AGAMA ISLAM
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
2021
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Critical Book Report ini. Laporan ini disusun
sebagai salah satu tugas mata kuliah “Agama Islam”. Penulis menyadari bahwa berkat bantuan
dari berbagai pihak laporan ini dapat diselesaikan dengan baik, untuk itu penulis sampaikan rasa
terimakasih yang tak terhingga.
Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu penulis sangat berterimakasih bila ada saran dan kritik yang
membangun demi sempurnanya penyusunan laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat
bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
Penulis
Kelompok XII
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................
BAB IV PENUTUP................................................................................................
4.1 Kesimpulan.......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
3. Manfaat CBR
Manfaat CBR adalah memberikan informasi atau pemahaman yang komprehensif
tentang apa yang tampak dan terungkap dalah sebuah buku yang mengajak pembaca
untuk memikirkan, merenungkan dan mendiskusikan lebih jauh mengenai masalah yang
muncul dalam sebuah buku.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Identitas Buku
Buku Utama I
Judul buku : Islam Kaffah
Pengarang : Tim MPK Pendidikan Agama Islam UNIMED Medan
Tahun terbit : 2021
Kota Terbit : Medan
Halaman : 254 Halaman
ISBN : 978-623-7842-60-6
Buku Utama II
Judul buku : Metodologi Pendidikan Agama Islam
Pengarang : Prof. DR. Ramayulis
Penerbit : Pustaka Pelajar
Tahun terbit : 2004
Kota Terbit : Semarang
Halaman : 256 halaman
ISBN : 979-9075-23-8
Buku Pembanding I
Judul Buku : Sejarah Pendidikan Islam membangun relevansi masa lalu
dengan masa kini dan masa depan.
Penulis : Prof. Dr. Hasan Asari, MA
Penerbit : Perdana Publishing
Tahun Terbit : September 2018
Tebal Buku : 170 halaman
ISBN : 978-602-5674-37-2
Buku Pembanding II
Judul buku :
Pengarang :
Tahun terbit :
Kota Terbit :
Halaman :
ISBN :
2. Ringkasan Materi
Buku Utama I
2. Manajemen Wakaf
Kata Wakaf berasal dari bahasa arab waqf, yang berarti menghentikanatau
menahan artinya sesorang menghentikan hak miliknya tas suatu harta dan
menahan diri dari penggunaannya dengan cara menyertakana harta itu kepada
pengelola untuk digunakan bagi kentingan umum. Dibeberapa Negara seperti
Mesir, Yordania, Saudi Arabia, Turki, Bangladesh, wakaf selain berupa sarana
dan prasarana ibadah dan pendidikan jugaa berupa tanah pertanian, perkebunan,
flat, uang, saham, real state, dan lain lainnya juga dikelola secara produktif.
Buku Utama II
Islam tidak bisa dianggap kebudayaan, karena Islam bukan hasil dari
pemikiran dan ciptaan manusia. Agama Islam adalah sesuatu yang diwahyukan
oleh Allah SWT kepada Rasulullah SAW yang mengandung peraturan-peraturan
untuk jadi panduan hidup manusia agar selamat di dunia dan akhirat. Tetapi
agama-agama (yang telah banyak mengalami perubahan) selain Islam memang
kebudayaan, sebab agama-agama tersebut adalah hasil ciptaan dan daya
pemikiran manusia.
Walaupun bukan kebudayaan tetapi agama islam sangat mendorong,
bahkan turut mengatur penganutnya untuk berkebudayaan. Agama Islam
mendorong umatnya berkebudayaan dalam semua aspek kehidupan termasuk
dalam bidang ibadah. Contohnya dalam ibadah sembahyang, dalam Al-Qur'an ada
perintah, Terjemahnya : Dirikanlah sembahyang (Al-Baqarah: 43).
Perintah itu bukan kebudayaan karena ia adalah wahyu daripada Allah
SWT. Tetapi apabila kita hendak melaksanakan perintah "dirikanlah sembahyang"
maka timbullah daya pemikiran kita, bagaimana hendak bersembahyang, dimana
tempat untuk melaksanakannya dan lain-lain. Dan dari pemikiran tersebut
terwujudlah usaha atau tindakan yang akhirnya menghasilkan sebuah kebudayaan.
Seperti keterangan sebelumnya yang mengatakan bahwa kebudayaan bisa
melahirkan kemajuan, maka jika kita bisa melaksanakan arahan/perintah lain
dalam agama Islam ini, niscaya lahirlah kebudayaan dan kemajuan dalam
kehidupan kita. Kemajuan yang dicetuskan karena dorongan agama Islam itulah
yang dikatakan kebudayaan dalam Islam.
Dan suatu budaya yang dicetuskan suatu bangsa tanpa meniru bangsa lain
itulah yang dinamakan kebuadayaan bangsa itu. Berbeda, jika suatu bangsa
meniru kebudayaan bangsa lain, maka bangsa tersebut dikatakan bangsa yang
yang berkebudayaan bangsa lain. Sama halnya jika orang Islam melakukan atau
meniru kebudayaan di luar kebudayaan Islam, maka dia dikatakan orang Islam
yang berkebudayaan bangsa lain.
Perbuatan seperti ini terjadi juga dalam urusan membuat masjid.
Contohnya dapat dilihat pada mesjid Cordova Spanyol yang tempat
sembahyangnya dibuat dengan tidak mengikut cara Islam karena disalut dengan
emas. Ini tidak dibenarkan sama sekali oleh ajaran Islam. Maka ini bukan
kebudayaan Islam tetapi kebudayaan orang Islam.
Jadi apa sebenarnya kebudayaan Islam? Umumnya suatu yang dicetuskan
itu bersih dengan ajaran Islam baik dalam bentuk pemikiran ataupun sudah berupa
bentuk, sikap atau perbuatan, dan ia didorong oleh perintah wahyu. Itulah yang
benar-benar dinamakan kebudayaan (tamadun) Islam.
Jika ajaran agama Islam ini diamalkan seungguh-sungguh, umat Islam
akan jadi maju. Dan dengan kemajuan yang dihasilkan itu, lahirlah kebudayaan
atau tamadun. Semakin banyak umat Islam mengamalkan hukum Islam, semakin
banyak kemajuan dihasilkan dan semakin banyak pula kebudayaan atau tamadun
Islam yang lahir.
Wujud/ Bentuk Kebudayaan Islam
Bentuk atau wujud kebudayaan Islam dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1. Wujud Ideal (gagasan) Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang
berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan
yang sifatnya abstrak. Wujud kebudayaan ini terletak di dalam pemikiran
warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu
dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam
karangan dan buku- buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
2. Wujud Aktivitas, aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan
berpola dari manusia dalam masyarakat. Wujud ini sering pula disebut dengan
sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang
saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya
menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya
konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dapat diamati dan
didokumentasikan.
kebudayaan Islam yang berwujud aktivitas adalah sebagai berikut :
- Pemberlakuan hukum Islam seperti potong tangan bagi pencuri dan
hukum rajam bagi pezina
- Penggunaan bahasa Arab sebagai bahasa resmi pemerintahan Islam pada
masa Dinasti Umayyah (masa khalifah Abdul Malik bin Marwan)
memunculkan gerakan ilmu pengetahuan dan penterjemahan ilmu-ilmu
yang berbahasa Persia dan Yunani ke dalam bahasa Arab.
3. Wujud Artefak (benda), artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa
hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat
berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan
didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan.
Contoh kebudayaan Islam yang berbentuk hasil karya di antaranya: seni
ukiran kaligrafi yang terdapat di masjid-masjid, arsitektur-arsitektur masjid
dan lain sebagainya.
1. Di bidang Seni : Syair, Kaligafi, Hikayat, Suluk, Babad, Tari Saman, tari
Zapin
2. Di bidang Fisik : Masjid, Istana, Keraton
3. Di Bidang Pertunjukan : Sekaten, Wayang, Hadrah, Qasidah
4. Di bidang Tradisi : Aqiqah, Khitanan, Halal Bihalal, Sadranan, Berzanzi.
Buku Pembanding I
Pendidikan islam pada masa kerajaan samudera pasai, yang mana kerajaan
tersebut merupakan tempat tumbuhnya lembaga-lembaga pendidika islam yang
paing tua. Pada kerajaan samudera pasai, misalnya, halaqah-halaqah yang
dilaksanakan oleh para ulama dengan dukungan para sultan, mengalami
perkembangan yang sangat baik, sehingga mengundang kehadiran para ulama dari
belahan lain dunia islam, seperti kehadiran Al-Qadhi al-syarif Amir al syirazi
(dari syiraz) dan Taj al-Din al -Isfahani (dari Isfahan).
BAB III
1. Kelebihan Buku
Pada Buku Utama I isi materimya sangat mudah dipahami dan dimengerti karena
pada isi pada babnya seperti sudah langsung berisi tentang pokok pokok bahasan
uatamanya. Pada akhir bab juga terdapat kertas kosong yang dimana sangat berguna
sekali untuk dapat menyimpulkan pada bab yang dibaca. Dan kata yang digunakan pada
buku ini sederhana untuk dimengerti dikalangan pelajar maupun mahasiswa.
Pada buku utama II Penulis dalam menyajikan buku ini selalu disertai dengan
sumber, jadi setiap teori ataupun pendapat selalu disertai dengan sumber. Hal ini tentu
menjadi nilai plus bagi buku ini, penyertaan sumber bisa menjadikan para pembaca yakin
bahwa buku ini sangat terpercaya dan layak untuk dikonsumsi berbagai kalangan. Bahasa
yang digunakan pun mudah dimengerti sehingga pembaca dengan mudah pemahami apa
maksud dari buku tersebut
Kelebihan yang ada pada buku pembanding I ialah terletak pada isi buku itu
sendiri, yang mana isi yang dikandung sangat lengkap. Selain itu juga dalam setiap
pembahasannya dipaparkan melalui dalil dan surat-surat Alquran. Selanjutnya bahasa
yang digunakan cukup mudah dipahami bagi orang awam seperti kita dalam mempelajari
sejarah pendidikan islam yang berkembang di dunia maupun di Indonesia
2. Kekurangan Buku
Pada Buku Utama I ada beberapa pengertian yang seperti diulang dan beberapa
kata banyak digunakan seperti pemborosan.
Pada buku utama II tidak disertai dengan gambar yang membuat pembaca hanya
bisa berhayal bagaimana maksud dari buku tersebut. Dan Cover buku kurang menarik,
terlalu kalem sehingga kurang bisa menstimulus para pemilik buku untuk membacanya.
Alangkah lebih baiknya jika cover dibuat menarik sehingga menjadikan para pemilik
bahkan orang yang baru melihatnya tertarik untuk membaca.
kekurangan yang terdapat didalam buku pembanding I adalah ada beberapa
bagian dalam buku yang judul bab dan sub babnya tidak menampilkan suatu korelasi atau
hubungan dan juga ada beberapa bagian yang diulang-ulang pembahasannya.
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Asari, Hasan.2018. Sejarah Pendidikan Islam membangun relevansi masa lalu dengan masa kini
dan masa depan.. Medan: Perdana Publishing
Ramli, Ramli. N, Hapni. S, dkk. 2021. Islam Kaffah. Medan: Tim MPK Pendidikan Agama
Islam UNIMED