif 62.537 69 .000 54.857 53.11 56.61
Perilaku
81.582 69 .000 119.329 116.41 122.25
Belajar
Nilai Lower-
Klas Interval Keterangan Klas
Upper Bound
78-98 Rendah
119-138 Tinggi
pada kategori sedang dalam kategori sedang klas interval. Bila diketahui
mean keseluruhan (Y): maka Dampak Perilaku Belajar Siswa Kristen Kelas IX
Siswa Kristen Kelas IX SMP Sultan Iskandar Muda Meda ada pada kategori
125
Siswa/I Kristen Kelas IX SMP Sultan Iskandar Muda Medan dalam posisi
sedang.
Tabel 4.9 Hasil Uji Hipotesis Deskripsi X (Prinsip Hidup Orang Bijak
Berdasarkan Efesus 5:1-21)
Descriptive Statistics
N Range Minimu Maximu Sum Mean Std. Varianc
m m Deviatio e
n
Statisti Statisti Statistic Statistic Statisti Statisti Std. Statistic Statistic
c c c c Error
Pola Hidup Orang
70 29 36 65 3718 53.11 .799 6.684 44.682
Bijak
Ciri Khas Orang
70 30 45 75 4380 62.57 .877 7.338 53.843
Bijak
Perilaku Orang
70 31 49 80 4749 67.84 .854 7.146 51.062
Bijak
prinsip Hidup 2.35
70 90 130 220 12847 183.53 19.671 386.948
orang Bijak 1
Valid N (listwise) 70
Dari hasil uji statistic deskriptif diperoleh hasil seperti tabel berikut ini.
menjadi 30. Nilai DX.1 adalah 29/3= 9,6 dibulatkan menjadi 10 dan nilai DX.2
126
adalah 30/3= 10 dibulatkan menjadi 10. Nilai DX.3 adalah 31/3 = 10,3
One-Sample Statistics
N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Pola Hidup Orang Bijak 70 53.11 6.684 .799
Ciri Khas Orang Bijak 70 62.57 7.338 .877
Perilaku Orang Bijak 70 67.84 7.146 .854
prinsip Hidup orang Bijak 70 183.53 19.671 2.351
One-Sample Test
Test Value = 0
t df Sig. (2- Mean 95% Confidence Interval of the
tailed) Difference Difference
Lower Upper
Pola Hidup Orang
66.480 69 .000 53.114 51.52 54.71
Bijak
Ciri Khas Orang
71.345 69 .000 62.571 60.82 64.32
Bijak
Perilaku Orang
79.434 69 .000 67.843 66.14 69.55
Bijak
prinsip Hidup
78.060 69 .000 183.529 178.84 188.22
orang Bijak
127
130-160 Rendah
191-220 Tinggi
Nilai Lower-
Klas Interval Keterangan Klas
Upper Bound
36-46 Rendah
57-67 Tinggi
Nilai Lower-
Klas Interval Keterangan Klas
Upper Bound
45-55 Rendah
67-77 Tinggi
128
Nilai Lower-
Klas Interval Keterangan Klas
Upper Bound
49-59 Rendah
71-81 Tinggi
diduga Pengaruh Prinsip Hidup Orang Bijak Berdasarkan Efesus 5:1-21 ada
Prinsip Hidup Orang Bijak Berdasarkan Efesus 5:1-21 dalam posisi sedang.
IX SMP Sultan Iskandar Muda Medan dari hasil uji statistic regresi sederhana
129
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate
a
1 .649 .422 .413 9.376
a. Predictors: (Constant), prinsip Hidup orang Bijak
sebagai berikut:
0,20-0,399= Rendah
0,40-0,599= Sedang
0,60-0,799= Kuat
tiga:
0,00-30,00 = Rendah
31,0-60.0 = Sedang
61,0-100,0 = Tinggi
Perilaku Belajar Siswa/I Kristen Kelas IX SMP Sultan Iskandar Muda Medan
33,0%
33,0%. Adapun sisa nilai 67% dapat berasal dari faktor-faktor lainnya.
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 45.202 10.591 4.268 .000
1 prinsip Hidup orang
.404 .057 .649 7.039 .000
Bijak
a. Dependent Variable: Perilaku Belajar
diperoleh nilai t sebesar 7.039 dengan signifikansi sebesar 0.000 yang berarti
Kelas IX SMP Sultan Iskandar Muda Medan meningkat satu kali, maka
Efesus 5:1-21 Terhadap Perilaku Belajar Siswa/I Kristen Kelas IX SMP Sultan
confidence interval (μ) untuk menemukan nilai lower bound dan upper bound
setiap variabel atau dimensi yang ada di dalam model rentang lower dan
upper bound itu kemudian di bawa di dalam kelas interval. Dalam hal ini
dan tinggi. Uji hipotesis tiga dilakukan dengan analisis korelasi sederhana
(rxy), koefisien determinasi varians (r2yn), signifikansi regresi (F) uji signifikansi
Sultan Iskandar Muda Medan” dalam kategori sedang. Hal tersebut dapat
dilihat dari perolehan rentang nilai Lower Bound dan Upper Bound
21” tergolong dalam kategori sedang. Hal teresebut dapat dilihat dari
perolehan rentang nilai Lower Bound dan Upper Bound Keseluran (X) adalah
Perilaku Belajar Siswa/I Kristen Kelas IX SMP Sultan Iskandar Muda Medan.
Iskandar Muda Medan. dengan (rxy)2 atau R square sebesar 33,0% adalah
Siswa/I Kristen Kelas IX SMP Sultan Iskandar Muda Medan dengan Uji
signifikannya ada pada α < 0,05. Uji signifikansi korelasi sederhana antara X
dan Y diperoleh nilai t sebesar 7.039 dengan signifikansi sebesar 0.000 yang
IX SMP Sultan Iskandar Muda Medan meningkat satu kali, maka Prinsip
Siswa/I Kristen Kelas IX SMP Sultan Iskandar Muda Medan 404 kali.
134
BAB V
SMP Sultan Iskandar Muda Medan serta menganalisa data peneliti dengan
Selanjutnya penelitian ini akan bermanfaat bagi peneliti, bagi Sekolah SMP
Kesimpulan
Pada bab ini Peneliti akan menyimpulkan hasil dari analisa data
dengan taraf signifikansi α < 0.05. Berdasarkan hasi uji deskriptif terhadap
variabel perilaku siswa/I Kristen Kelas IX SMP Sultan Iskandar Muda Medan
diperoleh nilai Lower Bound dan Upper Bound keseluruhan (Y) sebesar
5:1-21 terbukti dalam katefori sedang dengan taraf signifikansi α < 0,05.
SMP Sultan Iskandar Muda Medan tentang Prinsip Hidup Orang Bijak
Berdasarkan Efesus 5:1-21 diperoleh nilai Lower Bound dan Upper Bound
dalam kelas interval, dan memiliki deskriptif statistic mean sebesar 183.53,
maka kesimpulan yang diperoleh ialah Pengaruh Prinsip Hidup Orang Bijak
0.000 yang berarti α < 0.05 hasil analisis korelasi sederhana (rxy) atau R
sebesar 0.631 atau 63.1% dan koefisien determinasi nilai R Squere sebesar
0.330 atau 33,0%. Hal ini menunjukan bahwa terjad pengaruh yang sedang
karena nilai (rxy)² positif dan signifikansinya ada pada α < 0.05.
memiliki pengaruh.
Implikasi
orang Siswa/I Kristen Kelas IX di SMP Sultan Iskandar Muda Medan adalah
Orang Bijak Berdasarkan Efesus 5:1-21 (X) dengan Perilaku Belajar Siswa/I
Kristen Kelas IX SMP Sultan Iskandar Muda Medan (Y), yakni pengaruh
Siswa/I Kelas IX SMP Sultan Iskandar Muda Medan, yakni dampak dari
penelitian, yaitu:
a. Deskripsi Seminar
pergaulan yang buruk dan tidak memiliki waktu untuk menolong atau
b. Tujuan Seminar
tingkat kognitf dan afektif siswa/I akan konsep prinsip hidup orang
dimana saja.
hidup bijak dalam belajar, memiliki perilaku bijak dalam belajar, dan
Saran
sebelumnya, maka saran yang diberikan dari hasil penelitian ini dibagi dalam
dua kategori 1) saran teologi, 2) saran praktis. Hal ini dilakukan supaya
Saran Teologis
Kelas IX SMP Sultan Iskandar Muda Medan yang harusnya tetap kokoh
dalam hal kerohanian dalam hal meningkatkan prinsip hidup bijak dalam
belajar Pendidikan Agama Kristen. Melalui saran ini, diharapkan konsep atau
pola pikir yang dimiliki siswa selama ini yang tidak sesuai dengan Alkitab
prinsip hidup bijak belajar yang baik dalam hal mempergunakan waktu
2. Siswa/I Kristen Kelas IX SMP Sultan Iskandar Muda Medan harus tahu
dengan yang lain baik guru maupun siswa/I yang ada dil ingkungan
sekolah.
Saran Praktis
bidang etika bagi siswa/I Kristen Kelas IX SMP Sultan Iskandar Muda
Medan.
DAFTAR PUSTAKA
Abineno, J.L. Tafsiran Surat Efesus. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2003.
Abineno, J.L. Ch. Tafsiran Alkitab, Surat Efesus. Jakarta: BPK Gunung Mulia,
2021.
Ilmu, 2021.
Lestari, 2021.
Deppublish, 2020.
Blegur, Jusuf. Soft Skills - Untuk Prestasi Belajar. Surabaya: Scopindo Media
Pustaka, 2019.
2000.
2021.
Drane, John. Memahami Perjanjian Baru. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1996.
Hamzanwadi, n.d.
Indonesia, 2018.
Deppublish, 2020.
Deppublish, 2020.
Algensindo, 2002.
IKAPI, 2020.
Henry, Matthew. Tafsiran Surat Galatia, Efesus, Filipi, Kolose, 1 Dan 2 Tes. 1
Jaya, 2021.
IKAPI, 2022.
2002.
Munahefi, Detalia Noriza. Model Open Ended Project Based Learning. Jawa
2022.
2008.
1996.
Menulis, 2020.
2022.
2021.
2020.
145
ANDI, 2020.
Stott, John R.W. Seri Pemahaman Kitab Efesus. Jakarta: IKAP, 2000.
Cipta, 2004.
Ilmu, 2006.
ANDI, 2021.
2000.
Lakiesha, 2019.
Sutiana, Cucu. Belajar Dan Pembelajaran. Jawa Timur: Qiara Media, 2020.
Sutianah, Cucu. Belajar Dan Pembelajaran. Jawa Timur: Qiara Media, 2021.
Physcology (2000): 1.
Deppublish, 2020.
Wahyuni, Sri. Peran Guru Pendidikan Agama Kristen. Jawa Tengah: Nasya
Gloria, 2020.